LAPORAN STUDI KASUS PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) ASUHAN GIZI KLINIK (AGK) PENYAKIT OBSERVASI FEBRIS (DEMAM)+ EPISTAXIS SUSP DENGUE FEVER (DF) TAHUN AJARAN 2020/2021 Disusun oleh : ANGGIA MINTARI VALENSIA NIM: P05130217003 PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU JURUSAN GIZI 2020 LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN STUDI KASUS PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) ASUHAN GIZI KLINIK (AGK) PENYAKIT OBSERVASI FEBRIS (DEMAM) H-6 + EPISTAXIS SUSP DENGUE FEVER (DF) Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Asuhan Gizi Klinik Pada Penyakit observasi febris (demam) h-6 + epiztaxiz susp dengue fever (df) ini telah diperiksa dan disetujui oleh : Mengetahui, Ketua Prodi Pembimbing Lahan Sarjana Terapan Gizi&Dietetika Tetes Wahyu W, SST., M.Biomed ........................................ NIP.198106142006041004 NIP. i KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini . Laporan kasus Ini berjudul “Asuhan Gizi Pada Pasien”. Laporan ini berisi tentang semua kegiatan asuhan gizi penyakit anak, mulai dari skrinning gizi, assesmen gizi, diagnosa gizi dan intervensi gizi serta monitoring dan evaluasi gizi pada pasien.Dalam penyelesaian laporan kasus ini, telah banyak berbagai pihak yang membantu. Oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Eliyana selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu. 2. Bapak Anang Wahyudi selaku Ketua Jurusan Gizi Bengkulu. 3. Bapak Tetes wahyu selaku Ketua Prodi DIV Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu 4. selaku pembimbing lahan asuhan gizi penyakit kandungan dan kebidanan yang telah memberikan bimbingan, saran, serta dukungan selama proses asuhan gizi dan penyelesaian laporan. 5. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan asuhan gizi serta penyusunan laporan ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan laporan kasus ini dengan harapan semoga laporan ini dapat memberi manfaat. Bengkulu, November 2020 Penulis ii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii DAFTAR TABEL ....................................................................................................... iv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ v BAB I DATA PASIEN ................................................................................................ 1 A. Data Subyektif (Client History) .................................................................... 1 B. Data Obyektif ................................................................................................ 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 2 A. Gambaran Umum Penyakit ........................................................................... 3 B. Intervensi Gizi ............................................................................................. 10 BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI ASUHAN GIZI ..................... 13 A. PAGT........................................................................................................... 13 B. Modifikasi Menu Diet ....................... Ошибка! Закладка не определена. BAB IV PEMBAHASAN .......................................................................................... 21 A. Rencana Intervensi Gizi .................... Ошибка! Закладка не определена. B. Hasil Monitoring dan Evaluasi .......... Ошибка! Закладка не определена. BAB V KESIMPULAN ............................................................................................. 23 A. Kesimpulan .................................................................................................. 23 B. Saran ............................................................................................................ 23 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 24 LAMPIRAN iii DAFTAR TABEL iv DAFTAR LAMPIRAN v BAB I DATA PASIEN A. Data Subyektif (Client History) Nama : An. M Usia : 9 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki B. Data Obyektif 1. Data Riwayat Makan ( Food History) a) Riwayat Makan Asupan makan mulai berkurang 2 hari terakhir, hanya menghabiskan ½ porsi. SMRS makanlur dadar ½ porsi. Tidak ada alergi makanan b) Riwayat medika metosa 2. Data Antropometri (AD) TB : 140 cm BB : 59 kg Perhitungan status gizi menggunakan IMT/U : BB 𝐼𝑀𝑇 = TBXTB = 30,1 kg/M2 Ambang batas + 3 SD termasuk obesitas 3. Data Biokimia (BD) Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan Hemoglobin 11,1 g/dl 12-14 g/dl Rendah Leukosit 2.750/ul 5000-10000 /ul Rendah Trombosit 13.1000 /ul 150.000-400.000 /ul Rendah 1 Rapid Test Negatif Sumber : data rekam medis RS awal Bros Batam 2020 Dari hasil pemeriksaan laboratorium pasien dapat disimpulkan bahwa nilai Hemagolobin, Leukosoit dan terombosit pasien yang rendah menunjukkan bahwa adanya inflamasi demam pada pasien. 4. Data Fisik Klinis a. Klinis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan RR 20x/menit 12-20x/menit Normal Nadi 125x/menit 60-100x/menit Cepat Suhu 36,5 o C 36-37 o C Normal Sumber : data rekam medis Rs Awal Bros Batam oktober 2020. b. Fisik Pasien baru masuk dari UGD dengan keluhan mimisan sejak pagi,demam (+) sejak 6 hari yang lalu, demam sudah menghilang sejak kemarin, rumamerah (-) gusi berdarah (-)mual (-) muntah (-) batuk (-) pilek (sesak) (-) nyeri tenggorokan (-) BAB dan BAK tidak ada keluhan. KU : sedang, kesadaran CM. mata : anemis (-),ikterik (-). thorax : S1S2reg, ves +/+, rh -/-,wh -/abdomen : soefl BU (+) eks : akral hangat +/+ CRT <2 pasien di diagnose observasi febris (demam) H-6+ epistaxis susp dengue fever (DF) 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Penyakit 1. Diagnosa medis Observasi febris (demam) H-6+ epistaxis susp dengue fever (DF). 2. Definisi Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh ketika suhu meningkat melebihi suhu tubuh normal (>37,5°C). Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Demam terajadi pada suhu > 37, 2°C, biasanya disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, jamu atau parasit), penyakit autoimun, keganasan , ataupun obat – obatan (Surinah dalam Hartini, 2015). Demam merupakan suatu keadaan suhu tubuh diatas normal sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Sebagian besar demam pada anak merupakan akibat dari perubahan pada pusat panas (termoregulasi) di hipotalamus. Penyakit – penyakit yang ditandai dengan adanya demam dapat menyerang sistem tubuh.Selain itu demam mungkin berperan dalam meningkatkan perkembangan imunitas spesifik dan non spesifik dalam membantu pemulihan atau pertahanan terhadap infeksi (Sodikin dalam Wardiyah, 2016). Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh empat serotype virus dengue dan ditandai dengan empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi pendarahan, hematomageli dan tanda-tanda kegagalan sirkulasi sampai timbulnya renjatan (sindrom renjatan dengue) sebagai akibat dari kebocoran plasma yang dapat menyebabkan kematian (Sucipto, 2011). Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang tergolong Arthropod Borne Virus, genus Flavivirus, dan famili Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk 3 dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat (Waris, 2013). 3. Etiologi Penyebab penyakit DBD adalah virus dengue yang termasuk dalam group B Arthropoda Borne Viruse (arboviruses) yaitu virus yang ditularkan melalui serangga. Virus dengue termasuk genus Flavivirus dan mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Infeksi oleh salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi terhadap serotipe lain yang bersangkutan, sedangkan antibodi yang terbentuk terhadap serotipe lain sangat kurang, sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang memadai terhadap serotipe lain tersebut. Seseorang yang tinggal di daerah endemis dengue dapat terinfeksi 3 atau bahkan 4 serotipe selama hidupnya. Keempat serotipe virus dengue dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Di Indonesia, pengamatan virus dengue yang dilakukan sejak tahun 1975 di beberapa rumah sakit menunjukkan bahwa keempat serotipe ditemukan dan bersirkulasi sepanjang tahun. Serotipe DEN-3 merupakan jenis yang sering dihubungkan dengan kasus-kasus parah. Virus penyebab penyakit bertahan hidup dalam suatu siklus yang melibatkan manusia dan nyamuk yang hidup aktif di siang hari. 4. Klasifikasi Tipe-Tipe Demam Tipe demam yang mungkin kita jumpai antara lain adalah: a. Demam Septik Suhu badan berangsur naik ke tingkat tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ke tingkat yang normal dinamakan juga demam hektik. b. Demam Remiten Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat demam septik. 4 c. Demam Intermiten Suhu badan turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari terbebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana. 5. Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti a. Telur Telur Nyamuk ini berbentuk elips atau oval memanjang, warnanya hitam dengan ukuran 0,5-0,8 mm, permukaannya polygonal, tidak memiliki alat pelampung dan cangkoknya mengandung chitine. (24) Karakteristis telur Aedes adalah berbentuk bulat pancung yang mulamula berwarna putih kemudian berubah menjadi hitam. Nyamuk Aedes aegypti meletakkan telur di atas permukaan air untuk memudahkannya menyebar dan berkembang biak menjadi larva di dalam media air. b. Larva atau Jentik Telur menetas menjadi larva atau sering disebut dengan jentik. Larvanyamuk semuanya hidup di air yang stadiumnya terdiri atas empat instar. Keempat instar itu dapat diselesaikan dalam waktu 4 hari – 2 minggu tergantung keadaan lingkungan seperti suhu air dan persediaan makanan. Larva nyamuk ini tubuhnya langsing dan bergerak sangat lincah, waktu istirahat membentuk sudut hampir tegak lurus dengan bidang permukaan air, dan juga memiliki kepala yang cukup besar serta toraks dan abdomen yang cukup jelas. Dalam kondisi optimal, waktu yang dibutuhkan dari telur menetas hingga menjadi nyamuk dewasa adalah tujuh hari, termasuk dua hari dalam masa pupa. Pada suhu rendah, dibutuhkan waktu beberapa minggu.(24) Ada empat tingkat (instar) jentik sesuai dengan pertumbuhan larva Aedes Aegypti tersebut, yaitu(24) : a) Instar I: berukuran paling kecil, yaitu 1-2 mm b) Instar II: 2,5-3,8 mm c) Instar III: lebih besar sedikit dari larva instar II d) Instar IV: berukuran paling besar 5 mm. 5 c. Pupa Pupa juga membutuhkan lingkungan akuatik (air). Setelah mengalami pergantian kulit keempat, maka akan terjadi pupasi. Pupa berbentuk agak pendek, tidak makan, tetapi tetap aktif bergerak dalam airterutama bila diganggu. Bila perkembangan pupa sudah sempurna, yaitu sesudah 2 atau 3 hari, maka kulit pupa pecah dan nyamuk dewasa keluar dan terbang. d. Dewasa Nyamuk dewasa yang keluar dari pupa berhenti sejenak di atas permukaan air untuk mengeringkan tubuhnya terutama sayap-sayapnya. Setelah itu nyamuk akan terbang untuk mencari makan. Dalam keadaan istirahat, nyamuk Aedes aegypti hinggap dalam keadaan sejajar dengan permukaan. 6. Penyebab Penyakit Demam Berdarah Dengue Penyakit demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang sampai sekarang dikenal 4 serotipe (Dengue-1, Dengue-2, Dengue-3 dan Dengue-4),termasuk dalam grup B Arthropod Borne Virus (Arbovirus). Ke empat serotipe virusini telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa Dengue-3 sangat berkaitan dengan kasus DBD berat dan merupakan serotipe yang paling luas distribusinya disusul oleh Dengue-2, Dengue-1dan Dengue-4. 7. Gejala Demam Berdarah Dengue Demam dengue ditandai oleh gejala-gejala klinik berupa demam, nyeri pada seluruh tubuh, ruam, pendarahan dan renjatan (shock). Gejala-gejala tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1. Demam Demam yang terjadi pada infeksi virus dengue timbulnya mendadak, tinggi (dapat mencapai 39-40oC) dan dapat disertai dengan menggigil. Demam hanya berlangsung untuk 5-7 hari. Pada saat demamnya berakhir, sering kali turunnya suhu badan secara tiba-tiba (lysis), disertai dengan berkeringat banyak, dimana anak tampak agak loyo. Demam ini dikenal juga dengan istilah demam biphasik, yaitu demam yang 6 berlangsung selama beberapa hari sempat turun di tengahnya menjadi normal kemudian naik lagi dan baru turun lagi saat penderita sembuh. Demam secara mendadak disertai gejala klinis yangtidak spesifik seperti: anorexia lemas, nyeri pada tulang, sendi, punggung dan kepala. 2. Nyeri seluruh tubuh Dengan timbulnya gejala panas pada penderita infeksi virus dengue, maka disusul dengan timbulnya keluhan nyeri pada seluruh tubuh. Pada umumnya yang dikeluhkan berupa nyeri otot, nyeri sendi, nyeri punggung, nyeri ulu hati dan nyeri pada bola mata yang timbul dalam kalangan masyarakat awam disebut dengan istilah flu tulang. 3. Ruam Ruam yang terjadi pada infeksi virus dengue dapat timbul pada saat awal panas yang berupa (flushing) yaitu berupa kemerahan pada daerah muka, leher dan dada. Ruam juga dapat timbul pada hari ke-4 sakit berupa bercak-bercak merah kecil, seperti: bercak pada penyakit campak. 4. Pendarahan Infeksi virus dengue terutama pada bentuk klinis Demam Berdarah Dengue selalu disertai dengan tanda pendarahan. Tanda pendarahan tidak selalu didapat secara spontan oleh penderita, bahkan pada sebagian besar penderita muncul setelah dilakukan test tournique.(20) Uji tourniquet positif sebagai tanda perdarahan ringan, dapat dinilai sebagai presumptif test (dugaan keras) oleh karena uji tourniquest positif pada hari pertama demam terdapat pada sebagian besar penderita demam berdarah dengue. Namun uji tourniquet positif dapat juga dijumpai pada penyakit virus lain (campak, demam chikungunya), infeksi bakteri (thypus abdominalis), dan lain-lain. 5. Renjatan disebabkan karena perdarahan atau kebocoran plasma kedaerah ekstra vaskuler melalui kapiler darah yang rusak. Tandatanda renjatan adalah: 7 - Kulit terasa dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari, dan kaki. - Penderita menjadi gelisah. - Sianosis di sekitar mulut. - Nadi cepat, lemah, kecil sampai tak teraba. - Tekanan nadi menurun (menjadi 20 mmHg atau kurang). - Tekanan darah menurun (tekanan sistolik menurun hingga 80 mmHg atau kurang). 8. Cara Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue Penyakit ini ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Ada beberapa spesies: Aedes Aegypti, Aedes Albopticus, Aedes Polynesiensis dan Aedes Scutelarris yang dapat berlaku sebagai vektor. Nyamuk Aedes dapat menularkan virus dengue kepada manusia, baik secara langsung (setelah menggigit orang yang sedang dalam fase viremia), maupun secara tidak langsung, setelah melewati masa inkubasi dalam tubuhnyaselama 810 hari (extrinsic incubation period). Masa inkubasi didalam tubuh manusia (intrinsic incubation period) antara 4-6 hari. Manusia infektif hanya pada saat viremia saja (5-7 hari), tetapi nyamuk dapat infektif selama hidupnya. Seseorang yang menderita demam berdarah, dalam darahnya mengandung virus dengue. Penderita tersebut apabila digigit oleh nyamuk Aedes, maka virus dalam darah penderita tadi ikut terhisap masuk ke lambung nyamuk dan virus akan memperbanyak diri dalam tubuh nyamuk dan tersebar di berbagai jaringan tubuh termasuk dalam kelenjar air liur nyamuk. Nyamuk siap untuk menularkan kepada orang atau anak lain 3-10 hari setelah menggigit atau menghisap darah penderita. 9. Faktor Resiko Yang Mempengaruhi Kejadian Demam Berdarah Dengue Beberapa faktor resiko yang mempengaruhi kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) sebagai berikut: 1. Faktor Lingkungan 8 Lingkungan fisik yaitu seperti ketinggian tempat, curah hujan, kelembaban, suhu, ruang gelap, pemasangan kawat kasa, ventilasi, dan tempat penampungan air (TPA). Lingkungan biologi yang mempengaruhi penularan DBD terutama adalah banyaknya tanaman hias dan tanaman pekarangan yang mempengaruhi pencahayaan dan kelembaban didalam rumah merupakan tempat yang disenangi oleh nyamuk untuk istirahat. a. Ketinggian Tempat Variasi dari suatu ketinggian berpengaruh terhadap kepadatan nyamuk Aedes Aegypti. Di Indonesia Aedes Aegypti dapat hidup pada ketinggian kurang dari 1000 meter di atas permukaan air laut.(31) Tidak ditemukan nyamuk Aedes Albopictitus karena ketinggian tersebut, suhu terlalu rendah sehingga tidak memungkinkan bagi kehidupan nyamuk. b. Curah Hujan Hujan akan menambah genangan air sebagai tempat perindukan dan menambah kelembaban udara. Temperatur dan kelembaban selama musim hujan sangat kondusif untuk kelangsungan hidup nyamuk. c. Ruang Gelap Nyamuk Aedes Aegypti bersifat diurnal atau aktif pagi hingga siang hari, nyamuk biasanya beristirahat pada benda-benda yang menggantung di dalam rumah seperti gorden, kelambu, dan pakaian diruang yang gelap. d. Kelembaban Udara Umur nyamuk dipengaruhi oleh kelembaban udara. Kelembaban yang rendah akan memperpendek umur nyamuk, Secara umum penilaian kelembaban dalam rumah dengan menggunakan hygrometer. Menurut indikator pengawasan perumahan, kelembaban udara yang memenuhi syarat kesehatan dalam rumah adalah 40-70% dan kelembaban udara yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah <40% atau >70%. e. Suhu Nyamuk Aedes Aegypti dapat bertahan hidup pada suhu rendah, tetapi metabolismenya menurun atau bahkan terhenti bila suhunya turun sampai dibawah suhu kritis. Pada suhu yang lebih dari 35oC juga mengalami 9 perubahan dalam arti lebih lambat terjadinya proses fisiologis. Telur nyamuk Aedes Aegypti di dalam air dengan suhu 20- 40oC akan menetas menjadi jentik dalam wkatu 1-2 hari. f. Ventilasi Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi, salah satunyayaitu menjaga agar sirkulasi udara didalam rumah tersebut lancar. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya O2 didalam rumah dan menyebabkan kelembaban udara didalam ruangan baik. Tingkat kelembaban optimum nyamuk antara 60 % - 80 %, luas ventilasi alamiah yang permanen minimal >10% dari luas lantai. g. Tempat Penampungan Air (TPA) Tempat penampungan air yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1) Tempat penampungan air bersih (tempayan, bak mandi, bakWC, drum, bak penampungan air, ember, dll) 2) Tempat penampungan air untuk keperluan tertentu (tempat minum hewan, barang-barang bekas, vas bunga, dll) 3) Tempat penampungan air alami (lubang pohon, lubang batu, tempurung kelapa, kulit kerang, potongan bambu) Pada dasarnya di anjurkan untuk membersihkan tempat penampungan air minimal satu minggu sekali agar bebas dari jentik nyamuk. B. Intervensi Gizi 1. Terapi gizi medik sesuai penyakit Berdasarkan Penuntun Diet dan Terapi Gizi (2019) pengkajian gizi yang spesifik pada kondisi ini adalah : a. Pola Makan b. Pengukuran Antropometri c. Biokimia 10 - Hemoglobin - Leukosit - Trombosit - GDS - Hasil rapid test: NR d. Keadaan Klinis - Demam sejak 6 hari yang lalu e. Riwayat Personal - An. M - Usia : 9 tahun - Jenis Kelamin : laki-laki 2. Intervensi edukasi/konseling a. Tujuan 1) Meningkatkan asupan hingga mencapai 80%. 2) Memberikan pemahaman kepada pasien tentang diet ETPT 3) Memberikan edukasi dan penyuluhan tentang gizi seimbang terkait penyakit yang di derita. b. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Sumber Bahan Makanan Yang Dianjurkan Bahan Makanan Yang Tidak Dianjurkan Karbohidrat Nasi, roti, mi, macaroni, dan hasil - oleh tepung-tepungan lain, seperti cake, tarcis, pudding,dan pastry, dodol, ubi; karbohidrat sederhana seperti gula pasir. Protein Daging sapi, ayam, ikan, telur, susu Makanan yang dimasak dan hasil olahannya, seperti keju, dengan banyak minyak youghurt dan es krim. atau kelapa/santan kental Protein Nabati Semua jenis kacang-kacangan dan Makanan yang dimasak hasil olahannya, seperti tempe, tahu, dengan banyak minyak dan pindakas atau kelapa/santan 11 kental Sayuran Semua jenis sayuran, terutama jenis - B seperti bayam, buncis, daun singkongkacang panjang, labu siam dan wortel direbus dikukus dan ditumis Buah-buahan Semua jenis buah segar, buah kaleng, - buah buah kering dan jus buah Lemak dan Minyak goring, mentega, margarin, Minyak santan encer, salad dressing Minuman The, madu, sirup, minuman rendah - - energy dan kopi encer Bumbu Bumbu tidak tajam, seperti bawang Bumbu yang tajam merah, bawang putih, laos, salam, seperti cabe, merica, dan kecap cuka, MSG 3. Koordinasi/kolaborasi dengan provider lain Berkoordinasi dan berkolaborasi dengan dokter, perawat, dan bidan untuk melakukan penatalaksanaan dan monitoring serta evaluasi pasien. 12 BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI ASUHAN GIZI A. PAGT a) Assesment 1) Food History Table 1. Hasil Recall 24 jam SMRS : Recall Asupan Sebelum Masuk Rumah Sakit Zat Gizi Kebutuhan Asupan Persentase Kategori Energy (kkal) 1716,9kkal 660 38,4 % kurang Protein (gr) 118,9 gram 28,5 23,9 % kurang Lemak (gr) 38,1 gram 13,5 35,4 % kurang Karbohidrat (gr) 270 gram 102 37,7 % kurang 2) Antropometri TB : 140 cm BB : 59 kg Perhitungan status gizi menggunakan IMT/U : BB 𝐼𝑀𝑇 = TBXTB = 30,1 kg/M2 Termasuk rentang +1SD - + 2SD 3) Biokimia data Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan Hemoglobin 11,1 g/dl 12-14 g/dl Rendah Leukosit 2.750/ul 5000-10000 /ul Rendah Trombosit 13.1000 /ul 150.000-400.000 /ul Rendah Rapid Test Negatif 4) Clinic/Fisik 13 - Clinic Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan RR 20x/menit 12-20x/menit Normal Nadi 125x/menit 60-100x/menit Cepat Suhu 36,5 o C 36-37 o C Normal - Fisik - Pasien baru masuk dari UGD dengan keluhan mimisan sejak pagi,demam (+) sejak 6 hari yang lalu, demam sudah menghilang sejak kemarin, rumamerah (-) gusi berdarah (-)mual (-) muntah (-) batuk (-) pilek (-sesak) (-) nyeri tenggorokan (-) BAB dan BAK tidak ada keluhan. - KU : sedang, kesadaran CM. - mata : anemis (-),ikterik (-). - thorax : S1S2reg, ves +/+, rh -/-,wh -/- - abdomen : soefl BU (+) - eks - pasien di diagnose observasi febris (demam) H-6+ epistaxis susp : akral hangat +/+ CRT <2 dengue fever (DF). 5) Client History a) Riwayat Personal -Umur 9 tahun -Jenis kelamin laki-laki b) Riwayat Medis pasien di diagnose observasi febris (demam) H-6 (hari ke 3) epistaxis susp dengue fever (DF). b) Riwayat Sosial - 14 b) Diagnosa Tabel 1.2 Penegakan Diagnosa Gizi Domain NI.1.2 Etiologi Asupan Problem energi Berkaitan tidak adekuat dengan Sign/Symptom Ditandai dengan hasil recall energi 1716,9 adanya mual kurang dari kebutuhan muntah c) Intervensi Gizi d) 3. Intervensi Gizi a. Nama diet : ETPT b. Prinsip diet : Tinggi Energi, Tinggi Protein, Tinggi Cairan c. Tujuan diet : 1) Memberikan asupan yang sesuai dengan kemampuan paseien (diberikan bertahap 60% dari kebutuhan energy total 2) Memberikan pengetahuan melalui konseling gizi mengenai asupan gizi seimbang d. Bentuk Makanan : Makanan lunak tim e. Rute pemberian : 3x makan utama, 2x selingan f. Syarat diet : 1) Energi diberikan 60% dari kebutuhan total yaitu 1716,9 kkal 2) Protein, yaitu 118 gram 3) Lemak, yaitu 38,1 gram 4) Karbohidrat, yaitu 270 gram 5) Vitamin dan mineral yaitu Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B3, Vitamin B5, Vitamin B6, Vitamin B7, Vitamin B9, Vitamin B12, Vitamin C, Vitamin D, dan Ca, Fe, Zn, Fosfor. 6) Cairan tinggi yaitu 2 liter untuk membantu memperlancar defekasi. Pemberian minum sebelum makan akan membantu merangsang peristaltik usus. 7) Serat tinggi, yaitu 30 gram terutama serat tidak larut air . 15 Kebutuhan Energi REE = (22,7 x BB) + 495 = (22,7 X 59) + 495 = 1.339,3 + 495 = 1.834,3 kkal TEE = REE x FA x FS = 1.834,3 + 1,2 + 1,3 = 2861,5 kkal Diberikan bertahap sebanyak 60% total energi 1716,9 kkal Kebutuhan Gizi Makro Protein = 2 × 59 = 118 g % Protein = 16,4 % Lemak = = 20% x 1716,9/ 9 = 38,1 gram Karbohidrat = 63,6x 1716,9/ 4 = 270 gram Kebutuhan Gizi Mikri Vitamin A 600 mcg Vitamin C 50 mg Vitamin E 11 mg Vitamin B1 1,1 mg Vitamin B2 1,3 mg Vitamin B3 12 mg Vitamin B5 4 mg Vitamin B6 1,3 mg Vitamin B7 375 mcg Vitamin B9 400 mcg Vitamin B121,8 mcg Fe 13 mg Cu 1200 mcg Zn 14 mg Serat 8 gram 16 Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan Sumber Bahan Makanan Yang Dianjurkan Bahan Makanan Yang Tidak Dianjurkan Karbohidrat Nasi, roti, mi, macaroni, dan hasil - oleh tepung-tepungan lain, seperti cake, tarcis, pudding,dan pastry, dodol, ubi; karbohidrat sederhana seperti gula pasir. Protein Daging sapi, ayam, ikan, telur, susu Makanan yang dimasak dan hasil olahannya, seperti keju, dengan banyak minyak youghurt dan es krim. atau kelapa/santan kental Protein Nabati Semua jenis kacang-kacangan dan Makanan yang dimasak hasil olahannya, seperti tempe, tahu, dengan banyak minyak dan pindakas atau kelapa/santan kental Sayuran Semua jenis sayuran, terutama jenis - B seperti bayam, buncis, daun singkongkacang panjang, labu siam dan wortel direbus dikukus dan ditumis Buah-buahan Semua jenis buah segar, buah kaleng, - buah buah kering dan jus buah Lemak dan Minyak goring, mentega, margarin, Minyak santan encer, salad dressing Minuman The, madu, sirup, minuman rendah - - energy dan kopi encer Bumbu Bumbu tidak tajam, seperti bawang Bumbu yang tajam merah, bawang putih, laos, salam, seperti cabe, merica, dan kecap cuka, MSG 17 1) Pembagian waktu makan Makan Pagi 25% x 1716,9 kkal 429,2 kkal Selingan 10% x 1716,9 kkal 171,6 kkal Makan Siang 30% x 1716,9 kkal 515 kkal Selingan 10% x 1716,9 kkal 171,6 kkal Makan Malam 25% x 1719,9 kkal 429,2 kkal Monitoring dan Evaluasi Rencana Monitoring dan Evaluasi Tabel. Rancangan Monitoring dan Evaluasi Parameter Cara Pelaksanaan Asupan Memberikan makanan sesuai kebutuhan pasien Biokimia Melihat hasil pemeriksaan lab Hemoglobin, leukosit dan trombosit Target Asupan mencapai 100% Pelaksanaan Setiap hari Hasil pemeriksaan lab Setiap ada hasil Hb,leukosit dan pemeriksaan lab trombosit normal terbaru B. Modifikasi Menu Diet 1. Gambaran Menu Puding adalah sebuah hidangan penutup yang umumnya dibuat dari bahan-bahan yang direbus, dikukus, atau dipanggang. Istilah puding juga dapat dipakai untuk berbagai jenis pai yang berisi campuran lemak hewan, daging, atau buah-buahan yang dipanggang, direbus, atau dikukus. Buah – buah segar ternyata juga bisa dipadukan dengan puding manis. Bahkan kebanyakan orang juga sangat menikmati puding buah ini karena rasanya begitu bervariasi dan mampu menggugah selera untuk menyatapnya kembali. Dalam pembuatanya yakni dengan menata buah – 18 buah segar diatas adonan puding yang sudah membeku atau bisa mencampurkan irisan buah segar kedalam puding ketika masih panas dan kemudian memasukkanya ke lemari pendingin(Anonim, 2015b). Dan ada puding yang dibuat dari sari buah yang sebelumnya buah tersebut di blender lalu di saring untuk mendapatkan sari buahnya lalu dicampurkan dalam adonan puding dan kemudian dimasukkan kedalam cetakan kemudian di masukkan ke dalam lemari pendingin. Pudding buah kurma Resep Puding Buah - 20 menit - 5 porsi a. Bahan : 1 bks nutrijel yang kecil 300 ml air Gula pasir b. Langkah-langkah : 1. Campur nutrijel, air dan gula. Masak sampai mendidih 2. Matikan kompor, aduk sebentar sampai uapnya hilang 3. Tuang nutrijel yang sudah dimasak ke dalam wadah yang sudah berisi buah 4. Tunggu sampai pudingnya mengeras, dan kemudian siap disajikan 2. Resep Puding Buah Modifikasi 19 - 20 menit - 5 porsi c. Bahan : 1 bks nutrijel yang kecil 100 gr kurma 100 ml air Gula pasir d. Langkah-langkah : 1. Blender kurma. 2. Campur nutrijel, air, gula dan kurma yang sudah diblender. Masak sampai mendidih 3. Matikan kompor, aduk sebentar sampai uapnya hilang 4. Tuang nutrijel yang sudah dimasak ke dalam wadah yang sudah berisi buah apel dan melon 5. Tunggu sampai pudingnya mengeras, dan kemudian siap disajikan 20 BAB IV PEMBAHASAN Kadar trombosit awal penderita DBD yang mendapat perlakuan jus kurma mulai 66.000/µL sampai 90.000 /µL dan rata-rata 80.75C/µL. Terbanyak penderita DBD dengan kadar trombosit diantara 86.000/µL sampai 90.000/µL sebanyak 10 orang dan paling sedikit dengan kadar trombosit sebanyak 71.000/µL sampai 75.000/µL sebanyak 1 orang. Setelah 3 hari pemberian jus kurma (sebanyak 900 ml), kadar trombosit penderita DBD sebanyak 8 orang mulai naik menjadi 97.000/µL sampai 180.000/µL, dimana kadar trombosit terendah tercacat 97.000/µL sebanyak 1 orang dan kadar trombosit tertinggi sebanyak 180.000/µL sebanyak 1 orang. Rata-rata kadar trombosit penderita DBD yang telah mendapatkan jus kurma adalah 132.000/µL. Hasil analisis dengan menggunakan uji U Mann-Whitney diperoleh hasil U2=96.5. Karena U2< Ui, maka sebagai dasar perhitungan dipergunakan nilai U2. U table untuk a= 0,05=114, karena U2 ditolak. Kurma memiliki kandungan protein dan serat tinggi. Kandungannya tersebut membuatnya amat baik untuk melunakkan usus dan mengaktifkannya. Keunggulan kurma lainnya adalah kandungan zat berguna bagi tubuh yang amat tinggi dimana setiap buahnya terkandung zat–zat bermanfaat seperti gula, selulosa, protein, vitamin A, Bl, B2, Potasium, Tembaga, Belerang, Besi, Magnesium, Mangan, Kalsium, Fosfor dan Asam Amino lainnya. Pada pertengahan kedua abad ke-20, para ahli mengungkapkan adanya asam amino yang lain pada kurma. Dan yang terpenting dalam asam ini adalah glutathione sebagai antioksidan. Terdapat variasi yang cukup berarti pada kelompok perlakuan dimana walaupun diberikan jumlah jus kurma yang sama tetapi tidak menghasilkan jumlah peningkatan trombosit yang seragam hal ini kemungkinan disebabkan oleh kemampuan saluran pencernaan masing masing orang berbeda, usia yang beragam, body mass index atau rasio antara berat dan tinggi badan yang berbeda serta faktor-faktor lain yang masih memerlukan penelitian lebih lanjut. 21 Peningkatan trombosit sebesar 51.000/µl atau 51% dari batas ambang DBD (dibawah 100.000/µL adalah sesuatu yang menakjubkan, mengingat penambahan trombosit sebanyak 51.000/µl dalam 3 hari sangat menentukan kondisi pasien yaitu antara hidup dan mati. Semakin cepat pemulihan trombosit menuju nomal, semakin cepat pula proses penyembuhan yang terjadi pada pasien DBD. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada rumah sakit, dimana dalam waktu 3 hari rumah sakit telah mampu membantu pasien DBD dalam kondisi nomal. 22 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan B. Saran 23 DAFTAR PUSTAKA Declan, T. Wash, 1997. Kapita Selekta Penyakit dan Terapi. Jakarta : EGC Shulman, S. T; Phair, J. P; Sommers, H. M., 1994. Dasar Biologis & Klinis Penyakit Infeksi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press 24 L A M P I R A N a. Formulir-formulir 1 b. Leaflet Konseling Gizi 2 3 c. Susunan Menu Diet 3 (tiga) hari + modifikasi resep 2. Susunan Menu Diet 3 (tiga) hari + modifikasi resep Hari Ke-1 menu bahan bubur ayam nasi putih daging ayam telur ayam apel jumlah kurma agar-agar susu skim / tak berlemak cair gula pasir jumlah nasi putih puding kurma nasi ayam fillet omlet capcay omlet bening daging ayam telur ayam buncis mentah Carrot fresh jagung kuning segar sayur katuk bb E P L Kh serat V.A V.E V.B1 V.B2 V.C na Ca mg Fe zn g kcal g g g g µg mg mg mg mg mg mg mg mg mg 50 65 1 0 14 0.2 0 0 0 0 0 0 1.5 6.5 0 0 50 142 13 9 0 0 20 0 0 0.1 0 37 6.5 10 1 1 25 38.8 3 3 0 0 48 0.5 0 0.1 0 31 13 2.5 0 0 150 88.6 0 1 23 4.1 7.5 1.5 0 0 9 0 11 7.5 0 0 335 18 13 38 4.2 75 2 0.1 0.3 9 68 31 27 1 1 50 140 2 0 37 1.9 0.5 0.5 0.1 0 1.5 6 23 16 1 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 5 50 50 50 25 25 50 100 34.9 19.3 194 65 3 0 5 1 0 0 0 0 5 5 47 14 0 0 1.9 0.2 1 0 1.5 0 0 0 0.5 0 0 0 0.1 0 0.1 0 0.2 0 1 0 2.5 0 52 123 0 0.1 58 146 0 1.5 11 0 27 6.5 0 0 1 0 0 0 1 0 142 13 77.6 6 8.7 1 6.5 0 54 2 12 2 9 5 0 0 1 0 0 1 2 1 13 2 0 20 0 95 0.8 17 0.9 394 1.4 6.5 1.5 231 0 1 0 0.1 0 1 0 0 0 0 0.1 0 0.1 0.3 0 0 0 0 0 0 2.5 1.8 3 23 37 62 1 15 9 12 10 5 6.3 4.5 16 11 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 6.5 25 12 10 1 52 4 buahan nasi putih sup ayam ceplok orem tumis buahan pisang ambon jumlah tepung beras pisang ambon susu skim / tak berlemak cair gula pasir jumlah nasi putih daging ayam telur ayam tempe kedele murni labu kuning kacang kapri mentah kecap Pear fresh jumlah total 150 138 2 1 504 27 17 116 2 0 46 1 0 35 67 25 12 3.6 12 8.4 774 0.3 0 1.2 4 100 5 34.9 19.3 216 3 0 6 0 0 1 5 5 47 0 0 1.5 25 32.5 1 0 7 0.1 50 50 50 50 50 5 100 142 77.6 99.5 19.5 41.9 3 52.3 469 1717,3 13 9 6 5 10 4 0 0 3 0 1 0 1 0 34 19 90 50 0 1 9 4 8 0 12 41 32 50 0 2.1 0 0 0.1 0.3 0 0 0.2 0.6 0 0.1 14 44 0 4.5 2 9 44 87 117 103 0 2.6 12 1 3 15 1 4 0 0 0 3 0 0 1 0 5 0 0 0 0 0 0.1 0.1 0 0.2 1 0 5.5 52 123 0 0.1 53 129 11 0 37 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3.3 0 0 0 20 0 95 0.7 0.5 1.4 201 2.8 30 0 0 2.8 3 7.8 349 23.6 0 1 0.5 0 0 0 0.4 1.9 6.5 0 0 0.1 0 0.1 0 0 0.4 1 0.1 0.3 0.1 0 0.1 0 0 0.6 1.9 0 0 0 5 7 0 5 17 78 37 62 3 1 2 6.5 10 25 5 47 35 7 4 14 20 1 2 2 9 7 34 109 86 90 532 279 1 1 1 0 1 0 0 4 10 1 1 1 0 1 0 0 3 9 0.8 5 Hari ke-2 Nama Menu Makan Pagi Nasi Tim Ayam Bumbu Tumis Katuk Buah Selingan Pagi Bubur Sumsum Makan Siang Nasi Tim Daging Malbi Tumis Jagung Buah Bahan Makanan BB G beras daging ayam daun katuk jeruk manis Jumlah 50 50 50 50 tepung beras gula merah Jumlah 30 10 beras daging sapi jagung kuning jamur kuping pisang Energi kcal Protein Lemak g g KH G Vit. B6 mg 220,4 142,4 70 45,5 478,3 3,3 13,4 2,7 0,4 19,9 0,3 9,4 0,4 0,1 10,3 39,8 0 5,6 5,9 51,3 0,1 0,1 0,5 0 0,7 150,3 37,6 187,9 2 0 2 0,2 0 0,2 23,9 9,7 33,6 0 0 0 50 50 170,4 150,4 3,3 12,4 0,3 9 39,8 0 50 50 75 54 13,5 1,6 1,1 0,8 0,6 0,3 0,4 12,6 2,5 17,5 80 Vit.B9 µg Vit. C mg Vit. D µg 0 0 0 15,5 26,5 42 0 0 0 0 0 0 Fe Natrium Kalium Serat mg mg mg g 0,3 0,7 1,1 0,1 2,2 0 36,5 4,5 0 41 40,5 91 172 90,5 394 0,4 0 1 1,2 2,6 0 0 0 0 0,2 0 0,2 0 0,4 0 3,9 3,9 24,3 34,6 58,9 0,2 0 0,2 0,1 0,2 0 0 0 0,3 0 0,9 0 26,5 40,5 170 0,4 0 0 0,1 0,4 3 2 6,8 0 0,3 1 0,9 0 0,2 8,5 1 0,8 124,5 178 297 1,4 1,1 1,8 6 ambon Jumlah Selingan Sore Puding Buah Makan Malam Nasi Tim Pepes Ikan Tumis Wortel Buah 465,3 19,3 10,6 72,4 0,8 0 11,8 1 2,5 36,8 810 4,7 0 1 0 3 0,1 4,1 0 158 80,5 284 0,1 522,6 0 0,2 1,9 5,4 0 7,5 agar-agar Melon fresh Apel kurma gula pasir Jumlah 3 100 70 100 5 0 40,2 41,3 60,9 25,3 167,7 0 0,6 0,1 0,8 0 1,5 0 0,2 0,3 0,6 0 1,1 0 8,3 10,7 11,9 5 35,9 0 0,1 0 0,1 0 0,2 0 2 6 4,2 184 0 2 194,2 0 0 0 0 0 0 0 0,4 0,1 0,3 0 0,8 beras ikan mujair Wortel toge Papaya Jumlah 50 50 85 80 100 230,4 60,9 21,9 105 45 463,3 3,3 9,1 0,8 10,5 0,6 24,4 0,3 0,3 0,2 5,4 0,1 6,3 39,8 0 4,1 7,7 9,8 61,3 0,1 0,1 0,1 0,1 0 0,4 0 0,5 5,9 12 62 80,4 0 0,5 0 0 0 0,5 0,3 0,2 1,8 1,7 0,1 4,1 0 40,5 31 97,5 51 246,5 11,2 387,2 3 257 96,2 1028,7 0,4 0 3,1 0,6 1,8 5,9 1713,1 117,1 37,4 272,4 2,2 7,9 328,4 1,5 10 181,9 2814,2 21 Jumlah Total 5,9 5,9 7 Hari Ke-3 Menu Makan Pagi Nasi Tim Kakap merah ala manado Bening bayam + jagung manis Beef teriyaki Buah Bahan Makanan BB g Energi kcal beras 50 220,4 3,3 0,3 39,8 Ikan kakap 50 41,9 9,1 0,3 bayam jagung Daging sapi naga 100 85 50 100 15,1 79 125,8 38,2 2,3 1,7 41 0,6 430,5 Jumlah Selingan Pagi Bubur sumsum Tepung beras gula merah Jumlah 40 20 Protein Lemak g g KH G Vit. B6 mg Vit.b9 µg Vit. C mg Vit. D µg Fe mg 0,1 0 0 0,3 0 40,5 0,4 0 0,1 0,5 0,5 0,2 31 97,5 0 0,2 0,1 22,2 0,2 2,1 18,4 14,8 8,3 0,1 0,3 0,1 0,1 7 2 25 11,1 7 6 0 0 0 0 1,1 0,3 2,1 0,4 16 4,3 60 1 202 332,4 290 158 2 1,3 3,6 0,2 18 1,3 73,3 0,7 9 49,5 0,5 4,4 112,3 1120,3 7,5 65 38,7 0,5 0 0,3 0 17 10 0,1 0 43 0 0 0 0,1 0 2 0,1 156 0,2 1,8 0 103,7 0,5 0,3 27 0,1 43 0 0,1 2,1 156,2 1,8 0 Natrium Kalium Serat mg mg g Makan Siang 8 Nasi Tim Ayam masak jamur Telur puyuh bb laksa Tahu bb opor Buah Selingan Sore Pisang + pir blender Makan Malam Nasi Tim Cincang daging Tahu bb opor Sup oyong Buah beras putih giling 50 220,4 3,3 0,3 39,8 0,1 0 0 0,3 0 40,5 0,4 ayam 50 134,4 12,4 9 0 0,2 0 0 0,9 26,5 170 0 Telur puyuh tahu pear Jumlah 50 50 75 25,8 29,5 69 503,7 1 0,9 0,8 19,8 0,2 0,3 0,4 10,4 4,8 6,9 17,5 74,5 0,1 0 0,4 0,8 7 7 1,5 6,8 22,3 0 0 0 0 2,1 0,2 0,2 4,5 60 290 4,5 68,5 0,8 297 93,8 1075,3 3,6 0,8 1,8 8,8 Pisang ambon pear Jumlah 50 50 72,8 58 169,5 2,1 3,8 5,9 0,2 0,3 0,4 15,3 10,4 35,7 0 0,1 0,1 0 0 0 0 0 0 0 0,2 1,3 1,5 0,4 2 2,5 21,4 139 160,6 0,5 3,3 3,8 Beras 50 190,4 3,3 0,3 39,8 0,1 0 0 0,3 0 40,5 0,4 50 50 50 50 100 142,4 38,1 10,1 6,1 47,1 398 13,4 1,7 0,4 1 0,9 18,4 9,4 23,1 25,1 0,2 0,1 10 0 3,4 2,4 1,4 11,8 54,9 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,3 0 4,9 9,9 1,9 53 57,9 0 0 0 0 0 0 0,7 1,5 2,5 0,5 0,1 2,6 36,5 42 0,2 11 0 78,5 91 203 121 23 181 515,5 0 2,5 2,5 3,5 2,4 5,3 1718,4 119,6 38,5 270,4 2 289,2 3027,9 27,3 daging sapi tahu oyong wortel semangka Jumlah Jumlah Total 7 4,9 12,9 429 4,9 20,9 172,7 0,5 13,2 9 10 a. Jurnal 11 12 13 14 15 16 17 18 19