Uploaded by User73429

Anggia Mintari VAlensia - obs febris + Dengue (DF) Revisi 3

advertisement
LAPORAN STUDI KASUS
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
ASUHAN GIZI KLINIK (AGK)
PENYAKIT OBSERVASI FEBRIS (DEMAM)+ EPISTAXIS SUSP
DENGUE FEVER (DF)
TAHUN AJARAN 2020/2021
Disusun oleh :
ANGGIA MINTARI VALENSIA
NIM: P05130217003
PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
JURUSAN GIZI
2020
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN STUDI KASUS
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) ASUHAN GIZI KLINIK (AGK)
PENYAKIT OBSERVASI FEBRIS (DEMAM) H-6 + EPISTAXIS SUSP
DENGUE FEVER (DF)
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Asuhan Gizi Klinik Pada Penyakit
observasi febris (demam) h-6 + epiztaxiz susp dengue fever (df) ini telah diperiksa
dan disetujui oleh :
Mengetahui,
Ketua Prodi
Pembimbing Lahan
Sarjana Terapan Gizi&Dietetika
Tetes Wahyu W, SST., M.Biomed
........................................
NIP.198106142006041004
NIP.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini .
Laporan kasus Ini berjudul “Asuhan Gizi Pada Pasien”.
Laporan ini berisi tentang semua kegiatan asuhan gizi penyakit anak, mulai
dari skrinning gizi, assesmen gizi, diagnosa gizi dan intervensi gizi serta monitoring
dan evaluasi gizi pada pasien.Dalam penyelesaian laporan kasus ini, telah banyak
berbagai pihak yang membantu. Oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih kepada
:
1. Ibu Eliyana selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
2. Bapak Anang Wahyudi selaku Ketua Jurusan Gizi Bengkulu.
3. Bapak Tetes wahyu selaku Ketua Prodi DIV Gizi Poltekkes Kemenkes
Bengkulu
4. selaku pembimbing lahan asuhan gizi penyakit kandungan dan kebidanan
yang telah memberikan bimbingan, saran, serta dukungan selama proses
asuhan gizi dan penyelesaian laporan.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan asuhan gizi serta
penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi
kesempurnaan laporan kasus ini dengan harapan semoga laporan ini dapat memberi
manfaat.
Bengkulu, November 2020
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ v
BAB I DATA PASIEN ................................................................................................ 1
A.
Data Subyektif (Client History) .................................................................... 1
B.
Data Obyektif ................................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 2
A.
Gambaran Umum Penyakit ........................................................................... 3
B.
Intervensi Gizi ............................................................................................. 10
BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI ASUHAN GIZI ..................... 13
A.
PAGT........................................................................................................... 13
B.
Modifikasi Menu Diet ....................... Ошибка! Закладка не определена.
BAB IV PEMBAHASAN .......................................................................................... 21
A.
Rencana Intervensi Gizi .................... Ошибка! Закладка не определена.
B.
Hasil Monitoring dan Evaluasi .......... Ошибка! Закладка не определена.
BAB V KESIMPULAN ............................................................................................. 23
A.
Kesimpulan .................................................................................................. 23
B.
Saran ............................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 24
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
DATA PASIEN
A. Data Subyektif (Client History)
Nama : An. M
Usia : 9 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
B. Data Obyektif
1. Data Riwayat Makan ( Food History)
a) Riwayat Makan
Asupan makan mulai berkurang 2 hari terakhir, hanya menghabiskan ½
porsi. SMRS makanlur dadar ½ porsi. Tidak ada alergi makanan
b) Riwayat medika metosa
2. Data Antropometri (AD)
TB : 140 cm
BB : 59 kg
Perhitungan status gizi menggunakan IMT/U :
BB
𝐼𝑀𝑇 = TBXTB = 30,1 kg/M2
Ambang batas + 3 SD termasuk obesitas
3. Data Biokimia (BD)
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Keterangan
Hemoglobin
11,1 g/dl
12-14 g/dl
Rendah
Leukosit
2.750/ul
5000-10000 /ul
Rendah
Trombosit
13.1000 /ul
150.000-400.000 /ul
Rendah
1
Rapid Test
Negatif
Sumber : data rekam medis RS awal Bros Batam 2020
Dari hasil pemeriksaan laboratorium pasien dapat disimpulkan bahwa nilai
Hemagolobin, Leukosoit dan terombosit pasien yang rendah menunjukkan bahwa
adanya inflamasi demam pada pasien.
4. Data Fisik Klinis
a. Klinis
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Keterangan
RR
20x/menit
12-20x/menit
Normal
Nadi
125x/menit
60-100x/menit
Cepat
Suhu
36,5 o C
36-37 o C
Normal
Sumber : data rekam medis Rs Awal Bros Batam oktober 2020.
b. Fisik
Pasien baru masuk dari UGD dengan keluhan mimisan sejak pagi,demam
(+) sejak 6 hari yang lalu, demam sudah menghilang sejak kemarin,
rumamerah (-) gusi berdarah (-)mual (-) muntah (-) batuk (-) pilek (sesak) (-) nyeri tenggorokan (-) BAB dan BAK tidak ada keluhan.
KU : sedang, kesadaran CM.
mata : anemis (-),ikterik (-).
thorax : S1S2reg, ves +/+, rh -/-,wh -/abdomen : soefl BU (+)
eks
: akral hangat +/+ CRT <2
pasien di diagnose observasi febris (demam) H-6+ epistaxis susp dengue
fever (DF)
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Gambaran Umum Penyakit
1. Diagnosa medis
Observasi febris (demam) H-6+ epistaxis susp dengue fever (DF).
2. Definisi
Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk
ke dalam tubuh ketika suhu meningkat melebihi suhu tubuh normal
(>37,5°C). Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang
masuk ke dalam tubuh. Demam terajadi pada suhu > 37, 2°C, biasanya
disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, jamu atau parasit), penyakit autoimun,
keganasan , ataupun obat – obatan (Surinah dalam Hartini, 2015).
Demam merupakan suatu keadaan suhu tubuh diatas normal sebagai
akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Sebagian besar
demam pada anak merupakan akibat dari perubahan pada pusat panas
(termoregulasi) di hipotalamus. Penyakit – penyakit yang ditandai dengan
adanya demam dapat menyerang sistem tubuh.Selain itu demam mungkin
berperan dalam meningkatkan perkembangan imunitas spesifik dan non
spesifik dalam membantu pemulihan atau pertahanan terhadap infeksi
(Sodikin dalam Wardiyah, 2016).
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang
disebabkan oleh empat serotype virus dengue dan ditandai dengan empat
gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi pendarahan,
hematomageli dan tanda-tanda kegagalan sirkulasi sampai timbulnya renjatan
(sindrom renjatan dengue) sebagai akibat dari kebocoran plasma yang dapat
menyebabkan kematian (Sucipto, 2011).
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus Dengue yang tergolong Arthropod Borne Virus, genus
Flavivirus, dan famili Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk
3
dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit
DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok
umur. Penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku
masyarakat (Waris, 2013).
3. Etiologi
Penyebab penyakit DBD adalah virus dengue yang termasuk dalam
group B Arthropoda Borne Viruse (arboviruses) yaitu virus yang ditularkan
melalui serangga. Virus dengue termasuk genus Flavivirus dan mempunyai 4
jenis serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Infeksi oleh salah
satu serotipe akan menimbulkan antibodi terhadap serotipe lain yang
bersangkutan, sedangkan antibodi yang terbentuk terhadap serotipe lain
sangat kurang, sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang memadai
terhadap serotipe lain tersebut. Seseorang yang tinggal di daerah endemis
dengue dapat terinfeksi 3 atau bahkan 4 serotipe selama hidupnya. Keempat
serotipe virus dengue dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.
Di Indonesia, pengamatan virus dengue yang dilakukan sejak tahun
1975 di beberapa rumah sakit menunjukkan bahwa keempat serotipe
ditemukan dan bersirkulasi sepanjang tahun. Serotipe DEN-3 merupakan
jenis yang sering dihubungkan dengan kasus-kasus parah. Virus penyebab
penyakit bertahan hidup dalam suatu siklus yang melibatkan manusia dan
nyamuk yang hidup aktif di siang hari.
4. Klasifikasi
Tipe-Tipe Demam Tipe demam yang mungkin kita jumpai antara lain adalah:
a. Demam Septik
Suhu badan berangsur naik ke tingkat tinggi sekali pada malam hari dan
turun kembali ke tingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan
menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ke tingkat
yang normal dinamakan juga demam hektik.
b. Demam Remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan
normal. Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat
dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat demam septik.
4
c. Demam Intermiten
Suhu badan turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu
hari. Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan
bila terjadi dua hari terbebas demam diantara dua serangan demam disebut
kuartana.
5. Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti
a. Telur Telur
Nyamuk ini berbentuk elips atau oval memanjang, warnanya hitam
dengan ukuran 0,5-0,8 mm, permukaannya polygonal, tidak memiliki alat
pelampung dan cangkoknya mengandung chitine. (24) Karakteristis telur
Aedes adalah berbentuk bulat pancung yang mulamula berwarna putih
kemudian berubah menjadi hitam. Nyamuk Aedes aegypti meletakkan
telur di atas permukaan air untuk memudahkannya menyebar dan
berkembang biak menjadi larva di dalam media air.
b. Larva atau Jentik
Telur menetas menjadi larva atau sering disebut dengan jentik.
Larvanyamuk semuanya hidup di air yang stadiumnya terdiri atas empat
instar. Keempat instar itu dapat diselesaikan dalam waktu 4 hari – 2
minggu tergantung keadaan lingkungan seperti suhu air dan persediaan
makanan. Larva nyamuk ini tubuhnya langsing dan bergerak sangat
lincah, waktu istirahat membentuk sudut hampir tegak lurus dengan
bidang permukaan air, dan juga memiliki kepala yang cukup besar serta
toraks dan abdomen yang cukup jelas.
Dalam kondisi optimal, waktu yang dibutuhkan dari telur menetas hingga
menjadi nyamuk dewasa adalah tujuh hari, termasuk dua hari dalam masa
pupa. Pada suhu rendah, dibutuhkan waktu beberapa minggu.(24) Ada
empat tingkat (instar) jentik sesuai dengan pertumbuhan larva Aedes
Aegypti tersebut, yaitu(24) : a) Instar I: berukuran paling kecil, yaitu 1-2
mm b) Instar II: 2,5-3,8 mm c) Instar III: lebih besar sedikit dari larva
instar II d) Instar IV: berukuran paling besar 5 mm.
5
c. Pupa
Pupa juga membutuhkan lingkungan akuatik (air). Setelah mengalami
pergantian kulit keempat, maka akan terjadi pupasi. Pupa berbentuk agak
pendek, tidak makan, tetapi tetap aktif bergerak dalam airterutama bila
diganggu. Bila perkembangan pupa sudah sempurna, yaitu sesudah 2 atau
3 hari, maka kulit pupa pecah dan nyamuk dewasa keluar dan terbang.
d. Dewasa
Nyamuk dewasa yang keluar dari pupa berhenti sejenak di atas
permukaan air untuk mengeringkan tubuhnya terutama sayap-sayapnya.
Setelah itu nyamuk akan terbang untuk mencari makan. Dalam keadaan
istirahat, nyamuk Aedes aegypti hinggap dalam keadaan sejajar dengan
permukaan.
6. Penyebab Penyakit Demam Berdarah Dengue
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus
dengue yang sampai sekarang dikenal 4 serotipe (Dengue-1, Dengue-2,
Dengue-3 dan Dengue-4),termasuk dalam grup B Arthropod Borne Virus
(Arbovirus). Ke empat serotipe virusini telah ditemukan di berbagai daerah di
Indonesia. Hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa Dengue-3
sangat berkaitan dengan kasus DBD berat dan merupakan serotipe yang
paling luas distribusinya disusul oleh Dengue-2, Dengue-1dan Dengue-4.
7. Gejala Demam Berdarah Dengue
Demam dengue ditandai oleh gejala-gejala klinik berupa demam, nyeri pada
seluruh tubuh, ruam, pendarahan dan renjatan (shock). Gejala-gejala tersebut
dijelaskan sebagai berikut:
1. Demam
Demam yang terjadi pada infeksi virus dengue timbulnya mendadak,
tinggi (dapat mencapai 39-40oC) dan dapat disertai dengan menggigil.
Demam hanya berlangsung untuk 5-7 hari. Pada saat demamnya
berakhir, sering kali turunnya suhu badan secara tiba-tiba (lysis), disertai
dengan berkeringat banyak, dimana anak tampak agak loyo. Demam ini
dikenal juga dengan istilah demam biphasik, yaitu demam yang
6
berlangsung selama beberapa hari sempat turun di tengahnya menjadi
normal kemudian naik lagi dan baru turun lagi saat penderita sembuh.
Demam secara mendadak disertai gejala klinis yangtidak spesifik seperti:
anorexia lemas, nyeri pada tulang, sendi, punggung dan kepala.
2. Nyeri seluruh tubuh
Dengan timbulnya gejala panas pada penderita infeksi virus dengue,
maka disusul dengan timbulnya keluhan nyeri pada seluruh tubuh. Pada
umumnya yang dikeluhkan berupa nyeri otot, nyeri sendi, nyeri
punggung, nyeri ulu hati dan nyeri pada bola mata yang timbul dalam
kalangan masyarakat awam disebut dengan istilah flu tulang.
3. Ruam
Ruam yang terjadi pada infeksi virus dengue dapat timbul pada saat
awal panas yang berupa (flushing) yaitu berupa kemerahan pada daerah
muka, leher dan dada. Ruam juga dapat timbul pada hari ke-4 sakit
berupa
bercak-bercak merah kecil, seperti: bercak pada penyakit
campak.
4. Pendarahan
Infeksi virus dengue terutama pada bentuk klinis Demam Berdarah
Dengue selalu disertai dengan tanda pendarahan. Tanda pendarahan tidak
selalu didapat secara spontan oleh penderita, bahkan pada sebagian besar
penderita muncul setelah dilakukan test tournique.(20) Uji tourniquet positif
sebagai tanda perdarahan ringan, dapat dinilai sebagai presumptif test
(dugaan keras) oleh karena uji tourniquest positif pada hari pertama
demam terdapat pada sebagian besar penderita demam berdarah dengue.
Namun uji tourniquet positif dapat juga dijumpai pada penyakit virus lain
(campak, demam chikungunya), infeksi bakteri (thypus abdominalis),
dan lain-lain.
5. Renjatan disebabkan karena perdarahan atau kebocoran plasma
kedaerah ekstra vaskuler melalui kapiler darah yang rusak. Tandatanda renjatan adalah:
7
- Kulit terasa dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari, dan
kaki.
- Penderita menjadi gelisah.
- Sianosis di sekitar mulut.
- Nadi cepat, lemah, kecil sampai tak teraba.
- Tekanan nadi menurun (menjadi 20 mmHg atau kurang).
- Tekanan darah menurun (tekanan sistolik menurun hingga 80 mmHg
atau kurang).
8. Cara Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue
Penyakit ini ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Ada
beberapa spesies: Aedes Aegypti, Aedes Albopticus, Aedes Polynesiensis
dan Aedes Scutelarris yang dapat berlaku sebagai vektor. Nyamuk Aedes
dapat menularkan virus dengue kepada manusia, baik secara langsung
(setelah menggigit orang yang sedang dalam fase viremia), maupun secara
tidak langsung, setelah melewati masa inkubasi dalam tubuhnyaselama 810 hari (extrinsic incubation period). Masa inkubasi didalam tubuh manusia
(intrinsic incubation period) antara 4-6 hari. Manusia infektif hanya pada
saat viremia saja (5-7 hari), tetapi nyamuk dapat infektif selama hidupnya.
Seseorang yang menderita demam berdarah, dalam darahnya
mengandung virus dengue. Penderita tersebut apabila digigit oleh nyamuk
Aedes, maka virus dalam darah penderita tadi ikut terhisap masuk ke
lambung nyamuk dan virus akan memperbanyak diri dalam tubuh nyamuk
dan tersebar di berbagai jaringan tubuh termasuk dalam kelenjar air liur
nyamuk. Nyamuk siap untuk menularkan kepada orang atau anak lain 3-10
hari setelah menggigit atau menghisap darah penderita.
9. Faktor Resiko Yang Mempengaruhi Kejadian Demam Berdarah Dengue
Beberapa faktor resiko yang mempengaruhi kejadian Demam
Berdarah Dengue (DBD) sebagai berikut:
1. Faktor Lingkungan
8
Lingkungan fisik yaitu seperti ketinggian tempat, curah hujan,
kelembaban, suhu, ruang gelap, pemasangan kawat kasa, ventilasi, dan
tempat penampungan air (TPA). Lingkungan biologi yang mempengaruhi
penularan DBD terutama adalah banyaknya tanaman hias dan tanaman
pekarangan yang mempengaruhi pencahayaan dan kelembaban didalam
rumah merupakan tempat yang disenangi oleh nyamuk untuk istirahat.
a. Ketinggian Tempat
Variasi dari suatu ketinggian berpengaruh terhadap kepadatan
nyamuk Aedes Aegypti. Di Indonesia Aedes Aegypti dapat hidup pada
ketinggian kurang dari 1000 meter di atas permukaan air laut.(31) Tidak
ditemukan nyamuk Aedes Albopictitus karena ketinggian tersebut, suhu
terlalu rendah sehingga tidak memungkinkan bagi kehidupan nyamuk.
b. Curah Hujan
Hujan akan menambah genangan air sebagai tempat perindukan dan
menambah kelembaban udara. Temperatur dan kelembaban selama musim
hujan sangat kondusif untuk kelangsungan hidup nyamuk. c. Ruang Gelap
Nyamuk Aedes Aegypti bersifat diurnal atau aktif pagi hingga siang hari,
nyamuk biasanya beristirahat pada benda-benda yang menggantung di dalam
rumah seperti gorden, kelambu, dan pakaian diruang yang gelap.
d. Kelembaban Udara
Umur nyamuk dipengaruhi oleh kelembaban udara. Kelembaban
yang rendah akan memperpendek umur nyamuk, Secara umum penilaian
kelembaban dalam rumah dengan menggunakan hygrometer. Menurut
indikator pengawasan perumahan, kelembaban udara yang memenuhi syarat
kesehatan dalam rumah adalah 40-70% dan kelembaban udara yang tidak
memenuhi syarat kesehatan adalah <40% atau >70%.
e. Suhu
Nyamuk Aedes Aegypti dapat bertahan hidup pada suhu rendah, tetapi
metabolismenya menurun atau bahkan terhenti bila suhunya turun sampai
dibawah suhu kritis. Pada suhu yang lebih dari 35oC juga mengalami
9
perubahan dalam arti lebih lambat terjadinya proses fisiologis. Telur nyamuk
Aedes Aegypti di dalam air dengan suhu 20- 40oC akan menetas menjadi
jentik dalam wkatu 1-2 hari.
f. Ventilasi
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi, salah satunyayaitu
menjaga agar sirkulasi udara didalam rumah tersebut lancar. Kurangnya
ventilasi
akan
menyebabkan
kurangnya
O2
didalam
rumah
dan
menyebabkan kelembaban udara didalam ruangan baik. Tingkat kelembaban
optimum nyamuk antara 60 % - 80 %, luas ventilasi alamiah yang permanen
minimal >10% dari luas lantai.
g. Tempat Penampungan Air (TPA)
Tempat penampungan air yang menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk Aedes Aegypti dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1) Tempat penampungan air bersih (tempayan, bak mandi, bakWC, drum,
bak penampungan air, ember, dll)
2) Tempat penampungan air untuk keperluan tertentu (tempat minum hewan,
barang-barang bekas, vas bunga, dll)
3) Tempat penampungan air alami (lubang pohon, lubang batu, tempurung
kelapa, kulit kerang, potongan bambu)
Pada
dasarnya
di
anjurkan
untuk
membersihkan
tempat
penampungan air minimal satu minggu sekali agar bebas dari jentik
nyamuk.
B. Intervensi Gizi
1. Terapi gizi medik sesuai penyakit
Berdasarkan Penuntun Diet dan Terapi Gizi (2019) pengkajian gizi yang
spesifik pada kondisi ini adalah :
a. Pola Makan
b. Pengukuran Antropometri
c. Biokimia
10
-
Hemoglobin
-
Leukosit
-
Trombosit
-
GDS
-
Hasil rapid test: NR
d. Keadaan Klinis
-
Demam sejak 6 hari yang lalu
e. Riwayat Personal
-
An. M
-
Usia : 9 tahun
-
Jenis Kelamin : laki-laki
2. Intervensi edukasi/konseling
a. Tujuan
1) Meningkatkan asupan hingga mencapai 80%.
2) Memberikan pemahaman kepada pasien tentang diet ETPT
3) Memberikan edukasi dan penyuluhan tentang gizi seimbang terkait
penyakit yang di derita.
b. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Sumber
Bahan Makanan Yang Dianjurkan
Bahan Makanan Yang
Tidak Dianjurkan
Karbohidrat
Nasi, roti, mi, macaroni, dan hasil
-
oleh tepung-tepungan lain, seperti
cake, tarcis, pudding,dan pastry,
dodol, ubi; karbohidrat sederhana
seperti gula pasir.
Protein
Daging sapi, ayam, ikan, telur, susu
Makanan yang dimasak
dan hasil olahannya, seperti keju,
dengan banyak minyak
youghurt dan es krim.
atau kelapa/santan
kental
Protein Nabati
Semua jenis kacang-kacangan dan
Makanan yang dimasak
hasil olahannya, seperti tempe, tahu,
dengan banyak minyak
dan pindakas
atau kelapa/santan
11
kental
Sayuran
Semua jenis sayuran, terutama jenis
-
B seperti bayam, buncis, daun
singkongkacang panjang, labu siam
dan wortel direbus dikukus dan
ditumis
Buah-buahan
Semua jenis buah segar, buah kaleng,
-
buah buah kering dan jus buah
Lemak dan
Minyak goring, mentega, margarin,
Minyak
santan encer, salad dressing
Minuman
The, madu, sirup, minuman rendah
-
-
energy dan kopi encer
Bumbu
Bumbu tidak tajam, seperti bawang
Bumbu yang tajam
merah, bawang putih, laos, salam,
seperti cabe, merica,
dan kecap
cuka, MSG
3. Koordinasi/kolaborasi dengan provider lain
Berkoordinasi dan berkolaborasi dengan dokter, perawat, dan bidan
untuk melakukan penatalaksanaan dan monitoring serta evaluasi pasien.
12
BAB III
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI ASUHAN GIZI
A. PAGT
a) Assesment
1) Food History
Table 1. Hasil Recall 24 jam SMRS :
Recall Asupan Sebelum Masuk Rumah Sakit
Zat Gizi
Kebutuhan
Asupan
Persentase
Kategori
Energy (kkal)
1716,9kkal
660
38,4 %
kurang
Protein (gr)
118,9 gram
28,5
23,9 %
kurang
Lemak (gr)
38,1 gram
13,5
35,4 %
kurang
Karbohidrat (gr)
270 gram
102
37,7 %
kurang
2) Antropometri
TB : 140 cm
BB : 59 kg
Perhitungan status gizi menggunakan IMT/U :
BB
𝐼𝑀𝑇 = TBXTB = 30,1 kg/M2
Termasuk rentang +1SD - + 2SD
3) Biokimia data
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Keterangan
Hemoglobin
11,1 g/dl
12-14 g/dl
Rendah
Leukosit
2.750/ul
5000-10000 /ul
Rendah
Trombosit
13.1000 /ul
150.000-400.000 /ul
Rendah
Rapid Test
Negatif
4) Clinic/Fisik
13
-
Clinic
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Keterangan
RR
20x/menit
12-20x/menit
Normal
Nadi
125x/menit
60-100x/menit
Cepat
Suhu
36,5 o C
36-37 o C
Normal
-
Fisik
-
Pasien baru masuk dari UGD dengan keluhan mimisan sejak
pagi,demam (+) sejak 6 hari yang lalu, demam sudah menghilang
sejak kemarin, rumamerah (-) gusi berdarah (-)mual (-) muntah (-)
batuk (-) pilek (-sesak) (-) nyeri tenggorokan (-) BAB dan BAK tidak
ada keluhan.
-
KU : sedang, kesadaran CM.
-
mata : anemis (-),ikterik (-).
-
thorax : S1S2reg, ves +/+, rh -/-,wh -/-
-
abdomen : soefl BU (+)
-
eks
-
pasien di diagnose observasi febris (demam) H-6+ epistaxis susp
: akral hangat +/+ CRT <2
dengue fever (DF).
5) Client History
a)
Riwayat Personal
-Umur 9 tahun
-Jenis kelamin laki-laki
b)
Riwayat Medis
pasien di diagnose observasi febris (demam) H-6 (hari ke 3)
epistaxis susp dengue fever (DF).
b)
Riwayat Sosial
-
14
b) Diagnosa
Tabel 1.2 Penegakan Diagnosa Gizi
Domain
NI.1.2
Etiologi
Asupan
Problem
energi Berkaitan
tidak adekuat
dengan
Sign/Symptom
Ditandai dengan hasil
recall energi 1716,9
adanya mual kurang dari kebutuhan
muntah
c) Intervensi Gizi
d) 3. Intervensi Gizi
a. Nama diet : ETPT
b. Prinsip diet : Tinggi Energi, Tinggi Protein, Tinggi Cairan
c. Tujuan diet :
1) Memberikan asupan yang sesuai dengan kemampuan paseien (diberikan
bertahap 60% dari kebutuhan energy total
2) Memberikan pengetahuan melalui konseling gizi mengenai asupan gizi
seimbang
d. Bentuk Makanan : Makanan lunak tim
e. Rute pemberian : 3x makan utama, 2x selingan
f. Syarat diet :
1)
Energi diberikan 60% dari kebutuhan total yaitu 1716,9 kkal
2)
Protein, yaitu 118 gram
3)
Lemak, yaitu 38,1 gram
4)
Karbohidrat, yaitu 270 gram
5)
Vitamin dan mineral yaitu Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B3,
Vitamin B5, Vitamin B6, Vitamin B7, Vitamin B9, Vitamin B12, Vitamin C,
Vitamin D, dan Ca, Fe, Zn, Fosfor.
6)
Cairan tinggi yaitu 2 liter untuk membantu memperlancar defekasi.
Pemberian minum sebelum makan akan membantu merangsang peristaltik
usus.
7)
Serat tinggi, yaitu 30 gram terutama serat tidak larut air .
15
Kebutuhan Energi
REE = (22,7 x BB) + 495
= (22,7 X 59) + 495
= 1.339,3 + 495
= 1.834,3 kkal
TEE = REE x FA x FS
= 1.834,3 + 1,2 + 1,3
= 2861,5 kkal
Diberikan bertahap sebanyak 60% total energi 1716,9 kkal
Kebutuhan Gizi Makro

Protein = 2 × 59 = 118 g
% Protein = 16,4 %

Lemak = = 20% x 1716,9/ 9 = 38,1 gram

Karbohidrat = 63,6x 1716,9/ 4 = 270 gram
Kebutuhan Gizi Mikri
Vitamin A 600 mcg
Vitamin C 50 mg
Vitamin E 11 mg
Vitamin B1 1,1 mg
Vitamin B2 1,3 mg
Vitamin B3 12 mg
Vitamin B5 4 mg
Vitamin B6 1,3 mg
Vitamin B7 375 mcg
Vitamin B9 400 mcg
Vitamin B121,8 mcg
Fe 13 mg
Cu 1200 mcg
Zn 14 mg
Serat 8 gram
16
Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Sumber
Bahan Makanan Yang Dianjurkan
Bahan Makanan Yang
Tidak Dianjurkan
Karbohidrat
Nasi, roti, mi, macaroni, dan hasil
-
oleh tepung-tepungan lain, seperti
cake, tarcis, pudding,dan pastry,
dodol, ubi; karbohidrat sederhana
seperti gula pasir.
Protein
Daging sapi, ayam, ikan, telur, susu
Makanan yang dimasak
dan hasil olahannya, seperti keju,
dengan banyak minyak
youghurt dan es krim.
atau kelapa/santan
kental
Protein Nabati
Semua jenis kacang-kacangan dan
Makanan yang dimasak
hasil olahannya, seperti tempe, tahu,
dengan banyak minyak
dan pindakas
atau kelapa/santan
kental
Sayuran
Semua jenis sayuran, terutama jenis
-
B seperti bayam, buncis, daun
singkongkacang panjang, labu siam
dan wortel direbus dikukus dan
ditumis
Buah-buahan
Semua jenis buah segar, buah kaleng,
-
buah buah kering dan jus buah
Lemak dan
Minyak goring, mentega, margarin,
Minyak
santan encer, salad dressing
Minuman
The, madu, sirup, minuman rendah
-
-
energy dan kopi encer
Bumbu
Bumbu tidak tajam, seperti bawang
Bumbu yang tajam
merah, bawang putih, laos, salam,
seperti cabe, merica,
dan kecap
cuka, MSG
17
1) Pembagian waktu makan
Makan Pagi
25% x 1716,9 kkal
429,2 kkal
Selingan
10% x 1716,9 kkal
171,6 kkal
Makan Siang
30% x 1716,9 kkal
515 kkal
Selingan
10% x 1716,9 kkal
171,6 kkal
Makan Malam
25% x 1719,9 kkal
429,2 kkal
Monitoring dan Evaluasi
Rencana Monitoring dan Evaluasi
Tabel. Rancangan Monitoring dan Evaluasi
Parameter
Cara Pelaksanaan
Asupan
Memberikan
makanan
sesuai kebutuhan pasien
Biokimia
Melihat hasil pemeriksaan
lab Hemoglobin, leukosit
dan trombosit
Target
Asupan mencapai 100%
Pelaksanaan
Setiap hari
Hasil pemeriksaan lab Setiap ada hasil
Hb,leukosit
dan pemeriksaan lab
trombosit normal
terbaru
B. Modifikasi Menu Diet
1. Gambaran Menu
Puding adalah sebuah hidangan penutup yang umumnya dibuat dari
bahan-bahan yang direbus, dikukus, atau dipanggang. Istilah puding juga
dapat dipakai untuk berbagai jenis pai yang berisi campuran lemak hewan,
daging, atau buah-buahan yang dipanggang, direbus, atau dikukus.
Buah – buah segar ternyata juga bisa dipadukan dengan puding manis.
Bahkan kebanyakan orang juga sangat menikmati puding buah ini karena
rasanya begitu bervariasi dan mampu menggugah selera untuk
menyatapnya kembali. Dalam pembuatanya yakni dengan menata buah –
18
buah segar diatas adonan puding yang sudah membeku atau bisa
mencampurkan irisan buah segar kedalam puding ketika masih panas dan
kemudian memasukkanya ke lemari pendingin(Anonim, 2015b). Dan ada
puding yang dibuat dari sari buah yang sebelumnya buah tersebut di
blender lalu di saring untuk mendapatkan sari buahnya lalu dicampurkan
dalam adonan puding dan kemudian dimasukkan kedalam cetakan
kemudian di masukkan ke dalam lemari pendingin.
Pudding buah kurma
Resep Puding Buah
- 20 menit
- 5 porsi
a. Bahan :

1 bks nutrijel yang kecil

300 ml air

Gula pasir
b. Langkah-langkah :
1. Campur nutrijel, air dan gula. Masak sampai mendidih
2. Matikan kompor, aduk sebentar sampai uapnya hilang
3. Tuang nutrijel yang sudah dimasak ke dalam wadah yang sudah
berisi buah
4. Tunggu sampai pudingnya mengeras, dan kemudian siap
disajikan
2. Resep Puding Buah Modifikasi
19
- 20 menit
- 5 porsi
c. Bahan :

1 bks nutrijel yang kecil

100 gr kurma

100 ml air

Gula pasir
d. Langkah-langkah :
1. Blender kurma.
2. Campur nutrijel, air, gula dan kurma yang sudah diblender. Masak
sampai mendidih
3. Matikan kompor, aduk sebentar sampai uapnya hilang
4. Tuang nutrijel yang sudah dimasak ke dalam wadah yang sudah
berisi buah apel dan melon
5. Tunggu sampai pudingnya mengeras, dan kemudian siap disajikan
20
BAB IV
PEMBAHASAN
Kadar trombosit awal penderita DBD yang mendapat perlakuan jus kurma
mulai 66.000/µL sampai 90.000 /µL dan rata-rata 80.75C/µL. Terbanyak
penderita DBD dengan kadar trombosit diantara 86.000/µL sampai 90.000/µL
sebanyak 10 orang dan paling sedikit dengan kadar trombosit sebanyak 71.000/µL
sampai 75.000/µL sebanyak 1 orang. Setelah 3 hari pemberian jus kurma
(sebanyak 900 ml), kadar trombosit penderita DBD sebanyak 8 orang mulai naik
menjadi 97.000/µL sampai 180.000/µL, dimana kadar trombosit terendah tercacat
97.000/µL sebanyak 1 orang dan kadar trombosit tertinggi sebanyak 180.000/µL
sebanyak 1 orang. Rata-rata kadar trombosit penderita DBD yang telah
mendapatkan jus kurma adalah 132.000/µL.
Hasil analisis dengan menggunakan uji U Mann-Whitney diperoleh hasil
U2=96.5. Karena U2< Ui, maka sebagai dasar perhitungan dipergunakan nilai U2.
U table untuk a= 0,05=114, karena U2 ditolak. Kurma memiliki kandungan
protein dan serat tinggi. Kandungannya tersebut membuatnya amat baik untuk
melunakkan usus dan mengaktifkannya. Keunggulan kurma lainnya adalah
kandungan zat berguna bagi tubuh yang amat tinggi dimana setiap buahnya
terkandung zat–zat bermanfaat seperti gula, selulosa, protein, vitamin A, Bl, B2,
Potasium, Tembaga, Belerang, Besi, Magnesium, Mangan, Kalsium, Fosfor dan
Asam Amino lainnya. Pada pertengahan kedua abad ke-20, para ahli
mengungkapkan adanya asam amino yang lain pada kurma. Dan yang terpenting
dalam asam ini adalah glutathione sebagai antioksidan.
Terdapat variasi yang cukup berarti pada kelompok perlakuan dimana
walaupun diberikan jumlah jus kurma yang sama tetapi tidak menghasilkan
jumlah peningkatan trombosit yang seragam hal ini kemungkinan disebabkan oleh
kemampuan saluran pencernaan masing masing orang berbeda, usia yang
beragam, body mass index atau rasio antara berat dan tinggi badan yang berbeda
serta faktor-faktor lain yang masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
21
Peningkatan trombosit sebesar 51.000/µl atau 51% dari batas ambang DBD
(dibawah 100.000/µL adalah sesuatu yang menakjubkan, mengingat penambahan
trombosit sebanyak 51.000/µl dalam 3 hari sangat menentukan kondisi pasien
yaitu antara hidup dan mati. Semakin cepat pemulihan trombosit menuju nomal,
semakin cepat pula proses penyembuhan yang terjadi pada pasien DBD. Hal ini
akan berdampak pada meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada rumah sakit,
dimana dalam waktu 3 hari rumah sakit telah mampu membantu pasien DBD
dalam kondisi nomal.
22
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
Declan, T. Wash, 1997. Kapita Selekta Penyakit dan Terapi. Jakarta : EGC
Shulman, S. T; Phair, J. P; Sommers, H. M., 1994. Dasar Biologis & Klinis Penyakit Infeksi.
Yogyakarta : Gajah Mada University Press
24
L
A
M
P
I
R
A
N
a. Formulir-formulir
1
b. Leaflet Konseling Gizi
2
3
c. Susunan Menu Diet 3 (tiga) hari + modifikasi resep
2. Susunan Menu Diet 3 (tiga) hari + modifikasi resep
Hari Ke-1
menu
bahan
bubur
ayam
nasi putih
daging ayam
telur ayam
apel
jumlah
kurma
agar-agar
susu skim / tak
berlemak cair
gula pasir
jumlah
nasi putih
puding
kurma
nasi
ayam
fillet
omlet
capcay
omlet
bening
daging ayam
telur ayam
buncis mentah
Carrot fresh
jagung kuning segar
sayur katuk
bb E
P L
Kh serat V.A V.E V.B1 V.B2 V.C na Ca mg Fe zn
g
kcal
g
g
g
g
µg mg mg
mg
mg mg mg mg mg mg
50
65 1 0 14
0.2
0
0
0
0
0
0 1.5 6.5
0
0
50
142 13 9
0
0 20
0
0
0.1
0 37 6.5 10
1
1
25
38.8 3 3
0
0 48 0.5
0
0.1
0 31 13 2.5
0
0
150
88.6 0 1 23
4.1 7.5 1.5
0
0
9
0 11 7.5
0
0
335 18 13 38
4.2 75
2
0.1
0.3
9 68 31 27
1
1
50
140 2 0 37
1.9 0.5 0.5
0.1
0 1.5
6 23 16
1
0
5
0 0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
100
5
50
50
50
25
25
50
100
34.9
19.3
194
65
3
0
5
1
0
0
0
0
5
5
47
14
0
0
1.9
0.2
1
0
1.5
0
0
0
0.5
0
0
0
0.1
0
0.1
0
0.2
0
1
0
2.5
0
52 123
0 0.1
58 146
0 1.5
11
0
27
6.5
0
0
1
0
0
0
1
0
142 13
77.6 6
8.7 1
6.5 0
54 2
12 2
9
5
0
0
1
0
0
1
2
1
13
2
0 20
0 95
0.8 17
0.9 394
1.4 6.5
1.5 231
0
1
0
0.1
0
1
0
0
0
0
0.1
0
0.1
0.3
0
0
0
0
0
0
2.5
1.8
3
23
37
62
1
15
9
12
10
5
6.3
4.5
16
11
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
6.5
25
12
10
1
52
4
buahan
nasi
putih
sup
ayam
ceplok
orem
tumis
buahan
pisang ambon
jumlah
tepung beras
pisang ambon
susu skim / tak
berlemak cair
gula pasir
jumlah
nasi putih
daging ayam
telur ayam
tempe kedele murni
labu kuning
kacang kapri mentah
kecap
Pear fresh
jumlah
total
150
138 2 1
504 27 17
116 2 0
46 1 0
35
67
25
12
3.6 12
8.4 774
0.3
0
1.2
4
100
5
34.9
19.3
216
3
0
6
0
0
1
5
5
47
0
0
1.5
25
32.5
1
0
7
0.1
50
50
50
50
50
5
100
142
77.6
99.5
19.5
41.9
3
52.3
469
1717,3
13 9
6 5
10 4
0 0
3 0
1 0
1 0
34 19
90 50
0
1
9
4
8
0
12
41
32
50
0
2.1
0
0
0.1
0.3
0
0
0.2
0.6
0
0.1
14
44
0
4.5
2
9 44
87 117 103
0 2.6 12
1
3 15
1
4
0
0
0
3
0
0
1
0
5
0
0
0
0
0
0.1
0.1
0
0.2
1
0
5.5
52 123
0 0.1
53 129
11
0
37
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
3.3
0
0
0 20
0 95
0.7 0.5
1.4 201
2.8 30
0
0
2.8
3
7.8 349
23.6
0
1
0.5
0
0
0
0.4
1.9
6.5
0
0
0.1
0
0.1
0
0
0.4
1
0.1
0.3
0.1
0
0.1
0
0
0.6
1.9
0
0
0
5
7
0
5
17
78
37
62
3
1
2
6.5 10
25
5
47 35
7
4
14 20
1
2
2
9
7
34 109 86
90 532 279
1
1
1
0
1
0
0
4
10
1
1
1
0
1
0
0
3
9
0.8
5
Hari ke-2
Nama Menu
Makan Pagi
Nasi Tim
Ayam Bumbu
Tumis Katuk
Buah
Selingan Pagi
Bubur
Sumsum
Makan Siang
Nasi Tim
Daging Malbi
Tumis Jagung
Buah
Bahan
Makanan
BB
G
beras
daging ayam
daun katuk
jeruk manis
Jumlah
50
50
50
50
tepung beras
gula merah
Jumlah
30
10
beras
daging sapi
jagung
kuning
jamur kuping
pisang
Energi
kcal
Protein Lemak
g
g
KH
G
Vit. B6
mg
220,4
142,4
70
45,5
478,3
3,3
13,4
2,7
0,4
19,9
0,3
9,4
0,4
0,1
10,3
39,8
0
5,6
5,9
51,3
0,1
0,1
0,5
0
0,7
150,3
37,6
187,9
2
0
2
0,2
0
0,2
23,9
9,7
33,6
0
0
0
50
50
170,4
150,4
3,3
12,4
0,3
9
39,8
0
50
50
75
54
13,5
1,6
1,1
0,8
0,6
0,3
0,4
12,6
2,5
17,5
80
Vit.B9
µg
Vit. C
mg
Vit. D
µg
0
0
0
15,5
26,5
42
0
0
0
0
0
0
Fe Natrium Kalium Serat
mg
mg
mg
g
0,3
0,7
1,1
0,1
2,2
0
36,5
4,5
0
41
40,5
91
172
90,5
394
0,4
0
1
1,2
2,6
0
0
0
0 0,2
0 0,2
0 0,4
0
3,9
3,9
24,3
34,6
58,9
0,2
0
0,2
0,1
0,2
0
0
0 0,3
0 0,9
0
26,5
40,5
170
0,4
0
0
0,1
0,4
3
2
6,8
0 0,3
1 0,9
0 0,2
8,5
1
0,8
124,5
178
297
1,4
1,1
1,8
6
ambon
Jumlah
Selingan Sore
Puding Buah
Makan
Malam
Nasi Tim
Pepes Ikan
Tumis Wortel
Buah
465,3
19,3
10,6
72,4
0,8
0
11,8
1 2,5
36,8
810
4,7
0
1
0
3
0,1
4,1
0
158
80,5
284
0,1
522,6
0
0,2
1,9
5,4
0
7,5
agar-agar
Melon fresh
Apel
kurma
gula pasir
Jumlah
3
100
70
100
5
0
40,2
41,3
60,9
25,3
167,7
0
0,6
0,1
0,8
0
1,5
0
0,2
0,3
0,6
0
1,1
0
8,3
10,7
11,9
5
35,9
0
0,1
0
0,1
0
0,2
0
2
6
4,2
184
0
2 194,2
0
0
0
0
0
0
0
0,4
0,1
0,3
0
0,8
beras
ikan mujair
Wortel
toge
Papaya
Jumlah
50
50
85
80
100
230,4
60,9
21,9
105
45
463,3
3,3
9,1
0,8
10,5
0,6
24,4
0,3
0,3
0,2
5,4
0,1
6,3
39,8
0
4,1
7,7
9,8
61,3
0,1
0,1
0,1
0,1
0
0,4
0
0,5
5,9
12
62
80,4
0
0,5
0
0
0
0,5
0,3
0,2
1,8
1,7
0,1
4,1
0
40,5
31
97,5
51 246,5
11,2 387,2
3
257
96,2 1028,7
0,4
0
3,1
0,6
1,8
5,9
1713,1
117,1
37,4 272,4
2,2
7,9 328,4
1,5
10
181,9 2814,2
21
Jumlah Total
5,9
5,9
7
Hari Ke-3
Menu
Makan Pagi
Nasi Tim
Kakap merah
ala manado
Bening bayam
+ jagung
manis
Beef teriyaki
Buah
Bahan
Makanan
BB
g
Energi
kcal
beras
50
220,4
3,3
0,3
39,8
Ikan kakap
50
41,9
9,1
0,3
bayam
jagung
Daging sapi
naga
100
85
50
100
15,1
79
125,8
38,2
2,3
1,7
41
0,6
430,5
Jumlah
Selingan Pagi
Bubur
sumsum
Tepung beras
gula merah
Jumlah
40
20
Protein Lemak
g
g
KH
G
Vit. B6
mg
Vit.b9
µg
Vit. C
mg
Vit. D
µg
Fe
mg
0,1
0
0
0,3
0
40,5
0,4
0
0,1
0,5
0,5
0,2
31
97,5
0
0,2
0,1
22,2
0,2
2,1
18,4
14,8
8,3
0,1
0,3
0,1
0,1
7
2
25
11,1
7
6
0
0
0
0
1,1
0,3
2,1
0,4
16
4,3
60
1
202
332,4
290
158
2
1,3
3,6
0,2
18
1,3
73,3
0,7
9
49,5
0,5
4,4
112,3 1120,3
7,5
65
38,7
0,5
0
0,3
0
17
10
0,1
0
43
0
0
0
0,1
0
2
0,1
156
0,2
1,8
0
103,7
0,5
0,3
27
0,1
43
0
0,1
2,1
156,2
1,8
0
Natrium Kalium Serat
mg
mg
g
Makan Siang
8
Nasi Tim
Ayam masak
jamur
Telur puyuh
bb laksa
Tahu bb opor
Buah
Selingan Sore
Pisang + pir
blender
Makan Malam
Nasi Tim
Cincang
daging
Tahu bb opor
Sup oyong
Buah
beras putih
giling
50
220,4
3,3
0,3
39,8
0,1
0
0
0,3
0
40,5
0,4
ayam
50
134,4
12,4
9
0
0,2
0
0
0,9
26,5
170
0
Telur puyuh
tahu
pear
Jumlah
50
50
75
25,8
29,5
69
503,7
1
0,9
0,8
19,8
0,2
0,3
0,4
10,4
4,8
6,9
17,5
74,5
0,1
0
0,4
0,8
7
7
1,5
6,8
22,3
0
0
0
0
2,1
0,2
0,2
4,5
60
290
4,5
68,5
0,8
297
93,8 1075,3
3,6
0,8
1,8
8,8
Pisang ambon
pear
Jumlah
50
50
72,8
58
169,5
2,1
3,8
5,9
0,2
0,3
0,4
15,3
10,4
35,7
0
0,1
0,1
0
0
0
0
0
0
0
0,2
1,3
1,5
0,4
2
2,5
21,4
139
160,6
0,5
3,3
3,8
Beras
50
190,4
3,3
0,3
39,8
0,1
0
0
0,3
0
40,5
0,4
50
50
50
50
100
142,4
38,1
10,1
6,1
47,1
398
13,4
1,7
0,4
1
0,9
18,4
9,4
23,1
25,1
0,2
0,1
10
0
3,4
2,4
1,4
11,8
54,9
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
0,3
0
4,9
9,9
1,9
53
57,9
0
0
0
0
0
0
0,7
1,5
2,5
0,5
0,1
2,6
36,5
42
0,2
11
0
78,5
91
203
121
23
181
515,5
0
2,5
2,5
3,5
2,4
5,3
1718,4
119,6
38,5 270,4
2
289,2 3027,9
27,3
daging sapi
tahu
oyong
wortel
semangka
Jumlah
Jumlah Total
7
4,9
12,9
429
4,9
20,9 172,7
0,5 13,2
9
10
a. Jurnal
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Download