Teknik roguing pada komoditas benih kacang hijau ( Vigna radiata) Menurut Ida Ayu Mayun 2016, dalam melakukan kegiatan roguing dan pemeriksaan lapa memerlukan keterampilan dalam pelaksanaan, sepertti misalnya: 1. Karakteristik ( deskripsi) varietas yang diperbanyak 2. Karakteristik tipe simpang 3. Penyakit yang terbawa benih dan sulit dikendalikan dengan perawatan benih 4. Gulma berbahaya,kurang berbahaya, dan yang lazim tumbuh 5. Tanaman lain yang biasa ditemukan 6. Ketidaknormalan tanaman termasuk stres nutrisi, suhu dan kelembaban tanah\ Efektivitas roguing tergantung pada perbedaan rogue dan juga pada keterampilan melaksanakan rogue. Roguing harus dilaksanakan beberapa kali pada tahap pertumbuhan tanaman yang berbeda. Waktu terbaik adalah ketika pertanaman berbunga penuh, yang pada tahap ini sifat-sifat kultivar hampir ditampilkan sepenuhnya dan perbedaan-perbedaan warna bunga terlihat sangat jelas. Untuk meningkatkan efiensi dalam pelaksanaan roguing perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut. 1. Penanaman hendaknya sedemikian rupa sehingga tanaman dapat diamati per individu, terutama yang memiliki ciri-ciri yang tidak dikehendaki dan tumbuh tersembunyi diantara tanaman normal. 2. Secara sistematik melalui pertanaman yang ada sehingga setiap tanaman dapat terlihat dan dapat dipertimbangkan sebagi rogue atau bukan dan tidak melakukan pemeriksaan pada wilayah pertanaman yang terlalu luas sekaligus. 3. Seluruh bagian tanaman rogue atau tipe simpang hendaknya dicabut dan dibuang 4. Pemeriksaan lapang dilakukan dengan membelakangi matahari agar ciri-ciri tanaman terlihat jelas, dan sebaiknya pemeriksaan dilakukan pagi hari sebelum tanaman mulai layu akibat panas matahri 5. Pelaksanaan pemeriksaan tidak boelh ditunda-tunda dan dilakukan sebelum tanaman bebunga 6. Jumlah dan tipe tanaman yang dicabut dan dibuang dari pertanaman penghasil benih hendaknya di catat. 7. Gulma dan tanaman liar yang dapat menyerbuk silang yang mungkn berhasil lolos dari pengendalian atau pengolahan tanah sebelumnya harus di cabut 8. Tanaman dan gulma yang terinfeksi oleh penyakit terbawa benih harus di cabut dan dibuang. Pada pertanaman kacang hijau untuk benih, minimal dilakukan tiga kali roguing, yaitu pada awal pertumbuhan, pada saat berbunga 50%, dan pada saat masak fisiologis. 1. Awal Pertumbuhan Roguing pada fase awal pertumbuhan ini dilakukan pada umur 7-10 hari setelah tanam, yang didasarkan pada warna hipokotil. Kacang hijau hanya memiliki warna hipokotil hijau dan ungu. Tanaman dengan warna hipokotil menyimpang dibuang. 2. Fase Berbunga Pada fase ini roguing didasarkan pada warna bunga, umur berbunga, dan tinggi tanaman. Kacang hijau yang hipokotilnya berwarna hijau akan mempunyai warna mahkota bunga kuning. Sedangkan yang mempunyai warna hipokotil ungu akan mempunyai warna mahkota bunga kuning keunguan. Warna ini terlihat jelas pada saat bunga menjelang mekar. Tanama dengan warna bunga menyimpang, umur berbunga tidak bersamaan, dan inggi tanaman yang berbeda dibuang. 3. Fase Masak Fisiologi Roguing pada fase ini didasarkan pada: a. Warna polong masak, terdapat dua warna polong masak kacang hijau yang mencolok yaitu hitam dan coklat jerami. Tanaman dengan warna polong masal menyimpang dibuang. b. Ukuran polong, polong kacang hijau ada yang besar dan ada yang kecil, serta ada yang panjang dan ada yang pendek. Tanaman dengan ukuran menyimpang dibuang. c. Bentuk polong, polong kacang hijau ada yang bulat dan ada yang agak pipih, serta berpinggang dan tidak berpinggang. Tanaman dengan bentuk polong menyimpang dibuang. d. Umur polong masak dan tinggi tanaman, tanaman dengan umur masak polong dan tinggi tanaman yang menyimpang dibuang. e. Tipe tumbuh tanaman, yaitu determinate (pembungaan berhenti setelah terbentuk polong), dan indeterminate (pembungaan masih terus setelah terbentuk polong).