Uploaded by User73106

GABUNGAN TAK HALUSINASI LENGKAP

advertisement
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK GSP: HALUSINASI
PENDENGARAN DI RUANG KENCANA
Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Ners
Pada Mata Ajar Keperawatan Jiwa
Disusun Oleh:
Ade Mawar
21120001
Adelia Oktafiani
21120002
Ninuk Ajeng Puspitaningrum
21120044
Nurfadilah Subana
21120045
Tika Wulandari Dwi Mahesti
21120064
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2020
SESI 1
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
A. TOPIK
Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulus yang terkait dengan pengalaman masa
lalu atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok khususnya tentang
GSP: Halusinasi Pendengaran
B. TUJUAN
1.
Tujuan Umum
a.
2.
Klien dapat membedakan antara halusinasi dengan realita
Tujuan Khusus
a.
Klien dapat membina hubungan saling percaya
b.
Kelin dapat mengenal halusinasinya
c.
Klien dapat mengontrol halusinasi
d.
Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
e.
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
C. LANDASAN TEORI
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan
panca indra tanda ada rangsangan dari luar suatu penghayatan yang dialami
suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren : persepsi palsu.
(Prabowo, 2014)
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami
perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan, perabaan, penghiduan, klien merasa stimulus yang
sebetulnya tidak ada. (Damayanti, 2012)
Halusinasi adalah persepsi yang salah atau persepsi sensori yang tidak sesuai
dengan kenyataan seperti melihat bayangan atau suara suara yang sebenarnya
tidak ada (Hartono, 2012).
Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulus yang terkait dengan pengalaman masa
lalu atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Terapi aktivitas
kelompok (TAK) juga merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan
oleh perawat pada sekelompok yang mempunyai masalah keperawatan yang
sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi ,dan kelompok digunakan sebagai
target asuhan. Hasil diskusi dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif
penyelesaian masalah.didalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang
ketergantungan, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang
maladaptif.klien dilatih mengekspresikan perasaannya terhadap stimulus yang
disediakan.kemampuan klien dievaluasi dan di tingkatkan pada tiap sesi
(Keliat,2014).
D. KLIEN
1.
2.
Karakteristik/ kriteria
a.
Klien yang mengalami halusinasi
b.
Klien yang mengalami halusinasi yang sudah terkontrol
c.
Klien yang dapat diajak bekerjasama.
Proses seleksi
a.
Berdasarkan observasi dan wawancara
b.
Menindak lanjuti asuhan keperawatan
c.
Informasi dan keterangan dari klien sendiri dan perawatan
d.
Penyelesaian masalah berdasarkan masalah keperawatan
e.
Klien cukup kooperatif dan dapat memahami pertanyaan yang
diberikan
f.
3.
Mengadakan kontrak dengan klien
Jumlah klien : 2 orang
a.
Ny. Lita
b.
Ny. Nana
E. PENGORGANISASIAN
1.
Waktu
a.
Hari /tanggal
b.
Waktu
: Senin, 10 November 2020
: Pukul 10.00 s/d 10.30 WIB ( fase orientasi 10 menit,
Fase kerja 20 menit,fase terminasi 10 menit ) 40 menit
c.
2.
Tempat
: Ruang Merak
Tim Leader
a.
Setting tempat : Peserta dan Leader duduk bersama dalam lingkaran
Keterangan:
: Leader
: Observer
: Fasilitator
: Klien
b.
Tim Leader dan uraian tugas:
Leader : Ade Mawar
Uraian Tugas :
1) Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
2) Memperkenalkan diri dan memperkenalkan anggotanya untuk
saling mengenal
3) Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai
4) Menjelaskan permainan
5) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
6) Mampu memimpin TAK dengan baik
Fasilitator : Tika Wulandari Dwi Mahesti
Uraian Tugas :
1) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
2) Berperan sebagai rolemodel bagi klien selama kegiatan
berlangsung
3) Memperhatikan kehadiran
4) Mempertahankan dan meningkatkan motivasi anggota.
5) Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari
dalam kelompok maupun dari luar kelompok.
6) Memfasilitasi kegiatan TAK
Observer : Nurfadilah Subana
Uraian Tugas :
1) Mengobservasi jalannya atau proses kegiatan
2) Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan
berlangsung
a. Mencatat dan mengamati
-
Jumlah anggota yang hadir
-
Daftar hadir
-
Anggota yang hadir
-
Topik diskusi
-
Anggota yang terlambat hadir
-
Anggota yang aktif
-
Anggota yang memberi pendapat/ide
b. Mengidentifikasi hal kecil dalam proses.
c. Mencatat, memotivasi strategi untuk kelompok yang akan
datang.
d. Memprediksi respon anggota kelompok pada session
berikutnya.
3.
Metode dan Media
a.
Metode
1) Diskusi dan tanya jawab
b.
Media
1)
Jadwal kegiatan harian
2)
Balon
3)
Musik
4)
Kertas
5)
Pulpen / Spidol
F. RENCANA EVALUASI
1.
Struktur
Meliputi rencana TAK, proposal TAK, konsul proposal TAK, izin kepala
ruangan, mempersiapkan tempat.
2.
Proses
a.
Meliputi proses kegiatan dari awal sampai akhir
b.
Klien dapat mengenal halusinasinya, dan klien dapat mengontrol serta
mencegah halusinasi
c.
Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah mengikuti TAK
d.
Kegiatan dilaksanakan tepat waktu
e.
Leader dapat mengarahkan peserta untuk aktif melaksanakan kegiatan
TAK
3.
Hasil
a.
Diharapkan 100% pasien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir.
b.
Klien dapat melakukan percakapan (90%).
c.
Klien dapat menyusun jadwal percakapan (90%)
d.
Klien dapat menyebutkan tiga cara mengontrol dan mencegah
halusinasi (100%).
G. PROSES PELAKSANAAN
1.
Orientasi
a.
Salam trapeutik
1) Salam dari Leader kepada kien
2) Leader dan klien pakai papan nama
b.
Evaluasi / validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
c.
Kontrak
-
Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu untuk mengetahui hal hal
positif yang ada dalam diri sendiri : kemampuan yang dimiliki,
kegiatan yang biasa dilakukan dirumah dan dirumah sakit
-
Menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada Leader/leader
 Lama kegiatan 40 menit
-
Orientasi
: 10 menit
-
Kerja
: 20 menit
-
Terminasi
: 10 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
d.
Tujuan
Untuk dapat membedakan antara halusinasi dengan realita.
2.
Fase Kerja
a.
Terapis memperkenalkan diri (nama dan nama panggilan). Terapis
meminta klien memperkenalkan nama dan nama panggilan secara
berurutan, dimulai dari klien yang berada di sebelah kiri terapis,
searah jarum jam
b.
Terapis menanyakan jenis, isi, waktu, frekuensi dan situasi
halusinasi
3.
c.
Terapis meriview kembali dengan permainan
d.
Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien
Fase Terminasi
a.
Evaluasi respon subyektif klien
-
Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
-
Leader menanyakan TAK tentang mengenal halusinasi (jenis,isi,
frekuensi, waktu dan situasi halusinasi)
-
Leader memberikan pujian dan penghargaan atas keberhasilan
kelompok.
b.
c.
Tindak lanjut
-
Leader menganjurkan klien untuk tidak mengikuti isi halusinasi
-
Memasukan kegiatan tersebut dalam jadwal kegiatan harian klien
Kontrak yang akan datang
-
Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang
berikutnya, yaitu membantu klien untuk mengontrol halusinasi
dengan cara yang pertama yaitu menghardik
-
Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya
H. ANTISIPASI
1.
Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
a.
Memanggil klien
b.
Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain
2.
Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
a.
Panggil nama klien
b.
Tanya alasan klien meninggalkan permainan
c.
Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan
pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu
klien boleh kembali lagi
3.
Bila ada klien lain ingin ikut
a.
Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang
telah dipilih
b.
Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin
dapat diikuti oleh klien tersebut
c.
Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut
SESI 1
Stimulasi GSP: Halusinasi
Mengenal halusinasi
No Nama Mengidentifikasi Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan Mengidentifikasi
Klien
jenis halusinasi
isi halusinasi
waktu
frekuensi
situasi yang
halusinasi
halusinasi
menimbulkan
halusinasi
Petunjuk :

Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

Untuk tiap klien, beri penilaian tentang mengenal halusinasin (jenis,
isi, waktu, frekuensi dan situasi beri tanda ceklis (V) jika klien
mampu dan beri tanda silang (X) jika klien tidak mampu
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, M.d. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditam
Hartono, dkk. (2012). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
Keliat, dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Prabowo, Eko. (2014). Konsep Aplikasi Keperawatana Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika
SESI 2
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
A. TOPIK
Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulus yang terkait dengan pengalaman masa
lalu atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok khususnya tentang
GSP: Halusinasi Pendengaran
B. TUJUAN
1.
Tujuan Umum
a.
2.
Klien dapat membedakan antara halusinasi dengan realita
Tujuan Khusus
a.
Klien dapat membina hubungan saling percaya
b.
Kelin dapat mengenal halusinasinya
c.
Klien dapat mengontrol halusinasi
d.
Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
e.
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
C. LANDASAN TEORI
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca
indra tanda ada rangsangan dari luar suatu penghayatan yang dialami suatu
persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren : persepsi palsu.
(Prabowo, 2014)
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami
perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan, perabaan, penghiduan, klien merasa stimulus yang sebetulnya
tidak ada (Damayanti, 2012)
Halusinasi adalah persepsi yang salah atau persepsi sensori yang tidak sesuai
dengan kenyataan seperti melihat bayangan atau suara suara yang sebenarnya
tidak ada (Hartono, 2012).
Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulus yang terkait dengan pengalaman masa
lalu atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Terapi aktivitas
kelompok (TAK) juga merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan
oleh perawat pada sekelompok yang mempunyai masalah keperawatan yang
sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi ,dan kelompok digunakan sebagai
target asuhan. Hasil diskusi dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif
penyelesaian masalah.didalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang
ketergantungan, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang
maladaptif.klien dilatih mengekspresikan perasaannya terhadap stimulus yang
disediakan.kemampuan klien dievaluasi dan di tingkatkan pada tiap sesi
(Keliat,2014).
D. KLIEN
1.
2.
Karakteristik/ kriteria
a.
Klien yang mengalami halusinasi
b.
Klien yang mengalami halusinasi yang sudah terkontrol
c.
Klien yang dapat diajak bekerjasama.
Proses seleksi
a.
Berdasarkan observasi dan wawancara
b.
Menindak lanjuti asuhan keperawatan
c.
Informasi dan keterangan dari klien sendiri dan perawatan
d.
Penyelesaian masalah berdasarkan masalah keperawatan
e.
Klien cukup kooperatif dan dapat memahami pertanyaan yang
diberikan
f.
3.
Mengadakan kontrak dengan klien
Jumlah klien : 2 orang
a.
Ny. Lita
b.
Ny. Nani
E. PENGORGANISASIAN
1.
Waktu
a.
Hari /tanggal
: Senin, 10 November 2020
b.
Waktu
: Pukul 10.00 s/d 10.30 WIB ( fase orientasi 10 menit,
Fase kerja 20 menit,fase terminasi 10 menit ) 40 menit
c.
2.
Tempat
: Ruang Merak
Tim Leader
a.
Setting tempat : Peserta dan Leader duduk bersama dalam lingkaran
Keterangan:
: Leader
: Observer
: Fasilitator
: Klien
b.
Tim Leader dan uraian tugas:
Leader : Tika Wulandari Dwi Mahesti
Uraian Tugas :
1) Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
2) Memperkenalkan diri dan memperkenalkan anggotanya untuk
saling mengenal
3) Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai
4) Menjelaskan permainan
5) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
6) Mampu memimpin TAK dengan baik
Fasilitator : Ninuk Ajeng Puspitaningrum
Uraian Tugas :
1) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
2) Berperan sebagai rolemodel bagi klien selama kegiatan
berlangsung
3) Memperhatikan kehadiran
4) Mempertahankan dan meningkatkan motivasi anggota.
5) Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari
dalam kelompok maupun dari luar kelompok.
6) Memfasilitasi kegiatan TAK
Observer : Ade Mawar
Uraian Tugas :
1) Mengobservasi jalannya atau proses kegiatan
2) Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan
berlangsung
a) Mencatat dan mengamati
-
Jumlah anggota yang hadir
-
Daftar hadir
-
Anggota yang hadir
-
Topik diskusi
-
Anggota yang terlambat hadir
-
Anggota yang aktif
-
Anggota yang memberi pendapat/ide
b) Mengidentifikasi hal kecil dalam proses.
c) Mencatat, memotivasi strategi untuk kelompok yang akan
datang.
d) Memprediksi respon anggota kelompok pada session
berikutnya.
3.
Metode dan Media
a.
Metode
Diskusi dan tanya jawab
b.
Media
1) Jadwal kegiatan harian
2) Balon
3) Musik
4) Kertas
5) Pulpen / Spidol
I.
RENCANA EVALUASI
1.
Struktur
Meliputi rencana TAK, proposal TAK, konsul proposal TAK, izin kepala
ruangan, mempersiapkan tempat.
2.
Proses
a.
Meliputi proses kegiatan dari awal sampai akhir
b.
Klien dapat mengenal halusinasinya, dan klien dapat mengontrol serta
mencegah halusinasi
c.
Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah mengikuti TAK
d.
Kegiatan dilaksanakan tepat waktu
e.
Leader dapat mengarahkan peserta untuk aktif melaksanakan kegiatan
TAK
3.
Hasil
a.
Diharapkan 100% pasien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir.
b.
Klien dapat melakukan percakapan (90%).
c.
Klien dapat menyusun jadwal percakapan (90%)
d.
Klien dapat menyebutkan tiga cara mengontrol dan mencegah
halusinasi (100%).
J.
PROSES PELAKSANAAN
1.
Orientasi
a.
Salam trapeutik
1) Salam dari Leader kepada kien
2) Leader dan klien pakai papan nama
b.
Evaluasi / validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
c.
Kontrak
-
Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu untuk mengetahui hal hal
positif yang ada dalam diri sendiri : kemampuan yang dimiliki,
kegiatan yang biasa dilakukan dirumah dan dirumah sakit
-
Menjelaskan aturan main berikut:

Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada Leader/leader

Lama kegiatan 40 menit
-
Orientasi
: 10 menit
-
Kerja
: 20 menit
-
Terminasi : 10 menit

Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
d.
Tujuan
Untuk dapat membedakan antara halusinasi dengan realita.
4.
Fase Kerja
a.
Terapis memperkenalkan diri (nama dan nama panggilan). Terapis
meminta klien memperkenalkan nama dan nama panggilan secara
berurutan, dimulai dari klien yang berada di sebelah kiri terapis,
searah jarum jam
5.
b.
Terapis menjelaskan cara menghardik
c.
Terapis meriview kembali dengan permainan
d.
Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien
Fase Terminasi
a.
Evaluasi respon subyektif klien
-
Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
-
Leader menanyakan TAK tentang cara menghardik
-
Leader memberikan pujian dan penghargaan atas keberhasilan
kelompok.
b.
Tindak lanjut
-
Leader menganjurkan klien agar melakukan cara menghardik
untuk mengontrol halusinasi
-
Memasukan kegiatan tersebut dalam jadwal kegiatan harian
klien
c.
Kontrak yang akan datang
-
Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang
berikutnya, yaitu membantu klien untuk mengontrol halusinasi
dengan cara yang kedua yaitu bercakap- cakap
-
Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK
berikutnya
K. ANTISIPASI
1.
Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
a.
Memanggil klien
b.
Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain
2.
Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
a.
Panggil nama klien
b.
Tanya alasan klien meninggalkan permainan
c.
Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan
pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu
klien boleh kembali lagi
3.
Bila ada klien lain ingin ikut
a.
Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang
telah dipilih
b.
Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin
dapat diikuti oleh klien tersebut
c.
Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut
SESI 2
Stimulasi GSP: Halusinasi
Menghardik Halusinasi
No
Nama Klien
Menyebutkan cara
Memperagakan
mengontrol
menghardik halusinasi
halusinasi dengan
cara menghardik
Petunjuk :

Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

Untuk tiap klien, beri penilaian tentang Menyebutkan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik dan Memperagakan menghardik
halusinasi dengan memberi tanda ceklis (V) jika klien mampu dan beri
tanda silang (X) jika klien tidak mampu
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, M.d. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditam
Hartono, dkk. (2012). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
Keliat, dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Prabowo, Eko. (2014). Konsep Aplikasi Keperawatana Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika
SESI 3
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
A. TOPIK
Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulus yang terkait dengan pengalaman masa
lalu atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok khususnya tentang
GSP: Halusinasi Pendengaran
B. TUJUAN
Tujuan Umum
Klien dapat membedakan antara halusinasi dengan realita
C. Tujuan Khusus
a.
Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Kelin dapat mengenal halusinasinya
c. Klien dapat mengontrol halusinasi
d. Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
e. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
D. LANDASAN TEORI
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca
indra tanda ada rangsangan dari luar suatu penghayatan yang dialami suatu
persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren : persepsi palsu. (Prabowo,
2014)
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami
perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan, perabaan, penghiduan, klien merasa stimulus yang sebetulnya tidak
ada (Damayanti, 2012)
Halusinasi adalah persepsi yang salah atau persepsi sensori yang tidak sesuai
dengan kenyataan seperti melihat bayangan atau suara suara yang sebenarnya
tidak ada (Hartono, 2012).
Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulus yang terkait dengan pengalaman masa
lalu atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Terapi aktivitas
kelompok (TAK) juga merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan
oleh perawat pada sekelompok yang mempunyai masalah keperawatan yang
sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi ,dan kelompok digunakan sebagai
target asuhan. Hasil diskusi dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif
penyelesaian masalah.didalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang
ketergantungan, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang
maladaptif.klien dilatih mengekspresikan perasaannya terhadap stimulus yang
disediakan.kemampuan klien dievaluasi dan di tingkatkan pada tiap sesi
(Keliat,2014).
E. KLIEN
1. Karakteristik/ kriteria
a. Klien yang mengalami halusinasi
b. Klien yang mengalami halusinasi yang sudah terkontrol
c. Klien yang dapat diajak bekerjasama.
2. Proses seleksi
a. Berdasarkan observasi dan wawancara
b. Menindak lanjuti asuhan keperawatan
c. Informasi dan keterangan dari klien sendiri dan perawatan
d. Penyelesaian masalah berdasarkan masalah keperawatan
e. Klien cukup kooperatif dan dapat memahami pertanyaan yang
diberikan
f. Mengadakan kontrak dengan klien
3. Jumlah klien : 2 orang
a. Ny. Soniya
b. Ny. Yayan
F. PENGORGANISASIAN
1.
Waktu
a.
Hari /tanggal
b. Waktu
: Senin, 10 November 2020
: Pukul 10.00 s/d 10.30 WIB (fase orientasi 10 menit,
Fase kerja 20 menit, fase terminasi 10 menit) 40 menit
c. Tempat
: Ruang Merak
2. Tim Leader
a. Setting tempat
: Peserta dan Leader duduk bersama dalam lingkaran
Keterangan:
: Leader
: Observer
: Fasilitator
: Klien
b. Tim Leader dan uraian tugas:
Leader : Adelia Oktafiani
Uraian Tugas :
1) Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
2) Memperkenalkan diri dan memperkenalkan anggotanya untuk
saling mengenal
3) Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai
4) Menjelaskan permainan
5) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
6) Mampu memimpin TAK dengan baik
Fasilitator : Nurfadilah Subana
Uraian Tugas :
1) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
2) Berperan sebagai rolemodel bagi klien selama kegiatan berlangsung
3) Memperhatikan kehadiran
4) Mempertahankan dan meningkatkan motivasi anggota.
5) Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari
dalam kelompok maupun dari luar kelompok.
6) Memfasilitasi kegiatan TAK
Observer : Ninuk Ajeng Puspitaningrum
Uraian Tugas :
1) Mengobservasi jalannya atau proses kegiatan
2) Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan
berlangsung
a. Mencatat dan mengamati
-
Jumlah anggota yang hadir
-
Daftar hadir
-
Anggota yang hadir
-
Topik diskusi
-
Anggota yang terlambat hadir
-
Anggota yang aktif
-
Anggota yang memberi pendapat/ide
b. Mengidentifikasi hal kecil dalam proses.
c. Mencatat, memotivasi strategi untuk kelompok yang akan datang.
d. Memprediksi respon anggota kelompok pada session berikutnya.
3.
Metode dan Media
a. Metode
Diskusi dan tanya jawab
b. Media
1) Jadwal kegiatan harian
2) Balon
3) Musik
4) Kertas
5) Pulpen / Spidol
G. RENCANA EVALUASI
1. Struktur
Meliputi rencana TAK, proposal TAK, konsul proposal TAK, izin kepala
ruangan, mempersiapkan tempat.
2. Proses
a. Meliputi proses kegiatan dari awal sampai akhir
b.
Klien dapat mengenal halusinasinya, dan klien dapat mengontrol serta
mencegah halusinasi
c.
Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah mengikuti TAK
d.
Kegiatan dilaksanakan tepat waktu
e.
Leader dapat mengarahkan peserta untuk aktif melaksanakan kegiatan
TAK
3. Hasil
a.
Diharapkan 100% pasien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir.
b. Klien dapat melakukan percakapan (90%).
c. Klien dapat menyusun jadwal percakapan (90%)
d. Klien dapat menyebutkan tiga cara mengontrol dan mencegah
halusinasi (100%).
H. PROSES PELAKSANAAN
1.
Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari Leader kepada kien
2) Leader dan klien pakai papan nama
b. Evaluasi / validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
-
Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu untuk mengetahui hal hal
positif yang ada dalam diri sendiri : kemampuan yang dimiliki,
kegiatan yang biasa dilakukan dirumah dan dirumah sakit
-
Menjelaskan aturan main berikut:

Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok
harus meminta izin kepada leader


Lama kegiatan 40 menit
- Orientasi
: 10 menit
- Kerja
: 20 menit
- Terminasi
: 10 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
d. Tujuan
Untuk dapat membedakan antara halusinasi dengan realita.
2. Fase Kerja
a. Terapis memperkenalkan diri (nama dan nama panggilan). Terapis
meminta klien memperkenalkan nama dan nama panggilan secara
berurutan, dimulai dari klien yang berada di sebelah kiri terapis, searah
jarum jam
b. Terapis menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan memberikan
penjelasan tentang melakukan kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan
klien)
c. Terapis meriview kembali dengan permainan
d. Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon subyektif klien
-
Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
-
Leader menanyakan TAK tentang melakukan kegiatan (kegiatan
yang biasa dilakukan klien)
-
Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
-
Leader menganjurkan klien untuk melakukan kegiatan (kegiatan
yang biasa dilakukan klien) seperti yang sudah diajarkan oleh
perawat untuk mengontrol halusinasi
-
Memasukan kegiatan tersebut dalam jadwal kegiatan harian klien
c. Kontrak yang akan datang
Leader menganjurkan kepada klien untuk melakukan cara-cara dalam
mengontrol halusinasi yang sudah diajarkan oleh perawat
I. ANTISIPASI
1.
Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain
2. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
a. Panggil nama klien
b. Tanya alasan klien meninggalkan permainan
c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan
pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu
klien boleh kembali lagi
3. Bila ada klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang
telah dipilih
b. Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin
dapat diikuti oleh klien tersebut
c. Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut
SESI 3
Stimulasi GSP: Halusinasi
Melakukan Kegiatan (Kegiatan yang biasa dilakukan klien)
No
Nama Klien
Menyebutkan cara
mengontrol
halusinasi dengan
Menyebutkan
Memperagakan
aktivitas yang biasa
kegiatan yang
dilakukan
biasa dilakukan
melakukan
kegiatan (kegiatan
yang biasa
dilakukan klien
Petunjuk :

Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

Untuk tiap klien, beri penilaian tentang Menyebutkan cara mengontrol
halusinasi dengan melakukan kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan
klien), menyebutkan aktivitas yang biasa dilakukan, dan
memperagakan aktivitas yang biasa dilakukan klien, beri tanda ceklis
(V) jika klien mampu dan beri tanda silang (X) jika klien tidak
mampu
SESI 4
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
A. TOPIK
Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulus yang terkait dengan pengalaman masa
lalu atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok khususnya tentang
GSP: Halusinasi Pendengaran
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Klien dapat membedakan antara halusinasi dengan realita
C. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Kelin dapat mengenal halusinasinya
c. Klien dapat mengontrol halusinasi
d. Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
e. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
D. LANDASAN TEORI
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca
indra tanda ada rangsangan dari luar suatu penghayatan yang dialami suatu
persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren : persepsi palsu. (Prabowo,
2014)
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami
perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan, perabaan, penghiduan, klien merasa stimulus yang sebetulnya tidak
ada (Damayanti, 2012)
Halusinasi adalah persepsi yang salah atau persepsi sensori yang tidak sesuai
dengan kenyataan seperti melihat bayangan atau suara suara yang sebenarnya
tidak ada (Hartono, 2012).
Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulus yang terkait dengan pengalaman masa
lalu atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Terapi aktivitas
kelompok (TAK) juga merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan
oleh perawat pada sekelompok yang mempunyai masalah keperawatan yang
sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi ,dan kelompok digunakan sebagai
target asuhan. Hasil diskusi dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif
penyelesaian masalah.didalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang
ketergantungan, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang
maladaptif.klien dilatih mengekspresikan perasaannya terhadap stimulus yang
disediakan.kemampuan klien dievaluasi dan di tingkatkan pada tiap sesi
(Keliat,2014).
E. KLIEN
1. Karakteristik/ kriteria
a. Klien yang mengalami halusinasi
b. Klien yang mengalami halusinasi yang sudah terkontrol
c. Klien yang dapat diajak bekerjasama.
2. Proses seleksi
a. Berdasarkan observasi dan wawancara
b. Menindak lanjuti asuhan keperawatan
c. Informasi dan keterangan dari klien sendiri dan perawatan
d. Penyelesaian masalah berdasarkan masalah keperawatan
e. Klien cukup kooperatif dan dapat memahami pertanyaan yang
diberikan
f. Mengadakan kontrak dengan klien
3. Jumlah klien : 2 orang
a. Ny. Lita
b. Ny. Nana
F. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
a. Hari /tanggal
: Senin, 10 November 2020
b. Waktu
: Pukul 10.00 s/d 10.30 WIB (fase orientasi 10 menit,
Fase kerja 20 menit, fase terminasi 10 menit) 40
menit
c. Tempat
: Ruang Merak
2. Tim Leader
c. Setting tempat
: Peserta dan Leader duduk bersama dalam lingkaran
Keterangan:
: Leader
: Observer
: Fasilitator
: Klien
d. Tim Leader dan uraian tugas:
Leader : Ninuk Ajeng Puspitaningrum
Uraian Tugas :
1) Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
2) Memperkenalkan diri dan memperkenalkan anggotanya untuk
saling mengenal
3) Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai
4) Menjelaskan permainan
5) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
6) Mampu memimpin TAK dengan baik
Fasilitator : Adelia Oktafiani
Uraian Tugas :
1) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
2) Berperan sebagai
rolemodel bagi klien selama kegiatan
berlangsung
3) Memperhatikan kehadiran
4) Mempertahankan dan meningkatkan motivasi anggota.
5) Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari
dalam kelompok maupun dari luar kelompok.
6) Memfasilitasi kegiatan TAK
Observer : Tika Wulandari Dwi Mahesti
Uraian Tugas :
1) Mengobservasi jalannya atau proses kegiatan
2) Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan
berlangsung
a. Mencatat dan mengamati
-
Jumlah anggota yang hadir
-
Daftar hadir
-
Anggota yang hadir
-
Topik diskusi
-
Anggota yang terlambat hadir
-
Anggota yang aktif
-
Anggota yang memberi pendapat/ide
b. Mengidentifikasi hal kecil dalam proses.
c. Mencatat, memotivasi strategi untuk kelompok yang akan
datang.
d. Memprediksi respon anggota kelompok pada session
berikutnya.
3. Metode dan Media
a. Metode
Diskusi dan tanya jawab
b. Media
1) Jadwal kegiatan harian
2) Balon
3) Musik
4) Kertas
5) Pulpen / Spidol
G. RENCANA EVALUASI
1. Struktur
Meliputi rencana TAK, proposal TAK, konsul proposal TAK, izin kepala
ruangan, mempersiapkan tempat.
2. Proses
a. Meliputi proses kegiatan dari awal sampai akhir
b. Klien dapat mengenal halusinasinya, dan klien dapat mengontrol serta
mencegah halusinasi
c. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah mengikuti TAK
d. Kegiatan dilaksanakan tepat waktu
e. Leader dapat mengarahkan peserta untuk aktif melaksanakan kegiatan
TAK
3. Hasil
a. Diharapkan 100% pasien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir.
b.
Klien dapat melakukan percakapan (90%).
c.
Klien dapat menyusun jadwal percakapan (90%)
d.
Klien dapat menyebutkan tiga cara mengontrol dan mencegah
halusinasi (100%).
H. PROSES PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari Leader kepada kien
2) Leader dan klien pakai papan nama
b. Evaluasi / validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
-
Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu untuk mengetahui hal hal
positif yang ada dalam diri sendiri : kemampuan yang dimiliki,
kegiatan yang biasa dilakukan dirumah dan dirumah sakit
-
Menjelaskan aturan main berikut:

Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok
harus meminta izin kepada Leader/leader


Lama kegiatan 40 menit
- Orientasi
: 10 menit
- Kerja
: 20 menit
- Terminasi
: 10 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
d. Tujuan
Untuk dapat membedakan antara halusinasi dengan realita.
6. Fase Kerja
a. Terapis memperkenalkan diri (nama dan nama panggilan). Terapis
meminta klien memperkenalkan nama dan nama panggilan secara
berurutan, dimulai dari klien yang berada di sebelah kiri terapis, searah
jarum jam
b. Terapis menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
Bersama orang lain (perawat/teman/anggota keluarga)
c. Terapis meriview kembali dengan permainan
d. Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien
7. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon subyektif klien
-
Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
-
Leader menanyakan TAK tentang cara bercakap-cakap
-
Leader memberikan pujian dan penghargaan atas keberhasilan
kelompok.
b. Tindak lanjut
-
Leader menganjurkan klien agar melakukan cara bercakap-cakap
dengan orang lain (Perawat/Teman/Anggota Keluarga) untuk
mengontrol halusinasi
-
Memasukan kegiatan tersebut dalam jadwal kegiatan harian klien
c. Kontrak yang akan datang
-
Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang
berikutnya, yaitu membantu klien untuk mengontrol halusinasi
dengan cara yang ketiga yaitu melakukan kegiatan yang biasa
dilakukan oleh klien
-
Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya
I. ANTISIPASI
1. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain
2. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
a. Panggil nama klien
b. Tanya alasan klien meninggalkan permainan
c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan
pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu
klien boleh kembali lagi
3. Bila ada klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang
telah dipilih
b. Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin
dapat diikuti oleh klien tersebut
c. Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut
SESI 4
Stimulasi GSP: Halusinasi
Menghardik Halusinasi
No
Nama Klien
Menyebutkan cara
Memperagakan
mengontrol halusinasi
bercakap-cakap
dengan cara Bercakpcakap dengan orang lain
(Perawat/Teman/Anggota
Keluarga)
Petunjuk :

Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

Untuk tiap klien, beri penilaian tentang menyebutkan cara mengontrol
halusinasi dengan cara Bercakp-cakap dengan orang lain
(Perawat/Teman/Anggota Keluarga) dan Memperagakan bercakap-cakap
dengan beri tanda ceklis (V) jika klien mampu dan beri tanda silang
(X) jika klien tidak mampu.
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, M.d. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditam
Hartono, dkk. (2012). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
Keliat, dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Prabowo, Eko. (2014). Konsep Aplikasi Keperawatana Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika
SESI 5
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
A. TOPIK
Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulus yang terkait dengan pengalaman masa
lalu atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok khususnya tentang
GSP: Halusinasi Pendengaran
B. TUJUAN
Tujuan Umum
Klien dapat membedakan antara halusinasi dengan realita
C. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Kelin dapat mengenal halusinasinya
c. Klien dapat mengontrol halusinasi
d. Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
e. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
D. LANDASAN TEORI
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca
indra tanda ada rangsangan dari luar suatu penghayatan yang dialami suatu
persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren : persepsi palsu. (Prabowo,
2014)
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami
perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan, perabaan, penghiduan, klien merasa stimulus yang sebetulnya tidak
ada (Damayanti, 2012)
Halusinasi adalah persepsi yang salah atau persepsi sensori yang tidak sesuai
dengan kenyataan seperti melihat bayangan atau suara suara yang sebenarnya
tidak ada (Hartono, 2012).
Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulus yang terkait dengan pengalaman masa
lalu atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Terapi aktivitas
kelompok (TAK) juga merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan
oleh perawat pada sekelompok yang mempunyai masalah keperawatan yang
sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi ,dan kelompok digunakan sebagai
target asuhan. Hasil diskusi dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif
penyelesaian masalah.didalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang
ketergantungan, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang
maladaptif.klien dilatih mengekspresikan perasaannya terhadap stimulus yang
disediakan.kemampuan klien dievaluasi dan di tingkatkan pada tiap sesi
(Keliat,2014).
E. KLIEN
1. Karakteristik/ kriteria
a. Klien yang mengalami halusinasi
b. Klien yang mengalami halusinasi yang sudah terkontrol
c. Klien yang dapat diajak bekerjasama.
2. Proses seleksi
a. Berdasarkan observasi dan wawancara
b. Menindak lanjuti asuhan keperawatan
c. Informasi dan keterangan dari klien sendiri dan perawatan
d. Penyelesaian masalah berdasarkan masalah keperawatan
e. Klien cukup kooperatif dan dapat memahami pertanyaan yang
diberikan
f. Mengadakan kontrak dengan klien
3. Jumlah klien : 2 orang
a. Ny. Lita
b. Ny. Nana
F. PENGORGANISASIAN
1.
Waktu
a. Hari /tanggal
: Senin, 10 November 2020
b. Waktu
: Pukul 10.00 s/d 10.30 WIB (fase orientasi 10 menit,
Fase kerja 20 menit, fase terminasi 10 menit) 40 menit
c. Tempat
: Ruang Merak
2. Tim Leader
a. Setting tempat
: Peserta dan Leader duduk bersama dalam lingkaran
Keterangan:
: Leader
: Observer
: Fasilitator
: Klien
b. Tim Leader dan uraian tugas:
Leader : Nurfadilah Subana
Uraian Tugas :
1) Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
2) Memperkenalkan diri dan memperkenalkan anggotanya untuk
saling mengenal
3) Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai
4) Menjelaskan permainan
5) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
6) Mampu memimpin TAK dengan baik
Fasilitator : Ade Mawar
Uraian Tugas :
1) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
2) Berperan sebagai rolemodel bagi klien selama kegiatan berlangsung
3) Memperhatikan kehadiran
4) Mempertahankan dan meningkatkan motivasi anggota.
5) Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari
dalam kelompok maupun dari luar kelompok.
6) Memfasilitasi kegiatan TAK
Observer : Adelia Oktafiani
Uraian Tugas :
1) Mengobservasi jalannya atau proses kegiatan
2) Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan
berlangsung
a. Mencatat dan mengamati
-
Jumlah anggota yang hadir
-
Daftar hadir
-
Anggota yang hadir
-
Topik diskusi
-
Anggota yang terlambat hadir
-
Anggota yang aktif
-
Anggota yang memberi pendapat/ide
b. Mengidentifikasi hal kecil dalam proses.
c. Mencatat, memotivasi strategi untuk kelompok yang akan datang.
d. Memprediksi respon anggota kelompok pada session berikutnya.
3) Metode dan Media
a. Metode
Diskusi dan tanya jawab
b. Media
1) Jadwal kegiatan harian
2) Balon
3) Musik
4) Kertas
5) Pulpen / Spidol
J. RENCANA EVALUASI
1. Struktur
Meliputi rencana TAK, proposal TAK, konsul proposal TAK, izin kepala
ruangan, mempersiapkan tempat.
2. Proses
a. Meliputi proses kegiatan dari awal sampai akhir
b.
Klien dapat mengenal halusinasinya, dan klien dapat mengontrol serta
mencegah halusinasi
c.
Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah mengikuti TAK
d.
Kegiatan dilaksanakan tepat waktu
e.
Leader dapat mengarahkan peserta untuk aktif melaksanakan kegiatan
TAK
3. Hasil
a. Diharapkan 100% pasien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir.
b. Klien dapat melakukan percakapan (90%).
c. Klien dapat menyusun jadwal percakapan (90%)
d. Klien dapat menyebutkan tiga cara mengontrol dan mencegah
halusinasi (100%).
K. PROSES PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari Leader kepada kien
2) Leader dan klien pakai papan nama
b. Evaluasi / validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
-
Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu untuk mengetahui hal hal
positif yang ada dalam diri sendiri : kemampuan yang dimiliki,
kegiatan yang biasa dilakukan dirumah dan dirumah sakit
-
Menjelaskan aturan main berikut:

Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok
harus meminta izin kepada leader


Lama kegiatan 40 menit
- Orientasi
: 10 menit
- Kerja
: 20 menit
- Terminasi
: 10 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
d. Tujuan
Untuk dapat membedakan antara halusinasi dengan realita.
2.
Fase Kerja
a. Terapis memperkenalkan diri (nama dan nama panggilan). Terapis
meminta klien memperkenalkan nama dan nama panggilan secara
berurutan, dimulai dari klien yang berada di sebelah kiri terapis, searah
jarum jam
b. Terapis menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan memberikan
penjelasan tentang cara penggunaan obat secara teratur
c. Terapis meriview kembali dengan permainan
d. Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon subyektif klien
-
Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
-
Leader menanyakan TAK tentang cara penggunaan obat secara
teratur
-
Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
-
Leader menganjurkan klien untuk minum obat secara teratur
seperti yang sudah diajarkan oleh perawat untuk mengontrol
halusinasi
-
Memasukan kegiatan tersebut dalam jadwal kegiatan harian klien
c. Kontrak yang akan datang
Leader menganjurkan kepada klien untuk melakukan cara-cara dalam
mengontrol halusinasi yang sudah diajarkan oleh perawat
L. ANTISIPASI
1. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain
2. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
a. Panggil nama klien
b. Tanya alasan klien meninggalkan permainan
c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan
penjelasan pada
klien
bahwa
klien dapat
melaksanakan
keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi
3. Bila ada klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang
telah dipilih
b. Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin
dapat diikuti oleh klien tersebut
c. Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut
SESI 5
Stimulasi GSP: Halusinasi
Cara Penggunaan Obat Secara Teratur
No
Nama Klien
Manfaat Minum
Akibat Putus
5 benar cara
Obat
Obat
minum obat
Petunjuk :

Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

Untuk tiap klien, beri penilaian tentang cara penggunaan obat secara
teratur beri tanda ceklis (V) jika klien mampu dan beri tanda silang
(X) jika klien tidak mampu
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, M.d. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditam
Hartono, dkk. (2012). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
Keliat, dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Prabowo, Eko. (2014). Konsep Aplikasi Keperawatana Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika
Download