TUGAS ANALISIS KASUS HUBUNGAN INDUSTRIAL “KASUS UPAH KERJA PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)” DOSEN PENGAMPU RINI SARIANTI, S.E., M.Si. OLEH CHIQI CITRA MIRANTI 18059049 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2020 A. Kasus Penunggakan upah kerja karyawan selama tujuh bulan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT INTI. B. Latar Belakang PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau disingkat INTI adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang telekomunikasi yang selama lebih dari 3 dasawarsa berperan sebagai pemasok utama pembangunan jaringan telepon nasional yang diselenggarakan oleh PT Telkom Indonesia Tbk dan PT Indosat Tbk. Masalah mulai timbul pada PT INTI pada Juli 2019. Saat itu, beredar kabar bahwa, sudah 7 bulan PT INTI tidak melakukan kewajibannya yaitu membayar gaji karyawan. Selain tidak membayar gaji, PT INTI juga tidak memberikan tunjangan cuti, tunjangan pendidikan, dan tunjangan seragam sejak 2019. Hal ini disebabkan oleh masalah keuangan yang dialami perusahaan. Selain itu, PT INTI juga tersangkut masalah utang bank, utang kepada vendor, dan utang nonproduktif yang jika dihitung secara keseluruhan maka total utang PT INTI yaitu sebesar Rp1,32 triliun. C. Rumusan Masalah 1. PT INTI tidak membayar upah kerja kepada karyawannya selama 7 bulan 2. PT INTI tidak memberikan tunjangan cuti, tunjangan pendidikan, tunjangan seragam terhadap karyawannya 3. PT INTI memiliki masalah keuangan yang sangat berat 4. PT INTI terlilit banyak hutang hingga mencapai Rp1,32 triliun D. Kajian Teori Upah merupakan hak pekerja yang wajib diberikan oleh perusahaan yang memberikan kerja kepada pekerja tersebut. Upah pekerja ini diberikan dalam bentuk uang, yang mana nominalnya sudah disepakati melalui perjanjian kerja antara pekerja dengan perusahaan. Selain upah, perusahaan dan pekerja juga akan menyepakati tunjangan-tunjangan yang akan diberikan oleh perusahaan. Upah maupun tunjangan ini merupakan salah satu bentuk balas jasa atau cara perusahaan menghargai jasa, ide, tenaga, dan pikiran yang telah diberikan oleh pekerjanya untuk perusahaan tersebut dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Selain itu, upah dan tunjangan ini bisa menjadi motivasi para pekerja untuk bekerja lebih giat lagi. Definisi mengenai upah ini sudah tercantum dalam Pasal 1 Ayat (30) UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Namun, dilihat dari permasalahan yang dialami oleh PT INTI tersebut, maka sudah jelas PT INTI bersalah karena tidak melakukan kewajibannya. PT INTI juga bersalah karena telah melanggar perjanjian kerja yang telah disepakati bersama-sama antara perusahaan dengan pekerjanya. PT INTI diketahui tidak membayar upah kepada sebagain pekerjanya dan hal tersebut sudah berjalan selama tujuh bulan. Berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan Pasal 95 Ayat (2), pengusaha yang secara sengaja ataupun tidak mengakibatkan keterlambatan pembayaran upah akan dikenakan denda. Denda disesuaikan dengan persentase tertentu dari upah pekerja atau buruh. Persentase tersebut juga diatur oleh pemerintah pada Pasal 95 Ayat (3) Undang-Undang Ketenagakerjaan. Menurut Pasal 19 Peraturan pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan (PP Pengupahan), idealnya upah dibayarkan oleh perusahaan dalam jangka waktu paling cepat seminggu (tujuh hari) satu kali atau paling lambat sebulan (kurang lebih tiga puluh hari) satu kali. Terkait keterlambatan perusahaan dalam membayar upah, selain diatur dalam UU Ketenagakerjaan, hal tersebut juga diatur dalam Pasal 55 Ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, yaitu: 1. Mulai dari hari keempat sampai hari kedelapan terhitung tanggal pembayaran gaji seharusnya, perusahaan dikenakan denda sebesar 5% untuk setiap hari keterlambatan dari jumlah gaji yang harus dibayarkan. 2. Sesudah hari kedelapan, jika gaji karyawan masih belum dibayarkan, perusahaan dikenakan denda sesuai poin sebelumnya dan ditambah 1% untuk setiap hari keterlambatan. Dengan catatan, dalam satu bulan tidak boleh lebih dari 50% dari gaji yang harus dibayarkan kepada karyawan. 3. Sesudah sebulan, jika gaji karyawan masih belum dibayarkan, perusahaan dikenakan denda sesuai dua poin sebelumnya, lalu ditambah dengan bunga sejumlah suku bunga yang diberlakukan oleh pemerintah. E. Pembahasan PT INTI ketahuan tidak memberikan gaji kepada karyawannya selama 7 bulan atau sejak Juli 2019. Kabar ini diberitahu langsung oleh Ketua Serikat Pekerja PT INTI, Ridwan Al Faruq. Ketidakmampuan PT INTI dalam membayarkan kewajibannya dipicu oleh berbagai faktor. Faktor utamanya yaitu kerugian bisnis, yang mana posisi cash flow berada di negatif. Hal tersebut menyebabkan perusahaan tidak memiliki dana untuk membayarkan upah kepada karyawannya. Masalah lain yang dialami PT INTI yaitu, terlibat utang dengan bank utang bank senilai Rp 853 miliar, utang kepada vendor sebanyak Rp 292,93 miliar, serta utang nonproduktif lainnya senilai Rp 177,10 miliar. Sehingga, keseluruhan utang INTI saat ini sejumlah Rp 1,32 triliun. Selain itu, ternyata kondisi keuangan PT INTI sudah mulai terpuruk sejak tahun 2014, di mana saat itu laporan keuangan perusahaan tercatat minus ratusan miliar setiap tahunnya. Kerugian terbesar yang dialami PT INTI disebabkan oleh Proyek TITO dengan Telkom yang meninggalkan kerugian sekitar Rp 700 miliar, kemudian proyek SMP BBM dengan Pertamina meninggalkan kerugian Rp 116 miliar, proyek manage service dengan MBK mencatatkan kerugian Rp 230 miliar. Pada akhir tahun 2019, manajemen baru mulai melakukan program transformasi pada lingkup Bisnis, Keuangan, Sumber Daya Manusia (SDM) dan proses bisnis serta tata kelola perusahaan sekaligus melakukan restrukturisasi utang dan optimalisasi aset. Hal ini didukung dengan masuknya INTI ke dalam klaster Industri Telekomunikasi di dalam pengelolaan Kementerian BUMN sehingga perusahaan memiliki arah dan fokus bisnis yang lebih jelas dengan lebih memfokuskan pelanggan Telkom Group. Kondisi keuangan perusahaan pada Januari hingga Agustus 2020 berada dalam kondisi yang mulai membaik. Hal ini ditunjukkan dengan posisi pertumbuhan pendapatan, EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) dan net income (pendapatan bersih) tumbuh secara signifikan, meskipun secara cash flow operation (CFO) masih negatif karena menanggung utang masa lalu yang cukup besar. Solusi yang tengah dijalankan manajemen saat ini dalam upaya penyehatan perusahaan dilakukan melalui transformasi bisnis dengan memperbesar pola Business to Business (B2B) dengan Telkom Group, transformasi keuangan dengan melakukan restrukturisasi atas utang INTI dan perolehan dana talangan dari berbagai sumber dengan tetap berpedoman pada kaidah tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Selain itu, upaya penyehatan kondisi keuangan adalah dengan cara PT INTI bekerja sama dengan PT Perusahaan Pengelola Aset atau disingkat PPA. Hasil Audit yang dilakukan PPA dalam upaya penyelematan INT menghasilkan 5 opsi penyelesaian utang INTI. Opsi tersebut yakni, sinergi BUMN (Base Scenario), sinergi BUMN dan penjualan aset, konsolidasi ke dalam Telkom Group sebagai anak usaha, sinergi BUMN melalui penyertaan modal Telkom & Other SOE, serta sinergi BUMN + konsesi GSN. Serikat Pekerja PT INTI atau SEJATI pun telah banyak melakukan upaya-upaya dalam hal penyelamatan kesejahteraan karyawan. Ditahun 2019, SEJATI melakukan upaya untuk mencairkan dana pensiun lembaga keuangan karyawan. Dalam hal ini, SEJATI medorong kepada pemerintah untuk turut membantu upaya penyelamatan dan penyehatan PT INTI sebagai perusahaan BUMN yang keseluruhan saham nya dimiliki oleh Pemerintah. Untuk membantu, SEJATI melakukan penekanan melalui kementrian BUMN terkait rekomendasi yang di sampaikan PPA dengan mempertimbangkan dan memilih point yang dianggap terbaik untuk PT INTI. Sudah banyak upaya yang dilakukan oleh PT INTI, namun sampai saat ini, perusahaan masih belum memenuhi hak-hak karyawan PT INTI. Terakhir pembayaran gaji terjadi pada Februari 2020, tetapi karyawan hanya dibayarkan Rp1 juta saja. Di bulan-bulan berikutnya perusahaan hanya menerima pemberitahuan dari perusahaan. F. Kesimpulan PT INTI memiliki masalah keuangan yang rumit. Masalah keuangan ini dipicu oleh berbagai faktor, seperti kerugian bisnis di masa lalu dan terlilit utang mencapai 1,32 triliun. Berbgai faktor tersebut memicu satu permalahan yang besar dan banyak disorot publik, yaitu ketidakmampuan PT INTI dalam membayar kewajibannya kepada para pekerjanya, di mana PT INTI ini sudah terlambat memberikan upah kepada sebagian pekerjanya selama tujuh bulan. Hal tersebut memungkinkan PT INTI terjerat undang-undang ketenagakerjaan serta peraturan pemerintah mengenai pengupahan. Dengan berbagai permalasahan tersebut, PT INTI melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kondisi keuangannya dan untuk membayarkan upah para pekerjanya. Upaya-upaya tersebut yaitu pertama, melakukan program transformasi pada lingkup Bisnis, Keuangan, Sumber Daya Manusia (SDM) dan proses bisnis serta tata kelola perusahaan sekaligus melakukan restrukturisasi utang dan optimalisasi aset. Kedua, transformasi bisnis dengan memperbesar pola Business to Business (B2B) dengan Telkom Group, transformasi keuangan dengan melakukan restrukturisasi atas utang INTI dan perolehan dana talangan dari berbagai sumber dengan tetap berpedoman pada kaidah tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Ketiga, bekerja sama dengan PT Perusahaan Pengelola Aset atau disingkat PPA. Keempat, mencairkan dana pensiun lembaga keuangan karyawan. Kelima, medorong kepada pemerintah untuk turut membantu upaya penyelamatan dan penyehatan PT INTI sebagai perusahaan BUMN yang keseluruhan saham nya dimiliki oleh Pemerintah. Namun setelah melakukan berbagai upaya tersebut, sampai saat ini, perusahaan masih belum memenuhi hak-hak karyawan PT INTI. Terakhir pembayaran gaji terjadi pada Februari 2020, tetapi karyawan hanya dibayarkan Rp1 juta saja. Di bulan-bulan berikutnya perusahaan hanya menerima pemberitahuan dari perusahaan. G. Referensi https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5165253/kisah-pahit-gaji-pegawaipt-inti-ditunggak https://portaljember.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-16728428/kasihan-kerja-di-perusa haan-mentereng-tapi-gaji-tersendat-bahkan-tak-digaji-sejak-februari-2020?page=2 https://www.cnbcindonesia.com/market/20200910095224-17-185745/karyawan-tak-d igaji-7-bulan-manajemen-pt-inti-buka-bukaan https://www.liputan6.com/bisnis/read/4353043/kronologi-masalah-pt-inti-hingga-akhi rnya-tak-mampu-gaji-karyawan https://sleekr.co/blog/sanksi-undang-undang-ketenagakerjaan-telat-membayar-gaji-ka ryawan/ https://elearning2.unp.ac.id/course/view.php?id=590000001463&section=11 (Bahan Ajar PPT dari Bu Rini) https://www.talenta.co/blog/cerita-talenta/gaji-karyawan-terlambat-ini-cara-menyikap inya/ https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/upah-kerja/pertanyaan-mengenai-gaji-atau-u pah-kerja-1 https://www.gadjian.com/guide/uu-ketenagakerjaan