Pertanyaan wawancara: 1. sebagai orang HKBP, apakah Bapak percaya bahwa Gereja itu seharunya adalah satu? Kalau iya, boleh saya tahu alasan bapak? Dan kalaupun tidak bisa mohon kasih penjelasan kepada saya? 2. Dalam kitab Yohanes pasal 17:21, Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa yang bunyinya “supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Menurut bapak, bagaimana dengan ayat ini? Melalui doa ini, apakah maksud Tuhan Yesus, ingin semua orang percaya bersatu dalam satu aliran gereja? kalau bukan, kesatuan apa yang dimaksud dalam ayat ini? Yesus tidak melihat akan adanya denominasi, kesatuan ini menembus batas-batas organisasional. 3. (kan dalam pengakuan iman rasuli, ada bicara tentang “Aku percaya akan Gereja Katolik yang Kudus “) Menurut bapak, apa kriteria bapak melihat bahwa sebuah gereja adalah bagian dari (gereja yang kudus dan am?) una sancta catholica et apostolica ecclesia (“Aku percaya akan Gereja Katolik yang Kudus). 4. Menurut bapak, apakah dampaknya jika gereja yang Am itu bersatu? Dan apakah dampaknya jika gereja yang Am itu pecah? Iya seperti itu y pak, Menjadi pemimpin gereja melihat keberadaan gereja untuk apa? Sebagai sara kehendak Tuhandiaman kita tinggal, Ekumenika, bukan terbatas pada Kristen, tetapi kita sama tinggal dalam satu rumah, didunia ini ada banyak komunitas lain,, okumenikam lintas agama bukan hanya lintas gereja. Misi kita sebagai gereja untuk melihat orang lain kebaikan Tuhan. Yan sedih dalam hal ini adalah Yesus itu sendiri, Karena orang-orang tidak memandang pada Yesus. Justru dipertanyakan orang-orang seperti itu. Masihkah dia dibilang sebagai gereja? Ekumene itu kesaksian kita ditengah dunia, masyarakat yang kita tinggali Gereja itu eksklusif, dan tidak kontekstual dan tidak berada dalam lokus keberadaannya, hanya peduli dengan kehidupan yang real Melihat pada kata oikos adalah rumah, setiap orang Setiap komunitas beragam orangnya, Melihat pada sejarah gereja buakn pada oraganisasinya, Ekumene: tidak eksklusif, tretapi bisa bersama dengan orang percaya Dari pemahaman bapak yang telah saya wawancarai mengenai bagaimana dia memahami gerakan ekumene. Dia memiliki pemahaman bahwa kita satu tubuh dalam Kristus. Bukan melihat dari aliran, atau denominasi atau dokrin yang dipercaya setiap gereja. Oikumenika kan berasal dari kata “oikos” yang berarti rumah, tempat tinggal. Nah, dalam rumah itu kan pasti banyak orang yang berbeda-beda, baik karakternya, orangnya juga. Jadi, seperti itulah saat ini kita tinggal di daera yang sama mungkin atau sekarang kita berbicara tentang kita yang tinggal di negara yang sama, negara Indonesia. Dengan perbedaan itu, tetapi pada kenyataannya kita sama sebagai umat Tuhan. Gerakan ini penting, karena gerakan ini menembus batas denominasi, yang akan membuat gereja-gereja bukan anya berpikir apakah doktrin atau pengajaran atau tradisi gereja saya lebih baik dari gereja lain yang hanya membuat perpecahan. Tetapi sebagai umat Allah dalam Yesus Kristus