MAKALAH ORGANISASI KEPRAMUKAAN Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Dosen Pengampu : Wawan Prasetyo, M.Pd Mata Kuliah : Pendidikan Kepramukaan Disusun oleh: Abdul Malik Fajar F : (1887205003) Ahmad Khairul A : (1887205005) Dimas Candra A : (188720500 ) STKIP PGRI TRENGGALEK Jl. Supriadi, Nggempleng, Ngares, Kec. Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur 66319 2020 KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah menghendaki terselesaikannya tugas makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat berbingkai salam tidak lupa juga kami lantunkan kepada junjungan Nabi kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang yakni Islam Rahmatan Lil ‘alamin. Makalah disusun untuk yang berjudul memenuhi tugas “ORGANISASI terstruktur Mata KEPRAMUKAAN” Kuliah ini Kependidikan Kepramukaan dengan Dosen Pengampu Wawan Prasetyo, M.Pd, dandengan harapan agar pembaca dapat memahami serta mengamalkan ilmunya. Kami menyadari penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan isi dari pembahasan topik ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Trenggalek, 08 Mei 2020 Penyusun i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2 C. Tujuan ....................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3 A. Organisasi Gerakan Pramuka .................................................................... 3 B. Struktur Organisasi Gerakan Pramuka ...................................................... 3 C. Peran Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka ......................................... 6 D. Satuan Karya Pramuka .............................................................................. 8 E. Organisasi dan Administrasi Gugus Depan .............................................. 16 F. Dewan Satuan............................................................................................ 22 G. Forum Pramuka ......................................................................................... 24 BAB III PENUTUP .............................................................................................. 27 A. Simpulan ................................................................................................... 27 B. Saran ......................................................................................................... 27 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 28 ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Struktur gerakan pramuka adalah bagan atau skema yang menggambarkan tingkatan-tingkatan organisasi Gerakan pramuka mulai dari tingkatan yang paling bawah sampai dengan yang paling atas beserta mekanisme kerjanya. Dengan struktur organisasi tersebut. Gerakan pramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia dapat menyusun dan menata organisasi gerakan pramuka dari tingkat Nasional, Daerah Cabang, Ranting sampai ke gugus depan. Sehingga organisasi dapat berjalan dengan efektif. Struktur orgsnisasi gerakan pramuka diatur dalam keputusan kwartir Nasional Gerakan Pramuka No 220 tahun 2007 tentang petunjuk penyelenggaraan pokok-pokok organisasi gerakan pramuka. 1 B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud Organisasi Gerakan Pramuka? 2. Bagaimanakah Struktur Organisasi Gerakan Pramuka? 3. Apa sajakah Peranan Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka? 4. Apa yang dimaksud dengan Satuan Karya ? 5. Apa yang dimaksud dengan gugusdepan dalam gerakan pramuka? 6. Apa yang dimaksud program kerja gudep? 7. Apa sajakah jenis-jenis buku dalam administrasi gudep? 8. Apa yang dimaksud dengan Dewan Satuan? 9. Bagaimana forum pramuka berlangsung? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui organisasi gerakan pramuka. 2. Untuk mengetahui struktur Organisasi gerakan pramuka. 3. Untuk mengetahui peranan majelis pembimbing gerakan pramuka. 4. Menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan Satuan Karya. 5. Untuk mengetahui gugusdepan dalam gerakan pramuka. 6. Untuk mengetahui dan memahami apa itu program kerja gudep. 7. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis buku administrasi kepramukaan. 8. Untuk mengetahui dan memahami apa itu Dewan Satuan. 9. Menjelaskan berlangsungnya forum dalam pramuka. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Organisasi Gerakan Pramuka Gerakan pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang memiliki arti orang muda yang suka berkarya. Pramuka merupakan sebutan bagi anggota gerakan pramuka, yang meliputi: pramuka siaga (7-1 tahun ), pramuka penggalang (11-15 tahun), pramuka penegak (16-20 tahun) dan pramuka pandega (21-25). Kelompok anggota lain yaitu pembina pramuka, andalan pramuka, korp pelatih pramuka, pamong saka pramuka, staf kwartir dan majelis pembimbing. Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dan bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang sasaran akhirnya pembentuk watak, akhlak, dan budi pekerti luhur. B. Struktur Organisasi Gerakan Pramuka Struktur organisasi pramuka adalah bagan atau skema yang menggambarkan tingkatan-tingkatan organisasi pramuka mulai dari tingkatan yang paling bawah tersebut, gerakan paramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia dapat menyusun organisasi gerakan pramuka dari tingkat Nasional, cabang, ranting, sampai gugusdepan. Sehingga oraganisasi berjalan dengan efektif. Stuktur organisasi gerakan pramuka di atur dalam keputusan kwartir Nasional gerakan Pramuka Nomor 220 tahun 2007 tentang petunjuk penyelenggaraan pokok-pokok organisasi pramuka. Dalam keputusan ini juga diatur tentang tugas pokok dan tangung jawab, musyawarah, dan garis hubungan dalam organisasi gerakan pramuka. 3 Penjelasan Struktur Organisasi Gerakan Pramuka 1. Didalam organisasi kepramukaan ada yang biasa disebut dengan istilah Majelis pembimbing yaitu badan yang bertugas memberikan bimbingan dan bantuan moril, organisasi, material dan finansial kepada kwartir, gugus depan satuan karya pramuka. Majelis pembimbing dibentuk ditingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, Gugus Depan dan Saka. Majelis pembimbing sendiri diketuai secara ex-officio: a. Ditingkat Nasional (Mabinas) oleh Presiden Republik Indonesia. b. Ditingkat Daerah (Mabida) oleh Gubernur. c. Ditingkat Cabang (Mabicab) oleh Bupati/Walikota. d. Ditingkat Ranting (Mabiran) oleh Camat. e. Sedangkan ditingkat gugus depan (Mabigus) dipilih dari anggota mabigus yang ada dan ditingkat Saka (Mabi Saka) dijabat oleh pejabat pada lembaga/instansi/departemen terkait. 2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka adalah independen yang dibentuk Musyawarah Gerakan Pramuka dan Bertanggung jawab kepada Musyawarah Gerakan Pramuka. 3. Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Kwartir dibentuk ditingkat: a. Nasional, disebut Kwartir Nasional (Kwarnas), ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (Munas) dengan masa bakti 5 tahun. b. Daerah, disebut Kwartir daerah (kwarda), ditetapkan dalam musyawarah daerah (Musda) dengan masa bakti 5tahun. c. Cabang, disebut Kwartir Cabang (Kwarcab), ditetapkan dalam musyawarah cabang (Mucab) dengan masa bakti 5 tahun. d. Ranting, disebut Kwartir Ranting (Kwarran), ditetapkan dalam musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun. e. Gugus depan yang ada dalam satu wilayah kelurahan atau desa dikoordinasi oleh Koordinator Gudep (korgudep), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun. 4. Gugus Depan (Gudep) adalah pangkalan peserta didik yang merupakan wadah pendidikan dalam organisasi gerakan pramuka. 4 5. Satuan karya pramuka (Saka) merupakan wadah kegiatan kepramukaan untuk meningkatkan pengetahuan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam waawasan tertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan aspirasi pemuda indonesia. 6. Badan kelengkapan kwartir merupakan badan-badan yang mempunyai tugas membantu kwartir. Badan kelengkapan kwartir meliputi: a. Dewan kehormatan b. Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka yang terdiri atas Lemdiknas (ditingkat nasional), Lemdikada (ditingkat daerah), dan Lemdikacab (ditingkat Cabang). c. Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau yang disebut dewan kerja yang terdiri atas DKN atau Dewan Kerja Nasional (ditingkat Nasiional), DKD atau Dewan Kerja Daerah (ditingkat Daerah), DKC atau Dewan Kerja Cabang (ditingkat Cabang), dan DKR atau Dewan Kerja Ranting (ditingkat Ranting). d. Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka). e. Pembantu Andalan. f. Badan Usaha Kwartir. g. Satuan Kegiatan Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dan bersifat situasional. h. 7. Staf Kwartir. Pramuka Utama Gerakan Pramuka adalah Kepala Negara Republik Indonesia (Presiden). 8. Musyawarah Kwartir merupakan lembaga di lingkungan Gerakan Pramuka yang bersidang pada akhir masa bakti kwartir atau gugus depan serta memegang kekuasaan tertinggi dalam kwartir atau gugusdepan. Musyawarah ini terdiri atas: a. Musyawarah Nasional yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun. Peserta Munas terdiri atas utusan/wakil Kwarnas, Mabinas, Kwarda, dan Mabida. b. Musyawarah Daerah yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun. Peserta Musda terdiri atas utusan/wakil kwarda, Mabida, Kwarcab, dan Mabicab. 5 c. Musyawarah Cabang yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun. Peserta Mucab terdiri atas utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran, dan Mabiran. d. Musyawarah Ranting yang diadakan sekali dalam waktu 3 tahun. Peserta Musran terdiri atas utusan/wakil kwarran, Mabiran, Korgudep, Mabi Desa, Gudep dan Mabigus. e. Musyawarah Gugusdepan yang diadakan sekali dalam waktu 3 tahun. Peserta Mugus terdiri atas utusan/wakil gudep dan Mabigus. C. Peran Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka Peranan majelis pembimbing adalah memberikan bimbingan dan bantuan moril, organisataris, material dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan satuan karya pramuka serta untuk memungkinkan menyelenggarakan misinya, gerakan pramuka memerlukan bimbingan dan bantuan baik dari pemerintah maupun dari masyarakat untuk itu, pada masing-masing tingkat kwartir dan tingkat gudep dan saka. Memberi bimbingan mengandung makna memberi tuntunan, pengarah, saran dan nasehat dalam permasalahan moral, mental psikologi, untuk meningkatkan kondisi, dan kemampuan kwatir, memberi bantuan mengandung makna membuka jalan, mengusahakan kesempatan dan mengusahakan fasilitas, dalam permasalahan organisasi, personel, saran, prasarana, fasilitas dan keungan. Hak dan kewajiban Majelis Pembimbing a) Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka yang diangkat dan telah dilantik sekurang-kurangnya telah mengikuti Kursus Orientasi Gerakan Pramuka. b) Pelantikan anggota Majelis Pembimbing dilakukan oleh Ketua Kwartir jajaran diatasnya dengan TRI SATYA dan menanda tangani IKRAR, kecuali Ketua Majelis Pembimbing Nasional yang dijabat oleh Presiden Republik Indonesia. c) Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka adalah anggota Pramuka dewasa Gerakan Pramuka yang berhak mendapatkan Kartu Tanda Anggota, berseragam Pramuka dan berhak menjadi anggota Dewan Kehormatan dijajaran ( Bab V pasal 40 butir 2 Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka ). Dapat menjadi Badan Pemeriksa Keuangan dijajarannya ( Bab VIII pasal 69 butir 1 dan 2 Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka ). 6 d) Susunan Majelis Pembimbing Gugusdepan, Ranting, Cabang, Daerah dan Nasional berasal dari unsur-unsur tokoh masyarakat pada masing-masing tingkatan yang memiliki perhatian dan rasa tanggungjawab terhadap Gerakan Pramuka serta mampu menjalankan peran Majelis Pembimbing. e) Majelis Pembimbing Gugusdepan berasal dari unsur-unsur orang tua peserta didik dan tokoh masyarakat dilingkungan Gugusdepan, yang memiliki perhatian dan rasa tanggungjawab terhadap Gerakan Pramuka serta mampu menjalankan peran Majelis Pembimbing. Majelis Pembimbing terdiri atas : a) Seorang Ketua b) Seorang atau beberapa orang Wakil Ketua c) Seorang atau beberapa orang Sekretaris d) Beberapa orang anggota. Nama dan Pengurus Majelis Pembimbing : a) Majelis Pembimbing Nasional disingkat MABINAS yang dijabat oleh Presiden Republik Indonesia, sebagai Ketua Mabinas atau Ka. Mabinas. b) Majelis Pembimbing Daerah disingkat MABIDA yang dijabat oleh Gubernur atau Kepala Daerah sebagai Ketua Mabida / Ka. Mabida. c) Majelis Pembimbing Cabang disingkat MABICAB yang dijabat oleh Bupati atau Walikota atau Kepala daerah sebagai Ketua Mabicab yang disingkat Ka. Mabicab. d) Majelis Pembimbing Ranting disingkat MABIRAN yang dijabat oleh Camat, sebagai Ketua MABIRAN yang disingkat Ka. Mabiran. e) Majelis Pembimbing Desa atau Kelurahan disingkat MABISA yang dijabat oleh Kepala Desa atau Lurah sebagai Ketua MABISA yang disingkat Ka. Mabisa. Sedang KORSA adalah Koordinator desa yang dapat dijabat atau dipilih dari Pembina Gugusdepan di wilayah yang bersangkutan. f) Majelis Pembimbing Gugusdepan disingkat MABIGUS yang dijabat oleh orang tua peserta didik atau tokoh masyarakat disekitar Gugusdepan yang dipilih secara musyawarah bersama para Pembina Gugusdepan sebagai Ketua MABIGUS disingkat Ka. MABIGUS. Selama ini Ka. Mabigus 7 dijabat oleh Kepala Sekolah, terutama Gugusdepan yang berpangkalan di Sekolah. Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka mempunyai tiga fungsi pokok : a) Fungsi Bimbingan 1) Bimbingan yang mengandung makna : tuntunan, pengarahan, saran dan nasehat. 2) Majelis Pembimbing ikut menentukan arah kegiatan Kepramukaan, mengoreksi segala penyimpangan di Kwartir maupun di Gugusdepan terhadap ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. b) Fungsi Partisipasi Majelis Pembimbing selalu berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan dalam usahanya memberi pembinaan peningkatan dan pengembangan Gerakan Pramuka secara aktif berusaha mengatasi kesulitan dan hambatan yang dihadapi oleh Kwartir atau Satuan-satuan Pramuka di Gugusdepan. c) Fungsi Bantuan 1) Majelis Pembimbing dalam usahanya mendukung Gerakan pramuka mengusahakan fasilitas-fasilitas, moril, finansiil, maupun materiil yang diperlukan oleh Kwartir atau Satuan-satuan Pramuka di Gugusdepan. 2) Mengadakan kerjasama dengan tokoh-tokoh masyarakat untuk memperoleh pengertian, dukungan, bantuan dan kepercayaan masyarakat. D. Satuan Karya Pramuka Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki 8 SKK untuk TKK Khusus saka yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka. Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka dan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut perkemahan antar saka (PERAN SAKA) dimana dimungkinkan tiap saka mentranfer bidang keilmuan masing-masing. Bagian terkecil dari saka disebut krida, Satuan Karya Pramuka pada saat ini ditambah satu lagi satuan karya pramuka yang yaitu satuan karya pramuka Wira Kartika yang merupakan hasil kerja sama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Mabes TNI Angkatan Darat. Tujuan dari pembentukkan satuan karya yaitu : 1. Mengembangkan bakat, minat, pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan pengalaman dalam bidang kejuruan tertentu. 2. Meningkatkan motivasi melaksanakan kegiatan nyata dan produktif. 3. Member bekal bagi kehidupan dan penghidupannya. 4. Member bekal bagi pengabdiannya bagi masyarakat, bangsa, dan Negara guna menjunjung pembangunan nasional. Sasaran yang ingin dituju dalam satuan karya : 1. Memiliki tambahan pengetahuan, ketrampilan dan kecakapan yang dapat mendukung kehidupan dan penghidupannya atau pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan Negara. 2. Meningkatkan kemantapan mental dan fisiknya. 3. Memiliki rasa tanggungjawab atas dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara serta tanggungjawab kepada Tuhan Yang Maha Esa. 4. Memiliki sifat dan cara berfikir yanglebih matang dalam menghadapi segala tantangan dal;am hidupnya. 5. Dapat melaksanakan kepemimpinan yang bertanggung jawab dan berdaya guna. 6. Dapat melaksanakan berbagai kegiatan yang positif. 7. Menjalankan secara nyata tri satya dan dasa darma. 9 Dalam kegiatan satuan karya ini memiliki sifat terbuka dan pendidikkan luar sekolah sesuai dengan minat yang diinginkan, kegemaran dan bakat para pemuda dan pemudinya. Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Kwartir dibentuk di tingkat : a) Nasional, disebut Kwartir Nasional (Kwarnas), ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (Munas) dengan masa bakti 5 tahun. b) Daerah, disebut Kwartir Daerah (Kwarda), ditetapkan dalam Musyawarah Daerah (Musda) dengan masa bakti 5 tahun. 10 c) Cabang, disebut Kwartir Cabang (Kwarcab), ditetapkan dalam Musyawarah Cabang (Mucab) dengan masa bakti 5 tahun. d) Ranting, disebut Kwartir Ranting (Kwarran), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun. e) Gugus depan yang ada dalam satu wilayah kelurahan/desa dikoordinasikan oleh Koordinator Gudep (Korgudep), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun. Pamong Saka adalah Pembina Pramuka, terutama Pembina Pramuka Penegak/Pandega atau anggota dewasa lainnya, yang memiliki minat dalam satu bidang kegiatan Saka sesuai dengan minat anggota Saka yang bersangkutan. Pamong Saka diangkat dan dikukuhkan oleh Ketua Kwartir Cabang, atas usul Pimpinan Saka yang bersangkutan. Bila dalam Saka yang sejenis ada beberapa orang Pamong Saka, maka dipilih salah seorang sebagai kordinatornya. Masa bakti Pamong Saka adala tiga tahun dan sesudahnya dapat diangkat kembali. Pamong Saka secara ex-officio menjadi anggota Mabi Saka dari Saka yang bersangkutan. Instruktur Saka adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dan pengetahuan, keterampilan dan keahlian khusus di bidang tertentu yang bersedia membantu Pamong Saka dalam peningkatan kemampuan dan keterampilan anggotanya. Instruktur Saka diangkat dan dikukuhkan oleh Ketua Kwartir Cabang atas usul Pamong Saka dan Mabi Saka. Krida adalah satuan terkecil SAKA. Tiap krida terdiri dari 5-10 anggota yang dipimpin oleh ketua krida saka. Krida melaksanakan kegiatan sesuai dengan nama krida. Majelis Pembimbing adalah badan yang bertugas memberikan bimbingan dan bantuan moril, organisatoris, material, dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan satuan karya pramuka. Di tingkat nasional (Mabinas) oleh Presiden Republik Indonesia Di tingkat daerah (Mabida) oleh Gubernur. Di tingkat ranting (Mabiran) oleh Camat Di tingkat gugusdepan (Mabigus) dipilih dari anggota Mabigus yang ada dan di tingkat Saka (Mabi Saka) dijabat oleh pejabat pada lembaga/instansi/ departemen terkait. 11 Jenis - jenis satuan karya 1) Saka Dirgantara Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan atau memiliki landasan udara. Pelatihan Pramuka Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu. Dasar hokum terbentuknya saka dirgantara yaitu SK.No.018 Tahun 1991. 2) Saka Bhayangkara Satuan Karya Pramuka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kebhayangkaraan. Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia.Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.Dalam 12 pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan terkadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan POLRI. Dasar hokum terbentuknya saka bhayangkara adalah SK.No.020 Tahun 1991. 3) Saka Bahari Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang Kelautan. Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari. Dasar hokum terbentuknya saka bahari adalah SK.No.019 Tahun 1991. 4) Saka Bhakti Husada Satuan karya Pramuka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. Pembinaan Saka Bhakti Husada berada dibawah naungan Gerakan Pramuka yang bekerjsama dengan Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, 13 PMI, Rumah Sakit, dan juga Lembaga Kesehatan Profesional lainnya. Dasar hokum terbentuknya saka bhakti husada adalah SK.No.053 Tahun 1985. 5) Saka Kencana Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan. Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Dasar hokum terbentuknya saka kencana adalah SK.No.166 Tahun 2002. 6) Saka Taruna Bumi Satuan Karya Pramuka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian. Dasar hokum terbentuknya saka Taruna bumi adalah SK.No.078 Tahun 1984. Pembinaan Saka Taruna Bumi bekerjasama dengan Departemen Pertanian, Dinas Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura. 14 7) Saka Wanabhakti Satuan Karya Pramuka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait. Dasar hokum terbentuknya saka wanabakti adalah SK.No.005 Tahun 1984. 8) Saka Wira Kartika Satuan Karya Pramuka Wira Kartika baru berupa Satuan Karya Rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan. Pengoraganisasian Saka binaan TNI AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan Karya pada umumnya. 15 E. Organisasi dan Administrasi Gugus Depan Pengertian gugus depan Gugusdepan (gudep) adalah suatu kesatuan organik dalam gerakan pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota gerakan pramuka sebagai peserta didik dalam pembina pramuka, serta berfungsi sebagai peangkalan keanggotaan peserta didik. Anggota putra dan puteri di himpun dalam gudep yang terpisah, masingmasing merupakan gudep yang berdiri sendiri. Gudep luar biasa adalah gudep yang anggotanya menyandang cacat jasmani atauu mental dan dapat menyelenggarakan kegiatan dalam gudep sendiri. Gudep lengkap terdiri atas satu perindukann siaga, satu pasukan penggalang satu ambalan, penegak dan satu racana pandega, dengan pengertian sebagai berikut. a. Istilah perindukan digunakan untuk menyebut satuan pramuka siaga yang di bagi dalam satuan-satuan kecil yang di sebut barung. b. Satuan pramuka penggalang disebut pasukan yang di bagi dalam satuan kecil di sebut regu. c. Satuan pramuka penegak di sebut ambalan yang di bagi dalam beberapa satuan kecil yang disebut sangga. d. Satuan pramuka pandega di sebut rancana yang tidak di bagi dalam satuan kecil. e. Sangga kerja adalah satuan pramuka penegak setingkat regu yang di bentuk atas dasar suatu tugas atau pekerjaan. f. Pemimpin adalah sebutan bagi peserta didik yang memimpin satuan tingakat regu ke bawah. g. Pembina adalah sebutan bagi anggota dewasa yang memimpin dan membina pramuka ditingkat pasukan ke atas. Tujuan Gudep 16 Tujuan gudep adalah untuk melaksanakan pendidikan kepramukan yang pada hakekatnya bertujuan: Membentuk sikap dan perilaku ke arah yang positif. Menambah pengetahuan dan pengalaman. Menguasai keterampilan pramuka dan kecakapan. Sehingga para anggota gerkan pramuka menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia, berwatak dan berbudi luhur, percaya kepada kemampuan diri sendiri, sanggup dan mampu membangun dirinya, serta bersama bertanggung jawab atas pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Sasaran - Untuk dapat mencapai tujuan gudep tersebut pada butir 5, maka para pembina pramuka yang bertugas di gudep berusaha mencapai sasaran antara lain: 1. Menanamkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Menanamkan rasa cinta dan setia pada tanah air 3. Menanamkan rasa percaya diru sendiri, tanggung jawab dan disiplin. 4. Melatih panca indera, hastra karya dan berbagai kejuruan agar peserta didik dapat menggunakan perasaan, akal dan keterampilan secara seimbang. 5. Melatih dalam hal kebersihan dan kesehatan jasmani dan mental dengan menggunakan sistem among dan prinsip dasar pendidikan kepramukan, terutama sistem beregu. Satuan terpisah antara putera dan putri serta penyesuaian dan perkembangan jasmani mental. - Sistem among dan prinsip dasar pendidikan kepramukaan tersebut, dimaksud untuk: 1. Memelihara norma-norma kesusilan. 2. Mengembangkan karya kreasi. 3. Memberi kebebasan kepada peserta didik untuk belajar. 4. Memimpin dan dipimpin. 5. Mengelola suatu kegiatan. 17 6. Bertanggung jawab dan disiplin. 7. Mengatur diri sendiri. 8. Kerjasama dan lain-lain. Pengertian Progam Kerja Gugus Depan Program kerja disebut juga dengan agenda kegiatan yang merupakan sebuah rencana untuk jangka waktu tertentu dan telah disepakati oleh seluruh pengurus organisasi. Gugus depan yaitu, suatu kesatuan organik dalam gerakan pramuka sebagi pesarta didik dan pembina pramuka, serta berfungsi sebagai pangkalan keanggotaan peserta didik. Jadi program kerja gugus depan adalah suatu rencana kegiatan yang berbasis pramuka yang telah disepakati oleh seluruh pengurus organisasi. 1. Program kerja tahunan Merupakan rencana kegiatan yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan selama satu tahun. Prota ini di jabarkan menjadi 3 tahapan yang masing-masing berlaku selama 4 bulan (caturwulan) pelaksanaannya dapat dilakukan menurut skala prioritas, mana yang perlu di dahulukan sesui dengan kondisi peserta didik dan lingkungannya. Contoh: NO Kegiatan Bulan 1 1. Penyusunan program kerjaü 2. Penerima tamu ambalan 2. Ket 2 3 4 - ü - Program kerja mingguan Memuat runtutan kegiatan yang akan di laksanakan pada waktu latiha rutin. contohnya: Program kegiatan mingguan Hari, tanggal : Tempat : 18 No Kegiatan Acara pengganti keterangan Pembukuan Administrasi Administrasi satuan merupakan bagian dari sistem adminstrasi digugus depan yang diatur dengan PP Kwarnas no: 041 tahun 1995. Tujuan administrasi satuan yakni membekali para anggota pramuka sebagai upaya memberikan pendidikan dalam mengelolah administrasi. Kepemimpinan, tanggungjawab, dan kreatifitas manusia. Karena administrasi satuan mengandung tujuan pendidikan maka berikan kesempatan pada setiap kesatuan gugus depan untuk mengembangkan administrasi sesuai dengan tujuan administrasi satuan itu sendiri, tanpa meninggalkan pedoman/pokok-pokok ketentuan (subtansi) penyelenggarakan administrasi. Adapun jenis buku administrasi dalam gugus depan yakni sebagai berikut: 1) Buku pegangan pengurus Berisi tentang semua hal yang perlu diketahui oleh pengurus dewan ambalan, khususnya yang menjadi pengurus harian (ketua, sekretaris, bendahara dan ketua bidang-bidang ). Termasuk di dalamnya, tata laksana/ AD-ART, job description atau pembagian tugas, time shecedule program kerja dan petunjuk pengolahan kesekretarian. 2) Buku induk anggota Berisi data peribadi semua anggota seperti, curuculum vitae/ data diri, penilaian keaktifan berkala, pencapaian SKU (syarat kecakapan umum) dan SKG (syarat kecakapan pramuka garuda), dll. 3) Buku catatan harian/ log book Berisi catatan semua kejadian penting dalam ambalan. Lebih baik jika dilengkapi dengan dokumentasi kegiatan. Dari buku ini tercatat kronologis semua kegiatan baik kecil maupun besar yang telah dilaksanakan oleh ambalan. 4) Buku risalah rapat/ pertemuan/ notula Berisi data dan hasil setiap rapat yang diadakan baik oleh pengurus harian, rapat bidang atau rapat pleno yang di ikuti oleh seluruh 19 anggota ambalan. Meskipun ada banyak bidang, sebaiknya buku risalah rapat tetap menjadi satu. 5) Buku arsip surat masuk dan keluar serta buku ekspedisi Untuk mencatat surat yang masukserta yang keluar. Buku elspedisi adalah catatan ketika ambalan menugaskan pengurusnya untuk mengirim surat keluar. 6) Buku inventaris dan peminjaman barang Inventarisasi sebaiknya dilakukan secara berkala minimal setiap bulan dn hasilnya di catat dalam buku ini. Peminjamna barang inventaris sebaiknya disediakan memo khusus yang harus disetujui oleh pihak yang berwenang misalnya, kerani atau staff kesekretariatan bagian invetaris. 7) Buku catatan keuangan Cataan keuangan yang dikelolah oleh juru uang (bendahara) dan setiap bulan dilaporkan secara terbuka dalam rapat pengurus harian. 8) Buku tamu Untuk mencatat setiap ada penggunjung bukan anggota ambalan/ racana yang memiliki keperluan tertentu. Misalnya memsukan surat edaran, meminjam alat, study banding atau keperluan lainnya. Surat menyurat keluar/masuk Surat adalah suatu alat penyampaian berita secara tertulis yang berisi pembritahuan, pernyataan permintaan dan lain-lain kepada pihak lain. Sedangkan Surat menyurat adalah kegiatan pengendalian arus berita baik tetulis maupun lisan yang timbul dari adanya catatan, laporan, perencanaan atau program dan keputusan yang memungkinkan adanya permintaan penjelasan penambahan/ kekurangan atau perubahan. Surat menyurat dibagi 2 yaitu surat keluar dan surat masuk: a) Suat keluar 20 Ialah semua tulisan-tulisan yang dikirimkan kepada instansi/ pihak lain yang setiap konsep untuk diajukan kepada pimpinan disalurkan melalui kepala sekretariat/sekretaris atau pejabat yang diberi wewenang meneliti. b) Surat masuk Ialah semua tulisan-tulisan atau berita-berita yang diterima dari instansi/pihak lain, yang penerimaannya dipusatkan di sekretariat atau bagian lain yang diberi wewenang untuk tugas itu. Adapun cara penomoran surat (surat keluar/masuk) disusun sebagai berikut: a) Nomor urut surat keluar b) Kode kwartil c) Kode bidang/ gugus depan Contoh:234 /03.953-C Nomor urut surat keluar: 234 Kode kwartil: 03.953 Kode bidang: C d) Distribusi pengiriman surat sesuai dengan alamat yang dicantumkan, baik alamat kepada maupun tembusan. Susunan surat dibagi menjadi 3 bagian yaitu: 1) 2) Kepala surat yang terdiri dari: a. Nama organisasi/ kesatuan b. Tempat, tanggal, bulan dan tahun c. Nomor d. Klasifikasi e. Lampiran f. Prihal g. Alamat h. U.p (untuk perhatian) apabila perlu Isi surat terdiri dari a. Pendahuluan b. Uraian/maksud 21 c. 3) Kalimat penutup Penutup surat, terdiri dari: a. Nama jabatan b. Tanda tangan c. Nama pejabat d. Cap/stempel e. Tembusan F. Dewan Satuan Dewan satuan pramuka merupakan wadah dalam satuan pramuka untuk mengembangkan : 1. Jiwa kepramukaan. 2. Kemampuan bermasyarakat. 3. Kemamapuan mengadministrasikan kegiatan satuan. 4. Kemampuan dalam menyusun atau memprogramkan, pelaksanaan, dan penilaian suatu kegiatan. 5. Kemampuan jiwa demokratis. Dewan satuan pramuka merupakan perwakilan dari barung, regu, sangga, dan racana. Dewan satuan pramuka dibedakan menjadi : A. B. C. Dewan perindukan siaga atau dewan siaga, terdiri dari : 1. Pemimpin barung utama sebagai ketua. 2. Para pemimpin barung sebagai sekretaris bendahara. 3. Para wakil pemimpin sebagai barung anggota. 4. Para pembina pramuka siaga dan pembantu pramuka siaga. Dewan perindukan penggalang atau dewan penggalang, terdiri dari : 1. Pemimpin regu utama sebagai ketua. 2. Para pemimpin regu sebagai sekretaris bendahara. 3. Para wakil pemimpin regu sebagai anggota. 4. Para pembina pramka dan pembantu pembina pramuka penggalang. Dewan perindukan penegak atau dewan penegak,terdiri dari : 22 1. Ketua dewan penegak ole PRADANA dan ketua dewan pandega oleh KETUA RACANA. 2. Seorang wakil ketua, seorang seorang sekretaris, dan seorang bendahara serta beberapa anggota sebagai pemimpin, wakil pemimpin sangga. 3. Sedangkan untuk wakil ketua pandega, sekretaris, dan bendahara pandega dipilih dari anggota pandega. D. 4. Pembina pramuka penegak dan pembina pembantu pramuka. 5. Penegak tidak duduk dewan penegak maupun pandega. Dewan Satuan Karya 1. Masing – masing SAKA membentuk dewan SAKA. 2. Susunan dewan SAKA sama dengan dewan penegak atau pandega. 3. Dewan SAKA berkedudukan di kwartir cabang. Dewan Kehormatan Dewan kehormatan adalah dewan yang di bentuk untuk mendampingi dewan satuan dalam tugas : a. Membahas proses pelantikan seorang pramuka. b. Membahas proses pemilihan dan pelantikan pemimpin satuan. c. Membahas tentang tindakan atas pelanggaran kode kehormatan pramuka. d. Membahas reabilitas satuan. Dewan Kehormatan dalam Kesatuan Dalam dewan siaga dewan kehormatan dibebankan kepada para pembina siaga dan pembantu pembina siaga, karena dewan siaga tidak membentuk dewankehormatan. Dewan kehormatan penggalang, terdiri atas : 1. Pembina pramuka penggalang sebagai ketua. 23 2. Pembantu pembina penggalang sebagai wakil ketua. 3. Salah seorang pemimpin regu sebagai sekretaris. 4. Semua pemimpin regu sebagai anggota dewan kehormatan. Dewan keormatan penegak, terdiri atas : 1. Pradana sebagai ketua. 2. Pemimpin sangga dan wakil pemimpin sangga sebagai wakil ketua. 3. Pembina penegak dan para pembantu pembina penegak sebagai penasehat dan pengarah. Dewan Kehormatan Pandega, terdiri dari : 1. Ketua racana sebagai ketua. 2. Anggota racana sebagai yang sudah dilantik sebagai wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota. 3. Pembina pramuka pandega sebagai penasehat dan pengarah. G. Forum Pramuka Forum adalah wadah tempat membicarakan kepentingan bersama, bersidang untuk membahas sesuatu perkara, atau tukar menukar pemikiran tentang suatu masalah. Forum Pramuka Siaga/Penggalang/Penegak/Pandega adalah wadah tempat membicarakan kepentingan bersama, wadah tukar menukar pikiran tentang sesuatu masalah, atau sidang untuk membahas suatu perkara, bisa juga merupakan media kegiatan bersama bagi pramuka Siaga/Penggalang/Penegak/Pandega. Sejalan dengan pokok masalahnya forum pramuka dapat dibedakan menjadi: a) Pertemuan Dewan Satuan Pramuka (Dewan Siaga, Dewan Penggalang, Dewan Penegak, Dewan Pandega) dengan acara menyusun Rencana Kerja, Program Kerja dan Pelaksanaan Kegiatan. b) Pertemuan Dewan Kehormatan Satuan (Dewan Kehormatan Penggalang, Dewan Kehormatan Penegak, Dewan Kehormatan Pandega) dengan acara diantaranya: menyidangkan perkara pelanggaran Kode Kehormatan Pramuka oleh anggota, persiapan pelantikan anggota, tentang penerimaan anggota atau penyelenggaraan Renungan Jiwa c) Pertemuan Besar Pramuka, berupa: 24 Forum Pramuka Siaga, disebut Pesta Siaga merupakan kegiatan besar Pramuka Siaga dimana pada kegiatan ini berbagai kegiatan dilakukan diantaranya karnaval, gerak dan lagu, melukis, bermain kreatif yang diikuti oleh beberapa Satuan Pramuka Siaga. Forum Pramuka Penggalang, berupa : - Jambore Penggalang, merupakan medan pertemuan besar Pramuka Penggalang. - Lomba Tingkat Regu Penggalang (LT) ; LT-1 di tingkat Gugusdepan, LT-2 di tingkat Kwarran, LT-3 di tingkat Kwarcab, LT-4 di tingkat Kwarda, dan LT-5 di tingkat Kwarnas. Forum Pramuka Penegak dan Pandega, berupa RAIMUNA merupakan arena pertemuan besar Pramuka Penegak Pandega. Forum Satuan Karya Pramuka (SAKA), merupakan pertemuan besar Pramuka Penegak Pandega yang bergiat pada Satuan Karya Pramuka (SAKA). Forum Bakti Pramuka Forum ini diselenggarakan dalam rangka membina rasa sosial dan menanamkan kesadaran bahwa dirinya adalah bagian dari anggota masyarakat yang saling terjadi ketergantungan satu dengan yang lain. Kegiatan Bakti Masyarakat disesuaikan dengan kemampuan peserta didik sehingga kegiatan bakti masyarakat dapat saja dilakukan oleh Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak maupun Pramuka Pandega. a. Perkemahan Bakti Pramuka Penggalang ialah forum pramuka Penggalang dalam kegiatan bakti masyarakat; biasanya diikuti oleh beberapa Satuan Pramuka Penggalang dalam suatu perkemahan besar. b. Perkemahan Wirakarya Pramuka Penegak Pandega (PW) ialah forum pramuka Penegak dan Pandega dalam kegiatan bakti masyarakat, biasanya diikuti oleh beberapa satuan pramuka Penegak dan Pandega dalam suatu perkemahan bersama. 25 c. Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) ialah forum pramuka Penegak dan Pandega yang tergabung dalam kegiatan Satuan karya Pramuka (SAKA), dalam kegiatan bakti masyarakat yang diikuti oleh Satuan Karya Pramuka sejenis, sehingga terdapat: 1. Pertikara (Perkemahan Bakti Saka Bhayangkara) 2. Pertiwana (Perkemahan Bakti Saka Wanabakti) 3. Perti Husada (Perkemahan Bakti Saka Bakti Husada) 4. Perti Tarunabumi (Perkemahan Bakti Saka Tarunabumi) 5. Perti Bahari (Perkemahan Bakti Saka Bakti Bahari) 6. Perti Dirgantara (Perkemahan Bakti Saka Dirgantara) 7. Perti Kencana (Perkemahan Bakti Saka Kencana) Forum Latihan Keterampilan Kepramukaan (Scouting Skill) Latihan Keterampilan Kepemimpinan 1) Gladian Pemimpin Barung Siaga (Dianpinrung) 2) Gladian Pemimpin Regu Penggalang (Dianpinru) 3) Glalian Pengembangan Manajemen (LPM) bagi pramuka Pandega Latihan Keterampilan 1) Latihan Pengembangan Kepemimpinan (LPK) bagi Pramuka Penegak dan Pandega. 2) Latihan Pengembangan Manajemen (LPM) bagi Pramuka Pandega. Kursus Instruktur Muda. Forum ini merupakan media belajar terampil memberikan instruktur bagaimana mempelajari dan menggunakan keterampilan kepramukaan. Forum ini diikuti oleh pramuka Penegak dan Pandega yang memfungsikan dirinya sebagai Pembantu Pembina di Satuan Pramuka (Perindukan Siaga, dan atau Pasukan Penggalang) Latihan Keterampilan Kepramukaan Rutin Forum ini dilaksanakan seminggu sekali (tergantung kesepakatan yang dibuat dengan peserta 26 didik), untuk berlatih keterampilan kepramukaan dengan bimbingan dan pembinaan Pembina Pramuka, diataranya dalam kegiatan: 1) Kegiatan Rutin di Satuan dan Gugusdepan Pramuka 2) Penjelajahan/Pengembaraan/Survival training 3) Api Unggun 4) Berkemah BAB III PENUTUP A. Simpulan Kegiatan kepramukaan adalah kegiatan peserta didik, oleh karena itu dengan adanya berbagai forum kegiatan yang disajikan secara bervariasi oleh Pembinanya akan terhindarkan dari kejenuhan pada diri peserta didik. B. Saran Setiap ilmu harus kitapelajari, karna ilmu bisa menjadi bahan pertimbangan setiap apa yang akan kita kerjakan. Jadi Kepramukaan janganlah dipandang sebelah mata, karna disitu juga ada ilmu-ilmu yang sangat berguna bagi anda sendiri dan orang lain. 27 Daftar Pustaka 1. AD&ART GERAKAN PRAMUKA, Kepres RI No. 34 Tahun 1999 dan Kep.Ka.Kwarnas No.107 Tahun 1999, Kwarnas, Jakarta, 1999. 2. PP Pertemuan Besar Pramuka, PP Lomba Tingkat Regu Penggalang, PP Satuan Karya 3. Atmasulistya, Endy R, Drs. H. dkk. PANDUAN PRAKTIS MEMBINA PRAMUKA, Kwarda DKI. Jakarta, 2000. 4. Dalut, Adhyaksa. Artikel.Gerakan Pramuka Indonesia. (ONLINE) 5. (http://pramukaria.blogspot.co.id/2014/03/gugusdepan-gerakan-pramuka.html, ) 6. 18 Oktober 2015. 7. Abbas, Amin. 2008. Pedoman Lengkap Gerakan Pramuka. Surabaya: Halim Jaya. 8. Cikal, D. 2012. Andministrasi gugus depan. Diakses dari http://dotercikal.blogspot.com/2012/01/aministrasi-gugus-depan.html?m=1. (pada tanggal 22 september 2018). 9. Wahyudin, K. 2014. Administrasi gugus depan. Diakses dari http://www.scibd.com/document/244128545/ADMINISTRASI-GUGUS-DEPANppsx. (pada tanggal 22 september 2018). 10. Daengmalolo. 2013. Administrasi ramuka. Diakses dari http://www.scribd.com/doc/129246049/Administrasu-Pramuka. (pada tanggl 22 september 2018.) 11. http://www.ensiklopediapramuka.com/ 12. http://manhijismd.wordpress.com/2009/11/26/pengertian-satuan-karya/ 13. http://www.pramukanet.org/index.php?option=com_content&task=view&id=740&It emid=161#.VJzTnkoKsBg 14. http://pramukaria.blogspot.com/2014/02/bentuk-dan-arti-lambang-saka.html 28