Uploaded by User71134

ORGANISASI KEPRAMUKAAN (4)

advertisement
MAKALAH
ORGANISASI KEPRAMUKAAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Dosen Pengampu : Wawan Prasetyo, M.Pd
Mata Kuliah
: Pendidikan Kepramukaan
Disusun oleh:
Abdul Malik Fajar F
: (1887205003)
Ahmad Khairul A
: (1887205005)
Dimas Candra A
: (188720500 )
STKIP PGRI TRENGGALEK
Jl. Supriadi, Nggempleng, Ngares,
Kec. Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur 66319
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segala puja dan puji syukur kehadirat Allah
SWT. Tuhan semesta alam yang telah menghendaki terselesaikannya tugas
makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat berbingkai salam tidak lupa juga kami
lantunkan kepada junjungan Nabi kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang yakni Islam
Rahmatan Lil ‘alamin.
Makalah
disusun untuk
yang
berjudul
memenuhi
tugas
“ORGANISASI
terstruktur
Mata
KEPRAMUKAAN”
Kuliah
ini
Kependidikan
Kepramukaan dengan Dosen Pengampu Wawan Prasetyo, M.Pd, dandengan
harapan agar pembaca dapat memahami serta mengamalkan ilmunya.
Kami menyadari penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk menyempurnakan isi dari pembahasan topik ini. Semoga makalah
ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Trenggalek, 08 Mei 2020
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
A. Organisasi Gerakan Pramuka .................................................................... 3
B. Struktur Organisasi Gerakan Pramuka ...................................................... 3
C. Peran Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka ......................................... 6
D. Satuan Karya Pramuka .............................................................................. 8
E. Organisasi dan Administrasi Gugus Depan .............................................. 16
F. Dewan Satuan............................................................................................ 22
G. Forum Pramuka ......................................................................................... 24
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 27
A. Simpulan ................................................................................................... 27
B. Saran ......................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 28
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Struktur gerakan pramuka adalah bagan atau skema yang menggambarkan
tingkatan-tingkatan organisasi Gerakan pramuka mulai dari tingkatan yang paling
bawah sampai dengan yang paling atas beserta mekanisme kerjanya. Dengan struktur
organisasi tersebut. Gerakan pramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia dapat
menyusun dan menata organisasi gerakan pramuka dari tingkat Nasional, Daerah
Cabang, Ranting sampai ke gugus depan. Sehingga organisasi dapat berjalan dengan
efektif. Struktur orgsnisasi gerakan pramuka diatur dalam keputusan kwartir Nasional
Gerakan Pramuka No 220 tahun 2007 tentang petunjuk penyelenggaraan pokok-pokok
organisasi gerakan pramuka.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Organisasi Gerakan Pramuka?
2. Bagaimanakah Struktur Organisasi Gerakan Pramuka?
3. Apa sajakah Peranan Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka?
4. Apa yang dimaksud dengan Satuan Karya ?
5. Apa yang dimaksud dengan gugusdepan dalam gerakan pramuka?
6. Apa yang dimaksud program kerja gudep?
7. Apa sajakah jenis-jenis buku dalam administrasi gudep?
8. Apa yang dimaksud dengan Dewan Satuan?
9. Bagaimana forum pramuka berlangsung?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui organisasi gerakan pramuka.
2. Untuk mengetahui struktur Organisasi gerakan pramuka.
3. Untuk mengetahui peranan majelis pembimbing gerakan pramuka.
4. Menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan Satuan Karya.
5. Untuk mengetahui gugusdepan dalam gerakan pramuka.
6. Untuk mengetahui dan memahami apa itu program kerja gudep.
7. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis buku administrasi kepramukaan.
8. Untuk mengetahui dan memahami apa itu Dewan Satuan.
9. Menjelaskan berlangsungnya forum dalam pramuka.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Organisasi Gerakan Pramuka
Gerakan pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata pramuka
merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang memiliki arti orang muda yang suka
berkarya.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota gerakan pramuka, yang meliputi: pramuka
siaga (7-1 tahun ), pramuka penggalang (11-15 tahun), pramuka penegak (16-20 tahun) dan
pramuka pandega (21-25). Kelompok anggota lain yaitu pembina pramuka, andalan
pramuka, korp pelatih pramuka, pamong saka pramuka, staf kwartir dan majelis
pembimbing.
Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan keluarga dan bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,
praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode
kepramukaan yang sasaran akhirnya pembentuk watak, akhlak, dan budi pekerti luhur.
B. Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
Struktur organisasi pramuka adalah bagan atau skema yang menggambarkan
tingkatan-tingkatan organisasi pramuka mulai dari tingkatan yang paling bawah tersebut,
gerakan paramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia dapat menyusun organisasi
gerakan pramuka dari tingkat Nasional, cabang, ranting, sampai gugusdepan. Sehingga
oraganisasi berjalan dengan efektif.
Stuktur organisasi gerakan pramuka di atur dalam keputusan kwartir Nasional
gerakan Pramuka Nomor 220 tahun 2007 tentang petunjuk penyelenggaraan pokok-pokok
organisasi pramuka. Dalam keputusan ini juga diatur tentang tugas pokok dan tangung
jawab, musyawarah, dan garis hubungan dalam organisasi gerakan pramuka.
3
Penjelasan Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
1.
Didalam organisasi kepramukaan ada yang biasa disebut dengan istilah Majelis
pembimbing yaitu badan yang bertugas memberikan bimbingan dan bantuan
moril, organisasi, material dan finansial kepada kwartir, gugus depan satuan
karya pramuka. Majelis pembimbing dibentuk ditingkat Nasional, Daerah,
Cabang, Ranting, Gugus Depan dan Saka. Majelis pembimbing sendiri diketuai
secara ex-officio:
a.
Ditingkat Nasional (Mabinas) oleh Presiden Republik Indonesia.
b.
Ditingkat Daerah (Mabida) oleh Gubernur.
c.
Ditingkat Cabang (Mabicab) oleh Bupati/Walikota.
d.
Ditingkat Ranting (Mabiran) oleh Camat.
e.
Sedangkan ditingkat gugus depan (Mabigus) dipilih dari anggota mabigus
yang ada dan ditingkat Saka (Mabi Saka) dijabat oleh pejabat pada
lembaga/instansi/departemen terkait.
2.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka adalah independen yang
dibentuk Musyawarah Gerakan Pramuka dan Bertanggung jawab kepada
Musyawarah Gerakan Pramuka.
3.
Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan mekanisme kerja
untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Kwartir dibentuk ditingkat:
a.
Nasional, disebut Kwartir Nasional (Kwarnas), ditetapkan dalam
Musyawarah Nasional (Munas) dengan masa bakti 5 tahun.
b.
Daerah, disebut Kwartir daerah (kwarda), ditetapkan dalam musyawarah
daerah (Musda) dengan masa bakti 5tahun.
c.
Cabang,
disebut
Kwartir
Cabang
(Kwarcab),
ditetapkan
dalam
musyawarah cabang (Mucab) dengan masa bakti 5 tahun.
d.
Ranting,
disebut
Kwartir
Ranting
(Kwarran),
ditetapkan
dalam
musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
e.
Gugus depan yang ada dalam satu wilayah kelurahan atau desa
dikoordinasi oleh Koordinator Gudep (korgudep), ditetapkan dalam
Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
4.
Gugus Depan (Gudep) adalah pangkalan peserta didik yang merupakan wadah
pendidikan dalam organisasi gerakan pramuka.
4
5.
Satuan karya pramuka (Saka) merupakan wadah kegiatan kepramukaan untuk
meningkatkan pengetahuan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam
waawasan tertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian kepada
masyarakat sesuai dengan aspirasi pemuda indonesia.
6.
Badan kelengkapan kwartir merupakan badan-badan yang mempunyai tugas
membantu kwartir. Badan kelengkapan kwartir meliputi:
a.
Dewan kehormatan
b.
Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka yang terdiri atas Lemdiknas
(ditingkat nasional), Lemdikada (ditingkat daerah), dan Lemdikacab
(ditingkat Cabang).
c.
Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau yang disebut
dewan kerja yang terdiri atas DKN atau Dewan Kerja Nasional (ditingkat
Nasiional), DKD atau Dewan Kerja Daerah (ditingkat Daerah), DKC atau
Dewan Kerja Cabang (ditingkat Cabang), dan DKR atau Dewan Kerja
Ranting (ditingkat Ranting).
d.
Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka).
e.
Pembantu Andalan.
f.
Badan Usaha Kwartir.
g.
Satuan Kegiatan Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dan bersifat
situasional.
h.
7.
Staf Kwartir.
Pramuka Utama Gerakan Pramuka adalah Kepala Negara Republik Indonesia
(Presiden).
8.
Musyawarah Kwartir merupakan lembaga di lingkungan Gerakan Pramuka yang
bersidang pada akhir masa bakti kwartir atau gugus depan serta memegang
kekuasaan tertinggi dalam kwartir atau gugusdepan. Musyawarah ini terdiri atas:
a.
Musyawarah Nasional yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun. Peserta
Munas terdiri atas utusan/wakil Kwarnas, Mabinas, Kwarda, dan Mabida.
b.
Musyawarah Daerah yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun. Peserta
Musda terdiri atas utusan/wakil kwarda, Mabida, Kwarcab, dan Mabicab.
5
c.
Musyawarah Cabang yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun. Peserta
Mucab terdiri atas utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran, dan
Mabiran.
d.
Musyawarah Ranting yang diadakan sekali dalam waktu 3 tahun. Peserta
Musran terdiri atas utusan/wakil kwarran, Mabiran, Korgudep, Mabi Desa,
Gudep dan Mabigus.
e.
Musyawarah Gugusdepan yang diadakan sekali dalam waktu 3 tahun.
Peserta Mugus terdiri atas utusan/wakil gudep dan Mabigus.
C. Peran Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka
Peranan majelis pembimbing adalah memberikan bimbingan dan bantuan moril,
organisataris, material dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan satuan karya pramuka
serta untuk memungkinkan menyelenggarakan misinya, gerakan pramuka memerlukan
bimbingan dan bantuan baik dari pemerintah maupun dari masyarakat untuk itu, pada
masing-masing tingkat kwartir dan tingkat gudep dan saka.
Memberi bimbingan mengandung makna memberi tuntunan, pengarah, saran dan
nasehat dalam permasalahan moral, mental psikologi, untuk meningkatkan kondisi, dan
kemampuan kwatir, memberi bantuan mengandung makna membuka jalan, mengusahakan
kesempatan dan mengusahakan fasilitas, dalam permasalahan organisasi, personel, saran,
prasarana, fasilitas dan keungan.

Hak dan kewajiban Majelis Pembimbing
a) Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka yang diangkat dan telah dilantik
sekurang-kurangnya telah mengikuti Kursus Orientasi Gerakan Pramuka.
b) Pelantikan anggota Majelis Pembimbing dilakukan oleh Ketua Kwartir
jajaran diatasnya dengan TRI SATYA dan menanda tangani IKRAR,
kecuali Ketua Majelis Pembimbing Nasional yang dijabat oleh Presiden
Republik Indonesia.
c) Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka adalah anggota Pramuka dewasa
Gerakan Pramuka yang berhak mendapatkan Kartu Tanda Anggota,
berseragam Pramuka dan berhak menjadi anggota Dewan Kehormatan
dijajaran ( Bab V pasal 40 butir 2 Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka ). Dapat menjadi Badan Pemeriksa Keuangan dijajarannya ( Bab
VIII pasal 69 butir 1 dan 2 Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka ).
6
d) Susunan Majelis Pembimbing Gugusdepan, Ranting, Cabang, Daerah dan
Nasional berasal dari unsur-unsur tokoh masyarakat pada masing-masing
tingkatan yang memiliki perhatian dan rasa tanggungjawab terhadap
Gerakan Pramuka serta mampu menjalankan peran Majelis Pembimbing.
e) Majelis Pembimbing Gugusdepan berasal dari unsur-unsur orang tua
peserta didik dan tokoh masyarakat dilingkungan Gugusdepan, yang
memiliki perhatian dan rasa tanggungjawab terhadap Gerakan Pramuka
serta mampu menjalankan peran Majelis Pembimbing.

Majelis Pembimbing terdiri atas :
a) Seorang Ketua
b) Seorang atau beberapa orang Wakil Ketua
c) Seorang atau beberapa orang Sekretaris
d)

Beberapa orang anggota.
Nama dan Pengurus Majelis Pembimbing :
a) Majelis Pembimbing Nasional disingkat MABINAS yang dijabat oleh
Presiden Republik Indonesia, sebagai Ketua Mabinas atau Ka. Mabinas.
b) Majelis Pembimbing Daerah disingkat MABIDA yang dijabat oleh
Gubernur atau Kepala Daerah sebagai Ketua Mabida / Ka. Mabida.
c) Majelis Pembimbing Cabang disingkat MABICAB yang dijabat oleh
Bupati atau Walikota atau Kepala daerah sebagai Ketua Mabicab yang
disingkat Ka. Mabicab.
d) Majelis Pembimbing Ranting disingkat MABIRAN yang dijabat oleh
Camat, sebagai Ketua MABIRAN yang disingkat Ka. Mabiran.
e) Majelis Pembimbing Desa atau Kelurahan disingkat MABISA yang
dijabat oleh Kepala Desa atau Lurah sebagai Ketua MABISA yang
disingkat Ka. Mabisa. Sedang KORSA adalah Koordinator desa yang
dapat dijabat atau dipilih dari Pembina Gugusdepan di wilayah yang
bersangkutan.
f)
Majelis Pembimbing Gugusdepan disingkat MABIGUS yang dijabat oleh
orang tua peserta didik atau tokoh masyarakat disekitar Gugusdepan yang
dipilih secara musyawarah bersama para Pembina Gugusdepan sebagai
Ketua MABIGUS disingkat Ka. MABIGUS. Selama ini Ka. Mabigus
7
dijabat oleh Kepala Sekolah, terutama Gugusdepan yang berpangkalan di
Sekolah.

Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka mempunyai tiga fungsi pokok :
a) Fungsi Bimbingan
1) Bimbingan yang mengandung makna : tuntunan, pengarahan, saran
dan nasehat.
2) Majelis Pembimbing ikut menentukan arah kegiatan Kepramukaan,
mengoreksi segala penyimpangan di Kwartir maupun di Gugusdepan
terhadap ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
b) Fungsi Partisipasi
Majelis Pembimbing selalu berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan
dalam usahanya memberi pembinaan peningkatan dan pengembangan
Gerakan Pramuka secara aktif berusaha mengatasi kesulitan dan hambatan
yang dihadapi oleh Kwartir atau Satuan-satuan Pramuka di Gugusdepan.
c) Fungsi Bantuan
1) Majelis Pembimbing dalam usahanya mendukung Gerakan pramuka
mengusahakan fasilitas-fasilitas, moril, finansiil, maupun materiil
yang diperlukan oleh Kwartir atau Satuan-satuan Pramuka di
Gugusdepan.
2) Mengadakan kerjasama dengan tokoh-tokoh masyarakat untuk
memperoleh
pengertian,
dukungan,
bantuan
dan
kepercayaan
masyarakat.
D. Satuan Karya Pramuka
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat,
mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang
Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat
khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub
bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki
8
SKK untuk TKK Khusus saka yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida
tertentu di sebuah Saka.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan
Bhakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka dan
kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut
perkemahan antar saka (PERAN SAKA) dimana dimungkinkan tiap saka mentranfer bidang
keilmuan masing-masing. Bagian terkecil dari saka disebut krida,
Satuan Karya Pramuka pada saat ini ditambah satu lagi satuan karya pramuka yang
yaitu satuan karya pramuka Wira Kartika yang merupakan hasil kerja sama Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka dengan Mabes TNI Angkatan Darat.
 Tujuan dari pembentukkan satuan karya yaitu :
1.
Mengembangkan bakat, minat, pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan
pengalaman dalam bidang kejuruan tertentu.
2.
Meningkatkan motivasi melaksanakan kegiatan nyata dan produktif.
3.
Member bekal bagi kehidupan dan penghidupannya.
4.
Member bekal bagi pengabdiannya bagi masyarakat, bangsa, dan Negara guna
menjunjung pembangunan nasional.
 Sasaran yang ingin dituju dalam satuan karya :
1.
Memiliki tambahan pengetahuan, ketrampilan dan kecakapan yang dapat
mendukung kehidupan dan penghidupannya atau pengabdiannya kepada
masyarakat, bangsa dan Negara.
2.
Meningkatkan kemantapan mental dan fisiknya.
3.
Memiliki rasa tanggungjawab atas dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara serta
tanggungjawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4.
Memiliki sifat dan cara berfikir yanglebih matang dalam menghadapi segala
tantangan dal;am hidupnya.
5.
Dapat melaksanakan kepemimpinan yang bertanggung jawab dan berdaya guna.
6.
Dapat melaksanakan berbagai kegiatan yang positif.
7.
Menjalankan secara nyata tri satya dan dasa darma.
9
Dalam kegiatan satuan karya ini memiliki sifat terbuka dan pendidikkan luar sekolah
sesuai dengan minat yang diinginkan, kegemaran dan bakat para pemuda dan pemudinya.
Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan mekanisme kerja untuk
mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Kwartir dibentuk di tingkat :
a)
Nasional, disebut Kwartir Nasional (Kwarnas), ditetapkan dalam Musyawarah
Nasional (Munas) dengan masa bakti 5 tahun.
b)
Daerah, disebut Kwartir Daerah (Kwarda), ditetapkan dalam Musyawarah
Daerah (Musda) dengan masa bakti 5 tahun.
10
c)
Cabang, disebut Kwartir Cabang (Kwarcab), ditetapkan dalam Musyawarah
Cabang (Mucab) dengan masa bakti 5 tahun.
d)
Ranting, disebut Kwartir Ranting (Kwarran), ditetapkan dalam Musyawarah
Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
e)
Gugus depan yang ada dalam satu wilayah kelurahan/desa dikoordinasikan oleh
Koordinator Gudep (Korgudep), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting
(Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
Pamong
Saka
adalah
Pembina
Pramuka,
terutama
Pembina
Pramuka
Penegak/Pandega atau anggota dewasa lainnya, yang memiliki minat dalam satu bidang
kegiatan Saka sesuai dengan minat anggota Saka yang bersangkutan. Pamong Saka diangkat
dan dikukuhkan oleh Ketua Kwartir Cabang, atas usul Pimpinan Saka yang bersangkutan.
Bila dalam Saka yang sejenis ada beberapa orang Pamong Saka, maka dipilih salah seorang
sebagai kordinatornya. Masa bakti Pamong Saka adala tiga tahun dan sesudahnya dapat
diangkat kembali. Pamong Saka secara ex-officio menjadi anggota Mabi Saka dari Saka
yang bersangkutan.
Instruktur Saka adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dan pengetahuan,
keterampilan dan keahlian khusus di bidang tertentu yang bersedia membantu Pamong Saka
dalam peningkatan kemampuan dan keterampilan anggotanya. Instruktur Saka diangkat dan
dikukuhkan oleh Ketua Kwartir Cabang atas usul Pamong Saka dan Mabi Saka.
Krida adalah satuan terkecil SAKA. Tiap krida terdiri dari 5-10 anggota yang
dipimpin oleh ketua krida saka. Krida melaksanakan kegiatan sesuai dengan nama krida.
Majelis Pembimbing adalah badan yang bertugas memberikan bimbingan dan
bantuan moril, organisatoris, material, dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan satuan
karya pramuka.

Di tingkat nasional (Mabinas) oleh Presiden Republik Indonesia

Di tingkat daerah (Mabida) oleh Gubernur.

Di tingkat ranting (Mabiran) oleh Camat

Di tingkat gugusdepan (Mabigus) dipilih dari anggota Mabigus yang ada dan di
tingkat Saka (Mabi Saka) dijabat oleh pejabat pada lembaga/instansi/
departemen terkait.
11
 Jenis - jenis satuan karya
1) Saka Dirgantara
Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan
guna
menumbuhkan
kesadaran
untuk
membaktikan
dirinya
dalam
pembangunan nasional. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang
kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki
potensi kedirgantaraan atau memiliki landasan udara.
Pelatihan Pramuka Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para
profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU pihak perusahaan penerbangan
dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan
Udara tertentu. Dasar hokum terbentuknya saka dirgantara yaitu SK.No.018
Tahun 1991.
2) Saka Bhayangkara
Satuan
Karya
Pramuka
Bhayangkara
adalah
wadah
kegiatan
kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis
dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna
menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.ialah
Satuan Karya yang membidangi bidang kebhayangkaraan.
Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di
Indonesia.Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir
di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.Dalam
12
pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan
pihak Kepolisian Republik Indonesia dan terkadang memperbantukan pihak
Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah
pembinaan
POLRI.
Dasar
hokum
terbentuknya
saka
bhayangkara
adalah SK.No.020 Tahun 1991.
3) Saka Bahari
Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam
rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang
berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Ialah Satuan Karya
yang membidangi bidang Kelautan.
Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di
bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan.
Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di
bidang Bahari. Dasar hokum terbentuknya saka bahari adalah SK.No.019
Tahun 1991.
4) Saka Bhakti Husada
Satuan karya Pramuka Bakti Husada adalah wadah pengembangan
pengetahuan,
pembinaan
keterampilan,
penambahan
pengalaman
dan
pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam
bidang kesehatan.
Pembinaan Saka Bhakti Husada berada dibawah naungan Gerakan
Pramuka yang bekerjsama dengan Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan,
13
PMI, Rumah Sakit, dan juga Lembaga Kesehatan Profesional lainnya. Dasar
hokum terbentuknya saka bhakti husada adalah SK.No.053 Tahun 1985.
5) Saka Kencana
Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan dan pendidikan
untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat,
dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan
Kependudukan.
Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang
bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Dasar
hokum terbentuknya saka kencana adalah SK.No.166 Tahun 2002.
6) Saka Taruna Bumi
Satuan Karya Pramuka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka
untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan,
pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka
dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam
mendukung kegiatan pembangunan pertanian. Dasar hokum terbentuknya saka
Taruna bumi adalah SK.No.078 Tahun 1984.
Pembinaan Saka Taruna Bumi bekerjasama dengan Departemen Pertanian,
Dinas Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.
14
7) Saka Wanabhakti
Satuan Karya Pramuka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak
dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan
bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap
pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan,
Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait. Dasar
hokum terbentuknya saka wanabakti adalah SK.No.005 Tahun 1984.
8) Saka Wira Kartika
Satuan Karya Pramuka Wira Kartika baru berupa Satuan Karya Rintisan
yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan
Peraturan bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas
Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober
2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan
bela negara dan kepramukaan.
Pengoraganisasian Saka binaan TNI AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan
Satuan Karya pada umumnya.
15
E. Organisasi dan Administrasi Gugus Depan

Pengertian gugus depan
Gugusdepan (gudep) adalah suatu kesatuan organik dalam gerakan pramuka
yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota gerakan pramuka sebagai
peserta didik dalam pembina pramuka, serta berfungsi sebagai peangkalan
keanggotaan peserta didik.
Anggota putra dan puteri di himpun dalam gudep yang terpisah, masingmasing merupakan gudep yang berdiri sendiri. Gudep luar biasa adalah gudep
yang anggotanya menyandang cacat jasmani atauu mental dan dapat
menyelenggarakan kegiatan dalam gudep sendiri. Gudep lengkap terdiri atas satu
perindukann siaga, satu pasukan penggalang satu ambalan, penegak dan satu
racana pandega, dengan pengertian sebagai berikut.
a.
Istilah perindukan digunakan untuk menyebut satuan pramuka siaga
yang di bagi dalam satuan-satuan kecil yang di sebut barung.
b.
Satuan pramuka penggalang disebut pasukan yang di bagi dalam
satuan kecil di sebut regu.
c.
Satuan pramuka penegak di sebut ambalan yang di bagi dalam
beberapa satuan kecil yang disebut sangga.
d.
Satuan pramuka pandega di sebut rancana yang tidak di bagi dalam
satuan kecil.
e.
Sangga kerja adalah satuan pramuka penegak setingkat regu yang di
bentuk atas dasar suatu tugas atau pekerjaan.
f.
Pemimpin adalah sebutan bagi peserta didik yang memimpin satuan
tingakat regu ke bawah.
g.
Pembina adalah sebutan bagi anggota dewasa yang memimpin dan
membina pramuka ditingkat pasukan ke atas.

Tujuan Gudep
16
Tujuan gudep adalah untuk melaksanakan pendidikan kepramukan yang
pada hakekatnya bertujuan:

Membentuk sikap dan perilaku ke arah yang positif.

Menambah pengetahuan dan pengalaman.

Menguasai keterampilan pramuka dan kecakapan.
Sehingga
para
anggota
gerkan
pramuka
menjadi
manusia
yang
berkepribadian Indonesia, berwatak dan berbudi luhur, percaya kepada
kemampuan diri sendiri, sanggup dan mampu membangun dirinya, serta bersama
bertanggung jawab atas pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.

Sasaran
- Untuk dapat mencapai tujuan gudep tersebut pada butir 5, maka para
pembina pramuka yang bertugas di gudep berusaha mencapai sasaran antara lain:
1.
Menanamkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Menanamkan rasa cinta dan setia pada tanah air
3.
Menanamkan rasa percaya diru sendiri, tanggung jawab dan disiplin.
4.
Melatih panca indera, hastra karya dan berbagai kejuruan agar peserta
didik dapat menggunakan perasaan, akal dan keterampilan secara
seimbang.
5.
Melatih dalam hal kebersihan dan kesehatan jasmani dan mental
dengan menggunakan sistem among dan prinsip dasar pendidikan
kepramukan, terutama sistem beregu. Satuan terpisah antara putera
dan putri serta penyesuaian dan perkembangan jasmani mental.
- Sistem among dan prinsip dasar pendidikan kepramukaan tersebut,
dimaksud untuk:
1.
Memelihara norma-norma kesusilan.
2.
Mengembangkan karya kreasi.
3.
Memberi kebebasan kepada peserta didik untuk belajar.
4.
Memimpin dan dipimpin.
5.
Mengelola suatu kegiatan.
17

6.
Bertanggung jawab dan disiplin.
7.
Mengatur diri sendiri.
8.
Kerjasama dan lain-lain.
Pengertian Progam Kerja Gugus Depan
Program kerja disebut juga dengan agenda kegiatan yang merupakan sebuah
rencana untuk jangka waktu tertentu dan telah disepakati oleh seluruh pengurus
organisasi. Gugus depan yaitu, suatu kesatuan organik dalam gerakan pramuka
sebagi pesarta didik dan pembina pramuka, serta berfungsi sebagai pangkalan
keanggotaan peserta didik. Jadi program kerja gugus depan adalah suatu rencana
kegiatan yang berbasis pramuka yang telah disepakati oleh seluruh pengurus
organisasi.
1.
Program kerja tahunan
Merupakan rencana kegiatan yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan
selama satu tahun. Prota ini di jabarkan menjadi 3 tahapan yang masing-masing
berlaku selama 4 bulan (caturwulan) pelaksanaannya dapat dilakukan menurut
skala prioritas, mana yang perlu di dahulukan sesui dengan kondisi peserta didik
dan lingkungannya. Contoh:
NO
Kegiatan
Bulan
1
1.
Penyusunan program kerjaü
2.
Penerima tamu ambalan
2.
Ket
2
3
4
-
ü
-
Program kerja mingguan
Memuat runtutan kegiatan yang akan di laksanakan pada waktu latiha
rutin. contohnya:
Program kegiatan mingguan
Hari, tanggal
:
Tempat
:
18
No Kegiatan

Acara pengganti
keterangan
Pembukuan Administrasi
Administrasi satuan merupakan bagian dari sistem adminstrasi digugus
depan yang diatur dengan PP Kwarnas no: 041 tahun 1995. Tujuan administrasi
satuan yakni membekali para anggota pramuka sebagai upaya memberikan
pendidikan dalam mengelolah administrasi. Kepemimpinan, tanggungjawab, dan
kreatifitas manusia. Karena administrasi satuan mengandung tujuan pendidikan
maka berikan
kesempatan
pada
setiap
kesatuan
gugus
depan
untuk
mengembangkan administrasi sesuai dengan tujuan administrasi satuan itu sendiri,
tanpa
meninggalkan
pedoman/pokok-pokok
ketentuan
(subtansi)
penyelenggarakan administrasi.
Adapun jenis buku administrasi dalam gugus depan yakni sebagai berikut:
1)
Buku pegangan pengurus
Berisi tentang semua hal yang perlu diketahui oleh pengurus dewan
ambalan, khususnya yang menjadi pengurus harian (ketua, sekretaris,
bendahara dan ketua bidang-bidang ). Termasuk di dalamnya, tata
laksana/ AD-ART, job description atau pembagian tugas, time
shecedule program kerja dan petunjuk pengolahan kesekretarian.
2)
Buku induk anggota
Berisi data peribadi semua anggota seperti, curuculum vitae/ data diri,
penilaian keaktifan berkala, pencapaian SKU (syarat kecakapan
umum) dan SKG (syarat kecakapan pramuka garuda), dll.
3)
Buku catatan harian/ log book
Berisi catatan semua kejadian penting dalam ambalan. Lebih baik jika
dilengkapi dengan dokumentasi kegiatan. Dari buku ini tercatat
kronologis semua kegiatan baik kecil maupun besar yang telah
dilaksanakan oleh ambalan.
4)
Buku risalah rapat/ pertemuan/ notula
Berisi data dan hasil setiap rapat yang diadakan baik oleh pengurus
harian, rapat bidang atau rapat pleno yang di ikuti oleh seluruh
19
anggota ambalan. Meskipun ada banyak bidang, sebaiknya buku
risalah rapat tetap menjadi satu.
5)
Buku arsip surat masuk dan keluar serta buku ekspedisi
Untuk mencatat surat yang masukserta yang keluar. Buku elspedisi
adalah catatan ketika ambalan menugaskan pengurusnya untuk
mengirim surat keluar.
6)
Buku inventaris dan peminjaman barang
Inventarisasi sebaiknya dilakukan secara berkala minimal setiap bulan
dn hasilnya di catat dalam buku ini. Peminjamna barang inventaris
sebaiknya disediakan memo khusus yang harus disetujui oleh pihak
yang berwenang misalnya, kerani atau staff kesekretariatan bagian
invetaris.
7)
Buku catatan keuangan
Cataan keuangan yang dikelolah oleh juru uang (bendahara) dan
setiap bulan dilaporkan secara terbuka dalam rapat pengurus harian.
8)
Buku tamu
Untuk mencatat setiap ada penggunjung bukan anggota ambalan/
racana yang memiliki keperluan tertentu. Misalnya memsukan surat
edaran, meminjam alat, study banding atau keperluan lainnya.

Surat menyurat keluar/masuk
Surat adalah suatu alat penyampaian berita secara tertulis yang berisi
pembritahuan, pernyataan permintaan dan lain-lain kepada pihak lain. Sedangkan
Surat menyurat adalah kegiatan pengendalian arus berita baik tetulis maupun
lisan yang timbul dari adanya catatan, laporan, perencanaan atau program dan
keputusan yang memungkinkan adanya permintaan penjelasan penambahan/
kekurangan atau perubahan.
Surat menyurat dibagi 2 yaitu surat keluar dan surat masuk:
a)
Suat keluar
20
Ialah semua tulisan-tulisan yang dikirimkan kepada instansi/ pihak
lain yang setiap konsep untuk diajukan kepada pimpinan disalurkan
melalui kepala sekretariat/sekretaris atau pejabat yang diberi
wewenang meneliti.
b)
Surat masuk
Ialah semua tulisan-tulisan atau berita-berita yang diterima dari
instansi/pihak lain, yang penerimaannya dipusatkan di sekretariat atau
bagian lain yang diberi wewenang untuk tugas itu.
Adapun cara penomoran surat (surat keluar/masuk) disusun sebagai berikut:
a)
Nomor urut surat keluar
b)
Kode kwartil
c)
Kode bidang/ gugus depan
Contoh:234 /03.953-C
Nomor urut surat keluar: 234
Kode kwartil: 03.953
Kode bidang: C
d)
Distribusi pengiriman surat sesuai dengan alamat yang dicantumkan,
baik alamat kepada maupun tembusan. Susunan surat dibagi menjadi 3
bagian yaitu:
1)
2)
Kepala surat yang terdiri dari:
a.
Nama organisasi/ kesatuan
b.
Tempat, tanggal, bulan dan tahun
c.
Nomor
d.
Klasifikasi
e.
Lampiran
f.
Prihal
g.
Alamat
h.
U.p (untuk perhatian) apabila perlu
Isi surat terdiri dari
a.
Pendahuluan
b.
Uraian/maksud
21
c.
3)
Kalimat penutup
Penutup surat, terdiri dari:
a.
Nama jabatan
b.
Tanda tangan
c.
Nama pejabat
d.
Cap/stempel
e.
Tembusan
F. Dewan Satuan

Dewan satuan pramuka merupakan wadah dalam satuan pramuka untuk
mengembangkan :
1.
Jiwa kepramukaan.
2.
Kemampuan bermasyarakat.
3.
Kemamapuan mengadministrasikan kegiatan satuan.
4.
Kemampuan dalam menyusun atau memprogramkan, pelaksanaan, dan
penilaian suatu kegiatan.
5.

Kemampuan jiwa demokratis.
Dewan satuan pramuka merupakan perwakilan dari barung, regu, sangga, dan
racana. Dewan satuan pramuka dibedakan menjadi :
A.
B.
C.
Dewan perindukan siaga atau dewan siaga, terdiri dari :
1.
Pemimpin barung utama sebagai ketua.
2.
Para pemimpin barung sebagai sekretaris bendahara.
3.
Para wakil pemimpin sebagai barung anggota.
4.
Para pembina pramuka siaga dan pembantu pramuka siaga.
Dewan perindukan penggalang atau dewan penggalang, terdiri dari :
1.
Pemimpin regu utama sebagai ketua.
2.
Para pemimpin regu sebagai sekretaris bendahara.
3.
Para wakil pemimpin regu sebagai anggota.
4.
Para pembina pramka dan pembantu pembina pramuka penggalang.
Dewan perindukan penegak atau dewan penegak,terdiri dari :
22
1.
Ketua dewan penegak ole PRADANA dan ketua dewan pandega oleh
KETUA RACANA.
2.
Seorang wakil ketua, seorang seorang sekretaris, dan seorang
bendahara serta beberapa anggota sebagai pemimpin, wakil pemimpin
sangga.
3.
Sedangkan untuk wakil ketua pandega, sekretaris, dan bendahara
pandega dipilih dari anggota pandega.
D.

4.
Pembina pramuka penegak dan pembina pembantu pramuka.
5.
Penegak tidak duduk dewan penegak maupun pandega.
Dewan Satuan Karya
1.
Masing – masing SAKA membentuk dewan SAKA.
2.
Susunan dewan SAKA sama dengan dewan penegak atau pandega.
3.
Dewan
SAKA
berkedudukan
di
kwartir
cabang.
Dewan Kehormatan
Dewan kehormatan adalah dewan yang di bentuk untuk mendampingi
dewan satuan dalam tugas :
a.
Membahas proses pelantikan seorang pramuka.
b.
Membahas proses pemilihan dan pelantikan pemimpin satuan.
c.
Membahas tentang tindakan atas pelanggaran kode kehormatan
pramuka.
d.

Membahas reabilitas satuan.
Dewan Kehormatan dalam Kesatuan

Dalam dewan siaga dewan kehormatan dibebankan kepada para pembina
siaga dan pembantu pembina siaga, karena dewan siaga tidak membentuk
dewankehormatan.

Dewan kehormatan penggalang, terdiri atas :
1.
Pembina pramuka penggalang sebagai ketua.
23

2.
Pembantu pembina penggalang sebagai wakil ketua.
3.
Salah seorang pemimpin regu sebagai sekretaris.
4.
Semua pemimpin regu sebagai anggota dewan kehormatan.
Dewan keormatan penegak, terdiri atas :
1.
Pradana sebagai ketua.
2.
Pemimpin sangga dan wakil pemimpin sangga sebagai wakil ketua.
3.
Pembina penegak dan para pembantu pembina penegak sebagai
penasehat dan pengarah.

Dewan Kehormatan Pandega, terdiri dari :
1.
Ketua racana sebagai ketua.
2.
Anggota racana sebagai yang sudah dilantik sebagai wakil ketua,
sekretaris, bendahara, dan anggota.
3.
Pembina pramuka pandega sebagai penasehat dan pengarah.
G. Forum Pramuka
Forum adalah wadah tempat membicarakan kepentingan bersama, bersidang
untuk membahas sesuatu perkara, atau tukar menukar pemikiran tentang suatu masalah.
Forum Pramuka Siaga/Penggalang/Penegak/Pandega adalah wadah tempat
membicarakan kepentingan bersama, wadah tukar menukar pikiran tentang sesuatu
masalah, atau sidang untuk membahas suatu perkara, bisa juga merupakan media
kegiatan bersama bagi pramuka Siaga/Penggalang/Penegak/Pandega.

Sejalan dengan pokok masalahnya forum pramuka dapat dibedakan menjadi:
a)
Pertemuan Dewan Satuan Pramuka (Dewan Siaga, Dewan Penggalang,
Dewan Penegak, Dewan Pandega) dengan acara menyusun Rencana Kerja,
Program Kerja dan Pelaksanaan Kegiatan.
b)
Pertemuan Dewan Kehormatan Satuan (Dewan Kehormatan Penggalang,
Dewan Kehormatan Penegak, Dewan Kehormatan Pandega) dengan acara
diantaranya: menyidangkan perkara pelanggaran Kode Kehormatan
Pramuka oleh anggota, persiapan pelantikan anggota, tentang penerimaan
anggota atau penyelenggaraan Renungan Jiwa
c)
Pertemuan Besar Pramuka, berupa:
24

Forum Pramuka Siaga, disebut Pesta Siaga merupakan kegiatan besar
Pramuka Siaga dimana pada kegiatan ini berbagai kegiatan dilakukan
diantaranya karnaval, gerak dan lagu, melukis, bermain kreatif yang
diikuti oleh beberapa Satuan Pramuka Siaga.

Forum Pramuka Penggalang, berupa :
-
Jambore Penggalang, merupakan medan pertemuan besar
Pramuka Penggalang.
-
Lomba Tingkat Regu Penggalang (LT) ; LT-1 di tingkat
Gugusdepan, LT-2 di tingkat Kwarran, LT-3 di tingkat
Kwarcab, LT-4 di tingkat Kwarda, dan LT-5 di tingkat
Kwarnas.

Forum
Pramuka
Penegak
dan
Pandega,
berupa
RAIMUNA
merupakan arena pertemuan besar Pramuka Penegak Pandega.

Forum Satuan Karya Pramuka (SAKA), merupakan pertemuan besar
Pramuka Penegak Pandega yang bergiat pada Satuan Karya Pramuka
(SAKA).

Forum Bakti Pramuka
Forum ini diselenggarakan dalam rangka membina rasa sosial dan
menanamkan kesadaran bahwa dirinya adalah bagian dari anggota masyarakat
yang saling terjadi ketergantungan satu dengan yang lain.
Kegiatan Bakti
Masyarakat disesuaikan dengan kemampuan peserta didik sehingga kegiatan bakti
masyarakat dapat saja dilakukan oleh Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak
maupun Pramuka Pandega.
a.
Perkemahan Bakti Pramuka Penggalang ialah forum pramuka Penggalang
dalam kegiatan bakti masyarakat; biasanya diikuti oleh beberapa Satuan
Pramuka Penggalang dalam suatu perkemahan besar.
b.
Perkemahan Wirakarya Pramuka Penegak Pandega (PW) ialah forum
pramuka Penegak dan Pandega dalam kegiatan bakti masyarakat, biasanya
diikuti oleh beberapa satuan pramuka Penegak dan Pandega dalam suatu
perkemahan bersama.
25
c.
Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) ialah forum
pramuka Penegak dan Pandega yang tergabung dalam kegiatan Satuan karya
Pramuka (SAKA), dalam kegiatan bakti masyarakat yang diikuti oleh
Satuan Karya Pramuka sejenis, sehingga terdapat:

1.
Pertikara (Perkemahan Bakti Saka Bhayangkara)
2.
Pertiwana (Perkemahan Bakti Saka Wanabakti)
3.
Perti Husada (Perkemahan Bakti Saka Bakti Husada)
4.
Perti Tarunabumi (Perkemahan Bakti Saka Tarunabumi)
5.
Perti Bahari (Perkemahan Bakti Saka Bakti Bahari)
6.
Perti Dirgantara (Perkemahan Bakti Saka Dirgantara)
7.
Perti Kencana (Perkemahan Bakti Saka Kencana)
Forum Latihan Keterampilan Kepramukaan (Scouting Skill)


Latihan Keterampilan Kepemimpinan
1)
Gladian Pemimpin Barung Siaga (Dianpinrung)
2)
Gladian Pemimpin Regu Penggalang (Dianpinru)
3)
Glalian Pengembangan Manajemen (LPM) bagi pramuka Pandega
Latihan Keterampilan
1)
Latihan Pengembangan Kepemimpinan (LPK) bagi Pramuka Penegak
dan Pandega.
2)

Latihan Pengembangan Manajemen (LPM) bagi Pramuka Pandega.
Kursus Instruktur Muda.
Forum ini merupakan media belajar terampil memberikan instruktur
bagaimana mempelajari dan menggunakan keterampilan kepramukaan.
Forum ini diikuti oleh pramuka Penegak dan Pandega yang memfungsikan
dirinya sebagai Pembantu Pembina di Satuan Pramuka (Perindukan Siaga,
dan atau Pasukan Penggalang)

Latihan Keterampilan Kepramukaan Rutin
Forum ini dilaksanakan seminggu sekali (tergantung kesepakatan
yang
dibuat
dengan
peserta
26
didik),
untuk
berlatih
keterampilan
kepramukaan dengan bimbingan dan pembinaan Pembina Pramuka,
diataranya dalam kegiatan:
1)
Kegiatan Rutin di Satuan dan Gugusdepan Pramuka
2)
Penjelajahan/Pengembaraan/Survival training
3)
Api Unggun
4)
Berkemah
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan

Kegiatan kepramukaan adalah kegiatan peserta didik, oleh karena itu dengan
adanya berbagai forum kegiatan yang disajikan secara bervariasi oleh
Pembinanya akan terhindarkan dari kejenuhan pada diri peserta didik.
B. Saran

Setiap ilmu harus kitapelajari, karna ilmu bisa menjadi bahan pertimbangan
setiap apa yang akan kita kerjakan. Jadi Kepramukaan janganlah dipandang
sebelah mata, karna disitu juga ada ilmu-ilmu yang sangat berguna bagi anda
sendiri dan orang lain.
27
Daftar Pustaka
1. AD&ART GERAKAN PRAMUKA, Kepres RI No. 34 Tahun 1999 dan
Kep.Ka.Kwarnas No.107 Tahun 1999, Kwarnas, Jakarta, 1999.
2. PP Pertemuan Besar Pramuka, PP Lomba Tingkat Regu Penggalang, PP Satuan
Karya
3. Atmasulistya, Endy R, Drs. H. dkk. PANDUAN PRAKTIS MEMBINA
PRAMUKA, Kwarda DKI. Jakarta, 2000.
4. Dalut, Adhyaksa. Artikel.Gerakan Pramuka Indonesia. (ONLINE)
5. (http://pramukaria.blogspot.co.id/2014/03/gugusdepan-gerakan-pramuka.html, )
6. 18 Oktober 2015.
7. Abbas, Amin. 2008. Pedoman Lengkap Gerakan Pramuka. Surabaya: Halim Jaya.
8. Cikal, D. 2012. Andministrasi gugus depan. Diakses dari
http://dotercikal.blogspot.com/2012/01/aministrasi-gugus-depan.html?m=1. (pada
tanggal 22 september 2018).
9. Wahyudin, K. 2014. Administrasi gugus depan. Diakses dari
http://www.scibd.com/document/244128545/ADMINISTRASI-GUGUS-DEPANppsx. (pada tanggal 22 september 2018).
10. Daengmalolo. 2013. Administrasi ramuka. Diakses dari
http://www.scribd.com/doc/129246049/Administrasu-Pramuka. (pada tanggl 22
september 2018.)
11. http://www.ensiklopediapramuka.com/
12. http://manhijismd.wordpress.com/2009/11/26/pengertian-satuan-karya/
13. http://www.pramukanet.org/index.php?option=com_content&task=view&id=740&It
emid=161#.VJzTnkoKsBg
14. http://pramukaria.blogspot.com/2014/02/bentuk-dan-arti-lambang-saka.html
28
Download