RESUME MATERI PRESENTASI PPHBF INTERPRETATIVE EXCERCISE By : doni-4019 and dicky-4010 A. Pendahuluan 1. Mengukur pencapaian kompleks, dengan latihan interpretatif. Prestasi yang sempurna mencangkup hasil hasil pembelajaran berdasarkan proses mental yang lebih tinggi seperti pemahaman, ketrampilan berfikir, dan berbagai kemampuan pemecahan masalah. Meskipun beberapa sapek dari pencapaian yang kompleks tersebut membutuhkan tanggapan yang dibangun. Selin itu tugas penilaian kinerja lainnya dan sapek aspek lain dapat diukur secara objektive. Dalam mengukur pencapaian yang kompleks, kategori ini mencakup semua hasil belajar yang membutuhkan lebih dari sekedar penyimpanan pengetahuan faktual. Penggunaan item jawaban singkat untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah dalam matematika dan sains, item benar salah untuk mengukur kemampuan mengenal hubungan efek, dan item pilihan majemuk untuk mengukur berbagai aspek pemahaman dan aplikasi. Semua contoh tersebut menggambarkan pengukuran dengan pencapaian yang kompleks. Dari ilustrasi tersebut, bagaimanapun juga terbatas pada penggunaan item tes tunggal dan independendari tipe objektif. Jangkauan dan fleksibilitas yang lebih besar dalam mengukur pencapaian yang kompleks dapat dicapai tidak hanya dengan beralih ke respon yang lebih diperluas dan tugas penilaian kinerja lain. 2. Berbagai hasil pembelajaran diklasifikasikan dalam kompleks prestasi, berikut ini adalah contoh karakteristiknya. ✓ Kemampuan untuk menangkap prinsip ✓ Kemampuan untuk menginterpretasikan hubungan ✓ Kemampuan untuk nebgenali dan membuat kesimpulan ✓ Kemampuan untuk mengenali relevansi informasi ✓ Kemampuan untuk mengembangkan dan mengenali hipotesis yang dapat dipertahankan ✓ Kemampuan untuk merumuskan dan mengenali kesimpulan yang valid ✓ Kemampuan untuk mengenali asumsi yang mendasari kesimpulan ✓ Kemampuan untuk mengenali keterbatasan data ✓ Kemampuan untuk mengenali dan menyatakan masalah yang signifikan ✓ Kemampuan untuk merancang prosedur eksperimental ✓ Kemampuan untuk menginterpretasikan grafik, tabel, dan data ✓ Kemampuan untuk mengevaluasi argumen. Indikator dan hasil pembelajaran yang serupa telah diklasifikasikan kedalam kategori seperti pemahaman, penalaran, pemikiran kritis, pemikiran ilmiah, pemikiran kreatif, dan pemecahan masalah. Mengingat pentingnya hasil hasil pembelajaran yang kompleks ini, sangat penting berbagai teknik penilaian yang tersedia untuk mengukur hasil hasil tersebut. Oleh karena itu, latihan interpretative menyediakan salah satu teknik yang diperlukan. Latihan interpretatif dapat membantu memastikan bahwa hghasil pembelajaran yang kompleks diberikan prioritas yang memadai dalam penilaian di kelas. B. Pengertian latihan interpretatif Latihan interpretatif (disebut juga dengan Latihan menglasifikasi, keytype item, atau master-type item) terdiri dari satu set data atau informasi, yang kita sebut sebagai tampilan awal/pendahuluan, diikuti dengan serangkaian masalah atau pertanyaan memiliki jawaban yang bergantung atas informasi yang diberikan. Karena semua peserta didik diberikan set data atau informasi yang sama, maka dimungkinkan untuk mengukur hasil belajar peserta didik. ( Charles E Notar, University of jacksonville USA. 2019) Peserta didik dapat diminta untuk mengidentifikasi hubungan dalam data untuk mengenali kesimpulan yang valid, untuk menilai asumsi dan kesimpulan, untuk mendeteksi aplikasi data yang tepat dan sejenisnya. Set umum yang digunakan dalam latihan interpretatif memastikan bahwa semua siswa akan dihadapkan dengan tugas yang sama. Hal ini juga memungkinkan untuk mengontrol jumlah informasi faktual yang diberikan kepada mereka. Kita dapat memberikan informasi banyak atau sedikit yang memungkinkan dalam mengukur pencapaian hasil belajar mereka. 1. Hasil belajar apa yang dihasilkan pada pengukuran pelatihan interpretative ? Penerapan prinsip Interpretasi hubungan Mengenali kesimpulan Menghasilkan hipotesis Merumuskan kesimpulan Mengenali asumsi Merancang prosedur eksperimental Mengevaluasi argumen Mengenali informasi yang relevan Mengartikan bagan, tabel, gambar, atau kartun 2. Bagian bagian dari latihan interpretative a. Materi pengantar Bisa menggunakan : Prosa paragraf Data numerik Bagan, grafik, diagram, atau peta Gambar, foto, atau ilustrasi Kartun atau karikatur Daftar kata atau simbol Rumus matematika Skor atau kutipan musik Rekaman audio/video Puisi, certa pendek, atau essay Artikel dari surat kabar, majalah, atau jurnal Kutipan, pepatah, atau tulisan quotes Spesimen ( batu, tumbuhan, hewan, alat peraga, seni, dll) C. Karakteristik latihan interpretatif Keterampilan interpretatif penting dalam kehidupan sehari-hari. Kunci bagi guru dalam menggunakan latihan interpretatif adalah Fleksibilitas. Seorang guru memiliki banyak tujuan dalam satu unit. Latihan interpretatif paling baik digunakan untuk pemikiran tingkat tinggi. Hasil pembelajaran yang dapat diukur menggunakan latihan interpretatif : ✓ Penerapan prinsip dan metode ✓ Bandingkan dan kontras metode, pilihan, penulis, dll. ✓ Merancang prosedur eksperimental ✓ Buatlah kesimpulan yang meyakinkan ✓ Mengevaluasi argumen (penilaian yang beralasan dan mempertahankannya) ✓ Merumuskan kesimpulan / hipotesis ✓ Menghasilkan hipotesis ✓ Mengintegrasikan pengetahuan dari bidang terkait. Mengartikan bagan, tabel, gambar, kartun ✓ Interpretasi hubungan ✓ Ukur kemampuan menggunakan bahan bergambar ✓ Mengenali asumsi ✓ Mengenali kesimpulan ✓ Kenali relevansi informasi ✓ Mengintegrasikan pengetahuan dari bidang terkait 1. Bentuk dan penggunaan latihan interpretatif Seperti halnya item objektif lainnya, ada begitu banyak bentuk dan kegunaan dari penafsiran excercise sehingga tidak mungkin untuk menggambarkan semuanya. Secara khusus, latihan interpretatif mengukur kemampuan untuk menafsirkan media yang ditemukan dalam penggunaan sehari-hari dan umum memberikan siswa pengalaman hidup yang nyata. Hasil pembelajaran yang kompleks dapat diukur dengan satu tujuan. Mereka memiliki lebih banyak struktur daripada penilaian kinerja / esai / jawaban singkat karena memiliki rangkaian terkait beberapa item uji berdasarkan satu set data umum, kedalaman dan luas yang lebih besar dapat diperoleh memungkinkan untuk pengukuran kedalaman sekaligus meminimalkan pengaruh informasi faktual yang tidak relevan. 2. Kemampuan mengenali kesimpulan Dalam menafsirkan bahan tertulis, serig kali perlu menarik kesimpulan dari fakta fakta yang diberikan. Latihan interpretatif ini mengukur sejauh mana siswa dapat mengenali kesimpulan. Contoh : Petunjuk : ✓ T : jika statement mungkin bisa disimpulkan BENAR ✓ F : jika pernyataan disimpulkan TIDAK BENAR ✓ N : Tidak ada inferensi, jika pernyataan itu tidak dapat diimpulkan dengan satu cara atau lain cara ✓ Gunakan hanya informasi dalam paragraf sebagai dasar untuk tanggapan anda PARAGRAF A Pada akhir abad ke tiga belas, ada beberapa universitas terkenal yang ada di Eropa. Salah satu yang paling awal didirikan adalah Universitas Bologna yang paling dikenal, dimana mahasiswa dari negara negara lain datang yang ingin mendapatkan pelatihan terbaik dalam mempelajari hukum romawi. Para siswa yang tertarik pada ilmu filsafat dan teologi akan pergi ke Universitas Paris. Mereka yang ingin belajar kedokteran pergi ke Universitas Montpellior dan Salemo. Pertanyan paragraf A 1) Ada tuntutan hukum antara orang orang secara ookasional pada masa itu (T) 2) Profesor dibayar rendah (N) 3) Pada abad pertengahan orang tidak tertarik untuk mendapatkan pendidikan (F) 4) Ada buku di eropa pada masa itu (T) 5) Sebagian besar pengajaran di universitas saat ini sangat buruk (N) 6) Tidak ada tempat dimana siswa dapat belajar (F) 7) Tidak ada dokter di eropa saat ini (F) 8) Tidak ada cara untuk bepergian selama abad pertengahan (F) 9) Jika seorang siswa ingin menjadi pendeta, ia mungkin akan kuliah di universitas paris (T) 10) Tidak ada universitas di eropa sebelum abad ke tigabelas (N) 11) Hanya ada satu bahasa di eropa saat ini (N) 3. Kemampuan untuk mengakui Generalisasi yang dijamin dan tidak dijamin Kemampuan untuk mengenali validitas generalisasi sangatlah penting dalam penafsiran data. Paling tidak, peserta didik harus dapat menentukan mana yang didukung oleh data, mana yang disangkal, dan mana data yang mendukung dan membantah. Data dapat berupa tabel, grafik, gambar, peta, statement, dan lainnya. Contoh : Presentase dari populasi antara usia 25 dan 29 tahun yang berpendidikan tinggi berdasarkan gender pada tahun 1980, 1985, 1990, 1995, 2000, dan 2005. Sumber : data dari kondisi pendidikan : 2006 Washington DC : Pusat statistik pendidikan nasional departemen pendidikan AS, 2006 Petunjuk : pernyataan berikut untuk data dalam tabel diatas. Baca setiap statement dan tandai jawaban anda sesuai dengan kunci. S = jika prnyataan didukung oleh data dalam tabel R = ika pernyataan ditolak oleh data dalam tabel N = jika statement tidak didukung atau ditolak oleh data 1) Presentase populasi wanita pada tahun 2005 lebih banyak yang berpendidikan tinggi daripada pria (S) 2) Tahun 1980 banyak orang yang berpendidikan tinggi sepertihalnya sekarang (R) 3) Tahun 90an lebih susah masuk kuliah daripada sekarang (N) 4. Kemampuan untuk menerapkan prinsip prinsip Penerapan prinsip prinsip dapat diperlihatkan dalam banyak cara yang berbeda. Dalam contoh berikut para siswa diminta untuk mengidentifikasi prinsip prinsip yang menjelaskan suatu situasi dan mengenali ilustrasi dari suatu prinsip 5. Penggunaan item bergambar Gunakan pertanyaan lisan 1) Pukul berapa yang menunjukan waktu sekolah segera dimulai ?\ A B C D 2) Pukul berapa yang menunjukkan waktu menjelang siang hari ? A B C D dst D. Interpretative Excercise 3. Contoh Latihan Interpretatif dari beberapa hasil belajar yang didapatkan. Mengenali kesimpulan Use the following symbols in writing your answers: T—if the statement may be inferred as TRUE. F—if the statement may be inferred as UNTRUE. N—if NO INFERENCE can be drawn about it from the paragraph. PARAGRAPH A By the close of the thirteenth century thera were several famous universities established in Europe, though of course they were very different from modern ones. One of the earliest to be founded was one of the most widely known. This was the University of Bologna, where students from all countries came who wished to have the best training in studying Roman law. Students especially interested in philosophy and theology went to the University of Paris. Those who wished to study medicine want to the Universities of Montpellier or Salemo. QUESTIONS ON PARAGRAPH A (T) 1. Thara were law suits between peopla occasionally in those days. (N) 2. The professors waro poorly paid. (F) 3. In the Middle Agos people ware not interested in getting education. (T) 4. Thera wero books in Europe at that time. (N) 5. Most of the teaching in these medieval universities was very poor. (N) 6. Thera was no place where students could go to study. (F) 7. Thera were no doctors in Europe at this time. (F) 8. There was no way to travel during the Middle Ages. (T) 9. If a studant wanted to be a priest, he would probably attend the University of Paris. (N) 10. There were no universities in Europe before the thirteenth century. (N) 11. There was only one language in Europe at this time. Mengenali asumsi Studies have shown that there is a relationship between vocabulary and crime. Crime rates are higher for people with poorly developed vocabularies, and crime rates are lower for people with well-developed vocabularies. Older studies have also shown that there is a positive relationship between the number of years of Latin studied and the size and preciseness of an individual's vocabulary. Conclusion: Crime rates can be lowered by reintroducing the study of Latin in the schools. Which one of the following assumptions is necessary to reach such a conclusion? A. Correlational methods were used to determine these relationships. B. These reported relationships were statistically significant. C. Relationships such as these imply causation. D. Latin scholars have a low crime rate. Mengenali informasi yang relevan Bill lost his boot on the way to school. He wanted to put a notice on the bulletin board so that the other children could help him find it. Which is of the following sentences tell something that would help children find the Loot? Directions: Circle yes if it would help. Circle no if it would not help. Yes No 1. The boot was black. Yes No 2. It was very warm. Yes No 3. It was for his right foot. Yes No 4. It was a Christmas present. Yes No 5. It was nice looking. Yes No 6. It had a zipper. Yes No 7. It had a glay lining. Penerapan Prinsip Mary Ann wanted her rose bush to grow faster, so she applied twice as much chemical fertilizer as was recommended and watered the bush every evening. About a month later she noticed that the rose bush was dying. Directions: Which of the following principles is necessary in explaining why the rose bush is dying? If a principle is Necessary, circle N ; if a principle is Unnecessary, circle U. N U 1. A chemical compound is changed into other compounds by taking up the elements of water. N U 2. Semipermeable membranes permit the passage of fluid. N U 3. Water condenses when cooled. N U 4. When two solutions of different concentration are separated by a porous partition, their concentration tends to equalize. Mengartikan Bagan, Tabel, Gambar, atau Kartun Example 1 : Use Oral Questions What dock shows the time that school starts? A B C D What dock shows the time dosest to lunch time? A B C D What dock shovrs half past the hour? A B C D 4. Mengapa harus pake latihan interpretative ? Paling baik digunakan untuk pemikiran tingkat tinggi (tapi juga dapat digunakan untuk membaca dasar pemahaman). Objektif, seperti menafsirkan, menyimpulkan, meringkas, mengidentifikasi ide sentral, memprediksi, mengevaluasi, menyimpulkan, dll 5. Kelebihan dan kekurangan interpretative excercise Kelebihan Membantu mengukur kemampuan Kekurangan Itemnya sulit untuk dibangun siswa untuk menafsirkan tabel, gambar, grafik, dan sejenisnya Membantu untuk mengukur hasil Seringkali ada yang berat pembelajaran yang lebih kompleks. penekanan pada ketrampilan Mengukur kemampuan membaca. menginterpretasikan materi pengantar yang dihadapi dlam situasi sehari hari Karena ada materi pengantar, Tidak mengukur pemecahan banyak pertanyaan yang dapat masalah yang nyata. Dimana disampaikan secara dalam. Serta anda benar benar memilikinya meminimalisir pengaruh kurangnya untuk menyatakan kembali informasib faktual yang dibutuhkan pertanyaan tersebut siswa pada pengukuran hasil belajar yang kompleks Menghilangkan pengaruh faktual Penggunaan item obyektif dapat yang tidak relevan informasi, misal membatasi penilaian belajar untuk pengetahuan sepakbola dalam pengakuan tingkat permasalahan perhtungan matematika. Intro bahan pembelajaran menyediakan pengetahuan yang diperlukan untuk menjawa pertanyaan. Lebih terstruktur daripada penilaian Jenis penilaian ini tidak banyak berbasis kinerja. digunakan 6. Apa yang membuat latihan interpretatif valid? a. Materi pengantar harus dalam bentuk novel b. Jawaban tidak harus ditemukan langsung pada materi pengantar ( kecuali pada saat menguji pada tingkat bawah ) c. Materi pengantar dapat berupa pilihan majemuk, benar atau salah, menjodohkan, jawaban singkat, pertanyaan respon alternatif, ataupun essay. d. Beberapa petunjuk : Pilih materi yang relevan dengan hasil belajar, misal membedakan antara yang valid dengan yang tidak valid. Pilih ateri pengantar yang baru, misal dari buku/sumber yang bukan dari pemerintah/pegangan siswa Pastikan materi pengantar singkat dan mudah dibaca. Buatlah benda uji yang menampilkan jenis kinerja yang ditentukan dalam hasil pembelajaran Ikuti semua aturan dan petunjuk, dn tulislah dengan efektif. Seharusnya materi pelajaran / pengantar sesuai dengan pengalaman kurikuler siswa dan tingkat membaca (misalnya, mereka harus terbiasa dengan jenis grafik yang ditampilkan, atau subjek / topik yang bahan bacaan disertakan) Pastikan untuk merevisi materi pengantar yang Anda miliki pick (untuk kejelasan, keringkasan, dan nilai interpretatif yang lebih baik ) Buatlah jumlah item tes sebanding dengan panjang materi pengantar Jika menggunakan item jenis kunci, gunakan kategori yang homogen dan saling eksklusif. Kembangkan kategori kunci standar yang berlaku.