Uploaded by User70529

MODUL MKWU BAHASA INDONESIA

advertisement
MENULIS ILMIAH
MKWU BAHASA INDONESIA
Mashadi Said
Venny Eka Meidasari
Widias Dwi Purnamasari
TIM MKWU BAHASA INDONESIA
UNIVERSITAS PANCASILA
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan kesehatan, ilmu, dan keberkahan
sehingga modul ini dapat diselesaikan. Modul ini disusun untuk memenuhi tuntutan
pembelajaran MKWU bahasa Indonesia di Universitas Pancasila yang tujuan pembelajarannya
diarahkan ke arah yang lebih aplikatif. Aplikatif artinya, pengetahuan dan keterampilan bahasa
yang diperoleh dari modul ini akan mampu digunakan oleh mahasiswa untuk menulis ilmiah.
Modul ini ditulis berdasarkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang telah disusun oleh
tim penyusun RPS Universitas Pancasila. Tujuannya, yaitu memberikan kemampuan mahasiswa
untuk menulis karya tulisa ilmiah (esai), berdasarkan arahan Rektor Universitas Pancasila, Prof.
Dr. rer. nat. Wahono Sumaryono, Apt.
Modul ini terdiri atas 16 kegiatan, yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama
menyangkut tulisan ilmiah dan nonilmiah, tinjauan umum mengenai esai, pengembangan
paragraf, serta tatacara menghidarkan penulis dari praktik plagiarisme (kemampuan membuat
prafrasa dan ringkasan). Bagian kedua menyangkut esai, yang terdiri atas berbagai urutan logis,
mulai dari urutan kronologis, divisi logis ide, sebab akibat, perbandingan dan kontras, sampai
pada esai argumentatif dan diakhiri dengan cara menggunakan perangkat lunak Mendeley
untuk menulis referensi.
Modul ini belum memperoleh umpan balik dari para pembaca dan pengguna, baik dari
dosen maupun mahasiswa. Oleh karena itu, demi kesempurnaan modul ini, saran dari para
pengguna sangat diharapkan.
Selesainya modul ini berkat dukungan penuh dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
patut mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. rer. nat.
Wahono Sumaryono, Apt. (Rektor Universitas Pancasila), Prof. Dr. Sri Widyastuti, S.E.,
M.M.,M.Si. (Wakil Rektor bidang Akademik UP), Prof. Dr. Ros Sumarny, M.S., Apt. (Kepala LP3
UP), Ir. Eka Maulana, MMT (Ketua Kantor Penjaminan Mutu UP), Lucky Djunifar, S.T., M.Kom.
(Kepala Biro Administrasi Akademik UP), dan mereka (namanya tidak kami sebutkan satu per
satu) yang telah berkontribusi selama proses penulisan modul ini.
Semoga modul dapat bermanfaat bagi para pengguna. Terima kasih.
Jakarta, 17 September 2020
Mashadi Said
Venny Eka Mediasari
Widias Dwi Purnamasari
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... i
1.
SELUK BELUK ESAI ................................................................................................................. 1
2.
MEMILIH TOPIK DAN MERUMUSKAN JUDUL ESAI ................................................................ 8
3.
PARAGRAF ........................................................................................................................... 11
4.
KESATUAN DAN KOHERENSI ............................................................................................... 18
5.
URUTAN LOGIS .................................................................................................................... 26
6.
PENDUKUNG KONKRET TERHADAP PERNYATAAN (1) ........................................................ 32
7.
DUKUNGAN KONKRET TERHADAP PERNYATAAN (2) .......................................................... 37
8.
URUTAN KRONOLOGIS ........................................................................................................ 42
9.
MENULIS ESAI: URUTAN DIVISI LOGIS IDE .......................................................................... 47
10.
MENULIS ESAI: URUTAN SEBAB DAN AKIBAT ................................................................. 54
11.
MENULIS ESAI: URUTAN PERBANDINGAN DAN KONTRAS ............................................. 60
12.
MENULIS ESAI ARGUMENTATIF ...................................................................................... 68
13.
MENULIS REFERENSI DENGAN MEMANFAATKAN PERANGKAT LUNAK MENDELEY....... 72
LAMPIRAN: RPS ........................................................................................................................... 77
ii
1. SELUK BELUK ESAI
Kegiatan 1: Memahami Seluk Beluk Esai
Tujuan: Mahasiswa mampu memahami perbedaan antara teks ilmiah dan nonilmiah; tinjauan umum
mengenai esai: paragraf pendahuluan (pernyataan umum, pernyataan tesis), paragraf tubuh, paragraf
penyimpul, penanda transisi antarparagraf.
Pengertian Teks Ilmiah dan Teks Nonilmiah
Pada bagian ini, Anda akan mempelajari pengertian teks ilmiah dan teks nonilmiah, cara membuat
kerangka esai, paragraf pendahuluan (pernyataan umum; paragraf tubuh; pernyataan tesis), paragraf
penyimpul, dan penanda transisi antarparagraf.
Teks ilmiah dan teks nonilmiah merupakan dua di antara jenis teks yang mempunyai ciri khas
masing-masing. Perhatikan perbedaannya pada tabel berikut.
Teks Ilmiah
Teks Nonilmiah
Berdasarkan hasil penelitian (faktual, objektif)
Bukan dari hasil penelitian, tetapi dari
pengalaman dan imajinasi pribadi penulis
Bersifat sistematis; penulisannya menggunakan
Bersifat karangan bebas; bisa dengan alur maju,
metode yang sudah ditentukan
alur mundur, alur maju mundur.
Menggunakan ragam bahasa ilmiah; sesuai
Tidak ada ketentuan seperti itu; penulis bebas
dengan kode etik penulisan karya ilmiah
menggunakan model bahasa apa saja yang
diinginkan
Argumen dalam karya tulis ilmiah harus
Argumen hanya berdasarkan pikiran pengarang.
berdasarkan bukti
Tugas 1: Carilah satu contoh tulisan ilmiah (esai) dan satu contoh tulisan nonilmiah.
1
Pengertian Esai
Menurut Kalidjernih (2010) esai adalah bentuk tulisan yang terdiri atas beberapa paragraf tentang
suatu topik. Esai disajikan secara sistematis, yaitu dimulai dengan paragraf pendahuluan, kemudian
paragraf tubuh, dan diakhiri dengan paragraf penyimpul. Esai mengandung pendapat yang bersifat
subjektif atau argumentatif. Pandangan pribadi ini harus logis dan dapat dipahami dengan baik oleh
pembaca. Tidak hanya itu, argumen yang disajikan dalam esai harus juga didukung dengan fakta, sehingga
esai tidak menjadi tulisan fiktif atau imajinatif.
Kerangka Esai
Sebuah esai memiliki tiga bagian, yaitu:

paragraf pendahuluan,

paragraf tubuh, dan

paragraf penyimpul.
Dalam paragraf pendahuluan terdiri atas dua unsur: (1) pernyataan umum dan (2) pernyataan
tesis. Pernyataan tesis biasanya ditempatkan pada kalimat akhir pada paragraf pendahuluan. Perhatikan
esai berikut ini.
Pengaruh Pribumi Amerika terhadap Budaya Amerika Modern1
Ketika orang-orang Eropa pertama kali mendarat di Benua Amerika, mereka menghadapi
budaya yang benar-benar baru dari orang-orang Pribumi Amerika Utara. Pribumi Amerika, yang
telah memiliki budaya yang berkembang dalam banyak hal, pasti ingin mengetahui mengenai
perilaku dan kebiasaan orang Eropa yang asing, sebagaimana juga orang-orang Eropa ingin tahu
tentang budaya pribumi Amerika. Sebagaimana sering terjadi ketika dua atau lebih budaya
berkontak, terdapat perubahan budaya. Pribumi Amerika mengadopsi beberapa cara orang Eropa
dan orang Eropa mengadopsi cara-cara pribumi Amerika. Akibatnya, pribumi Amerika telah
memberi banyak kontribusi terhadap budaya modern Amerika, khususnya di bidang bahasa, seni,
makanan, dan pemerintahan.
Pertama, pribumi Amerika meninggalkan tanda-tanda yang permanen terhadap bahasa
Inggris. Orang-orang pertama yang datang ke Amerika Utara meminjam beberapa kosa kata
1
Contoh esai ini diterjemahkan dari Wrriting Academic English, edisi keempat oleh Oshima & Hogue, 1999,
halaman 58-59.
2
pribumi Amerika yang berbeda untuk tempat-tempat di bumi pendudukan yang baru. Namanama kota, sungai, dan negara bagian diambil dari bahasa pribumi Amerika. Misalnya, Daleware,
Iowa, Illinois, dan Alabama merupakan nama suku pribumi Amerika. Seperti halnya juga nama
kota Chicago, Miami, dan Spokane. Di samping nama tempat, bahasa Inggris mengadopsi katakata dari berbagai bahasa penduduk pribumi Amerika untuk binatang dan tumbuh-tumbuhan
yang ditemukan di Amerika. Misalnya, Chipmunk, moose, raccon, skunk, tobacco, dan squash
adalah beberapa contoh.
Walaupun kosakata bahasa Inggris merupakan bidang yang paling banyak menunjukkan
pengaruh pribumi Amerika, bukanlah satu-satunya bidang yang mendapat pengaruh yang telah
terbentuk oleh kontak dengan pribumi Amerika. Seni adalah bidang lain yang merupakan
kontribusi penting bagi pribumi Amerika. Tenunan karpet wol oleh wanita-wanita suku Navajo di
Arizona dan New Mexico adalah karya seni yang dinilai tinggi di Amerika serikat. Perhiasan
pribumi Amerika yang terbuat dari perak dan batu pirus juga sangat popular dan sangat mahal.
Terutama di wilayah bagian barat dan barat selatan Amerika Serikat kerajinan tangan pribumi
Amerika seperti tembikar, produk kulit, dan manik-manik juga dijumpai di banyak rumah-rumah
Amerika. Tentu saja, seni dan kerajinan tangan pribumi Amerika merupakan bagian budaya
Amerika yang berharga.
Selain bahasa dan seni, pertanian merupakan bidang lain yang banyak dipengaruhi oleh
pribumi Amerika terhadap pendatang baru yang tiba dari Eropa, Afrika, dan Asia. Menjadi petani
yang terampil, pribumi Amerika Utara mengajar pendatang baru banyak hal tentang teknik
pertanian dan hasil panen. Setiap anak sekolah di Amerika telah mendengarkan sejarah tentang
cara pribumi Amerika mengajar pendatang baru yang pertama untuk menempatkan ikan yang
sudah mati di lubang tanam untuk menyiapkan pupuk bagi tanaman. Selanjutnya, mereka
mengajar para pendatang baru itu tentang metode irigasi dan rotasi panen. Banyak makanan yang
dimakan oleh orang-orang Amerika saat ini diperkenalkan kepada pendatang baru dari Eropa oleh
pribumi Amerika. Misalnya jagung dan coklat tidak dikenal di Eropa. Pada saat ini makanan
tersebut telah menjadi makanan pokok Amerika.
Akhirnya, tidaklah mengherankan bagi beberapa orang yang belajar bahwa penduduk
Amerika serikat juga berutang kepada pribumi Amerika mengenai bentuk pemerintahan. Iroquois
Merupakan suku paling besar yang memiliki banyak cabang bernama “nations” telah berkembang
menjadi sistem pemerintahan modern di Amerika Serikat untuk membentuk pemisahan yang
timbul di antara cabang-cabang yang berbeda-beda. Lima dari nation telah bergabung bersama
3
dalam suatu konfederasi yang dinamakan liga Iroquois. Di bawah liga tersebut setiap nation
bersifat otonom untuk menjalankan urusan internalnya, tetapi nation tersebut bertindak sebagai
unit yang menangani urusan luar. Liga itu membuat Iroquois berpisah di antara mereka dan tentu
saja
berharga
bagi
hubungan diplomatik di
antara
suku-suku.
Ketika
13
koloni
mempertimbangkan jenis pemerintahan yang akan dibangun setelah mereka menang dari koloni
Inggris, seseorang menyarankan bahwa mereka menggunakan sitem yang sama dengan liga
Iroquois. Di bawah sistem ini, setiap koloni atau negara bagian baru akan otonom dalam
menjalankan urusannya, tetapi mengikuti angkatan bersenjatanya dengan Negara bagian lain
untuk menangani masalah-masalah yang tersangkut dengan mereka. Inilah yang sebenarnya
terjadi. Akhirnya, bentuk pemerintahan Amerika Serikat saat ini dapat ditelusuri kembali dengan
model pemerintahan pribumi Amerika.
Simpulannya, kita dapat melihat dari beberapa contoh ini pengaruh pribumi Amerika
terhadap bahasa, seni, kebiasaan makan, dan pemerintahan. Orang-orang Amerika sangat
berutang kepada pribumi Amerika terhadap kontribusi budaya Amerika Serikat.
Paragraf Pendahuluan
Dalam paragraf pendahuluan, ada dua bagian pokok yang perlu diperhatikan, yaitu pernyataan
umum dan pernyataan tesis.
Pernyataan umum:

Memperkenalkan topik umum esai.

Merebut minat pembaca.
Pernyataan tesis:

Menyatakan topik yang spesifik.

Bisa mendaftar subtopik atau subdivisi topik utama dan subtopik.

Bisa menunjukkan pola organisasi esai.

Biasanya kalimat terakhir dalam paragraf pendahuluan.
Berdasarkan bacaan esai di atas, dapat dilihat bahwa pernyataan umum dalam paragraf
pendahuluan berfungsi memperkenalkan topik. Kalimat pertama mengenai kedatangan orang-orang
Eropa dan pertemuannya dengan budaya baru dan pribumi Amerika. Kalimat berikutnya menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan budaya yang sangat kuat antara orang-orang Eropa dan pribumi Amerika. Dua
4
kalimat berikutnya mengatakan bahwa terdapat pertukaran dua budaya, tetapi arah pertukaran itu dan
butir-butir spesifik tidak diidentifikasi.
Ketika orang-orang Eropa pertama kali mendarat di Benua Amerika, mereka
menghadapi budaya yang benar-benar baru dari orang-orang Pribumi Amerika Utara. Pribumi
Amerika, yang telah memiliki budaya yang berkembang dalam banyak hal, pasti ingin
mengetahui mengenai perilaku dan kebiasaan orang Eropa yang asing, sebagaimana juga
orang-orang Eropa ingin tahu tentang budaya pribumi Amerika. Sebagaimana sering terjadi
ketika dua atau lebih budaya berkontak, terdapat perubahan budaya. Pribumi Amerika
mengadopsi beberapa cara orang Eropa dan orang Eropa mengadopsi cara-cara pribumi
Amerika. Akibatnya, pribumi Amerika telah memberi banyak kontribusi terhadap budaya
modern Amerika, khususnya di bidang bahasa, seni, makanan, dan pemerintahan.
Pernyataan tesis bersifat spesifik. Pernyataan tesis memberikan arah pertukaran (pengaruh
pribumi Amerika terhadap budaya Amerika modern) dan mendaftar subtopik yang akan dikembangkan
pada paragraf tubuh, yaitu bahasa, seni, makanan, dan pemerintahan.
Akibatnya, pribumi Amerika telah memberi banyak kontribusi terhadap budaya modern
Amerika, khususnya di bidang bahasa, seni, makanan, dan pemerintahan.
Paragraf tubuh berisi penjelasan tentang topik esai. Bagian ini menguraikan pernyataan tesis yang
terdapat pada paragraf pendahuluan. Perhatikan kata-kata yang dicetak tebal pada kalimat di bawah ini.
Akibatnya, pribumi Amerika telah memberi banyak kontribusi terhadap budaya modern
Amerika, khususnya di bidang bahasa, seni, makanan, dan pemerintahan.
Pada kalimat di atas, ada empat subtopik yang dijanjikan pembaca untuk dibahas pada paragraf tubuh,
yaitu bahasa, seni, makanan, dan pemeritahan. Perhatikan pula bahwa empat butir itu dibahas secara
berurut, mulai dari bahasa, seni, makanan, sampai pada pemerintahan.
Paragraf penyimpul

Menandai akhir esai. Untuk membuat paragraf penyimpul, dimulai dengan penanda
transisi. Misalanya, simpulannya, akhirnya, dsb.

Mengingatkan pembaca mengenai butir utama, yang dapat dilakukan dengan satu atau
dua cara: meringkas subtopik dan memparafrasa tesis Anda.
5

Menyerahkan kepada pembaca pikiran akhir tentang topik. Kesempatan ini digunakan
untuk menyampaikan pesan penting dan efektif kepada pembaca untuk diingat.
Tugas 2: Carilah 3 contoh esai, kemudian identifikasilah bagian mana yang termasuk paragraf
pendahuluan, paragraf tubuh, dan paragraf penyimpul.
Penanda transisi antarparagraf
Penanda transisi adalah kata-kata seperti pertama, kedua, berikutnya, akhirnya, oleh karena
itu, bagaimanapun, simpulannya, di sisi lain, akibatnya, dan sehingga. Anda harus menganggap
bahwa penanda transisi sebagai rambu lalu lintas yang memberi tahu pembaca kapan harus maju,
berbelok, memperlambat, dan berhenti. Dengan kata lain, mereka memberi tahu pembaca ketika
Anda memberikan ide serupa (juga, lebih jauh lagi, selanjutnya, sebagai tambahan), ide yang
berlawanan (sebaliknya, namun), contoh (misalnya), hasil (akibatnya), atau simpulan (simpulannya).
Menggunakan penanda transisi berfungsi sebagai panduan memudahkan pembaca untuk mengikuti
ide Anda. Penanda transisi membuat paragraf Anda menjadi koheren.
Berikut beberapa kata penanda transisi yang sering digunakan dalam penulisan esai, agar esai yang
ditulis dapat menghasilkan tulisan yang sistematis dan enak dibaca.
Contoh Penanda Transisi
Makna
Ide tambahan
Penanda Transisi
Lebih jauh lagi, selanjutnya, di samping itu, selain itu,
lalu, seperti halnya, juga, lagi (pula), berikutnya,
kedua, ketiga, akhirnya, tambahan lagi, demikian
juga.
Idea berlawanan
Akan tetapi, namun, bagaimanapun juga, walaupun
demikian, sebaliknya, meskipun demikian.
Pilihan/
Sama halnya, seperti, atau, dalam hal yang sama,
alternatif
dalam
hal yang
demikian,
sebagaimana halnya,
begitu juga dengan.
6
Simpulan
atau
Singkatnya, ringkasnya, seperti sudah dikatakan,
ringkasan
dengan kata lain, yakni, yaitu, dan sesungguhnya
Waktu
Sementara itu, segera, beberapa saat kemudian,
sesudah, dan kemudian.
Tempat
Di sana, di sini.
Tujuan
Untuk maksud itu, untuk maksud tersebut, supaya.
Sebab/Hasil
Oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, maka, akibatnya.
Contoh
Misalnya.
7
2. MEMILIH TOPIK DAN MERUMUSKAN JUDUL ESAI
Kegiatan 2:
Tujuan: Mampu memilih topik dan merumuskan judul esai: tinjauan umum mengenai topik;
mempersempit topik; merumuskan judul esai.
Memilih dan Mempersempit Topik
Pemilihan topik esai tidak boleh terlalu luas dan tidak boleh terlalu sempit sehingga tidak bisa
dikembangkan. Pada bagian ini, Anda akan mempelajari bagaimana cara memilih topik, dan kemudian
mempersempitnya hingga menjadi sebuah topik yang baik. Anda juga akan belajar bagaimana
merumuskan judul esai.
Bila Anda ingin menulis esai, tentu saja Anda harus memilih topik yang menarik. Lalu, Anda harus
mempersempit topik tersebut dari suatu subjek yang umum. Misalnya, Anda tertarik untuk menulis
masalah pendidikan karakter. Tentu saja tidak mungkin Anda dapat membuatnya dalam satu esai dengan
topik yang sangat luas tersebut. Anda harus mempersempitnya karena pendidikan karakter dapat dilihat
dari berbagai aspek. Misalnya, pendidikan karakter di rumah tangga, di sekolah, atau di lingkungan sekitar
(nonformal). Bila Anda memilih, misalnya pendidikan karakter di rumah tangga, juga masih luas. Anda
masih mempersempitnya menjadi pendidikan karakter pada rumah tangga utuh (ayah dan ibu) atau
rumah tangga dengan orang tua tunggal. Ini pun masih luas karena orang tua tunggal masih bisa
dibedakan antara orang tua tunggal ayah atau orang tunggal ibu. Oleh karena itu, Anda perlu memutuskan
untuk menulis tentang pendidikan karakter anak oleh orang tunggal Ibu, misalnya. Akhirnya, Anda masih
harus mempersempit topik tersebut dengan menulis hanya tentang pengaruh orang tua tunggal ibu
terhadap karakter anak. Intinya adalah, Anda harus mempersempit subjek esai Anda ke fokus yang lebih
spesifik, sehingga Anda dapat menulis esai dengan topik spesifik itu dengan jelas dan lengkap.
Tugas 1: Secara mandiri, buatlah kelompok kecil. Pilihlah tiga subjek di bawah ini, dan persempitlah
topik tersebut menjadi topik yang lebih spesifik.
Pancasila
Teknik
Farmasi
Ekonomi Hukum
Komunikasi
Pariwisata
Psikologi
Pandemi Covid-19
8
Merumuskan Judul Esai
Berikut tips merumuskan judul esai yang baik.
1. Menarik perhatian pembaca
Judul harus menarik perhatian pembaca, singkat, eksplisit, informatif (dapat dipahami dengan baik
oleh pembaca mengenai apa yang akan disampaikan oleh penulis).
2. Kaitkan judul Anda dengan pernyataan tesis esai
Judul dan pernyataan tesis esai harus saling terkait dengan erat. Namun, judul biasanya merupakan
versi singkat dari pernyataan tesis.
4. Gunakan frasa terkini
Gunakan frasa populer yang menarik. Ini akan membuatnya lebih menarik dan modis.
5. Jangan takut bereksperimen
Gunakan rumusan yang unik. Rumuskan judul esai Anda secara kreatif dan segar. Gunakan
beberapa disiplin ilmu lain yang terkait dengan esai Anda.
6. Buat judul di akhir
Tulislah esai Anda terlebih dahulu, kemudian rumuskan kembali judul esai Anda. Jangan
membuang terlalu banyak waktu merumuskan judul dan lupa bahwa hal itu bisa lebih mudah jika
Anda telah menghasilkan seluruh draf esai pertama.
Perhatikan judul makalah berikut:
1. Penerapan Kaidah Algoritma Genetik dalam Pemulihan Bahasa Daerah dari Degradasi 2
2. Peran Intelegensia dalam Pemerkuatan Karakter Bangsa: Merujuk kepada Hukum Newton 3
2
Judul Makalah oleh Farid Thalib & Mashadi Said, Disajikan pada Kongres Internasional Bahasa-Bahasa
Daerah Sulawesi Tenggara, tanggal 18-20 Juli 2010
3
Judul Orasi Ilmiah Oleh Mashadi Said, disajikan pada Wisuda Sarjana & Pascasarjana Universitas
Indraprasta Pgri Ke-56, Jakarta, 12 September 2017
9
3. Model Pemertahanan Warisan Budaya Nusantara dalam Era Globalisasi: Membaur Atau
Melebur?4
Tugas 2: Rumuskanlah satu judul mengenai topik di bawah ini. Tetapi sebelum Anda merumuskan judul
tersebut, persempitlah subjek tersebut menjadi lebih spesifik.
4

Pandemi Covid 19

Kampus Merdeka, Merdeka Belajar;

Pancasila dan Agama
Judul Makalah, disajikan pada Kongres Internasional Bahasa Nusantara, 2008 di Brunei Darussalam.
10
3. PARAGRAF
Kegiatan 3:
Tujuan: Mampu menulis paragraf dengan pengorganisasian paragraf yang benar: tinjauan umum
mengenai pengorganisasian paragraf, contoh paragraf yang baik, tiga bagian paragraf, kalimat topik,
topik, ide pengontrol, kalimat pendukung, kalimat penyimpul.
Apa itu Paragraf?
Pada bagian ini, pertama-tama Anda akan mempelajari cara menulis paragraf yang baik, kemudian
Anda akan belajar cara menggabungkan paragraf itu menjadi satu tulisan esai (yang akan disajikan pada
pertemuan ke-9).
Paragraf adalah unit dasar tulisan yang di dalamnya terdapat sekelompok kalimat saling terkait
untuk mengembangkan satu ide pokok. Satu paragraf bisa terdiri atas dua atau atau lebih kalimat.
Sebenarnya jumlah kalimat dalam satu paragraf tidak begitu penting. Intinya adalah satu paragraf harus
mampu menjelaskan satu ide pokok.
Model Paragraf
Kanada5
Kanada diklaim sebagai salah satu negara terbaik di dunia karena tiga alasan.
Pertama, Kanada memiliki sistem perawatan kesehatan yang sangat baik. Semua
warga Kanada memiliki akses ke layanan medis dengan harga terjangkau. Kedua,
Kanada memiliki standar pendidikan tinggi. Para siswa diajar oleh guru yang
terlatih dengan baik dan didorong untuk terus belajar sampai ke universitas.
Selain itu, kota-kota di Kanada bersih dan dikelola secara efisien. Kota-kota
Kanada memiliki banyak taman dan banyak ruang bagi orang untuk hidup.
Simpulanya adalah banyak orang ingin tinggal di Kanada.
Sebuah paragraf memiliki tiga bagian, yaitu kalimat topik, kalimat pendukung, dan kalimat penyimpul.
5
Paragraf ini diadopsi dan diterjemahkan dari https://www.testden.com/toefl/writing-tutorial/parts-of-aparagraf.htm. Diakses pada tanggal 16 September 2020.
11
a. Kalimat topik menyatakan ide utama paragraf. Kalimat topik ini tidak hanya menunjukkan topik
paragraf, tetapi juga membatasi topik pada satu atau dua bidang yang dapat dibahas sepenuhnya
dalam satu paragraf. Area tertentu disebut ide pengontrol. Perhatikan topik dan ide pengontrol
pada kalimat topik pada model paragraf.
TOPIK
IDE PENGONTROL
Kanada diklaim sebagai salah satu negara terbaik di dunia karena tiga alasan.
Dari kalimat ini dapat dilihat bahwa “Kanada” adalah topik pembicaraan dan “tiga alasan” adalah
ide pengontrol yang akan mengatur alur tulisan agar berjalan terarah dan tidak melebar atau
meluas.
b. Kalimat pendukung berfungsi untuk mengembangkan kalimat topik. Kalimat pendukung
penjelaskan kalimat topik dengan memberikan alasan, contoh, fakta, statistik, dan kutipan. Pada
model paragraf, kalimat pendukung yang menjelaskan kalimat topik tentang Kanada adalah
sebagai berikut:
Kanada memiliki sistem perawatan kesehatan yang sangat baik.
Kanada memiliki standar pendidikan tinggi.
Kota-kota di Kanada bersih dan dikelola secara efisien.
c. Kalimat penyimpul adalah kalimat yang menandai berakhirnya sebuah paragraf dan
memberikan butir penting untuk diingat oleh pembaca:
Simpulannya adalah banyak orang yang ingin tinggal di Kanada.
Catatan: Kalimat penyimpul tidak wajib ada untuk setiap paragraf.
Kesatuan dan Koherensi
Di samping tiga bagian paragraf yang telah dijelaskan di atas, sebuah paragraf yang baik juga
memiliki unsur kesatuan dan koherensi.
12
Kesatuan adalah Anda hanya mendiskusikan satu ide pokok dalam sebuah paragraf. Ide pokok
dinyatakan pada kalimat topik, lalu setiap kalimat pendukung mengembangkan ide tersebut. Misalnya
Anda mengumumkan pada kalimat topik bahwa Anda ingin mendiskusikan tiga alasan Kanada sebagai
negara yang baik, diskusikan saja tiga hal tersebut. Jangan diskusikan ide yang lain, misalnya jumlah
penduduknya atau penghasilan warganya.
Koherensi adalah paragraf Anda mudah dibaca dan dipahami karena (1) Kalimat pendukung
paragraf Anda memiliki urutan logis; dan (2) Ide yang Anda tuangkan bertautan antara satu dengan lainnya
dengan penggunaan penanda transisi. Misalnya, dalam paragraf tentang Kanada, ada empat ide
pendukung, yaitu (a) sistem perawatan kesehatan; (b) standar pendidikan tinggi; dan (c) kota-kota dikelola
secara efisien. Setiap ide pendukung ini didiskusikan secara berurutan dan penjelasan diberikan untuk
setiap ide pendukung. Selanjutnya, hubungan antara ide terlihat jelas dengan penggunaan penanda
transisi seperti pertama, kedua, selain itu, dan simpulannya.
Ringkasnya, sebuah paragraf yang tertata dengan baik memiliki lima unsur: kalimat topik, kalimat
pendukung, kalimat penyimpulk kesatuan, dan koherensi.
Tugas 1: Paragraf berikut memiliki kalimat topik, kalimat pendukung, dan kalimat penyimpul. Tandai
kalimat topik dan kalimat penyimpul dalam paragraf di bawah ini.
Toleransi
Toleransi dibutuhkan untuk menanamkan sifat saling menghargai, menghormati,
dan tenggang rasa bagi sesama. Jika toleransi dapat dibangun, semangat kebangsaan
dan bernegara pun dapat dilestarikan meskipun berbeda suku, agama, dan warna kulit.
Dengan adanya toleransi, rasa cinta tanah air bisa terdoktrin ke dalam jiwa generasi kita,
sehingga muncul kepedulian sosial sesama manusia. Jika toleransi dapat diwujudkan,
bukan mustahil kita semua dapat hidup berdampingan dalam keberagaman tanpa
adanya rasa benci dan permusuhan satu dengan lainnya.
Kalimat Topik
Kita sudah mendiskusikan tentang kalimat topik di atas, dan sekarang kita akan membahasnya
lebih dalam lagi. Setiap paragraf yang baik harus memiliki kalimat topik yang menyatakan dengan jelas
topik dan ide pengontrol paragraf. Kalimat topik adalah kalimat lengkap. Biasanya menempati kalimat
pertama suatu paragraf.
13
Kalimat topik adalah kalimat yang terpenting dalam suatu paragraf. Kalimat topik menunjukkan
secara singkat hal yang akan didiskusikan dalam paragraf. Dengan alasan ini, kalimat topik merupakan
petunjuk yang membantu penulis dan pembaca. Penulis dapat menentukan informasi yang akan
dimasukkan atau tidak dimasukkan. Pembaca dapat mengetahui hal-hal yang akan didiskusikan dalam
paragraf.
Ada tiga butir penting yang harus diperhatikan mengenai kalimat topik:
1. Kalimat topik adalah kalimat lengkap, yaitu kalimat yang berisi subjek, kata kerja dan (biasanya)
disertai dengan pelengkap. Berikut ini bukan kalimat lengkap:
Berenang di laut.
Pentingnya belajar bahasa Indonesia.
Bagaimana menjadi mahasiswa yang baik.
2. Kalimat topik berisi topik dan ide pengontrol. Kalimat topik menunjukkan topik dan ide pengotrol
yang membatasi topik ke hal yang lebih spesifik untuk didiskusikan dalam sebuah paragraf.
Contoh berikut menunjukkan topik dan ide pengontrol dalam kalimat topik:
Berenang di laut memerlukan keterampilan dan kewaspadaan.
Menulis esai memerlukan beberapa keterampilan tertentu.
Menjadi mahasiswa yang baik memerlukan usaha yang maksimal.
3. Kalimat topik adalah pernyataan yang paling umum dalam paragraf karena kalimat topik hanya
menyediakan ide pokok. Kalimat topik tidak menyediakan ide rinci yang spesifik. Contoh berikut
menunjukkan pernyataan umum yang dapat berfungsi sebagai kalimat topik.
Bahasa Sunda dan Jawa memiliki beberapa kesamaan.
Perhatikan.
a. Kalimat berikut terlalu spesifik sehingga tidak cocok untuk menjadi kalimat topik.
Insomnia disebabkan karena banyak pikiran dan terlalu banyak mengonsumsi kafein.
14
b. Kalimat berikut terlalu umum sehingga tidak cocok menjadi kalimat topik.
Bahasa Inggris adalah bahasa yang sulit dipelajari.
Posisi Kalimat Topik
Kalimat topik bisa berada pada kalimat pertama atau kalimat terakhir dalam sebuah paragraf
(gaya roti lapis). Gaya roti lapis membantu pembaca kalau paragraf itu terlalu panjang. Kalimat topik yang
kedua dalam paragraf gaya roti lapis berfungsi sebagai kalimat penyimpul.
Pelajari tiga paragraf berikut. Perhatikan posisi kalimat topik yang letaknya berbeda. Kalimat topik
adalah kalimat yang digarisbawahi.
Badai6
Badai, yang juga disebut siklon, mengeluarkan kekuatan yang luar biasa. Badai kuat
ini, diameternya sering sampai seratus mil, dan anginnya dapat mencapai kecepatan tujuh
puluh lima mil per jam atau lebih. Selain itu, angin kencang dan hujan lebat yang menyertai
badai ini benar-benar dapat menghancurkan sebuah kota kecil dalam beberapa jam. Energi
yang dikeluarkan badai ini dalam satu hari melebihi total energi yang dikonsumsi oleh umat
manusia di seluruh dunia dalam satu tahun.
Keajaiban Medis7
Pada tahun 2009, vaksin untuk melawan flu biasa akan segera selesai dikembangkan.
Pada tahun yang sama, manusia pertama akan berhasil dikloning. Pada tahun 2014, orang
tua akan dapat membuat anak-anak desainer. Terapi genetik akan dapat memanipulasi gen
untuk kemampuan, kecerdasan, dan rambut, mata, dan warna kulit. Pada tahun 2020,
sebagian besar penyakit akan dapat didiagnosis dan diobati di rumah, dan pada tahun 2030,
kanker dan penyakit jantung akan dilenyapkan. Ini hanyalah beberapa contoh keajaiban
medis yang diharapkan dalam beberapa dekade ke depan.
6
Contoh paragraf ini diterjemahkan dari Writing Academic English oleh Oshima & Hogue, 1999, edisi ketiga,
Penerbit Pearson Education.
7
Contoh paragraf ini diterjemahkan dari Writing Academic English oleh Oshima & Hogue, 1999, edisi ketiga,
Penerbit Pearson Education.
15
Sinonim8
Sinonim, kata yang memiliki arti dasar yang sama, tidak selalu memiliki arti emosional
yang sama. Misalnya, kata-kata pelit dan hemat keduanya berarti "hati-hati dengan uang".
Namun, untuk memanggil seseorang pelit adalah penghinaan, sementara kata hemat
memiliki konotasi yang jauh lebih positif. Demikian pula, seseorang ingin menjadi ramping,
tetapi tidak kurus, dan agresif tapi tidak bukan memaksa. Oleh karena itu, Anda harus
berhati-hati memilih kata-kata karena banyak yang disebut sinonim, tetapi sama sekali tidak
benar-benar sinonim.
Tugas 2: Mencamkan Kalimat Topik dan Kalimat Pendukung
Langkah 1: Tentukan kalimat yang berfungsi sebagai kalimat topik (KT).
Langkah 2: Tulis kalimat pendukung (KP) untuk kalimat yang menunjukkan kalimat
pendukung
Langkah 3: Susun kalimat tersebut sehingga menjadi sebuah paragraf yang tersusun rapi
Paragraf 1:
a) _______ Fasilitas ini memungkinkan pelanggan untuk melakukan beberapa transaksi
perbankan dua puluh jam sehari.
b) _______ Selain itu, pelanggan dapat mentransfer dana antarrekening atau penarikan tunai
dengan kartu kredit.
c) _______ Anjungan Tunai Mandiri (ATM) adalah bank kecil yang nyaman
d) _______ Misalnya, pelanggan dapat menggunakan ATM untuk menyetor uang dan menarik
uang dengan jumlah uang tunai yang terbatas.
Paragraf 2
a) _______ Setelah diserang oleh hiu putih besar, 462 jahitan dibutuhkan untuk menjahit seorang
penyelam scuba Australia.
8
Contoh paragraf ini diterjemahkan dari Wrriting Academic English oleh Oshima & Hogue, 1999, edisi ketiga,
Penerbit Pearson Education.
16
b) _______ Dengan gigi setajam silet dan rahang yang kuat, hiu putih besar sangat berbahaya.
c) _______ Namun demikian, seseorang melakukannya di dekat pantai umum di Australis pada
tahun 1985.
d) _______ Bahkan ketika mereka menyerang manusia, hiu putih besar tidak akan memakannya.
e) _______ Itu menggigit menjadi dua dan benar-benar melahap 'perenang wanita muda.
f)
_______ Hiu putih besar biasanya tidak menyerang manusia, tapi bila hiu itu menyerang, hiu itu
selalu menyebabkan luka serius bahkan kematian.
Paragraf 3:
a) _______ Perubahan penting lainnya adalah orang memiliki kebebasan untuk mencari pekerjaan
di mana pun mereka inginkan.
b) _______ Perubahan signifikan paling awal terjadi pada keluarga petani, yang lebih lama
terisolasi.
c) _______ Perubahan besar terakhir yang dibawa oleh mobil adalah pembangunan jalan raya
super, pinggiran kota, pusat perbelanjaan besar, dan taman hiburan, seperti Disney World di
Florida.
d) _______ Mobil merevolusi cara hidup Amerika.
e) _______ Mobil memungkinkan mereka untuk berkendara ke kota kecil dan kota besar dengan
nyaman.
f)
_______ Faktanya, orang bisa bekerja di kota metropolitan yang sibuk dan mengemudi di
pinggiran kota yang tenang.
17
4. KESATUAN DAN KOHERENSI
Kegiatan 4:
Tujuan: Mampu menulis paragraf yang memenuhi syarat kesatuan dan koherensi: tinjauan umum
mengenai syarat kesatuan dan koheren paragraf, pengulangan kata benda kunci, penggunaan pronomina
yang konsisten, penggunaan penanda transisi, jenis-jenis penanda transisi.
Kesatuan dan Koherensi
Pada bagian sebelumnya, Anda sudah belajar secara singkat mengenai kesatuan dan koherensi.
Pada bagian ini, Anda akan mempelajari kesatuan dan koherensi secara lebih mendalam. Kedua hal ini
sangat dibutuhkan dalam sebuah paragraf. Pertama Anda akan belajar tentang kesatuan, dan kemudian
Anda akan belajar apa yang disebut dengan koherensi.
Setiap paragraf yang baik memiliki kesatuan, artinya hanya ada satu ide utama dalam satu
paragraf. Misalnya, bila paragraf Anda adalah tentang keuntungan memiliki mobil penumpang kecil, bahas
saja tentang keuntungan memiliki mobil mobil penumpang kecil. Jangan membahas kerugiannya. Lebih
jauh lagi, ini merupakan cara terbaik bagi penulis akademik pemula untuk hanya membahas satu
keuntungan saja, seperti hemat bahan bakar dalam satu paragraf. Jika Anda mulai membahas keuntungan
lain, mulailah dengan paragraf baru. Kadang-kadang dimungkinkan untuk membahas dua atau bahkan
tiga aspek dari ide yang sama dalam satu paragraf jika ide itu terkait erat satu sama lain. Misalnya, Anda
bisa membahas hemat bahan bakar dan biaya perawatan rendah di paragraf yang sama karena sangat
erat kaitannya, tetapi sebaiknya Anda tidak membahas hemat bahan dan kemudahan parkir di paragraf
yang sama karena keduanya tidak terkait erat satu sama lain.
Bagian kedua dari kesatuan adalah setiap kalimat pendukung harus secara langsung menjelaskan
atau membuktikan gagasan pokok yang dikemukakan dalam kalimat topik. Jangan menyertakan informasi
apa pun yang tidak mendukung kalimat topik secara langsung. Terkadang menulis pemula menulis kalimat
pendukung "di luar topik." Ini disebut kalimat yang tidak relevan. Misalnya, jika Anda menulis paragraf
tentang mahalnya biaya kuliah, Anda bisa menyebutkan inflasi sebagai satu faktornya. Namun, jika Anda
menulis beberapa kalimat tentang inflasi, Anda keluar dari topik, dan paragraf Anda tidak akan memiliki
kesatuan.
18
Pelajari model paragraf berikut yang hanya menyajikan satu ide pokok. Dalam paragraf ini, hanya
ada satu ide pokok yang dibicarakan, yaitu alasan Kanada sebagai negara yang sangat baik untuk tempat
tinggal.
Kanada9
Kanada diklaim sebagai salah satu negara terbaik di dunia karena tiga
alasan. Pertama, Kanada memiliki sistem perawatan kesehatan yang sangat baik.
Semua warga Kanada memiliki akses ke layanan medis dengan harga terjangkau.
Kedua, Kanada memiliki standar pendidikan tinggi. Para siswa diajar oleh guru
yang terlatih dengan baik dan didorong untuk terus belajar sampai ke
universitas. Selain itu, kota-kota di Kanada bersih dan dikelola secara efisien.
Kota-kota Kanada memiliki banyak taman dan banyak ruang bagi orang untuk
hidup. Simpulanya adalah banyak orang ingin tinggal di Kanada.
Tugas 1: Pelajari tiga paragraf berikut. Semuanya membahas topik yang sama. Menurut Anda, paragraf
mana yang memenuhi syarat satu kesatuan dan mana yang tidak? Paragraf mana yang membahas lebih
dari satu topik? Paragraf mana yang memiliki kalimat yang tidak relevan?10
Paragraf 1
Epidemi HIV/AIDS masih tumbuh secara eksplosif di sebagian besar dunia. Di Eropa
Tengah dan Timur, HIV menyebar dengan cepat di negara-negara yang hampir tidak memiliki
kasus beberapa tahun lalu. Di Cina, diperkirakan ada 10.000 orang yang terinfeksi HIV pada
akhir 1993, dan jumlah ini tumbuh sepuluh kali lipat, menjadi 100.000, pada akhir 1995. Di
negara-negara Afrika sub-Sahara, epidemi HIVIAIDS terus meningkat. “Di Kenya, Malawi,
Rwanda, Tanzania, Uganda, Zambia, dan Zimbabwe, 10 persen perempuan yang
mengunjungi klinik pascakelahiran di daerah perkotaan terinfeksi HIV, dan di beberapa
daerah, angkanya 40 persen. Para ibu dapat menularkan virus HIV ke anak-anak mereka
selama kehamilan dan persalinan atau saat menyusui. Virus ini juga ditularkan melalui darah
dan produk darah. Misalnya, pengguna narkoba yang berbagi jarum suntik dapat terinfeksi.
9
Contoh paragraf ini diterjemahkan dari Writing Academic English oleh Oshima & Hogue, 1999, edisi ketiga,
Penerbit Pearson Education.
10
Latihan ini diperoleh dan diterjemahkan dari Writing Academic English oleh Oshima & Hogue, 1999, edisi ketiga,
Penerbit Pearson Education.
19
Cara penularan utama tentu saja adalah hubungan seks tanpa kondom, yang menyumbang
75 sampai 85 persen dari infeksi.
Paragraf 2
Epidemi HIV/AIDS masih tumbuh secara eksplosif di sebagian besar dunia. Di Eropa
Tengah dan Timur, HIV menyebar dengan cepat di negara-negara yang hampir tidak memiliki
kasus beberapa tahun yang lalu. Di Cina, diperkirakan 10.000 orang yang terinfeksi HIV pada
akhir 1993, dan jumlah ini tumbuh sepuluh kali lipat, menjadi 100.000, pada akhir 1995. Di
negara-negara Afrika sub-Sahara, epidemi HIV/AIDS terus meningkat. Di Kenya, Malawi,
Rwanda, Tanzania, Uganda, Zambia, dan Zimbabwe, 10 persen wanita yang mengunjungi
klinik pascakelahiran di daerah perkotaan terinfeksi HIV, dan di beberapa daerah, angkanya
mencapai 40 persen. Di seluruh dunia, tingkat infeksi HIV meroket di kalangan pekerja seks.
"Di Nairobi, Kenya, 80 persen pekerja seks terinfeksi, dan di Vietnam, tingkat penularan
meningkat dari 9 persen menjadi 38 persen antara tahun 1992 dan 1995. Statistik ini
menggambarkan dengan kejelasan yang menakutkan bahwa HIV/AIDS masih merupakan
masalah kesehatan utama di sebagian besar wilayah dunia.
Paragraf 3
Epidemi HIV/AIDS masih tumbuh secara eksplosif di sebagian besar belahan dunia. Di
Eropa Tengah dan Timur, HIV menyebar dengan cepat di negara-negara yang hampir tidak
memiliki kasus beberapa tahun lalu. Di Cina, diperkirakan ada 10.000 orang yang terinfeksi
HIV pada akhir 1993, dan jumlah ini meningkat sepuluh kali lipat, menjadi 100.000, pada
akhir 1995. Ada bukti bahwa di Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Selandia Baru, tingkat
infeksi HIV menurun, setidaknya di antara laki-laki. Ini adalah hasil kombinasi metode
pencegahan. Di negara-negara Afrika sub-Sahara, epidemi HIV/AIDS merebak. Di Kenya,
Malawi, Rwanda, Tanzania, Uganda, Zambia, dan Zimbabwe, 10 persen wanita yang
mengunjungi klinik pascakelahiran di daerah perkotaan terinfeksi HIV, dan di beberapa
daerah, angkanya mencapai 40 persen. Meskipun tidak ada obat untuk HIV/AIDS, obatobatan baru tersedia untuk memperpanjang hidup orang dengan HIV.
20
Tugas 2: Esai pendek berikut belum dibagi menjadi paragraf, tetapi sesungguhnya berisi enam
paragraf: paragraf pendahuluan, empat paragraf tubuh, dan paragraf penyimpul.
LANGKAH 1: Bacalah keseluruhan esai satu atau dua kali.
LANGKAH 2: Tentukan mana paragraf pengantar, paragraf tubuh, dan paragraf penutup. Di mana penulis
mulai membahas topik yang berbeda?
LANGKAH 3: Garis bawahi kalimat pertama dari setiap paragraf.
Budaya, Logika, dan Retorika11
Logika, yang menjadi dasar retorika, bersumber dari budaya; logika tidak universal. Oleh
karena itu, Retorika juga tidak universal tetapi bervariasi dari budaya ke budaya. Sistem
retoris dari satu bahasa tidak lebih baik atau lebih buruk daripada sistem retoris bahasa
lain, tetapi berbeda. Logika Inggris dan retorika bahasa Inggris, yang didasarkan pada pola
budaya Anglo-Eropa, bersifat linier—yaitu, paragraf bahasa Inggris yang baik dimulai
dengan pernyataan umum dari isinya dan kemudian dengan hati-hati mengembangkan
pernyataan itu dengan serangkaian ilustrasi spesifik. Paragraf bahasa Inggris yang baik
juga dapat menggunakan urutan kebalikannya: Paragraf ini dapat menyatakan
serangkaian contoh dan kemudian meringkas contoh-contoh tersebut dalam satu
pernyataan di akhir paragraf. Bagaimanapun, dalam kedua kasus, aliran ide terjadi dalam
garis lurus dari kalimat pembuka ke kalimat terakhir. Selain itu, paragraf bahasa Inggris
yang terstruktur dengan baik tidak pernah menyimpang. 'Tidak ada yang tidak termasuk
dalam paragraf dan tidak ada yang tidak mendukung kalimat topik. Jenis konstruksi yang
ditemukan dalam tulisan Arab dan Persia sangat berbeda. Jika penulis bahasa Inggris
menggunakan urutan linier, penulis Arab dan Persia cenderung menyusun paragraf dalam
urutan paralel dengan menggunakan banyak kata sambung, seperti dan dan tetapi.
Dalam bahasa Inggris, kematangan gaya sering dinilai dari tingkat subordinasi bukan
berdasarkan tingkat koordinasi. Oleh karena itu, gaya penulisan Arab dan Persia, dengan
penekanannya pada koordinasi, tampak canggung dan tidak dewasa bagi pembaca
bahasa Inggris. Beberapa penulis Asia, di sisi lain, menggunakan pendekatan tidak
langsung. Dalam jenis tulisan ini, topik dilihat dari berbagai sudut. Topik tidak pernah
11
Contoh paragraf ini diterjemahkan dari Wrriting Academic English oleh Oshima & Hogue, 1999, edisi ketiga,
Penerbit Pearson Education.
21
dianalisis secara langsung;
topik dirujuk secara tidak langsung.
Sekali lagi,
pengembangan seperti itu dalam paragraf bahasa Inggris terasa canggung dan kabur bagi
seorang pembaca bahasa Inggris. Retorika Spanyol berbeda dari retorika bahasa Inggris
dalam hal lain. Sementara aturan retorika bahasa Inggris mengharuskan setiap kalimat
dalam paragraf berhubungan langsung dengan gagasan utama, penulis berbahasa
Spanyol suka mengisi satu paragraf dengan penyimpangan. Meskipun sebuah paragraf
bahasa Spanyol dapat dimulai dan diakhiri dengan topik yang sama, penulis sering
menyimpang ke area yang tidak berhubungan langsung dengan topik tersebut. Oleh
karena itu, retorika Spanyol tidak mengikuti aturan kesatuan paragraf bahasa Inggris.
Singkatnya, seorang siswa yang telah menguasai tata bahasa Inggris mungkin masih
menulis makalah yang buruk kecuali dia juga telah menguasai retorika bahasa Inggris.
Selain itu, mahasiswa mungkin mengalami kesulitan membaca esai yang ditulis dengan
retorika bahasa Inggris kecuali ia memahami perbedaan "logika" dengan bahasa ibu
mereka sendiri.
Koherensi
Syarat lain untuk membuat paragraf yang baik adalah koherensi. Berasal dari kata Latin
cohere artinya saling berhubungan erat. Maknanya, seluruh kalimat di dalam paragraf tersebut
harus saling terkait antara satu kalimat dengan kalimat lainnya. Tidak boleh ada kalimat yang tibatiba melompat. Setiap kalimat harus bejalan secara mulur dan logis.
Ada empat cara untuk membuat sebuah paragraf koheren:
1. Ulangi kata kunci utama.
2. Gunakan kata ganti yang konsisten.
3. Gunakan penanda transisi untuk menghubungkan ide.
4. Susun ide Anda ke dalam urutan logis.
Pengulangan Kata Kunci
Cara termudah untuk mencapai paragraf yang koheren adalah sering mengulangi kata kunci
dalam paragraf. Baca kembali paragraf tentang Kanada dan Toleransi. Lingkari kata “Kanada” dan kata
“toleransi” dalam paragraf berikut.
22
Paragraf 1:
Kanada
Kanada diklaim sebagai salah satu negara terbaik di dunia karena tiga
alasan. Pertama, Kanada memiliki sistem perawatan kesehatan yang sangat
baik. Semua warga Kanada memiliki akses ke layanan medis dengan harga
terjangkau. Kedua, Kanada memiliki standar pendidikan tinggi. Para siswa
diajar oleh guru yang terlatih dengan baik dan didorong untuk terus belajar
sampai ke universitas. Selain itu, kota-kota di Kanada bersih dan dikelola
secara efisien. Kota-kota Kanada memiliki banyak taman dan banyak ruang
bagi orang untuk hidup. Simpulanya adalah banyak orang ingin tinggal di
Kanada.
Paragraf 2:
Toleransi
Toleransi dibutuhkan untuk menanamkan sifat saling menghargai,
menghormati, dan tenggang rasa bagi sesama. Jika toleransi dapat dibangun,
semangat kebangsaan dan bernegara pun dapat dilestarikan meskipun
berbeda suku, agama, dan warna kulit. Dengan adanya toleransi, rasa cinta
tanah air bisa terdoktrin ke dalam jiwa generasi kita sehingga muncul
kepedulian sosial sesama manusia. Jika toleransi dapat diwujudkan, bukan
mustahil kita semua dapat hidup berdampingan dalam keberagaman tanpa
adanya rasa benci dan permusuhan satu dengan lainnya.
Kata Ganti
Jika Anda menggunakan kata ganti (pronomina) selain dari kata benda kunci, pastikan bahwa
Anda menggunakan kata ganti yang tepat. Kata ganti seperti dia, engkau, kamu, mereka, beliau, saya, aku,
diriku, kami, kita, Anda, kalian harus digunakan secara tepat. Dalam percakapan sehari-hari, sering
dijumpai kata ganti kami diganti dengan kata ganti kita oleh para penutur bahasa Indonesia. Padahal,
maknanya sangat berbeda.
Dalam paragraf berikut, penggunaan kata ganti tidak konsisten. Perbaiki agar paragraf tersebut
memenuhi syarat koheren.
23
Paragraf 1:
Mahasiswa Perantau
Mahasiswa perantau harus kuat, baik secara fisik maupun mental. Pertama-tama,
jika Anda berharap untuk bisa sukses merantau sebagai mahasiswa, Anda harus kuat
secara fisik. Selain itu, mahasiswa perantau harus berlatih keras selama bertahun-tahun.
Untuk masa kuliah yang paling menantang, mereka bisa kuliah setiap hari dari pagi sampai
sore selama dua tahun lebih. Selain kuat secara fisik, dia juga harus tangguh secara mental.
Ini berarti Anda harus benar-benar berdedikasi pada kuliah yang dia tekuni. Mereka sering
tidak bisa bermain dengan teman, meninggalkan keluarga, dan kegiatan sosial lainnya.
Menjadi kuat secara mental juga berarti bahwa dia harus mampu menahan kerinduan
pada kampung halamannya. Belum lagi tekanan atas persaingan nilai yang kadang muncul
di kampus. Akhirnya, tidak semua orang bisa menjadi mahasiswa perantau yang sukses.
Penanda Transisi dan Koherensi
Penanda transisi sudah dibahas dalam bagian pertama modul ini. Kehadirannya sangat penting
sebagai panduan untuk memudahkan pembaca mengikuti ide Anda.
Tugas 3: Bandingkan paragraf 1 dan 2 berikut ini. Kedua paragraf tersebut memberikan informasi yang
sama, namun satu paragraf lebih mudah dipahami daripada paragraf lainnya karena mengandung
penanda transisi untuk mengarahkan pembaca dari satu ide ke ide berikutnya. Paragraf mana yang
berisi penanda transisi dan lebih koheren? Lingkari semua penanda transisi yang dapat Anda
identifikasi.
Paragraf 1:
Di antara tetangganya, banyak ilmuwan telah mengenal Venus sebagai planet
kembar Bumi. Sebutan ini muncul karena planet Venus memiliki ukuran yang sama
dengan Bumi, dan kepadatan serta permukaan yang sama. Suhu kedua planet ini sangat
berbeda. Suhu permukaan di planet Bumi hanya mencapai 100 derajat Fahrenheit, yang
memungkinkan kehidupan di planet ini berkembang. Di sisi lain, suhu permukaan di
planet Venus sembilan kali lebih hangat dari suhu planet Bumi. Dengan demikian, sama
sekali tidak mungkin bagi segala bentuk kehidupan untuk hidup dan berkembang di
permukaan Venus.
24
Paragraf 2:
Planet Venus dan planet Bumi memiliki beberapa persamaan dan perbedaan.
Persamaannya adalah planet Venus memiliki ukuran, kepadatan, serta permukaan yang
sama dengan planet Bumi. Namun demikian, ada perbedaan besar di antara keduanya,
yaitu suhu. Suhu kedua planet ini sangat berbeda. Suhu permukaan di planet Bumi hanya
mencapai 100 derajat Fahrenheit, yang memungkinkan kehidupan di planet ini
berkembang. Di sisi lain, suhu permukaan di planet Venus sembilan kali lebih hangat dari
suhu planet Bumi. Dengan demikian, sama sekali tidak mungkin bagi segala bentuk
kehidupan untuk hidup dan berkembang di permukaan Venus.
Anda telah melihat perbedaan antara paragraf yang menggunakan penanda transisi yang
tepat dengan yang tidak menggunakan penanda transisi. Hanya saja yang perlu Anda perhatikan
adalah Anda tidak boleh menggunakan penanda transisi di depan setiap kalimat dalam paragraf.
Menggunakan terlalu banyak penanda transisi bisa sama membingungkannya dengan
menggunakan terlalu sedikit penanda transisi. Namun, penulisan yang baik mengharuskan Anda
menggunakan penanda transisi yang cukup untuk memperjelas hubungan di antara idè Anda.
25
5. URUTAN LOGIS
Kegiatan 5:
Tujuan: Mampu menyusun paragraf dalam berbagai urutan logis.
Urutan Logis
Dalam menulis sebuah paragraf, penulis harus mampu mengurutkan ide pokok yang ditulisnya
menjadi logis. Logis adalah urutan kejadian mulai dari kalimat pertama sampai kalimat terakhir dalam
paragraf harus terangkai secara runtut dan tidak kacau balau, sehingga tidak membingungkan pembaca.
Pada bagian ini, Anda akan mempelajari cara menuangkan ide dalam paragraf dalam urutan logis
untuk mencapai koherensi. Anda akan mempelajari tiga jenis urutan logis yang banyak dikenal dalam
menulis paragraf, yaitu urutan kronologis, urutan kepentingan atau divisi logis, urutan
perbandingan/kontras.
1. Urutan kronologis adalah cara mengorganisasikan ide dengan urutan waktu terjadinya suatu
peristiwa, perbuatan atau tindakan atau proses terjadinya sesuatu.
Contoh paragraf:
a. Urutan kronologis: berdasarkan waktu (narasi)
Evolusi Komputer12
Dalam kurun waktu enam puluh tahun yang relatif singkat, telah terjadi evolusi yang luar biasa
dalam ukuran dan kemampuan komputer. Pada saat ini, chip komputer yang lebih kecil dari ujung jari
Anda memiliki kemampuan yang sama dengan mesin berukuran ruangan beberapa tahun yang lalu.
komputer dikembangkan sekitar tahun 1945. Komputer begitu besar sehingga mereka membutuhkan
ruangan ber-AC khusus. Sekitar dua puluh tahun kemudian, pada 1960-an, komputer berukuran meja
dikembangkan. Ini mewakili kemajuan besar. Namun, sebelum akhir dekade yang sama, komputer
generasi ketiga, yang menggunakan sirkuit terpadu sederhana dan yang bahkan lebih kecil dan lebih
12
Contoh paragraf ini diadopsi dan diterjemahkan dari Writing Academic English, edisi ketiga oleh Alice Oshima &
Ana Hogue, 1999, penerbit Pearson Education.
26
cepat, telah muncul. Pada tahun 1971, mikroprosesor pertama, berukuran kurang dari satu
sentimeter persegi dikembangkan. Mikroprosesor modern saat ini mengandung sebanyak 10 juta
mikroprosesor dua kali lipat setiap delapan belas bulan.
b. Urutan knorologis: Proses
Teknologi Kloning13
Pada tahun 1997, seekor domba yang lahir di Skotlandia langsung menjadi selebriti.
Sama persis dengan ibunya yang berusia enam tahun, Dolly adalah hewan pertama yang
dikloning dari sel dewasa. Hewan lain sebelumnya telah diklon dari sel embrio, tetapi Dolly
adalah hewan pertama yang berasal dari sel dewasa. Kelahirannya merupakan langkah luar
biasa dalam teknologi kloning. Kloning Dolly melibatkan beberapa langkah. Pertama, sel yang
sebelumnya diambil dari ibu Dolly mengalami kelaparan selama lima hari, yang menyebabkan
sel tersebut berhenti membelah. Terganggunya siklus pembagian sel ini memudahkan
mereka memprogram ulang diri mereka sendiri untuk mulai menumbuhkan organisme baru.
Setelah lima hari, inti sel ini dikeluarkan dan dipindahkan ke dalam telur domba yang tidak
dibuahi, dari mana inti sel tersebut sebelumnya telah dibuang. Pada tahap berikutnya, telur
itu ditanam di laboratorium untuk jangka waktu tertentu. Kemudian telur itu ditanamkan ke
domba yang berbeda, di mana ia tumbuh secara normal. Ketika domba akhirnya melahirkan,
domba tersebut merupakan salinan genetik yang tepat, atau klon, dari domba yang telah
menyediakan inti yang ditransfer, bukan dari domba yang menyediakan telur.
2. Urutan kepentingan atau divisi logis adalah cara mengorgaisasikan ide dengan mengelompokkan
secara bersama-sama ide yang terkait dan membicarakan kelompok itu secara berurutan. Dalam
kehidupan sehari-hari, pasar swalayan biasanya memisah-misahkan barang dagangannya secara
berkelompok: ikan dan daging satu kelompok, sayur dan buah segar satu kelompok, susu, keju,
mentega satu kelompok, dan seterusnya.
Pengelompokan bisa juga berdasarkan kadar
kepentingannya. Misalnya, menggambarkan pengelompokkan ide ke dalam divisi logis berdasarkan
kedudukan yang dianggap paling penting oleh penulis.
13
Contoh paragraf ini diadopsi dan diterjemahkan dari Writing Academic English, edisi ketiga oleh Alice Oshima &
Ana Hogue, 1999, penerbit Pearson Education.
27
c. Urutan kepentingan/divisi logis.
Mengapa Saya tidak Memiliki Kartu Kredit14
Ada tiga alasan mengapa saya tidak memiliki kartu kredit. Alasan pertama adalah karena
menggunakan sepotong plastik sebagai ganti uang tunai membuat saya lebih mudah membeli
barang-barang yang tidak mampu saya beli. Misalnya, minggu lalu saya melihat sepasang sandal
merah muda seharga $ 75.00 di toko sepatu favorit saya. Tentu saja, saya tidak membutuhkan
sandal merah muda, saya juga tidak mampu membelinya. Namun, dengan kartu kredit, saya
sekarang mungkin dapat memiliki sandal itu dan mengkhawatirkan cara melunasinya. Alasan
kedua saya tidak memiliki kartu kredit adalah karena saya akan berutang seperti teman saya Sara
si penggila belanja. Sara mendapat kredit tahun lalu, dan dia sudah berutang $ 4.000. Dia membeli
barang-barang yang tidak terlalu dia butuhkan seperti perhiasan dan kacamata hitam desainer.
Sara hanya melakukan pembayaran minimum, jadi saldonya tidak pernah berkurang. Dia akan
berhutang selama bertahun-tahun. Alasan ketiga saya tidak memiliki kartu kredit adalah kesulitan
dalam memahami ketentuan penting dalam kontrak kartu kredit. Jika saya tidak membaca
cetakan kecilnya, saya akan terkejut. Misalnya, beberapa perusahaan kredit akan menaikkan suku
bunga saya jika saya melakukan pembayaran bahkan terlambat satu hari. Singkatnya, kartu kredit
mungkin merupakan kenyamanan bagi sebagian orang, tetapi bagi saya, itu adalah tiket plastik
menuju bencana finansial.
3. Urutan perbandingan/kontras adalah perbandingan atau pertentangan dua hal yang tingkatannya
sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan dan perbedaan.
d. Urutan perbandingan/kontras
Google Meet vs Zoom
Google Meet hadir secara gratis untuk semua orang dalam beberapa bulan terakhir ini.
Begitu pula Zoom sudah memiliki versi gratis. Tetapi seperti penawaran gratis lainnya, versi
gratis Google Meet dan Zoom keduanya memiliki beberapa keterbatasan. Google Meet
menawarkan batas rapat 60 menit untuk pengguna gratis. Artinya, Anda tidak dapat
14
Contoh paragraf diadopsi dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dari
https://espressoenglish.wordpress.com/2013/06/10/logical-division-of-ideas-paragraf/ . Diakses tanggal 17
September 2020.
28
mengadakan rapat virtual selama lebih dari 60 menit jika Anda menggunakan versi gratis.
Zoom, di sisi lain, memberikan batas 40 menit untuk pertemuan kelompok di bawah opsi
gratisnya. Selanjutnya, keamanan adalah salah satu aspek utama yang membuat Google Meet
sangat berbeda dari Zoom. Belakangan ini juga menjadi pusat perhatian untuk masalah
keamanan dan bahkan baru-baru ini merilis Zoom 5.0 untuk mengatasi beberapa di antaranya.
Sebagai gambaran, Google Meet mendukung beberapa opsi verifikasi 2 langkah untuk akun
pengguna dan mematuhi standar keamanan IETF untuk Datagram Transport Layer Security
(DTLS) dan Secure Real-time Transport Protocol (SRTP). Meet juga menghasilkan kunci enkripsi
unik yang hanya ada selama rapat berjalan dan ditransmisikan dalam RPC yang dienkripsi dan
diamankan (panggilan prosedur jarak jauh) saat rapat disiapkan. Sebaliknya, Zoom
menggunakan standar enkripsi AES 256-bit GCM yang disebut-sebut akan diaktifkan di semua
akun. Namun, kami masih melihat masalah seperti Zoombomings muncul di Web.
Tugas 1: Termasuk menggunakan urutan logis apakah paragraf di bawah ini? Mengapa?
Bacalah paragraf berikut:
Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi ia selalu berusaha tampil di muka
umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Ia sebenarnya paling senang mengenakan
pakaian yang praktis. Ia menyenangi topi dan syal. Lain halnya dengan Margareth Thatcher.
Sejak menjadi pemimpin partai konservatif, ia melembutkan gaya berpakaian dan
rambutnya. Ia membeli pakaian dua kali setahun dan cenderung memilih pakaian yang
modis. Ia tidak terlalu suka mengenakan topi dan hanya memakainya pada saat pergi ke
pernikahan, pemakaman, serta upacara resmi, seperti acara-acara di parlemen.
Bandingkan kedua paragraf di bawah ini:
1)
Kemarin saya menemani ibu menyiapkan makanan di dapur. Ayah berada di
ruang tamu menonton televisi. Kami bergegas lari ke tanah lapang. Ayah
menggenggam tangan saya. Secepat kilat ibu menghampiri adik. Dari kejauhan, kami
melihat rumah sudah roboh sejajar dengan tanah. Seketika, tanah tiba-tiba
bergoyang. Bergetar lebih dari 30 detik. Sambil menggendong adik, ibu dengan napas
29
sesak dihampiri oleh para tetangga. Tak hanya rumah kami yang roboh, rumah
mereka juga mengalami hal yang sama.
2)
Kemarin saya menemani ibu menyiapkan makanan di dapur. Ayah berada di
ruang tamu menonton televisi. Seketika, tanah tiba-tiba bergoyang dan bergetar lebih
dari 30 detik. Secepat kilat ibu langsung menghampiri adik. Ayah menggenggam
tangan saya. Kami lalu bergegas lari ke tanah lapang. Dari kejauhan kami melihat
rumah sudah roboh sejajar dengan tanah. Debu sudah naik. Sambil menggendong
adik, ibu dengan napas sesak dihampiri oleh para tetangga. Tak hanya rumah kami
yang roboh, rumah mereka juga mengalami hal yang sama.
Tugas 2: Setelah membaca kedua paragraf di atas, manakah yang menurut Anda memiliki urutan logis?
Mengapa? Urutan logis apakah yang terkandung dalam paragraf di atas?
Tugas 3: Urutkan kalimat berikut sehingga menjadi paragraf yang memiliki urutan logis
kepentingan/divisi logis.
_____ Ini merupakan degradasi yang sangat memprihatinkan.
_____ Perubahan ekologi menjadi ancaman primer dan sekunder terhadap komoditas utama pangan kita.
_____ Hasil panen para petani terancam gagal.
_____ Ancaman primer berupa gagalnya padi dipanen.
_____ Hasil penelitian Dirjen Tanaman Pangan dan Holtikura (2018) menunjukkan bahwa di setiap
sepuluh kilometer persegi hanya ditemukan satu sawah saja yang bisa panen.
_____ Adapun ancaman sekunder berupa maraknya tengkulak yang menjual hasil panen dengan harga
sangat tinggi.
_____ Padahal dua puluh tahun lalu negara ini terkenal dengan swasembada pangan melimpah.
Tugas 4: Susun ulanglah kembali kalimat di bawah ini sehingga memiliki urutan yang logis. Tambahkan
transisi sehingga kalimat menjadi koheren. Setelah Anda menyusunnya, jenis urutan logis apakah yang
terkandung dalam paragraf di bawah ini?
30
Sekitar 200 penduduk dari beberapa desa dibawa ke rumah sakit. Musibah terjadi enam jam
setelah mereka menikmati hidangan dalam hajatan sunatan di rumah Slamet Riyadi (38), warga Desa
Jompo Kulon, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Tak ada korban meninggal dalam
musibah tersebut. Tadi malam warga Kecamatan Sokaraja gempar. Ratusan warga mengalami keracunan.
Tugas 5: Buatlah contoh paragraf yang menunjukkan urutan logis perbandingan dan kontras.
31
6. PENDUKUNG KONKRET TERHADAP PERNYATAAN (1)
Kegiatan 6:
Tujuan: Mampu menyuplai dukungan konkret yang rinci terhadap pernyataan yang ditulis: tinjauan umum
mengenai fakta versus opini, pendukung konkret berupa contoh dan statistik.
Fakta dan Opini
Pada bagian ini, Anda akan mempelajari perbedaan antara fakta dan opini, dan cara menyuplai
pendukung konkret dalam paragraf berupa contoh dan statistik.
Fakta adalah kejadian atau keadaan yang benar-benar terjadi, bukan mitos, serta pernah dilihat
oleh manusia itu sendiri atau telah dilakukan suatu pengujian dan pemastian di khalayak umum. Fakta
dapat disebut juga sebagai hasil pengamatan secara objektif yang memiliki data akurat yang dapat
diverifikasi kebenarannya. Suatu kalimat dapat dikatakan memuat fakta apabila ditemukan data yang jelas
yang diakui kebenarannya oleh banyak pihak, khususnya oleh badan atau lembaga resmi. Data tersebut
dapat berupa statistik, tanggal dan waktu kejadian, maupun hal lain yang telah terverifikasi.
Opini adalah suatu ide, pikiran, atau pendapat yang biasanya bersifat subjektif serta belum
disahkan kebenarannya. Opini bisa menjadi seperti prediksi yang berisi dugaan yang belum dapat
dipastikan bahwa hal tersebut benar. Meskipun opini bukan merupakan fakta, namun apabila opini
tersebut kelak dapat terbukti kebenarannya, opini tersebut akan berubah menjadi fakta. Suatu kalimat
dapat dikatakan memuat opini apabila pernyataan yang dipaparkan dalam kalimat cenderung subjektif
dan bersifat relatif. Relatif yang dimaksud adalah nilai yang dinyatakan tergantung kepada siapa yang
memandangnya.
Fakta versus Opini
Fakta adalah pernyataan objektif tentang suatu kebenaran. Contoh:

Air mendidih pada 100 derajat Celsius.

Wanita memiliki Rahim sehingga dapat mengandung.

Bumi ini bulat.
Opini adalah pernyataan subjektif berdasarkan keyakinan dan sikap seseorang. Contoh:
32

Pria lebih pintar menyetir daripada wanita.

Pancasila cocok untuk semua bangsa.

Pendidikan karakter sangat penting untuk kemajuan suatu bangsa.
Dalam tulisan ilmiah, Anda tidak dilarang untuk mengemukakan opini Anda, justru Anda dituntut
untuk mengemukakan opini Anda, tetapi mengemukakan opini tidaklah cukup. Anda harus mendukung
opini Anda dengan fakta yang rinci atau pendukung konkret. Dalam tulisan akademik, walaupun yang
Anda tulis itu merupakan fakta, Anda masih harus mendukungnya dengan rincian yang meyakinkan.
Berikut adalah contoh pernyataan yang membutuhkan pendukung konkret agar dapat diterima
dalam tulisan akademik.
Penyataan yang masih memerlukan pendukung
Pendukung konkret
konkret
American Cancer Society melaporkan bahwa
Merokok dapat menyebabkan kanker paru.
penyebab nomor satu kanker paru-paru di antara
pria dan wanita adalah merokok.
Karena itu, kalau Anda menulis pernyataan, “Merokok dapat menyebabkan kanker paru”, tidaklah cukup.
Anda harus menyuplai pendukung konkret, sehingga pernyataan Anda menjadi:
Merokok dapat menyebabkan kanker paru. American Cancer Society melaporkan
bahwa penyebab nomor satu kanker paru-paru di antara pria dan wanita adalah
merokok.
Tugas 1: Tentukanlah. Yang mana pernyataan berikut opini (O) dan yang mana fakta (F).
------------ 1. Madu adalah obat yang paling manjur.
------------ 2. Bulan berotasi mengelilingi bumi.
------------ 3. Anak-anak umumnya mulai berbicara antara usia 18 s.d. 24 bulan.
------------ 4. Virus Corona adalah virus yang paling mematikan.
------------ 5. Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa resmi PBB.
33
Pendukung Konkret
Seorang penulis harus mampu menyupai pernyataannya dengan bukti/pendukung konkret.
Bukti/pendukung ini dapat berupa contoh, data statistik, dan kutipan. Perhatikan contoh paragraf
berikut.
Paragraf satu
Peran Baru Ayah15
Dr. Elizabeth Lee adalah direktur medis yang bertanggung jawab atas penyakit
menular di daerah negara bagian Amerika Serikat. Dia menikmati kariernya yang menantang
dan lebih memilih tinggal di rumah bersama dua anaknya yang masih kecil. Dia dan
suaminya, Jack, menyadari pentingnya partisipasi aktif orang tua dalam kehidupan anakanak mereka. Oleh karena itu, mereka memutuskan bahwa salah satu dari mereka harus
tinggal di rumah untuk menjadi orang tua penuh waktu. Jack menjadi pengasuh utama
karena tinggal di rumah akan memungkinkannya menghabiskan waktu mengembangkan
bisnis desain grafisnya. Jack Lee adalah salah satu dari semakin banyak ayah yang tinggal di
rumah. Menurut survei tahun 1996 oleh Los Angeles Times, 39 persen pria yang menanggapi
10 survei tersebut menunjukkan bahwa mereka bersedia berhenti dari pekerjaannya untuk
mengasuh anak-anak mereka, sementara istri mereka menjadi pencari nafkah utama. Lebih
lanjut, Biro Sensus A.S. melaporkan pada tahun 1997 sekitar dua juta pria di seluruh Amerika
Serikat memiliki tanggung jawab utama untuk anak-anak mereka.
Paragraf dua:
Cara penularan virus COVID-1916
Infeksi saluran pernafasan dapat ditularkan melalui tetesan dengan ukuran yang berbeda:
ketika partikel tetesan berdiameter >5-10 μm, partikel tetesan tersebut disebut sebagai tetesan
pernapasan, dan bila kemudian berdiameter <5μm, pastikel tetesan itu disebut sebagai inti
15
Paragra ini diadopsi dan diterjemahkan dari Writing Academic English, Edisi ketiga Oleh Alice Oshima & Ana
Hogue, 1999, halaman 73-74.
16
Paragraf ini diadopsi dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dari https://www.who.int/newsroom/commentaries/detail/modes-of-transmission-of-virus-causing-covid-19-implications-for-ipc-precautionrecommendations. Diakses pada tanggal 16 September 2020.
34
tetesan. Menurut bukti yang dilaporkan oleh World Health Organization di Cina, virus COVID-19
terutama ditularkan di antara orang-orang melalui tetesan pernapasan dan rute kontak. 2-7
Dalam analisis terhadap 75.465 kasus COVID-19 di China, penularan melalui udara tidak
dilaporkan.
Paragraf tiga:
Kabupaten Grobogan
Kabupaten Grobogan menjadi kabupaten terluas urutan kedua di Provinsi Jawa Tengah
setelah Cilacap. Secara geografis, wilayah Kabupaten Grobogan terletak di antara 110o15’ BT –
111o25’ BT dan 7o LS - 7o30’ LS dengan kondisi tanah berupa daerah pegunungan kapur,
perbukitan dan dataran di bagian tengahnya. Awalnya kabupaten Grobogan beribu kota di
Kecamatan Grobogan, namun kemudian berpindah ke Kecamatan Purwodadi. Makanan khas
daerah ini sangat terkenal, misalnya becek. Becek adalah sayur daging sapi yang dihidangkan saat
ada acara adat. Selain makanan, tempat wisata kabupaten Grobogan juga unik untuk dilihat,
seperti Kedung Ombo, pemandangan Jatipohon, api abadi Mrapen dan Bledug Kuwu.
Paragraf empat:
Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi
Perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional mulai membawa dampak serius bagi
kehidupan masyarakat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut melemahnya perekonomian
berimbas pada melonjaknya angka pengangguran yang pada kuartal III tahun 2015 mencapai 7,56
juta orang. Salah satu penyumbang terbesar pengangguran adalah sektor pertanian yang dalam
setahun terakhir turun daya serapnya dari 38,97 juta orang menjadi 37,75 orang atau turun 1,2
juta orang. Data BPS ini dijadikan acuan pemerintah untuk menangani masalah pengangguran.
Paragraf lima:
Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi
Perlambatan pertumbuhan ekonomi jika tidak segera diantisipasi dengan kebijakan yang
tepat akan mengakibatkan jumlah angka pengangguran akan terus bertambah. Kita juga tak bisa
menyalahkan industri yang akhirnya melakukan PHK sebagai upaya efisiensi agar tetap bisa
35
bertahan. Di sinilah pemerintah harus hadir untuk menyelamatkan dan melindungi berbagai
bidang industri yang kini sedang ”megap-megap”. Jangan sampai industri dibiarkan sendirian
menyelesaikan masalahnya tanpa ada bantuan dari pemerintah. Pemerintah memang sudah
mengeluarkan enam paket ekonomi sebagai upaya untuk memulihkan perekonomian nasional
dari keterpurukan. Akan tetapi, paket kebijakan tersebut belum banyak berperan dalam
memperbaiki masalah ekonomi bangsa ini.
Tugas 2: Jawablah pertanyaan berikut setelah Anda membaca ketiga paragraf di atas.
a) Manakah paragraf di atas yang menggunakan pendukung konkret berupa statistik? Tandai
dukungan konkret yang terdapat di dalam paragraf tersebut.
b) Manakah paragraf yang tidak dilengkapi dengan pendukung konkret?
c) Manakah paragraf di atas yang menggunakan pendukung konkret berupa contoh? Tandai
dukungan konkret yang terdapat di dalam paragraf tersebut.
Tugas 3: Buatlah satu paragraf yang menggunakan pendukung konkret berupa contoh atau data
statistik.
36
7. DUKUNGAN KONKRET TERHADAP PERNYATAAN (2)
Kegiatan 7:
Tujuan: Mampu menyuplai dukungan konkret yang rinci terhadap pernyataan yang ditulis: tinjauan umum
mengenai kutipan/sitasi, parafrasa, dan ringkasan.
Dukungan Konkret: Kutipan langsung dan tidak langsung
Seorang penulis harus mampu menyupai pernyataannya dengan bukti konkret. Dalam bagian
sebelumnya, Anda sudah belajar cara menyuplai dukungan konkret menggunakan contoh dan data
statistik. Pada bagian ini, Anda akan mempelajari cara menulis kutipan/sitasi langsung dan tidak langsung
(parafrasa dan ringkasan) untuk menyuplai dukungan konkret yang rinci terhadap suatu pernyataan.
Hal penting yang perlu Anda pelajari adalah bagaimana menggunakan informasi dari sumber luar
tanpa terlibat dalam tindakan PLAGIARISME, yang merupakan pelanggaran berat. Tindakan plagiarisme
bisa terjadi dalam dua kondisi, yaitu 1) Menggunakan kata-kata atau ide penulis lain tanpa menyebutkan
nama penulisnya; dan 2) Menulis ulang pendapat atau ide orang lain, tetapi tulisan ulang itu sangat mirip
dengan kata-kata asli penulisnya, walaupun Anda menyebutkan nama penulisnya. Jika Anda mengutip
pendapat orang lain, apakah berupa kutipan langsung atau kutipan tidak langsung, Anda harus menulis
sumber kutipan Anda.
Penggunaan kutipan atau sitasi merupakan cara mendukung ide dengan bukti konkret untuk
memperkuat pernyataan tesis. Untuk memilih kutipan yang bagus, carilah kalimat yang mendukung
argumen Anda. Kemudian, masukkan ke dalam tulisan, dan pastikan Anda menyatakan sumbernya dan
masukkan dalam daftar pustaka sesuai dengan panduan yang digunakan.
Kutipan terbagi menjadi dua, yaitu: (1) Kutipan langsung/sitasi; dan (2) Kutipan tidak
langsung/parafrasa. Kemudian, kutipan langsung dibedakan menjadi dua, yaitu: (a) Kutipan langsung
panjang; dan (b) Kutipan langsung pendek.
Kutipan Langsung
Kutipan langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya dan tidak boleh ada
perubahan. Gunakan kutipan ini jika ingin menyampaikan definisi atau jika ada pernyataan kuat dan
37
berkesan yang perlu ditonjolkan untuk mendukung argumen Anda. Kalau ada hal yang dinilai meragukan,
beri tanda “[sic!]” yang artinya kita sekadar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab
atas kesalahan itu. Gunakan titik tiga berspasi [. . .] apabila ada bagian kata-kata kutipan yang dihilangkan.
Contoh: “… hal itu memiliki makan [sic!] yang ambigu.” (“Makan” dalam kalimat kutipan
diperkirakan salah ketik dan seharusnya diketik menjadi “makna”).
Kutipan langsung dibedakan menjadi dua, yaitu kutipan langsung panjang dan kutipan langsung
pendek.
a) Kutipan langsung panjang
Nama lain jenis kutipan ini yaitu block quote. Menurut APA (American Psychological Association)
Style, sebuah kutipan tergolong dikatakan panjang apabila penulis mengutip melebihi 40 kata. Menurut
MLA (Modern Language Asociation) Style, sebuah kutipan tergolong dikatakan panjang apabila panjang
kalimat yang dikutip melebihi 4 baris. Kutipan panjang diketik pada alinea baru menggunakan tab, spasi
1, dan tidak menggunakan tanda petik. Perhatikan contoh berikut:
Menurut Kridalaksana (1996, hlm. 2), variasi bahasa berdasarkan pemakai bahasa dibedakan
atas empat jenis sebagai berikut:
(1) Dialek regional yaitu variasi bahasa berdasarkan daerah. Variasi regional membedakan
bahasa yang dipakai di satu tempat dengan yang dipakai di tempat lain. (2) Dialek sosial yaitu
dialek yang dipakai oleh kelompok sosial tertentu atau yang menandai stratum social
tertentu. (3) Dialek temporal yaitu dialek yang dipakai pada kurun waktu tertentu. (4) Ideolek
yaitu keseluruhan cirri-ciri bahasa seseorang.
Tugas 1: Buatlah dua contoh kutipan langsung panjang dari teks buku ajar apa pun yang Anda miliki.
b) Kutipan langsung pendek
Jika penulis mengutip sumber bacaan berjumlah kurang dari empat baris, teks yang dikutip
dimasukkan menjadi bagian dalam tulisan dan menjadi kelanjutan tubuh tulisan (bukan paragraf baru)
dengan mempergunakan tanda kutipan berupa koma dua di bagian atas di awal dan akhir kalimat yang
dikutip. Kutipan ditulis menjadi satu dalam sebuah paragraf. Perhatikan contoh berikut:
a. Effective teams can be difficult to describe because “high performance along one domain does
not translate to high performance along another” (Ervin dkk., 2018, h. 470).
b. “Mental seseorang akan tertekan ketika tuntutan semakin besar namun ia tidak sanggup
mengejar tuntutan tersebut” (Ekarasi, 2015, h. 132).
38
c. “Ada orang yang sangat lucu, ada juga yang sangat tidak lucu, dan kebanyakan orang berada
di antara keduanya,” ujar Nusbaum (2017, h. 231) dalam tulisannya.
Tugas 2: Buatlah tiga contoh kutipan langsung pendek dari teks buku ajar apa pun yang Anda miliki.
Kutipan Tidak Langsung (Parafrasa)
Kutipan tidak langsung atau parafrasa adalah menuliskan kembali pendapat yang dikutip
menggunakan kata-kata Anda sendiri yang makna/idenya sama/sinonim dengan naskah aslinya. Kutipan
ditulis menyatu dengan teks dan tidak usah diapit tanda kutip.
Cara menulis parafrasa
1. Bacalah teks yang akan diprafrasa beberapa kali untuk memahami ide secara penuh.
2. Panjang parafrasa kurang lebih sama panjangnya dengan teks aslinya.
3. Gunakanlah kata-kata yang bersinonim, sehingga Anda tidak mengulangi kata-kata aslinya.
4. Bila perlu, gunakan struktur kalimat yang berbeda.
5. Catat konsep/ide utamanya.
6. Tulis versi teks Anda tanpa melihat aslinya.
7. Bandingkan teks Anda dengan teks aslinya dan buat sedikit penyesuaian pada frasa yang
terlalu mirip.
8. Kutip sumbernya.
Perhatikan contoh parafrasa berikut.
1) Teks asli:
Saya tidak hadir di kelas karena sakit.
Parafrasa:
Saya kurang sehat sehingga saya absen dari kelas.
2) Teks asli:
Sebuah kejutan di bidang realita maya (virtual reality) terjadi tahun 1961 dengan kemunculan
Sensorama ciptaan Heilig.
Parafrasa:
Hasil karya Heillig yang dikenal dengan nama Sensorama membawa perubahan yang signifikan
dalam sejarah realita maya (Krisnawati, 2000, hlm. 55).
39
3) Teks asli:
Sangatlah pelik untuk mendefinisikan plagiasi saat Anda melakukan ringkasan atau parafrasa.
Keduanya memang berbeda, tetapi batas-batas parafrasa dan ringkasan sangatlah tipis
sehingga Anda tidak menyadari jika Anda berpindah dari melakukan parafrasa menjadi
meringkas, kemudian berpindah ke malakukan plagiasi. Apapun tujuanmu, parafrasa yang
sangat mirip dengan naskah asli dianggap sebagai melakukan plagiasi, meskipun Anda telah
menuliskan sumbernya (Booth dkk., 2005, hlm 203).
Parafrasa:
Menurut Booth, Colomb, dan Williams (2005: 203), penulis terkadang melakukan plagiasi
tanpa mereka sadari karena mereka mengira melakukan ringkasan saat mereka melakukan
parafrasa yang terlalu mirip dengan naskah asli, suatu aktifitas yang disebut plagiat. Bahkan
saat aktifitas tersebut dilakukan dengan tidak sengaja dan sumber pustakanya pun dituliskan,
hal ini tetap dianggap sebagai sebuah plagiarisme.
Tugas 3: Parafrasalah teks berikut.
Beberapa
waktu
lalu,
Organisasi
Kesehatan
Dunia
(WHO)
mengumumkan
bahwa
penyebaran virus Corona bisa terjadi melalui udara. Dalam pedoman terbarunya yang dirilis di
laman resminya, WHO akhirnya memasukkan udara sebagai salah satu transmisi atau cara
penularan virus Corona.
Kutipan Tdak Langsung (Ringkasan)
Ringkasan adalah tulisan yang memuat ide pokok atau intisari penulis yang dirangkum dengan
hanya menunjukkan gagasan utama. Jumlah kalimat jauh lebih pendek daripada naskah asli dan mengulas
garis besar materi sumber. Ringkasan ditulis dengan menyebutkan sumber asli (nama belakang pengarang
dan tahun) tanpa disertai informasi mengenai halaman. Perhatikan contoh berikut:
Naskah asli:
Batuk sebetulnya bukan penyakit refleks. Batuk timbul karena mengalami rangsangan
udara yang berpolusi, asap pabrik, asap rokok, bau-bauan, gas yang merangsang atau
40
kekurangan udara. Batuk juga dapat terjadi karena saluran pernapasan atau paru-paru terkena
infeksi kuman-kuman tertentu. Udara dingin atau lembab dapat juga membuat orang batuk
atau bersin.
Obat batuk yang dijual di pasaran bebas umumnya terdiri atas obat atau campuran obat
yang mengandung bahan yang dapat mengeluarkan lendir atau riak agar saluran pernapasan
bersih dari gangguan atau rangsangan penyebab batuk itu, Obat batuk jenis ini disebut
ekspektoran.
Ringkasan:
Penyakit batuk terjadi karena polusi udara, asap pabrik, rokok, bau-bauan, gas, kekurangan
udara, lembab, dan gangguan saluran pernapasan. Batuk dapat diobati dengan ekspektoran
yang dijual di pasaran bebas.
Tugas 4: Buatlah dua contoh ringkasan dari teks buku ajar apa pun yang Anda miliki (sertakan naskah
aslinya).
41
8. URUTAN KRONOLOGIS
Kegiatan 8:
Tujuan: Mampu menulis esai dengan urutan kronologis: tinjauan umum mengenai pengorganisasian esai
dengan urutan kronologis, paragraf pendahuluan esai dengan urutan kronologis, dan penanda transisi
esai dengan urutan kronologis.
Urutan Kronologis
Pada bagian ini, Anda akan mempelajari cara menulis dengan menggunakan urutan kronologis
yang dimulai dengan cara menulis kalimat secara kronologis, dan kemudian Anda akan belajar cara
merangkaikan kalimat itu menjadi satu tulisan menggunakan penanda transisi urutan kronologis.
Setiap tulisan pasti membahas suatu tema berdasarkan sudut pandang pribadi seorang penulis.
Penulis dapat menggambarkan opini yang ada untuk dituangkan secara kronologis atau berurutan sesuai
dengan ide yang telah disusun dalam kerangka kerja sebuah tulisan. Dengan demikian, yang dimaksud
dengan urutan kronologis adalah sebuah cara mengorganisasikan tulisan berdasarkan urutan waktu atau
peristiwa yang terjadi di dalam proses sebuah kisah. Tulisan seperti ini disebut juga paragraf proses atau
esai proses.
Model Paragraf
Tahapan Pramenulis
Tahap prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan
menulis. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahap prapenulisan.
Pertama, menentukan topik. Topik adalah inti yang menjadi pokok
permasalahan sebuah tulisan. Kedua, memikirkan tujuan penulisan. Apa yang
ingin dicapai penulis melalui tulisannya? Apakah tulisan ini bertujuan
menghibur, memberi informasi, membuktikan sesuatu atau mengklarifikasi?
Ketiga, memikirkan sasaran. Penulis harus memikirkan untuk siapa ia menulis
dan menyesuaikannya dengan tingkat pendidikan, tingkat sosial, dan
informasi yang diberikan. Keempat, mengumpulkan informasi. Penulis harus
42
mengumpulkan
informasi
yang
mendukung
tulisannya.
Terakhir,
mengorganisasikan ide dan informasi. Ide dan informasi dapat diorganisasikan
dalam sebuah kerangka karangan yang memuat garis besar ide yang akan
ditulis.
Paragraf proses memiliki thesis statement (pernyataan tesis) yang menandakan adanya sebuah proses
yang berlangsung dan ditandai dengan urutan kronologis kejadian atau tahapan dalam sebuah prosedur.
Beberapa hal harus diperhatikan dalam tahap prapenulisan.
Kalimat penggalan di atas adalah pernyataan tesis dalam contoh paragraf di atas. Kalimat ini menandakan
bahwa akan ada serangkaian tahap yang harus dilakukan saat seseorang ingin mulai kegiatan menulis.
Penanda Transisi Esai dalam Urutan Kronologis
Indikasi yang mencirikan sebuah paragraf atau esai proses adalah adanya penggunaan transisi yang
menggambarkan urutan proses suatu peristiwa, langkah atau tahapan sebuah prosedur, atau urutan
rencana yang semuanya disusun secara kronologis.
Pertama, menentukan topik.
Kata “pertama” merupakan transisi kronologis yang menandakan awal urutan sebuah proses.
Kedua, memikirkan tujuan penulisan.
Kata “kedua” dalam penggalan kalimat di atas merupakan transisi kronologis lanjutan yang menandakan
sambungan urutan sebuah proses.
Terakhir, mengorganisasikan ide dan informasi.
Kata “terakhir” dalam penggalan kalimat di atas merupakan transisi kronologis yang menunjukkan hasil
akhir atau tahapan terakhir sebuah proses.
43
Berikut adalah contoh transisi esai dalam urutan kronologis:
Kata dan frasa
Pertama-tama, pertama, kedua, ketiga, dst.
Pertama, lakukan tahap prapenulisan.
Kemudian, selanjutnya, sesaat kemudian, lalu,
Kemudian, mulailah masuk tahapan menulis.
terakhir, pada akhirnya.
Sementara itu, persiapkan juga bukti yang
Pada waktu yang bersamaan, sekarang, akurat untuk mendukung tulisan Anda.
sementara itu, perlahan-lahan.
Terakhir, periksa kembali tulisan yang telah
dibuat.
Penghubung
Sejak, setelah, sampai dengan, segera, ketika,
Setelah melewati tahap penulisan, lakukan
sebelum, sesaat.
tahap berikutnya untuk memeriksa tulisan
Anda.
Jangan lupa memeriksa kembali semua
penulisan diksi ketika Anda menulis.
Lainnya
Langkah pertama (kedua sampai terakhir), Langkah terakhir adalah memeriksa kembali
keesokan harinya, lima menit kemudian, semua daftar pustaka yang digunakan.
selama sepuluh menit, setelah peristiwa itu,
Bacalah kembali hasil tulisan Anda keesokan
beberapa tahun lalu, dua minggu yang lalu, di
harinya.
masa yang akan datang, setahun kemudian.
Terus lanjutkan mengaduk sup
selama
sepuluh menit.
Tugas 1: Urutkan paragraf berikut sehingga memiliki urutan kronologis yang logis. Tandai manakah
thesis statement (pernyataan tesis) dalam tulisan ini.
a) ______ Cuci bersih beras. Langkah awal ini sangat penting. Nasi pulen bisa didapatkan dengan
cara merendam beras maksimal satu jam.
b) ______ Terakhir, hidangkan nasi di atas meja. Nasi bisa dinikmati hangat-hangat bersama laukpauk. Selamat mencoba!
c) ______ Siapkan beras sesuai kebutuhan.
44
d) ______ Setelah itu, pencet tombol 'cook' atau masak pada rice cooker. Lalu tunggu nasi matang.
Biasanya, memasak nasi di rice cooker memakan waktu sekitar 30 menit. Ingat juga, jangan
membuka-tutup rice cooker karena akan merusak proses pengukusan.
e) ______ Cara memasak nasi agar pulen dengan menggunakan rice cooker.
f)
______ Kemudian, tiriskan air rendaman beras. Masukkan beras yang telah direndam ke dalam
panci rice cooker dengan tinggi air sekitar satu ruas jari atau dua sentimeter di atas beras. Bisa
juga mengukur air dengan melihat petunjuk angka pada panci.
g) ______ Setelah matang, aduk nasi hingga ke bagian bawah dan pinggirnya. Hal ini mencegah nasi
berkerak dan mengeringkan permukaan nasi nanti saat disimpan.
Tugas 2: Menggunakan Transisi dalam Urutan Kronologis
Isilah titik-titik di bawah ini dengan transisi urutan kronologis yang tepat dari pilihan yang tersedia. Satu
transisi hanya dapat digunakan sekali.
Begitu kerja dimulai
Beberapa menit kemudian
Kedua
Selanjutnya
Di tengah diskusi
Pertama
Akhirnya
Ketika dia diminta memberi pendapat
Simpulannya
Lalu
Teman yang Menyebalkan
Sangat mudah kehilangan kesabaran walau Anda adalah seorang yang sangat penyabar sekalipun
saat berhadapan dengan teman seperti ini. Saat berjanji melakukan kerja kelompok, selalu ada saja
perilaku yang tidak menyenangkan dibuatnya.
(1) __________ ia selalu terlambat. Ia membuat teman-teman lainnya yang sudah datang tepat
waktu menunggu begitu lama. (2) _________ saat muncul, ia tidak meminta maaf atas keterlambatannya.
Ia selalu memiliki alasan klise untuk berkilah. (3) ___________, adalagi ulahnya. Ia ternyata belum
mengerjakan bagian tugas yang seharusnya sudah dipersiapkan sebelumnya.
(4) ____________, diskusi kelompok pun dimulai. (5) __________ , Anda meminta pendapatnya
untuk bertukar pikiran. Namun, (6) __________ ia juga menunjukkan sikap bermalas-malasan (7)
__________ memberikan pendapat yang cenderung menyalahkan pendapat rekan yang lain. (8)
45
___________ saat dimintai pandangan bagaimana seharusnya pekerjaan ini dilakukan, ia justru
memberikan saran yang tidak efektif.
(9) _____________ kerja kelompok dilakukan tanpa ada kontribusi berarti dari teman tersebut.
(10) ___________ teman ini benar-benar seorang yang menyebalkan dan patut dihindari dalam bekerja
sama.
Tugas 3: Buatlah sebuah pernyataan tesis dalam paragraf yang menggunakan urutan kronologis. Anda
dapat memilih topik secara bebas dengan berpedoman kepada contoh Tugas 1 yang sudah diberikan di
atas.
46
9. MENULIS ESAI: URUTAN DIVISI LOGIS IDE
Kegiatan 9:
Tujuan: Mampu menulis esai dengan urutan devisi logis ide: tinjauan umum mengenai pengorganisasian
esai dengan urutan devisi logis ide, paragraf pendahuluan esai dengan urutan devisi logis ide, dan penanda
transisi esai dengan urutan devisi logis ide.
Bagian ini adalah kelanjutan dari bab sebelumnya. Dalam bagian ini, Anda akan belajar cara
menulis esai dengan menggunakan urutan kronologis yang dimulai dengan cara mengurutkan divisi logis
ide dalam setiap paragraf, dan kemudian Anda akan belajar cara menggabungkan paragraf itu menjadi
satu tulisan esai menggunakan penanda transisi urutan kronologis.
Urutan Divisi Logis Ide
Setiap ide dalam sebuah paragraf harus terangkai secara berurutan dan logis. Yang dimaksud
dengan logis dalam hal ini adalah divisi ide harus diurutkan berdasarkan awal terjadi sebuah proses sampai
kemudian berlanjut hingga memasuki tahap akhir penyelesaian proses tersebut.
Model Esai Proses:
Tahapan Menulis
Menulis adalah suatu kegiatan mengungkapkan gagasan, pikiran,
pengalaman dan pengetahuan ke dalam bentuk catatan dengan menggunakan
aksara, lambang atau simbol yang dibuat secara sistematis sehingga dapat
dipahami orang lain. Kegiatan ini merupakan sebuah proses atau rangkaian yang
memerlukan tahapan untuk dapat menghasilkan tulisan yang baik. Tahapan
tersebut adalah tahap prapenulisan, penulisan, dan pascapenulisan.
Tahap prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan
menulis. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahap ini. Pertama,
menentukan topik. Topik adalah inti yang menjadi pokok permasalahan sebuah
tulisan. Kedua, memikirkan tujuan penulisan. Apa yang ingin dicapai penulis
47
melalui tulisannya? Apakah tulisan ini bertujuan untuk menghibur, memberi
informasi, membuktikan sesuatu atau mengklarifikasi? Ketiga, memikirkan
sasaran. Penulis harus memikirkan untuk siapa ia menulis dan menyesuaikannya
dengan level pendidikan, tingkat sosial, dan informasi yang diberikan. Keempat,
mengumpulkan informasi. Penulis harus mengumpulkan informasi yang
mendukung tulisannya. Kelima, mengorganisasikan ide dan informasi. Ide dan
informasi dapat diorganisasikan dalam sebuah kerangka karangan yang memuat
garis besar ide yang akan ditulis.
Tahap selanjutnya adalah tahap penulisan. Dalam tahap ini, kita menulis
menggunakan semua informasi yang sudah dipilih. Ikuti alur kerangka karangan
yang sudah dirancang sebelumnya. Tulislah kalimat secara efektif. Selanjutnya,
rangkailah kalimat tersebut menjadi paragraf yang memenuhi persyaratan
paragraf yang baik. Perhatikan penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Seorang penulis juga harus mengetahui tata cara menulis judul, kutipan,
tanda baca, dan daftar pustaka.
Tahap terakhir adalah pascapenulisan. Tahap ini merupakan tahap
penyempurnaan tulisan yang sudah dibuat. Tahap pascapenulisan terdiri dari
penyuntingan dan revisi. Penyuntingan adalah proses pemeriksaan dan perbaikan
unsur tulisan seperti ejaan, tanda baca, diksi, kalimat, serta konvensi penulisan
lainnya. Adapun revisi adalah pemeriksaan dan perbaikan isi karangan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tulisan yang baik
harus melalui tiga tahapan menulis di atas. Ketiga tahapan ini harus dilakukan
dengan saksama untuk dapat memperoleh tulisan yang berkualitas.
Sebuah esai memiliki tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi atau pembahasan, dan simpulan atau penutup.
a. Pendahuluan berisi penjelasan ringkas tentang tema dan ide umum yang akan dibahas, serta latar
belakang dipilihnya tema tersebut. Dengan adanya struktur ini, pembaca esai akan tahu tema apa
yang hendak disampaikan penulis esai dalam esainya tersebut, serta apa latar belakang atau
alasan dipilihnya tema tersebut.
48
Menulis adalah suatu kegiatan mengungkapkan gagasan, pikiran,
pengalaman dan pengetahuan ke dalam bentuk catatan dengan menggunakan
aksara, lambang atau simbol yang dibuat secara sistematis sehingga dapat
dipahami oleh orang lain. Kegiatan ini merupakan sebuah proses atau
rangkaian yang memerlukan tahapan untuk dapat menghasilkan tulisan yang
baik. Tahapan tersebut adalah tahap prapenulisan, penulisan, dan
pascapenulisan.
Dalam contoh model esai di atas, paragraf ini disebut sebagai paragraf pendahuluan. Melalui
paragraf ini, pembaca mengetahui tema umum yang akan dibahas oleh penulis serta bagaimana
urutan penjabaran divisi ide dalam paragraf berikutnya.
b. Isi atau pembahasan berisi penjelasan tema yang telah dijabarkan di dalam paragraf sebelumnya.
Bagian ini terdiri dari dari setidaknya satu, namun biasanya terdiri dari dua atau lebih paragraf
yang menjelaskan setiap divisi ide secara rinci dan runtut menggunakan urutan kronologis
sehingga tulisan akan terasa logis dibaca. Tahapan awal sampai akhir sebuah proses akan
tergambar dengan jelas dalam bagian ini. Pada contoh model esai di atas, paragraf berikut
merupakan isi dalam esai:
Tahap prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan
menulis. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahap ini. Pertama,
menentukan topik. Topik adalah inti yang menjadi pokok permasalahan
sebuah tulisan. Kedua, memikirkan tujuan penulisan. Apa yang ingin dicapai
penulis melalui tulisannya? Apakah tulisan ini bertujuan untuk menghibur,
memberi informasi, membuktikan sesuatu atau mengklarifikasi? Ketiga,
memikirkan sasaran. Penulis harus memikirkan untuk siapa ia menulis dan
menyesuaikannya dengan level pendidikan, tingkat sosial, dan informasi yang
diberikan. Keempat, mengumpulkan informasi. Penulis harus mengumpulkan
informasi yang mendukung tulisannya. Kelima, mengorganisasikan ide dan
informasi. Ide dan informasi dapat diorganisasikan dalam sebuah kerangka
karangan yang memuat garis besar ide yang akan ditulis.
49
Tahap selanjutnya adalah tahap penulisan. Dalam tahap ini, kita
menulis menggunakan semua informasi yang sudah dipilih. Ikuti alur kerangka
karangan yang sudah dirancang sebelumnya. Tulislah kalimat secara efektif.
Selanjutnya, rangkailah kalimat tersebut menjadi paragraf yang memenuhi
persyaratan paragraf yang baik. Perhatikan penggunaan ejaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Seorang penulis juga harus mengetahui tata
cara menulis judul, kutipan, tanda baca, dan daftar pustaka.
Tahap terakhir adalah pascapenulisan. Tahap ini merupakan tahap
penyempurnaan tulisan yang sudah dibuat. Tahap pascapenulisan terdiri dari
penyuntingan dan revisi. Penyuntingan adalah proses pemeriksaan dan
perbaikan unsur tulisan seperti ejaan, tanda baca, diksi, kalimat, serta
konvensi penulisan lainnya. Adapun revisi adalah pemeriksaan dan perbaikan
isi karangan.
Urutan divisi logis ide dalam esai di atas:
Tahap prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan
menulis.
Kalimat ini adalah kalimat pembuka dari ide pertama yang ingin dijabarkan oleh penulis.
Dari kalimat ini, pembaca dapat menandai adanya awal sebuah proses yang ingin penulis
sampaikan.
Tahap selanjutnya adalah tahap penulisan.
Kalimat ini adalah transisi esai dalam urutan kronologis yang menandakan bahwa divisi
ide berikutnya akan segera dijabarkan.
Tahap terakhir adalah pascapenulisan.
50
Kalimat ini adalah kalimat transisi esai dalam urutan kronologis yang menunjukkan
keberlanjutan pembahasan divisi ide berikutnya. Transisi ini juga memberi tanda kepada
pembaca bahwa bagian ini adalah akhir proses sebuah kegiatan atau peristiwa. Dari urutan
paragraf isi di atas, terlihat jelas bagaimana transisi esai merangkaikan divisi ide setiap paragraf
secara runtut sehingga tulisan menjadi logis dan berterima.
c. Simpulan atau penutup merupakan bagian terakhir di dalam sebuah esai berisi simpulan dari
penulis terkait tema yang telah dibahasnya sejak di bagian pendahuluan hingga ke bagian isi.
Simpulan tersebut menjadi penutup atau akhir dari sebuah esai. Selain berisi simpulan atas tema
yang dibahas, bagian ini juga bisa diisi dengan saran penulis kepada pembaca terkait tema yang
dibahas.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tulisan yang baik harus
melalui tiga tahapan menulis di atas. Ketiga tahapan ini harus dilakukan
dengan saksama untuk dapat memperoleh tulisan yang berkualitas.
Tugas 1: Jawab pertanyaan berdasarkan esai di bawah ini.
Malam Bainai
Salah satu upacara adat yang dilakukan sebelum pernikahan yang sering digelar oleh
masyarakat Minangkabau adalah upacara adat malam bainai. Malam bainai ialah malam saat calon
anak daro (mempelai perempuan) berkumpul dengan kedua orang tua dan kerabat lainnya untuk
dipasangkan daun pacar merah (daun inai) yang ditumbuk halus. Prosesi malam bainai juga
dimanfaatkan oleh calon anak daro untuk meminta maaf kepada kedua orang tua dan sanak
saudara serta meminta doa restu agar pernikahan yang akan dijalani diberi keberkahan oleh Tuhan.
Dalam upacara adat ini tiga prosesi utama yang akan dilalui oleh calon anak daro. Pertama,
bamandi-mandi (mandi). Prosesi bamandi-mandi dilaksanakan oleh keluarga terdekat dan kedua
orang tua kepada calon anak daro. Calon anak daro pertama-tama diminta keluar dari kamar
menuju tempat pemandian yang telah disiapkan. Calon anak daro menggunakan pakaian adat
Minang dan sunting kecil yang digunakan di atas kepalanya. Prosesi ini hanya disimbolkan saja
dengan memercikkan air kembang tujuh rupa kepada calon anak daro menggunakan daun pandan
51
yang diikat. Ini merupakan ibarat mandi terakhir yang dilakukan oleh kedua orang tua kepada anak
gadisnya yang melepas masa lajang karena akan menikah.
Selanjutnya, prosesi maniti kain kuniang (berjalan di atas kain yang berwarna kuning).
Dalam tahapan kedua ini calon anak daro didampingi oleh kedua orang tua meniti kain kuning
menuju pelaminan. Ini merupakan lambang dari perjalanan hidup perempuan semenjak kecil,
remaja, hingga dewasa. Setiap kain yang dilewati akan digulung oleh dua lelaki yang melambangkan
kesiapan niniak mamak (paman dari keluarga perempuan) dan urang sumando (ipar laki-laki) pada
keluarga perempuan yang selalu siap melindungi calon anak daro.
Tahapan puncak prosesi, bainai (memasang inai). Calon anak daro silih berganti
dipasangkan inai di kuku jari tangan oleh kedua orang tua dan kerabat dekat lainnya. Uniknya, tidak
sepuluh kuku jari tangan dipakaikan inai, melainkan hanya sembilan jari. Karena mereka meyakini
bahwa sepuluh berarti sempurna, sedangkan kesempurnaan hanya milik Tuhan. Inai yang
dipakaikan ke masing-masing kuku jari mempunyai doa dan makna yang berbeda. Para kerabat yang
memakaikan inai biasanya akan membisikkan nasihat tentang berumah tangga kepada calon anak
daro. Pemasangan inai di kuku bertujuan memberitahukan kepada masyarakat bahwa perempuan
ini bukan lagi berstatus sebagai anak gadis namun telah menjadi seorang istri. Apabila ia berjalan
dengan seorang pria, maka masyarakat akan mengetahui bahwa mereka berdua adalah pengantin
baru sehingga tidak ada prasangka buruk terhadap mereka berdua.
Berdasarkan keseluruhan tahapan dalam prosesi ini, dapat disimpulkan bahwa prosesi
malam bainai bukan saja sekedar perayaan mengundang kerabat yang dilakukan oleh keluarga,
melainkan juga bagian dari rangkaian doa dan harapan yang dipanjatkan oleh segenap keluarga
sebelum acara pernikahan keesokan harinya.
a)
Tandai semua transisi kronologis dalam esai di atas.
b)
Kalimat mana saja yang menjadi penanda transisi esai?
c)
Paragraf berapa saja yang menandakan proses?
d)
Tentukan topik dalam setiap paragraf.
Tugas 2: Buatlah sebuah esai proses dengan menggunakan transisi kronologis. Anda dapat memilih
salah satu dari topik berikut:
a) Cara menggunakan media digital Zoom untuk belajar.
b) Cara berkomunikasi yang efektif dalam kelompok belajar.
52
c) Cara menentukan pilihan jurusan ketika akan masuk kuliah.
d) Cara memasarkan iklan yang efektif.
53
10. MENULIS ESAI: URUTAN SEBAB DAN AKIBAT
Kegiatan 10:
Tujuan: Mampu menulis esai dengan urutan sebab akibat: tinjauan umum mengenai pengorganisasian
esai dengan urutan sebab akibat, paragraf pendahuluan esai dengan urutan sebab akibat, penanda
transisi esai dengan urutan sebab akibat, pengorganisasian blok, pengorganisasian rantai.
Esai Sebab Akibat
Esai sebab akibat adalah salah satu bentuk pengorganisasian esai yang berisi analisis penyebab
sesuatu terjadi, atau berisi analisis akibat yang ditimbulkan oleh sesuatu yang terjadi, atau juga bisa berisi
analisis tentang keduanya, yaitu tentang sebab dan akibat sesuatu terjadi. Ketika menulis esai sebab
akibat, penulis perlu menunjukkan bagaimana suatu hal mengakibatkan hal lain secara logis dan terukur.
Pada bagian ini, Anda akan mempelajari cara menulis esai sebab akibat dengan memaparkan
sebab sesuatu terjadi, dan kemudian Anda rangkai dengan akibat yang muncul sebagai konsekuensi yang
timbul atas kejadian tersebut.
Penanda Transisi Esai dalam Sebab Akibat
Indikasi yang mencirikan esai sebab akibat adalah adanya penggunaan transisi yang
menggambarkan urutan sebab dan akibat yang kesemuanya disusun secara logis.
Berikut adalah contoh transisi sebab akibat:
Penghubung
Karena, sebab, sehingga, sampai.
Ia menangis sehingga matanya bengkak.
Ia terlalu lama berjalan sampai kakinya sakit.
Lainnya
Oleh
karena
itu,
akibatnya,
sebagai
Rasa minder bisa muncul dari trauma masa
konsekuensinya, menimbulkan, muncul dari, kecil.
disebabkan oleh.
Banyak yang tidak taat aturan, akibatnya
macet di mana-mana.
54
Struktur Esai Sebab Akibat
Ada dua cara yang dapat digunakan dalam menulis esai sebab akibat, yaitu:
1. Pengorganisasian Blok
Pengorganisasian blok adalah cara menyusun esai dengan mengelompokkan paragraf
berdasarkan sebab atau alasan ke dalam satu kelompok, dan mengelompokkan semua akibat ke
dalam satu kelompok lainnya. Penulisan dapat dimulai dari kelompok penyebab terlebih dahulu,
atau bisa dimulai dari kelompok akibat terlebih dulu, atau bisa juga dengan hanya memaparkan
sebab saja atau akibat saja di dalam esai. Apabila di dalam sebuah esai ada sebab dan akibat,
maka penulisan kedua kelompok itu dihubungkan oleh sebuah paragraf. Paragraf tersebut disebut
paragraf transisi.
Model Esai
Minder
Setiap manusia yang lahir di dunia hanya membawa dua rasa takut alami, yaitu takut pada
ketinggian dan suara keras. Jika Anda sekarang punya rasa takut karena malu, grogi, atau selain
kedua rasa takut tersebut, hampir dapat dipastikan rasa takut yang Anda miliki bukan karena
secara genetis Anda miliki. Rasa takut itu disebut minder. Minder yang Anda alami sekarang
adalah pengaruh dari lingkungan Anda. Sebenarnya minder adalah perasaan alami manusia yang
diberikan Tuhan agar manusia tidak kelewat percaya diri dan akhirnya sombong. Selain orang gila
dan orang mabuk, setiap orang waras pasti memiliki rasa minder, hanya saja konteks dan
kadarnya berbeda-beda.
Seseorang bisa menjadi minder apabila selalu dilarang, disalahkan, tidak dipercaya, atau
diremehkan oleh lingkungannya. Pengaruh lingkungan di mana seseorang tumbuh dan
berkembang memiliki kaitan yang sangat erat dengan tingkat kepercayaan diri yang ia miliki. Pola
asuh orang tua yang sering melarang dan membatasi kegiatan anak atau selalu memarahi
kesalahan anak juga bisa membuat seseorang tumbuh menjadi manusia yang mudah minder.
Penyebab minder yang kedua bisa muncul dari trauma kegagalan di masa lalu, pernah
dipermalukan atau dihina di depan umum. Pernah atau sering diremehkan dan dikucilkan oleh
teman di masa sekolah bisa menimbulkan trauma yang membekas kuat dalam memori seseorang,
terutama ketika ia harus memulai lagi interaksi dalam lingkungan baru.
55
Faktor ketiga yang sering membuat seseorang minder muncul dari perasaan
ketidaksempurnaan bentuk fisik sehingga merasa kurang mendapat penghargaan atau pujian.
Kurang tinggi, kurang putih, kurang langsing dan berbagai rasa kekurangan terhadap fisik bisa
membuat seseorang menjadi tidak percaya diri. Definisi cantik dan tampan yang sering dikotakkotakkan oleh media membuat masyarakat sedikit banyak terpengaruh ketika menilai apakah
seseorang dapat disebut cantik ataupun tampan.
Penurunan harga diri atau rasa minder yang ditimbulkan oleh faktor di atas dapat bersifat
situasional, kronis atau menahun. Hal ini dapat menjadi berbahaya jika sudah di luar batas
kewajaran dan dapat berakibat buruk terhadap kehidupan seseorang, ibarat penyakit yang
menggerogoti hidup.
Faktor pertama penyebab minder yang timbul karena seseorang sedari kecil selalu
dilarang, disalahkan, tidak dipercaya, diremehkan oleh orang tua dan lingkungannya cenderung
berakibat munculnya isolasi sosial dalam berperilaku. Ia enggan untuk memulai hubungan atau
pembicaraan, tidak ada kontak mata saat berbicara, kurang spontan, bahkan bisa apatis terhadap
lingkungan.
Trauma kegagalan di masa lalu, pernah dipermalukan atau dihina di depan umum yang
menjadi faktor kedua penyebab minder bisa mengakibatkan seseorang takut membuat inovasi
atau mengambil langkah baru dalam hidupnya. Saat teman-temannya sudah bergerak maju dalam
karir, ia cenderung statis atau diam di tempat karena takut gagal saat mencoba sesuatu yang baru.
Rasa minder karena adanya perasaan ketidaksempurnaan bentuk fisik sebagai faktor
ketiga penyebab minder mengakibatkan seseorang menjadi bersikap terlalu keras kepada dirinya
sendiri. Ia cenderung berusaha mati-matian untuk melakukan hal yang diyakini dapat
memperbaiki ketidaksempurnaan fisiknya dan cenderung melupakan bahwa ia juga memiliki
kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.
Dari kesemua uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa rasa minder atau rendah diri
merupakan suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri yang berdampak hilangnya kepercayaan
seseorang atas dirinya sendiri. Perasaan ini dapat berbahaya apabila tidak segera diatasi karena
dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang di masa depan.
56
Beberapa Model Kerangka Esai Pengorganisasian Blok
A
B
C
D
Pendahuluan
Pendahuluan
Pendahuluan
Pendahuluan
Penyebab 1
Penyebab
Akibat
Akibat 1
Penyebab 2
Paragraf transisi
Paragraf transisi
Akibat 2
Penyebab 3
Akibat 1
Penyebab 1
Akibat 3
Paragraf transisi
Akibat 2
Penyebab 2
Akibat 4
Akibat 1
Akibat 3
Penyebab 3
Penutup
Akibat 2
Penutup
Penutup
Akibat 3
Penutup
Tugas 1: Jawablah berdasarkan hasil pengamatan Anda terhadap esai di atas.
a) Setelah Anda membaca esai di atas, termasuk yang manakah model esai blok di atas?
b) Paragraf mana saja yang merupakan paragraf sebab?
c) Paragraf mana saja yang merupakan paragraf akibat?
d) Paragraf mana yang merupakan paragraf transisi?
2. Pengorganisasian Rantai
Pengorganisasian rantai adalah cara menyusun esai dengan cara menguraikan sebab yang
pertama dan akibatnya, kemudian dilanjutkan dengan uraian sebab yang kedua dan akibatnya, dan
sebab yang ketiga dan akibatnya sehingga membentuk sebuah rantai. Berikut adalah penggambaran
kerangka pengorganisasian rantai:
Pendahuluan
Penyebab 1
Akibat 1
Penyebab 2
Akibat 2
57
Penyebab 3
Akibat 3
Penutup
Model Esai
Minder
Setiap manusia yang lahir di dunia hanya membawa dua rasa takut alami, yaitu takut
pada ketinggian dan suara keras. Jika Anda sekarang punya rasa takut, malu, grogi, atau
selain kedua rasa takut tersebut, hampir dapat dipastikan rasa takut yang Anda miliki bukan
karena secara genetis Anda miliki. Rasa takut itu disebut minder. Minder yang Anda alami
sekarang adalah pengaruh dari lingkungan Anda. Sebenarnya minder adalah perasaan alami
manusia yang diberikan Tuhan agar manusia tidak kelewat percaya diri dan akhirnya
sombong. Selain orang gila dan orang mabuk, setiap orang waras pasti memiliki rasa minder,
hanya saja konteks dan kadarnya berbeda-beda.
Seorang bisa menjadi minder apabila selalu dilarang, disalahkan, tidak dipercaya,
diremehkan oleh lingkungannya. Pengaruh lingkungan di mana seseorang tumbuh dan
berkembang memiliki kaitan yang sangat erat dengan tingkat kepercayaan diri yang ia miliki.
Pola asuh orang tua yang sering melarang dan membatasi kegiatan anak atau selalu
memarahi kesalahan anak juga bisa membuat seseorang tumbuh menjadi manusia yang
mudah minder. Penyebab minder yang timbul karena seseorang sedari kecil mendapatkan
perlakuan seperti ini oleh orang tua dan lingkungannya cenderung berakibat munculnya
isolasi sosial dalam berperilaku. Ia enggan untuk memulai hubungan atau pembicaraan, tidak
ada kontak mata saat berbicara, kurang spontan, bahkan bisa apatis.
Penyebab minder yang kedua muncul dari trauma kegagalan di masa lalu, pernah
dipermalukan atau dihina di depan umum. Pernah atau sering diremehkan dan dikucilkan
oleh teman di masa sekolah bisa menimbulkan trauma yang membekas kuat dalam memori
seseorang, terutama ketika ia harus memulai lagi interaksi dalam lingkungan baru. Trauma
masa lalu ini jika tidak diatasi bisa mengakibatkan seseorang takut membuat inovasi atau
mengambil langkah baru dalam hidupnya. Saat teman-temannya sudah bergerak maju
dalam karir, ia cenderung statis atau diam di tempat karena takut gagal saat mencoba
sesuatu yang baru.
58
Faktor ketiga yang sering membuat seseorang minder muncul dari perasaan
ketidaksempurnaan bentuk fisik sehingga merasa kurang mendapat penghargaan atau
pujian. Kurang tinggi, kurang putih, kurang langsing dan berbagai rasa kekurangan terhadap
fisik bisa membuat seseorang menjadi tidak percaya diri. Definisi cantik dan tampan yang
sering dikotak-kotakkan oleh media membuat masyarakat sedikit banyak terpengaruh ketika
menilai apakah seseorang dapat disebut cantik ataupun tampan. Rasa minder karena adanya
perasaan ketidaksempurnaan bentuk fisik ini dapat mengakibatkan seseorang menjadi
bersikap terlalu keras pada dirinya sendiri. Ia cenderung berusaha mati-matian untuk
melakukan hal yang diyakini dapat memperbaiki ketidaksempurnaan fisik dirinya dan
cenderung melupakan bahwa ia juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.
Dari kesemua uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa rasa minder atau rendah diri
merupakan suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri yang berdampak hilangnya
kepercayaan seseorang atas dirinya sendiri. Perasaan ini dapat berbahaya apabila tidak
segera diatasi karena dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang di masa depan.
Tugas 2: Pilihlah sebuah topik untuk kemudian dijadikan dua bentuk esai sebab akibat menggunakan
pengorganisasian blok dan pengorganisasian rantai.
59
11. MENULIS ESAI: URUTAN PERBANDINGAN DAN KONTRAS
Kegiatan 11:
Tujuan: Mampu menulis esai dengan urutan perbandingan dan kontras: tinjauan umum mengenai
pengorganisasian esai dengan urutan perbandingan dan kontras, paragraf pendahuluan esai dengan
urutan perbandingan dan kontras, penanda transisi esai dengan urutan perbandingan dan kontras.
Esai Perbandingan dan Kontras
Esai perbandingan dan kontras adalah salah satu bentuk pengorganisasian esai yang berisi analisis
tentang persamaan dan perbedaan dua hal sebagai topik utama. Esai jenis ini baik sekali untuk mendorong
pemikiran kritis, penalaran analitis, dan penulisan yang tertata karena penulis dilatih untuk memandang
subjek menggunakan persamaan dan perbedaan antara dua perspektif dalam satu topik.
Pada bagian ini, Anda akan mempelajari cara menulis esai perbandingan dan kontras dengan
terlebih dahulu menentukan dua hal yang akan diperbandingkan, dan kemudian mengelompokkan semua
persamaan ke dalam sebuah kelompok, serta mengelompokkan semua perbedaan ke dalam kelompok
lainnya.
Penanda Transisi Esai dalam Perbandingan dan Kontras
Indikasi yang mencirikan esai perbandingan dan kontras adalah adanya penggunaan transisi yang
menggambarkan urutan perbedaan dan persamaan yang kesemuanya disusun secara logis.
Berikut adalah contoh transisi perbandingan dan kontras:
Penghubung
Tetapi, melainkan, sedangkan, akan tetapi, Jenis pekerjaan kami sama namun gaji kami
sebaliknya, padahal, namun, dan, atau, serta, berbeda.
meskipun, walaupun.
Udara di Jakarta panas, sebaliknya, di Jogja
cukup dingin.
Lainnya
60
Seperti, juga, serupa dengan, demikian halnya, Kondisi lalu lintas di kedua kota ini tidak jauh
mirip
dengan,
tidak
jauh
berbeda, berbeda.
dibandingkan dengan.
Wajahnya serupa dengan saudaranya.
Struktur Esai Perbandingan dan Kontras
Ada dua cara yang dapat digunakan dalam menulis esai perbandingan dan kontras, yaitu:
1. Pengorganisasian Topik Perbandingan
Pengorganisasian topik perbandingan adalah cara menyusun esai dengan menentukan
hal apa saja yang akan diperbandingkan atau dikontraskan. Setiap hal yang diperbandingkan akan
menjadi topik paragraf dalam esai. Susunan topik dapat bebas dilakukan berdasarkan preferensi
penulis. Berikut contoh penyusunan topik dan perbandingannya:
Hal yang
SMA
Kuliah
Hasil Perbandingan
Diperbandingkan
Jadwal belajar
Teratur
Berubah-ubah
Berbeda
Cara belajar
Peran guru
Dituntut mandiri dan
Berbeda
dominan
berinisiatif mencari
tahu sendiri
Sikap pendidik
Sangat
Tidak akan
memperhatikan
memperhatikan satu-
peserta didik, jika
persatu jika yang
terlambat dimarahi
bersangkutan tidak
atau tidak boleh
berinisiatif
masuk sekolah,
berkonsultasi, tidak
tidak
menagih tugas yang
mengumpulkan
tidak dikumpulkan,
tugas akan ditagih
tidak akan dilarang
dan dihukum
masuk kampus jika
Berbeda
terlambat
Kebebasan belajar
Tidak bisa memilih
Bisa memilih kelas,
kelas, mata
memiliki mata kuliah
Berbeda
61
pelajaran yang
pilihan yang
akan diambil,
bisa/tidak diambil,
ataupun memilih
bisa memilih dosen
guru
Kelompok sosial
Peserta didik
Peserta didik memiliki
memiliki kelompok
kelompok sosial
sosial pertemanan
pertemanan
Sama
Berdasarkan perbandingan di atas, dapat dibuat kerangka karangan sebagai berikut:
Pendahuluan
Isi:
a. Jadwal belajar
b. Cara belajar
c. Sikap pendidik
d. Kebebasan belajar
e. Kelompok sosial
Penutup
Model Esai
SMA dan Kuliah
Belajar merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan manusia sepanjang
hidupnya. Itulah sebabnya setelah tamat sekolah menengah atas atau SMA, banyak orang
memilh untuk meneruskan belajar di perguruan tinggi atau kuliah. Masa kuliah adalah
dimulainya seseorang mengalami perubahan kondisi belajar dari masa belajar di SMA
dengan belajar di perguruan tinggi.
Perubahan kondisi belajar ini akan menciptakan empati sesame peserta didik
karena merasa memiliki “kesamaan nasib” ketika merasa bingung saat pertama kali
memasuki lingkungan baru. Empati ini kemudian akan mendekatkan mereka dan
menciptakan kelompok sosial yang lebih sering disebut dengan istilah “gank”. Hampir
semua peserta didik memiliki kelompok sosial terlepas seberapa besar jumlahnya.
Kelompok sosial ini bisa terjalin secara alami karena mereka pernah mengikuti kelas yang
62
sama atau karena mereka memiliki minat yang sama sehingga tergabung dalam satu grup
peminatan.
Selain memiliki kesamaan dari segi kelompok sosial, ada beberapa perbedaan
antara belajar di SMA dengan di perguruan tinggi. Perbedaan yang pertama adalah, jadwal
belajar di SMA biasanya penuh dan telah ditentukan oleh pihak kurikulum sekolah. Siswa
tidak dapat memilih pelajaran sesuka hati dan bersekolah dengan pola datang pagi pulang
sore. Sedangkan di universitas, mahasiswa dapat memilih mata kuliah yang ia inginkan
sesuai dengan kewajiban dan kebutuhannya. Karena mata kuliah yang dipilih sendiri ini,
jadwal pun menjadi tidak teratur. Jadwal masuk mahasiswa tergantung pada mata kuliah
yang diambil. Terkadang seorang mahasiswa dapat tidak masuk di pagi hari, dan baru
mendapat pelajaran di sore harinya, bahkan kadang tidak ada mata kuliah sama sekali
dalam satu hari.
Perbedaan yang kedua adalah, saat di SMA biasanya siswa lebih pasif. Pelajaran
terpusat dari guru dan siswa biasanya hanya menerima mentah-mentah pelajaran tersebut
dari guru. Di SMA pun, kerap kali biasanya gurulah yang mengejar-ngejar siswa jika ada
ketidakberesan dalam belajar siswa. Namun, mahasiswa dituntut lebih mandiri di
universitas. Dalam belajar, mahasiswa harus lebih aktif dan berusaha mencari sendiri hal
yang dibutuhkannya untuk belajar. Mahasiswa harus banyak berinisiatif dan kreatif dalam
belajar. Mahasiswa tidak bisa bergantung kepada dosen dan mahasiswalah yang harus
mengejar dosen jika ada keperluan. Dosen tidak akan mencari mahasiswa bermasalah yang
tidak mau berinisiatif untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
Perbedaan yang ketiga terletak pada gaya mengajar guru atau dosen. Di SMA,
biasanya gaya mengajar para guru bersifat homogen. Masuk ke kelas, menjelaskan panjang
lebar, memberi catatan, tugas dan ulangan. Namun, di bangku kuliah gaya mengajar dosen
sangat berbeda dengan guru di SMA. Gaya mengajar setiap dosen cenderung berbedabeda. Misalnya, ada dosen yang tidak masalah kalau ada mahasiswa yang terlambat.
Namun, ada juga dosen yang tidak mengizinkan mahasiswa masuk kelas jika terlambat.
Contoh lain, ada dosen yang menjelaskan materi dengan sangat rinci dan luas, tetapi ada
juga dosen yang menjelaskan dengan singkat dan hanya akan menjelaskan lebih detail jika
ditanya oleh mahasiswanya.
Perbedaan yang lainnya adalah siswa di SMA seringkali dimarahi atau bahkan
dihukum karena terlambat, tidak mencatat, tidak membuat tugas, sering bolos, atau bahkan
63
tidak ikut ujian. Hal ini sangat berbeda dengan keadaan di universitas yang cenderung
bebas. Saat di universitas, tidak akan ada yang memarahi jika mahasiswa tidak mengerjakan
tugas, atau bahkan jika tidak ikut ujian. Semuanya tergantung kepada diri sendiri. Dosen
hanya melaksanakan kewajibannya sebagai pengajar dan tidak akan mengingatkan kita
untuk melakukan ini itu. Namun, kebebasan ini bukanlah kesempatan untuk bermain-main.
Justru ini merupakan tantangan untuk dapat mengatur diri sendiri tanpa bantuan orang
lain. Seseorang yang berkuliah harus siap secara mental agar tidak terjerumus ke dalam
kebebasan yang ada.
Sebenarnya masih banyak yang dapat diuraikan ketika membandingkan kondisi
antara belajar di SMA dengan belajar di universitas. Namun, pada intinya semuanya kembali
kepada diri masing-masing. Belajar di universitas butuh kesiapan diri tinggi. Jika tidak
memiliki rasa tanggung jawab, mahasiswa akan tertinggal pelajaran dan akan mengalami
kerugian yang besar karena waktu tidak akan berputar kembali.
2. Pengorganisasian Blok
Pengorganisasian blok adalah cara menyusun esai dengan mengelompokkan paragraf
berdasarkan persamaan ke dalam satu kelompok, dan mengelompokkan semua perbedaan ke
dalam satu kelompok lainnya. Penulisan dapat dimulai dari kelompok persamaan terlebih dahulu,
atau bisa juga dimulai dari kelompok perbedaan lebih dulu. Kedua kelompok lalu dihubungkan
oleh paragraf transisi.
Pendahuluan
Isi:
a. Perbedaan
1. Jadwal belajar
2. Cara belajar
3. Sikap pendidik
4. Kebebasan belajar
Paragraf transisi
b. Persamaan
64
Kelompok sosial
Penutup
Model Esai
SMA dan Kuliah
Belajar merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan manusia sepanjang hidupnya.
Itulah sebabnya setelah tamat sekolah menengah atas atau SMA, banyak orang memilh
untuk meneruskan belajar di perguruan tinggi atau kuliah. Masa kuliah adalah dimulainya
seseorang mengalami perubahan kondisi belajar dari masa belajar di SMA dengan belajar di
perguruan tinggi.
Dari berbagai segi terdapat banyak perbedaan antara belajar di SMA dengan di
perguruan tinggi. Perbedaan yang pertama adalah, jadwal belajar di SMA biasanya penuh
dan telah ditentukan oleh pihak kurikulum sekolah. Siswa tidak dapat memilih pelajaran
sesuka hati dan bersekolah dengan pola datang pagi pulang sore. Sedangkan di universitas,
mahasiswa dapat memilih mata kuliah yang ia inginkan sesuai dengan kewajiban dan
kebutuhannya. Karena mata kuliah yang dipilih sendiri ini, jadwal pun menjadi tidak teratur.
Jadwal masuk manusia menjadi tergantung pada mata kuliah yang diambil. Terkadang
seorang mahasiswa dapat tidak masuk di pagi hari, dan baru mendapat pelajaran di sore
harinya, bahkan kadang tidak ada mata kuliah sama sekali dalam satu hari.
Perbedaan yang kedua adalah, saat di SMA biasanya siswa lebih pasif. Pelajaran
terpusat dari guru dan siswa biasanya hanya menerima mentah-mentah pelajaran tersebut
dari guru. Di SMA pun, kerap kali biasanya gurulah yang mengejar-ngejar siswa jika ada
ketidakberesan dalam belajar siswa. Namun, mahasiswa dituntut lebih mandiri di
universitas. Dalam belajar, mahasiswa harus lebih aktif dan berusaha mencari sendiri hal
yang dibutuhkannya untuk belajar. Mahasiswa harus banyak berinisiatif dan kreatif dalam
belajar. Mahasiswa tidak bisa bergantung kepada dosen dan mahasiswalah yang harus
mengejar dosen jika ada keperluan. Dosen tidak akan mencari mahasiswa bermasalah yang
tidak mau berinisiatif untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
Perbedaan yang ketiga terletak pada gaya mengajar guru atau dosen. Di SMA,
biasanya gaya mengajar para guru bersifat homogen. Masuk ke kelas, menjelaskan panjang
lebar, memberi catatan, tugas dan ulangan. Namun, di bangku kuliah gaya mengajar dosen
65
sangat berbeda dengan guru di SMA. Gaya mengajar setiap dosen cenderung berbeda-beda.
Misalnya, ada dosen yang tidak masalah kalau ada mahasiswa yang terlambat. Namun, ada
juga dosen yang tidak mengizinkan mahasiswa masuk kelas jika terlambat. Contoh lain, ada
dosen yang menjelaskan materi dengan sangat rinci dan luas, tetapi ada juga dosen yang
menjelaskan dengan singkat dan hanya akan menjelaskan lebih detail jika ditanya oleh
mahasiswanya.
Perbedaan yang lainnya adalah siswa di SMA seringkali dimarahi atau bahkan
dihukum karena terlambat, tidak mencatat, tidak membuat tugas, sering bolos, atau bahkan
tidak ikut ujian. Hal ini sangat berbeda dengan keadaan di universitas yang cenderung bebas.
Saat di universitas, tidak akan ada yang memarahi jika mahasiswa tidak mengerjakan tugas,
atau bahkan jika tidak ikut ujian. Semuanya tergantung kepada diri sendiri. Dosen hanya
melaksanakan kewajibannya sebagai pengajar dan tidak akan mengingatkan kita untuk
melakukan ini itu. Namun, kebebasan ini bukanlah kesempatan untuk bermain-main. Justru
ini merupakan tantangan untuk dapat mengatur diri sendiri tanpa bantuan orang lain.
Seseorang yang berkuliah harus siap secara mental agar tidak terjerumus ke dalam
kebebasan yang ada.
Terlepas dari berbagai perbedaan yang ada, tidak semuanya benar-benar berbeda.
Ada juga sedikit persamaan antara kondisi belajar di SMA dan kuliah. Persamaan ini mengacu
kepada kelompok sosial siswa atau mahasiswa.
Baik siswa maupun mahasiswa pasti memiliki kelompok sosial yang lebih sering
disebut dengan istilah “gank”. Hampir semua peserta didik memiliki kelompok sosial terlepas
seberapa besar jumlahnya. Kelompok sosial ini bisa terjalin secara alami karena mereka
pernah mengikuti kelas yang sama atau karena mereka memiliki minat yang sama sehingga
tergabung dalam satu grup peminatan.
Sebenarnya masih banyak yang dapat diuraikan ketika membandingkan kondisi
antara belajar di SMA dengan belajar di universitas. Namun, pada intinya semuanya kembali
kepada diri masing-masing. Belajar di universitas butuh kesiapan diri tinggi. Jika tidak
memiliki rasa tanggung jawab, mahasiswa akan tertinggal dan akan mengalami kerugian
yang besar karena waktu tidak akan berputar kembali.
Tugas 1: Jawablah berdasarkan hasil pengamatan Anda terhadap esai di atas.
66
a) Setelah Anda membaca esai pengorganisasian blok di atas, tandai mana saja yang
termasuk transisi esai blok dan kontras.
b) Apa pernyataan tesis dari paragraf kedua, ketiga, keempat, dan kelima?
c) Paragraf mana yang merupakan paragraf transisi?
Tugas 2: Pilihlah sebuah topik untuk kemudian dijadikan dua bentuk esai perbandingan dan kontras
menggunakan pengorganisasian blok dan pengorganisasian rantai.
67
12. MENULIS ESAI ARGUMENTATIF
Kegiatan 12:
Tujuan: Mampu menulis esai argumentatif dengan urutan paragraf argumen yang logis: tinjauan umum
mengenai pengorganisasian argumentatif, langkah-langkah penulisan esai argumentatif.
Esai Argumentatif
Esai argumentatif adalah esai yang dibuat untuk menegaskan posisi penulis terhadap sebuah
topik. Esai jenis ini baik sekali untuk mendorong pemikiran kritis, penalaran analitis, dan penulisan yang
tertata karena penulis dilatih menggunakan argumen logis disertai bukti pendukung yang menunjang
dalam memandang suatu topik. Sebuah esai argumentatif yang baik harus memiliki: penjelasan terhadap
sebuah topik, pernyataan tesis yang jelas, simpulan argumen pihak lawan, sanggahan terhadap argumen
lawan, dan argumen penulis.
Pada bagian ini, Anda akan mempelajari cara menulis esai argumentatif dengan terlebih dahulu
menentukan posisi Anda dalam topik yang diangkat. Setelah itu, lakukan riset untuk memahami topik
secara lebih mendalam. Buat kerangka esai, dan mulailah menyusun pendahuluan serta tesis esai.
Kemudian, isi tubuh esai dengan berbagai argumentasi yang kohesif atau padu, dan tutup esai dengan
simpulan yang kokoh serta mampu merekatkan seluruh informasi yang tercantum di sepanjang esai.
Struktur Esai Argumentatif
Ada dua cara yang dapat digunakan dalam menulis esai argumentatif. Perhatikan diagram berikut:
Pengorganisasian Blok

Pendahuluan: pengenalan topik dan
Pengorganisasian Topik

pernyataan tesis esai

pernyataan tesis esai

Isi:
a. Blok 1
1) Simpulan argumen lawan
2) Sanggahan terhadap argumen
pertama
Pendahuluan: pengenalan topik dan
Isi
a. Argumen pertama lawan dan
sanggahan Anda disertai argumen
b. Argumen kedua lawan dan
sanggahan Anda disertai argumen
68
3) Sanggahan terhadap argumen
kedua
c. Argumen ketiga lawan dan
sanggahan Anda disertai argumen
4) Sanggahan terhadap argumen
ketiga
b. Blok 2
1) Argumen pertama Anda
2) Argumen pertama Anda
3) Argumen pertama Anda

Simpulan: simpulan argumen Anda
Simpulan: simpulan argumen Anda
1. Pengorganisasian Blok
Pengorganisasian blok adalah cara menyusun esai dengan mengelompokkan paragraf
berdasarkan argumen pihak lawan beserta sanggahan terhadap semua argumennya ke dalam
satu kelompok, dan mengelompokkan semua argumen penulis ke dalam satu kelompok lainnya.
Model Esai
Sekolah Homogen
Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang mengutamakan pendidikan
untuk perkembangan rakyat dan negaranya. Berbagai macam bentuk lembaga pendidikan
telah berdiri di Indonesia sejak zaman penjajahan, baik sekolah negeri, swasta, hingga yayasan
serta pondok pesantren.
Jenis sekolah yang diterapkan di Indonesia pun bervariasi macamnya, antara lain adalah
sekolah homogen dan sekolah heterogen. Sekolah homogen banyak memiliki kelebihan
sehingga layak dipertahankan terlepas dari adanya pendapat kontra terhadap sekolah ini.
Pendapat kontra yang muncul berasal dari pemikiran banyaknya siswa dianggap lebih tertarik
masuk ke sekolah heterogen dibanding sekolah homogen dengan alasan agar tidak bosan
dalam belajar, dapat mengenal lawan jenis lebih jauh, dan lebih semangat dalam belajar.
Anggapan ini tidak bisa dikatakan benar sepenuhnya mengingat banyak juga peminat yang
merasa lebih dapat fokus belajar di sekolah homogen.
Selain faktor minat, banyak persepsi negatif masyarakat tentang ini. Mereka
beranggapan sekolah homogen kurang menarik karena tidak ada lawan jenis di wilayah
sekolah. Akibatnya, yang menjadi perhatian adalah hanya teman-teman satu sekolah dan
69
guru yang rata-rata adalah bukan lawan jenis. Hal ini berdampak buruk pada perkembangan
jiwa remaja. Secara perlahan, siswa cenderung lebih menyukai kawan sesama jenis dan tak
dapat mengekspresikan bentuk perasaaannya kepada lawan jenis yang juga menyebabkan
timbulnya kelompok tersendiri dalam sekolah. Namun anggapan ini ditepis oleh (Iqbal, 2018;
Munandar, 2016; dan Faustina, 2016) dalam penelitian mereka yang secara selaras
menyatakan bahwa sekolah homogen justru membuat para siswa merasa lebih bersemangat
belajar karena mereka merasa tidak berjarak saat berdiskusi dengan teman sekelas. Rasa
sungkan karena perbedaan lawan jenis juga tidak ada. Mereka pun merasa tetap memiliki
ketertarikan dengan lawan jenis walaupun bersekolah di sekolah homogen.
Menyikapi permasalahan tersebut, sebenarnya sekolah homogen mempunyai banyak
kelebihan yang dapat membentuk karakter siswa. Kelebihan itu antara lain adalah terciptanya
kebebasan berpendapat dan berekspresi pada diri remaja yang membuat mereka lebih aktif.
Murid di sekolah homogen adalah sesama jenis sehingga dengan begitu tidak ada batasan dan
penghalang bagi mereka untuk berekspresi. Interaksi antarsiswa lebih terbuka. Jika di sekolah
heterogen, kebanyakan siswa merasa malu jika ingin bertanya tentang suatu topik pelajaran.
Contohnya, dalam pelajaran biologi yang mempelajari masalah reproduksi. Campur baur
antara murid laki-laki dan murid perempuan menyebabkan siswa terhalang untuk bertanya.
Selain itu, pergaulan di sekolah homogen lebih terjaga dibanding sekolah heterogen
karena tak ada lawan jenis dalam sekolah tersebut. Dalam sekolah heterogen kemungkinan
terjadinya free sex, berpacaran, kenakalan remaja, tawuran, dan lain sebagainya lebih besar
karena banyaknya kebebasan yang tercipta di sana.
Dengan teman yang semuanya adalah perempuan, murid perempuan di sekolah homogen
dapat membuatnya terlatih bertindak mandiri dan tidak bergantung kepada lawan jenis.
Selain itu, kefokusan siswa dalam belajar juga lebih tinggi karena tak terganggu oleh lawan
jenis. Persaingan yang tercipta pun semakin kuat antara siswa satu dan lainnya.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa perempuan akan lebih baik berada di
sekolah homogen daripada di sekolah heterogen, baik dari segi akademis maupun konsep diri
(Maersh, 2004; Kayes, 2004; Schemo, 2004; Takahashi, 1997). Ketidakhadiran siswa dengan
jenis kelamin yang berbeda sebagai teman bersaing merupakan suatu hal yang penting dalam
membentuk identitas seksual dan pekerjaan individu di masa depan. Berkaitan dengan
perkembangan identitas diri remaja putri, sekolah homogen dapat membantu mengatasi
hambatan dari stereotype budaya dan ekspektasi sosial. Sekolah homogen memberikan
70
kesempatan yang lebih luas pada remaja putri untuk melakukan eksplorasi identitas ideologi
dan interpersonal, dibanding dengan sekolah homogen.
Berdasarkan kelebihan yang terdapat dalam sekolah homogen, dapat disimpulkan
bahwa sekolah homogen perlu untuk dikembangkan. Sedangkan pengaruh buruk di dalamnya
dapat tertutupi dengan banyaknya kelebihan dan tidak akan timbul jika siswa mempunyai
niat, tekad, dan usaha yang kuat dalam belajar, serta ditunjang oleh lingkungan sehat dalam
tumbuh kembang mereka.
Tugas 1: Jawablah berdasarkan hasil pengamatan Anda terhadap esai di atas.
a) Setelah Anda membaca esai pengorganisasian blok di atas, apa pernyataan tesis dari esai
argumen ini?
b) Kalimat mana yang memuat argumen pertama?
c) Kalimat mana yang memuat argumen kedua?
d) Kalimat mana yang memuat argumen ketiga?
Tugas 2: Ubahlah esai pengorganisasian blok di atas menjadi esai pengorganisasian topik.
Tugas 3: Buatlah esai argumentatif tentang gugatan UU No. 32 Tahun 2020 tentang Penyiaran yang
digugat oleh RCTI.
71
13. MENULIS REFERENSI DENGAN MEMANFAATKAN PERANGKAT LUNAK
MENDELEY
Kegiatan 13:
Tujuan: Mampu menulis referensi dengan memanfaatkan perangkat lunak Mendeley: tinjauan umum
mengenai mempersiapkan database referensi, mengelola database referensi, melakukan sitasi dalam
Microsoft Word, dan melatih ketepatan menulis referensi menggunakan Mendeley.
Apa itu Mendeley?
Pada bagian ini, Anda akan mempelajari menulis referensi dengan memanfaatkan perangkat
lunak Mendeley. Mendeley adalah salah satu perangkat lunak manajemen referensi berbasis open source
yang dapat diperoleh secara gratis dan mendukung berbagai platform seperti Microsoft Windows, Apple
MacOS, maupun Linux. Versi terbaru dari Mendeley bahkan sudah mendukung sistem operasi Android
sehingga perangkat ini dapat digunakan pada ponsel. Mendeley merupakan kombinasi dari aplikasi
desktop dan situs web yang dapat digunakan untuk mengelola, berbagi, dan mencari referensi.
Langkah persiapan menggunakan Mendeley
1. Unduh perangkat di https://www.mendeley.com
2. Buatlah akun secara gratis setelah Anda mengunduh perangkat.
3. Setelah itu, bukalah perangkat Mendeley. Pilih “Tools” dan instal Ms Word Plugin.
72
4. Setelah itu, masukkan semua dokumen referensi yang Anda miliki dengan mengklik tombol
“Add”. Anda dapat memilih gaya penulisan seperti apa yang diinginkan (APA, MLA, Chicago,
Harvard-anglia, Turabian, dll.).
73
5. Mendeley siap digunakan. Saat ingin membuat daftar pustaka atau referensi, klik “Insert
Bibliography” dan tulis nama orang atau judul tulisan/artikel/buku yang ingin dijadikan referensi.
6. Jika Anda ingin membuat kutipan, klik “Insert Citation” dan tulis nama orang atau judul
tulisan/artikel/buku yang ingin dikutip.
74
75
DAFTAR PUSTAKA
American Psychological Association. (2020). Publication Manual of the American Psychological Association. 7th
Edition: Association, American Psychological: Books.
Balakrishnan, Azman, M. N. Z. & Mustapha, R. (2016). Journal Writing and Publishing: A Researcher’s Guide.
Tanjong Malim: Universiti Pendidikan Sultan Idris.
Kalidjernih, F.K. (2010) Penulisan Akademik: Esai, Makalah, Artikel Jurnal Ilmiah, Skripsi, Tesis, Disertasi.
Bandung: Penerbit Widya Aksara Press
Lester, J. D. & Lester, J. D. Jr. (2015). Writing Research Papers. Essex: Pearson Education Limited.
McClain, M. & Roth, J.D. Writing Great Essays. New York: McGraw-Hill.
Oshima, A. & Hogue, A. (1999). Writing Academic English. Third Edition. New York: Addison Wesley
Longman
Oshima, A. & Hogue, A. (2005). Writing Academic English. Fourth Edition. New York: Addison Wesley
Longman
Universitas Negeri Malang. (2017). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang : Universitas Negeri
Malang.
76
LAMPIRAN: RPS
UNIVERSITAS PANCASILA
MATA KULIAH WAJIB UMUM (MKWU)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
Nama Program Studi
Nama Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Dosen Pengampu
Capaian Pembelajaran Lulusan
yang dibebankan pada mata
kuliah
: Semua Program
Studi
: Pendidikan Bahasa
Indonesia
:
Semester
:1
No.Dokumen
:
Beban SKS
:2
Unit Penyelenggara
: Universitas
Tgl/bln/thn
: 2020
No. Revisi
:
Sikap:
1. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan Pancasila (S3).
2. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan
orisinal orang lain (S5).
3. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik (S8).
4. Meningternalisasi nilai-nilai ke-IKHLAS-an, yaitu integritas, kompeten, harmoni, loyalitas, antusias, dan soliditas
(S11).
Penguasaan Pengetahuan:
Menguasai konsep teoretis tentang penulisan ilmiah (PP1).
Menguasai konsep teoretis tentang penulisan paragraf dalam bahasa Indonesia (PP2).
Menguasai konsep teoretis tentang penulisan esai dalam bahasa Indonesia (PP3).
Keterampilan Umum:
1. mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau
keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan; implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang
keahliannya (KU1);
2. Mampu menunjukkan kinerja akademik secara mandiri, bermutu, dan terukur (KU2).
3. Menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan
mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi (KU4).
77
4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin
kesahihan dan mencegah plagiasi (KU9).
Keterampilan Khusus:
Mampu menyusun karya tulis ilmiah dalam berbagai bentuk (tugas akhir, skripsi, makalah, artikel ilmiah) dengan
menerapkan kaidah penulisan ilmiah (KK1)
Capaian Pembelajaran Mata
kuliah
Setelah mempelajari mata kuliah ini, mahasiswa mampu menyusun karya tulis ilmiah (Esai).
Deskripsi Mata Kuliah
Pada mata kuliah ini, mahasiswa mempelajari penulisan artikel ilmiah (esai) yang dimulai dari merumuskan judul,
menyusun paragraf yang logis, yang meliputi struktur paragraf, kesatuan dan keherensi, pendukung konkret, dilanjutkan
dengan struktur esai yang meliputi paragraf pembuka, paragraf tubuh, dan paragraf penutup. Selanjutnya, mahasiswa
diberikan berbagai jenis pola pengorganisasian esai yang meliputi: urutan kronologis, divisi logis ide, urutan sebab
akibat, urutan perbandingan dan kontras, serta esai argumentatif. Selain itu, mahasiwa juga diberikan cara
menggunakan perangkat lunak Mandeley untuk menulis referensi.
Tugas = 50%, UTS = 20%, UAS = 30%
:
Penilaian
Matakuliah Prasyarat
Minggu
ke-
1
Sub-CPMK
(Kemampuan
Akhir yang
diharapkan)
2
Memahami seluk
beluk esai
1
2
Mampu memilih
topik dan
Bahan Kajian
Metode
Pembelajaran
Waktu
yang
disediakan
Pengalaman
Belajar
(Deskripsi
Tugas)
3
4
5
6
RPS (kontrak Kuliah);
Teks ilmiah dan
nonilmiah; Tinjauan
umum tentang esai
kerangka esai: paragraf
pendahuluan (pernyataan
umum; paragraf tubuh;
pernyataan tesis);
paragraf penyimpul;
penanda transisi
antarparagraf. Contoh
esai
Memilih dan
mempersempit topik,
merumuskan judul esai.
Bentuk:
kuliah
luring/daring/
E-learning.:
• Metode:
Discovery
Learning
• Media:
Komputer
dan LCD
Proyektor
TM:
1x(2x50”)
BT:
1x(2x60”)
BM:
1x(2x60”)
Menganalisis
struktur esai;
Paragraf
Pendahuluan
(Pernyataan
Umum;
Pernyataan
Tesis); Paragraf
Tubuh; Paragraf
Penyimpul
Bentuk:
TM:
1x(2x50”)
BT:
Curah pendapat
mengenai topik;
mempersempit
Penilaian
Kriteria &
Instrumen
7
•Kriteria:
Ketepatan dan
penguasaan
Nontes:
Presentasi
Partisipasi
•Kriteria:
Ketepatan dan
penguasaan
Indikator
Bobot
(%)
8
9
Ketepatan
memahami
kerangka esai
2,5%
Ketepatan
memilih dan
2,5%
78
Minggu
ke-
Sub-CPMK
(Kemampuan
Akhir yang
diharapkan)
Bahan Kajian
1
2
3
merumuskan judul
esai
Waktu
yang
disediakan
Pengalaman
Belajar
(Deskripsi
Tugas)
Kriteria &
Instrumen
Indikator
Bobot
(%)
4
5
6
7
8
9
kuliah
luring/daring/
E-learning.:
• Metode:
Discovery
Learning
• Media:
Komputer
dan LCD
Proyektor
1x(2x60”)
BM:
1x(2x60”)
Penilaian
topik;
merumuskan
judul esai.
Nontes:
Presentasi
Partisipasi
merumuskan
judul esai
•Ketepatan
menulis
paragraf
sesuai dengan
pengorganisas
ian yang tepat;
5%
5%
Mampu menulis
paragraf dengan
pengorganisasian
paragraf yang
benar
Tinjauan umum mengenai
pengorganisasian
paragraf; contoh paragraf
yang baik; tiga bagian
paragraf; kalimat topik,
topik, ide pengontrol,
kalimat pendukung);
kalimat penyimpul
Bentuk:
kuliah
luring/daring/
E-learning.:
• Metode:
Role Play &
Simulation
• Media:
Komputer
dan LCD
Proyektor
atau gawai
dan Internet
TM:
1x(2x50”)
BT:
1x(2x60”)
BM:
1x(2x60”)
Meninjau
pengorganisasia
n paragraf
(kalimat topik,
topik, ide
pengontrol,
kalimat
pendukung;
kalimat
penyimpul;
menulis
paragraf degan
pengorganisasia
n yang benar
• Kriteria:
Mampu menulis
paragraf yang
memenuhi Syarat
kesatuan dan
koherensi
Syarat kesatuan dan
koheren paragraf; contoh
paragraf yang memiliki
syarat kesatuan dan
koherensi; syarat
keaatuan; syarat
Bentuk:
kuliah
luring/daring/
E-learning.:
• Metode:
TM:
1x(2x50”)
BT:
1x(2x60”)
BM:
1x(2x60”)
Mengidentifikasi
kesatuan dan
koherensi;
Kesatuan:
Membuat bagan
•Kriteria:
•Ketepatan
Ketepatan dan
penguasaan
Nontes & test:
Menyusun
paragraf
menyusun
paragraf yang
memenuhi
syarat
3
4
Metode
Pembelajaran
Ketepatan dan
penguasaan
nontes:
Presentasi
ketepatan
menulis
paragraf
dengan
pengorganisasi
an yang tepat,
79
Minggu
ke-
Sub-CPMK
(Kemampuan
Akhir yang
diharapkan)
Bahan Kajian
1
2
3
koherensi: pengulangan
kata benda kunci,
penggunaan pronomina
yang konsisten;
penggunaan penanda
transisi; jenis-jenis
penanda transisi
Mampu menulis
paragraf dengan
berbagai jenis-jenis
urutan logis
Contoh paragraf dengan
berbagai urutan logis;
urutan kronologis; urutan
kepentingan/divisi logis;
perbandingan dan
kontras.
Mampu menyuplai
dukungan konkret
yang rinci terhadap
pernyataan yang
ditulis (1)
Fakta versus opini;
pendukung konkret:
contoh, statistik
5
6
Metode
Pembelajaran
Waktu
yang
disediakan
Pengalaman
Belajar
(Deskripsi
Tugas)
Kriteria &
Instrumen
Indikator
Bobot
(%)
4
5
6
7
8
9
TM:
1x(2x50”)
BT:
1x(2x60”)
BM:
1x(2x60”)
paragraf;
Koheren:
Tugas:
Menulis
paragraf yang
memenuhi
syarat kesatuan
dan keherensi
Mengidentifikasi
urutan logis;
Tugas: menulis
paragraf dalam
berbagai urutan
logis
Role Play &
Simulation
• Media:
Komputer
dan LCD
Proyektor
atau gawai
dan Internet
Bentuk:
kuliah
luring/daring/
E-learning.:
• Metode:
Role Play &
Simulation
• Media:
Komputer
dan LCD
Proyektor
atau gawai
dan Internet
Bentuk:
kuliah
luring/daring/
E-learning.:
• Metode:
Role Play &
Simulation
• Media:
Komputer
dan LCD
Proyektor
atau gawai
dan Internet
TM:
1x(2x50”)
BT:
1x(2x60”)
BM:
1x(2x60”)
Menganalisis
perbedaan
antara fakta dan
opini; Menyuplai
pendukung
konkret dalam
paragraf berupa
contoh dan
statistik.
Penilaian
kesatuan dan
keherensi
•Kriteria:
•Ketepatan
Ketepatan dan
penguasaan
Nontes & test:
Menyusun
paragraf dalam
berbagai urutan
logis
menyusun
paragraf
dalam
berbagai
urutan logis
•Kriteria:
•Ketepatan
Ketepatan dan
penguasaan
Nontes & test:
Menyusun
paragraf
dengan
pendukung
konkret
menyusun
paragraf
dengan
pendukung
konkret
5%
5%
80
Minggu
ke-
Sub-CPMK
(Kemampuan
Akhir yang
diharapkan)
Bahan Kajian
1
2
3
Mampu menyuplai
dukungan konkret
yang rinci terhadap
pernyataan yang
ditulis (2)
Kutipan; parafrasa;
ringkasan; sitasi
7
8.
Waktu
yang
disediakan
Pengalaman
Belajar
(Deskripsi
Tugas)
Kriteria &
Instrumen
Indikator
Bobot
(%)
4
5
6
7
8
9
Bentuk:
kuliah
luring/daring/
E-learning.:
• Metode:
Role Play &
Simulation
• Media:
Komputer
dan LCD
Proyektor
atau gawai
dan Internet
TM:
1x(2x50”)
BT:
1x(2x60”)
BM:
1x(2x60”)
Berlatih
memparafrasa;
meringkas; dan
menyitasi
Penilaian
•Kriteria:
•Ketepatan
Ketepatan dan
Penguasaan
parafrasa;
ringkasan, sitasi
Nontes & test:
Menyusun
paragraf
dengan
pendukung
konkret berupa
parafrasa;
ringkasan
Menyusun
paragraf
dengan
pendukung
konkret berupa
parafrasa;
ringkasan
5%
EVALUASI TENGAH SEMESTAR (UTS): Materi: Minggu I-VII): Membuat Paragraf dalam berbagai urutan logis: 20%
Mampu menulis
esai dengan urutan
kronologis
9
Metode
Pembelajaran
Pengorganisasian esai
dengan urutan kronologis;
Paragraf pendahuluan
esai dengan urutan
kronologis; Penanda
transisi esai dengan
urutan kronologis.
• Bentuk:
kuliah
luring/daring/
E-learning.:
• Metode:
Role Play &
Simulation
• Media:
Komputer
dan LCD
Proyektor
atau gawai
dan Internet.
E-learning.
TM:
1x(2x50”)
BT:
1x(2x60”)
BM:
1x(2x60”)
Tinjauan
pertemuan ke-2:
Perbandingan
antara kerangka
esai dan
kerangka
paragraf;
Paragraf
pendahuluan
dengan urutan
kronologis;
Mengorganisasi
kan esai dengan
urutan
kronologis;
Penanda
transisi esai
• Kriteria:
Ketepatan,
menulis esai
dengan urutan
kronologis
• Bentuk
nontes:
Menulis esai
dengan urutan
kronologis
• Ketepatan,
menulis esai
dengan urutan
kronologis
81
2,5%
Minggu
ke-
Sub-CPMK
(Kemampuan
Akhir yang
diharapkan)
Bahan Kajian
1
2
3
Metode
Pembelajaran
Waktu
yang
disediakan
Pengalaman
Belajar
(Deskripsi
Tugas)
Kriteria &
Instrumen
Indikator
Bobot
(%)
4
5
6
7
8
9
• Ketepatan,
menulis esai
dengan urutan
devisi logis ide
2,5%
• Ketepatan,
menulis esai
dengan urutan
sebab akibat
2,5%
Penilaian
dengan urutan
kronologis.
Mampu menulis
esai dengan urutan
devisi logis ide.
Pengorganisasian esai
dengan dengan urutan
devisi logis ide; Paragraf
pendahuluan esai dengan
urutan devisi logis ide;
Penanda transisi esai
dengan urutan devisi logis
ide.
• Bentuk:
kuliah
luring/daring/
E-learning.:
• Metode:
Role Play &
Simulation
• Media:
Komputer
dan LCD
Proyektor
atau gawai
dan Internet.
E-learning.
TM:
1x(2x50”)
BT:
1x(2x60”)
BM:
1x(2x60”)
Paragraf
pendahuluan
dengan urutan
devisi logis ide;
Mengorganisasi
kan esai dengan
urutan devisi
logis ide;
Penanda
transisi esai
dengan urutan
devisi logis ide.
• Kriteria:
Mampu menulis
esai dengan urutan
sebab akibat.
Pengorganisasian esai
dengan urutan sebab
akibat; Paragraf
pendahuluan esai dengan
urutan sebab akibat;
Penanda transisi esai
dengan urutan sebab
akibat. Pengorganisasian
blok; Pengorganisasian
rantai
• Bentuk:
kuliah
luring/daring/
E-learning.:
• Metode:
Role Play &
Simulation
• Media:
Komputer
dan LCD
Proyektor
atau gawai
dan Internet.
E-learning.
TM:
1x(2x50”)
BT:
1x(2x60”)
BM:
1x(2x60”)
Paragraf
pendahuluan
dengan urutan
sebab akibat;
Mengorganisasi
kan esai dengan
urutan sebab
akibat; Penanda
transisi esai
dengan urutan
sebab akibat.
• Kriteria:
10
11
Ketepatan,
menulis esai
dengan urutan
devisi logis ide
• Bentuk
nontes:
Menulis esai
dengan urutan
devisi logis ide
Ketepatan,
menulis esai
dengan urutan
sebab akibat
• Bentuk
nontes:
Menulis esai
dengan urutan
sebab akibat
82
Minggu
ke-
Sub-CPMK
(Kemampuan
Akhir yang
diharapkan)
Metode
Pembelajaran
Waktu
yang
disediakan
Pengalaman
Belajar
(Deskripsi
Tugas)
Bahan Kajian
Kriteria &
Instrumen
Indikator
Bobot
(%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Mampu menulis
esai dengan urutan
perbandingan dan
kontras
Pengorganisasian esai
dengan urutan
perbandingan dan
kontras; Paragraf
pendahuluan esai dengan
urutan perbandingan dan
kontras; Penanda transisi
esai dengan urutan
perbandingan dan kontras
.
• Bentuk:
kuliah
luring/daring/
E-learning.:
• Metode:
Role Play &
Simulation
• Media:
Komputer
dan LCD
Proyektor
atau gawai
dan Internet.
E-learning.
TM:
1x(2x50”)
BT:
1x(2x60”)
BM:
1x(2x60”)
Paragraf
pendahuluan
dengan urutan
devisi logis ide;
Mengorganisasi
kan esai dengan
urutan; Penanda
transisi esai
dengan urutan
perbandingan
dan kontras.
• Kriteria:
• Ketepatan,
menulis esai
dengan urutan
perbandingan
dan kontras
2,5%
Mampu menulis
esai argumentatif
(1)
Pengorganisasian esai
argumentatif; langkahlangkah penulisan esai
argumentatif
• Bentuk:
kuliah
luring/daring/
E-learning.:
• Metode:
Role Play &
Simulation
• Media:
Komputer
dan LCD
Proyektor
atau gawai
dan Internet.
E-learning.
.
TM:
1x(2x50”)
BT:
1x(2x60”)
BM:
1x(2x60”)
Menganalisis
penyajian esai
argumentatif
Tugas:
Pembuatan Draf
esai
argumentatif
• Kriteria:
Ketepatan
membuat draf
esai
argumentatif
2,5%
Mampu menulis
esai argumentatif
(2)
Pengorganisasian esai
argumentatif; langkah-
• Bentuk:
TM:
1x(2x50”)
BT:
Menganalisis
penyajian esai
• Kriteria:
Ketepatan
menulis esai
argumentatif
2,5%
12
13.
14
Penilaian
Ketepatan,
menulis esai
dengan urutan
perbandingan
dan kontras
• Bentuk
nontes:
Menulis esai
dengan urutan
perbandingan
dan kontras
Ketepatan
menulis esai
argumentatif
• Bentuk
nontes:
Draf esai
argumentatif
Ketepatan
83
Minggu
ke-
Sub-CPMK
(Kemampuan
Akhir yang
diharapkan)
Bahan Kajian
1
2
3
Mampu menulis
referensi dengan
menggunakan
perangkat lunak
Mendeley
15.
Metode
Pembelajaran
Waktu
yang
disediakan
Pengalaman
Belajar
(Deskripsi
Tugas)
Kriteria &
Instrumen
Indikator
Bobot
(%)
4
5
6
7
8
9
langkah penulisan esai
argumentatif
kuliah
luring/daring/
E-learning.:
• Metode:
Role Play &
Simulation
• Media:
Komputer
dan LCD
Proyektor
atau gawai
dan Internet.
E-learning.
.
1x(2x60”)
BM:
1x(2x60”)
argumentatif
Tugas:
Pembuatan Draf
esai
argumentatif
menulis esai
argumentatif
• Bentuk
nontes:
Menulis
argumentatif
 APA, MLA, Chicago,
Harvard-anglia, Turabian
 Perangkat lunak
Mendeley.
• Bentuk:
kuliah
luring/daring/
E-learning.:
• Metode:
Role Play &
Simulation
• Media:
Komputer
dan LCD
Proyektor
atau gawai
dan Internet.
TM:
1x(2x50”)
BT:
1x(2x60”)
BM:
1x(2x60”)
Menggunakan
aplikasi
perangkat lunak
Mendeley untuk
menulis
referensi
dengan
berbagai gaya
(APA, MLA,
Chicago)
• Kriteria:
•Ketepatan
menulis
referensi
dengan
menggunakan
perangkat
lunak
Mendeley.
5%
Penilaian
Ketepatan,
menulis
referensi dalam
berbagai gaya
(APA, MLA,
Chicago)
• Bentuk
nontes:
Kemampuan
menggunakan
perangkat
Mendeley
16. EVALUASI AKHIR SEMESTER (UAS): UAS: Materi: Menulis karya tulis ilmiah terkait dengan nilai-nilai Pancasila dengan bidang masingmasing
30%
84
Daftar Referensi :
American Psychological Association. (2020). Publication Manual of the American Psychological Association. 7th Edition: Association, American
Psychological: Books.
Balakrishnan, Azman, M. N. Z. & Mustapha, R. (2016). Journal Writing and Publishing: A Researcher’s Guide. Tanjong Malim: Universiti Pendidikan Sultan
Idris.
Kalidjernih, F.K. Penulisan Akademik: Esai, Makalah, Artikel Jurnal Ilmiah, Skripsi, Tesis, Disertasi. Bandung: Penerbit Widya Aksara Press
Lester, J. D. & Lester, J. D. Jr. (2015). Writing Research Papers. Essex: Pearson Education Limited.
McClain, M. & Roth, J.D. Writing Great Essays. New York: McGraw-Hill.
Oshima, A. & Hogue, A. (1999). Writing Academic English. Third Edition. New York: Addison Wesley Longman
Universitas Negeri Malang. (2017). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang : Universitas Negeri Malang.
Tutorial mendeley: Cara membuat Daftar Pustaka menggunakan microsoft word dengan Mendeley
https://www.youtube.com/watch?v=b4tr5mMYrsk.
Mudah Menggunakan Manajemen Referensi Mendeley untuk Karya Ilmiah [Full]
https://www.youtube.com/watch?v=JJKKZUZgOjw
Ketua Program Studi,
Kepala Satuan/Gugus Jaminan Mutu
Koordinator/Dosen Mata Kuliah ybs
( Lucky S Djunifar, ST., MT.)
(Eka Mulyana, ST, MMT)
(Prof. Dr. Mashadi Said, DAL., M.Pd)
85
Download