MENULIS ILMIAH MKWU BAHASA INDONESIA Mashadi Said Venny Eka Meidasari Widias Dwi Purnamasari TIM MKWU BAHASA INDONESIA UNIVERSITAS PANCASILA 2020 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan kesehatan, ilmu, dan keberkahan sehingga modul ini dapat diselesaikan. Modul ini disusun untuk memenuhi tuntutan pembelajaran MKWU bahasa Indonesia di Universitas Pancasila yang tujuan pembelajarannya diarahkan ke arah yang lebih aplikatif. Aplikatif artinya, pengetahuan dan keterampilan bahasa yang diperoleh dari modul ini akan mampu digunakan oleh mahasiswa untuk menulis ilmiah. Modul ini ditulis berdasarkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang telah disusun oleh tim penyusun RPS Universitas Pancasila. Tujuannya, yaitu memberikan kemampuan mahasiswa untuk menulis karya tulisa ilmiah (esai), berdasarkan arahan Rektor Universitas Pancasila, Prof. Dr. rer. nat. Wahono Sumaryono, Apt. Modul ini terdiri atas 16 kegiatan, yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama menyangkut tulisan ilmiah dan nonilmiah, tinjauan umum mengenai esai, pengembangan paragraf, serta tatacara menghidarkan penulis dari praktik plagiarisme (kemampuan membuat prafrasa dan ringkasan). Bagian kedua menyangkut esai, yang terdiri atas berbagai urutan logis, mulai dari urutan kronologis, divisi logis ide, sebab akibat, perbandingan dan kontras, sampai pada esai argumentatif dan diakhiri dengan cara menggunakan perangkat lunak Mendeley untuk menulis referensi. Modul ini belum memperoleh umpan balik dari para pembaca dan pengguna, baik dari dosen maupun mahasiswa. Oleh karena itu, demi kesempurnaan modul ini, saran dari para pengguna sangat diharapkan. Selesainya modul ini berkat dukungan penuh dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami patut mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. rer. nat. Wahono Sumaryono, Apt. (Rektor Universitas Pancasila), Prof. Dr. Sri Widyastuti, S.E., M.M.,M.Si. (Wakil Rektor bidang Akademik UP), Prof. Dr. Ros Sumarny, M.S., Apt. (Kepala LP3 UP), Ir. Eka Maulana, MMT (Ketua Kantor Penjaminan Mutu UP), Lucky Djunifar, S.T., M.Kom. (Kepala Biro Administrasi Akademik UP), dan mereka (namanya tidak kami sebutkan satu per satu) yang telah berkontribusi selama proses penulisan modul ini. Semoga modul dapat bermanfaat bagi para pengguna. Terima kasih. Jakarta, 17 September 2020 Mashadi Said Venny Eka Mediasari Widias Dwi Purnamasari i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... i 1. SELUK BELUK ESAI ................................................................................................................. 1 2. MEMILIH TOPIK DAN MERUMUSKAN JUDUL ESAI ................................................................ 8 3. PARAGRAF ........................................................................................................................... 11 4. KESATUAN DAN KOHERENSI ............................................................................................... 18 5. URUTAN LOGIS .................................................................................................................... 26 6. PENDUKUNG KONKRET TERHADAP PERNYATAAN (1) ........................................................ 32 7. DUKUNGAN KONKRET TERHADAP PERNYATAAN (2) .......................................................... 37 8. URUTAN KRONOLOGIS ........................................................................................................ 42 9. MENULIS ESAI: URUTAN DIVISI LOGIS IDE .......................................................................... 47 10. MENULIS ESAI: URUTAN SEBAB DAN AKIBAT ................................................................. 54 11. MENULIS ESAI: URUTAN PERBANDINGAN DAN KONTRAS ............................................. 60 12. MENULIS ESAI ARGUMENTATIF ...................................................................................... 68 13. MENULIS REFERENSI DENGAN MEMANFAATKAN PERANGKAT LUNAK MENDELEY....... 72 LAMPIRAN: RPS ........................................................................................................................... 77 ii 1. SELUK BELUK ESAI Kegiatan 1: Memahami Seluk Beluk Esai Tujuan: Mahasiswa mampu memahami perbedaan antara teks ilmiah dan nonilmiah; tinjauan umum mengenai esai: paragraf pendahuluan (pernyataan umum, pernyataan tesis), paragraf tubuh, paragraf penyimpul, penanda transisi antarparagraf. Pengertian Teks Ilmiah dan Teks Nonilmiah Pada bagian ini, Anda akan mempelajari pengertian teks ilmiah dan teks nonilmiah, cara membuat kerangka esai, paragraf pendahuluan (pernyataan umum; paragraf tubuh; pernyataan tesis), paragraf penyimpul, dan penanda transisi antarparagraf. Teks ilmiah dan teks nonilmiah merupakan dua di antara jenis teks yang mempunyai ciri khas masing-masing. Perhatikan perbedaannya pada tabel berikut. Teks Ilmiah Teks Nonilmiah Berdasarkan hasil penelitian (faktual, objektif) Bukan dari hasil penelitian, tetapi dari pengalaman dan imajinasi pribadi penulis Bersifat sistematis; penulisannya menggunakan Bersifat karangan bebas; bisa dengan alur maju, metode yang sudah ditentukan alur mundur, alur maju mundur. Menggunakan ragam bahasa ilmiah; sesuai Tidak ada ketentuan seperti itu; penulis bebas dengan kode etik penulisan karya ilmiah menggunakan model bahasa apa saja yang diinginkan Argumen dalam karya tulis ilmiah harus Argumen hanya berdasarkan pikiran pengarang. berdasarkan bukti Tugas 1: Carilah satu contoh tulisan ilmiah (esai) dan satu contoh tulisan nonilmiah. 1 Pengertian Esai Menurut Kalidjernih (2010) esai adalah bentuk tulisan yang terdiri atas beberapa paragraf tentang suatu topik. Esai disajikan secara sistematis, yaitu dimulai dengan paragraf pendahuluan, kemudian paragraf tubuh, dan diakhiri dengan paragraf penyimpul. Esai mengandung pendapat yang bersifat subjektif atau argumentatif. Pandangan pribadi ini harus logis dan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Tidak hanya itu, argumen yang disajikan dalam esai harus juga didukung dengan fakta, sehingga esai tidak menjadi tulisan fiktif atau imajinatif. Kerangka Esai Sebuah esai memiliki tiga bagian, yaitu: paragraf pendahuluan, paragraf tubuh, dan paragraf penyimpul. Dalam paragraf pendahuluan terdiri atas dua unsur: (1) pernyataan umum dan (2) pernyataan tesis. Pernyataan tesis biasanya ditempatkan pada kalimat akhir pada paragraf pendahuluan. Perhatikan esai berikut ini. Pengaruh Pribumi Amerika terhadap Budaya Amerika Modern1 Ketika orang-orang Eropa pertama kali mendarat di Benua Amerika, mereka menghadapi budaya yang benar-benar baru dari orang-orang Pribumi Amerika Utara. Pribumi Amerika, yang telah memiliki budaya yang berkembang dalam banyak hal, pasti ingin mengetahui mengenai perilaku dan kebiasaan orang Eropa yang asing, sebagaimana juga orang-orang Eropa ingin tahu tentang budaya pribumi Amerika. Sebagaimana sering terjadi ketika dua atau lebih budaya berkontak, terdapat perubahan budaya. Pribumi Amerika mengadopsi beberapa cara orang Eropa dan orang Eropa mengadopsi cara-cara pribumi Amerika. Akibatnya, pribumi Amerika telah memberi banyak kontribusi terhadap budaya modern Amerika, khususnya di bidang bahasa, seni, makanan, dan pemerintahan. Pertama, pribumi Amerika meninggalkan tanda-tanda yang permanen terhadap bahasa Inggris. Orang-orang pertama yang datang ke Amerika Utara meminjam beberapa kosa kata 1 Contoh esai ini diterjemahkan dari Wrriting Academic English, edisi keempat oleh Oshima & Hogue, 1999, halaman 58-59. 2 pribumi Amerika yang berbeda untuk tempat-tempat di bumi pendudukan yang baru. Namanama kota, sungai, dan negara bagian diambil dari bahasa pribumi Amerika. Misalnya, Daleware, Iowa, Illinois, dan Alabama merupakan nama suku pribumi Amerika. Seperti halnya juga nama kota Chicago, Miami, dan Spokane. Di samping nama tempat, bahasa Inggris mengadopsi katakata dari berbagai bahasa penduduk pribumi Amerika untuk binatang dan tumbuh-tumbuhan yang ditemukan di Amerika. Misalnya, Chipmunk, moose, raccon, skunk, tobacco, dan squash adalah beberapa contoh. Walaupun kosakata bahasa Inggris merupakan bidang yang paling banyak menunjukkan pengaruh pribumi Amerika, bukanlah satu-satunya bidang yang mendapat pengaruh yang telah terbentuk oleh kontak dengan pribumi Amerika. Seni adalah bidang lain yang merupakan kontribusi penting bagi pribumi Amerika. Tenunan karpet wol oleh wanita-wanita suku Navajo di Arizona dan New Mexico adalah karya seni yang dinilai tinggi di Amerika serikat. Perhiasan pribumi Amerika yang terbuat dari perak dan batu pirus juga sangat popular dan sangat mahal. Terutama di wilayah bagian barat dan barat selatan Amerika Serikat kerajinan tangan pribumi Amerika seperti tembikar, produk kulit, dan manik-manik juga dijumpai di banyak rumah-rumah Amerika. Tentu saja, seni dan kerajinan tangan pribumi Amerika merupakan bagian budaya Amerika yang berharga. Selain bahasa dan seni, pertanian merupakan bidang lain yang banyak dipengaruhi oleh pribumi Amerika terhadap pendatang baru yang tiba dari Eropa, Afrika, dan Asia. Menjadi petani yang terampil, pribumi Amerika Utara mengajar pendatang baru banyak hal tentang teknik pertanian dan hasil panen. Setiap anak sekolah di Amerika telah mendengarkan sejarah tentang cara pribumi Amerika mengajar pendatang baru yang pertama untuk menempatkan ikan yang sudah mati di lubang tanam untuk menyiapkan pupuk bagi tanaman. Selanjutnya, mereka mengajar para pendatang baru itu tentang metode irigasi dan rotasi panen. Banyak makanan yang dimakan oleh orang-orang Amerika saat ini diperkenalkan kepada pendatang baru dari Eropa oleh pribumi Amerika. Misalnya jagung dan coklat tidak dikenal di Eropa. Pada saat ini makanan tersebut telah menjadi makanan pokok Amerika. Akhirnya, tidaklah mengherankan bagi beberapa orang yang belajar bahwa penduduk Amerika serikat juga berutang kepada pribumi Amerika mengenai bentuk pemerintahan. Iroquois Merupakan suku paling besar yang memiliki banyak cabang bernama “nations” telah berkembang menjadi sistem pemerintahan modern di Amerika Serikat untuk membentuk pemisahan yang timbul di antara cabang-cabang yang berbeda-beda. Lima dari nation telah bergabung bersama 3 dalam suatu konfederasi yang dinamakan liga Iroquois. Di bawah liga tersebut setiap nation bersifat otonom untuk menjalankan urusan internalnya, tetapi nation tersebut bertindak sebagai unit yang menangani urusan luar. Liga itu membuat Iroquois berpisah di antara mereka dan tentu saja berharga bagi hubungan diplomatik di antara suku-suku. Ketika 13 koloni mempertimbangkan jenis pemerintahan yang akan dibangun setelah mereka menang dari koloni Inggris, seseorang menyarankan bahwa mereka menggunakan sitem yang sama dengan liga Iroquois. Di bawah sistem ini, setiap koloni atau negara bagian baru akan otonom dalam menjalankan urusannya, tetapi mengikuti angkatan bersenjatanya dengan Negara bagian lain untuk menangani masalah-masalah yang tersangkut dengan mereka. Inilah yang sebenarnya terjadi. Akhirnya, bentuk pemerintahan Amerika Serikat saat ini dapat ditelusuri kembali dengan model pemerintahan pribumi Amerika. Simpulannya, kita dapat melihat dari beberapa contoh ini pengaruh pribumi Amerika terhadap bahasa, seni, kebiasaan makan, dan pemerintahan. Orang-orang Amerika sangat berutang kepada pribumi Amerika terhadap kontribusi budaya Amerika Serikat. Paragraf Pendahuluan Dalam paragraf pendahuluan, ada dua bagian pokok yang perlu diperhatikan, yaitu pernyataan umum dan pernyataan tesis. Pernyataan umum: Memperkenalkan topik umum esai. Merebut minat pembaca. Pernyataan tesis: Menyatakan topik yang spesifik. Bisa mendaftar subtopik atau subdivisi topik utama dan subtopik. Bisa menunjukkan pola organisasi esai. Biasanya kalimat terakhir dalam paragraf pendahuluan. Berdasarkan bacaan esai di atas, dapat dilihat bahwa pernyataan umum dalam paragraf pendahuluan berfungsi memperkenalkan topik. Kalimat pertama mengenai kedatangan orang-orang Eropa dan pertemuannya dengan budaya baru dan pribumi Amerika. Kalimat berikutnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan budaya yang sangat kuat antara orang-orang Eropa dan pribumi Amerika. Dua 4 kalimat berikutnya mengatakan bahwa terdapat pertukaran dua budaya, tetapi arah pertukaran itu dan butir-butir spesifik tidak diidentifikasi. Ketika orang-orang Eropa pertama kali mendarat di Benua Amerika, mereka menghadapi budaya yang benar-benar baru dari orang-orang Pribumi Amerika Utara. Pribumi Amerika, yang telah memiliki budaya yang berkembang dalam banyak hal, pasti ingin mengetahui mengenai perilaku dan kebiasaan orang Eropa yang asing, sebagaimana juga orang-orang Eropa ingin tahu tentang budaya pribumi Amerika. Sebagaimana sering terjadi ketika dua atau lebih budaya berkontak, terdapat perubahan budaya. Pribumi Amerika mengadopsi beberapa cara orang Eropa dan orang Eropa mengadopsi cara-cara pribumi Amerika. Akibatnya, pribumi Amerika telah memberi banyak kontribusi terhadap budaya modern Amerika, khususnya di bidang bahasa, seni, makanan, dan pemerintahan. Pernyataan tesis bersifat spesifik. Pernyataan tesis memberikan arah pertukaran (pengaruh pribumi Amerika terhadap budaya Amerika modern) dan mendaftar subtopik yang akan dikembangkan pada paragraf tubuh, yaitu bahasa, seni, makanan, dan pemerintahan. Akibatnya, pribumi Amerika telah memberi banyak kontribusi terhadap budaya modern Amerika, khususnya di bidang bahasa, seni, makanan, dan pemerintahan. Paragraf tubuh berisi penjelasan tentang topik esai. Bagian ini menguraikan pernyataan tesis yang terdapat pada paragraf pendahuluan. Perhatikan kata-kata yang dicetak tebal pada kalimat di bawah ini. Akibatnya, pribumi Amerika telah memberi banyak kontribusi terhadap budaya modern Amerika, khususnya di bidang bahasa, seni, makanan, dan pemerintahan. Pada kalimat di atas, ada empat subtopik yang dijanjikan pembaca untuk dibahas pada paragraf tubuh, yaitu bahasa, seni, makanan, dan pemeritahan. Perhatikan pula bahwa empat butir itu dibahas secara berurut, mulai dari bahasa, seni, makanan, sampai pada pemerintahan. Paragraf penyimpul Menandai akhir esai. Untuk membuat paragraf penyimpul, dimulai dengan penanda transisi. Misalanya, simpulannya, akhirnya, dsb. Mengingatkan pembaca mengenai butir utama, yang dapat dilakukan dengan satu atau dua cara: meringkas subtopik dan memparafrasa tesis Anda. 5 Menyerahkan kepada pembaca pikiran akhir tentang topik. Kesempatan ini digunakan untuk menyampaikan pesan penting dan efektif kepada pembaca untuk diingat. Tugas 2: Carilah 3 contoh esai, kemudian identifikasilah bagian mana yang termasuk paragraf pendahuluan, paragraf tubuh, dan paragraf penyimpul. Penanda transisi antarparagraf Penanda transisi adalah kata-kata seperti pertama, kedua, berikutnya, akhirnya, oleh karena itu, bagaimanapun, simpulannya, di sisi lain, akibatnya, dan sehingga. Anda harus menganggap bahwa penanda transisi sebagai rambu lalu lintas yang memberi tahu pembaca kapan harus maju, berbelok, memperlambat, dan berhenti. Dengan kata lain, mereka memberi tahu pembaca ketika Anda memberikan ide serupa (juga, lebih jauh lagi, selanjutnya, sebagai tambahan), ide yang berlawanan (sebaliknya, namun), contoh (misalnya), hasil (akibatnya), atau simpulan (simpulannya). Menggunakan penanda transisi berfungsi sebagai panduan memudahkan pembaca untuk mengikuti ide Anda. Penanda transisi membuat paragraf Anda menjadi koheren. Berikut beberapa kata penanda transisi yang sering digunakan dalam penulisan esai, agar esai yang ditulis dapat menghasilkan tulisan yang sistematis dan enak dibaca. Contoh Penanda Transisi Makna Ide tambahan Penanda Transisi Lebih jauh lagi, selanjutnya, di samping itu, selain itu, lalu, seperti halnya, juga, lagi (pula), berikutnya, kedua, ketiga, akhirnya, tambahan lagi, demikian juga. Idea berlawanan Akan tetapi, namun, bagaimanapun juga, walaupun demikian, sebaliknya, meskipun demikian. Pilihan/ Sama halnya, seperti, atau, dalam hal yang sama, alternatif dalam hal yang demikian, sebagaimana halnya, begitu juga dengan. 6 Simpulan atau Singkatnya, ringkasnya, seperti sudah dikatakan, ringkasan dengan kata lain, yakni, yaitu, dan sesungguhnya Waktu Sementara itu, segera, beberapa saat kemudian, sesudah, dan kemudian. Tempat Di sana, di sini. Tujuan Untuk maksud itu, untuk maksud tersebut, supaya. Sebab/Hasil Oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, maka, akibatnya. Contoh Misalnya. 7 2. MEMILIH TOPIK DAN MERUMUSKAN JUDUL ESAI Kegiatan 2: Tujuan: Mampu memilih topik dan merumuskan judul esai: tinjauan umum mengenai topik; mempersempit topik; merumuskan judul esai. Memilih dan Mempersempit Topik Pemilihan topik esai tidak boleh terlalu luas dan tidak boleh terlalu sempit sehingga tidak bisa dikembangkan. Pada bagian ini, Anda akan mempelajari bagaimana cara memilih topik, dan kemudian mempersempitnya hingga menjadi sebuah topik yang baik. Anda juga akan belajar bagaimana merumuskan judul esai. Bila Anda ingin menulis esai, tentu saja Anda harus memilih topik yang menarik. Lalu, Anda harus mempersempit topik tersebut dari suatu subjek yang umum. Misalnya, Anda tertarik untuk menulis masalah pendidikan karakter. Tentu saja tidak mungkin Anda dapat membuatnya dalam satu esai dengan topik yang sangat luas tersebut. Anda harus mempersempitnya karena pendidikan karakter dapat dilihat dari berbagai aspek. Misalnya, pendidikan karakter di rumah tangga, di sekolah, atau di lingkungan sekitar (nonformal). Bila Anda memilih, misalnya pendidikan karakter di rumah tangga, juga masih luas. Anda masih mempersempitnya menjadi pendidikan karakter pada rumah tangga utuh (ayah dan ibu) atau rumah tangga dengan orang tua tunggal. Ini pun masih luas karena orang tua tunggal masih bisa dibedakan antara orang tua tunggal ayah atau orang tunggal ibu. Oleh karena itu, Anda perlu memutuskan untuk menulis tentang pendidikan karakter anak oleh orang tunggal Ibu, misalnya. Akhirnya, Anda masih harus mempersempit topik tersebut dengan menulis hanya tentang pengaruh orang tua tunggal ibu terhadap karakter anak. Intinya adalah, Anda harus mempersempit subjek esai Anda ke fokus yang lebih spesifik, sehingga Anda dapat menulis esai dengan topik spesifik itu dengan jelas dan lengkap. Tugas 1: Secara mandiri, buatlah kelompok kecil. Pilihlah tiga subjek di bawah ini, dan persempitlah topik tersebut menjadi topik yang lebih spesifik. Pancasila Teknik Farmasi Ekonomi Hukum Komunikasi Pariwisata Psikologi Pandemi Covid-19 8 Merumuskan Judul Esai Berikut tips merumuskan judul esai yang baik. 1. Menarik perhatian pembaca Judul harus menarik perhatian pembaca, singkat, eksplisit, informatif (dapat dipahami dengan baik oleh pembaca mengenai apa yang akan disampaikan oleh penulis). 2. Kaitkan judul Anda dengan pernyataan tesis esai Judul dan pernyataan tesis esai harus saling terkait dengan erat. Namun, judul biasanya merupakan versi singkat dari pernyataan tesis. 4. Gunakan frasa terkini Gunakan frasa populer yang menarik. Ini akan membuatnya lebih menarik dan modis. 5. Jangan takut bereksperimen Gunakan rumusan yang unik. Rumuskan judul esai Anda secara kreatif dan segar. Gunakan beberapa disiplin ilmu lain yang terkait dengan esai Anda. 6. Buat judul di akhir Tulislah esai Anda terlebih dahulu, kemudian rumuskan kembali judul esai Anda. Jangan membuang terlalu banyak waktu merumuskan judul dan lupa bahwa hal itu bisa lebih mudah jika Anda telah menghasilkan seluruh draf esai pertama. Perhatikan judul makalah berikut: 1. Penerapan Kaidah Algoritma Genetik dalam Pemulihan Bahasa Daerah dari Degradasi 2 2. Peran Intelegensia dalam Pemerkuatan Karakter Bangsa: Merujuk kepada Hukum Newton 3 2 Judul Makalah oleh Farid Thalib & Mashadi Said, Disajikan pada Kongres Internasional Bahasa-Bahasa Daerah Sulawesi Tenggara, tanggal 18-20 Juli 2010 3 Judul Orasi Ilmiah Oleh Mashadi Said, disajikan pada Wisuda Sarjana & Pascasarjana Universitas Indraprasta Pgri Ke-56, Jakarta, 12 September 2017 9 3. Model Pemertahanan Warisan Budaya Nusantara dalam Era Globalisasi: Membaur Atau Melebur?4 Tugas 2: Rumuskanlah satu judul mengenai topik di bawah ini. Tetapi sebelum Anda merumuskan judul tersebut, persempitlah subjek tersebut menjadi lebih spesifik. 4 Pandemi Covid 19 Kampus Merdeka, Merdeka Belajar; Pancasila dan Agama Judul Makalah, disajikan pada Kongres Internasional Bahasa Nusantara, 2008 di Brunei Darussalam. 10 3. PARAGRAF Kegiatan 3: Tujuan: Mampu menulis paragraf dengan pengorganisasian paragraf yang benar: tinjauan umum mengenai pengorganisasian paragraf, contoh paragraf yang baik, tiga bagian paragraf, kalimat topik, topik, ide pengontrol, kalimat pendukung, kalimat penyimpul. Apa itu Paragraf? Pada bagian ini, pertama-tama Anda akan mempelajari cara menulis paragraf yang baik, kemudian Anda akan belajar cara menggabungkan paragraf itu menjadi satu tulisan esai (yang akan disajikan pada pertemuan ke-9). Paragraf adalah unit dasar tulisan yang di dalamnya terdapat sekelompok kalimat saling terkait untuk mengembangkan satu ide pokok. Satu paragraf bisa terdiri atas dua atau atau lebih kalimat. Sebenarnya jumlah kalimat dalam satu paragraf tidak begitu penting. Intinya adalah satu paragraf harus mampu menjelaskan satu ide pokok. Model Paragraf Kanada5 Kanada diklaim sebagai salah satu negara terbaik di dunia karena tiga alasan. Pertama, Kanada memiliki sistem perawatan kesehatan yang sangat baik. Semua warga Kanada memiliki akses ke layanan medis dengan harga terjangkau. Kedua, Kanada memiliki standar pendidikan tinggi. Para siswa diajar oleh guru yang terlatih dengan baik dan didorong untuk terus belajar sampai ke universitas. Selain itu, kota-kota di Kanada bersih dan dikelola secara efisien. Kota-kota Kanada memiliki banyak taman dan banyak ruang bagi orang untuk hidup. Simpulanya adalah banyak orang ingin tinggal di Kanada. Sebuah paragraf memiliki tiga bagian, yaitu kalimat topik, kalimat pendukung, dan kalimat penyimpul. 5 Paragraf ini diadopsi dan diterjemahkan dari https://www.testden.com/toefl/writing-tutorial/parts-of-aparagraf.htm. Diakses pada tanggal 16 September 2020. 11 a. Kalimat topik menyatakan ide utama paragraf. Kalimat topik ini tidak hanya menunjukkan topik paragraf, tetapi juga membatasi topik pada satu atau dua bidang yang dapat dibahas sepenuhnya dalam satu paragraf. Area tertentu disebut ide pengontrol. Perhatikan topik dan ide pengontrol pada kalimat topik pada model paragraf. TOPIK IDE PENGONTROL Kanada diklaim sebagai salah satu negara terbaik di dunia karena tiga alasan. Dari kalimat ini dapat dilihat bahwa “Kanada” adalah topik pembicaraan dan “tiga alasan” adalah ide pengontrol yang akan mengatur alur tulisan agar berjalan terarah dan tidak melebar atau meluas. b. Kalimat pendukung berfungsi untuk mengembangkan kalimat topik. Kalimat pendukung penjelaskan kalimat topik dengan memberikan alasan, contoh, fakta, statistik, dan kutipan. Pada model paragraf, kalimat pendukung yang menjelaskan kalimat topik tentang Kanada adalah sebagai berikut: Kanada memiliki sistem perawatan kesehatan yang sangat baik. Kanada memiliki standar pendidikan tinggi. Kota-kota di Kanada bersih dan dikelola secara efisien. c. Kalimat penyimpul adalah kalimat yang menandai berakhirnya sebuah paragraf dan memberikan butir penting untuk diingat oleh pembaca: Simpulannya adalah banyak orang yang ingin tinggal di Kanada. Catatan: Kalimat penyimpul tidak wajib ada untuk setiap paragraf. Kesatuan dan Koherensi Di samping tiga bagian paragraf yang telah dijelaskan di atas, sebuah paragraf yang baik juga memiliki unsur kesatuan dan koherensi. 12 Kesatuan adalah Anda hanya mendiskusikan satu ide pokok dalam sebuah paragraf. Ide pokok dinyatakan pada kalimat topik, lalu setiap kalimat pendukung mengembangkan ide tersebut. Misalnya Anda mengumumkan pada kalimat topik bahwa Anda ingin mendiskusikan tiga alasan Kanada sebagai negara yang baik, diskusikan saja tiga hal tersebut. Jangan diskusikan ide yang lain, misalnya jumlah penduduknya atau penghasilan warganya. Koherensi adalah paragraf Anda mudah dibaca dan dipahami karena (1) Kalimat pendukung paragraf Anda memiliki urutan logis; dan (2) Ide yang Anda tuangkan bertautan antara satu dengan lainnya dengan penggunaan penanda transisi. Misalnya, dalam paragraf tentang Kanada, ada empat ide pendukung, yaitu (a) sistem perawatan kesehatan; (b) standar pendidikan tinggi; dan (c) kota-kota dikelola secara efisien. Setiap ide pendukung ini didiskusikan secara berurutan dan penjelasan diberikan untuk setiap ide pendukung. Selanjutnya, hubungan antara ide terlihat jelas dengan penggunaan penanda transisi seperti pertama, kedua, selain itu, dan simpulannya. Ringkasnya, sebuah paragraf yang tertata dengan baik memiliki lima unsur: kalimat topik, kalimat pendukung, kalimat penyimpulk kesatuan, dan koherensi. Tugas 1: Paragraf berikut memiliki kalimat topik, kalimat pendukung, dan kalimat penyimpul. Tandai kalimat topik dan kalimat penyimpul dalam paragraf di bawah ini. Toleransi Toleransi dibutuhkan untuk menanamkan sifat saling menghargai, menghormati, dan tenggang rasa bagi sesama. Jika toleransi dapat dibangun, semangat kebangsaan dan bernegara pun dapat dilestarikan meskipun berbeda suku, agama, dan warna kulit. Dengan adanya toleransi, rasa cinta tanah air bisa terdoktrin ke dalam jiwa generasi kita, sehingga muncul kepedulian sosial sesama manusia. Jika toleransi dapat diwujudkan, bukan mustahil kita semua dapat hidup berdampingan dalam keberagaman tanpa adanya rasa benci dan permusuhan satu dengan lainnya. Kalimat Topik Kita sudah mendiskusikan tentang kalimat topik di atas, dan sekarang kita akan membahasnya lebih dalam lagi. Setiap paragraf yang baik harus memiliki kalimat topik yang menyatakan dengan jelas topik dan ide pengontrol paragraf. Kalimat topik adalah kalimat lengkap. Biasanya menempati kalimat pertama suatu paragraf. 13 Kalimat topik adalah kalimat yang terpenting dalam suatu paragraf. Kalimat topik menunjukkan secara singkat hal yang akan didiskusikan dalam paragraf. Dengan alasan ini, kalimat topik merupakan petunjuk yang membantu penulis dan pembaca. Penulis dapat menentukan informasi yang akan dimasukkan atau tidak dimasukkan. Pembaca dapat mengetahui hal-hal yang akan didiskusikan dalam paragraf. Ada tiga butir penting yang harus diperhatikan mengenai kalimat topik: 1. Kalimat topik adalah kalimat lengkap, yaitu kalimat yang berisi subjek, kata kerja dan (biasanya) disertai dengan pelengkap. Berikut ini bukan kalimat lengkap: Berenang di laut. Pentingnya belajar bahasa Indonesia. Bagaimana menjadi mahasiswa yang baik. 2. Kalimat topik berisi topik dan ide pengontrol. Kalimat topik menunjukkan topik dan ide pengotrol yang membatasi topik ke hal yang lebih spesifik untuk didiskusikan dalam sebuah paragraf. Contoh berikut menunjukkan topik dan ide pengontrol dalam kalimat topik: Berenang di laut memerlukan keterampilan dan kewaspadaan. Menulis esai memerlukan beberapa keterampilan tertentu. Menjadi mahasiswa yang baik memerlukan usaha yang maksimal. 3. Kalimat topik adalah pernyataan yang paling umum dalam paragraf karena kalimat topik hanya menyediakan ide pokok. Kalimat topik tidak menyediakan ide rinci yang spesifik. Contoh berikut menunjukkan pernyataan umum yang dapat berfungsi sebagai kalimat topik. Bahasa Sunda dan Jawa memiliki beberapa kesamaan. Perhatikan. a. Kalimat berikut terlalu spesifik sehingga tidak cocok untuk menjadi kalimat topik. Insomnia disebabkan karena banyak pikiran dan terlalu banyak mengonsumsi kafein. 14 b. Kalimat berikut terlalu umum sehingga tidak cocok menjadi kalimat topik. Bahasa Inggris adalah bahasa yang sulit dipelajari. Posisi Kalimat Topik Kalimat topik bisa berada pada kalimat pertama atau kalimat terakhir dalam sebuah paragraf (gaya roti lapis). Gaya roti lapis membantu pembaca kalau paragraf itu terlalu panjang. Kalimat topik yang kedua dalam paragraf gaya roti lapis berfungsi sebagai kalimat penyimpul. Pelajari tiga paragraf berikut. Perhatikan posisi kalimat topik yang letaknya berbeda. Kalimat topik adalah kalimat yang digarisbawahi. Badai6 Badai, yang juga disebut siklon, mengeluarkan kekuatan yang luar biasa. Badai kuat ini, diameternya sering sampai seratus mil, dan anginnya dapat mencapai kecepatan tujuh puluh lima mil per jam atau lebih. Selain itu, angin kencang dan hujan lebat yang menyertai badai ini benar-benar dapat menghancurkan sebuah kota kecil dalam beberapa jam. Energi yang dikeluarkan badai ini dalam satu hari melebihi total energi yang dikonsumsi oleh umat manusia di seluruh dunia dalam satu tahun. Keajaiban Medis7 Pada tahun 2009, vaksin untuk melawan flu biasa akan segera selesai dikembangkan. Pada tahun yang sama, manusia pertama akan berhasil dikloning. Pada tahun 2014, orang tua akan dapat membuat anak-anak desainer. Terapi genetik akan dapat memanipulasi gen untuk kemampuan, kecerdasan, dan rambut, mata, dan warna kulit. Pada tahun 2020, sebagian besar penyakit akan dapat didiagnosis dan diobati di rumah, dan pada tahun 2030, kanker dan penyakit jantung akan dilenyapkan. Ini hanyalah beberapa contoh keajaiban medis yang diharapkan dalam beberapa dekade ke depan. 6 Contoh paragraf ini diterjemahkan dari Writing Academic English oleh Oshima & Hogue, 1999, edisi ketiga, Penerbit Pearson Education. 7 Contoh paragraf ini diterjemahkan dari Writing Academic English oleh Oshima & Hogue, 1999, edisi ketiga, Penerbit Pearson Education. 15 Sinonim8 Sinonim, kata yang memiliki arti dasar yang sama, tidak selalu memiliki arti emosional yang sama. Misalnya, kata-kata pelit dan hemat keduanya berarti "hati-hati dengan uang". Namun, untuk memanggil seseorang pelit adalah penghinaan, sementara kata hemat memiliki konotasi yang jauh lebih positif. Demikian pula, seseorang ingin menjadi ramping, tetapi tidak kurus, dan agresif tapi tidak bukan memaksa. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati memilih kata-kata karena banyak yang disebut sinonim, tetapi sama sekali tidak benar-benar sinonim. Tugas 2: Mencamkan Kalimat Topik dan Kalimat Pendukung Langkah 1: Tentukan kalimat yang berfungsi sebagai kalimat topik (KT). Langkah 2: Tulis kalimat pendukung (KP) untuk kalimat yang menunjukkan kalimat pendukung Langkah 3: Susun kalimat tersebut sehingga menjadi sebuah paragraf yang tersusun rapi Paragraf 1: a) _______ Fasilitas ini memungkinkan pelanggan untuk melakukan beberapa transaksi perbankan dua puluh jam sehari. b) _______ Selain itu, pelanggan dapat mentransfer dana antarrekening atau penarikan tunai dengan kartu kredit. c) _______ Anjungan Tunai Mandiri (ATM) adalah bank kecil yang nyaman d) _______ Misalnya, pelanggan dapat menggunakan ATM untuk menyetor uang dan menarik uang dengan jumlah uang tunai yang terbatas. Paragraf 2 a) _______ Setelah diserang oleh hiu putih besar, 462 jahitan dibutuhkan untuk menjahit seorang penyelam scuba Australia. 8 Contoh paragraf ini diterjemahkan dari Wrriting Academic English oleh Oshima & Hogue, 1999, edisi ketiga, Penerbit Pearson Education. 16 b) _______ Dengan gigi setajam silet dan rahang yang kuat, hiu putih besar sangat berbahaya. c) _______ Namun demikian, seseorang melakukannya di dekat pantai umum di Australis pada tahun 1985. d) _______ Bahkan ketika mereka menyerang manusia, hiu putih besar tidak akan memakannya. e) _______ Itu menggigit menjadi dua dan benar-benar melahap 'perenang wanita muda. f) _______ Hiu putih besar biasanya tidak menyerang manusia, tapi bila hiu itu menyerang, hiu itu selalu menyebabkan luka serius bahkan kematian. Paragraf 3: a) _______ Perubahan penting lainnya adalah orang memiliki kebebasan untuk mencari pekerjaan di mana pun mereka inginkan. b) _______ Perubahan signifikan paling awal terjadi pada keluarga petani, yang lebih lama terisolasi. c) _______ Perubahan besar terakhir yang dibawa oleh mobil adalah pembangunan jalan raya super, pinggiran kota, pusat perbelanjaan besar, dan taman hiburan, seperti Disney World di Florida. d) _______ Mobil merevolusi cara hidup Amerika. e) _______ Mobil memungkinkan mereka untuk berkendara ke kota kecil dan kota besar dengan nyaman. f) _______ Faktanya, orang bisa bekerja di kota metropolitan yang sibuk dan mengemudi di pinggiran kota yang tenang. 17 4. KESATUAN DAN KOHERENSI Kegiatan 4: Tujuan: Mampu menulis paragraf yang memenuhi syarat kesatuan dan koherensi: tinjauan umum mengenai syarat kesatuan dan koheren paragraf, pengulangan kata benda kunci, penggunaan pronomina yang konsisten, penggunaan penanda transisi, jenis-jenis penanda transisi. Kesatuan dan Koherensi Pada bagian sebelumnya, Anda sudah belajar secara singkat mengenai kesatuan dan koherensi. Pada bagian ini, Anda akan mempelajari kesatuan dan koherensi secara lebih mendalam. Kedua hal ini sangat dibutuhkan dalam sebuah paragraf. Pertama Anda akan belajar tentang kesatuan, dan kemudian Anda akan belajar apa yang disebut dengan koherensi. Setiap paragraf yang baik memiliki kesatuan, artinya hanya ada satu ide utama dalam satu paragraf. Misalnya, bila paragraf Anda adalah tentang keuntungan memiliki mobil penumpang kecil, bahas saja tentang keuntungan memiliki mobil mobil penumpang kecil. Jangan membahas kerugiannya. Lebih jauh lagi, ini merupakan cara terbaik bagi penulis akademik pemula untuk hanya membahas satu keuntungan saja, seperti hemat bahan bakar dalam satu paragraf. Jika Anda mulai membahas keuntungan lain, mulailah dengan paragraf baru. Kadang-kadang dimungkinkan untuk membahas dua atau bahkan tiga aspek dari ide yang sama dalam satu paragraf jika ide itu terkait erat satu sama lain. Misalnya, Anda bisa membahas hemat bahan bakar dan biaya perawatan rendah di paragraf yang sama karena sangat erat kaitannya, tetapi sebaiknya Anda tidak membahas hemat bahan dan kemudahan parkir di paragraf yang sama karena keduanya tidak terkait erat satu sama lain. Bagian kedua dari kesatuan adalah setiap kalimat pendukung harus secara langsung menjelaskan atau membuktikan gagasan pokok yang dikemukakan dalam kalimat topik. Jangan menyertakan informasi apa pun yang tidak mendukung kalimat topik secara langsung. Terkadang menulis pemula menulis kalimat pendukung "di luar topik." Ini disebut kalimat yang tidak relevan. Misalnya, jika Anda menulis paragraf tentang mahalnya biaya kuliah, Anda bisa menyebutkan inflasi sebagai satu faktornya. Namun, jika Anda menulis beberapa kalimat tentang inflasi, Anda keluar dari topik, dan paragraf Anda tidak akan memiliki kesatuan. 18 Pelajari model paragraf berikut yang hanya menyajikan satu ide pokok. Dalam paragraf ini, hanya ada satu ide pokok yang dibicarakan, yaitu alasan Kanada sebagai negara yang sangat baik untuk tempat tinggal. Kanada9 Kanada diklaim sebagai salah satu negara terbaik di dunia karena tiga alasan. Pertama, Kanada memiliki sistem perawatan kesehatan yang sangat baik. Semua warga Kanada memiliki akses ke layanan medis dengan harga terjangkau. Kedua, Kanada memiliki standar pendidikan tinggi. Para siswa diajar oleh guru yang terlatih dengan baik dan didorong untuk terus belajar sampai ke universitas. Selain itu, kota-kota di Kanada bersih dan dikelola secara efisien. Kota-kota Kanada memiliki banyak taman dan banyak ruang bagi orang untuk hidup. Simpulanya adalah banyak orang ingin tinggal di Kanada. Tugas 1: Pelajari tiga paragraf berikut. Semuanya membahas topik yang sama. Menurut Anda, paragraf mana yang memenuhi syarat satu kesatuan dan mana yang tidak? Paragraf mana yang membahas lebih dari satu topik? Paragraf mana yang memiliki kalimat yang tidak relevan?10 Paragraf 1 Epidemi HIV/AIDS masih tumbuh secara eksplosif di sebagian besar dunia. Di Eropa Tengah dan Timur, HIV menyebar dengan cepat di negara-negara yang hampir tidak memiliki kasus beberapa tahun lalu. Di Cina, diperkirakan ada 10.000 orang yang terinfeksi HIV pada akhir 1993, dan jumlah ini tumbuh sepuluh kali lipat, menjadi 100.000, pada akhir 1995. Di negara-negara Afrika sub-Sahara, epidemi HIVIAIDS terus meningkat. “Di Kenya, Malawi, Rwanda, Tanzania, Uganda, Zambia, dan Zimbabwe, 10 persen perempuan yang mengunjungi klinik pascakelahiran di daerah perkotaan terinfeksi HIV, dan di beberapa daerah, angkanya 40 persen. Para ibu dapat menularkan virus HIV ke anak-anak mereka selama kehamilan dan persalinan atau saat menyusui. Virus ini juga ditularkan melalui darah dan produk darah. Misalnya, pengguna narkoba yang berbagi jarum suntik dapat terinfeksi. 9 Contoh paragraf ini diterjemahkan dari Writing Academic English oleh Oshima & Hogue, 1999, edisi ketiga, Penerbit Pearson Education. 10 Latihan ini diperoleh dan diterjemahkan dari Writing Academic English oleh Oshima & Hogue, 1999, edisi ketiga, Penerbit Pearson Education. 19 Cara penularan utama tentu saja adalah hubungan seks tanpa kondom, yang menyumbang 75 sampai 85 persen dari infeksi. Paragraf 2 Epidemi HIV/AIDS masih tumbuh secara eksplosif di sebagian besar dunia. Di Eropa Tengah dan Timur, HIV menyebar dengan cepat di negara-negara yang hampir tidak memiliki kasus beberapa tahun yang lalu. Di Cina, diperkirakan 10.000 orang yang terinfeksi HIV pada akhir 1993, dan jumlah ini tumbuh sepuluh kali lipat, menjadi 100.000, pada akhir 1995. Di negara-negara Afrika sub-Sahara, epidemi HIV/AIDS terus meningkat. Di Kenya, Malawi, Rwanda, Tanzania, Uganda, Zambia, dan Zimbabwe, 10 persen wanita yang mengunjungi klinik pascakelahiran di daerah perkotaan terinfeksi HIV, dan di beberapa daerah, angkanya mencapai 40 persen. Di seluruh dunia, tingkat infeksi HIV meroket di kalangan pekerja seks. "Di Nairobi, Kenya, 80 persen pekerja seks terinfeksi, dan di Vietnam, tingkat penularan meningkat dari 9 persen menjadi 38 persen antara tahun 1992 dan 1995. Statistik ini menggambarkan dengan kejelasan yang menakutkan bahwa HIV/AIDS masih merupakan masalah kesehatan utama di sebagian besar wilayah dunia. Paragraf 3 Epidemi HIV/AIDS masih tumbuh secara eksplosif di sebagian besar belahan dunia. Di Eropa Tengah dan Timur, HIV menyebar dengan cepat di negara-negara yang hampir tidak memiliki kasus beberapa tahun lalu. Di Cina, diperkirakan ada 10.000 orang yang terinfeksi HIV pada akhir 1993, dan jumlah ini meningkat sepuluh kali lipat, menjadi 100.000, pada akhir 1995. Ada bukti bahwa di Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Selandia Baru, tingkat infeksi HIV menurun, setidaknya di antara laki-laki. Ini adalah hasil kombinasi metode pencegahan. Di negara-negara Afrika sub-Sahara, epidemi HIV/AIDS merebak. Di Kenya, Malawi, Rwanda, Tanzania, Uganda, Zambia, dan Zimbabwe, 10 persen wanita yang mengunjungi klinik pascakelahiran di daerah perkotaan terinfeksi HIV, dan di beberapa daerah, angkanya mencapai 40 persen. Meskipun tidak ada obat untuk HIV/AIDS, obatobatan baru tersedia untuk memperpanjang hidup orang dengan HIV. 20 Tugas 2: Esai pendek berikut belum dibagi menjadi paragraf, tetapi sesungguhnya berisi enam paragraf: paragraf pendahuluan, empat paragraf tubuh, dan paragraf penyimpul. LANGKAH 1: Bacalah keseluruhan esai satu atau dua kali. LANGKAH 2: Tentukan mana paragraf pengantar, paragraf tubuh, dan paragraf penutup. Di mana penulis mulai membahas topik yang berbeda? LANGKAH 3: Garis bawahi kalimat pertama dari setiap paragraf. Budaya, Logika, dan Retorika11 Logika, yang menjadi dasar retorika, bersumber dari budaya; logika tidak universal. Oleh karena itu, Retorika juga tidak universal tetapi bervariasi dari budaya ke budaya. Sistem retoris dari satu bahasa tidak lebih baik atau lebih buruk daripada sistem retoris bahasa lain, tetapi berbeda. Logika Inggris dan retorika bahasa Inggris, yang didasarkan pada pola budaya Anglo-Eropa, bersifat linier—yaitu, paragraf bahasa Inggris yang baik dimulai dengan pernyataan umum dari isinya dan kemudian dengan hati-hati mengembangkan pernyataan itu dengan serangkaian ilustrasi spesifik. Paragraf bahasa Inggris yang baik juga dapat menggunakan urutan kebalikannya: Paragraf ini dapat menyatakan serangkaian contoh dan kemudian meringkas contoh-contoh tersebut dalam satu pernyataan di akhir paragraf. Bagaimanapun, dalam kedua kasus, aliran ide terjadi dalam garis lurus dari kalimat pembuka ke kalimat terakhir. Selain itu, paragraf bahasa Inggris yang terstruktur dengan baik tidak pernah menyimpang. 'Tidak ada yang tidak termasuk dalam paragraf dan tidak ada yang tidak mendukung kalimat topik. Jenis konstruksi yang ditemukan dalam tulisan Arab dan Persia sangat berbeda. Jika penulis bahasa Inggris menggunakan urutan linier, penulis Arab dan Persia cenderung menyusun paragraf dalam urutan paralel dengan menggunakan banyak kata sambung, seperti dan dan tetapi. Dalam bahasa Inggris, kematangan gaya sering dinilai dari tingkat subordinasi bukan berdasarkan tingkat koordinasi. Oleh karena itu, gaya penulisan Arab dan Persia, dengan penekanannya pada koordinasi, tampak canggung dan tidak dewasa bagi pembaca bahasa Inggris. Beberapa penulis Asia, di sisi lain, menggunakan pendekatan tidak langsung. Dalam jenis tulisan ini, topik dilihat dari berbagai sudut. Topik tidak pernah 11 Contoh paragraf ini diterjemahkan dari Wrriting Academic English oleh Oshima & Hogue, 1999, edisi ketiga, Penerbit Pearson Education. 21 dianalisis secara langsung; topik dirujuk secara tidak langsung. Sekali lagi, pengembangan seperti itu dalam paragraf bahasa Inggris terasa canggung dan kabur bagi seorang pembaca bahasa Inggris. Retorika Spanyol berbeda dari retorika bahasa Inggris dalam hal lain. Sementara aturan retorika bahasa Inggris mengharuskan setiap kalimat dalam paragraf berhubungan langsung dengan gagasan utama, penulis berbahasa Spanyol suka mengisi satu paragraf dengan penyimpangan. Meskipun sebuah paragraf bahasa Spanyol dapat dimulai dan diakhiri dengan topik yang sama, penulis sering menyimpang ke area yang tidak berhubungan langsung dengan topik tersebut. Oleh karena itu, retorika Spanyol tidak mengikuti aturan kesatuan paragraf bahasa Inggris. Singkatnya, seorang siswa yang telah menguasai tata bahasa Inggris mungkin masih menulis makalah yang buruk kecuali dia juga telah menguasai retorika bahasa Inggris. Selain itu, mahasiswa mungkin mengalami kesulitan membaca esai yang ditulis dengan retorika bahasa Inggris kecuali ia memahami perbedaan "logika" dengan bahasa ibu mereka sendiri. Koherensi Syarat lain untuk membuat paragraf yang baik adalah koherensi. Berasal dari kata Latin cohere artinya saling berhubungan erat. Maknanya, seluruh kalimat di dalam paragraf tersebut harus saling terkait antara satu kalimat dengan kalimat lainnya. Tidak boleh ada kalimat yang tibatiba melompat. Setiap kalimat harus bejalan secara mulur dan logis. Ada empat cara untuk membuat sebuah paragraf koheren: 1. Ulangi kata kunci utama. 2. Gunakan kata ganti yang konsisten. 3. Gunakan penanda transisi untuk menghubungkan ide. 4. Susun ide Anda ke dalam urutan logis. Pengulangan Kata Kunci Cara termudah untuk mencapai paragraf yang koheren adalah sering mengulangi kata kunci dalam paragraf. Baca kembali paragraf tentang Kanada dan Toleransi. Lingkari kata “Kanada” dan kata “toleransi” dalam paragraf berikut. 22 Paragraf 1: Kanada Kanada diklaim sebagai salah satu negara terbaik di dunia karena tiga alasan. Pertama, Kanada memiliki sistem perawatan kesehatan yang sangat baik. Semua warga Kanada memiliki akses ke layanan medis dengan harga terjangkau. Kedua, Kanada memiliki standar pendidikan tinggi. Para siswa diajar oleh guru yang terlatih dengan baik dan didorong untuk terus belajar sampai ke universitas. Selain itu, kota-kota di Kanada bersih dan dikelola secara efisien. Kota-kota Kanada memiliki banyak taman dan banyak ruang bagi orang untuk hidup. Simpulanya adalah banyak orang ingin tinggal di Kanada. Paragraf 2: Toleransi Toleransi dibutuhkan untuk menanamkan sifat saling menghargai, menghormati, dan tenggang rasa bagi sesama. Jika toleransi dapat dibangun, semangat kebangsaan dan bernegara pun dapat dilestarikan meskipun berbeda suku, agama, dan warna kulit. Dengan adanya toleransi, rasa cinta tanah air bisa terdoktrin ke dalam jiwa generasi kita sehingga muncul kepedulian sosial sesama manusia. Jika toleransi dapat diwujudkan, bukan mustahil kita semua dapat hidup berdampingan dalam keberagaman tanpa adanya rasa benci dan permusuhan satu dengan lainnya. Kata Ganti Jika Anda menggunakan kata ganti (pronomina) selain dari kata benda kunci, pastikan bahwa Anda menggunakan kata ganti yang tepat. Kata ganti seperti dia, engkau, kamu, mereka, beliau, saya, aku, diriku, kami, kita, Anda, kalian harus digunakan secara tepat. Dalam percakapan sehari-hari, sering dijumpai kata ganti kami diganti dengan kata ganti kita oleh para penutur bahasa Indonesia. Padahal, maknanya sangat berbeda. Dalam paragraf berikut, penggunaan kata ganti tidak konsisten. Perbaiki agar paragraf tersebut memenuhi syarat koheren. 23 Paragraf 1: Mahasiswa Perantau Mahasiswa perantau harus kuat, baik secara fisik maupun mental. Pertama-tama, jika Anda berharap untuk bisa sukses merantau sebagai mahasiswa, Anda harus kuat secara fisik. Selain itu, mahasiswa perantau harus berlatih keras selama bertahun-tahun. Untuk masa kuliah yang paling menantang, mereka bisa kuliah setiap hari dari pagi sampai sore selama dua tahun lebih. Selain kuat secara fisik, dia juga harus tangguh secara mental. Ini berarti Anda harus benar-benar berdedikasi pada kuliah yang dia tekuni. Mereka sering tidak bisa bermain dengan teman, meninggalkan keluarga, dan kegiatan sosial lainnya. Menjadi kuat secara mental juga berarti bahwa dia harus mampu menahan kerinduan pada kampung halamannya. Belum lagi tekanan atas persaingan nilai yang kadang muncul di kampus. Akhirnya, tidak semua orang bisa menjadi mahasiswa perantau yang sukses. Penanda Transisi dan Koherensi Penanda transisi sudah dibahas dalam bagian pertama modul ini. Kehadirannya sangat penting sebagai panduan untuk memudahkan pembaca mengikuti ide Anda. Tugas 3: Bandingkan paragraf 1 dan 2 berikut ini. Kedua paragraf tersebut memberikan informasi yang sama, namun satu paragraf lebih mudah dipahami daripada paragraf lainnya karena mengandung penanda transisi untuk mengarahkan pembaca dari satu ide ke ide berikutnya. Paragraf mana yang berisi penanda transisi dan lebih koheren? Lingkari semua penanda transisi yang dapat Anda identifikasi. Paragraf 1: Di antara tetangganya, banyak ilmuwan telah mengenal Venus sebagai planet kembar Bumi. Sebutan ini muncul karena planet Venus memiliki ukuran yang sama dengan Bumi, dan kepadatan serta permukaan yang sama. Suhu kedua planet ini sangat berbeda. Suhu permukaan di planet Bumi hanya mencapai 100 derajat Fahrenheit, yang memungkinkan kehidupan di planet ini berkembang. Di sisi lain, suhu permukaan di planet Venus sembilan kali lebih hangat dari suhu planet Bumi. Dengan demikian, sama sekali tidak mungkin bagi segala bentuk kehidupan untuk hidup dan berkembang di permukaan Venus. 24 Paragraf 2: Planet Venus dan planet Bumi memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah planet Venus memiliki ukuran, kepadatan, serta permukaan yang sama dengan planet Bumi. Namun demikian, ada perbedaan besar di antara keduanya, yaitu suhu. Suhu kedua planet ini sangat berbeda. Suhu permukaan di planet Bumi hanya mencapai 100 derajat Fahrenheit, yang memungkinkan kehidupan di planet ini berkembang. Di sisi lain, suhu permukaan di planet Venus sembilan kali lebih hangat dari suhu planet Bumi. Dengan demikian, sama sekali tidak mungkin bagi segala bentuk kehidupan untuk hidup dan berkembang di permukaan Venus. Anda telah melihat perbedaan antara paragraf yang menggunakan penanda transisi yang tepat dengan yang tidak menggunakan penanda transisi. Hanya saja yang perlu Anda perhatikan adalah Anda tidak boleh menggunakan penanda transisi di depan setiap kalimat dalam paragraf. Menggunakan terlalu banyak penanda transisi bisa sama membingungkannya dengan menggunakan terlalu sedikit penanda transisi. Namun, penulisan yang baik mengharuskan Anda menggunakan penanda transisi yang cukup untuk memperjelas hubungan di antara idè Anda. 25 5. URUTAN LOGIS Kegiatan 5: Tujuan: Mampu menyusun paragraf dalam berbagai urutan logis. Urutan Logis Dalam menulis sebuah paragraf, penulis harus mampu mengurutkan ide pokok yang ditulisnya menjadi logis. Logis adalah urutan kejadian mulai dari kalimat pertama sampai kalimat terakhir dalam paragraf harus terangkai secara runtut dan tidak kacau balau, sehingga tidak membingungkan pembaca. Pada bagian ini, Anda akan mempelajari cara menuangkan ide dalam paragraf dalam urutan logis untuk mencapai koherensi. Anda akan mempelajari tiga jenis urutan logis yang banyak dikenal dalam menulis paragraf, yaitu urutan kronologis, urutan kepentingan atau divisi logis, urutan perbandingan/kontras. 1. Urutan kronologis adalah cara mengorganisasikan ide dengan urutan waktu terjadinya suatu peristiwa, perbuatan atau tindakan atau proses terjadinya sesuatu. Contoh paragraf: a. Urutan kronologis: berdasarkan waktu (narasi) Evolusi Komputer12 Dalam kurun waktu enam puluh tahun yang relatif singkat, telah terjadi evolusi yang luar biasa dalam ukuran dan kemampuan komputer. Pada saat ini, chip komputer yang lebih kecil dari ujung jari Anda memiliki kemampuan yang sama dengan mesin berukuran ruangan beberapa tahun yang lalu. komputer dikembangkan sekitar tahun 1945. Komputer begitu besar sehingga mereka membutuhkan ruangan ber-AC khusus. Sekitar dua puluh tahun kemudian, pada 1960-an, komputer berukuran meja dikembangkan. Ini mewakili kemajuan besar. Namun, sebelum akhir dekade yang sama, komputer generasi ketiga, yang menggunakan sirkuit terpadu sederhana dan yang bahkan lebih kecil dan lebih 12 Contoh paragraf ini diadopsi dan diterjemahkan dari Writing Academic English, edisi ketiga oleh Alice Oshima & Ana Hogue, 1999, penerbit Pearson Education. 26 cepat, telah muncul. Pada tahun 1971, mikroprosesor pertama, berukuran kurang dari satu sentimeter persegi dikembangkan. Mikroprosesor modern saat ini mengandung sebanyak 10 juta mikroprosesor dua kali lipat setiap delapan belas bulan. b. Urutan knorologis: Proses Teknologi Kloning13 Pada tahun 1997, seekor domba yang lahir di Skotlandia langsung menjadi selebriti. Sama persis dengan ibunya yang berusia enam tahun, Dolly adalah hewan pertama yang dikloning dari sel dewasa. Hewan lain sebelumnya telah diklon dari sel embrio, tetapi Dolly adalah hewan pertama yang berasal dari sel dewasa. Kelahirannya merupakan langkah luar biasa dalam teknologi kloning. Kloning Dolly melibatkan beberapa langkah. Pertama, sel yang sebelumnya diambil dari ibu Dolly mengalami kelaparan selama lima hari, yang menyebabkan sel tersebut berhenti membelah. Terganggunya siklus pembagian sel ini memudahkan mereka memprogram ulang diri mereka sendiri untuk mulai menumbuhkan organisme baru. Setelah lima hari, inti sel ini dikeluarkan dan dipindahkan ke dalam telur domba yang tidak dibuahi, dari mana inti sel tersebut sebelumnya telah dibuang. Pada tahap berikutnya, telur itu ditanam di laboratorium untuk jangka waktu tertentu. Kemudian telur itu ditanamkan ke domba yang berbeda, di mana ia tumbuh secara normal. Ketika domba akhirnya melahirkan, domba tersebut merupakan salinan genetik yang tepat, atau klon, dari domba yang telah menyediakan inti yang ditransfer, bukan dari domba yang menyediakan telur. 2. Urutan kepentingan atau divisi logis adalah cara mengorgaisasikan ide dengan mengelompokkan secara bersama-sama ide yang terkait dan membicarakan kelompok itu secara berurutan. Dalam kehidupan sehari-hari, pasar swalayan biasanya memisah-misahkan barang dagangannya secara berkelompok: ikan dan daging satu kelompok, sayur dan buah segar satu kelompok, susu, keju, mentega satu kelompok, dan seterusnya. Pengelompokan bisa juga berdasarkan kadar kepentingannya. Misalnya, menggambarkan pengelompokkan ide ke dalam divisi logis berdasarkan kedudukan yang dianggap paling penting oleh penulis. 13 Contoh paragraf ini diadopsi dan diterjemahkan dari Writing Academic English, edisi ketiga oleh Alice Oshima & Ana Hogue, 1999, penerbit Pearson Education. 27 c. Urutan kepentingan/divisi logis. Mengapa Saya tidak Memiliki Kartu Kredit14 Ada tiga alasan mengapa saya tidak memiliki kartu kredit. Alasan pertama adalah karena menggunakan sepotong plastik sebagai ganti uang tunai membuat saya lebih mudah membeli barang-barang yang tidak mampu saya beli. Misalnya, minggu lalu saya melihat sepasang sandal merah muda seharga $ 75.00 di toko sepatu favorit saya. Tentu saja, saya tidak membutuhkan sandal merah muda, saya juga tidak mampu membelinya. Namun, dengan kartu kredit, saya sekarang mungkin dapat memiliki sandal itu dan mengkhawatirkan cara melunasinya. Alasan kedua saya tidak memiliki kartu kredit adalah karena saya akan berutang seperti teman saya Sara si penggila belanja. Sara mendapat kredit tahun lalu, dan dia sudah berutang $ 4.000. Dia membeli barang-barang yang tidak terlalu dia butuhkan seperti perhiasan dan kacamata hitam desainer. Sara hanya melakukan pembayaran minimum, jadi saldonya tidak pernah berkurang. Dia akan berhutang selama bertahun-tahun. Alasan ketiga saya tidak memiliki kartu kredit adalah kesulitan dalam memahami ketentuan penting dalam kontrak kartu kredit. Jika saya tidak membaca cetakan kecilnya, saya akan terkejut. Misalnya, beberapa perusahaan kredit akan menaikkan suku bunga saya jika saya melakukan pembayaran bahkan terlambat satu hari. Singkatnya, kartu kredit mungkin merupakan kenyamanan bagi sebagian orang, tetapi bagi saya, itu adalah tiket plastik menuju bencana finansial. 3. Urutan perbandingan/kontras adalah perbandingan atau pertentangan dua hal yang tingkatannya sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan dan perbedaan. d. Urutan perbandingan/kontras Google Meet vs Zoom Google Meet hadir secara gratis untuk semua orang dalam beberapa bulan terakhir ini. Begitu pula Zoom sudah memiliki versi gratis. Tetapi seperti penawaran gratis lainnya, versi gratis Google Meet dan Zoom keduanya memiliki beberapa keterbatasan. Google Meet menawarkan batas rapat 60 menit untuk pengguna gratis. Artinya, Anda tidak dapat 14 Contoh paragraf diadopsi dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dari https://espressoenglish.wordpress.com/2013/06/10/logical-division-of-ideas-paragraf/ . Diakses tanggal 17 September 2020. 28 mengadakan rapat virtual selama lebih dari 60 menit jika Anda menggunakan versi gratis. Zoom, di sisi lain, memberikan batas 40 menit untuk pertemuan kelompok di bawah opsi gratisnya. Selanjutnya, keamanan adalah salah satu aspek utama yang membuat Google Meet sangat berbeda dari Zoom. Belakangan ini juga menjadi pusat perhatian untuk masalah keamanan dan bahkan baru-baru ini merilis Zoom 5.0 untuk mengatasi beberapa di antaranya. Sebagai gambaran, Google Meet mendukung beberapa opsi verifikasi 2 langkah untuk akun pengguna dan mematuhi standar keamanan IETF untuk Datagram Transport Layer Security (DTLS) dan Secure Real-time Transport Protocol (SRTP). Meet juga menghasilkan kunci enkripsi unik yang hanya ada selama rapat berjalan dan ditransmisikan dalam RPC yang dienkripsi dan diamankan (panggilan prosedur jarak jauh) saat rapat disiapkan. Sebaliknya, Zoom menggunakan standar enkripsi AES 256-bit GCM yang disebut-sebut akan diaktifkan di semua akun. Namun, kami masih melihat masalah seperti Zoombomings muncul di Web. Tugas 1: Termasuk menggunakan urutan logis apakah paragraf di bawah ini? Mengapa? Bacalah paragraf berikut: Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi ia selalu berusaha tampil di muka umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Ia sebenarnya paling senang mengenakan pakaian yang praktis. Ia menyenangi topi dan syal. Lain halnya dengan Margareth Thatcher. Sejak menjadi pemimpin partai konservatif, ia melembutkan gaya berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian dua kali setahun dan cenderung memilih pakaian yang modis. Ia tidak terlalu suka mengenakan topi dan hanya memakainya pada saat pergi ke pernikahan, pemakaman, serta upacara resmi, seperti acara-acara di parlemen. Bandingkan kedua paragraf di bawah ini: 1) Kemarin saya menemani ibu menyiapkan makanan di dapur. Ayah berada di ruang tamu menonton televisi. Kami bergegas lari ke tanah lapang. Ayah menggenggam tangan saya. Secepat kilat ibu menghampiri adik. Dari kejauhan, kami melihat rumah sudah roboh sejajar dengan tanah. Seketika, tanah tiba-tiba bergoyang. Bergetar lebih dari 30 detik. Sambil menggendong adik, ibu dengan napas 29 sesak dihampiri oleh para tetangga. Tak hanya rumah kami yang roboh, rumah mereka juga mengalami hal yang sama. 2) Kemarin saya menemani ibu menyiapkan makanan di dapur. Ayah berada di ruang tamu menonton televisi. Seketika, tanah tiba-tiba bergoyang dan bergetar lebih dari 30 detik. Secepat kilat ibu langsung menghampiri adik. Ayah menggenggam tangan saya. Kami lalu bergegas lari ke tanah lapang. Dari kejauhan kami melihat rumah sudah roboh sejajar dengan tanah. Debu sudah naik. Sambil menggendong adik, ibu dengan napas sesak dihampiri oleh para tetangga. Tak hanya rumah kami yang roboh, rumah mereka juga mengalami hal yang sama. Tugas 2: Setelah membaca kedua paragraf di atas, manakah yang menurut Anda memiliki urutan logis? Mengapa? Urutan logis apakah yang terkandung dalam paragraf di atas? Tugas 3: Urutkan kalimat berikut sehingga menjadi paragraf yang memiliki urutan logis kepentingan/divisi logis. _____ Ini merupakan degradasi yang sangat memprihatinkan. _____ Perubahan ekologi menjadi ancaman primer dan sekunder terhadap komoditas utama pangan kita. _____ Hasil panen para petani terancam gagal. _____ Ancaman primer berupa gagalnya padi dipanen. _____ Hasil penelitian Dirjen Tanaman Pangan dan Holtikura (2018) menunjukkan bahwa di setiap sepuluh kilometer persegi hanya ditemukan satu sawah saja yang bisa panen. _____ Adapun ancaman sekunder berupa maraknya tengkulak yang menjual hasil panen dengan harga sangat tinggi. _____ Padahal dua puluh tahun lalu negara ini terkenal dengan swasembada pangan melimpah. Tugas 4: Susun ulanglah kembali kalimat di bawah ini sehingga memiliki urutan yang logis. Tambahkan transisi sehingga kalimat menjadi koheren. Setelah Anda menyusunnya, jenis urutan logis apakah yang terkandung dalam paragraf di bawah ini? 30 Sekitar 200 penduduk dari beberapa desa dibawa ke rumah sakit. Musibah terjadi enam jam setelah mereka menikmati hidangan dalam hajatan sunatan di rumah Slamet Riyadi (38), warga Desa Jompo Kulon, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Tak ada korban meninggal dalam musibah tersebut. Tadi malam warga Kecamatan Sokaraja gempar. Ratusan warga mengalami keracunan. Tugas 5: Buatlah contoh paragraf yang menunjukkan urutan logis perbandingan dan kontras. 31 6. PENDUKUNG KONKRET TERHADAP PERNYATAAN (1) Kegiatan 6: Tujuan: Mampu menyuplai dukungan konkret yang rinci terhadap pernyataan yang ditulis: tinjauan umum mengenai fakta versus opini, pendukung konkret berupa contoh dan statistik. Fakta dan Opini Pada bagian ini, Anda akan mempelajari perbedaan antara fakta dan opini, dan cara menyuplai pendukung konkret dalam paragraf berupa contoh dan statistik. Fakta adalah kejadian atau keadaan yang benar-benar terjadi, bukan mitos, serta pernah dilihat oleh manusia itu sendiri atau telah dilakukan suatu pengujian dan pemastian di khalayak umum. Fakta dapat disebut juga sebagai hasil pengamatan secara objektif yang memiliki data akurat yang dapat diverifikasi kebenarannya. Suatu kalimat dapat dikatakan memuat fakta apabila ditemukan data yang jelas yang diakui kebenarannya oleh banyak pihak, khususnya oleh badan atau lembaga resmi. Data tersebut dapat berupa statistik, tanggal dan waktu kejadian, maupun hal lain yang telah terverifikasi. Opini adalah suatu ide, pikiran, atau pendapat yang biasanya bersifat subjektif serta belum disahkan kebenarannya. Opini bisa menjadi seperti prediksi yang berisi dugaan yang belum dapat dipastikan bahwa hal tersebut benar. Meskipun opini bukan merupakan fakta, namun apabila opini tersebut kelak dapat terbukti kebenarannya, opini tersebut akan berubah menjadi fakta. Suatu kalimat dapat dikatakan memuat opini apabila pernyataan yang dipaparkan dalam kalimat cenderung subjektif dan bersifat relatif. Relatif yang dimaksud adalah nilai yang dinyatakan tergantung kepada siapa yang memandangnya. Fakta versus Opini Fakta adalah pernyataan objektif tentang suatu kebenaran. Contoh: Air mendidih pada 100 derajat Celsius. Wanita memiliki Rahim sehingga dapat mengandung. Bumi ini bulat. Opini adalah pernyataan subjektif berdasarkan keyakinan dan sikap seseorang. Contoh: 32 Pria lebih pintar menyetir daripada wanita. Pancasila cocok untuk semua bangsa. Pendidikan karakter sangat penting untuk kemajuan suatu bangsa. Dalam tulisan ilmiah, Anda tidak dilarang untuk mengemukakan opini Anda, justru Anda dituntut untuk mengemukakan opini Anda, tetapi mengemukakan opini tidaklah cukup. Anda harus mendukung opini Anda dengan fakta yang rinci atau pendukung konkret. Dalam tulisan akademik, walaupun yang Anda tulis itu merupakan fakta, Anda masih harus mendukungnya dengan rincian yang meyakinkan. Berikut adalah contoh pernyataan yang membutuhkan pendukung konkret agar dapat diterima dalam tulisan akademik. Penyataan yang masih memerlukan pendukung Pendukung konkret konkret American Cancer Society melaporkan bahwa Merokok dapat menyebabkan kanker paru. penyebab nomor satu kanker paru-paru di antara pria dan wanita adalah merokok. Karena itu, kalau Anda menulis pernyataan, “Merokok dapat menyebabkan kanker paru”, tidaklah cukup. Anda harus menyuplai pendukung konkret, sehingga pernyataan Anda menjadi: Merokok dapat menyebabkan kanker paru. American Cancer Society melaporkan bahwa penyebab nomor satu kanker paru-paru di antara pria dan wanita adalah merokok. Tugas 1: Tentukanlah. Yang mana pernyataan berikut opini (O) dan yang mana fakta (F). ------------ 1. Madu adalah obat yang paling manjur. ------------ 2. Bulan berotasi mengelilingi bumi. ------------ 3. Anak-anak umumnya mulai berbicara antara usia 18 s.d. 24 bulan. ------------ 4. Virus Corona adalah virus yang paling mematikan. ------------ 5. Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa resmi PBB. 33 Pendukung Konkret Seorang penulis harus mampu menyupai pernyataannya dengan bukti/pendukung konkret. Bukti/pendukung ini dapat berupa contoh, data statistik, dan kutipan. Perhatikan contoh paragraf berikut. Paragraf satu Peran Baru Ayah15 Dr. Elizabeth Lee adalah direktur medis yang bertanggung jawab atas penyakit menular di daerah negara bagian Amerika Serikat. Dia menikmati kariernya yang menantang dan lebih memilih tinggal di rumah bersama dua anaknya yang masih kecil. Dia dan suaminya, Jack, menyadari pentingnya partisipasi aktif orang tua dalam kehidupan anakanak mereka. Oleh karena itu, mereka memutuskan bahwa salah satu dari mereka harus tinggal di rumah untuk menjadi orang tua penuh waktu. Jack menjadi pengasuh utama karena tinggal di rumah akan memungkinkannya menghabiskan waktu mengembangkan bisnis desain grafisnya. Jack Lee adalah salah satu dari semakin banyak ayah yang tinggal di rumah. Menurut survei tahun 1996 oleh Los Angeles Times, 39 persen pria yang menanggapi 10 survei tersebut menunjukkan bahwa mereka bersedia berhenti dari pekerjaannya untuk mengasuh anak-anak mereka, sementara istri mereka menjadi pencari nafkah utama. Lebih lanjut, Biro Sensus A.S. melaporkan pada tahun 1997 sekitar dua juta pria di seluruh Amerika Serikat memiliki tanggung jawab utama untuk anak-anak mereka. Paragraf dua: Cara penularan virus COVID-1916 Infeksi saluran pernafasan dapat ditularkan melalui tetesan dengan ukuran yang berbeda: ketika partikel tetesan berdiameter >5-10 μm, partikel tetesan tersebut disebut sebagai tetesan pernapasan, dan bila kemudian berdiameter <5μm, pastikel tetesan itu disebut sebagai inti 15 Paragra ini diadopsi dan diterjemahkan dari Writing Academic English, Edisi ketiga Oleh Alice Oshima & Ana Hogue, 1999, halaman 73-74. 16 Paragraf ini diadopsi dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dari https://www.who.int/newsroom/commentaries/detail/modes-of-transmission-of-virus-causing-covid-19-implications-for-ipc-precautionrecommendations. Diakses pada tanggal 16 September 2020. 34 tetesan. Menurut bukti yang dilaporkan oleh World Health Organization di Cina, virus COVID-19 terutama ditularkan di antara orang-orang melalui tetesan pernapasan dan rute kontak. 2-7 Dalam analisis terhadap 75.465 kasus COVID-19 di China, penularan melalui udara tidak dilaporkan. Paragraf tiga: Kabupaten Grobogan Kabupaten Grobogan menjadi kabupaten terluas urutan kedua di Provinsi Jawa Tengah setelah Cilacap. Secara geografis, wilayah Kabupaten Grobogan terletak di antara 110o15’ BT – 111o25’ BT dan 7o LS - 7o30’ LS dengan kondisi tanah berupa daerah pegunungan kapur, perbukitan dan dataran di bagian tengahnya. Awalnya kabupaten Grobogan beribu kota di Kecamatan Grobogan, namun kemudian berpindah ke Kecamatan Purwodadi. Makanan khas daerah ini sangat terkenal, misalnya becek. Becek adalah sayur daging sapi yang dihidangkan saat ada acara adat. Selain makanan, tempat wisata kabupaten Grobogan juga unik untuk dilihat, seperti Kedung Ombo, pemandangan Jatipohon, api abadi Mrapen dan Bledug Kuwu. Paragraf empat: Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional mulai membawa dampak serius bagi kehidupan masyarakat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut melemahnya perekonomian berimbas pada melonjaknya angka pengangguran yang pada kuartal III tahun 2015 mencapai 7,56 juta orang. Salah satu penyumbang terbesar pengangguran adalah sektor pertanian yang dalam setahun terakhir turun daya serapnya dari 38,97 juta orang menjadi 37,75 orang atau turun 1,2 juta orang. Data BPS ini dijadikan acuan pemerintah untuk menangani masalah pengangguran. Paragraf lima: Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Perlambatan pertumbuhan ekonomi jika tidak segera diantisipasi dengan kebijakan yang tepat akan mengakibatkan jumlah angka pengangguran akan terus bertambah. Kita juga tak bisa menyalahkan industri yang akhirnya melakukan PHK sebagai upaya efisiensi agar tetap bisa 35 bertahan. Di sinilah pemerintah harus hadir untuk menyelamatkan dan melindungi berbagai bidang industri yang kini sedang ”megap-megap”. Jangan sampai industri dibiarkan sendirian menyelesaikan masalahnya tanpa ada bantuan dari pemerintah. Pemerintah memang sudah mengeluarkan enam paket ekonomi sebagai upaya untuk memulihkan perekonomian nasional dari keterpurukan. Akan tetapi, paket kebijakan tersebut belum banyak berperan dalam memperbaiki masalah ekonomi bangsa ini. Tugas 2: Jawablah pertanyaan berikut setelah Anda membaca ketiga paragraf di atas. a) Manakah paragraf di atas yang menggunakan pendukung konkret berupa statistik? Tandai dukungan konkret yang terdapat di dalam paragraf tersebut. b) Manakah paragraf yang tidak dilengkapi dengan pendukung konkret? c) Manakah paragraf di atas yang menggunakan pendukung konkret berupa contoh? Tandai dukungan konkret yang terdapat di dalam paragraf tersebut. Tugas 3: Buatlah satu paragraf yang menggunakan pendukung konkret berupa contoh atau data statistik. 36 7. DUKUNGAN KONKRET TERHADAP PERNYATAAN (2) Kegiatan 7: Tujuan: Mampu menyuplai dukungan konkret yang rinci terhadap pernyataan yang ditulis: tinjauan umum mengenai kutipan/sitasi, parafrasa, dan ringkasan. Dukungan Konkret: Kutipan langsung dan tidak langsung Seorang penulis harus mampu menyupai pernyataannya dengan bukti konkret. Dalam bagian sebelumnya, Anda sudah belajar cara menyuplai dukungan konkret menggunakan contoh dan data statistik. Pada bagian ini, Anda akan mempelajari cara menulis kutipan/sitasi langsung dan tidak langsung (parafrasa dan ringkasan) untuk menyuplai dukungan konkret yang rinci terhadap suatu pernyataan. Hal penting yang perlu Anda pelajari adalah bagaimana menggunakan informasi dari sumber luar tanpa terlibat dalam tindakan PLAGIARISME, yang merupakan pelanggaran berat. Tindakan plagiarisme bisa terjadi dalam dua kondisi, yaitu 1) Menggunakan kata-kata atau ide penulis lain tanpa menyebutkan nama penulisnya; dan 2) Menulis ulang pendapat atau ide orang lain, tetapi tulisan ulang itu sangat mirip dengan kata-kata asli penulisnya, walaupun Anda menyebutkan nama penulisnya. Jika Anda mengutip pendapat orang lain, apakah berupa kutipan langsung atau kutipan tidak langsung, Anda harus menulis sumber kutipan Anda. Penggunaan kutipan atau sitasi merupakan cara mendukung ide dengan bukti konkret untuk memperkuat pernyataan tesis. Untuk memilih kutipan yang bagus, carilah kalimat yang mendukung argumen Anda. Kemudian, masukkan ke dalam tulisan, dan pastikan Anda menyatakan sumbernya dan masukkan dalam daftar pustaka sesuai dengan panduan yang digunakan. Kutipan terbagi menjadi dua, yaitu: (1) Kutipan langsung/sitasi; dan (2) Kutipan tidak langsung/parafrasa. Kemudian, kutipan langsung dibedakan menjadi dua, yaitu: (a) Kutipan langsung panjang; dan (b) Kutipan langsung pendek. Kutipan Langsung Kutipan langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya dan tidak boleh ada perubahan. Gunakan kutipan ini jika ingin menyampaikan definisi atau jika ada pernyataan kuat dan 37 berkesan yang perlu ditonjolkan untuk mendukung argumen Anda. Kalau ada hal yang dinilai meragukan, beri tanda “[sic!]” yang artinya kita sekadar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu. Gunakan titik tiga berspasi [. . .] apabila ada bagian kata-kata kutipan yang dihilangkan. Contoh: “… hal itu memiliki makan [sic!] yang ambigu.” (“Makan” dalam kalimat kutipan diperkirakan salah ketik dan seharusnya diketik menjadi “makna”). Kutipan langsung dibedakan menjadi dua, yaitu kutipan langsung panjang dan kutipan langsung pendek. a) Kutipan langsung panjang Nama lain jenis kutipan ini yaitu block quote. Menurut APA (American Psychological Association) Style, sebuah kutipan tergolong dikatakan panjang apabila penulis mengutip melebihi 40 kata. Menurut MLA (Modern Language Asociation) Style, sebuah kutipan tergolong dikatakan panjang apabila panjang kalimat yang dikutip melebihi 4 baris. Kutipan panjang diketik pada alinea baru menggunakan tab, spasi 1, dan tidak menggunakan tanda petik. Perhatikan contoh berikut: Menurut Kridalaksana (1996, hlm. 2), variasi bahasa berdasarkan pemakai bahasa dibedakan atas empat jenis sebagai berikut: (1) Dialek regional yaitu variasi bahasa berdasarkan daerah. Variasi regional membedakan bahasa yang dipakai di satu tempat dengan yang dipakai di tempat lain. (2) Dialek sosial yaitu dialek yang dipakai oleh kelompok sosial tertentu atau yang menandai stratum social tertentu. (3) Dialek temporal yaitu dialek yang dipakai pada kurun waktu tertentu. (4) Ideolek yaitu keseluruhan cirri-ciri bahasa seseorang. Tugas 1: Buatlah dua contoh kutipan langsung panjang dari teks buku ajar apa pun yang Anda miliki. b) Kutipan langsung pendek Jika penulis mengutip sumber bacaan berjumlah kurang dari empat baris, teks yang dikutip dimasukkan menjadi bagian dalam tulisan dan menjadi kelanjutan tubuh tulisan (bukan paragraf baru) dengan mempergunakan tanda kutipan berupa koma dua di bagian atas di awal dan akhir kalimat yang dikutip. Kutipan ditulis menjadi satu dalam sebuah paragraf. Perhatikan contoh berikut: a. Effective teams can be difficult to describe because “high performance along one domain does not translate to high performance along another” (Ervin dkk., 2018, h. 470). b. “Mental seseorang akan tertekan ketika tuntutan semakin besar namun ia tidak sanggup mengejar tuntutan tersebut” (Ekarasi, 2015, h. 132). 38 c. “Ada orang yang sangat lucu, ada juga yang sangat tidak lucu, dan kebanyakan orang berada di antara keduanya,” ujar Nusbaum (2017, h. 231) dalam tulisannya. Tugas 2: Buatlah tiga contoh kutipan langsung pendek dari teks buku ajar apa pun yang Anda miliki. Kutipan Tidak Langsung (Parafrasa) Kutipan tidak langsung atau parafrasa adalah menuliskan kembali pendapat yang dikutip menggunakan kata-kata Anda sendiri yang makna/idenya sama/sinonim dengan naskah aslinya. Kutipan ditulis menyatu dengan teks dan tidak usah diapit tanda kutip. Cara menulis parafrasa 1. Bacalah teks yang akan diprafrasa beberapa kali untuk memahami ide secara penuh. 2. Panjang parafrasa kurang lebih sama panjangnya dengan teks aslinya. 3. Gunakanlah kata-kata yang bersinonim, sehingga Anda tidak mengulangi kata-kata aslinya. 4. Bila perlu, gunakan struktur kalimat yang berbeda. 5. Catat konsep/ide utamanya. 6. Tulis versi teks Anda tanpa melihat aslinya. 7. Bandingkan teks Anda dengan teks aslinya dan buat sedikit penyesuaian pada frasa yang terlalu mirip. 8. Kutip sumbernya. Perhatikan contoh parafrasa berikut. 1) Teks asli: Saya tidak hadir di kelas karena sakit. Parafrasa: Saya kurang sehat sehingga saya absen dari kelas. 2) Teks asli: Sebuah kejutan di bidang realita maya (virtual reality) terjadi tahun 1961 dengan kemunculan Sensorama ciptaan Heilig. Parafrasa: Hasil karya Heillig yang dikenal dengan nama Sensorama membawa perubahan yang signifikan dalam sejarah realita maya (Krisnawati, 2000, hlm. 55). 39 3) Teks asli: Sangatlah pelik untuk mendefinisikan plagiasi saat Anda melakukan ringkasan atau parafrasa. Keduanya memang berbeda, tetapi batas-batas parafrasa dan ringkasan sangatlah tipis sehingga Anda tidak menyadari jika Anda berpindah dari melakukan parafrasa menjadi meringkas, kemudian berpindah ke malakukan plagiasi. Apapun tujuanmu, parafrasa yang sangat mirip dengan naskah asli dianggap sebagai melakukan plagiasi, meskipun Anda telah menuliskan sumbernya (Booth dkk., 2005, hlm 203). Parafrasa: Menurut Booth, Colomb, dan Williams (2005: 203), penulis terkadang melakukan plagiasi tanpa mereka sadari karena mereka mengira melakukan ringkasan saat mereka melakukan parafrasa yang terlalu mirip dengan naskah asli, suatu aktifitas yang disebut plagiat. Bahkan saat aktifitas tersebut dilakukan dengan tidak sengaja dan sumber pustakanya pun dituliskan, hal ini tetap dianggap sebagai sebuah plagiarisme. Tugas 3: Parafrasalah teks berikut. Beberapa waktu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa penyebaran virus Corona bisa terjadi melalui udara. Dalam pedoman terbarunya yang dirilis di laman resminya, WHO akhirnya memasukkan udara sebagai salah satu transmisi atau cara penularan virus Corona. Kutipan Tdak Langsung (Ringkasan) Ringkasan adalah tulisan yang memuat ide pokok atau intisari penulis yang dirangkum dengan hanya menunjukkan gagasan utama. Jumlah kalimat jauh lebih pendek daripada naskah asli dan mengulas garis besar materi sumber. Ringkasan ditulis dengan menyebutkan sumber asli (nama belakang pengarang dan tahun) tanpa disertai informasi mengenai halaman. Perhatikan contoh berikut: Naskah asli: Batuk sebetulnya bukan penyakit refleks. Batuk timbul karena mengalami rangsangan udara yang berpolusi, asap pabrik, asap rokok, bau-bauan, gas yang merangsang atau 40 kekurangan udara. Batuk juga dapat terjadi karena saluran pernapasan atau paru-paru terkena infeksi kuman-kuman tertentu. Udara dingin atau lembab dapat juga membuat orang batuk atau bersin. Obat batuk yang dijual di pasaran bebas umumnya terdiri atas obat atau campuran obat yang mengandung bahan yang dapat mengeluarkan lendir atau riak agar saluran pernapasan bersih dari gangguan atau rangsangan penyebab batuk itu, Obat batuk jenis ini disebut ekspektoran. Ringkasan: Penyakit batuk terjadi karena polusi udara, asap pabrik, rokok, bau-bauan, gas, kekurangan udara, lembab, dan gangguan saluran pernapasan. Batuk dapat diobati dengan ekspektoran yang dijual di pasaran bebas. Tugas 4: Buatlah dua contoh ringkasan dari teks buku ajar apa pun yang Anda miliki (sertakan naskah aslinya). 41 8. URUTAN KRONOLOGIS Kegiatan 8: Tujuan: Mampu menulis esai dengan urutan kronologis: tinjauan umum mengenai pengorganisasian esai dengan urutan kronologis, paragraf pendahuluan esai dengan urutan kronologis, dan penanda transisi esai dengan urutan kronologis. Urutan Kronologis Pada bagian ini, Anda akan mempelajari cara menulis dengan menggunakan urutan kronologis yang dimulai dengan cara menulis kalimat secara kronologis, dan kemudian Anda akan belajar cara merangkaikan kalimat itu menjadi satu tulisan menggunakan penanda transisi urutan kronologis. Setiap tulisan pasti membahas suatu tema berdasarkan sudut pandang pribadi seorang penulis. Penulis dapat menggambarkan opini yang ada untuk dituangkan secara kronologis atau berurutan sesuai dengan ide yang telah disusun dalam kerangka kerja sebuah tulisan. Dengan demikian, yang dimaksud dengan urutan kronologis adalah sebuah cara mengorganisasikan tulisan berdasarkan urutan waktu atau peristiwa yang terjadi di dalam proses sebuah kisah. Tulisan seperti ini disebut juga paragraf proses atau esai proses. Model Paragraf Tahapan Pramenulis Tahap prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahap prapenulisan. Pertama, menentukan topik. Topik adalah inti yang menjadi pokok permasalahan sebuah tulisan. Kedua, memikirkan tujuan penulisan. Apa yang ingin dicapai penulis melalui tulisannya? Apakah tulisan ini bertujuan menghibur, memberi informasi, membuktikan sesuatu atau mengklarifikasi? Ketiga, memikirkan sasaran. Penulis harus memikirkan untuk siapa ia menulis dan menyesuaikannya dengan tingkat pendidikan, tingkat sosial, dan informasi yang diberikan. Keempat, mengumpulkan informasi. Penulis harus 42 mengumpulkan informasi yang mendukung tulisannya. Terakhir, mengorganisasikan ide dan informasi. Ide dan informasi dapat diorganisasikan dalam sebuah kerangka karangan yang memuat garis besar ide yang akan ditulis. Paragraf proses memiliki thesis statement (pernyataan tesis) yang menandakan adanya sebuah proses yang berlangsung dan ditandai dengan urutan kronologis kejadian atau tahapan dalam sebuah prosedur. Beberapa hal harus diperhatikan dalam tahap prapenulisan. Kalimat penggalan di atas adalah pernyataan tesis dalam contoh paragraf di atas. Kalimat ini menandakan bahwa akan ada serangkaian tahap yang harus dilakukan saat seseorang ingin mulai kegiatan menulis. Penanda Transisi Esai dalam Urutan Kronologis Indikasi yang mencirikan sebuah paragraf atau esai proses adalah adanya penggunaan transisi yang menggambarkan urutan proses suatu peristiwa, langkah atau tahapan sebuah prosedur, atau urutan rencana yang semuanya disusun secara kronologis. Pertama, menentukan topik. Kata “pertama” merupakan transisi kronologis yang menandakan awal urutan sebuah proses. Kedua, memikirkan tujuan penulisan. Kata “kedua” dalam penggalan kalimat di atas merupakan transisi kronologis lanjutan yang menandakan sambungan urutan sebuah proses. Terakhir, mengorganisasikan ide dan informasi. Kata “terakhir” dalam penggalan kalimat di atas merupakan transisi kronologis yang menunjukkan hasil akhir atau tahapan terakhir sebuah proses. 43 Berikut adalah contoh transisi esai dalam urutan kronologis: Kata dan frasa Pertama-tama, pertama, kedua, ketiga, dst. Pertama, lakukan tahap prapenulisan. Kemudian, selanjutnya, sesaat kemudian, lalu, Kemudian, mulailah masuk tahapan menulis. terakhir, pada akhirnya. Sementara itu, persiapkan juga bukti yang Pada waktu yang bersamaan, sekarang, akurat untuk mendukung tulisan Anda. sementara itu, perlahan-lahan. Terakhir, periksa kembali tulisan yang telah dibuat. Penghubung Sejak, setelah, sampai dengan, segera, ketika, Setelah melewati tahap penulisan, lakukan sebelum, sesaat. tahap berikutnya untuk memeriksa tulisan Anda. Jangan lupa memeriksa kembali semua penulisan diksi ketika Anda menulis. Lainnya Langkah pertama (kedua sampai terakhir), Langkah terakhir adalah memeriksa kembali keesokan harinya, lima menit kemudian, semua daftar pustaka yang digunakan. selama sepuluh menit, setelah peristiwa itu, Bacalah kembali hasil tulisan Anda keesokan beberapa tahun lalu, dua minggu yang lalu, di harinya. masa yang akan datang, setahun kemudian. Terus lanjutkan mengaduk sup selama sepuluh menit. Tugas 1: Urutkan paragraf berikut sehingga memiliki urutan kronologis yang logis. Tandai manakah thesis statement (pernyataan tesis) dalam tulisan ini. a) ______ Cuci bersih beras. Langkah awal ini sangat penting. Nasi pulen bisa didapatkan dengan cara merendam beras maksimal satu jam. b) ______ Terakhir, hidangkan nasi di atas meja. Nasi bisa dinikmati hangat-hangat bersama laukpauk. Selamat mencoba! c) ______ Siapkan beras sesuai kebutuhan. 44 d) ______ Setelah itu, pencet tombol 'cook' atau masak pada rice cooker. Lalu tunggu nasi matang. Biasanya, memasak nasi di rice cooker memakan waktu sekitar 30 menit. Ingat juga, jangan membuka-tutup rice cooker karena akan merusak proses pengukusan. e) ______ Cara memasak nasi agar pulen dengan menggunakan rice cooker. f) ______ Kemudian, tiriskan air rendaman beras. Masukkan beras yang telah direndam ke dalam panci rice cooker dengan tinggi air sekitar satu ruas jari atau dua sentimeter di atas beras. Bisa juga mengukur air dengan melihat petunjuk angka pada panci. g) ______ Setelah matang, aduk nasi hingga ke bagian bawah dan pinggirnya. Hal ini mencegah nasi berkerak dan mengeringkan permukaan nasi nanti saat disimpan. Tugas 2: Menggunakan Transisi dalam Urutan Kronologis Isilah titik-titik di bawah ini dengan transisi urutan kronologis yang tepat dari pilihan yang tersedia. Satu transisi hanya dapat digunakan sekali. Begitu kerja dimulai Beberapa menit kemudian Kedua Selanjutnya Di tengah diskusi Pertama Akhirnya Ketika dia diminta memberi pendapat Simpulannya Lalu Teman yang Menyebalkan Sangat mudah kehilangan kesabaran walau Anda adalah seorang yang sangat penyabar sekalipun saat berhadapan dengan teman seperti ini. Saat berjanji melakukan kerja kelompok, selalu ada saja perilaku yang tidak menyenangkan dibuatnya. (1) __________ ia selalu terlambat. Ia membuat teman-teman lainnya yang sudah datang tepat waktu menunggu begitu lama. (2) _________ saat muncul, ia tidak meminta maaf atas keterlambatannya. Ia selalu memiliki alasan klise untuk berkilah. (3) ___________, adalagi ulahnya. Ia ternyata belum mengerjakan bagian tugas yang seharusnya sudah dipersiapkan sebelumnya. (4) ____________, diskusi kelompok pun dimulai. (5) __________ , Anda meminta pendapatnya untuk bertukar pikiran. Namun, (6) __________ ia juga menunjukkan sikap bermalas-malasan (7) __________ memberikan pendapat yang cenderung menyalahkan pendapat rekan yang lain. (8) 45 ___________ saat dimintai pandangan bagaimana seharusnya pekerjaan ini dilakukan, ia justru memberikan saran yang tidak efektif. (9) _____________ kerja kelompok dilakukan tanpa ada kontribusi berarti dari teman tersebut. (10) ___________ teman ini benar-benar seorang yang menyebalkan dan patut dihindari dalam bekerja sama. Tugas 3: Buatlah sebuah pernyataan tesis dalam paragraf yang menggunakan urutan kronologis. Anda dapat memilih topik secara bebas dengan berpedoman kepada contoh Tugas 1 yang sudah diberikan di atas. 46 9. MENULIS ESAI: URUTAN DIVISI LOGIS IDE Kegiatan 9: Tujuan: Mampu menulis esai dengan urutan devisi logis ide: tinjauan umum mengenai pengorganisasian esai dengan urutan devisi logis ide, paragraf pendahuluan esai dengan urutan devisi logis ide, dan penanda transisi esai dengan urutan devisi logis ide. Bagian ini adalah kelanjutan dari bab sebelumnya. Dalam bagian ini, Anda akan belajar cara menulis esai dengan menggunakan urutan kronologis yang dimulai dengan cara mengurutkan divisi logis ide dalam setiap paragraf, dan kemudian Anda akan belajar cara menggabungkan paragraf itu menjadi satu tulisan esai menggunakan penanda transisi urutan kronologis. Urutan Divisi Logis Ide Setiap ide dalam sebuah paragraf harus terangkai secara berurutan dan logis. Yang dimaksud dengan logis dalam hal ini adalah divisi ide harus diurutkan berdasarkan awal terjadi sebuah proses sampai kemudian berlanjut hingga memasuki tahap akhir penyelesaian proses tersebut. Model Esai Proses: Tahapan Menulis Menulis adalah suatu kegiatan mengungkapkan gagasan, pikiran, pengalaman dan pengetahuan ke dalam bentuk catatan dengan menggunakan aksara, lambang atau simbol yang dibuat secara sistematis sehingga dapat dipahami orang lain. Kegiatan ini merupakan sebuah proses atau rangkaian yang memerlukan tahapan untuk dapat menghasilkan tulisan yang baik. Tahapan tersebut adalah tahap prapenulisan, penulisan, dan pascapenulisan. Tahap prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahap ini. Pertama, menentukan topik. Topik adalah inti yang menjadi pokok permasalahan sebuah tulisan. Kedua, memikirkan tujuan penulisan. Apa yang ingin dicapai penulis 47 melalui tulisannya? Apakah tulisan ini bertujuan untuk menghibur, memberi informasi, membuktikan sesuatu atau mengklarifikasi? Ketiga, memikirkan sasaran. Penulis harus memikirkan untuk siapa ia menulis dan menyesuaikannya dengan level pendidikan, tingkat sosial, dan informasi yang diberikan. Keempat, mengumpulkan informasi. Penulis harus mengumpulkan informasi yang mendukung tulisannya. Kelima, mengorganisasikan ide dan informasi. Ide dan informasi dapat diorganisasikan dalam sebuah kerangka karangan yang memuat garis besar ide yang akan ditulis. Tahap selanjutnya adalah tahap penulisan. Dalam tahap ini, kita menulis menggunakan semua informasi yang sudah dipilih. Ikuti alur kerangka karangan yang sudah dirancang sebelumnya. Tulislah kalimat secara efektif. Selanjutnya, rangkailah kalimat tersebut menjadi paragraf yang memenuhi persyaratan paragraf yang baik. Perhatikan penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Seorang penulis juga harus mengetahui tata cara menulis judul, kutipan, tanda baca, dan daftar pustaka. Tahap terakhir adalah pascapenulisan. Tahap ini merupakan tahap penyempurnaan tulisan yang sudah dibuat. Tahap pascapenulisan terdiri dari penyuntingan dan revisi. Penyuntingan adalah proses pemeriksaan dan perbaikan unsur tulisan seperti ejaan, tanda baca, diksi, kalimat, serta konvensi penulisan lainnya. Adapun revisi adalah pemeriksaan dan perbaikan isi karangan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tulisan yang baik harus melalui tiga tahapan menulis di atas. Ketiga tahapan ini harus dilakukan dengan saksama untuk dapat memperoleh tulisan yang berkualitas. Sebuah esai memiliki tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi atau pembahasan, dan simpulan atau penutup. a. Pendahuluan berisi penjelasan ringkas tentang tema dan ide umum yang akan dibahas, serta latar belakang dipilihnya tema tersebut. Dengan adanya struktur ini, pembaca esai akan tahu tema apa yang hendak disampaikan penulis esai dalam esainya tersebut, serta apa latar belakang atau alasan dipilihnya tema tersebut. 48 Menulis adalah suatu kegiatan mengungkapkan gagasan, pikiran, pengalaman dan pengetahuan ke dalam bentuk catatan dengan menggunakan aksara, lambang atau simbol yang dibuat secara sistematis sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Kegiatan ini merupakan sebuah proses atau rangkaian yang memerlukan tahapan untuk dapat menghasilkan tulisan yang baik. Tahapan tersebut adalah tahap prapenulisan, penulisan, dan pascapenulisan. Dalam contoh model esai di atas, paragraf ini disebut sebagai paragraf pendahuluan. Melalui paragraf ini, pembaca mengetahui tema umum yang akan dibahas oleh penulis serta bagaimana urutan penjabaran divisi ide dalam paragraf berikutnya. b. Isi atau pembahasan berisi penjelasan tema yang telah dijabarkan di dalam paragraf sebelumnya. Bagian ini terdiri dari dari setidaknya satu, namun biasanya terdiri dari dua atau lebih paragraf yang menjelaskan setiap divisi ide secara rinci dan runtut menggunakan urutan kronologis sehingga tulisan akan terasa logis dibaca. Tahapan awal sampai akhir sebuah proses akan tergambar dengan jelas dalam bagian ini. Pada contoh model esai di atas, paragraf berikut merupakan isi dalam esai: Tahap prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahap ini. Pertama, menentukan topik. Topik adalah inti yang menjadi pokok permasalahan sebuah tulisan. Kedua, memikirkan tujuan penulisan. Apa yang ingin dicapai penulis melalui tulisannya? Apakah tulisan ini bertujuan untuk menghibur, memberi informasi, membuktikan sesuatu atau mengklarifikasi? Ketiga, memikirkan sasaran. Penulis harus memikirkan untuk siapa ia menulis dan menyesuaikannya dengan level pendidikan, tingkat sosial, dan informasi yang diberikan. Keempat, mengumpulkan informasi. Penulis harus mengumpulkan informasi yang mendukung tulisannya. Kelima, mengorganisasikan ide dan informasi. Ide dan informasi dapat diorganisasikan dalam sebuah kerangka karangan yang memuat garis besar ide yang akan ditulis. 49 Tahap selanjutnya adalah tahap penulisan. Dalam tahap ini, kita menulis menggunakan semua informasi yang sudah dipilih. Ikuti alur kerangka karangan yang sudah dirancang sebelumnya. Tulislah kalimat secara efektif. Selanjutnya, rangkailah kalimat tersebut menjadi paragraf yang memenuhi persyaratan paragraf yang baik. Perhatikan penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Seorang penulis juga harus mengetahui tata cara menulis judul, kutipan, tanda baca, dan daftar pustaka. Tahap terakhir adalah pascapenulisan. Tahap ini merupakan tahap penyempurnaan tulisan yang sudah dibuat. Tahap pascapenulisan terdiri dari penyuntingan dan revisi. Penyuntingan adalah proses pemeriksaan dan perbaikan unsur tulisan seperti ejaan, tanda baca, diksi, kalimat, serta konvensi penulisan lainnya. Adapun revisi adalah pemeriksaan dan perbaikan isi karangan. Urutan divisi logis ide dalam esai di atas: Tahap prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis. Kalimat ini adalah kalimat pembuka dari ide pertama yang ingin dijabarkan oleh penulis. Dari kalimat ini, pembaca dapat menandai adanya awal sebuah proses yang ingin penulis sampaikan. Tahap selanjutnya adalah tahap penulisan. Kalimat ini adalah transisi esai dalam urutan kronologis yang menandakan bahwa divisi ide berikutnya akan segera dijabarkan. Tahap terakhir adalah pascapenulisan. 50 Kalimat ini adalah kalimat transisi esai dalam urutan kronologis yang menunjukkan keberlanjutan pembahasan divisi ide berikutnya. Transisi ini juga memberi tanda kepada pembaca bahwa bagian ini adalah akhir proses sebuah kegiatan atau peristiwa. Dari urutan paragraf isi di atas, terlihat jelas bagaimana transisi esai merangkaikan divisi ide setiap paragraf secara runtut sehingga tulisan menjadi logis dan berterima. c. Simpulan atau penutup merupakan bagian terakhir di dalam sebuah esai berisi simpulan dari penulis terkait tema yang telah dibahasnya sejak di bagian pendahuluan hingga ke bagian isi. Simpulan tersebut menjadi penutup atau akhir dari sebuah esai. Selain berisi simpulan atas tema yang dibahas, bagian ini juga bisa diisi dengan saran penulis kepada pembaca terkait tema yang dibahas. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tulisan yang baik harus melalui tiga tahapan menulis di atas. Ketiga tahapan ini harus dilakukan dengan saksama untuk dapat memperoleh tulisan yang berkualitas. Tugas 1: Jawab pertanyaan berdasarkan esai di bawah ini. Malam Bainai Salah satu upacara adat yang dilakukan sebelum pernikahan yang sering digelar oleh masyarakat Minangkabau adalah upacara adat malam bainai. Malam bainai ialah malam saat calon anak daro (mempelai perempuan) berkumpul dengan kedua orang tua dan kerabat lainnya untuk dipasangkan daun pacar merah (daun inai) yang ditumbuk halus. Prosesi malam bainai juga dimanfaatkan oleh calon anak daro untuk meminta maaf kepada kedua orang tua dan sanak saudara serta meminta doa restu agar pernikahan yang akan dijalani diberi keberkahan oleh Tuhan. Dalam upacara adat ini tiga prosesi utama yang akan dilalui oleh calon anak daro. Pertama, bamandi-mandi (mandi). Prosesi bamandi-mandi dilaksanakan oleh keluarga terdekat dan kedua orang tua kepada calon anak daro. Calon anak daro pertama-tama diminta keluar dari kamar menuju tempat pemandian yang telah disiapkan. Calon anak daro menggunakan pakaian adat Minang dan sunting kecil yang digunakan di atas kepalanya. Prosesi ini hanya disimbolkan saja dengan memercikkan air kembang tujuh rupa kepada calon anak daro menggunakan daun pandan 51 yang diikat. Ini merupakan ibarat mandi terakhir yang dilakukan oleh kedua orang tua kepada anak gadisnya yang melepas masa lajang karena akan menikah. Selanjutnya, prosesi maniti kain kuniang (berjalan di atas kain yang berwarna kuning). Dalam tahapan kedua ini calon anak daro didampingi oleh kedua orang tua meniti kain kuning menuju pelaminan. Ini merupakan lambang dari perjalanan hidup perempuan semenjak kecil, remaja, hingga dewasa. Setiap kain yang dilewati akan digulung oleh dua lelaki yang melambangkan kesiapan niniak mamak (paman dari keluarga perempuan) dan urang sumando (ipar laki-laki) pada keluarga perempuan yang selalu siap melindungi calon anak daro. Tahapan puncak prosesi, bainai (memasang inai). Calon anak daro silih berganti dipasangkan inai di kuku jari tangan oleh kedua orang tua dan kerabat dekat lainnya. Uniknya, tidak sepuluh kuku jari tangan dipakaikan inai, melainkan hanya sembilan jari. Karena mereka meyakini bahwa sepuluh berarti sempurna, sedangkan kesempurnaan hanya milik Tuhan. Inai yang dipakaikan ke masing-masing kuku jari mempunyai doa dan makna yang berbeda. Para kerabat yang memakaikan inai biasanya akan membisikkan nasihat tentang berumah tangga kepada calon anak daro. Pemasangan inai di kuku bertujuan memberitahukan kepada masyarakat bahwa perempuan ini bukan lagi berstatus sebagai anak gadis namun telah menjadi seorang istri. Apabila ia berjalan dengan seorang pria, maka masyarakat akan mengetahui bahwa mereka berdua adalah pengantin baru sehingga tidak ada prasangka buruk terhadap mereka berdua. Berdasarkan keseluruhan tahapan dalam prosesi ini, dapat disimpulkan bahwa prosesi malam bainai bukan saja sekedar perayaan mengundang kerabat yang dilakukan oleh keluarga, melainkan juga bagian dari rangkaian doa dan harapan yang dipanjatkan oleh segenap keluarga sebelum acara pernikahan keesokan harinya. a) Tandai semua transisi kronologis dalam esai di atas. b) Kalimat mana saja yang menjadi penanda transisi esai? c) Paragraf berapa saja yang menandakan proses? d) Tentukan topik dalam setiap paragraf. Tugas 2: Buatlah sebuah esai proses dengan menggunakan transisi kronologis. Anda dapat memilih salah satu dari topik berikut: a) Cara menggunakan media digital Zoom untuk belajar. b) Cara berkomunikasi yang efektif dalam kelompok belajar. 52 c) Cara menentukan pilihan jurusan ketika akan masuk kuliah. d) Cara memasarkan iklan yang efektif. 53 10. MENULIS ESAI: URUTAN SEBAB DAN AKIBAT Kegiatan 10: Tujuan: Mampu menulis esai dengan urutan sebab akibat: tinjauan umum mengenai pengorganisasian esai dengan urutan sebab akibat, paragraf pendahuluan esai dengan urutan sebab akibat, penanda transisi esai dengan urutan sebab akibat, pengorganisasian blok, pengorganisasian rantai. Esai Sebab Akibat Esai sebab akibat adalah salah satu bentuk pengorganisasian esai yang berisi analisis penyebab sesuatu terjadi, atau berisi analisis akibat yang ditimbulkan oleh sesuatu yang terjadi, atau juga bisa berisi analisis tentang keduanya, yaitu tentang sebab dan akibat sesuatu terjadi. Ketika menulis esai sebab akibat, penulis perlu menunjukkan bagaimana suatu hal mengakibatkan hal lain secara logis dan terukur. Pada bagian ini, Anda akan mempelajari cara menulis esai sebab akibat dengan memaparkan sebab sesuatu terjadi, dan kemudian Anda rangkai dengan akibat yang muncul sebagai konsekuensi yang timbul atas kejadian tersebut. Penanda Transisi Esai dalam Sebab Akibat Indikasi yang mencirikan esai sebab akibat adalah adanya penggunaan transisi yang menggambarkan urutan sebab dan akibat yang kesemuanya disusun secara logis. Berikut adalah contoh transisi sebab akibat: Penghubung Karena, sebab, sehingga, sampai. Ia menangis sehingga matanya bengkak. Ia terlalu lama berjalan sampai kakinya sakit. Lainnya Oleh karena itu, akibatnya, sebagai Rasa minder bisa muncul dari trauma masa konsekuensinya, menimbulkan, muncul dari, kecil. disebabkan oleh. Banyak yang tidak taat aturan, akibatnya macet di mana-mana. 54 Struktur Esai Sebab Akibat Ada dua cara yang dapat digunakan dalam menulis esai sebab akibat, yaitu: 1. Pengorganisasian Blok Pengorganisasian blok adalah cara menyusun esai dengan mengelompokkan paragraf berdasarkan sebab atau alasan ke dalam satu kelompok, dan mengelompokkan semua akibat ke dalam satu kelompok lainnya. Penulisan dapat dimulai dari kelompok penyebab terlebih dahulu, atau bisa dimulai dari kelompok akibat terlebih dulu, atau bisa juga dengan hanya memaparkan sebab saja atau akibat saja di dalam esai. Apabila di dalam sebuah esai ada sebab dan akibat, maka penulisan kedua kelompok itu dihubungkan oleh sebuah paragraf. Paragraf tersebut disebut paragraf transisi. Model Esai Minder Setiap manusia yang lahir di dunia hanya membawa dua rasa takut alami, yaitu takut pada ketinggian dan suara keras. Jika Anda sekarang punya rasa takut karena malu, grogi, atau selain kedua rasa takut tersebut, hampir dapat dipastikan rasa takut yang Anda miliki bukan karena secara genetis Anda miliki. Rasa takut itu disebut minder. Minder yang Anda alami sekarang adalah pengaruh dari lingkungan Anda. Sebenarnya minder adalah perasaan alami manusia yang diberikan Tuhan agar manusia tidak kelewat percaya diri dan akhirnya sombong. Selain orang gila dan orang mabuk, setiap orang waras pasti memiliki rasa minder, hanya saja konteks dan kadarnya berbeda-beda. Seseorang bisa menjadi minder apabila selalu dilarang, disalahkan, tidak dipercaya, atau diremehkan oleh lingkungannya. Pengaruh lingkungan di mana seseorang tumbuh dan berkembang memiliki kaitan yang sangat erat dengan tingkat kepercayaan diri yang ia miliki. Pola asuh orang tua yang sering melarang dan membatasi kegiatan anak atau selalu memarahi kesalahan anak juga bisa membuat seseorang tumbuh menjadi manusia yang mudah minder. Penyebab minder yang kedua bisa muncul dari trauma kegagalan di masa lalu, pernah dipermalukan atau dihina di depan umum. Pernah atau sering diremehkan dan dikucilkan oleh teman di masa sekolah bisa menimbulkan trauma yang membekas kuat dalam memori seseorang, terutama ketika ia harus memulai lagi interaksi dalam lingkungan baru. 55 Faktor ketiga yang sering membuat seseorang minder muncul dari perasaan ketidaksempurnaan bentuk fisik sehingga merasa kurang mendapat penghargaan atau pujian. Kurang tinggi, kurang putih, kurang langsing dan berbagai rasa kekurangan terhadap fisik bisa membuat seseorang menjadi tidak percaya diri. Definisi cantik dan tampan yang sering dikotakkotakkan oleh media membuat masyarakat sedikit banyak terpengaruh ketika menilai apakah seseorang dapat disebut cantik ataupun tampan. Penurunan harga diri atau rasa minder yang ditimbulkan oleh faktor di atas dapat bersifat situasional, kronis atau menahun. Hal ini dapat menjadi berbahaya jika sudah di luar batas kewajaran dan dapat berakibat buruk terhadap kehidupan seseorang, ibarat penyakit yang menggerogoti hidup. Faktor pertama penyebab minder yang timbul karena seseorang sedari kecil selalu dilarang, disalahkan, tidak dipercaya, diremehkan oleh orang tua dan lingkungannya cenderung berakibat munculnya isolasi sosial dalam berperilaku. Ia enggan untuk memulai hubungan atau pembicaraan, tidak ada kontak mata saat berbicara, kurang spontan, bahkan bisa apatis terhadap lingkungan. Trauma kegagalan di masa lalu, pernah dipermalukan atau dihina di depan umum yang menjadi faktor kedua penyebab minder bisa mengakibatkan seseorang takut membuat inovasi atau mengambil langkah baru dalam hidupnya. Saat teman-temannya sudah bergerak maju dalam karir, ia cenderung statis atau diam di tempat karena takut gagal saat mencoba sesuatu yang baru. Rasa minder karena adanya perasaan ketidaksempurnaan bentuk fisik sebagai faktor ketiga penyebab minder mengakibatkan seseorang menjadi bersikap terlalu keras kepada dirinya sendiri. Ia cenderung berusaha mati-matian untuk melakukan hal yang diyakini dapat memperbaiki ketidaksempurnaan fisiknya dan cenderung melupakan bahwa ia juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain. Dari kesemua uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa rasa minder atau rendah diri merupakan suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri yang berdampak hilangnya kepercayaan seseorang atas dirinya sendiri. Perasaan ini dapat berbahaya apabila tidak segera diatasi karena dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang di masa depan. 56 Beberapa Model Kerangka Esai Pengorganisasian Blok A B C D Pendahuluan Pendahuluan Pendahuluan Pendahuluan Penyebab 1 Penyebab Akibat Akibat 1 Penyebab 2 Paragraf transisi Paragraf transisi Akibat 2 Penyebab 3 Akibat 1 Penyebab 1 Akibat 3 Paragraf transisi Akibat 2 Penyebab 2 Akibat 4 Akibat 1 Akibat 3 Penyebab 3 Penutup Akibat 2 Penutup Penutup Akibat 3 Penutup Tugas 1: Jawablah berdasarkan hasil pengamatan Anda terhadap esai di atas. a) Setelah Anda membaca esai di atas, termasuk yang manakah model esai blok di atas? b) Paragraf mana saja yang merupakan paragraf sebab? c) Paragraf mana saja yang merupakan paragraf akibat? d) Paragraf mana yang merupakan paragraf transisi? 2. Pengorganisasian Rantai Pengorganisasian rantai adalah cara menyusun esai dengan cara menguraikan sebab yang pertama dan akibatnya, kemudian dilanjutkan dengan uraian sebab yang kedua dan akibatnya, dan sebab yang ketiga dan akibatnya sehingga membentuk sebuah rantai. Berikut adalah penggambaran kerangka pengorganisasian rantai: Pendahuluan Penyebab 1 Akibat 1 Penyebab 2 Akibat 2 57 Penyebab 3 Akibat 3 Penutup Model Esai Minder Setiap manusia yang lahir di dunia hanya membawa dua rasa takut alami, yaitu takut pada ketinggian dan suara keras. Jika Anda sekarang punya rasa takut, malu, grogi, atau selain kedua rasa takut tersebut, hampir dapat dipastikan rasa takut yang Anda miliki bukan karena secara genetis Anda miliki. Rasa takut itu disebut minder. Minder yang Anda alami sekarang adalah pengaruh dari lingkungan Anda. Sebenarnya minder adalah perasaan alami manusia yang diberikan Tuhan agar manusia tidak kelewat percaya diri dan akhirnya sombong. Selain orang gila dan orang mabuk, setiap orang waras pasti memiliki rasa minder, hanya saja konteks dan kadarnya berbeda-beda. Seorang bisa menjadi minder apabila selalu dilarang, disalahkan, tidak dipercaya, diremehkan oleh lingkungannya. Pengaruh lingkungan di mana seseorang tumbuh dan berkembang memiliki kaitan yang sangat erat dengan tingkat kepercayaan diri yang ia miliki. Pola asuh orang tua yang sering melarang dan membatasi kegiatan anak atau selalu memarahi kesalahan anak juga bisa membuat seseorang tumbuh menjadi manusia yang mudah minder. Penyebab minder yang timbul karena seseorang sedari kecil mendapatkan perlakuan seperti ini oleh orang tua dan lingkungannya cenderung berakibat munculnya isolasi sosial dalam berperilaku. Ia enggan untuk memulai hubungan atau pembicaraan, tidak ada kontak mata saat berbicara, kurang spontan, bahkan bisa apatis. Penyebab minder yang kedua muncul dari trauma kegagalan di masa lalu, pernah dipermalukan atau dihina di depan umum. Pernah atau sering diremehkan dan dikucilkan oleh teman di masa sekolah bisa menimbulkan trauma yang membekas kuat dalam memori seseorang, terutama ketika ia harus memulai lagi interaksi dalam lingkungan baru. Trauma masa lalu ini jika tidak diatasi bisa mengakibatkan seseorang takut membuat inovasi atau mengambil langkah baru dalam hidupnya. Saat teman-temannya sudah bergerak maju dalam karir, ia cenderung statis atau diam di tempat karena takut gagal saat mencoba sesuatu yang baru. 58 Faktor ketiga yang sering membuat seseorang minder muncul dari perasaan ketidaksempurnaan bentuk fisik sehingga merasa kurang mendapat penghargaan atau pujian. Kurang tinggi, kurang putih, kurang langsing dan berbagai rasa kekurangan terhadap fisik bisa membuat seseorang menjadi tidak percaya diri. Definisi cantik dan tampan yang sering dikotak-kotakkan oleh media membuat masyarakat sedikit banyak terpengaruh ketika menilai apakah seseorang dapat disebut cantik ataupun tampan. Rasa minder karena adanya perasaan ketidaksempurnaan bentuk fisik ini dapat mengakibatkan seseorang menjadi bersikap terlalu keras pada dirinya sendiri. Ia cenderung berusaha mati-matian untuk melakukan hal yang diyakini dapat memperbaiki ketidaksempurnaan fisik dirinya dan cenderung melupakan bahwa ia juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain. Dari kesemua uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa rasa minder atau rendah diri merupakan suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri yang berdampak hilangnya kepercayaan seseorang atas dirinya sendiri. Perasaan ini dapat berbahaya apabila tidak segera diatasi karena dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang di masa depan. Tugas 2: Pilihlah sebuah topik untuk kemudian dijadikan dua bentuk esai sebab akibat menggunakan pengorganisasian blok dan pengorganisasian rantai. 59 11. MENULIS ESAI: URUTAN PERBANDINGAN DAN KONTRAS Kegiatan 11: Tujuan: Mampu menulis esai dengan urutan perbandingan dan kontras: tinjauan umum mengenai pengorganisasian esai dengan urutan perbandingan dan kontras, paragraf pendahuluan esai dengan urutan perbandingan dan kontras, penanda transisi esai dengan urutan perbandingan dan kontras. Esai Perbandingan dan Kontras Esai perbandingan dan kontras adalah salah satu bentuk pengorganisasian esai yang berisi analisis tentang persamaan dan perbedaan dua hal sebagai topik utama. Esai jenis ini baik sekali untuk mendorong pemikiran kritis, penalaran analitis, dan penulisan yang tertata karena penulis dilatih untuk memandang subjek menggunakan persamaan dan perbedaan antara dua perspektif dalam satu topik. Pada bagian ini, Anda akan mempelajari cara menulis esai perbandingan dan kontras dengan terlebih dahulu menentukan dua hal yang akan diperbandingkan, dan kemudian mengelompokkan semua persamaan ke dalam sebuah kelompok, serta mengelompokkan semua perbedaan ke dalam kelompok lainnya. Penanda Transisi Esai dalam Perbandingan dan Kontras Indikasi yang mencirikan esai perbandingan dan kontras adalah adanya penggunaan transisi yang menggambarkan urutan perbedaan dan persamaan yang kesemuanya disusun secara logis. Berikut adalah contoh transisi perbandingan dan kontras: Penghubung Tetapi, melainkan, sedangkan, akan tetapi, Jenis pekerjaan kami sama namun gaji kami sebaliknya, padahal, namun, dan, atau, serta, berbeda. meskipun, walaupun. Udara di Jakarta panas, sebaliknya, di Jogja cukup dingin. Lainnya 60 Seperti, juga, serupa dengan, demikian halnya, Kondisi lalu lintas di kedua kota ini tidak jauh mirip dengan, tidak jauh berbeda, berbeda. dibandingkan dengan. Wajahnya serupa dengan saudaranya. Struktur Esai Perbandingan dan Kontras Ada dua cara yang dapat digunakan dalam menulis esai perbandingan dan kontras, yaitu: 1. Pengorganisasian Topik Perbandingan Pengorganisasian topik perbandingan adalah cara menyusun esai dengan menentukan hal apa saja yang akan diperbandingkan atau dikontraskan. Setiap hal yang diperbandingkan akan menjadi topik paragraf dalam esai. Susunan topik dapat bebas dilakukan berdasarkan preferensi penulis. Berikut contoh penyusunan topik dan perbandingannya: Hal yang SMA Kuliah Hasil Perbandingan Diperbandingkan Jadwal belajar Teratur Berubah-ubah Berbeda Cara belajar Peran guru Dituntut mandiri dan Berbeda dominan berinisiatif mencari tahu sendiri Sikap pendidik Sangat Tidak akan memperhatikan memperhatikan satu- peserta didik, jika persatu jika yang terlambat dimarahi bersangkutan tidak atau tidak boleh berinisiatif masuk sekolah, berkonsultasi, tidak tidak menagih tugas yang mengumpulkan tidak dikumpulkan, tugas akan ditagih tidak akan dilarang dan dihukum masuk kampus jika Berbeda terlambat Kebebasan belajar Tidak bisa memilih Bisa memilih kelas, kelas, mata memiliki mata kuliah Berbeda 61 pelajaran yang pilihan yang akan diambil, bisa/tidak diambil, ataupun memilih bisa memilih dosen guru Kelompok sosial Peserta didik Peserta didik memiliki memiliki kelompok kelompok sosial sosial pertemanan pertemanan Sama Berdasarkan perbandingan di atas, dapat dibuat kerangka karangan sebagai berikut: Pendahuluan Isi: a. Jadwal belajar b. Cara belajar c. Sikap pendidik d. Kebebasan belajar e. Kelompok sosial Penutup Model Esai SMA dan Kuliah Belajar merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan manusia sepanjang hidupnya. Itulah sebabnya setelah tamat sekolah menengah atas atau SMA, banyak orang memilh untuk meneruskan belajar di perguruan tinggi atau kuliah. Masa kuliah adalah dimulainya seseorang mengalami perubahan kondisi belajar dari masa belajar di SMA dengan belajar di perguruan tinggi. Perubahan kondisi belajar ini akan menciptakan empati sesame peserta didik karena merasa memiliki “kesamaan nasib” ketika merasa bingung saat pertama kali memasuki lingkungan baru. Empati ini kemudian akan mendekatkan mereka dan menciptakan kelompok sosial yang lebih sering disebut dengan istilah “gank”. Hampir semua peserta didik memiliki kelompok sosial terlepas seberapa besar jumlahnya. Kelompok sosial ini bisa terjalin secara alami karena mereka pernah mengikuti kelas yang 62 sama atau karena mereka memiliki minat yang sama sehingga tergabung dalam satu grup peminatan. Selain memiliki kesamaan dari segi kelompok sosial, ada beberapa perbedaan antara belajar di SMA dengan di perguruan tinggi. Perbedaan yang pertama adalah, jadwal belajar di SMA biasanya penuh dan telah ditentukan oleh pihak kurikulum sekolah. Siswa tidak dapat memilih pelajaran sesuka hati dan bersekolah dengan pola datang pagi pulang sore. Sedangkan di universitas, mahasiswa dapat memilih mata kuliah yang ia inginkan sesuai dengan kewajiban dan kebutuhannya. Karena mata kuliah yang dipilih sendiri ini, jadwal pun menjadi tidak teratur. Jadwal masuk mahasiswa tergantung pada mata kuliah yang diambil. Terkadang seorang mahasiswa dapat tidak masuk di pagi hari, dan baru mendapat pelajaran di sore harinya, bahkan kadang tidak ada mata kuliah sama sekali dalam satu hari. Perbedaan yang kedua adalah, saat di SMA biasanya siswa lebih pasif. Pelajaran terpusat dari guru dan siswa biasanya hanya menerima mentah-mentah pelajaran tersebut dari guru. Di SMA pun, kerap kali biasanya gurulah yang mengejar-ngejar siswa jika ada ketidakberesan dalam belajar siswa. Namun, mahasiswa dituntut lebih mandiri di universitas. Dalam belajar, mahasiswa harus lebih aktif dan berusaha mencari sendiri hal yang dibutuhkannya untuk belajar. Mahasiswa harus banyak berinisiatif dan kreatif dalam belajar. Mahasiswa tidak bisa bergantung kepada dosen dan mahasiswalah yang harus mengejar dosen jika ada keperluan. Dosen tidak akan mencari mahasiswa bermasalah yang tidak mau berinisiatif untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Perbedaan yang ketiga terletak pada gaya mengajar guru atau dosen. Di SMA, biasanya gaya mengajar para guru bersifat homogen. Masuk ke kelas, menjelaskan panjang lebar, memberi catatan, tugas dan ulangan. Namun, di bangku kuliah gaya mengajar dosen sangat berbeda dengan guru di SMA. Gaya mengajar setiap dosen cenderung berbedabeda. Misalnya, ada dosen yang tidak masalah kalau ada mahasiswa yang terlambat. Namun, ada juga dosen yang tidak mengizinkan mahasiswa masuk kelas jika terlambat. Contoh lain, ada dosen yang menjelaskan materi dengan sangat rinci dan luas, tetapi ada juga dosen yang menjelaskan dengan singkat dan hanya akan menjelaskan lebih detail jika ditanya oleh mahasiswanya. Perbedaan yang lainnya adalah siswa di SMA seringkali dimarahi atau bahkan dihukum karena terlambat, tidak mencatat, tidak membuat tugas, sering bolos, atau bahkan 63 tidak ikut ujian. Hal ini sangat berbeda dengan keadaan di universitas yang cenderung bebas. Saat di universitas, tidak akan ada yang memarahi jika mahasiswa tidak mengerjakan tugas, atau bahkan jika tidak ikut ujian. Semuanya tergantung kepada diri sendiri. Dosen hanya melaksanakan kewajibannya sebagai pengajar dan tidak akan mengingatkan kita untuk melakukan ini itu. Namun, kebebasan ini bukanlah kesempatan untuk bermain-main. Justru ini merupakan tantangan untuk dapat mengatur diri sendiri tanpa bantuan orang lain. Seseorang yang berkuliah harus siap secara mental agar tidak terjerumus ke dalam kebebasan yang ada. Sebenarnya masih banyak yang dapat diuraikan ketika membandingkan kondisi antara belajar di SMA dengan belajar di universitas. Namun, pada intinya semuanya kembali kepada diri masing-masing. Belajar di universitas butuh kesiapan diri tinggi. Jika tidak memiliki rasa tanggung jawab, mahasiswa akan tertinggal pelajaran dan akan mengalami kerugian yang besar karena waktu tidak akan berputar kembali. 2. Pengorganisasian Blok Pengorganisasian blok adalah cara menyusun esai dengan mengelompokkan paragraf berdasarkan persamaan ke dalam satu kelompok, dan mengelompokkan semua perbedaan ke dalam satu kelompok lainnya. Penulisan dapat dimulai dari kelompok persamaan terlebih dahulu, atau bisa juga dimulai dari kelompok perbedaan lebih dulu. Kedua kelompok lalu dihubungkan oleh paragraf transisi. Pendahuluan Isi: a. Perbedaan 1. Jadwal belajar 2. Cara belajar 3. Sikap pendidik 4. Kebebasan belajar Paragraf transisi b. Persamaan 64 Kelompok sosial Penutup Model Esai SMA dan Kuliah Belajar merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan manusia sepanjang hidupnya. Itulah sebabnya setelah tamat sekolah menengah atas atau SMA, banyak orang memilh untuk meneruskan belajar di perguruan tinggi atau kuliah. Masa kuliah adalah dimulainya seseorang mengalami perubahan kondisi belajar dari masa belajar di SMA dengan belajar di perguruan tinggi. Dari berbagai segi terdapat banyak perbedaan antara belajar di SMA dengan di perguruan tinggi. Perbedaan yang pertama adalah, jadwal belajar di SMA biasanya penuh dan telah ditentukan oleh pihak kurikulum sekolah. Siswa tidak dapat memilih pelajaran sesuka hati dan bersekolah dengan pola datang pagi pulang sore. Sedangkan di universitas, mahasiswa dapat memilih mata kuliah yang ia inginkan sesuai dengan kewajiban dan kebutuhannya. Karena mata kuliah yang dipilih sendiri ini, jadwal pun menjadi tidak teratur. Jadwal masuk manusia menjadi tergantung pada mata kuliah yang diambil. Terkadang seorang mahasiswa dapat tidak masuk di pagi hari, dan baru mendapat pelajaran di sore harinya, bahkan kadang tidak ada mata kuliah sama sekali dalam satu hari. Perbedaan yang kedua adalah, saat di SMA biasanya siswa lebih pasif. Pelajaran terpusat dari guru dan siswa biasanya hanya menerima mentah-mentah pelajaran tersebut dari guru. Di SMA pun, kerap kali biasanya gurulah yang mengejar-ngejar siswa jika ada ketidakberesan dalam belajar siswa. Namun, mahasiswa dituntut lebih mandiri di universitas. Dalam belajar, mahasiswa harus lebih aktif dan berusaha mencari sendiri hal yang dibutuhkannya untuk belajar. Mahasiswa harus banyak berinisiatif dan kreatif dalam belajar. Mahasiswa tidak bisa bergantung kepada dosen dan mahasiswalah yang harus mengejar dosen jika ada keperluan. Dosen tidak akan mencari mahasiswa bermasalah yang tidak mau berinisiatif untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Perbedaan yang ketiga terletak pada gaya mengajar guru atau dosen. Di SMA, biasanya gaya mengajar para guru bersifat homogen. Masuk ke kelas, menjelaskan panjang lebar, memberi catatan, tugas dan ulangan. Namun, di bangku kuliah gaya mengajar dosen 65 sangat berbeda dengan guru di SMA. Gaya mengajar setiap dosen cenderung berbeda-beda. Misalnya, ada dosen yang tidak masalah kalau ada mahasiswa yang terlambat. Namun, ada juga dosen yang tidak mengizinkan mahasiswa masuk kelas jika terlambat. Contoh lain, ada dosen yang menjelaskan materi dengan sangat rinci dan luas, tetapi ada juga dosen yang menjelaskan dengan singkat dan hanya akan menjelaskan lebih detail jika ditanya oleh mahasiswanya. Perbedaan yang lainnya adalah siswa di SMA seringkali dimarahi atau bahkan dihukum karena terlambat, tidak mencatat, tidak membuat tugas, sering bolos, atau bahkan tidak ikut ujian. Hal ini sangat berbeda dengan keadaan di universitas yang cenderung bebas. Saat di universitas, tidak akan ada yang memarahi jika mahasiswa tidak mengerjakan tugas, atau bahkan jika tidak ikut ujian. Semuanya tergantung kepada diri sendiri. Dosen hanya melaksanakan kewajibannya sebagai pengajar dan tidak akan mengingatkan kita untuk melakukan ini itu. Namun, kebebasan ini bukanlah kesempatan untuk bermain-main. Justru ini merupakan tantangan untuk dapat mengatur diri sendiri tanpa bantuan orang lain. Seseorang yang berkuliah harus siap secara mental agar tidak terjerumus ke dalam kebebasan yang ada. Terlepas dari berbagai perbedaan yang ada, tidak semuanya benar-benar berbeda. Ada juga sedikit persamaan antara kondisi belajar di SMA dan kuliah. Persamaan ini mengacu kepada kelompok sosial siswa atau mahasiswa. Baik siswa maupun mahasiswa pasti memiliki kelompok sosial yang lebih sering disebut dengan istilah “gank”. Hampir semua peserta didik memiliki kelompok sosial terlepas seberapa besar jumlahnya. Kelompok sosial ini bisa terjalin secara alami karena mereka pernah mengikuti kelas yang sama atau karena mereka memiliki minat yang sama sehingga tergabung dalam satu grup peminatan. Sebenarnya masih banyak yang dapat diuraikan ketika membandingkan kondisi antara belajar di SMA dengan belajar di universitas. Namun, pada intinya semuanya kembali kepada diri masing-masing. Belajar di universitas butuh kesiapan diri tinggi. Jika tidak memiliki rasa tanggung jawab, mahasiswa akan tertinggal dan akan mengalami kerugian yang besar karena waktu tidak akan berputar kembali. Tugas 1: Jawablah berdasarkan hasil pengamatan Anda terhadap esai di atas. 66 a) Setelah Anda membaca esai pengorganisasian blok di atas, tandai mana saja yang termasuk transisi esai blok dan kontras. b) Apa pernyataan tesis dari paragraf kedua, ketiga, keempat, dan kelima? c) Paragraf mana yang merupakan paragraf transisi? Tugas 2: Pilihlah sebuah topik untuk kemudian dijadikan dua bentuk esai perbandingan dan kontras menggunakan pengorganisasian blok dan pengorganisasian rantai. 67 12. MENULIS ESAI ARGUMENTATIF Kegiatan 12: Tujuan: Mampu menulis esai argumentatif dengan urutan paragraf argumen yang logis: tinjauan umum mengenai pengorganisasian argumentatif, langkah-langkah penulisan esai argumentatif. Esai Argumentatif Esai argumentatif adalah esai yang dibuat untuk menegaskan posisi penulis terhadap sebuah topik. Esai jenis ini baik sekali untuk mendorong pemikiran kritis, penalaran analitis, dan penulisan yang tertata karena penulis dilatih menggunakan argumen logis disertai bukti pendukung yang menunjang dalam memandang suatu topik. Sebuah esai argumentatif yang baik harus memiliki: penjelasan terhadap sebuah topik, pernyataan tesis yang jelas, simpulan argumen pihak lawan, sanggahan terhadap argumen lawan, dan argumen penulis. Pada bagian ini, Anda akan mempelajari cara menulis esai argumentatif dengan terlebih dahulu menentukan posisi Anda dalam topik yang diangkat. Setelah itu, lakukan riset untuk memahami topik secara lebih mendalam. Buat kerangka esai, dan mulailah menyusun pendahuluan serta tesis esai. Kemudian, isi tubuh esai dengan berbagai argumentasi yang kohesif atau padu, dan tutup esai dengan simpulan yang kokoh serta mampu merekatkan seluruh informasi yang tercantum di sepanjang esai. Struktur Esai Argumentatif Ada dua cara yang dapat digunakan dalam menulis esai argumentatif. Perhatikan diagram berikut: Pengorganisasian Blok Pendahuluan: pengenalan topik dan Pengorganisasian Topik pernyataan tesis esai pernyataan tesis esai Isi: a. Blok 1 1) Simpulan argumen lawan 2) Sanggahan terhadap argumen pertama Pendahuluan: pengenalan topik dan Isi a. Argumen pertama lawan dan sanggahan Anda disertai argumen b. Argumen kedua lawan dan sanggahan Anda disertai argumen 68 3) Sanggahan terhadap argumen kedua c. Argumen ketiga lawan dan sanggahan Anda disertai argumen 4) Sanggahan terhadap argumen ketiga b. Blok 2 1) Argumen pertama Anda 2) Argumen pertama Anda 3) Argumen pertama Anda Simpulan: simpulan argumen Anda Simpulan: simpulan argumen Anda 1. Pengorganisasian Blok Pengorganisasian blok adalah cara menyusun esai dengan mengelompokkan paragraf berdasarkan argumen pihak lawan beserta sanggahan terhadap semua argumennya ke dalam satu kelompok, dan mengelompokkan semua argumen penulis ke dalam satu kelompok lainnya. Model Esai Sekolah Homogen Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang mengutamakan pendidikan untuk perkembangan rakyat dan negaranya. Berbagai macam bentuk lembaga pendidikan telah berdiri di Indonesia sejak zaman penjajahan, baik sekolah negeri, swasta, hingga yayasan serta pondok pesantren. Jenis sekolah yang diterapkan di Indonesia pun bervariasi macamnya, antara lain adalah sekolah homogen dan sekolah heterogen. Sekolah homogen banyak memiliki kelebihan sehingga layak dipertahankan terlepas dari adanya pendapat kontra terhadap sekolah ini. Pendapat kontra yang muncul berasal dari pemikiran banyaknya siswa dianggap lebih tertarik masuk ke sekolah heterogen dibanding sekolah homogen dengan alasan agar tidak bosan dalam belajar, dapat mengenal lawan jenis lebih jauh, dan lebih semangat dalam belajar. Anggapan ini tidak bisa dikatakan benar sepenuhnya mengingat banyak juga peminat yang merasa lebih dapat fokus belajar di sekolah homogen. Selain faktor minat, banyak persepsi negatif masyarakat tentang ini. Mereka beranggapan sekolah homogen kurang menarik karena tidak ada lawan jenis di wilayah sekolah. Akibatnya, yang menjadi perhatian adalah hanya teman-teman satu sekolah dan 69 guru yang rata-rata adalah bukan lawan jenis. Hal ini berdampak buruk pada perkembangan jiwa remaja. Secara perlahan, siswa cenderung lebih menyukai kawan sesama jenis dan tak dapat mengekspresikan bentuk perasaaannya kepada lawan jenis yang juga menyebabkan timbulnya kelompok tersendiri dalam sekolah. Namun anggapan ini ditepis oleh (Iqbal, 2018; Munandar, 2016; dan Faustina, 2016) dalam penelitian mereka yang secara selaras menyatakan bahwa sekolah homogen justru membuat para siswa merasa lebih bersemangat belajar karena mereka merasa tidak berjarak saat berdiskusi dengan teman sekelas. Rasa sungkan karena perbedaan lawan jenis juga tidak ada. Mereka pun merasa tetap memiliki ketertarikan dengan lawan jenis walaupun bersekolah di sekolah homogen. Menyikapi permasalahan tersebut, sebenarnya sekolah homogen mempunyai banyak kelebihan yang dapat membentuk karakter siswa. Kelebihan itu antara lain adalah terciptanya kebebasan berpendapat dan berekspresi pada diri remaja yang membuat mereka lebih aktif. Murid di sekolah homogen adalah sesama jenis sehingga dengan begitu tidak ada batasan dan penghalang bagi mereka untuk berekspresi. Interaksi antarsiswa lebih terbuka. Jika di sekolah heterogen, kebanyakan siswa merasa malu jika ingin bertanya tentang suatu topik pelajaran. Contohnya, dalam pelajaran biologi yang mempelajari masalah reproduksi. Campur baur antara murid laki-laki dan murid perempuan menyebabkan siswa terhalang untuk bertanya. Selain itu, pergaulan di sekolah homogen lebih terjaga dibanding sekolah heterogen karena tak ada lawan jenis dalam sekolah tersebut. Dalam sekolah heterogen kemungkinan terjadinya free sex, berpacaran, kenakalan remaja, tawuran, dan lain sebagainya lebih besar karena banyaknya kebebasan yang tercipta di sana. Dengan teman yang semuanya adalah perempuan, murid perempuan di sekolah homogen dapat membuatnya terlatih bertindak mandiri dan tidak bergantung kepada lawan jenis. Selain itu, kefokusan siswa dalam belajar juga lebih tinggi karena tak terganggu oleh lawan jenis. Persaingan yang tercipta pun semakin kuat antara siswa satu dan lainnya. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa perempuan akan lebih baik berada di sekolah homogen daripada di sekolah heterogen, baik dari segi akademis maupun konsep diri (Maersh, 2004; Kayes, 2004; Schemo, 2004; Takahashi, 1997). Ketidakhadiran siswa dengan jenis kelamin yang berbeda sebagai teman bersaing merupakan suatu hal yang penting dalam membentuk identitas seksual dan pekerjaan individu di masa depan. Berkaitan dengan perkembangan identitas diri remaja putri, sekolah homogen dapat membantu mengatasi hambatan dari stereotype budaya dan ekspektasi sosial. Sekolah homogen memberikan 70 kesempatan yang lebih luas pada remaja putri untuk melakukan eksplorasi identitas ideologi dan interpersonal, dibanding dengan sekolah homogen. Berdasarkan kelebihan yang terdapat dalam sekolah homogen, dapat disimpulkan bahwa sekolah homogen perlu untuk dikembangkan. Sedangkan pengaruh buruk di dalamnya dapat tertutupi dengan banyaknya kelebihan dan tidak akan timbul jika siswa mempunyai niat, tekad, dan usaha yang kuat dalam belajar, serta ditunjang oleh lingkungan sehat dalam tumbuh kembang mereka. Tugas 1: Jawablah berdasarkan hasil pengamatan Anda terhadap esai di atas. a) Setelah Anda membaca esai pengorganisasian blok di atas, apa pernyataan tesis dari esai argumen ini? b) Kalimat mana yang memuat argumen pertama? c) Kalimat mana yang memuat argumen kedua? d) Kalimat mana yang memuat argumen ketiga? Tugas 2: Ubahlah esai pengorganisasian blok di atas menjadi esai pengorganisasian topik. Tugas 3: Buatlah esai argumentatif tentang gugatan UU No. 32 Tahun 2020 tentang Penyiaran yang digugat oleh RCTI. 71 13. MENULIS REFERENSI DENGAN MEMANFAATKAN PERANGKAT LUNAK MENDELEY Kegiatan 13: Tujuan: Mampu menulis referensi dengan memanfaatkan perangkat lunak Mendeley: tinjauan umum mengenai mempersiapkan database referensi, mengelola database referensi, melakukan sitasi dalam Microsoft Word, dan melatih ketepatan menulis referensi menggunakan Mendeley. Apa itu Mendeley? Pada bagian ini, Anda akan mempelajari menulis referensi dengan memanfaatkan perangkat lunak Mendeley. Mendeley adalah salah satu perangkat lunak manajemen referensi berbasis open source yang dapat diperoleh secara gratis dan mendukung berbagai platform seperti Microsoft Windows, Apple MacOS, maupun Linux. Versi terbaru dari Mendeley bahkan sudah mendukung sistem operasi Android sehingga perangkat ini dapat digunakan pada ponsel. Mendeley merupakan kombinasi dari aplikasi desktop dan situs web yang dapat digunakan untuk mengelola, berbagi, dan mencari referensi. Langkah persiapan menggunakan Mendeley 1. Unduh perangkat di https://www.mendeley.com 2. Buatlah akun secara gratis setelah Anda mengunduh perangkat. 3. Setelah itu, bukalah perangkat Mendeley. Pilih “Tools” dan instal Ms Word Plugin. 72 4. Setelah itu, masukkan semua dokumen referensi yang Anda miliki dengan mengklik tombol “Add”. Anda dapat memilih gaya penulisan seperti apa yang diinginkan (APA, MLA, Chicago, Harvard-anglia, Turabian, dll.). 73 5. Mendeley siap digunakan. Saat ingin membuat daftar pustaka atau referensi, klik “Insert Bibliography” dan tulis nama orang atau judul tulisan/artikel/buku yang ingin dijadikan referensi. 6. Jika Anda ingin membuat kutipan, klik “Insert Citation” dan tulis nama orang atau judul tulisan/artikel/buku yang ingin dikutip. 74 75 DAFTAR PUSTAKA American Psychological Association. (2020). Publication Manual of the American Psychological Association. 7th Edition: Association, American Psychological: Books. Balakrishnan, Azman, M. N. Z. & Mustapha, R. (2016). Journal Writing and Publishing: A Researcher’s Guide. Tanjong Malim: Universiti Pendidikan Sultan Idris. Kalidjernih, F.K. (2010) Penulisan Akademik: Esai, Makalah, Artikel Jurnal Ilmiah, Skripsi, Tesis, Disertasi. Bandung: Penerbit Widya Aksara Press Lester, J. D. & Lester, J. D. Jr. (2015). Writing Research Papers. Essex: Pearson Education Limited. McClain, M. & Roth, J.D. Writing Great Essays. New York: McGraw-Hill. Oshima, A. & Hogue, A. (1999). Writing Academic English. Third Edition. New York: Addison Wesley Longman Oshima, A. & Hogue, A. (2005). Writing Academic English. Fourth Edition. New York: Addison Wesley Longman Universitas Negeri Malang. (2017). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang : Universitas Negeri Malang. 76 LAMPIRAN: RPS UNIVERSITAS PANCASILA MATA KULIAH WAJIB UMUM (MKWU) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Nama Program Studi Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Dosen Pengampu Capaian Pembelajaran Lulusan yang dibebankan pada mata kuliah : Semua Program Studi : Pendidikan Bahasa Indonesia : Semester :1 No.Dokumen : Beban SKS :2 Unit Penyelenggara : Universitas Tgl/bln/thn : 2020 No. Revisi : Sikap: 1. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila (S3). 2. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain (S5). 3. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik (S8). 4. Meningternalisasi nilai-nilai ke-IKHLAS-an, yaitu integritas, kompeten, harmoni, loyalitas, antusias, dan soliditas (S11). Penguasaan Pengetahuan: Menguasai konsep teoretis tentang penulisan ilmiah (PP1). Menguasai konsep teoretis tentang penulisan paragraf dalam bahasa Indonesia (PP2). Menguasai konsep teoretis tentang penulisan esai dalam bahasa Indonesia (PP3). Keterampilan Umum: 1. mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan; implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya (KU1); 2. Mampu menunjukkan kinerja akademik secara mandiri, bermutu, dan terukur (KU2). 3. Menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi (KU4). 77 4. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi (KU9). Keterampilan Khusus: Mampu menyusun karya tulis ilmiah dalam berbagai bentuk (tugas akhir, skripsi, makalah, artikel ilmiah) dengan menerapkan kaidah penulisan ilmiah (KK1) Capaian Pembelajaran Mata kuliah Setelah mempelajari mata kuliah ini, mahasiswa mampu menyusun karya tulis ilmiah (Esai). Deskripsi Mata Kuliah Pada mata kuliah ini, mahasiswa mempelajari penulisan artikel ilmiah (esai) yang dimulai dari merumuskan judul, menyusun paragraf yang logis, yang meliputi struktur paragraf, kesatuan dan keherensi, pendukung konkret, dilanjutkan dengan struktur esai yang meliputi paragraf pembuka, paragraf tubuh, dan paragraf penutup. Selanjutnya, mahasiswa diberikan berbagai jenis pola pengorganisasian esai yang meliputi: urutan kronologis, divisi logis ide, urutan sebab akibat, urutan perbandingan dan kontras, serta esai argumentatif. Selain itu, mahasiwa juga diberikan cara menggunakan perangkat lunak Mandeley untuk menulis referensi. Tugas = 50%, UTS = 20%, UAS = 30% : Penilaian Matakuliah Prasyarat Minggu ke- 1 Sub-CPMK (Kemampuan Akhir yang diharapkan) 2 Memahami seluk beluk esai 1 2 Mampu memilih topik dan Bahan Kajian Metode Pembelajaran Waktu yang disediakan Pengalaman Belajar (Deskripsi Tugas) 3 4 5 6 RPS (kontrak Kuliah); Teks ilmiah dan nonilmiah; Tinjauan umum tentang esai kerangka esai: paragraf pendahuluan (pernyataan umum; paragraf tubuh; pernyataan tesis); paragraf penyimpul; penanda transisi antarparagraf. Contoh esai Memilih dan mempersempit topik, merumuskan judul esai. Bentuk: kuliah luring/daring/ E-learning.: • Metode: Discovery Learning • Media: Komputer dan LCD Proyektor TM: 1x(2x50”) BT: 1x(2x60”) BM: 1x(2x60”) Menganalisis struktur esai; Paragraf Pendahuluan (Pernyataan Umum; Pernyataan Tesis); Paragraf Tubuh; Paragraf Penyimpul Bentuk: TM: 1x(2x50”) BT: Curah pendapat mengenai topik; mempersempit Penilaian Kriteria & Instrumen 7 •Kriteria: Ketepatan dan penguasaan Nontes: Presentasi Partisipasi •Kriteria: Ketepatan dan penguasaan Indikator Bobot (%) 8 9 Ketepatan memahami kerangka esai 2,5% Ketepatan memilih dan 2,5% 78 Minggu ke- Sub-CPMK (Kemampuan Akhir yang diharapkan) Bahan Kajian 1 2 3 merumuskan judul esai Waktu yang disediakan Pengalaman Belajar (Deskripsi Tugas) Kriteria & Instrumen Indikator Bobot (%) 4 5 6 7 8 9 kuliah luring/daring/ E-learning.: • Metode: Discovery Learning • Media: Komputer dan LCD Proyektor 1x(2x60”) BM: 1x(2x60”) Penilaian topik; merumuskan judul esai. Nontes: Presentasi Partisipasi merumuskan judul esai •Ketepatan menulis paragraf sesuai dengan pengorganisas ian yang tepat; 5% 5% Mampu menulis paragraf dengan pengorganisasian paragraf yang benar Tinjauan umum mengenai pengorganisasian paragraf; contoh paragraf yang baik; tiga bagian paragraf; kalimat topik, topik, ide pengontrol, kalimat pendukung); kalimat penyimpul Bentuk: kuliah luring/daring/ E-learning.: • Metode: Role Play & Simulation • Media: Komputer dan LCD Proyektor atau gawai dan Internet TM: 1x(2x50”) BT: 1x(2x60”) BM: 1x(2x60”) Meninjau pengorganisasia n paragraf (kalimat topik, topik, ide pengontrol, kalimat pendukung; kalimat penyimpul; menulis paragraf degan pengorganisasia n yang benar • Kriteria: Mampu menulis paragraf yang memenuhi Syarat kesatuan dan koherensi Syarat kesatuan dan koheren paragraf; contoh paragraf yang memiliki syarat kesatuan dan koherensi; syarat keaatuan; syarat Bentuk: kuliah luring/daring/ E-learning.: • Metode: TM: 1x(2x50”) BT: 1x(2x60”) BM: 1x(2x60”) Mengidentifikasi kesatuan dan koherensi; Kesatuan: Membuat bagan •Kriteria: •Ketepatan Ketepatan dan penguasaan Nontes & test: Menyusun paragraf menyusun paragraf yang memenuhi syarat 3 4 Metode Pembelajaran Ketepatan dan penguasaan nontes: Presentasi ketepatan menulis paragraf dengan pengorganisasi an yang tepat, 79 Minggu ke- Sub-CPMK (Kemampuan Akhir yang diharapkan) Bahan Kajian 1 2 3 koherensi: pengulangan kata benda kunci, penggunaan pronomina yang konsisten; penggunaan penanda transisi; jenis-jenis penanda transisi Mampu menulis paragraf dengan berbagai jenis-jenis urutan logis Contoh paragraf dengan berbagai urutan logis; urutan kronologis; urutan kepentingan/divisi logis; perbandingan dan kontras. Mampu menyuplai dukungan konkret yang rinci terhadap pernyataan yang ditulis (1) Fakta versus opini; pendukung konkret: contoh, statistik 5 6 Metode Pembelajaran Waktu yang disediakan Pengalaman Belajar (Deskripsi Tugas) Kriteria & Instrumen Indikator Bobot (%) 4 5 6 7 8 9 TM: 1x(2x50”) BT: 1x(2x60”) BM: 1x(2x60”) paragraf; Koheren: Tugas: Menulis paragraf yang memenuhi syarat kesatuan dan keherensi Mengidentifikasi urutan logis; Tugas: menulis paragraf dalam berbagai urutan logis Role Play & Simulation • Media: Komputer dan LCD Proyektor atau gawai dan Internet Bentuk: kuliah luring/daring/ E-learning.: • Metode: Role Play & Simulation • Media: Komputer dan LCD Proyektor atau gawai dan Internet Bentuk: kuliah luring/daring/ E-learning.: • Metode: Role Play & Simulation • Media: Komputer dan LCD Proyektor atau gawai dan Internet TM: 1x(2x50”) BT: 1x(2x60”) BM: 1x(2x60”) Menganalisis perbedaan antara fakta dan opini; Menyuplai pendukung konkret dalam paragraf berupa contoh dan statistik. Penilaian kesatuan dan keherensi •Kriteria: •Ketepatan Ketepatan dan penguasaan Nontes & test: Menyusun paragraf dalam berbagai urutan logis menyusun paragraf dalam berbagai urutan logis •Kriteria: •Ketepatan Ketepatan dan penguasaan Nontes & test: Menyusun paragraf dengan pendukung konkret menyusun paragraf dengan pendukung konkret 5% 5% 80 Minggu ke- Sub-CPMK (Kemampuan Akhir yang diharapkan) Bahan Kajian 1 2 3 Mampu menyuplai dukungan konkret yang rinci terhadap pernyataan yang ditulis (2) Kutipan; parafrasa; ringkasan; sitasi 7 8. Waktu yang disediakan Pengalaman Belajar (Deskripsi Tugas) Kriteria & Instrumen Indikator Bobot (%) 4 5 6 7 8 9 Bentuk: kuliah luring/daring/ E-learning.: • Metode: Role Play & Simulation • Media: Komputer dan LCD Proyektor atau gawai dan Internet TM: 1x(2x50”) BT: 1x(2x60”) BM: 1x(2x60”) Berlatih memparafrasa; meringkas; dan menyitasi Penilaian •Kriteria: •Ketepatan Ketepatan dan Penguasaan parafrasa; ringkasan, sitasi Nontes & test: Menyusun paragraf dengan pendukung konkret berupa parafrasa; ringkasan Menyusun paragraf dengan pendukung konkret berupa parafrasa; ringkasan 5% EVALUASI TENGAH SEMESTAR (UTS): Materi: Minggu I-VII): Membuat Paragraf dalam berbagai urutan logis: 20% Mampu menulis esai dengan urutan kronologis 9 Metode Pembelajaran Pengorganisasian esai dengan urutan kronologis; Paragraf pendahuluan esai dengan urutan kronologis; Penanda transisi esai dengan urutan kronologis. • Bentuk: kuliah luring/daring/ E-learning.: • Metode: Role Play & Simulation • Media: Komputer dan LCD Proyektor atau gawai dan Internet. E-learning. TM: 1x(2x50”) BT: 1x(2x60”) BM: 1x(2x60”) Tinjauan pertemuan ke-2: Perbandingan antara kerangka esai dan kerangka paragraf; Paragraf pendahuluan dengan urutan kronologis; Mengorganisasi kan esai dengan urutan kronologis; Penanda transisi esai • Kriteria: Ketepatan, menulis esai dengan urutan kronologis • Bentuk nontes: Menulis esai dengan urutan kronologis • Ketepatan, menulis esai dengan urutan kronologis 81 2,5% Minggu ke- Sub-CPMK (Kemampuan Akhir yang diharapkan) Bahan Kajian 1 2 3 Metode Pembelajaran Waktu yang disediakan Pengalaman Belajar (Deskripsi Tugas) Kriteria & Instrumen Indikator Bobot (%) 4 5 6 7 8 9 • Ketepatan, menulis esai dengan urutan devisi logis ide 2,5% • Ketepatan, menulis esai dengan urutan sebab akibat 2,5% Penilaian dengan urutan kronologis. Mampu menulis esai dengan urutan devisi logis ide. Pengorganisasian esai dengan dengan urutan devisi logis ide; Paragraf pendahuluan esai dengan urutan devisi logis ide; Penanda transisi esai dengan urutan devisi logis ide. • Bentuk: kuliah luring/daring/ E-learning.: • Metode: Role Play & Simulation • Media: Komputer dan LCD Proyektor atau gawai dan Internet. E-learning. TM: 1x(2x50”) BT: 1x(2x60”) BM: 1x(2x60”) Paragraf pendahuluan dengan urutan devisi logis ide; Mengorganisasi kan esai dengan urutan devisi logis ide; Penanda transisi esai dengan urutan devisi logis ide. • Kriteria: Mampu menulis esai dengan urutan sebab akibat. Pengorganisasian esai dengan urutan sebab akibat; Paragraf pendahuluan esai dengan urutan sebab akibat; Penanda transisi esai dengan urutan sebab akibat. Pengorganisasian blok; Pengorganisasian rantai • Bentuk: kuliah luring/daring/ E-learning.: • Metode: Role Play & Simulation • Media: Komputer dan LCD Proyektor atau gawai dan Internet. E-learning. TM: 1x(2x50”) BT: 1x(2x60”) BM: 1x(2x60”) Paragraf pendahuluan dengan urutan sebab akibat; Mengorganisasi kan esai dengan urutan sebab akibat; Penanda transisi esai dengan urutan sebab akibat. • Kriteria: 10 11 Ketepatan, menulis esai dengan urutan devisi logis ide • Bentuk nontes: Menulis esai dengan urutan devisi logis ide Ketepatan, menulis esai dengan urutan sebab akibat • Bentuk nontes: Menulis esai dengan urutan sebab akibat 82 Minggu ke- Sub-CPMK (Kemampuan Akhir yang diharapkan) Metode Pembelajaran Waktu yang disediakan Pengalaman Belajar (Deskripsi Tugas) Bahan Kajian Kriteria & Instrumen Indikator Bobot (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Mampu menulis esai dengan urutan perbandingan dan kontras Pengorganisasian esai dengan urutan perbandingan dan kontras; Paragraf pendahuluan esai dengan urutan perbandingan dan kontras; Penanda transisi esai dengan urutan perbandingan dan kontras . • Bentuk: kuliah luring/daring/ E-learning.: • Metode: Role Play & Simulation • Media: Komputer dan LCD Proyektor atau gawai dan Internet. E-learning. TM: 1x(2x50”) BT: 1x(2x60”) BM: 1x(2x60”) Paragraf pendahuluan dengan urutan devisi logis ide; Mengorganisasi kan esai dengan urutan; Penanda transisi esai dengan urutan perbandingan dan kontras. • Kriteria: • Ketepatan, menulis esai dengan urutan perbandingan dan kontras 2,5% Mampu menulis esai argumentatif (1) Pengorganisasian esai argumentatif; langkahlangkah penulisan esai argumentatif • Bentuk: kuliah luring/daring/ E-learning.: • Metode: Role Play & Simulation • Media: Komputer dan LCD Proyektor atau gawai dan Internet. E-learning. . TM: 1x(2x50”) BT: 1x(2x60”) BM: 1x(2x60”) Menganalisis penyajian esai argumentatif Tugas: Pembuatan Draf esai argumentatif • Kriteria: Ketepatan membuat draf esai argumentatif 2,5% Mampu menulis esai argumentatif (2) Pengorganisasian esai argumentatif; langkah- • Bentuk: TM: 1x(2x50”) BT: Menganalisis penyajian esai • Kriteria: Ketepatan menulis esai argumentatif 2,5% 12 13. 14 Penilaian Ketepatan, menulis esai dengan urutan perbandingan dan kontras • Bentuk nontes: Menulis esai dengan urutan perbandingan dan kontras Ketepatan menulis esai argumentatif • Bentuk nontes: Draf esai argumentatif Ketepatan 83 Minggu ke- Sub-CPMK (Kemampuan Akhir yang diharapkan) Bahan Kajian 1 2 3 Mampu menulis referensi dengan menggunakan perangkat lunak Mendeley 15. Metode Pembelajaran Waktu yang disediakan Pengalaman Belajar (Deskripsi Tugas) Kriteria & Instrumen Indikator Bobot (%) 4 5 6 7 8 9 langkah penulisan esai argumentatif kuliah luring/daring/ E-learning.: • Metode: Role Play & Simulation • Media: Komputer dan LCD Proyektor atau gawai dan Internet. E-learning. . 1x(2x60”) BM: 1x(2x60”) argumentatif Tugas: Pembuatan Draf esai argumentatif menulis esai argumentatif • Bentuk nontes: Menulis argumentatif APA, MLA, Chicago, Harvard-anglia, Turabian Perangkat lunak Mendeley. • Bentuk: kuliah luring/daring/ E-learning.: • Metode: Role Play & Simulation • Media: Komputer dan LCD Proyektor atau gawai dan Internet. TM: 1x(2x50”) BT: 1x(2x60”) BM: 1x(2x60”) Menggunakan aplikasi perangkat lunak Mendeley untuk menulis referensi dengan berbagai gaya (APA, MLA, Chicago) • Kriteria: •Ketepatan menulis referensi dengan menggunakan perangkat lunak Mendeley. 5% Penilaian Ketepatan, menulis referensi dalam berbagai gaya (APA, MLA, Chicago) • Bentuk nontes: Kemampuan menggunakan perangkat Mendeley 16. EVALUASI AKHIR SEMESTER (UAS): UAS: Materi: Menulis karya tulis ilmiah terkait dengan nilai-nilai Pancasila dengan bidang masingmasing 30% 84 Daftar Referensi : American Psychological Association. (2020). Publication Manual of the American Psychological Association. 7th Edition: Association, American Psychological: Books. Balakrishnan, Azman, M. N. Z. & Mustapha, R. (2016). Journal Writing and Publishing: A Researcher’s Guide. Tanjong Malim: Universiti Pendidikan Sultan Idris. Kalidjernih, F.K. Penulisan Akademik: Esai, Makalah, Artikel Jurnal Ilmiah, Skripsi, Tesis, Disertasi. Bandung: Penerbit Widya Aksara Press Lester, J. D. & Lester, J. D. Jr. (2015). Writing Research Papers. Essex: Pearson Education Limited. McClain, M. & Roth, J.D. Writing Great Essays. New York: McGraw-Hill. Oshima, A. & Hogue, A. (1999). Writing Academic English. Third Edition. New York: Addison Wesley Longman Universitas Negeri Malang. (2017). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang : Universitas Negeri Malang. Tutorial mendeley: Cara membuat Daftar Pustaka menggunakan microsoft word dengan Mendeley https://www.youtube.com/watch?v=b4tr5mMYrsk. Mudah Menggunakan Manajemen Referensi Mendeley untuk Karya Ilmiah [Full] https://www.youtube.com/watch?v=JJKKZUZgOjw Ketua Program Studi, Kepala Satuan/Gugus Jaminan Mutu Koordinator/Dosen Mata Kuliah ybs ( Lucky S Djunifar, ST., MT.) (Eka Mulyana, ST, MMT) (Prof. Dr. Mashadi Said, DAL., M.Pd) 85