Uploaded by sitoaustanusragl

KEPEMIMPINAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHA

advertisement
KEPEMIMPINAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN
(RUMAH SAKIT) DI ERA INDUSTRI 4.0
Oleh :
Justika Susane Antahari
NIM : 1600029261
Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester :
Mata Kuliah Kepemimpinan dan Berfikir Sistem Kesehatan Masyarakat
Dosen Pengampuh : Firman, S.KM.,M.PH
HALAMAN JUDUL
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat taufik
dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah kepemimpinan dan
berfikir sistem kesehatan yang berjudul “Kepemimpinan Organisasi Pelayanan Kesehatan di
Era Industri 4.0”. Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik karena adanya dukungan dari berbagai
pihak dan juga bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan serta masih jauh dari
kesempurnaan untuk itu saran dan masukan yang membangun sangat diharapkan. Kiranya apa
yang terkandung dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 10 Juli 2019
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................................................ 2
C. Manfaat .......................................................................................................................... 2
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN .......................................................................................... 3
A. Kepemimpinan .............................................................................................................. 3
B. Organisasi Pelayanan Kesehatan ................................................................................ 3
C. Revolusi Industri Keempat (Industri 4.0) ................................................................... 4
D. Kepemimpinan Organisasi Pelayanan Kesehatan ..................................................... 5
E. Rumah Sakit Sebagai Organisasi Pelayanan Kesehatan .......................................... 5
F. Kepemimpinan Bagi Rumah Sakit Sebagai Organisasi Pelayanan Kesehatan di
Era Industri 4.0 ............................................................................................................. 6
BAB III KESIMPULAN......................................................................................................... 9
REFERENSI ........................................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi global saat ini sedang pada titik puncak perubahan besar, kemajuan teknologi
memungkinkan terjadinya otomatisasi hampir di semua bidang. Sementara itu, kepemilikan
perangkat pintar di berbagai bagian dunia mengarah pada tingkat keterkaitan satu sama
yang lain yang tak terbayangkan sebelumnya. Di antara berbagai tantangan yang sedang
dihadapi dunia saat ini, adalah Revolusi Industri keempat (disebut juga sebagai Industri
4.0). Teknologi dan pendekatan baru yang menggabungkan dunia fisik, digital, dan biologi
dengan cara yang fundamental akan mengubah umat manusia. Ada banyak pendapat bahwa
sektor kesehatan sangat diuntungkan oleh transformasi ini. Sejauh mana transformasi ini
akan berdampak positif bergantung pada bagaimana kita mengarahkan risiko dan peluang
yang muncul di sepanjang jalan (Tjandrawinata, 2016).
Masyarakat di era modernisasi dengan keterbukaan dan arus globalisasi, pasar bebas
dunia, peningkatan pendapatan ekonomi per kapita, perubahan suhu politik dalam maupun
luar negeri, kemajuan informasi dan teknologi, peningkatan akses terhadap media
menyebabkan masyarakat dapat memperluas wawasan dan persepsi mereka tentang
pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan merasakan tuntutan yang semakin besar terhadap
profesionalisme profesinya ketika masyarakat menggunakan dan memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan. Keadaan seperti ini dibutuhkan keberadaan seorang pemimpin yang
mampu merespon perubahan dan tuntutan yang ada. Pemimpin yang bisa menciptakan
suasana manajemen pelayanan yang ideal dan efektif (Setiawan, 2014).
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan
kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan
yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut. Organisasi berhasil dalam mencapai
tujuan serta mampu memenuhi tanggug jawab sosialnya sangat tergantung pada pimpinan.
Bila pimpinan mampu melaksanakan dengan baik, sangat mungkin organisasi tersebut akan
mencapai sasarannya. Jadi, seorang pemimpin atau kepala suatu organisasi akan diakui
sebagai seorang pemimpin apabila ia dapat mempunyai pengaruh dan mampu mengarahkan
bawahannya kearah pencapaian tujuan organisasi.
1
Kepemimpinan berperan penting dalam mencapai keberhasilan organisasi. Menurut
Soetopo (2010), kepemimpinan erat sekali hubungannya dengan organisasi. Terlebih dalam
era seperti yang terjadi saat ini dimana tingkat pertumbuhan organisasi menjadi sangat
tinggi. Dibutuhkan modal yang kuat untuk dapat mempertahankan eksistensi organisasi
ditengah persaingan yang semakin ketat. Kekuatan modal ini terletak pada kemampuan
kepemimpinan di dalam suatu organisasi. Oleh karena itu, peran kepemimpinan masih
sangat penting untuk menjadi perhatian. Peran kepemimpinan akan menjadi kunci
kesuksesan suatu organisasi (Su’Ud, 2015)
B. Tujuan
1. Menjelaskan tentang Kepemimpinan
2. Menjelaskan tentang Organisasi Pelayanan Kesehatan
3. Menjelaskan tentang Revolusi Industri Keempat (Industri 4.0)
4. Menjelaskan tentang Kepemimpinan Organisasi Pelayanan Kesehatan
5. Menjelaskan tentang Rumah Sakit Sebagai Organisasi Pelayanan Kesehatan
6. Menjelaskan tentang Kepemimpinan Bagi Rumah Sakit Sebagai Organisasi
Pelayanan Kesehatan di Era Industri 4.0
C. Manfaat
1. Menambah pengetahuan tentang Kepemimpinan
2. Menambah pengetahuan tentang Organisasi Pelayanan Kesehatan
3. Menambah pengetahuan tentang Revolusi Industri Keempat (Industri 4.0)
4. Menambah pengetahuan tentang Kepemimpinan Organisasi Pelayanan Kesehatan
5. Menambah pengetahuan tentang Rumah Sakit Sebagai Organisasi Pelayanan
Kesehatan
6. Menambah pengetahuan tentang Kepemimpinan Bagi Rumah Sakit Sebagai
Organisasi Pelayanan Kesehatan di Era Industri 4.0
2
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
A. Kepemimpinan
Kepemimpinan
merupakan
proses
mempengaruhi,
mengarahkan,
dan
mengoordinasi-kan segala kegiatan organisasi atau kelompok untuk mencapai tujuan
organisasi dan kelompok. Kepemimpinan dijelaskan sebagai proses di mana seorang
memengaruhi sekelompok individu untuk mencapai tujuan bersama. Definisi tersebut
mencakup 3 komponen: (a) Kepemimpinan adalah proses, (b) kepemimpinan terdapat
dalam kelompok, dan (c) kepemimpinan melibatkan tujuan yang sama (Northouse, 2013
dalam Su’Ud, 2015).
Kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting di dalam suatu organisasi.
Para ahli dalam bidang organisasi umumnya mengajukan pengertian tersendiri mengenai
kepemimpinan. Kepemimpinan didefinisikan ke dalam ciri individual, kebiasaan, cara
mempengaruhi orang lain, interaksi, kedudukan dalam administrasi, dan persepsi mengenai
pengaruh yang sah (Sholihah & Haksama, 2014).
Dari beberapa definisi diatas jelaslah bahwa peran dari kepemimpinan sangat besar
bagi keberlangsungan organisasi. Kepemimpinan tidak lagi berbicara mengenai individu si
pemimpin namun berbicara menganai bagaimana peran seorang pemimpin yang dapat
mengorganisir orang-orang yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan bersama.
B. Organisasi Pelayanan Kesehatan
Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu organisasi yang aktivitas
pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan salah satu tujuan
yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu atau berkualitas.
Unit Pelayanan Kesehatan sangat bergantung pada komunikasi dan koordinasi antar atasan
dan bawahan. Karena ini menyangkut hubungan pelimpahan tanggung jawab dan
wewenang dari atasan (pimpinan) kepada bawahan (pegawai/petugas), maka hal ini tak
3
lepas dari bagaimana kepemimpinan yang diberlakukan oleh pimpinan Unit Pelayanan
Kesehatan yang bersangkutan (Purnama, 2005).
C. Revolusi Industri Keempat (Industri 4.0)
Industri 4.0 ditandai dengan bersatunya beberapa teknologi sehingga kita melihat
suatu area baru yang terdiri dari tiga bidang ilmu independen: fisika, digital dan biologi.
Setidaknya ada tiga hal yang menjadi penting dari era industri 4.0 . Pertama, inovasi dapat
dikembangkan dan menyebar jauh lebih cepat dari sebelumnya. Kecepatan terjadinya
terobosan-terobosan baru pada era ini terjadi pada skala eksponensial dan bukan lagi pada
skala linear. Kedua, penurunan biaya produksi marjinal dan munculnya platform yang
dapat menyatukan dan mengkonsentrasikan beberapa bidang keilmuan terbukti
meningkatkan output pekerjaan. Transformasi ini mengakibatkan perubahan dengan ruang
lingkup yang begitu luas sehingga menyebabkan perubahan pada seluruh sistem produksi,
manajemen, maupun tata kelola. Ketiga, revolusi secara global ini akan berpengaruh besar
dan terbentuk di hampir semua negara di dunia, di mana cakupan transformasi ini terjadi
pada setiap bidang industri, dan bahkan akan mempunyai dampak menyeluruh pada level
sistem di banyak tempat (Tjandrawinata, 2016).
Di antara berbagai sektor yang terdampak oleh industri 4.0, tampaknya sektor
kesehatan adalah sektor yang paling mungkin mendapatkan keuntungan dari bergabungnya
sistem fisika, digital dan biologi, walaupun sektor ini mungkin juga yang paling tidak siap
menerimanya. Sementara itu, banyak penyedia layanan kesehatan mengeksplorasi potensi
telemedicine, yaitu suatu pemantauan dan pengobatan pasien dari jarak jauh melalui sensor
yang tersambung ke internet. Diharapkan bahwa telemedicine akan terbukti sangat
berharga dalam pengobatan penyakit kronis yang banyak dialami oleh lansia
(Tjandrawinata, 2016).
Kedepannya, adalah sangat dimungkinkan bahwa warga senior menerima cek-up
medis dengan kenyamanan bahkan di rumah mereka sendiri. Telemedicine juga dapat
membawa perawatan medis kepada masyarakat di lokasi terpencil. Di masa depan,
beberapa aplikasi medis yang sangat hebat muncul dari kombinasi teknologi fisika, digital
dan biologi termasuk pil yang menggabungkan sensor digital untuk mengatur pelepasan
obat; anggota badan robot yang menanggapi pikiran pasien; serta psikoterapi secara virtual
reality. Secara global, semua teknologi ini diharapkan oleh banyak pihak untuk dapat
4
berdampak besar bagi kesehatan. Tentu saja, sebuah revolusi yang mendalam sepertinya
akan memaksa penyedia layanan kesehatan untuk secara substansial mengadaptasi praktik
kerja mereka (Tjandrawinata, 2016).
D. Kepemimpinan Organisasi Pelayanan Kesehatan
Dalam Jurnal Maharani tentang Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 Sebagai Alat
Peningkatan Kualitas Organisasi Pelayanan Kesehatan Organisasi pelayanan kesehatan
menggunakan alat seperti akreditasi dan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9000 yang
menekankan pada standar struktur serta belum terkait dengan kepuasan pelanggan.
Organisasi pelayanan kesehatan yang telah mengimplementasikan SMM ISO 9000 adalah
rumah sakit, puskesmas, dan balai kesehatan. Terdapat delapan prinsip manajemen mutu
dalam ISO 9000 salah satunya yaitu prinsip kepemimpinan (Maharani, 2009).
Kinerja pemimpin kesehatan masyarakat berkaitan dengan tugas- tugasnya sebagai
mitra pemerintah di bidang kesehatan adalah sejauhmana dan/atau bagaimana pemimpin
kesehatan masyarakat menjalankan misi, tugas dan tanggung jawabnya. Standar pelayanan
yang dilakukan pemimpin kesehatan masyarakat dalam penerapan norma dan tingkat
kinerja yang diperlukan mencapai hasil yang diinginkan. Penerapan standar pelayanan akan
sekaligus melindungi masyarakat, karena penilaian terhadap proses dan pelayanan dapat
dilakukan dengan dasar yang jelas.
E. Rumah Sakit Sebagai Organisasi Pelayanan Kesehatan
Rumah sakit sebagai organisasi pelayanan kesehatan masyarakat, berfungsi
melayani masyarakat secara luas dalam bentuk jasa. Untuk mencapai sasaran yang
diinginkan manajemen, rumah sakit menuntut karyawan untuk meningkatkan kinerjanya.
Upaya peningkatan kinerja karyawan menuntut peran manajemen dalam melakukan
pendekatan kepemimpinan yang efektif, bahwa keberhasilan rumah sakit sangat tergantung
ada kemampuan pemimpinnya. Dengan kemampuan yang dimilikinya pemimpin dapat
mempengaruhi pegawainya untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan apa yang
diinginkannya.
Kemudian dalam mengantisipasi permasalahan diperlukan seorang pemimpin yang
dapat melihat kondisi dan kebutuhan karyawan. Dan dibutuhkan seorang pemimpin yang
5
bisa mengerti perilaku organisasi yang sedang dihadapinya sehingga ia mampu membawa
organisasinya mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama (Rivai dkk, 2014).
F. Kepemimpinan Bagi Rumah Sakit Sebagai Organisasi Pelayanan Kesehatan di
Era Industri 4.0
Rumah sakit sebagai incumbent dalam era 4.0 ini harus mengambil sikap tegas,
apakah akan menjadi pengikut saja terbawa arus, atau justru mati tergilas perubahan atau
berupaya menjadi pemenang. Pencanangan Making Indonesia 4.0 oleh Presiden Joko
Widodo adalah tanggapan pemerintah Indonesia terhadap disruption dalam dunia industri
global yang sudah memasuki industry 4.0. Industry 4.0 memiliki karakteristik cyber
physical systems, internet of things, cloud computing and cognitive computing atau
artificial intelligence semuanya akan berpengaruh langsung terhadap fasilitas kesehatan
(Kurmala, 2018).
Rumah sakit harus mampu bertransformasi dalam era digital. Dari sisi pasien, yang
saat ini sebagian besar adalah generasi X dan Millenial yang sangat erat kesehariannya
dengan penggunaan teknologi informasi dan digitalisasi. Dari sisi pegawai, fasilitas
kesehatan saat ini didominasi oleh generasi X, Milenial dan sebentar lagi generasi Z yang
dari lahir sudah hidup dalam era internet dan teknologi Informasi. Rumah sakit sebagai
incumbent harus membangun rumah sakit sebagai organisasi yang agile atau tangkas
terhadap perubahan tersebut (Kurmala, 2018).
Yang pertama para pemimpin rumah sakit perlu betul-betul menyadari bahwa masa
depan itu sudah sampai, the future is now. Penggunaan artificial intelligent sudah banyak
menggantikan peran fasilitas kesehatan bahkan dokter.Diantara inovasi tersebut, adalah
The BioMind AI system buatan the Artificial Intelligence Research Centre for Neurological
Disorders at the Beijing Tiantan Hospital telah berhasil membuat diagnosis yang benar dan
akurat terhadap 87 persen dari 225 kasus dalam waktu 15 menit. Dibandingkan 66 persen
diagnosis yang benar dari kasus yang sama yang dilakukan oleh para dokter spesialis bedah
syaraf disana (Kurmala, 2018).
Yang kedua, para pemimpin rumah sakit perlu melakukan transformasi budaya
organisasi yang memiliki sifat terbuka pada perubahan dan mendukung tumbuhnya
perbaikan berkelanjutan dengan digital mindset. Hal ini sangat penting untuk membawa
6
seluruh organisasi tidak hanya bertahan tetapi juga memenangkan situasi di era yang
volitile ini.
Yang ketiga para pemimpin rumah sakit perlu mempelajari betul tentang digital
disruption in healthcare ini di era industri 4.0 dan membuat peta jalan untuk organisasinya
menghadapi. Dapat dimulai dari hal-hal sederhana yang dapat mengubah cara kerja kita
melakukan pelayanan kesehatan. Bagaimana rumah sakit dapat memberikan pelayanan
lebih cepat, lebih efisien dan lebih berkualitas pada saat yang sama. Ini semua memerlukan
bantuan teknologi informasi.
Yang keempat, rumah sakit harus melihat kembali bagaimana hubungan antar
faskes dalam jenjang rujukan. Apakah aliran informasinya sudah berjalan dengan baik atau
tidak?
apakah
sudah
menggunakan
telemedicine
yang
sesungguhnya?
untuk
mengantisipasi barier(hambatan) geogrrafi antara pasien dengan rumah sakit.
Yang kelima, pemimpin rumah sakit harus sadar bahwa perubahan di era industri
4.0 tidak hanya yang sifatnya digital, namun perubahan non digital juga banyak.
Diantaranya perubahan harga dolar, regulasi-regulasi baru dan sebagainya yang perlu
diantisipasi dengan membangun budaya pegawai kita yang sangat adaptif terhadap
perubahan.
Menurut Candra, 2018 dalam artikelnya yang berjudul Menjadi Pemimpin di Era
Revolusi Industri 4.0, beberapa faktor kunci yang perlu dimiliki sebagai leader di era 4.0
ini adalah: Pemimpin yang dapat menyatukan dan memberikan arah tujuan yang jelas.
Disini sangatlah penting untuk seorang leader untuk dapat berkomunikasi, membuat tim
merasa aman, membuat sebuah engagement dan menjadi sebuah komunitas yang searah.
Memiliki sebuah cetak biru yang dipahami, dimengerti dan diimani oleh seluruh anggota
organisasi. Pemimpin harus dapat membuat kepercayaan didalam diri tim. Dan yang
terpenting leader yang kuat, memiliki visi yang bukan sekedar visi untuk perusahaan, tetapi
juga yang lebih besar dari itu, yang memiliki pengaruh untuk seluruh timnya, lingkungan
sekitarnya, bahkan dunia.
Selanjutnya, Pemimpin yang memiliki kecepatan dalam membuat keputusan. Di era
4.0 ini, segala sesuatunya berubah dengan cepat. Jaman dimana leader hanya berada di
kantor dengan komputer dan bekerja dengan data setelah terkumpul sudah dirasa lambat.
7
Leader harus turun dan melihat. Leader perlu mengevaluasi dan mengontrol tim bersama
sama, feedback atau masukan perlu dilakukan secara konstan dan terintegrasi bukan hanya
secara internal tetapi juga terhubung dengan pihak eksternal seperti klien dan supplier.
Leader juga harus berani, mau menerima, mendorong, dan memotivasi tim untuk
memberikan feedback terhadap kepemimpinannya demi kemajuan bersama. Akan lebih
baik ketika Leader juga dapat menantang dirinya untuk keluar dari zona nyaman dengan
melakukan coaching dan menerima feedback dari orang diluar organisasi .
Pemimpin dan Organisasi yang tidak beradaptasi dengan cepat dari pemikiran
tradisional akan punah. Organisasi yang bergerilya yang terkoneksi, berkolaborasi, yang
terus belajar, terbuka akan perubahan, yang memiliki tim yang bergairah dan semangat
maju, yang memiliki dan mengadaptasi teknologi atau cara yang lebih maju akan menjadi
pimpinan di Industrinya (Candra, 2018).
Keefekifan kepemimpinan tergantung pada faktor kesesuaian perilaku pemimpin
dengan faktor situasional yang terjadi. Perilaku pemimpin dipengaruhi oleh sifat-sifat
personal pemimpin. Sebagai sorang pemimpin perlu adanya adaptasi yang baik di setiap
perubahan yang terjadi di era Industri 4.0 sehingga dapat melakukan perubahan dengan
cara yang baik kedepannya. Seorang pemimpin organisasi pelayanan kesehatan misalnya
rumah sakit juga diharapkan mempunyai kemampuan dalam mengenal dirinya serta
organisasi yang dipimpinnya sangatlah penting. Pengenalan terhadap kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman merupakan titik yang mendasar untuk memutuskan dibawa kemana
suatu organisasi yang dipimpinnya.
Pemimpin yang efektif, yang menjadi harapan semua pihak tidak tercipta secara
instan, perlu adanya proses untuk membentuk seseorang menjadi kuat dari segala tantangan
didepannya. Kepemimpinan yang efektif akan bisa dan mampu membawa organisasi yang
dipimpinnya dalam menjawab tuntutan serta harapan masayarakat yang menginginkan
pelayanan kesehatan yang baik serta cepat melalui digitalisasi pelayanan kesehatan di era
industri 4.0 saat ini.
8
BAB III
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan organisasi pelayanan
kesehatan erat kaitannya dengan pemimpin yang perlu terus berperilaku yang sesuai dengan
faktor situasi dan kondisi yang dihadapi, sambil terus mengasah dan menambah kualitas
personalnya, agar mampu mencapai tujuan organisasinya dalam perubahan yang terjadi
yaitu era Industri 4.0. Para pemimpin rumah sakit perlu melakukan transformasi budaya
organisasi yang memiliki sifat terbuka pada perubahan dan mendukung tumbuhnya
perbaikan berkelanjutan dengan digital mindset.
Era Industri 4.0 dalam dunia kesehatan menjadi tantangan sekaligus peluang untuk
menjadi lebih baik dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Tergantung dari kepemimpinan yang dilakukan oleh setiap organsasi pelayan kesehatan
yang dapat dimulai dari memimpin hal-hal sederhana yang dapat mengubah cara kerja kita
melakukan pelayanan kesehatan. Bagaimana organisasi pelayanan kesehatan misalnya
rumah sakit dapat memberikan pelayanan lebih cepat, lebih efisien dan lebih berkualitas
bagi masyarakat.
9
REFERENSI
Candra, Y. 2018. Menjadi Pemimpin di Era Revolusi Industri 4.0. [Online].
https://www.indotelko.com/read/1545186520/pemimpin-revolusi-industri-4-0
Kurmala, A. 2018. Menghadapi Era Disruptif dalam Pelayanan Kesehatan. [Online].
http://www.neraca.co.id/article/103813/menghadapi-era-disruptif-dalam-pelayanan
kesehatan
Maharani, C. 2009. Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 Sebagai Alat Penigkatan Kualitas
Organisasi Pelayanan Kesehatan. Jurnal KEMAS. 5 (1): 40 – 47.
Northouse, P. G. 2013. Kepemimpinan: Teori dan Praktik. Edisi Keenam. Jakarta: Indeks.
Purnama, N. 2005. Kepemimpinan Organisasi Masa Depan Konsep dan Strategi Keefektifan.
Jurnal Siasat Bisnis. 5 (1): 115 – 130.
Rivai, V, dkk. 2014. Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers
Setawan, H. 2014. Kepemimpinan Yang Efektif Pada Tata Kelola di Ruang Rawat Guna
Mendukung Pelayanan Kesehatan Paripurna. Makalah.
Sholihah, M.E dan Haksama, S. 2014. Pengaruh Leadreship Terhadap Kinerja Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Soegiri Lamongan. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia. 2 (4):
272 – 280.
Su’Ud, M. 2015. Risensi Buku Kepemimpinan: Teori dan Praktik. Jurnal Kajian Bisnis. 23 (1):
71 – 88.
Tjandrawinata, R.R. 2016. Industri 4.0: Revolusi Industri Abad Ini dan Pengaruhnya Pada
Bidang Kesehatan dan Bioteknologi. Paper. Hlm: 1 – 12.
10
11
Download