27 Nama : Syahrul Muharrom Lubis NIM 856705425 Kelas : 3A Mata Kuliah:: TAP 1. Bu Eni mengajarkan pelajaran kelas III SD mata pelajaran IPS dengan materi menentukan arah mata angina. Pada awal masuk kelas bu eni langsung menyuruh siswa siswanya untuk membuka buku paket dan menjelaskan arah arah mata angin setelah sebelumnya menerangkann pelajaran pertemuan sebelumnya, sehingga siswa dapat mengaitkan dan muncul motivasi untuk belajar IPS. Dengan metode ceramah satu arah, akhirnya siswa banyak yang kebingungan. Pertanyaan pun di ajukan beberapa siswa, dan ibu eni menjelaskan dengan baik dan jelas Dengan masih ada yang kebingungan siswapun akhirnya pura-pura mengerti dengan apa yang disampaikan ibu eni. Setelah melakukan tanya jawab ibu eni menyuruh para siswa untuk keluar ke lapangan. Pada saat di lapangan sekolah siswa disuruh berbaris dan ibu eni menjelaskan lagi menentukan arah mata angin menggunakan tangan dan menggunakan patokan matahari untuk menentukan mata angin. Setelah kegiatan inti selesai, ibu eni Meminta siswa untuk menunjukkan tangan kanannya ke arah matahari terbit adalah arah timur, dan tangan kiri akan menunjuk ke arah barat, dihadapan siswa terbentang arah utara, dan di belakang siswa arah selatan. Akan tetapi pada saat itu cuaca mendung sehingga tidak dikenali matahari terbit dan hanya menjelaskan pakailah kompas secara verbal. Setelah itu bu eni mengajukan pertanyaan kepada beberapa siswa dan siswa ada yang benar dan ada beberapa yang tidak bisa menjawab. Setelah selesai bu eni membubarkan barisan dan kembali kantor. 4 Kejadian Penting yang terjadi pada pembelajaran Bu Eni adalah a. Kegiatan positif, melakukan apersepsi pada kegiatan awal pembelajaran, Menurut Gagne dan Briggs, guru harus apersepsi di awal pembelajaran agar siswa termotivasi dan perhatiannya terfokus dalam kegiatan pembelajaran. b. Kegiatan positif, ibu Eni memberikan suasana yang berbeda beda dalam menerangkan pelajaran, terbukti dalam menerangkan pelajaran dilakukan di dalam dan luar kelasc. tidak menghadirkan objek konkret baik kompas ataupun alat penentuh arah lainnya sehingga c. siswa hanya menerima objek abstrak dari buku saja d. tidak melakukan penutup pada saat selesai belajar dan hanya melakukan evaluasi hanya saat diluar kelas saja. 27 2. Menyeluruh artinya jawaban yang diminta menuntut kemampuan mahasiswa untuk mengaitkan unsur-unsur keilmuan dari berbagai mata kuliah secara terpadu dengan fenomena atau situasi nyata dalam pembelajaran. Terbuka-terarah artinya soal-soal TAP memungkinkan mahasiswa menjawab dari sudut pandang yang berbeda berdasarkan teori, prinsip, prosedur yang telah dipelajarinya. Contohnya dalam menyelesaikan permasalahan pembelajaran pada pelajaran tertentu seperti pada saat pelajaran, siswa tidak nyaman dalam mengikuti pelajaran tersebut dikarenakan bosan dengan pelajaran metode cerah yang itu itu saja dan suasana lingkungan yang seperti itu setiap hari , dalam TAP masalah teersebut dapat dikaitkan dengan pelajaran atau mata kuliah Strategi pembelajaran di SD tentang teknik menggunakan lingkungan seperti tekniknya ada dengan melakukan karya wisata atau fieldtrip, ada juga dengan teknik perkemahan, selanjutnya para siswa melakukan kegiatan survey, praktek kerja pada tempat tempat pekerjaan di sekitar lingkungan sekolah,ataupun mengadakan proyek pelayanan kepada masyarakat. Setelah itu kaitkan dengan hasil pembelajaran dengan mata pelajaran Evaluasi Pembelajaran di SD dan pada akhirnya diperlukan kaitannya lagi dengan Penelitian Tindakan Kelas. Jadi, dalam Tugas Akhir Program ilmu yang digunakan dalam memecahkan sebuah masalah pembelajaran dapat saling berkaitan dengan Mata Kuliah yang lainnya. 3. Pengajaran melibatkan semacam seperangkat keterampilan yang kompleks sehingga pelajaran hampir tidak pernah sempurna. Kunci untuk menjadi guru yang berhasil adalah memperoleh keterampilan untuk terus meningkatkan praktik seseorang; dan alat penting untuk hal ini adalah refleksi. Dengan adanya refleksi diri, seorang guru dapat belajar untuk mengaktifkan proses kesadaran keprofesionalan diri selama mereka mengajar, dan dengan cara ini dapat membuat kontak dengan siswa dalam proses pembelajarannya dengan baik. Kegiatan mengajar yang baik seyogyanya ditandai dengan adanya keseimbangan yang tepat dari aspek kesadaran dirinya sebagai orang profesional dan tuntutan-tuntutan profesonalisme seorang guru dalam berbagai hal baik akademis maupun non akademis. Idealnya, program pengembangan profesi guru. Refleksi diri memiliki potensi untuk merangsang kesadaran diri emosional seseorang dengan cara yang lebih baik. Hal ini dapat membantu untuk membuatnya lebih alami untuk memasukkan perasaan, emosi, kebutuhan, dan nilai-nilai dalam dirinya yang akan membantunya menjadi diri yang lebih baik.njadi diri yang lebih baik.