ďˇ Pada suhu tinggi Maka (4.13) ďˇ Pada suhu rendah Sehingga (4.14) Oleh karena itu Cv mendekati nol pada suhu-suhu rendah. Dan apabila T →0 maka Cv mendekati nol secara eksponensial. Teori Einstein diuji secara eksperimen ole Nernst. Dalam eksperimen pada suhu-suhu rendah, didapat Cv tidak mendekati nol secara eksponensial (Cv ~ đ 3 ) . Kelemahan teori kapasitas termal Einstein terletak pada kesalahan Einstein mengambil asumsi bahwa setiap atom sebagai vibrator bergetar dengan frekuensi yang sama dan nilai frekuensi yang dibolehkan dari nol sampai tak hinnga. Sehinga pada suhu-suhu rendah nilai Cv Einstein berbeda dari Cv Eksperimen. Gambar 4.2 Grafik Cv terhadap perubahan temperature Einstein dan eksperimen Selanjutnya dapat ditentukan kapasitas kalor zat padat pada volume tetap adalah: 1 đđ 9 đđ´ â 2 đ đ0 3 đđ 2 Cv = ( )v= đđ đ0 đ 4 đ âđŁ⁄đđ ∫0 đ âđŁ⁄đđ −1 dv (4.15) di mana n menyatakan jumlah mole dan n=N/NA , NA adalah bilangan Avogadro. Dengan menyatakan ďD=hvo/kB sebagai suhu Debey, kNA=R, dan x=hv/kBT maka Cv = 9R ( đ 3 ďđˇ đĽ 4 đ đĽ ) ∫0 ďD đ đĽ −1 dx (4.16) Kurva CV sebagai fungsi T/ďđˇ diperlihatkan dalam Gambar 4.2. Ternyata kurva di atas dipenuhi oleh padatan-padatan Ag, Al, C(grafit), Al2O3 dan KCl. Suhu Debey untuk padatan-padatan ini adalah seperti tabel di bawah ini. Gambar 4.2 Cv sebagai fungsi suhu Dari kurva di atas terlihat bahwa pada suhu ďđˇ atau di atasnya, kapasitas kalor semua zat adalah 3R ; hal ini sesuai denga hukum Dulong-Petit yang dikemukakan pada abad 19. Hal ini juga sesuai dengan prinsip ekipartisi energi, karena kBT>>hvo=kBďD, maka energi vibrasi per derajat kebebasan adalah 2(½kBT)=kBT, dan untuk 3 derajat kebebasan dari setiap atom adalah 3k BT. Oleh sebab itu, energi dalam adalah U= N (3 kBT) = 3nRT yang berkaitan dengan Cv = 3R