Uploaded by User69230

SOFIYATUL HIDAYAH P27220019132 1AD4 KEPERAWATAN

advertisement
SOSIOLOGI
TUGAS ANALISIS VIDEO
Disusun Oleh :
Nama : Sofiyatul Hidayah
NIM : P27220019132
Kelas : 1A D4 Keperawatan
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
2020
A. RINGKASAN
Pada video ini umumnya membahas tentang garis besar Teori Leininger yaitu
tentang culture care diversity dan universality, atau yang lebih dikenal dengan
transcultural nursing. Berfokus pada nilai-nilai budaya, kepercayaan, dan pelayanan
kesehatan berbasis budaya. Tujuan penggunaan keperawatan transkultural adalah
mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang humanis, sehingga tercipta
praktik keperawatan pada kebudayaan yang spesifik dan universal . Dalam teori ini
terdapat beberapa kelebihan dan juga kekurangan yang perlu diperbaiki dan
dipertahankan.
Dalam hal ini yang pertama membahas tentang disiplin teori dan penelitian
perawatan transkultura. Disiplin itu adalah satu-satunya disiplin yang diciptakan
oleh keperawatan dan itu disebut disiplin transkultural yang berarti bahwa ini
adalah bidang studi formal dan praktek dan itu dimulai pada akhir 1950-an.
Mengapa ini penting? Karena pertama-tama itu adalah defisit kritis mengapa di
dunia ini kita berpikir kita bisa peduli pada orang-orang dari budaya yang beragam
di dunia dan tidak tahu apa-apa tentang apa budaya mereka dan apa arti kepedulian
terhadap budaya. Dan itu adalah penelitian yang sangat penting dan pertanyaan
teoretis yang harus dijawab.
Sampai pada kesimpulan bahwa teori-teori yang ada tidak akan benar-benar
membuka pintu untuk menemukan budaya atau untuk menemukan perawatan atau
untuk menempatkan perawatan dan budaya bersama sebagai konsep holistik
sehingga yang benar-benar terjadi adalah pentingnya itu adalah jenis pemahaman
baru yang lengkap itu adalah pendekatan baru untuk perawatan pasien, ini bukan
hanya pendekatan yang paling holistik dari totalitas seluruh manusia. Tapi itu juga
memberikan beberapa hasil darmatis
Peduli pentingnya transkultural adalah untuk menyediakan perawatan yang
kongruen secara budaya atau perawatan yang sesuai dengan budaya karena
pentingnya adalah jika anda secara teoritis asalkan itu memberikan arti sensitif dan
berguna. Mereka akan mengadopsinya atau menyatakan kembali menanggapinya
atau jika anda harus bernegosiasi. Mereka akan melakukannya jika anda tidak
melakukannya. Hal ini dimulai pada tahun 1959 ketika Madeleine leininger
mengatakan tujuan keperawatan transkultural adalah untuk memberikan perawatan
yang selaras secara budaya.
Transformasi besar adalah proses pengaktifan yang anda fasilitasi dan gunakan
untuk membantu seseorang untuk menghubungkan apa yang anda coba dalam
membantu mereka dengan budaya. Konstruksi besar dalam keperawatan yaitu satu
beban konstruksi asuhannya adalah kepedulian. Tidak peduli orang lain kecuali kita
melakukan sesuatu untuk mereka.
Kepercayaan adalah hal yang sangat penting. Tetapi menghormati dan
menghargai jauh lebih penting. Apabila kita menyakiti hati seseorang artinya kita
tidak menghormatinya.
Dalam bidang riset, teori Leininger telah diuji cobakan menggunakan metode
penelitian dalam berbagai budaya, dimana hasil penemuan ini berguna bagi
masyarakat dan para staf profesional untuk mengembangkan teori transcultural
nursing. Dalam bidang edukasi, Leininger mengembangkan Transcultural
Nursingdi bidang kursus dan di sebuah program sekolah perawat. Teori Leininger
memberikan pengaruh yang sangat besar dalam proses pembelajaran keperawatan
yang ada di dunia karena teori ini sangat penting guna menciptakan perawatan
profesional yang peka budaya. Dalam bidang kolaborasi, teori Leininger ini
diterapkan di lingkungan pelayanan kesehatan ketika melakukan kolaborasi dengan
klien, ataupun dengan staf kesehatan yang lainnya. Dalam pemberian perawatan,
perawat diharuskan memahami konsep teori Transcultural Nursing untuk
menghindari terjadinya cultural shock atau culture imposition saat pemberian
asuhan keperawatan. Dalam bidang manajemen teori Transcultural Nursing bisa
diaplikasikan saat pemberian pelayanan menggunakan bahasa daerah yang
digunakan oleh pasien. Hal ini memungkinkan pasien merasa lebih nyaman, dan
lebih dekat dengan pemberi pelayanan kesehatan. Dalam aspek sehat dan sakit,
Leininger menjelaskan hal tersebut sebagai suatu hal yang sangat bergantung, dan
ditentukan oleh budaya, karena budaya akan mempengaruhi seseorang
mengapresiasi keadaan sakit yang dideritanya.
B. MENANGGAPI DAN MENYAMPAIKAN PENGALAMAN
Tanggapan saya mengenai video tersebut sangatlah luar biasa. Karena teori ini
adalah teori yang sangat penting untuk dikembangkan khususnya untuk seorang
perawat. Transcultural nursing harus menjadi budaya dam diapikasikan setiap
waktu.
Dalam video tersebut saya memiliki pengalaman yaitu bertemu dengan teman
sekolah yang setiap makan pasti menggunakan sambal. Menurut saya sambal tidak
baik kalau dikonsumsi setiap saat. Apabila lambungnya tidak kuat maka akan
mengalami misalnya masalah pencernaan, sakit perut, dan lain-lain.
C. REKOMENDASI
Disini saya mengambil kasus Seorang pasien penderita gagal ginjal. Pasien
tersebut memiliki kebiasaan selalu makan dengan sambal sehingga jika tidak ada
sambal pasien tersebut tidak mau makan. Ini merupakan tugas perawat untuk
mengkaji hal tersebut karena ini terkait dengan kesembuhan dan kenyamanan
pasien dalam pemberian asuhan keperawatan. Ada 3 cara melaksanakan tindakan
keperawatan yang memiliki latar budaya atau kebiasaan yang berbeda. Dalam
kasus ini berarti perawat harus mengkaji efek samping sambal terhadap penyakit
gagal ginjal pasien, apakah memberikan dampak yang negatif atau tidak
memberikan pengaruh apapun. Jika memberikan dampak negatif tentunya sebagai
care giver perawat harus merestrukturisasi kebiasaan pasien dengan mengubah pola
hidup pasien dengan hal yang membantu penyembuhan pasien tetapi tidak
membuat pasien merasa tidak nyaman sehingga dalam pemberian asuhan
keperawatan.
- SEKIAN DAN TERIMAKASIH -
Download