Ada berbagai aktivitas lain yang dilakukan oleh bagian protokoler. Termasuk melakukan persiapan ketika ada acara resmi misalnya kunjungan Presiden ke beberapa Kabupaten atau daerah di Indonesia hingga kunjungan kenegaraan, menjaga kenyamanan dan keamanan pejabat pusat atau daerah, dan acara lain yang berhubungan dengan kegiatan pemerintahan. Selain itu, ada dua aspek penting dalam keprotokolan. Kedua aspek tersebut adalah segi keupacaraan dan segi kunjungan.(masukin bab 2). Terkadang Protokolerpun juga menjadi Master Of Ceremony atau MC formal untuk membuka suatu rangkaian acara mulai dari sambutan dana kalimat penutup dalam jalannya rangkaian acara. Peletakan tempat duduk sangatlah diperhatikan, karena sangatlah penting bagi protokoler untuk bisa menyusun atau menempatkan para petinggi-petinggi daerah dalam menempatkan tempat duduk yang dimana itu di mulai dari Bupati menjadi center atau letak duduk yang paling awal lalu di ikuti oleh Wakil Bupati, SEKDA dan bagian kepala dinas yang lainnya. Bila dalam acara tersebut ada penyerahan hadiah yang harus di berikan kepada tamu undangan, protokoler juga harus menyiapkan susunan dari yang pertama hingga yang terakhir. Bila mana dirasa ada yang kurang pas dalam pemberian hadiah yang dilakukan oleh Bupati, protokoler menyusun ulang pemberian hadiah tersebut sebelum acara dimulai. Sama halnya jika ada rapat ataupun audiensi dengan instansi tertentu, protokoler juga ikut dalam rapat tersebut untuk menjadi notulen agar hasil dari pertemuan ataupun rapat bisa di report atau di arsipkan untuk melanjutkan pembahasan atau pertemuan selanjutnya. Secara keselurahan tugas protokol di PEMKAB Sleman adalah menjaga citra Bupati sebaik mungkin di depan masyarakat ataupun pejabat karena sangat penting bagi seorang Bupati memiliki citra yang sangat baik di depan umum dan disitulah tugas utama dari protokoler. ( bab 3) Pengertian Protokol Kata protokol adalah istilah yang amat populer di tengah masyarakat mulai dari tingkat kelompok organisasi kecil sampai besar. Dalam zulkarnaen Nasution asal kata “Keprotokolan” berasal dari bahasa yunani “protos” dan “colla” artinya perekat yang pertama1. Secara umum protokol adalah suatu tata aturan tentang cara menerima dan menetapkan tamu resmi. Sebagai sebuah laporan resmi mengenai apa yang menjadi dan yang dikejakan, serta tambahan dalam suatu perjanjian yang telah diusahakan atau upacara tentang pertemuan dari wakil-wakil berbagai negara. Lebih lanjut lagi Zulkarnaen Nasution membahasnya dalam arti sempit dan arti luas. Keprotokolan dalam arti sempit yakni:Aturan baku yang menyangkut penyelanggaraan acara-acara resmi (pemerintah) atau cara memberlakukan pejabat pemerintah dalam aktivitas kedinasan dan cara diselenggarakan oleh instansi pemerintah atau masyarakat umum. Istilah-istilah dalam protokol Istilah-istilah yang digunakan dalam protokol dalam zulkarnain Nasution antara lain: 1. Pejabat Pemerintah yakni pejabat yang menduduki jabatan tertentu dalam organisasi pemerintahan (struktural, fungsional, dan lain-lain). 2. Tokoh masyarakat yakni seseorang yang karena kedudukan sosialnya menerima kehormatan dan atau pemerintah. Syarat-syarat Menjadi Protokoler Melihat uraian di atas, maka seorang protokoler perlu memiliki dan memenuhi syarat. Syarat untuk menjadi protokoler dalam Zulkarnaen Nasution (2006:160) adalah: 1. Disiplin dan loyalitas tinggi 2. Pengelola yang efektif, koordinatif dan berwibawa 3. Menghayati bidang tugasnya 4. Menguasai segala permasalahan tapi bukan berarti harus melaksanakan sendiri. 5. Memiliki wawasan. 6. Memiliki penampilan, etiket, dan kemampuan berbahasa yang baik. 1 Nasution, Zulkarnaen. (2006). Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan. Malang: UPT. Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang. Hal 157 Ruang Lingkup dan Tugas Protokol Ruang lingkup dan tugas-tugas keprotokolan diantarnya adalah sebagai berikut: 1. Pelantikan dan serah terima jabatan 2. Kunjungan para pejabat pemerintah pusat maupun daerah 3. Sebagai pembawa acara Prinsip yang harus dimiliki oleh seorang protokoler adalah: 1. Penghormatan dan perlakuan terhadap seseorang dalam suatu acara meliputi tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan harus sesuai dengan kedudukan dan martabat jabatannya sebagai wujud pengakuan status dan kedudukan seseorang. (penjelasan Umum UU No. 9 tahun 2010) 2. Penghormatan dan pelakuan terhadap lambang –lambang kehormtan NKRI harus selaras dengan kedudukannya sebagai simbol negara/lambang kedaulatan NKRI suatu ekspresi bangsa yang beradab. (penjelasan Umum UU No. 9 tahun 2010) Penerapan Protokoer Di Kantor Gubernur Propinsi Kalimantan Timur (Hernani) 87 3. Penghormatan dan perlakuan terhadap seseorang dalam keadaan tertentu meliputi pemberian perlindungan, ketertiban, dan keamanan sesuai dengan kedudukan jabatannya dalam kenegaraan dan pemerintahan. (penjelasan UU No. 9 tahun 2010).