KEBIJAKAN MUTU, RESIKO USAHA, KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) KEAMANAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DI PT MERGA MANDALASAKTI KPTS : 1286/KPTS/M-1/XI/2019, 6 September 2019 Kenyamanan dan keamanan bekerja. Terbebas dari kecelakaan kerja dan PAK Pencegahan resiko Pencemaran lingkungan, pengurangan resiko keselamatan & kesehatan kerja Pelayanan dan kepuasan pelanggan (Mutu) Hemat energy dan aktivitas sosial Comply to regulation (Good Corporate Governance) Peningkatan kualitas SDM Behavior Based Safety Applicable for Employee, customer, partners and community Continual Improvement (PDCA cycle) STRUKTUR PANITIA PEMBINA KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & LINGKUNGAN (P2K3L) & KESIAGAAN TANGGAP DARURAT (KTD) PT MARGA MANDALASAKTI Penerapan K3L BUJT (AGC & SMK3) Dalam kondisi normal : Penerapan K3L Operasional (AGC & SMK3) Struktur KTD Per area Dalam kondisi darurat DAFTAR NAMA STRUKTUR P2K3L DAN KTD PT MARGA MANDALASAKTI UPDATE 2020 DAFTAR NAMA STRUKTUR P2K3L : DAFTAR NAMA TIM KTD : SISTEM MANAJEMEN K3L DI PT MARGA MANDALASAKTI 4 PILAR SIKLUS PDCA Sebuah perusahaan yang memiliki manajemen yang secara sadar Penilaian AGC : meletakkan pertimbangan perlindungan & pembangunan lingkungan, keselamatan & kesehatan “Stake Holder” dalam setiap pengambilan keputusan bisnisnya sebagai wujud nyata tanggung jawab & upaya memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan pembangunan berkelanjutan Struktur kriteria AGC •AGC •OHSAS 18001 •AMS •ISO 9001 •Regulasi Lk3 •ISO 14001 •SMK3 •Proper STANDAR SIMBOL DAN RAMBU K3L STANDAR GRAFIS DAN WARNA KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN 1. Standar Warna Rambu K3L Standar warna rambu yang digunakan diadopsi dari standar Industrial Accident Prevention Association (IAPA) yang telah mengintegrasikan dari standar international (ISO 3864-1:2002, ANSI, ASME & CSA International). Tabel 1. Standar Warna Rambu K3L WARNA MERAH ORANYE KUNING HIJAU BIRU ARTI CONTOH PENGGUNAAN Bahaya /Berhenti (Danger / Tombol berhenti darurat (emergency stop bars), Stop) tombol berhenti (stop button), sarana proteksi kebakaran, kemasan cairan mudah terbakar (solar, minyak tanah/kerosene) Dan lainnya yang dinilai beresiko tinggi Peringatan (Warning) Bagian-bagian mesin yang dapat menyebabkan pekerja terpotong, remuk atau terluka ; bagian dalam mesin yang berputar atau bergerak seperti gigi-gigi (gears), rantai, pisau pemotong, gerinda. Dan lainnya yang dinilai berpotensi resiko tinggi Hati-hati (Caution) Perlengkapan K3 / P3K dan Rambu Evakuasi (First Aid/Safety equipment & Emergency Egress) 1. Standar Grafis Rambu K3L Pada dasarnya terdapat tiga kategori bentuk rambu K3 yaitu: 1. Rambu aturan (regulatory) 2. Rambu peringatan 3. Rambu informasi Tabel 2. Standar Grafis Rambu K3L Simbol Aturan (Regulatory) Informasi Keselamatan (Safety Rambu atau informasi alat pelindung diri; Information) Warna Merah dan Hitam di atas putih Putih di atas biru Peringatan Informasi bahaya fisik terhadap tertabrak, tertimpa, tertimbun, terjatuh, tersandung atau terperangkap; tempat penyimpanan untuk bahan mudah terbakar; kemasan bahan yang bersifat korosif atau tidak stabil Dan lainnya yang beresiko moderat Lokasi perlengkapan atau peralatan P3K seperti Tandu, kotak P3K; penunjuk arah evakuasi; emergency shower ; titik / lokasi berkumpul aman (assembly point/area) Sub kategori 1. Larangan (Prohibition) Melarang suatu tindakan 2. Kewajiban (Mandatory) Harus melakukan tindakan 1. Peringatan Bahaya Putih di atas merah Mengindikasikan bahaya diyakinkan terjadi 2. Peringatan Hati-hati Mengindikasikan potensi Hitam di atas kuning bahaya 1. Informasi 1. Darurat (Emergency) Putih di atas hijau Mengindikasikan sarana P3K, kesehatan dan tanggap darurat (emergency) 2. Informasi Umum Informasi untuk public yang diijinkan Putih di atas biru Rambu kelistrikan Rambu desain lay out dan konstruksi RANGKUMAN K3L ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ K3L adalah Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit akibat kerja , dll Kecelakaan adalah Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga /tiba-tiba yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda JSA kepanjangan dari Job Safety Analysis HIRA kepanjangan dari Hazard Identification and Risk Assesment Pengertian Ijin permit adalah Ijin khusus untuk pekerjaan tertentu di tempat berbahayaYang dimaksud dalam pekerjaan berbahaya dalam ijin permit : Ijin Permit Bekerja di Ketinggian, Ijin permit bekerja di tempat terbatas (confined space), Ijin permit kelistrikan, Ijin permit bekerja menggunakan api/las, Ijin Permit pekerjaan di jalur (khusus MMS) APD (Alat pelindung Diri) adalah Perlindungan terakhir jika terjadi paparan/ kontak langsung pada tubuh /bagian tubuh Mandatory APD MMS : 1.Pelindung Kepala (safety helmet) ; 2.Rompi Reflected ; 3.Safety Shoes / Safety Boot Lambang (Logo/Simbol) K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) beserta arti dan maknanya terdapat dalam Kepmenaker RI 1135/MEN/1987 tentang Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Penjelasan mengenai arti dan makna lambang/logo/simbol K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) : Bentuk lambang K3: palang dilingkari roda bergigi sebelas berwarna hijau di atas warna dasar putih.Arti dan Makna simbol/lambang/logo K3 Palang : bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK). Roda Gigi : bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani. Warna Putih : bersih dan suci. Warna Hijau : selamat, sehat dan sejahtera. Sebelas gerigi roda : sebelas bab dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Pengertian P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut Permenaker RI Nomor PER.04/MEN/1987 ialah badan pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan K3 DIAGNOSA PENYAKIT SECARA UMUM DI MMS DIAGNOSA Commond Cold ISPA Dermatitis Faringitis Akut Hipertensi Observasi Febris Fatique PENGERTIAN TANDA DAN GEJALA PENCEGAHAN Istirahat yang cukup, konsumsi vit. Pilek, bersin-bersin, Kecapean akibat virus kongesti Hidung tersumbat, Mencuci tangan, Infeksi saluran Batuk, Badan nyeri, konsumsi Vit, Olah raga pernafasan akut demam, menggigilsakit secara teratur kepala rajin membersihkan Gatal, kemerahan, kulit kilit, kenakan pakaian Peradangan pada kulit kering, Pembengkakan, pelindung seperti Pecah-pecah sarung tangan Hindari alkohol dan batuk, Suhu asap rokok, banyak Peradangan pada meningkat, pilek, sakit minum air putih, tenggorokan kepala, tenggorokan hindari kontak dengan sakit, nyeri pada otot orang lain selama demam Tekanan darah tinggi Pusing, rasa berat di atau tekanan darah tengkuk, sukar tidur, Diet garam, kontrol TD sistolik > 140 dan Cepat marah, secara teratur diastolik > 90 gangguan penglihatan Demam tinggi, Gelisah, Minum air putih yang Kenaikan suhu tubuh Denyut jantung cepat, cukup, Perbanyak lebih dari 38 Gelisah istirahat Penurunan BB, Nyeri Keelahan atau kondisi pada dada, sesak nafas, dimana selalu merasa Istirahat yang cukup, muntah, diare, demam, lelah, lesu dan kurang Makan yang teratur kelemahan otot, tenaga kecemasan/ depresi Hiperkolesterol Tingginya kadar kolestereol dalam darah, Dispepsia Nyeri/ rasa tidak nyaman pada perut Gastritis Lapisan lambung mengalami iritasi, peradangan, pengikisan Dipteri Inspeksi selaput lendir, hidung, tenggorokan Nyeri pada dada, stroke, Nyeri pada perut, Kembung, muntah, hilang nafsu makan Nyeri pada perut, mual, muntah, gangguan saluran cerna, kembung Tenggoroan dilapisi selaput tebal berwarna abu-abu, radang tenggorokan, pembengkakan kelenjar leher, demam, penglihatan kabut Konsumsi makanan yang sehat, batasi kadar kolesterol per hari yaitu 300 mg/ hari, meningkatkan aktifitas fisik Obesitas pola makan teratur, hindari cafein, dan minuman alkohol, Hindari kontak langsung dengan orang lain Hepatitis Peradangan/ pembengkakan pada hati Demam, mual muntah, edema/ pembengkakan hindari kontak langsung dengan orang yang menderita hepatitis, lakukan imunisasi Diabetes Kelebihan kadar gula dalam darah yang disebabkan oleh kerusakan kelenjar pankreas Kelelahan, haus dan mulut terasa kering, penurunan BB, penglihatan kabur Pola makan sehat, olah raga yang teratur KRITERIA PENILAIAN AWAL SAFETY CULTURE MATURITY LEVEL (SCML) PADA BEHAVIOUR BASE SAFETY (BBS) PERUSAHAAN : Rata-rata Nilai SCML: 1 Patologis Kepedulian dan perhatian terhadap SHE masih rendah. Pekerja hanya peduli terhadap SHE mereka saja, belum menyeluruh 2 Reaktif Komitmen dan kepedulian SHE mulai berkembang secara kolektif di tempat kerja untuk mencapai kinerja tanpa kecelakaan. Tetapi,keadaan ini akan segera menurun kembali bila kinerja tersebut telah tercapai, karena terbuai dengan kepuasan sesaat. 3 Kalkulatif Komitmen yang tinggi dari manajemen puncak dan menengah yang tercermin dari alokasi sumber daya yang memadai untuk program-program SHE. Kebijakan dan prosedur kerja telah lengkap tersedia. 4 Proaktif Kebanggaan terhadap SHE mulai berkembang dikalangan pekerja. Meningkatnya komitmen dan kepedulian sesama pekerja. 5 Generatif Meningkatnya peran serta pekerja pada program SHE. SHE telah menjadi budaya diseluruh pekerja dan perusahaan BEHAVIOR BASED SAFETY (BBS) DI MMS Penilaian GREEN ACT NO ITEM PENILAIAN KRITERIA A CEGAH (Housekeeping, 5R) 1. Terdapat penumpukan barang/bahan/alat > 2 lokasi (> 30% luas area) 2. Terdapat penumpukan barang/bahan/alat < 2 (<20%) atau temporer, dan atau sudah ada pemilahan barang/bahan/alat tapi belum konsisten 1 3. Tidak ada penumpukan barang/bahan/alat; Terdapat RINGKAS pemilahan barang/bahan/alat; masih ada barang/bahan/alat yang tidak diperlukan dalam pekerjaan saja yang berada di tempat kerja 4. Poin 3 + terdapat improvement ringkas di tempat kerja, misal untuk termpat terbatas, dll + Adanya standarisasi ringkas di area kerja 2 RAPI 1. Tidak ada rancangan/identitas penempatan barang/bahan/alat 2. Terdapat penempatan barang/bahan/alat namun belum efektif 3. Penataan barang (work in process-finished job) ditata dengan efektif (diletakan ditempat yang mudah untuk diambil/gunakan) 4. Poin 3 + terdapat penandaan (label/identitas) + Terdapat Standarisasi Area Kerja 1. Tersedia sarana kebesihan; Area/alat kerja dalam kondisi kotor > 2 lokasi (>30% luas area) 3 RESIK (Kantor) 2. Area/alat kerja bersih dari debu dan kotoran; tidak ada pemilahan sampah 3. point 2 + sampah belum konsisten dipilah 4. point 2 + sampah konsisten dipilah NO POINT BOBOT 1 2 4 3 4 1 2 10 3 4 5 1 3 4 KRITERIA 5 POINT Kantor Ops/ Dept 1. Tidak ada standard / kebijakan 5R di tempat kerja (dept/gerbang) 1 2. Sudah ada kebijakan 5R di tempat kerja/himbauan/awareness; belum ada tatakelola (aturan/IK/jadwal pemeliharaan ringkas-rapi-resik) tentang 5K 2 3. Terdapat kebijakan, himbauan dan tatakelola namun belum konsisten diterapkan di seluruh aktivitas / area (<50% total proses/area) 10 2 ITEM PENILAIAN RAWAT & 4. point 3 penerapan >50%, melibatkan semua pihak RAJIN Gerbang 1. Tidak melakukan pencatatan volume sampah 3 4 15 1 2. Melakukan pencatatan volume sampah namun belum konsisten 2 3. Melakukan pencatatan volume sampah dan terdapat pengurangan volume dari bulan sebelumnya < 3% 3 4. Melakukan pencatatan volume sampah dan terdapat pengurangan volume dari bulan sebelumnya > 3% 4 Kantor Ops/Departemen: 1. tidak ada aturan / himbauan tentang merokok 1 2. terdapat aturan / himbauan tentang merokok di tempat kerja 2 3. poin 2 + tidak semua karyawan memahami & menerapkan ( < 30%) 4. poin 2 + karyawan memahami & menerapkan aturan tersebut ( >70%) AREA Gerbang: MEROKOK 1. tidak ada area merokok & aturan tentang merokok BOBOT 3 4 10 1 2. memiliki area merokok & aturan tentang merokok + karyawan tidak memahami ( <25%) 2 3. poin 2 + karyawan memahami & menerapkan ( 25 - 70%) 3 4. poin 2 + karyawan memahami & menerapkan (>75%) + terdapat tanaman penyerap asap (gas beracun) 4 NO B ITEM PENILAIAN KRITERIA POINT PAKAI (Cleaner Production, 3R) 1. tidak memililki kebijakan/himbauan tentang penghematan air, listrik dan kertas (SDA & energi) 2. memiliki kebijakan/himbauan tentang penghematan air/listrik/kertas (SDA & energi) REDUCE 3. poin 2 (air & listrik/ air & kertas/ kertas & listrik) + karyawan (Kantor) memahami program tersebut dan monitoring penggunaan kertas 6 7 8 4. poin 3 (air & listrik & kertas) + karyawan memahami program tersebut (>50%) & menerapkan secara konsisten (observasi) dan memonitoring rutin penggunaannya 1. tidak memililki kebijakan/himbauan tentang penghematan listrik dan kertas (SDA & energi) 2. memiliki kebijakan/himbauan tentang penghematan listrik/kertas (SDA & energi) REDUCE 3. poin 2 (listrik & kertas) + karyawan memahami program tersebut dan (Gerbang) monitoring penggunaan kertas ( < 50%) 4. poin 3 (listrik & kertas) + karyawan memahami program tersebut (>50%) & menerapkan secara konsisten (observasi) dan memonitoring rutin penggunaannya 1. tidak ada barang / bahan pakai ulang untuk proses yang sama 2. ada barang / bahan pakai ulang untuk proses yang sama namun tidak dipahami karyawan + memanfaatkan bahan lokal (in proses) (< 30%) 3. poin 2 + karyawan memahami & terlibat program (<50%) + memanfaatkan bahan lokal (in proses) (31 - <70%) 4. poin 3 + karyawan memahami & terlibat program (>50%) + memanfaatkan bahan lokal (in proses) ( >70%) + disosialisasikan ke luar unit kerja/gerbang 1. tidak ada barang / bahan bekas / limbah untuk dimanfaatkan diproses lain 2. ada barang / bahan bekas / limbah untuk dimanfaatkan diproses lain + namun tidak dipahami karyawan + memanfaatkan bahan lokal (in proses) (< 30%) RECYCLE 3. poin 2 + karyawan memahami & terlibat program (<50%) + memanfaatkan bahan lokal (in proses) (31 - <70%) 4. poin 3 + karyawan memahami & terlibat program (>50%) + memanfaatkan bahan lokal (in proses) ( >70%) + disosialisasikan ke luar unit kerja/gerbang, dan memiliki benefit environment accounting REUSE BOBOT NO C 1 ITEM PENILAIAN TANAM (Penghijauan) 1. 0-15 % dari total luas lahan 2. 16-30 % dari total luas lahan 2 LUAS AREA 3. 31- 40 % dari total luas lahan ; kondisi (GERBANG) tanaman tidak terawat 3 4 KRITERIA 4. >40 % dari total luas lahan; kondisi tanaman terawat 15 POI BO NT BOT 1 2 3 4 1 1. Tidak ada tanaman diarea kantor 9 2 3 JUMLAH TANAMAN (KANTOR OPS) 4 1 2 3 5 4 1 10 2 JENIS TANAMAN 2. terdapat < 5 tanaman dalam pot (media lain) 3. terdapat 5 - 10 tanaman dalam pot (media lain) ; kondisi tanaman tidak terawat 1 2 3 4. terdapat > 10 tanaman dalam pot (media lain) ; kondisi tanaman terawat 4 1. tanaman hias 1 2. tanaman hias & tanaman manfaat (apotik hidup) 2 3. poin 2 + tanaman yang berfungsi paling baik menyerap CO2 4 4. poin 3 + tanaman dia >10cm (gerbang); green area (kantor ops) 3 15 3 4 10 5 What ? GREEN ACT Aksi atau Aktivitas dalam rangka melestarikan lingkungan hidup (environmental conservation) dan perlindungan lingkungan (environmental protection) dari pencemaran limbah cair, padat, gas. Kenali (Aware) : mencari infomasi, pemahaman terhadap pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup. Melalui: Workshop Lingkungan & 6R Lakukan (Action) : bertindak / terlibat dalam upaya pelestarian dan perlindungan lingkungan, melalui: CEPAT (Cegah – Pakai –Tanam) • CEGAH: Housekeeping 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) • PAKAI : Produksi Bersih 3R (Reduce, Reuse, Recycle) • TANAM: Penghijauan Ajarkan (Acknowledge) : menularkan/memberi motivasi orang lain disekitarnya untuk ikut peduli lingkungan hidup, melalui: Kampanye Lingkungan & Apresiasi PEMADAMAN API MEMADAMKAN API DENGAN KARUNG GONI • Celupkan karung goni ke dalam air, pastikan karung goni tersebut basah menyeluruh. Peganglah karung goni di samping anda sehingga tidak menutupi pandangan dan berjalanlah ke sumber kebakaran mengikuti arah angin. • Pegang karung goni tersebut ke hadapan benda yang terbakar dengan posisi anda tidak melawan arah angin untuk menghindari api menyambar anda. Berlindunglah di balik karung. • Berdirilah dengan posisi kuda-kuda dan tutupi benda yang terbakar dengan karung goni basah, jangan melemparnya. • Setelah tertutup dengan karung goni tersebut, usap-usap benda yang terbakar tersebut untuk mempercepat sentuhannya dengan air yang terkandung di karung goni. • Angkat karung goni tersebut dengan tangan yang tertutup karung dan posisi yang sama pada saat hendak meletakkan karung goni sebelumnya. Tetap pastikan bahwa diri anda terlindung dengan memegang karung goni tersebut sebagai tameng api. • Jika api belum padam, celupkan kembali karung goni tersebut ke dalam air dan lakukan kembali pemadaman MEMADAMKAN API DENGAN APAR • Pull The Pin Tarik pin pengaman : Pada saat menarik biarkan handle yang atas bebas (jangan ditekan) • Aim Nozzle Arahkan corong ke sumber api PEDOMAN P…A…S…S… • Squeeze The Top Handle Tekan handle : Jangan berhenti menekan sebelum apinya padam atau isinya habis • Sweep From Side To Side Sapukan dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri