EFEKTIVITAS ANTIBATERI DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) PADA BAKTERI Staphylococcus aureus Latar Belakang Antibiotik merupakan bahan kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme seperti bakteri dan jamur, yang dapat mengganggu mikroorganisme lain. Bahan ini dapat membunuh bakteri (bakterisidal) atau menghambat pertumbuhan bakeri (bakteriostatik). Daun pepaya mengandung berbagai macam zat yang bermanfaat, antara lain Vitamin A, Vitamin B1, Vitamin C, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, dan besi. Daun pepaya berhasiat sebagai obat cacing, penambah napsu makan, melancarkan pencernaan dan mengobati penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri seperti jerawat. Selain itu daun pepaya juga berpotensi untuk mengobati demam dan keputihan (Ulung, 2014). Perumusan Masalah Apakah terdapat antibakteri pada perasan daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus? Tujuan Tujuan umum Untuk mengetahui efektivitas daya hambat ekstrak daun pepaya sebagai antibiotik alami terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus Tujuan khusus 1. Mengetahui adanya respon pertumbuhan bakteri terrhadap antibakteri alami dari daun papaya 2. Mengetahui perbedaan efektivitas antibakteri alamai dari daun papaya dengan konsentrasi yang berbeda Manfaat Bagi Peneliti Bagi peneliti, menambah ilmu pengetahuan terutama pengetahuan mengenai biji pepaya sebagai antibakteri dan penerapan ilmu yang telah peneliti pelajari dalam masa perkuliahan. Bagi Masyarakat Bagi masyarakat, bahwa biji pepaya ternyata mempunyai manfaat sebagai antibakteri. Bagi Institusi Data hasil penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah mengenai daun pepaya (Carica papaya L.) sebagai bahan rujukan atau referensi untuk penelitian selanjutnya.Bagi Institusi. Ruang Lingkup Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun Pepaya (Carica papaya L) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Daun Pepaya (Carica papaya L) secara empiris banyak digunakan sebagai obat impetigo, disentri, dan bisul yang salah satu penyebabnya adalah bakteri Staphylococcus aureus. Peneliti menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan observasi laboraturium karena peneliti hanya ingin mengetahui gambaran ekstrak daun pepaya sebagai antibiotik alami terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi dan Kimia Universitas Bangka Belitung dan UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Bangka Belitung. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan januari sampai Juni 2021. Uji Evektivitas antibakteri ekstrak etanol pada daun papaya akan menggunakan metode dilusi padat dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, 100%. Untuk kontrol positif menggunakan Gentamicin dan kontrol negatif menggunakan aquadest. Aktivitas antibakteri ditandai dengan proses tumbuh atau tidaknya bakteri dengan berbagai konsentrasi dari ektrak daun papaya. Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian “Efektivitas antibakteri daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus” disajikan pada Gambar 2. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Peneliti menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan observasi laboraturium karena peneliti hanya ingin mengetahui gambaran ekstrak daun pepaya sebagai antibiotik alami terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Waktu dan Tempat 1. Waktu Waktu Penelitian ini dilakukan dimulai dari Bulan Februari 2021 hingga Bulan juni 2021. 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Dasar/MIPA Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi Universitas Bangka Belitung serta Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Alat dan Bahan Alat Cawan petri, tabung reaksi, jarum ose, erlenmeyer, api Bunsen, pipet ukur, pipet tetes, push ball, beaker glass, batang pengaduk Sampel, jangka sorong, timbangan analitik, blender, toples (wadah maserasi), rotary vacuum evaporator, tabung reaksi, pipet tetes, penggaris, cawan petri, batang penyebar, ayakan, pinset, stirrer, kertas saring, hotplate, kapas lidi (cotton swab), beaker glass, incubator, Laminator Air Flow (LAF), lemari pendingin, gelas ukur, bejana, conolycounter, spidol, autoclave, oven, labu ukur, pipet ukur, dan kain bersih. Bahan Daun pepaya, isolat bakteri Staphylococcus aureus, aquades, media, kertas cakram, H2SO4, NaCl, gentamisin. Prosedur Kerja Pembuatan ekstrak daun pepaya Penentuan konsentrasi ekstrak daun papaya Pembuatan Standar Kekeruhan Larutan (Larutan Mc. Farland) Pembuatan Susoensi Bakteri Pembuatan Media agar Mueller Hilton Pembuatan Kontrol Positif Pembuatan Kontrol Negatif Pengujian potensi antibiotik secara dilusi padat Pengolahan Data Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang penting untuk memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang baik (Notoatmodjo 2010). Editing Editing merupakan pemeriksaan ulang terhadap data hasil penelitian meliputi kelengkapan data, keseragaman data, kebenaran pengisian data. Tabulating Dalam penelitian ini penyajian data dalam bentuk tabel yang menunjukkan adanya bakteri Staphylococcus aureus Analisa data merupakan kegiatan pengolahan data setelah data didapatkan sesuai dengan ada tidaknya pertumbuhan Staphylococcus aureus terhadap daya hambat, kemudian dari data tersebut dilakukan analisa data secara deskriptif untuk membuktikan tidak adanya pertumbuhan Staphylococcus aureus terhadap daya hambat ekstrak daun pepaya. POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DI INSTALASI RUMAH SAKIT BAKTI TIMAH PANGKALPINANG Latar Belakang Belakangan ini banyak masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat, mulai dari penyakit menular sampai penyakit tidak menular. Salah satu penyakit tidak menular dan merupakan faktor risiko utama dari stroke, infarkmiokard dan penyakit ginjal kronik adalah hipertensi, dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg. Hal tersebut diakibatkan karena adanya perubahan gaya hidup dan rendahnya tingkat pengetahuan seseorang tentang kesehatan (Arifin, 2016). Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang bertambah pada 2025 mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia terkena hipertensi. WHO menyebutkan negara ekonomi berkembang memiliki penderita hipertensi sebesar 40% sedangkan negara maju hanya 35%, kawasan Afrika memegang posisi puncak penderita hipertensi, yaitu sebesar 40%. Kawasan Amerika sebesar 35% dan Asia Tenggara 36%. Kawasan Asia penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Hal ini menandakan satu dari tiga orang menderita hipertensi. Sedangkan di Indonesia cukup tinggi, yakni mencapai 32% dari total jumlah penduduk (WHO South-East Asia, 2017). Rumusan Masalah Bagaimana Pola Penggunaan Obat Antihipertensi di Instalasi Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang? Tujuan Penelitian Tujuan Umum 1. Untuk melihat pola penggunaan obat Antihipertensi pada pasien di Instalasi Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang Tujuan Khusus 1. Mengetahui gambaran penggunaan obat antihipertensi di Instalasi Rumah Sakit 2. 3. Bakti Timah Pangkalpinang yang meliputi nama pasien, umur, status pasien, jenis obat dan golongan obat. Mengetahui ketepatan penggunaan obat antihipertensi di Instalasi Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang ditinjau dari jenis obat dan dosis obat. Mengetahui respon terapi dari obat antihipertensi di Instalasi Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang Manfaat Penelitian Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti di bidang Farmasi Klinis, serta menerapkan ilmu yang telah diperoleh dibangku perkuliahan dan menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya. Bagi Institusi Melengkapi referensi dan memberi informasi tentang Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi di Instalasi Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang. Bagi Rumah Sakit Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dalam meningkatkan upaya pencegahan dalam penanganan pasien hipertensi dengan cara membagikan hasil peneilitian hipertensi kepada Rumah Sakit Bakti Timah. Ruang Lingkup Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola penggunaan obat Antihipertensi pada pasien di Instalasi Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistoliknya ≥140 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg. Pada populasi manula hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Pada pembahasan ini terfokus pada gambaran penggunaan obat antihipertensi di Instalasi Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang, ketepatan penggunaan obat antihipertensi di Instalasi Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang ditinjau dari jenis obat dan dosis obat, dan respon terapi dari obat antihipertensi di Instalasi Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang. Peneliti menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yaitu jenis pendekatan penelitian dengan pengumpulan data (observasi) sekaligus pada satu waktu. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan mencatat data melalui rekam medik pasien Hipertensi di Rumah Sakit Bakti Timah Kota Pangkalpinang. KERANGKA KONSEP Untuk menguraikan suatu penelitian deskriptif perlu kerangka konsep terhadap konsep yang lainnya, atau variabel satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti maka dibuat kerangka konsep yang di jelaskan pada gambar Metode Penelitian Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yaitu jenis pendekatan penelitian dengan pengumpulan data (observasi) sekaligus pada satu waktu. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan mencatat data melalui rekam medik pasien Hipertensi di Rumah Sakit Bakti Timah Kota Pangkalpinang. Waktu dan Tempat 1. Waktu Waktu Pengambilan data berupa rekam medik pasien dilakukan secara bertahap dimulai dari Bulan Februari 2020 hingga Bulan Mei 2020. 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Bakti Timah Kota Pangkalpinang. Metode Penelitian Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien penderita Hipertensi yang menjalani perawatan di instalasi rawat inap Rumah Sakit Bakti Timah Kota Pangkalpinang. 1. Sampel Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling, termasuk dalam teknik pengambilan sampel non-probability sample. Yaitu pengambilan sampel atas dasar pertimbangan peneliti yang mengandung unsur-unsur yang dikehendaki (berdasarkan kriteria inklusi tertentu). Cara Pengambilan Sampel 1. Kriteria Inklusi 2. Semua pasien Hipertensi yang menjalani perawatan di instalasi rawat inap di instalasi rawat inap Rumah Sakit Bakti Timah Kota Pangkalpinang 3. Pasien laki-laki dan perempuan semua usia 4. Terdiagnosis akhir Hipertensi tanpa komplikasi/penyakit penyerta 5. Kriteria Eksklusi 6. Data rekam medik pasien yang tidak lengkap 7. Pasien yang menghentikan pengobatan atas permintaan sendiri 8. Pasien meninggal dunia dalam periode terapi Cara Pengolahan Data Data-data yang telah diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan beberapa langkah pengolahan data sebagai berikut: Editing Pemeriksaan data pada penelitian ini yaitu dengan cara memeriksa kembali data mengenai identitas pasien, data reka medik, dan obat antihipertensi. Coding Setelah proses editing, kemudian data diberi kode-kode angka sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya pada definisi operasional. Setelah data diberi kode, kemudian dimasukan ke dalam computer untuk dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program statistik. Cleaning Sebelum data diolah dengan menggunakan komputer, terlebih dahulu dilakukan cleaning data dengan maksud untuk melihat apakah data tersebut sudah benar sesuai dengan kuesioner atau tidak dan apakah data tersebut sudah lengkap atau tidak. Setelah data dikoreksi dan diperbaiki semuanya, baru dilaksanakan pengolahan data.