PERANCANGAN RUMAH SAKIT ORTHOPEDI DAN TRAUMATOLOGI DI SAMARINDA Dengan Pendekatan Aksesibilitas PROPOSAL PENGEMBANGAN KONSEP TUGAS AKHIR EGA ANGGRAENI 5190921020 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2020 1 HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PENGEMBANGAN KONSEP TUGAS AKHIR PERANCANGAN RUMAH SAKIT ORTHOPEDI DAN TRAUMATOLOGI DI SAMARINDA Dengan Pendekatan Aksesibilitas Disusun oleh: EGA ANGGRAENI 5190921020 Nama Jabatan Tanda tangan Tanggal ……..…………. ………………… Pembimbing Proposal Pengembangan Konsep Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk pendaftaran proses Pengembangan Konsep Tugas Akhir pada Program Studi Arsitektur Yogyakarta, Ketua Program Studi Arsitektur Dita Ayu Rani Natalia, ST., M.Sc. NIK 110417099 2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3 DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. 4 DAFTAR TABEL ................................................................................................... 4 1. LATAR BELAKANG ........................................................................................ 5 1.1 LATAR BELAKANG JUDUL .................................................................... 6 1.2 LATAR BELAKANG LOKASI .................................................................. 8 2. PERMASALAHAN ............................................................................................ 9 3. TUJUAN DAN MANFAAT ............................................................................... 9 3.1 TUJUAN ...................................................................................................... 9 3.2 MANFAAT .................................................................................................. 9 4. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................... 9 4.1 TINJAUAN RUMAH SAKIT ORTHOPEDI DAN TRAUMATOLOGI ... 9 4.2 TINJAUAN AKSESIBILITAS.................................................................. 12 5. METODE PERANCANGAN ........................................................................... 12 5.1 METODE UMUM ..................................................................................... 12 5.2 TAHAPAN PERANCANGAN ................................................................. 13 6. SISTEMATIKA PENULISAN ......................................................................... 13 7. JADWAL PENELITIAN .................................................................................. 14 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15 3 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Proporsi cedera tahun 2018 ................................................................... 6 Gambar 2. Proporsi tempat terjadinya cedera. ........................................................ 6 Gambar 3. Proporsi bagian tubuh yang terkena cedera........................................... 7 Gambar 4. Proporsi kecelakaan lalu lintas sepeda motor ....................................... 7 DAFTAR TABEL Tabel 1. Batas wilayah Kota Samarinda ................................................................. 8 Tabel 2. Pelayanan Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi ............................ 10 Tabel 3. Sumber daya manusia Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi ......... 10 Tabel 4. Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi..... 11 Tabel 5. Jadwal Penelitian PKTA ......................................................................... 14 4 1. LATAR BELAKANG Judul Proyek “Perancangan Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi di Samarinda dengan Pendekatan Aksesibilitas.” Pengertian Judul Perancangan Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi di Samarinda dengan Pendekatan Aksesibilitas berdasar tiap kata yang membentuknya: a. Perancangan Proses, cara, perbuatan merencanakan (merancangkan). (KBBI Daring, 2016) b. Rumah Sakit Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (PERMENKES, 2014.) c. Orthopedi Ilmu penyembuhan tulang anggota gerak atau tulang punggung yg tidak lurus atau salah bentuk. (KBBI, 2008) d. Traumatologi Cabang ilmu kedokteran yang berkenaan dengan cedera dan luka serius serta dampak jangka panjangnya. (KBBI Daring, 2016) e. Samarinda Samarinda sebagai ibu kota Kalimantan Timur dengan luas wilayah 71800 Ha dengan total penduduk 821.182 jiwa. (DISDUK CAPIL Samarinda, 2020) f. Pendekatan Usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan objek yang diteliti, metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian. (KBBI Daring, 2016) g. Aksesibilitas Aksesibilitas adalah kemudahan yang disediakan bagi penyandang cacat guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan. (KEPMENPURI, 1998.) 5 1.1 LATAR BELAKANG JUDUL Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan bahwa proporsi cedera yang mengakibatkan kegiatan sehari-hari terganggu telah memasuki angka 9,2% dari yang sebelumnya pada tahun 2013 hanya 8,2%. Gambar 1. Proporsi cedera tahun 2018 Sumber: KEMENKES, 2018 Proporsi tempat terjadinya cedera menunjukkan angka 44,7% terjadi di rumah dan lingkungannya dan 31,4% terjadi di jalan raya. Gambar 2. Proporsi tempat terjadinya cedera. Sumber: KEMENKES, 2018 Anggota gerak atas dan anggota gerak bawah merupakan bagian tubuh yang paling banyak terkena cedera dengan angka masing-masing sekitar 32,7% dan 67,9%. 6 Gambar 3. Proporsi bagian tubuh yang terkena cedera Sumber: KEMENKES, 2018 Kalimantan timur menjadi provinsi dengan angka kecelakaan sepeda motor paling tinggi menurut laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 dengan angka 81,6% yang mana merupakan jauh di atas rata-rata negara Indonesia yang memiliki angka 72,7%. Gambar 4. Proporsi kecelakaan lalu lintas sepeda motor Sumber: KEMENKES, 2018 Adanya data-data tersebut membuat pentingnya fasilitas kesehatan yang dapat mengupayakan pelayanan kesehatan sesuai dengan permasalahan yang dibutuhkan. Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas kesehatan bagi masyarakat karena kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia sehingga sangat penting untuk memiliki fasilitas kesehatan yang mencukupi di suatu daerah di Indonesia. Berdasarkan PERMENKES RI Nomor 3 Tahun 2020, rumah sakit memiliki 2 kategori berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, yaitu rumah sakit umum dan rumah sakit khusus. Rumah sakit umum memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit, sedangkan rumah sakit khusus memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu 7 berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya. Salah satu contoh rumah sakit khusus adalah rumah sakit Orthopedi dan Traumatologi. Rumah sakit Orthopedi dan Traumatologi merupakan rumah sakit khusus yang menangani penyembuhan tulang anggota gerak dan luka/cedera serius serta dampak jangka panjangnya. Rumah sakit orthopedi dan traumatologi akan sangat membutuhkan aksesibilitas yang berdasarkan asas kemudahan, kegunaan, keselamatan, dan kemandirian untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan sosial di segala aspek kehidupan dan penghidupan bagi semua orang termasuk penyandang cacat (KEPMENPURI, 1998) karena rumah sakit merupakan bangunan publik yang akan digunakan oleh masyarakat umum yang termasuk juga penyandang cacat. Persyaratan teknis aksesibilitas pada bangunan umum dan lingkungan meliputi persyaratan mengenai ukuran dasar ruang, jalur pedestrian, jalur pemandu, area parkir, pintu, ramp, tangga, lift, kamar kecil, pancuran, wastafel, telepon, dll. (KEPMENPURI, 1998). 1.2 LATAR BELAKANG LOKASI Rumah sakit orthopedi dan traumatologi akan berlokasi di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan timur. Samarinda terletak di wilayah khatulistiwa dengan koordinat di antara 0°21'81"–1°09'16" LS dan 116°15'16"–117°24'16" BT. Kota Samarinda memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: Tabel 1. Batas wilayah Kota Samarinda UTARA Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara TIMUR Kecamatan Muara Badak, Anggana, dan Sanga-Sanga di Kabupaten Kutai Kartanegara SELATAN BARAT Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara Kecamatan Tenggarong Seberang dan Muara Badak di Kabupaten Kutai Kartanegara Sumber: BPS, 2020 8 2. PERMASALAHAN Dalam mendesain atau merancang bangunan, terdapat permasalahan umum dan khusus yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Adapun masalah yang didapat saat mendesain adalah: a. Umum : Bagaimana merancang rumah sakit orthopedi dan traumatologi di Samarinda b. Khusus : Bagaimana merancang rumah sakit orthopedi dan traumatologi di Samarinda dengan pendekatan aksesibilitas 3. TUJUAN DAN MANFAAT 3.1 TUJUAN Tujuan dari Perancangan Rumah sakit orthopedi dan traumatologi di Samarinda: a. Membuat Perancangan Rumah sakit orthopedi dan traumatologi di Samarinda b. Membuat Perancangan Rumah sakit orthopedi dan traumatologi di Samarinda dengan Pendekatan Aksesibilitas 3.2 MANFAAT Manfaat dari perancangan rumah sakit orthopedi dan traumatologi di Samarinda adalah : a. Agar terpenuhinya fasilitas kesehatan di Samarinda berupa rumah sakit orthopedi dan traumatologi. b. Dapat menjadi tempat penyembuhan khusus untuk pasien cedera/luka ringan maupun berat. 4. TINJAUAN PUSTAKA 4.1 TINJAUAN RUMAH SAKIT ORTHOPEDI DAN TRAUMATOLOGI Rumah sakit Orthopedi dan Traumatologi merupakan rumah sakit khusus yang menangani penyembuhan tulang anggota gerak dan luka/cedera serius serta dampak jangka panjangnya. Rumah sakit Orthopedi dan Traumatologi akan memberikan beberapa pelayanan seperti yang sudah diatur dalam PERMENKES RI Nomor 3 Tahun 2020, sebagai berikut: 9 Tabel 2. Pelayanan Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi NO JENIS PELAYANAN 1. Pelayanan medik a. Pelayanan medik spesialis sesuai kekhususan b. Pelayanan medik subspesialis sesuai kekhususan c. Pelayanan medik spesialis lain KELAS A KELAS B KELAS C + + + +/- +/- +/- +/- +/- +/- d. Pelayanan medik subspesialis lain +/- +/- +/- e. Pelayanan medik umum +/- +/- +/- + + + 2. Pelayanan Keperawatan 3. Pelayanan nonmedik a. farmasi + + + b. rekam medis + + + c. CCSD + + + d. Pengolahan makanan / gizi + + + e. Pelayanan darah + + + f. g. + + + + + + h. Laundry / binatu Pemeliharaan sarana prasarana dan alat kesehatan informasi dan komunikasi + + + i. Pemularasan jenazah +/- +/- +/- Sumber: KEMENKES, 2020 PERMENKES RI Nomor 3 Tahun 2020 juga telah mengatur sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk rumah sakit orthopedi dan traumatologi: Tabel 3. Sumber daya manusia Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi NO JENIS KETENAGAAN 1. Tenaga medis a. Dokter spesialis Orthopedi dan traumatologi b. Dokter subspesialis dan/atau Dokter spesialis dengan kualifikasi tambahan sesuai kekhususannya c. Dokter spesialis lain d. Dokter subspesialis lain dan/atau Dokter spesialis lain dengan kualifikasi tambahan e. Dokter f. Dokter gigi KELAS A KELAS B KELAS C + + + +/- +/- +/- +/- +/- +/- +/- +/- +/- +/- +/- +/- +/- +/- +/- 10 NO JENIS KETENAGAAN 2. Tenaga keperawatan 3. Tenaga Kefarmasian 4. 5. KELAS A KELAS B KELAS C + + + a. Apoteker + + + b. Tenaga teknis kefarmasian + + + Tenaga kesehatan lain a. Tenaga Gizi +/- +/- +/- b. Tenaga Keteknisian medis +/- +/- +/- c. Tenaga Kesehatan masyarakat + + + d. Tenaga Keterapian fisik +/- +/- +/- e. Tenaga Teknik Biomedika 1) Ahli teknologi laboratorium medik + + + 2) Radiografer f. Tenaga kesehatan lainnya yang diperlukan (sesuai kebutuhan) Tenaga non kesehatan + + + +/- +/- +/- + + + Sumber: KEMENKES, 2020 Rumah sakit orthopedi dan traumatologi juga memiliki sarana dan prasarana yang juga telah diatur dalam PERMENKES RI Nomor 3 Tahun 2020: Tabel 4. Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit Orthopedi dan Traumatologi 1. NAMA BANGUNAN DAN PRASARANA Ruang rawat jalan 2. Ruang rawat inap + + + 3. Ruang rawat darurat + + + 4. Ruang tindakan operatif + + + 5. Ruang rawat intensif (ICU) + + + 6. Ruang radiologi + + + 7. Ruang rehabilitasi medik + + + 8. Ruang laboratorium klinik + + + 9. Ruang gizi + + + 10. + + + + + + 12. Ruang farmasi Ruang pemeliharaan sarana-prasarana dan alat kesehatan RS (PSRS) Ruang pemeliharaan RS + + + 13. Ruang sterilisasi + + + 14. Ruang laundry + + + NO 11. KELAS A KELAS B KELAS C + + + 11 15. NAMA BANGUNAN DAN PRASARANA Ruang jenazah 16. Ruang rekam medis + + + 17. Ruang administrasi RS + + + 18. Ruang gudang +/- +/- +/- 19. Ruang bengkel / workshop protesa + + + 20. + + + + + + 22. Ambulans Ruang pengelolaan air bersih, limbah, dan sanitasi Ruang penanggulangan kebakaran + + + 23. Ruang pengelolaan gas medik + + + NO 21. KELAS A KELAS B KELAS C +/- +/- +/- Sumber: KEMENKES, 2020 4.2 TINJAUAN AKSESIBILITAS Aksesibilitas adalah kemudahan yang disediakan bagi penyandang cacat guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan (KEPMENPURI, 1998). Penyediaan aksesibilitas berdasarkan asas kemudahan, kegunaan, keselamatan, dan kemandirian untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan sosial di segala aspek kehidupan dan penghidupan bagi semua orang termasuk penyandang cacat (KEPMENPURI, 1998). Persyaratan teknis aksesibilitas pada bangunan umum dan lingkungan meliputi persyaratan mengenai ukuran dasar ruang, jalur pedestrian, jalur pemandu, area parkir, pintu, ramp, tangga, lift, kamar kecil, dll. (KEPMENPURI, 1998). 5. METODE PERANCANGAN 5.1 METODE UMUM Perancangan Rumah sakit orthopedi dan traumatologi di Samarinda dengan Pendekatan Aksesibilitas menggunakan metode mengumpulkan refrensi/teori sebanyak-banyaknya lalu dikelompokkan menjadi informasi khusus. Refrensi/teori yang dikumpulkan dapat menjadi beberapa ide yang akan membantu konsep perancangan yang sesuai dengan penekanan dan juga gaya yang akan diaplikasikan pada bangunan nantinya. 12 5.2 TAHAPAN PERANCANGAN 1. Identifikasi masalah, dilakukan untuk melandasi latar belakang yang menekankan pada fakta sebagai dasar dari pokok permasalahan. 2. Pengumpulan data, mencari data-data mengenai permasalahan yang ada. Data dapat berupa data primer yang didapatkan langsung dari pengamatan fakta yang ada di lapangan, dan juga data sekunder yang didapatkan melalui studi literatur ataupun internet, mengenai pengertian Rumah sakit, Orthopedi, Traumatologi dan Aksesibilitas. 3. Analisis data, data-data yang telah diperoleh kemudian dianalisis untuk dijadikan acuan dan masukan dalam proses perencanaan, seperti data tentang sarana dan prasarana rumah sakit, dan beberapa teori untuk penerapan aksesibilitas. 4. Konsep, hasil-hasil yang telah diperoleh dari analisis data yang berupa solusi-solusi untuk mengatasi permasalahan dan selanjutnya diperoleh konsep perencanaan yang sesuai. 5. Perancangan, setelah memperoleh konsep perancangan, kemudian masuk ke tahap perancangan untuk menghasilkan gagasan awal desain yang dapat mempresentasikan konsep perancangan yang telah ditentukan. 6. SISTEMATIKA PENULISAN Adapun sistematika penulisan dan penyusunan Laporan Pengembangan Konsep Tugas Akhir adalah sebagai berikut : PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi latar belakang, permasalahan, tujuan dan manfaat, batasan masalah dan sistematika penulisan. TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini diuraikan tentang pengertian dari Rumah sakit orthopedi dan traumatologi itu sendiri, tinjauan umum, dan tinjauan Arsitektur. METODE PERANCANGAN 13 Dalam bab ini diuraikan tentang metode umum dan tahapan perancangan Rumah sakit orthopedi dan traumatologi, metode pengumpulan data, dan metode pengolahan data. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan tentang analisis perancangan seperti analisis peruangan, analisis tapak, analisis bangunan dan analisis utilitas, dan bab ini juga menguraikan tentang konsep perancangan seperti konsep peruangan, tapak, dan bangunan. KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab terakhir ini akan diuraikan kesimpulan dan saran. 7. JADWAL PENELITIAN Tabel 5. Jadwal Penelitian PKTA NO KEGIATAN JUNI 130 1 2 3 4 5 6 7 8 JULI 2 331 AGUS TUS 1524 SEPTE MBER 1 NOVEMBER 921 2330 DESEM BER 1-31 JANU ARI 1- 1110 23 Pengumpulan data Workshop PKTI Penyusunan Proposal Pengajuan Proposal dan Judul Verifikasi Kaprodi Seminar Pra TA Bimbingan dan Penyusunan Laporan Pengujian Sumber: Penulis, 2019. 14 DAFTAR PUSTAKA Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2016, 21 September). Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. Diakses Agustus 1, 2020. https://kbbi.kemdikbud.go.id/ Kementrian Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit. Tim Penyusun. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil Kota Samarinda. Profil Kota Samarinda. Diakses 1 Agustus, 2020. http://disdukcapil.samarindakota.go.id/profil_kota Kementrian Pekerjaan Umum RI. 1998. Keputusan Menteri Pekerjan Umum Repubuk Indonesia Nomor 468 tentang Persyaratan Teknis Aksesibilitas Pada Bangunan Umum Dan Lingkungan. Kementrian Kesehatan RI. 2018. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar tentang Cedera. Badan Pusat Statistik (2015, 4 Mei). Badan Pusat Statistik Kota Samarinda: Geografi. Diakses Agustus 1, 2020. https://samarindakota.bps.go.id/statictable/2015/05/04/2/letak-batas-dan-luaskota-samarinda-2013.html 15