Uploaded by User68010

ATIKEL

advertisement
TUGAS KULIAH
METODOLOGI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
KONSEP PENELITIAN DASAR
Dosen Mata Kuliah :
Wira Meiriza ,S.ST.M.KM
Disusun oleh:
Widia Lestari
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
UNIVERSITAS PERINTIS PADANG
TA: 2018/2019
LINK ARTIKEL TENTANG PENGARUH PIJAT OKSITOSIN DAAM PENGELUARAN
KOLOSTRUM http://stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/filesx/2011/201112/201112-001.pdf
TUGAS
Cari lah sebuah artikel penelitian kebidanaan lalu jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan
aaartikel masing-masing:
1. Apa masalah yang disampaikan?
Jawaban : PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PENGELUARAN
KOLOSTRUM
2. Apa jenis pendekatan yang digunakan ?berikan alasannya!!!!
Jawabannya: (induktif) karna dari artikel yang saya dapat menekankan pada pengamatan
terlebih dahulu lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut
3. Termasuk kategori apa penelitian tersebut?
Jawaban: (pembuktian) karna dari artikel yang saya dapat,menjelaskan dan membuktikan
bahwa dengan pijat oksitosin membantu pengeluaran kolostrum bila menemukan
kejadian kolostrum tidak keluar segera berikan konseling pada klien dan keluarga untuk
dilakukan pijat oksitosin dengan tujuan memberi pendidikan kepada ibu dan keluarga
untuk tetap memberikan kolostrum pada bayinya segera setelah lahir. Ibu post partum
mengulang kembali pijat oksitosin yang sudah diajarkan oleh bidan
4. Buatkan ruang lingkup dari penelitian tersebut?
Jawabnnya:
OKSITOSIN
Oksitosin adalah preparat hormon oksitosin yang digunakan untuk melancarkan proses
persalinan. Obat ini tersedia dalam bentuk cairan injeksi (suntikan) dan semprotan hidung.
Selain itu, oksitosin juga bisa memicu keluarnya ASI. Preparat hormon oksitosin
memiliki fungsi yang serupa dengan hormon oksitosin alami yang diproduksi oleh tubuh.
Oksitosin alami diproduksi oleh kelenjar ptuitari yang ada di otak. Hormon ini bisa menurunkan
stres dan rasa cemas, menurunkan tekanan darah, serta menyebabkan kontraksi otot.
Dosis dan Aturan Pakai Oksitosin
Dosis oksitosin yang diberikan berbeda-beda tergantung pada tujuan pemberiannya. Berikut ini
adalah dosis umum penggunaan oksitosin pada orang dewasa berdasarkan fungsinya:
Untuk mengatasi perdarahan pasca persalinan

Dosis: 10–40 unit oksitosin dimasukkan ke dalam dalam 1 liter infus.
Untuk induksi persalinan


Dosis awal: 1–2 miliunit/menit, pemberian dosis dapat ditingkatkan dengan interval
minimal 30 menit, sampai tercapai kontraksi sebanyak 3–4 kali dalam 10 menit.
Dosis maksimal: tidak melebihi 32 miliunit/menit, dengan total unit yang diberikan
dalam 1 hari tidak melebihi 5 unit. Dosis akan dikurangi secara perlahan pada saat proses
persalinan sudah mengalami kemajuan.
Untuk induksi ASI

Dosis: 1 kali semprotan (4 unit) ke dalam 1 lubang hidung, yang dilakukan 5 menit
sebelum ibu mulai menyusui bayi.
Cara Menggunakan Oksitosin dengan Benar
Oksitosin hanya bisa digunakan sesuai dengan resep dokter. Oksitosin dalam bentuk suntikan
atau semprotan hidung biasanya diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan
dokter. Selama menggunakan obat ini, ikuti instruksi dan saran yang diberikan oleh dokter.
Oksitosin dapat disimpan dalam suhu ruangan. Namun, untuk menjaga kualitas dan efektivitas
obat, simpanlah oksitosin di lemari es dalam suhu 2–8°C.
Perhatikan kondisi oksitosin sebelum digunakan. Cairan oksitosin harus bening dan tanpa
partikel di dalamnya. Jika cairan telah berubah warna, berisi partikel, atau kemasannya bocor,
jangan digunakan dan gantilah dengan yang baru.
Interaksi Oksitosin dengan Obat Lain
Ada beberapa interaksi obat yang dapat terjadi jika oksitosin digunakan bersama obat-obatan
lain, yaitu:

Meningkatkan risiko terjadinya hipertensi berat jika oksitosin diberikan 3-4 jam setelah
penggunaan obat yang cara kerjanya menyempitkan pembuluh darah (vasoconstrictor)

Meningkatkan risiko terjadinya hipotensi dan bradikardia sinus pada ibu hamil jika
oksitosin diberikan bersamaan dengan anestesi cyclopropane
Meningkatkan efektivitas oksitosin dan meningkatkan risiko terjadinya robekan rahim
(uterine rupture) jika digunakan dengan dinoprostone, misoprostol, atau analog
prostaglandin lain


Efek Samping dan Bahaya Oksitosin
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat menggunakan oksitosin adalah:






Mual dan muntah
Sakit kepala
Kontraksi rahim yang berlebihan
Takikardia
Iritasi pada hidung
Perdarahan rahim
Segera beri tahu dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau mengalami kondisi berikut
setelah menggunakan oksitosin:







Denyut jantung tidak teratur (aritmia)
Sakit kepala yang parah
Penglihatan menjadi buram
Denyut yang terasa pada leher atau telinga
Tubuh kelihatan bengkak dan terasa lemah
Tidak dapat menjaga keseimbangan tubuh
Perdarahan yang lebih banyak daripada biasanya setelah melahirkan
Efek samping juga bisa dirasakan janin yang dikandung atau bayi yang baru lahir akibat
penggunaan oksitosin oleh ibu hamil. Efek samping itu antara lain:







Sakit kuning (jaundice)
Aritmia (denyut jantung tidak teratur)
Bradikardia
Hipoksia
Kerusakan pada otak dan sistem saraf pusat
Kejang
Perdarahan retina
KOLOSTRUM
Kolostrum adalah makanan pertama untuk bayi baru lahir yang keluar dari payudara ibu,
sebelum air susu ibu (ASI). Kolostrum ini memiliki banyak peran penting bagi kesehatan bayi,
salah satunya untuk membantu memperkuat daya tahan tubuh bayi Anda.
Kolostrum sudah mulai diproduksi sejak masa kehamilan, hingga 2-4 hari setelah melahirkan.
Warna dan tekstur kolostrum sedikit berbeda dari ASI. Kolostrum berwarna kuning keemasan
dan teksturnya lebih kental.
Ketahui Isi Kandungan Kolostrum
Rata-rata wanita akan menghasilkan sekitar 50 ml cairan kolostrum, dalam waktu 48 hingga 72
jam setelah melahirkan. Di dalam kolostrum terkandung sel darah putih dan zat pembentuk
kekebalan tubuh yang disebut imunoglobulin. Kedua kandungan ini berperan penting dalam
membantu tubuh bayi melawan bakteri, jamur, dan virus penyebab infeksi.
Tidak hanya itu, kolostrum juga mengandung nutrisi penting, seperti karbohidrat, lemak, protein,
air, vitamin A, B, dan K, serta kalium, zinc, dan kalsium yang dibutuhkan oleh bayi untuk
menunjang proses tumbuh kembangnya.
Ragam Manfaat Kolostrum untuk Bayi
Ada banyak manfaat kolostrum untuk kesehatan bayi, di antaranya:
1. Meningkatkan daya tahan tubuh
Sudah banyak riset kesehatan yang mengungkapkan bahwa kolostrum sangat penting untuk
memperkuat daya tahan tubuh bayi. Bayi yang diberikan kolostrum dan ASI terbukti lebih jarang
sakit. Kolostrum membuat bayi lebih terlindung dari beragam penyakit, seperti pneumonia, flu,
bronchitis, dan diare.
2. Mendukung kesehatan pencernaan
Kolostrum yang diminum oleh bayi akan menjadi lapisan tipis di saluran cernanya. Lapisan ini
berperan untuk melindungi usus dan lambungnya dari iritasi dan infeksi. Saluran cerna yang
sehat akan membuat bayi mampu menyerap nutrisi dengan lebih baik.
Selain itu, kolostrum juga dapat mencegah risiko bayi terkena necrotizing enterocolitis (NEC),
yaitu penyakit infeksi yang dapat merusak dinding usus bayi. Penyakit ini bisa membahayakan
nyawa bayi jika tidak diobati.
3. Mencegah penyakit kuning
Bayi kuning umumnya terjadi karena adanya penumpukan bilirubin, yaitu zat yang memberikan
warna kuning pada pada urine dan tinja. Jika kadar bilirubin terlalu tinggi, tubuh bayi bisa
menjadi kuning. Kolostrum yang diminum bayi memiliki efek laksatif, sehingga bayi dapat
membuang bilirubin lewat tinja dengan lebih baik.
4. Mendukung tumbuh kembang yang optimal
Kolostrum memiliki manfaat sebagai pelengkap nutrisi dalam pertumbuhan dan perkembangan
saraf pada bayi. Bayi yang diberikan kolostrum dan ASI memiliki peningkatan berat badan dan
perkembangan saraf otak yang lebih baik, jika dibandingkan dengan bayi yang diberi susu
formula.
Download