Uploaded by User67971

BAB I

advertisement
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kesehatan ibu merupakan indikator penting dalam mengukur derajat kesehatan suatu
negara dimana status kesehatan ibu dapat dilihat dari angka kematian ibu (AKI) yang dapat
menggambarkan kualitas dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan (Kemenkes, 2014).
Data yang diperoleh dari survei demografi Profil Kesehatan Jawa Timur tahun 2019,
Angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Nganjuk masih tinggi berkisar 63,42%. Hal ini
biasanya
penyebab
tersering
terjadinya
paling
banyak
meliputi
perdarahan,
preeklamsi/eklamsi, infeksi, atau penyakit yang diderita ibu sebelum atau selama kehamilan
yang dapat memperburuk kondisi kehamilan. penyebab lainnya yaitu berhubungan dengan
status kesehatan reproduksi ibu, akses terhadap pelayanan kesehatan, perilaku penggunaan
fasilitas kesehatan yang dimana faktor tersebut dikarenakan kualitas perilaku ibu hamil yang
tidak memanfaatkan ANC atau antenatal care pada pelayanan kesehatan, padahal pemeriksaan
kehamilan atau Antenatal Care (ANC) merupakan asuhan yang diberikan saat hamil sampai
sebelum melahirkan (Iqbal, 2014).
Dengan tidak dimanfaatkannya sarana pelayanan antenatal care dapat disebabkan oleh
banyak faktor seperti ketidakmampuan dalam hal biaya, lokasi pelayanan yang jaraknya terlalu
jauh atau petugas kesehatan tidak pernah datang secara berkala, bahkan kesadaran mengenai
pentingnya ANC masih belum tahu. Padahal pemanfaatan pelayanan ANC sangat diperlukan
oleh ibu hamil. Hal ini karena Kunjungan Antenatal Care (ANC) yang teratur dan pengawasan
yang rutin dari bidan atau dokter, diharapkan komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan dapat dikenali secara
lebih dini dan dapat ditangani dengan cepat dan tepat. Hal ini dapat mengurangi risiko
kesakitan dan kematian bagi ibu (Hasana, 2014).
Penilaian terhadap pelaksanaan antenatal care pada ibu hamil dapat dilakukan dengan
melihat angka cakupan K1 dan K4. Berdasarkan data dari Dinkes Provinsi Jatim (2019), Salah
satu Kabupaten dengan capaian cakupan antenatal care terendah se-Jawa Timur adalah
Kabupaten Nganjuk. Menurut Profil Kesehatan Jawa Timur (2019) gambaran persentase pada
cakupan pelayanan kabupaten Nganjuk pada K1 adalah 89,6% , dan K4 sebesar 77,92%.
Berdasarkan pendahuluan tersebut kami memilih intervensi pada Kabupaten Nganjuk
yang dimana jumlah Angka kematian ibu yang masih tinggi yang dimana harapannya bisa
menurun. Intervensi kami menitik beratkan peningkatkan mengenai kesadaran pentingnya
ANC pada ibu hamil, suami, keluarga, dan masyarakat umum di Kabupaten Nganjuk.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah adalah “Bagaimana prevalensi
kunjungan Antenatal care di Kabupaten Nganjuk?”
1.3 Tujuan Umum
Untuk mengetahui prevalensi kunjungan Antenatal care di Kabupaten Nganjuk
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tingkat kesadaran kunjungan Anc pada ibu hamil di Nganjuk.
2. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang ANC.
1.4 Manfaat praktis
1. Bagi Institusi
Sebagai dokumen untuk menambah bahan bacaan serta menambah pengetahuan
tentang kepatuhan ibu hamil dalam melaksanakan antenatal care.
2. Bagi Peneliti
Sebagai sumber data penelitian tentang pengetahuan kepatuhan ibu hamil dalam
melaksanakan antenatal care dan mengaplikasikan mata kuliah Ilmu Kesehatan
Masyarakat.
3. Bagi Ibu (Responden)
Menambah pengetahuan dan wawasan tentang pelaksanaan antenatal care sehingga
ibu-ibu dapat mengerti dan memahami tentang pentingnya kepatuhan dalam
melaksanakan antenatal care.
Download