RETURN & RISK AKTIVA TUNGGAL RETURN REALISASI TOTAL RETURN • Merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu. • Terdiri dari capital gain (loss) dan yield TOTAL RETURN Contoh soal 1: Dividen setahun yang dibayarkan adalah sebesar Rp120. Harga saham bulan kemarin adalah sebesar Rp1.010, dan bulan ini adalah sebesar Rp1.100. Return total bulan ini sebesar: = 9,9% TOTAL RETURN Contoh soal 2 : Dividen setahun yang dibayarkan adalah sebesar Rp120. Harga saham minggu kemarin adalah sebesar Rp1.050 dan minggu ini adalah sebesar Rp1.100. Return total minggu ini adalah sebesar: = 4,98% TOTAL RETURN Periode 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Harga Saham (Pt) 1750 1755 1790 1810 2010 1905 Dividen (Dt) 100 100 100 150 150 200 Return (Rt) TOTAL RETURN Periode Capital Gain (Loss) Dividen Yield Return (1) (2) (3) (4)= (2) + (3) 2001 2002 2003 2004 2005 RELATIF RETURN • Relatif return terkadang diperlukan untuk mengukur return dengan sedikit perbedaan dasar dibanding total return. • Relatif return menyelesaikan masalah ketika total return bernilai negatif karena relatif return selalu positif. Meskipun relatif return lebih kecil dari 1, tetapi tetap akan lebih besar dari 0. • Relatif return diperoleh dengan rumus: RELATIF RETURN Harga Dividen Periode Saham (Pt) (Dt) 2000 1750 100 2001 1755 100 2002 1790 100 2003 1810 150 2004 2010 150 2005 1905 200 Return (Rt) Relatif Return (RRt) KUMULATIF RETURN/INDEKS KEMAKMURAN KUMULATIF • Indeks kemakmuran kumulatif ini menunjukkan kemakmuran akhir yang diperoleh dalam suatu periode tertentu. • Berbeda dengan total return yang mengukur total kemakmuran yang diperoleh pada suatu waktu saja, kumulatif return mengukur kemakmuran yang diperoleh sejak awal periode sampai dengan akhir dipertahankannya investasi. KUMULATIF RETURN/INDEKS KEMAKMURAN KUMULATIF • Keterangan : • IKK = indeks kemakmuran kumulatif, mulai dari periode pertama sampai ke n • Kko = kekayaan awal, biasanya digunakan nilai Rp1,• Rt = return periode ke-t, mlai dari awal periode (t=1) sampai ke akhir periode (t=n) KUMULATIF RETURN/INDEKS KEMAKMURAN KUMULATIF Periode Harga Saham (Pt) Dividen (Dt) 2000 2001 2002 2003 2004 2005 1750 1755 1790 1810 2010 1905 100 100 100 150 150 200 Return (Rt) IKK 1,000 0,060 0,077 0,095 0,193 0,047 RETURN DISESUAIKAN • Semua return yang telah dibahas sebelumnya mengukur jumlah satuan mata uang atau perubahan jumlahnya tetapi tidak menyebutkan tentang kekuatan pembelian dari satuan mata uang tersebut. • Untuk mempertimbangkan kekuatan pembelian satuan mata uang, perlu mempertimbangkan real return, atau inflation-adjusted returns. RETURN DISESUAIKAN Keterangan : • RIA = return sesuaian inflasi • R = return nominal • IF = return inflasi RETURN DISESUAIKAN Contoh kasus: Return sebesar 17% yang diterima setahun dari sebuah surat berharga jika disesuaikan dengan tingkat inflasi sebesar 5 % untuk tahun yang sama, akan memberikan return riil sebesar: TR(ia) = [(1+0,17)/(1+0,05)]-1 = 0,114 atau 11,4%. RETURN EKSPEKTASI BERDASAR NILAI EKSPEKTASI MASA DEPAN • Adanya ketidakpastian tentang return yang diperoleh masa mendatang • Sehingga perlu diantisipasi beberapa hasil masa depan dengan probabilitas kemungkinan terjadinya. • Return ekspetasi dihitung dari rata-rata tertimbang berbagai tingkat return dengan probabilitas keterjadian di masa depan sebagai faktor penimbangnya n E(R) = ∑ R i pri i =1 BERDASAR NILAI EKSPEKTASI MASA DEPAN Kondisi Ekonomi (j) Hasil Masa Depan (Rij) Resesi Cukup Resesi Normal Baik Sangat Baik -0,09 -0,05 0,15 0,25 0,27 Probabilitas (pj) 0,10 0,15 0,25 0,20 0,30 E(Ri) = -0,09 (0,10) – 0,05 (0,15) + 0,15 (0,25) + 0,25 (0,20) + 0,27 (0,30) = 0,152 = 15,2% BERDASAR NILAI HISTORIS • Untuk mengantisipasi kelemahan nilai ekspektasi masa depan, yaitu tidak mudah diterapkan dan subjektif, sehingga menjadi tidak akurat. • Metoda yang sering digunakan: • Metoda rata-rata (mean) • Metoda tren • Metoda jalan acak (random walk) RISIKO RISIKO • Penyimpangan atau deviasi dari outcome yang diterima dengan yang diekpektasi • Variabilitas return terhadap return yang diharapkan • Metoda penghitungan yang sering digunakan adalah deviasi standar dan varian (variance) MENGHITUNG RISIKO MENGGUNAKAN DATA PROBABILITAS PENGHITUNGAN VARIAN PENGHITUNGAN STANDAR DEVIASI Formula = √ Varian CONTOH SOAL Bp Tukino menghadapi 2 macam investasi antara membeli saham A dan saham B dengan probabilitas masing-masing adalah Berdasarkan data diatas sebaiknya Bp Tukino memilih saham A atau B sebagai kesempatan berinvestasi ? PEMBAHASAN 1. Menghitung return ekspektasi E(R)A = (30% x 100%)+(40% x 15%)+(30% x -70%) = 15% = 0,3 + 0,06 – 0,21 = 0,15 15% E(R)B = (30% x 20%)+(40% x 15%)+(30% x 10%) = 15% = 0,06 + 0,06 + 0,03 = 0,15 15% PEMBAHASAN 2. Menghitung varian PEMBAHASAN 3. Menghitung Standar deviasi • Standar deviasi A = √0,4335 = 65,84% • Standar deviasi B = √0,0015 = 3,87% PEMBAHASAN Saham A Saham B E(R) 15% 15% D 65,84% 3,87% Berdasarkan hasil tersebut, sebaiknya Bp Tukino memilih saham B, karena dengan return 15% sama dengan return saham A, tetapi memiliki tingkat risiko yang rendah yaitu hanya 3,87% MENGHITUNG RISIKO MENGGUNAKAN DATA TIME SERIES PENGHITUNGAN RETURN EKSPEKTASI PENGHITUNGAN VARIAN PENGHITUNGAN STANDAR DEVIASI Formula = √ Varian 1 CONTOH SOAL Ada 2 kesempatan investasi pada proyek A dan B pada tahun 2011 – 2015 dengan ramalan return sebagai berikut: Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 Proyek A 8% 10% 12% 14% 16% Proyek B 16% 14% 12% 10% 8% PENGHITUNGAN KOEFISIEN VARIASI • Semakin tinggi nilai koefisien variasi berarti risikonya juga semakin besar. • Begitu juga sebaliknya. CONTOH Saham A Saham B E(R) 15% 20% D 5,84% 8,38%