Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P) 2020 Teknik Sipil BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan pengamatan selama melakukan Kuliah Kerja Nyata - Proyek pada Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Vokasi dan Industri Kreatif Vokasi Universitas Brawijaya Malang dapat disimpulkan bahwa: 1. Berdasarkan teori, disebut struktur organisasi murni yaitu kekuasaan pelaksanaan proyek secara langsung diberikan kepada pimpinan proyek sehingga proyek ini berjalan individu dengan satu pimpinan yang posisinya dapat disejajarkan dengan divisi lain dalam perusahaan (Soeharto, 1995). Sehingga struktur organisasi pelaksana proyek ini dapat dibandingkan setara struktur Organisasi Proyek Murni. 2. Pelaksanaan proyek lebih cepat dari jadwal rencana. Hal ini terjadi karena percepatan pekerjaan terjadi di minggu ke-6 mulainya pekerjaan proyek sampai minggu ke-10. Hal ini juga dikarenakan pada saat perencanaan menerapkan CPM (Critical Path Method). Dari CPM percepatan pekerjaan terdapat pada pekerjaan pondasi, percepatan yang dilakukan seperti; penambahan pekerja, penambahan alat bor manual, dan digunakannya bekisting knock down. Dengan demikian waktu pengerjaan menjadi lebih cepat 2 minggu 3 hari dari waktu rencana. 3. Pelaksanaan pekerjaan setiap elemen struktur memiliki perbedaan sendiri-sendiri. Hasil yang didapat di lapangan pada pelaksanaan pekerjaan elemen struktur kolom dan tangga adalah sebagai berikut: a. Pelaksanaan elemen struktur kolom diawali dengan pembesian tulangan. Setelah itu menentukan titik-titik (As) dan ukuran kolom. Lalu pemasangan scaffolding. Kemudian pemasangan tulangan utama dan sengkang. Setelah terpasang, dilakukan pemasangan selimut beton pada kolom lalu pemasangan bekisting knock down kolom setelahnya. Ketika bekisting knock down sudah terpasang, bisa dilakukan pengecoran. Pengecoran dilakukan dengan menuangkan beton ke dalam bekisting dengan menggunakan pipa dari concrete pump. Dan selama penuangan beton juga dilakukan pemadatan dan perataan beton dengan concrete vibrator. Pembongkaran bekisting kolom dilakukan setelah beton berumur cukup sesuai spesifikasi. Dan ketika bekisting sudah dibongkar, langkah terakhir adalah perawatan beton pada Mengikuti Pelaksanaan dan Alternatif Perencanaan Pembangunan Kolom dan Tangga pada Proyek Gedung Laboratorium Vokasi dan Industri Kreatif Vokasi Universitas Brawijaya Malang Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P) 2020 Teknik Sipil kolom. Perawatan bisa dengan penyiraman air pada permukaan beton atau menutup beton dengan plastik. b. Pelaksanaan elemen struktur tangga diawali dengan pembuatan portal kolom praktis dan balok pada tangga. Setelah kolom praktis dan balok telah jadi, kemudian dapat mengerjakan pembuatan struktur tangga. Diawali pemasangan scaffolding, kemudian pemasangan bekisting konvensional (kayu dan triplek) tangga. Setelah itu pemasangan tulangan utama dan tulangan bagi sesuai dengan bekisting konvensional yang dipasang pada tangga. Setelah itu pemasangan selimut beton pada tangga dan pengecoran. Pengecoran pada tangga dilakukan dengan cara manual, juga tidak lupa ketika penuangan beton dilakukan pula pemadatan dan perataan beton dengan concrete vibrator. Setelah pengecoran selesai, dilakukan perawatan beton pada tangga. Dan pembongkaran bekisting tangga dilakukan ketika beton berumur cukup sesuai dengan spesifikasi. 4. Perencanaan struktur alternatif membahas elemen struktur kolom dan tangga. Pada perencanaan alternatif, dapat dihasilkan sebagai berikut: a. Pada alternatif perencanaan kolom menggunakan standar perencanaan bangunan gedung. Beban yang digunakan adalah beban tetap (beban mati dan beban hidup) serta beban gempa. Pada alternatif perencanaan kolom ini juga menggunakan 2 metode pembebanan, yaitu metode pembebanan penuh dan isi kosong. Asumsi mutu beton yang digunakan adalah mutu beton hasil uji tekan laboratorium. Dan dimensi kolom yang digunakan sama dengan yang ada di lapangan, dengan dimensi 600 x 600 mm dan 400 x 400 mm. b. Pada alternatif perencanaan tangga menggunakan beban tetap, yaitu beban mati dan beban hidup. Beban yang digunakan adalah kombinasi beban tetap. Pada perencanaan tangga terdapat 2 elemen pada tangga yang direncanakan. Yaitu pada plat tangga dan plat bordes. Perhitungan pembebanan sesuai dengan PPIUG tahun 1983. Sedangkan pada alternatif perencanaan tangga ini terdapat hal yang diasumsikan, yaitu asumsi analisa struktur portal (struktur balok dan kolom), asumsi mutu beton, asumsi tumpuan, dan pembebanan tambahan seperti pembebanan tumpuan (balok dan kolom). Mengikuti Pelaksanaan dan Alternatif Perencanaan Pembangunan Kolom dan Tangga pada Proyek Gedung Laboratorium Vokasi dan Industri Kreatif Vokasi Universitas Brawijaya Malang Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P) 2020 Teknik Sipil 5. Terdapat perbedaan antara perencanaan struktrur alternatif yang telah dibuat dengan yang dikerjakan di lapangan. Perbedaan terletak pada hasil tulangan yang didapat dengan yang aktual di lapangan. Hasilnya adalah sebagai berikut: a. Pada perencanaan struktur alternatif kolom dengan melihat hasil momen yang terbesar yaitu dengan pembebanan penuh. Untuk hasil gaya geser terbesar yaitu dengan pembebanan isi kosong. Maka digunakan tulangan 12 – D22 (luas = 4650 mm2) dengan sengkang ø10-200 untuk kolom berdimensi 600 x 600 mm dan 8 – D19 (luas = 2290 mm2) dengan sengkang ø10-200 untuk kolom berdimensi 400 x 400 mm, sedangkan di lapangan menggunakan 24 – D22 (luas = 9290 mm2) dan 12 – D22 (luas = 4650 mm2) dengan sengkang keduanya ø10-100. Perbedaan luas tulangan rencana dan aktual adalah sebesar 4650 mm2 dan 9290 mm2, selisihnya mencapai 50,05 %. Perbedaan tulangan yang sangat besar tersebut dikarenakan tiga faktor yaitu; asumsi tulangan, asumsi mutu beton, dan asumsi pembebanan. Asumsi tulangan, pertimbangan masalah diameter tulangan (besar/kecil), tersedianya bahan dipasaran, dan biaya dengan pelaksanaannya. Kemudian pada alternatif perencanaan asumsi mutu beton digunakan dari hasil uji tekan beton. b. Pada perencanaan struktur alternatif pada plat tangga menggunakan tulangan utama D13 - 120 (tumpuan), D13 - 120 (lapangan), dan tulangan bagi D13 200 (tumpuan dan lapangan), sedangkan di lapangan menggunakan tulangan utama D16 - 125 (tumpuan), D16 - 125 (lapangan), dan tulangan bagi D16125 (tumpuan dan lapangan). Untuk perencanaan struktur alternatif pada plat bordes menggunakan tulangan utama D13 - 140 (tumpuan dan lapangan) dan tulangan bagi D13 – 225 (tumpuan dan lapangan), sedangkan di lapangan menggunakan tulangan utama D16 - 125 (tumpuan dan lapangan) dan tulangan bagi D16 - 125 (tumpuan dan lapangan). Perbedaan luas tulangan aktual dan rencana adalah sebesar 1590 mm2 dan 1060 mm2, selisihnya mencapai 66,67 %. Perbedaan tulangan yang sangat besar ini terletak pada diameter tulangan dan jarak antar tulangan. Hal ini dapat dikarenakan perbedaan asumsi analisa struktur portal (balok dan kolom), asumsi mutu beton, asumsi tumpuan, dan pembebanan tambahan seperti pembebanan tumpuan (balok dan kolom) yang digunakan pada alternatif perencanaan tangga. Mengikuti Pelaksanaan dan Alternatif Perencanaan Pembangunan Kolom dan Tangga pada Proyek Gedung Laboratorium Vokasi dan Industri Kreatif Vokasi Universitas Brawijaya Malang Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P) 2020 Teknik Sipil 5.2 Saran Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Vokasi dan Industri Kreatif Vokasi Universitas Brawijaya Malang dimana kami melakukan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P) tidak lepas dari kesulitan dan hambatan yang timbul dalam pelaksanaannya. Berikut beberapa saran yang bisa kami sampaikan. 1. Hasil Pelaksanaan Diberikan kepada pihak terkait dalam pelaksanaan KKN-P: a Sebelum praktek kerja di lapangan hendaknya mahasiswa sudah mempunyai pengetahuan yang cukup untuk terjun langsung ke lapangan. Sehingga mahasiswa sudah mempunyai target apa yang ingin dicapai. b Saat melakukan praktek kerja lapangan : i. Meningkatkan dan menjalin hubungan yang baik secara personal kepada seluruh pelaksana proyek di lapangan dan menjadi mahasiswa yang proaktif bertanya pada hal yang belum dimengerti kepada kontraktor pelaksana maupun pengawas proyek.. ii. Koordinasi yang baik antar pengawas, pelaksana, dan pemilik sangat diperlukan agar permasalahan yang terjadi dapat diatasi segera dan tidak menghambat pelaksanaan proyek. iii. Untuk pekerjaan diproyek harus memiliki sumber daya alat dan manusia yang cukup agar dapat mempercepat pengerjaan dilapangan. iv. Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perlu diperhatikan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. c Setelah melakukan praktek kerja lapangan : i. Melakukan analisis mengenai struktur organisasi dan metode pelaksanaan yang digunakan di lapangan untuk meningkatkan pemahaman dan dapat di aplikasikan di jenjang yang lebih tinggi. ii. Melakukan analisis perencanaan struktur membuat kedalaman materi pada mahasiswa meningkat dan dapat diaplikasikan di jenjang yang lebih tinggi. Mengikuti Pelaksanaan dan Alternatif Perencanaan Pembangunan Kolom dan Tangga pada Proyek Gedung Laboratorium Vokasi dan Industri Kreatif Vokasi Universitas Brawijaya Malang Laporan Kuliah Kerja Nyata – Praktik (KKN-P) 2020 Teknik Sipil 2. Hasil Alternatif Perencanaan Sebagai upaya untuk menerapkan materi yang telah di dapat maka timbul suatu alternatif perencanaan yang kami lakukan. Penelitian yang dilakukan yaitu membuat alternatif perencanaan dengan dasar mendekati dan sesuai di lapangan. Dari hasil alternatif perencanaan terdapat saran dalam penentuan perencanaan bangunan seperti: a. Asumsi mutu beton yang dapat digunakan dari hasil uji tekan beton yang kemudian dari berbagai sampel diambil rata-rata selanjutnya dapat diketahui mutu beton dari mix design yang baru. b. Asumsi pembebanan yang digunakan lebih variatif, salah satu metode pembebanan yang dapat digunakan yaitu pembebanan penuh dan isi kosong. Metode tersebut salah satu metode yang mendekati dengan keadaan yang terdapat di lapangan. c. Mempertimbangkan dimensi tulangan dalam perencanaan disesuainkan dengan adanya dimensi tulangan yang ada di pasaran. Mengikuti Pelaksanaan dan Alternatif Perencanaan Pembangunan Kolom dan Tangga pada Proyek Gedung Laboratorium Vokasi dan Industri Kreatif Vokasi Universitas Brawijaya Malang