ANATOMI KLINIS KELENJAR THYROID MEGA SARI SITORUS Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara BAB I ANATOMI & TOPOGRAFI KELENJAR THYROID Kata “thyroid” berarti organ berbentuk perisai segi empat. Kelenjar ini merupakan kelenjar endokrin yang paling banyak vaskularisasinya, dibungkus oleh capsula yang berasal dari lamina pretracheal fascia profunda. Capsula ini melekatkan thyroid ke larynx dan trachea.(2,3,4,5) Kelenjar thyroid terletak di leher depan setentang vertebra cervicalis 5 sampai thoracalis 1, terdiri dari lobus kiri dan kanan yang dihubungkan oleh isthmus. Setiap lobus berbentuk seperti buah pear, dengan apex di atas sejauh linea oblique lamina cartilage thyroidea, dengan basis di bawah pada cincin trachea 5 atau 6.(2,3,4,6) Gambar 1. Kelenjar thyroid (tampak depan) Berat kelenjar thyroid bervariasi antara 20-30 gr, rata-rata 25 gr.(4) Dengan adanya ligamentum suspensorium Berry kelenjar thyroidea ditambatkan ke cartilage cricoidea dari facies posteromedial kelenjar. Jumlah ligamentum ini 1 di kiri dan kanan. Fungsinya sebagai ayunan/ gendongan kelenjar ke larynx dan mencegah jatuh/ turunnya kelenjar dari larynx, terutama bila terjadi pembesaran kelenjar.(4) ©2004 Digitized by USU digital library 1 I. LOBUS LATERALIS(4) Setiap lobus kiri dan kanan terdiri dari 3 bagian yaitu : 1. Apex 2. Basis 3. 3 Facies/ permukaan dan 3 Margo/ pinggir 1. APEX(4) • Berada di atas dan sebelah lateral oblique cartilage thyroidea • Terletak antara M.Constrictor inferior (di medial) dan M.Sternothyroideus (di lateral) • Batas atas apex pada perlekatan M.Sternothroideus. • Di apex A. Thyroidea superior dan N.Laringeus superior berpisah, arteri berada di superficial dan nervus masuk lebih ke dalam dari apex (polus)→Ahli bedah sebaiknya meligasi arteri thyroidea sup.dekat ke apex. Gambar 2. Topografi kelenjar thyroid (tampak depan) 2. BASIS(4) • Terletak setentang dengan cincin trachea 5 atau 6. • Berhubungan dengan A. Thyroidea inferior dan N. Laryngeus recurrent yang berjalan di depan atau belakang atau di antara cabang-cabang arteri tersebut. →Ahli bedah sebaiknya meligasi arteri thyroidea inf. jauh dari kelenjar. 3. A. FACIES SUPERFICIAL/ ANTEROLATERAL(4) Berbentuk konvex ditutupi oleh beberapa otot dari dalam ke luar : 1. M. Sternothyroideus 2. M. Sternohyoideus 3. M. Omohyoideus venter superior 4. Bagian bawah M. Sternocleidomastoideus B. FACIES POSTEROMEDIAL(4) Bagian ini berhubungan dengan : - 2 saluran : larynx yang berlanjut menjadi trachea, dan pharynx berlanjut menjadi oesophagus. - 2 otot : M. Constrictor inferior dan M. Cricothyroideus. - 2 nervus : N. Laryngeus externa dan N. Larungeus recurrent. ©2004 Digitized by USU digital library 2 C. FACIES POSTEROLATERAL(4) Berhubungan dengan carotid sheath (selubung carotid) dan isinya yaitu A. Carotis interna, N. Vagus, dan V. Jugularis interna (dari medial ke lateral). D. MARGO ANTERIOR(4) Margo ini memisahkan facies superficial dari berhubungan dengan anastomose A. Thyroidea superior. posteromedial, E. MARGO POSTERIOR(4) Bagian ini memisahkan facies posterolateral dari posteromedial, berhubungan dengan anastomose A. Thyroidea superior dan inferior. Ductus thoracicus terdapat pada sisi kirinya. Terdapat kelenjar parathyroidea superior pada pertengahan margo posterior lobus lateralis kelenjar thyroidea tepatnya di antara true dan false capsule. Setentang cartilage cricoidea dan sebelah dorsal dari N. Laryngeus recurrent. Kelenjar parathyroidea inferior letaknya bervariasi, terdapat 3 kemungkinan letaknya : - Pada polus bawah (inferior) lobus lateralis di dalam false capsule di bawah A. Thyroidea inferior. - Di luar false capsule dan di atas A. Thyroidea superior - Di dalam true capsule pada jaringan kelenjar dan ventral terhadap N. Laryngeus recurrent. Gambar 3. Topografi kelenjar thyroid (tampak belakang) II. ISTHMUS(1,2,4,5) Isthmus adalah bagian kelenjar yang terletak di garis tengah dan menghubungkan bagian bawah lobus dextra dan sinistra (isthmus mungkin juga tidak ditemukan). Diameter transversa dan vertical ± 1,25 cm. ©2004 Digitized by USU digital library 3 Pada permukaan anterior isthmus dijumpai (dari superficial ke profunda) : - Kulit dan fascia superficialis - V. Jugularis anterior - Lamina superficialis fascia cervicalis profunda - Otot-otot : M. Sternohyoideus danM. Sternothyroideus. Permukaan posterior berhubungan dengan cincin trachea ke 3 dan 4. Pada margo superiornya dijumpai anastomose kedua A. Thyroidea superior, lobus pyramidalis dan Levator glandulae. Di margo inferior didapati V. Thyroidea inferior dan A. Thyroidea ima. III. LOBUS PYRAMIDALIS(1,3,4,5) • Kadang-kadang dapat ditemui. • Jika ada biasanya terdapat di margo superior isthmus, memanjang ke os hyoidea, atau bisa juga berasal dari lobus kiri atau kanan. • Sering didapati lembaran fibrosa atau musculous yang menghubungkan lobus pyramidalis dan os hyoidea, jika penghubung ini otot dikenal dengan nama levator glandula thyroidea. CAPSULE KELENJAR THYROIDEA(2,4) 1. Outer false capsule : Berasal dari lamina pretracheal fascia cervicalis profunda. 2. Inner true capsule : dibentuk oleh kondensasi jaringan fibroareolar kelenjar thyroidea. Pada celah antara kedua capsule tersebut didapati kelenjar parathyroidea, pembuluh darah.vena yang luas dan banyak. BAB II VASCULARISASI 1. Sistem Arteri(1,2,3,4,5) • A. Thyroidea superior, adalah cabang A. Carotis externa yang masuk ke jaringan superficial kelenjar, mendarahi jaringan connective dan capsule. • A. Thyroidea inferior adalah cabang trunchus thyreocervicalis dan masuk ke lapisan dalam kelenjar, mendarahi jaringan parenkim dan propia kelenjar. • A. Thyroidea ima, Arteri ini kadang-kadang dijumpai merupakan cabang arcus aorta atau A. Brachiocephalica dan mendarahi istmus. • A. Thyroidea acessorius, adalah cabang-cabang A. Oesophageal dan Tracheal yang masuk ke facies posteromedial. 2. Sistem Vena(1,2,3,4,5) • V. Thyroidea superior; muncul dari polus superior dan berakhir pada vena jugularis interna (kadang-kadang V. Facialis) • V. Thyroidea inf.; muncul dari margo bawah istmus dan berakhir pada V. Brachiocephalica sin. • V. Thyroidea media; muncul dari pertengahan lobus lateralis dan berakhir di V. Jugularis int. ©2004 Digitized by USU digital library 4 Gambar 4. Vascularisasi kelenjar thyroid (tampak depan) 3. Aliran Lymphatic(4) • Ascending Lymphatic - Media, mengalir ke prelaryngeal lymph node yang terletak pada membrane cricothyroidea - Lateral, mengalir ke Jugulo-digastric grup dari deep cervical lymph node. • Descending Lymphatic - Medial, mengalir ke pretracheal grup di trachea - Lateral, mengalir ke Gl. Recurrent chain pada N. Laryngeus recurrent. BAB III PENERAPAN KLINIS 1. Selama operasi pengangkatan kelenjar thyroid (thyroidectomy) : • Arteri thyroidea superior diligasi dekat dengan kelenjar untuk mencegah cedera N. Laryngeus externa yang berjalan bersama-sama denagn arteri tersebut. (4) • Arteri thyroidea inferior diligasi jauh dari kelenjar untuk menghindari cedera N. Laryngeus recurrent yang berdekatan letaknya. bila dekat dengan kelenjar. Syaraf ini berjalan di depan/ belakang atau di antara cabang-cabang arteri tersebut. (4) • Ligasi juga dilakukan pada pembuluh darah yang terletak di antara kedua lapisan capsul untuk mencegah perdarahan massif. (4) • Saat pengangkatan kelenjar lig. Suspensorium Berry harus dipotong agar kelenjar dapat dimobilisasi dengan mudah. (4) Gambar 5 Topografi kelenjar thyroid (tampak samping) ©2004 Digitized by USU digital library 5 2. Kelenjar thyroid bergerak saat menelan, hal ini dikarenakan adanya false capsule (yang berasal dari lamina pretracheal) yang membentuk lig. Suspensorium Berry menambatkan kelenjar ini ke cartilage cricoid. Informasi ini penting untuk menunjukkan terdapatnya pembengkakan pada kelenjar thyroid bila pada proses menelan massa turut bergerak. (4,5) 3. Pertumbuhan kelenjar thyroid condong kearah belakang sehingga dapat menyebabkan penekanan pada trachea. (4,5) 4. Selama operasi thyroidectomy partial sebaiknya bagian posterior kelenjar tidak diangkat untuk menghindari terangkatnya kel. Parathyroid(4,5). 5. Selama pembesaran thyroid bisa terjadi gangguan pada jantung. Secara anatomi lamina pretracheal yang membentuk outer false capsule bersambung dengan pericardium fibrosa. Sehingga jika terjadi pembesaran kelenjar lamina pretracheal akan teregang/ tertarik yang berakibat tertariknya pericardium fibrosa. (4) PENUTUP Kelenjar thyroid merupakan salah satu kelenjar eksokrin yang sangat kaya akan pembuluh darah. Kelenjar thyroid terletak pada leher depan setentang dengan V. cervicalis 5 sampai thoralis 1, terdiri dari lobus lateralis dan isthmus. Kadangkadang dapat juga ditemukan lobus pyramidalis. Lobus lateralis terdiri dari apex, basis dan tiga buah facies serta margo, yang masing-masing berbatasan dengan struktur-struktur di leher. Kelenjar thyroidea dibungkus oleh outer false capsule dan inner true capsule. Kelenjar thyroid didarahi oleh a. Thyroidea superior, a. Thyroidea inferior, a. Thyroidea ima dan a. Thyroidea Acessorius. Venanya adalah v. thyroidea sup., v. Thyroidea inf, v. Thyroidea media. Pembesaran kelenjar thyroid akan menyebabkan terangkatnya kelenjar ini saat menggerakkan larynx (saat menelan). Pada thyroidectomy perlu dilakukan ligasi dari arteri-arteri dan vena-vena yang mendarahi kelenjar ini, serta pemotongan lig. Suspensorium Berry. Pembesaran kelenjar ini akan dapat menyebabkan penekanan kepada organ-organ disekitarnya, bahkan penarikan pericardium fibrosa. Anatomi kelenjar thyroid sangat penting untuk diketahui khususnya oleh dokter bedah untuk memudahkan saat melakukan thyroidectomy. ©2004 Digitized by USU digital library 6 DAFTAR PUSTAKA 1. Cunningham’s Manual of Practical Anatomy, Thirteenth edition, volume III. Head and Neck and Brain. London, Oxford University Press, 1967, Page 109-112. 2. Harold H. Lindner, MD, A Lange Medical Book Clinical Anatomy, Appleton & Lange, Connenticut, 1989. Page 132-138. 3. John B. Christensen, Ira R, Telford, Fifth edition, J.B. Lippincott Company, 1988, Washington DC. Page 316-318. 4. N.C.Chakrabarty, D. Chakrabarty, Fundamentals of Human Anatomy, New Central Book Agency (P) LTD, Calcutta, 1997. Page 162-167. 5. Richard S. Snell, MD, PhD, Clinical Anatomy for Medical Students, Fifth edition, New York. Page 652-653, 796. ©2004 Digitized by USU digital library 7