EKONOMI POLITIK “ EKONOMI POLITIK ISLAM” Oleh : KELOMPOK 4 Nadia Arifah (18 0401 0161) Muh. Asril Rifai (18 0401 0185) Melnigrani (18 0401 0171) Karmila Winda (18 0401 0177) (18 0401 0195) Dosen Pengampu: Ahmad Syawal Senong Pakata, S.E., M.M. PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAh FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALOPO 2020 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-NYA sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ekonomi Politik Islam“. Sholawat serta salam tak lupa kami junjungkan kepada pimpinan agung kita baginda Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti. Selain itu kami juga berterima kasih kepada Bapak Ahmad Syawal Senong Pakata, S.E., M.M. selaku Dosen mata kuliah Ekonomi Politik yang telah memberikan tugas ini kepada kami serta membimbing kami dalam pembuatan makalah ini. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat banyak sekali kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kamisendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang. Palopo, 16 April 2020 Kelompok 4 i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................... i DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1 C. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3 A. Pengertian Ekonomi Politik Islam ................................................................... 3 B. Ciri-Ciri dan Prinsip-Prinsip Ekonomi Politik Islam ....................................... 4 C. Fungsi dan Tujuan Ekonomi Politik Islam ...................................................... 6 D. Latar Belakang Perlunya Ekonomi Politik Islam ............................................. 9 E. Pendekatan Ekonomi Politik Islam ................................................................. 10 BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 12 A. Kesimpulan ..................................................................................................... 12 B. Saran ............................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 14 ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ekonomi politik islam hanyalah satu bidang yang dibangun berdasarkan paradigma tauhid. Semua limu pengetahuan yang ada perlu dibangun pula dalam kerangka paradigma tauhid. Pemisahan ilmu dan keyakinan (sekulatisme) pada dasarnya merupakan hal yang historis di dunia barat, dan bukan bersifat universal. Kondisi yang ada di Barat tidak dapat dengan serta merta diaplikasikan di dunia Muslim yang mepunyai system keyakinan yang berbeda dan sejarah hubungan agamawan dan ilmuwan yang juga berbeda. Terdapat dua alasan yang melatar belakangi diperlukan pengembangan teori, pemikiran, atau konsep-konsep Ekonomi Politik Islam dewasa ini. Pengembangan Ekonomi Politik Islam diperlukan untuk menjawab persoalan ekonomi dan pembanguanan, khususnya di dunia muslim, antara lain dalam rangka membebaskan dunia muslim dari kelemahan dan keterbelakangan dalam peraturan peradaban dunia saat ini. Ekonomi islam diharapkan dapat menyatukan kembali antara “body” dan “spirit” dari dunia Muslim, yang selama ini dipisahakan oleh paradigm sekuler yang dominan. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah 1. Apa pengertian dari ekonomi politik Islam? 2. Apa ciri-ciri dan prinsip-prinsip ekonomi politik Islam? 3. Apa fungsi dan tujuan ekonomi politik Islam? 4. Apa yang melatarbelakangi perlunya ekonomi politik Islam? 5. Bagaimana pendekatan ekonomi politik Islam? 1 C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan dari makalah ini : 1. Untuk pemenuhan tugas kelompok mata kuliah Ekonomi Politik. 2. Untuk menambah wawasan yang lebih luas. 3. Untuk mengetahui dan memahami pembahasan dari rumusan masalah makalah ini. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Ekonomi Politik Islam Politik dapat diartikan sebagai seni dalam pemerintahan, atau sebagai urusan publik dan bisa disebut juga sebagai alat untuk mempengaruhi seseorang. Dalam masa sekarang tidak dapat dipungkiri politik dapat masuk kedalam kehidupan manusia, bahkan dalam masa ini politik dapat berpengaruh ke dalam ekonomi, dapat disebut kekuatan politik yang utama adalah perekonomian. Dalam dunia ekonomi perpolitikan sekarang banyak negara yang mengacu terhadap dunia ekonomi perpolitikan dalam garis teori barat, namun adakah dunia Ekonomi Politik dalam sistem Islam. Pada dasarnya Ekonomi Politik adalah sebuah disiplin ataupun pemikiran terkait dengan pengaturan-pengaturan kehidupan ekonomi politik dari sebuah masyarakat, bangsa, dan negara. Setiap ideologi besar seperti Komunisme, Sosialisme, Kapitalisme Pasar Bebas, dan model kegara kesejahteraan akan mempunyai sebuah sistim Ekonomi Politik. Islam sebagai sebuah Sistim kepercayaan (belief system) yang bukan hanya bersifat ritual, tetapi juga muamalah, dan juga sebuah “belief system” yang tidak hanya menyangkut kesejahteraan manusia di bumi ini, tetapi juga di akhirat kelak tentunya mempunyai aturan main tersendiri terkait dengan persoalan-persoalan ekonomi politik sebuah masyarakat, bangsa, dan umat. Ekonomi Politik Islam kepada Ekomoni Politik baru-baru ini, dimana Ekonomi Politik Islam lahir dalam wacana akademik sekitar tahun 1990. Sedangkan ilmu ekonomi sendiri lahir sejak abad ke-18. Adapaun definisi dari Ekonomi Politik yaitu Ekonomi Politik merupakan cabang dari ilmu sosial yang mempelajari hubungan individu dan masyarakat dan antara pasar dengan negara, dengan menggunakan alat dan metode yang diambil dari ekonomi dan keduanya saling mempengaruhi. Sedangkan definisi dari Ekonomi Politik Islam yaitu 3 interaksi antara ekonomi dan negara dengan cara tidak memisahkan antara Politik dan Ekonomi, Ekonomi Politik Islam diukur melalui pengetahuan tentang negara dan sub sistem pasar dan keberhasilan maupun kegagalan dari bank syariah bisa menjadi salah satu contoh dari pentingnya politik (negara) dan integrasi ekonomi. Aturan Ekonomi Politik Islam akan berdasarkan Syariah (dengan Qur’an dan Sunnah Rasul sebagai dasar utama). Secara umum, Ekonomi Politik Islam adalah sebuah sistim Ekonomi Politik yang akan menjadikan fungsi Negara sebagai penegak hukum dan keadilan, yang akan memberikan perlindungan terhadap keyakinan, kehidupan, kekayaan, kehormatan dan keturunan segenap masyarakat yang berada dalam jurisdiksi kekuasaan Negara tersebut. Hal ini terkait dengan Maqashid Syariah, atau obyektif dari Syariah. Selain itu, Negara atau Pemerintahan juga diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dalam hal terkait dengan “Public Service,” menjaga kerapihan dan kebersihan lingkungan dan memberikan hukuman kepada para pelanggarnya, menjamin kebebasan berusaha dari setiap anggota masyarakat, dan bahkan memfasilitasi setiap upaya bisnis warga negara khususnya kelompok usaha menengah, kecil dan mikro. Negara perlu menjamin terbuka-nya akses pendidikan, kesehatan, dan tempat tinggal yang baik dalam hal “hygiene” dan “sanitation.” . B. Ciri – Ciri dan Prinsip – Prinsip Ekonomi Politik Islam 1. Ciri – Ciri Ekonomi Politik Islam Dari sudut persamaan ciri-cirinya, menurut Shamsulbahriah Ku Ahmad (1990), ekonomi politik bukan saja merangkumi bidang ekonomi, tetapi juga termasuklah diantaranya sosiologi, sains politik dan sejarah. Terdapat pembangunan sosiopolitik, sosioekonomi, keseimbangan pembangunan masyarakat. Persamaan tersebut berlaku apabila di dalam konteks pembangunan sumber manusia dari segi tanggungjawab pemerintah menguruskannya sama ada di negara. Deliarnov (2006:10) pula mencirikan ekonomi politik ini sebagai 4 pengarahan kepada isu berkaitan teori sosial yang timbul hasil pengkajian hubungan antara ilmu ekonomi dan ilmu politik. Begitu juga, mengatakan bahwa ciri-ciri ekonomi politik boleh dikaji dibalik hubungan antara sains dan undangundang ekonomi secara umum. Ekonomi Politik Islam memiliki empat sumber utama yaitu alQuran, Hadits, Ijma’ dan Qiyas Ulama. Keempat-empat sumber ini membentuk tasawuf Islam. Tasawuf Islam di sini bermaksud gambaran bentuk Islam yang hakiki, yang menjelaskan secara keseluruhan prinsipprinsip asas Islam secara benar dan lengkap, sehingga berada di dalam diri orang yang memahaminya. 2. Prinsip – Prinsip Ekonomi Politik Islam Bahwa prinsip ekonomi Islam adalah melibatkan soal keadilan, pemilikan harta kekayaan, dan nilai-nilai etika. Prinsip-prinsip ini perlu dilaksanakan seperti yang terkandung dalam ekonomi Islam. Prinsip ini berbeda dengan prinsip ekonomi kapitalis, prinsip kapitalis lebih mementingkan diri sendiri, seperti di zaman kolonialisme. Berbeda dengan pandangan Adam Smith (1776) yang mengatakan bahwa prinsip kapitalisme atau disebut ‘lassiez-faire’ lebih adil dan baik berbanding prinsip komunisme yang diperkenalkan oleh Karl Marx. Daripada keseluruhan pandangan mengenai sistem kapitalisme dan sosialisme yang dibicarakan sebelum ini, bahwa sistem-sistem tersebut telah memberi kesan negatif terhadap pandangan masyarakat. Menurut M. Umer Chapra (1997), kapitalisme dan sosialisme telah menimbulkan kebencian masyarakat terutama umat Islam karena tidak selaras dengan sistem individualisme yang menonjolkan diri dalam persaingan tidak sehat. Kemudian, sistem riba yang digunakan oleh mereka banyak membebankan masyarakat. Begitu juga, doktrin komunisme cukup membebankan apabila pihak komunisme menyarankan menyeluruh terhadap harta benda perseorangan. Ia membawa kepada peraturan politik yang ketat, kecenderungan untuk menekan kebebasan. Kesimpulannya, Ibn Khaldun mengatakan bahwa pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan yang diterima lebih baik untuk mendapat kesejahteraan 5 dunia dan akhirat. Di sini, bisa membedakan antara ekonomi politik umum dan ekonomi politik Islam. Dalam hal ini politik ekonomi Islam tidak hanya berupaya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat saja dalam suatu negara dengan mengabaikan kemungkinan terjamin tidaknya kebutuhan hidup tiap-tiap individu. Politik ekonomi Islam juga tidak hanya bertujuan untuk mengupayakan kemakmuran individu semata tanpa kendali tanpa memperhatikan terjamin tidaknya kehidupan tiap individu lainnya. C. Fungsi dan Tujuan Ekonomi Politik Islam 1. Fungsi Ekonomi Politik Islam Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia fungsi merupakan kegunaan suatu hal, daya guna serta pekerjaan yang dilakukan. Adapun menurut Moekijat fungsi adalah sebagai suatu aspek khusus dari suatu tugas tertentu. a) Fungsi Ekonomi Islam Fungsi ekonomi Islam dalam kegiatan ekonomi adalah: Merealisasikan pertumbuhan ekonomi dengan mengikutsertakan seluruh komponen bangsa. Sistem ekonomi Islam memainkan peranan penting dalam menyusun rencana pertumbuhan ekonomi yang proaktif dan jauh dari penyelewangan. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan dan mengamalkan ekonomi syariah melalui lembaga keuangan syariah, baik berupa bank, asuransi, pegadaian, maupun BMT (Baitul Maal wat Tamwil) akan mendapatkan keuntungan dunia dan akhirat. Keuntungan yang diperoleh di dunia diperoleh melalui bagi hasil yang diperoleh, sedangkan keuntungan di akhirat adalah terbebas dari unsur riba yang diharamkan oleh Allah. Mewujudkan kesatuan ekonomi bagi seluruh dunia Islam demi mewujudkan kesatuan politik yang amar ma’ruf nahi mungkar. 6 b) Fungsi politik Islam Fungsi politik Islam adalah mengelola persoalan publik atau masyarakat yang sesuai dengan syariat Islam. Islam adalah agama yang mengatur kehidupan manusia secara keseluruhan dalam segala aspek, termasuk tentang negara dan politik. Politik (siyasah) adalah pemeliharaan urusan umat (ri’ayatusyuunilummah), di dalam dan luar negeri. Pelaksana praktisnya adalah daulah (negara), sedangkan umat melakukan muhasabah (kritik, saran, dan nasihat) kepada daulah (khalifah). Politik dalam negeri dilaksanakan negara untuk memelihara urusan umat dengan melaksanakan mabda (aqidah dan peraturan-peraturan) Islam di dalam negeri. Dalam menggeluti politik dalam negeri, kaum muslim wajib memperhatikan pelaksanaan pemerintahan dan meluruskannya apabila terjadi penyimpangan. Adapun politik luar negeri dilakukan daulah untuk memelihara urusan umat dilakukan daulah untuk memelihara urusan umat di luar negeri 16 dengan menjalin hubungan internasional dan menyebarkan Islam keseluruh dunia. Dalam melaksanakan aktivitas politik, penguasa mendapat pengawasan dari seluruh rakyat, baik sebagai individu maupun kelompok. Fungsi ekonomi politik Islam adalah sebagai penguat persatuan umat Islam dalam kemandirian ekonomi karena perekonomian dunia belakangan ini dikuasai oleh paham kapitalis dan sosialis. Namun cita-cita ini sangat sulit untuk diwujudkan mengingat besarnya kekuatan. Raksasa dari ideologi sekuler yang menghambat, menghalangi dan menghancurkan sistem ekonomi Islam melalui berbagai strategi seperti pendidikan, kebudayaan, ekonomi, kependudukan, politik dan lainnya. Sehingga melahirkan generasi yang hanya ingin menikmati hidup serba enak tanpa melalui kerja keras serta tidak mempunyai sensitiftas terhadap persoalan sosial dalam jangka panjang. 7 2. Tujuan Ekonomi Politik Islam Menurut Ken Mcelroy tujuan adalah langkah pertama dalam proses mencapai kesuksesan dan tujuan juga merupakan kunci mencapai kesuksesan. a) Tujuan Ekonomi Islam Menurut Muhammad Umar Chapra, salah seorang ekonom Islam, tujuan kegiatan ekonomi Islam adalah: kegiatan ekonomi atau muamalah bertujuan untuk memperoleh kesejahteraan ekonomi dalam batas-batas, norma-norma moral Islam. Secara singkat kesejahteraan yang diinginkan oleh ajaran Islam adalah: Kesejahteraan holisctic dan seimbang, yaitu mencakup dimensi material maupun spiritual serta mencakup individu sosial. Sosok manusia terdiri atas unsur fisik dan jiwa, karenanya kebahagiaan haruslah seimbang diantara keduanya. Kesejahteraan di dunia maupun di akhirat, sebab manusia tidak hanya hidup di alam dunia saja tetapi juga di alam akhirat. Jika kondisi ideal ini dapat dicapai maka kesejahteraan di akhirat tentu lebih diutamakan, sebab ia merupakan suatu kehidupan yang dalam segala hal lebih bernilai (valuable). b) Tujuan Politik Islam Tujuan politik Islam mengatur urusan-urusan (kepentingan) umat baik dalam negeri maupun luar negeri berdasarkan hukum-hukum Islam. Tujuan strategis dari ekonomi politik Islam di antaranya adalah keberhasilan pembangunan dan kemajuan bagi dunia Muslim. Di samping itu penerapan ekonomi politik Islam diharapkan pada akhirnya juga bukan hanya bermanfaat bagi pembangunan dan kemajuan bagi dunia Muslim, tetapi juga dapat berkontribusi bagi kemanusiaan secara umum, termasuk di negara-negara maju di Barat sekarang ini, dimana ekonomi politik Islam diharapkan dapat menciptakan sebuah tatanan masyarakat yang lebih etis (ketimbang materialis), lebih peduli terhadap sesama, lebih manusiawi, lebih ramah lingkungan, lebih merata, mempunyai visi 8 pemikiran jangka panjang (bukan jangka pendek), dan peduli terhadap pembangunan yang berkelanjutan, dan yang terpenting peranan moralitas dalam masyarakat. Tujuan ekonomi politik Islam adalah untuk menjamin tercapainya semua pemenuhan kebutuhan pokok tiap orang secara keseluruhan tanpa mengabaikan kemungkinan seseorang memenuhi kebutuhan sekunder dan tersiernya sesuai dengan kadar potensi yang dimilikinya sebagai seorang individu yang hidup ditengah komunitas manusia. Dalam hal ini ekonomi politik Islam tidak hanya berupaya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarkat saja dalam suatu negara dengan mengabaikan kemungkinan terjamin tidaknya kebutuhan hidup tiap-tiap individu. Ekonomi politik Islam juga tidak saja bertujuan untuk mengupayakan kemakmuran individu semata tanpa kendali tanpa memperhatikan terjamin tidaknya kehidupan tiap individu lainnya. D. Latar Belakang Perlunya Ekonomi Politik Islam Terdapat dua alasan yang melatar belakangi diperlukannya pengembangan teori, pemikiran, dan konsep-konsep Ekonomi Politik Islam di masa sekarang ini. Alasan yang pertama yaitu keyakinan kita sebagai Muslim dan yang kedua adalah dasar kebutuhan umat manusia. Pengembangan Ekonomi Politik Islam perlu dilakukan untuk menjawab persoalan-persoalan ekonomi termasuk masalah pembangunan ekonomi di dunia Muslim demi kehidupan masyarakat muslim yang lebih sejahtera. Tentunya, ekonomi politik juga mengikuti ketentuanketetentuan syariah berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits sebagai pedoman agama Islam. Menurut Yusuf al-Qardhawi (2002), “Islam menyiapkan cara-cara yang sempurna bagi mengatur manusia. Cara-cara itulah yang dipakai bagi mengatur kehidupan politik. Tanpa kuasa politik, negara kita tidak dapat malaksanakan kewajiban mengajak orang supaya melakukan amar ma’ruf nahi munkar, 9 berjihad, menegakkan keadilan, mendirikan sembahyang, menolong orang-orang yang teraniaya, dan lain-lain.” E. Pendekatan Ekonomi Politik Islam Ekonomi politik Islam merupakan ilmu yang muncul sebagai penolakan atau untuk mengkritik paham-paham kovensional yaitu kapitalisme dan sosialisme. Di mana paham kapitalisme dan sosialisme dinilai tidak memberikan manfaat atau prestasi yang berarti terhadap perkembangan ekonomi politik di dunia. Bahkan kedua paham tersebut juga sering mendapat kritikan dari ahli-ahli lain. Banyak penolakan terhadap paham-paham tersebut terutama oleh masyarakat muslim sebab dinilai memicu terjadinya persaingan tidak sehat antara individu. Selain itu, dalam dua paham konvensional tersebut ada sistem riba yang membuat umat Islam makin menentangnya. Karena dalam Islam, riba merupakan hal yang sangat dilarang pengaplikasiannya dalam segala hal terbukti dengan disebutkannya masalah riba di Al-Quran lebih dari dua kali yang membuktikan Allah swt., memang sangat melarang riba. Perihal tentang ekonomi politik Islam juga disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits. Pendekatan ekonomi politik Islam dalam kaitannya dengan Pembangunan adalah sebuah proses yang terkait erat mengingat, kajian atau disiplin ilmu ekonomi politik Islam tidak akan mengenyampingkan persoalan politik, sosial, dan budaya dari sebuah masyarakat dalam kaitannya dengan proses pembangunan. Pendekatan Ekonomi Politik Islam akan mengadakan kajian mendalam terkait dengan persoalan kemiskinan dan keterbelakangan dari sebuah masyarakat dalam kaitannya dengan persoalan ketidakadilan, ketimpangan sosial, efektifitas pemerintahan, dan persoalan korupsi. 10 Faktor di atas dapat menghambat pembangunan ekonomi ke depan dan menyebabkan biaya ekonomi yang mahal. Dalam konteks sekarang, faktor di atas paling tidak berpengaruh dalam men-discount pertumbuhan ekonomi yang ada. Dalam kaitan ini pendekatan ekonomi politik menjadi sangat relevan dalam membicarakan masa depan pembangunan ekonomi dan kemajuan Negara. Pendekatan Ekonomi Politik Islam dalam kerangka pembangunan ekonomi, yang di antaranya adalah upaya untuk mengatasi persoalan non- economy di atas, tetapi yang sangat berpengaruh bagi ekonomi adalah sangat penting. Ekonomi Politik Islam akan tidak memisahkan persoalan kemajuan ekonomi Negara dan penguatan institusi-institusi Negara dan kehidupan berpolitik yang lebih baik. Penekanan Islam terhadap kesejahteraan masyarakat yang didasarkan oleh keadilan, kepedulian, kebijaksanaan, dan kemakmuran merupakan doktrin politik penting bagi penciptaan kesejahteraan masyarakat. Penciptaan institusi Negara yang baik juga sangat kritikal dalam perspektif ekonomi politik Islam, karena Negara diharapkan dapat melindungi aspek-aspek dasar kemanusiaan seperti, keimanan, kehidupan, keilmuan, kekayaan, dan keturunan. Ekonomi Politik Islam akan menekankan pertumbuhan ekonomi yang merata dan tidak dinikmati oleh segelintir masyarakat di perkotaan, pertumbuhan ekonomi akan perlu juga di-drive oleh investasi dan tidak sekedar konsumsi, di samping itu pertumbuhan ekonomi akan perlu pula diantarkan dengan terciptanya jaringan pengaman sosial bagi masyarakat, sistem penyediaan kesehatan yang baik, sistem pendidikan universal bagi setiap warga Negara, sistem peradilan yang baik dan bersih, birokrasi yang melayani, aturan-aturan yang menyulitkan masyarakat khususnya terkait dengan pengembangan bisnis dan investasi. Pada akhirnya hal ini semua akan berpengaruh untuk menciptakan sebuah pembangunan ekonomi yang merata dan berkelanjutan. 11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Ekonomi Politik Islam merupakan interaksi antara ekonomi dan negara dengan cara tidak memisahkan antara Politik dan Ekonomi, Ekonomi Politik Islam diukur melalui pengetahuan tentang negara dan sub sistem pasar dan keberhasilan maupun kegagalan dari bank syariah bisa menjadi salah satu contoh dari pentingnya politik (negara) dan integrasi ekonomi Adapun ciri Ekonomi Politik Islam memiliki empat sumber utama yaitu alQuran, Hadits, Ijma’ dan Qiyas Ulama. Keempat-empat sumber ini membentuk tasawuf Islam. Tasawuf Islam di sini bermaksud gambaran bentuk Islam yang hakiki, yang menjelaskan secara keseluruhan prinsip-prinsip asas Islam secara benar dan lengkap, sehingga berada di dalam diri orang yang memahaminya. Bahwa prinsip ekonomi Islam adalah melibatkan soal keadilan, pemilikan harta kekayaan, dan nilai-nilai etika. Prinsip-prinsip ini perlu dilaksanakan seperti yang terkandung dalam ekonomi Islam. Fungsi ekonomi politik Islam adalah sebagai penguat persatuan umat Islam dalam kemandirian ekonomi karena perekonomian dunia belakangan ini dikuasai oleh paham kapitalis dan sosialis. Tujuan ekonomi politik Islam adalah untuk menjamin tercapainya semua pemenuhan kebutuhan pokok tiap orang secara keseluruhan tanpa mengabaikan kemungkinan seseorang memenuhi kebutuhan sekunder dan tersiernya sesuai dengan kadar potensi yang dimilikinya sebagai seorang individu yang hidup ditengah komunitas manusia. Terdapat dua alasan yang melatar belakangi diperlukannya pengembangan teori, pemikiran, dan konsep-konsep Ekonomi Politik Islam di masa sekarang ini. Alasan yang pertama yaitu keyakinan kita sebagai Muslim dan yang kedua adalah dasar kebutuhan umat manusia. Pendekatan Ekonomi Politik Islam akan mengadakan kajian mendalam terkait dengan persoalan kemiskinan dan 12 keterbelakangan dari sebuah masyarakat dalam kaitannya dengan persoalan ketidakadilan, ketimpangan sosial, efektifitas pemerintahan, dan persoalan korupsi. B. Saran Dengan selesainya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah terlibat dalam pembuatan makalah ini. Tak lupa, kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. 13 DAFTAR PUSTAKA Hazrina, Salwa Ishmah. 2019. Kebijakan Moneter Ekonomi Islam. http://www.ibecfebui.com/kebijakan-moneter-ekonomi-islam/. (21 April 2019). Pentears. 2017. Ekonomi Politik Islam. http://airmatapenaku.blogspot.com/2017/04/ekonomi-politik-islam.html. (02 April 2017). Gusvi. 2019. Tujuan Dan Fungsi Ekonomi Politik Islam. http://gusvirossafutrii.blogspot.com/2019/03/makalah-tujuan-danfungsi-ekonomi.html?m=1. (24 Maret 2019). Anonymous. 2019. Makalah Ekonomi Politik Islam. https://www.scribd.com/document/432443151/Makalah-Ekonomi-Politik-Islam. (28 Oktober 2019). Roja, Pondok. 2019. Dapatkah Ekonomi Politik Islam Mengatasi Masalah Kemiskinan Di Indonesia?. https://pondokroja.com/dapatkah-ekonomi-politikislam-mengatasi-masalah-kemiskinan-di-indonesia/. (06 Juli 2019). Ohbegituya. 2012. Indonesia Butuh Ekonomi Politik Islam. http://ummahcenter.blogspot.com/2012/05/indonesia-butuh-ekonomi-politik-islam.html. (11 Mei 2012). Alfaurizi, Resti. Makalah Ekonomi Politik Islam. https://www.academia.edu/32265786/makalah_ekonomi_politik_Islam. Efendi, D Syahrul. Ekonomi Politik Islam. https://www.academia.edu/14455712/Ekonomi_Politik_Islam. 14