Nama : Muhammad Luthfi Alfadhil Kelas : 1c Seminar Penguatan Wawasan Pancasila Bagi Mahasiswa Baru Ringkasan : DIbalik keragaman manusia, bisa dicari sebuah esensi. Manusia dengan segala perbedaannya memiliki perjumpaan 3 poros : 1. Manusia adalah mahluk jasmani & rohani. Manusia perlu melakukan pemenuhan jasmani sekaligus rohani. 2. Manusia adalah mahluk individu sekaligus mahluk social. Hak individu seorang manusia harus diberikan. Karena Kalaau tidak ada pemenuhan pada keunikan, kretifitas individu, dunia tidak akan maju. Justru kemajuan itu ketika berbagai keberagaman kecerdasan seorang manusia diberi ruang untuk mengembangkan diri dan sekaligus punya hak untuk mendapatkan atas apa manusia/ia perjuangkan sesuai dengan kecerdasannya. Selain hak individu sikap social juga harus terpenuhi. 3. Manusia adalah mahluk universal. Karena apapun warna kulitnya, apapun rasnya sebenarnya kita terpaut secara genetic satu dengan yang lain. Kita bermula dari induk yang sama/induk masnisua yang sama. Meskipun darah kita sama merah, tulang sama putih, unsur universal. Tetapi manusia selama punya daging juga terikat pada ruang, dan setiap orang hidup pada ruang yang berbeda. Dari 3 poros ini dalam perwujudan moral publiknya melahirkan 5 sila : 1. Sila pertama, meyakini bahwa manusia itu adanya di dunia ini sebagai ada yang diciptakan oleh yang maha ada/Tuhan. 2. Sila kedua, manusia itu adanya selalu ada bersama dengan yang lain. Tidak akan ada manusia yang bisa hidup sendirian, Karena manusia adalah mahluk sosial. Untuk disebut manusia harus adil dan beradab. 3. Sila ketiga, Manusia adalah mahluk sosial dan mahluk bioligis. Harus hidup di dalam kenyataan yang konkret ,ruang hidup yang konkret dan pergaulan hidup yang konkret. Manusia tidak bisa hidup abstrak, di dalam bangsa Indonesia mereka menyebut ruang hidupnya tanah air, dan pergaulan hidupnya majemuk. 4. Sila keempat, manusia sebagai mahluk sosial dalam kehidupan majemuk setiap hari dihadapkan pada tantangan memecahakan masalah secara bersama-sama. Semangat mengambil keputusan dengan jalan kasih saying, itulah yang disebut dengan musyawarah. Jikalau kita ingin bermusyawarah harus punya kearifan dan kebijaksanaan , siapa itu orang arif dan bijaksana ? Yaitu orang yang mau mendengar perkataan dari siapapun tanpa ada penolakan lalu mengambil argumen yang terbaik. 5. Sila kelima, manusia adalah mahluk rohani dan jasmani , cara berbagi kasih terhadap sesama manusia dengan berbagi kebutuhan jasmani seperti bahan pangan. Itulah yang disebut dengan keadilan sosial. Jika di perhatikan seluruh sila pancasila , diikat oleh 1 nilai yang sangat dalam yaitu kasih sayang.