Uploaded by User66608

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN (BAB 4 SUMBER2 DANA BANK)

advertisement
BANK DAN LEMNAGA KEUANGAN LAIN
’’SUMBER-SUMBER DANA BANK”
OLEH :
Ardia Nur Agustin
1712311074
Dwi Nofansyah
1712311011
Fahmi Nubala
1712311081
Jaya Adha Wardhana
1712311020
Permadi Tamara Bastian
1712311084
DOSEN:
Riadini Apriliasari, SE.,MSA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA
1
DAFTAR ISI
SUMBER-SUMBER DANA BANK
A. Pengertian sumber-sumber dana bank
B. Simpanan giro ( demand deposit )
C. Simpanan tabungan
D. Simpanan deposito
2
A. Pengertian Sumber-sumber Dana Bank
Yang dimaksud dengan sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam
menghimpun dana untuk membiayai operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsinya bahwa bank
adalah lembaga keuangan di mana kegiatan sehari-harinya adalah dalam bidang jual beli
uang. Tentu saja sebelum menjual uang (memberikan pinjaman) bank harus lebih dulu membeli
uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank mencari keuntungan.
Dana untuk membiayai operasinya dapat diperoleh dari berbagai sumber. Perolehan dana
ini tergantung bank itu sendiri apakah cara pinjaman (titipan) dari masyarakat atau dari lembaga
lainnya. Di samping itu, untuk membiayai operasinya dana dapat pula diperoleh dengan modal
sendiri, yaitu dengan mengeluarkan atau menjual saham. Perolehan dana disesuaikan pula
dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut.
Jika tujuannya untuk kegiatan sehari-hari jelas berbeda sumbernya, dengan bank yang
hendak melakukan investasi baru atau untuk perluasan suatu usaha. Jadi tergantung daripada
tujuan dana tersebut digunakan untuk apa.
Adapun sumber-sumber dana bank tersebut adalah sebagai berikut.
1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri.
Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri. Modal sendiri maksudnya
adalah modal setoran dari para pemegang sahamnya. Apabila saham yang terdapat dalam
portopolio belum habis terjual, sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka pencariannya dapat
dilakukan dengan menjual saham kepada pemegang saham lama. Akan tetapi, jiak tujuan
perusahaan untuk melakukan ekspansi, maka perusahaan dapat mengeluarkan saham baru dan
menjual saham baru tersebut di pasar modal. Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak
perlu membayar bunga yang relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain.
Di samping itu, pihak perbankan dapat pula menggunakan cadangan-cadangan laba yang
belum digunakan.
Secara garis besar dapat disimpulkan pencarian dana sendiri terdiri dari :
a. setoran modal dari pemegang saham;
3
b. cadangan-cadangan bank, maksudnya adalah cadangan-cadangan laba pada tahun lalu
yang tidak dibagi kepada para pemegang sahamnya. Cadangan ini sengaja disediakan
untuk mengantisipasi laba tahun yang akan datang;
c. laba bank yang belum dibagi, merupakan laba yang memang belum dibagikan pada tahun
yang bersangkutan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu.
2. Dana yang berasal dari masyarakat luas.
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan
merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini.
Pencarian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya
dan pencarian dana dari sumber dana ini paling dominan, asal dapat memberikan bunga dan
fasilitas menarik lainnya menarik dana dari sumber ini tidak terlalu sulit. Akan tetapi, pencarian
sumber dana dari sumber ini relatif lebih mahal jika dibandingkan dari dana sendiri. Adapun
sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan dalam bentuk :
a. simpanan giro
b. simpanan tabungan
c. simpanan deposito
Simpanan giro merupakan dana murah bagi bank, karena bunga atau balas jasa yang dibayar
paling murah jika dibandingkan dengan simpanan tabungan dan simpanan deposito. Sedangkan
simpanan tabungan dan simpanan deposito disebut dana mahal, hal ini disebabkan bunga yang
dibayar kepada pemegangnya relatif lebih tinggi, jika dibandingkan dengan jasa giro.
3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya
Sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam
pencarian sumber dana pertama dan kedua di atas. Pencarian sumber dana ini relatif lebih mahal
dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh dari sumber ini
digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Perolehan dana dari
sumber ini antara lain diperoleh dari :
a. kredit likuiditas dari Bank Indonesia, merupakan kredit yang diberikan Bank Indonesia
kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya. Kredit likuiditas ini juga
diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor tertentu;
4
b. pinjaman antarbank (call money) biasanya pinjaman ini diberikan kepada bank-bank
yang mengalami kalah kliring di lembaga kliring. Pinjaman ini bersifat jangka pendek
dengan bunga yang relatif tinggi;
c. pinjaman dari bank-bank luar negeri, merupakan pinjaman yang diperoleh oleh
perbankan dari pihak luar negeri;
d. surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SBPU
kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan
maupun non keuangan.
Pembagian jenis simpanan ke dalam beberapa jenis dimaksudkan agar para penyimpan
mempunyai pilihan sesuai dengan tujuan masing-masing. Tiap pilihan mempunyai pertimbangan
tertentu dan adanya suatu pengharapan yang ingin diperolehnya. Pengharapan yang ingin
diperoleh dapat berupa keuntungan, kemudahan atau keamanan uangnya atau kesemuanya.
Sebagai contoh tujuan utama menyimpan uang dalam bentuk rekening giro adalah untuk
kemudahan dalam melakukan pembayaran, terutama bagi mereka yang bergelut dalam bisnis dan
biasanya pemegang rekening giro tidak begitu memerhatikan bunganya. Sedangkan bagi mereka
yang menyimpan uangnya di rekening tabungan di samping kemudahan untuk mengambil
uangnya juga adanya pengharapan bunga yang lebih besar jika dibandingkan dengan rekening
giro. Kemudian tujuan menyimpan uangnya di rekening deposito dengan mengharapkan
penghasilan dari bunga yang lebih besar. Hal ini disebabkan bunga deposito yang diberikan
kepada deposan paling tinggi dari simpanan lainnya. Bagi bank simpanan deposito merupakan
dana mahal dan simpanan giro dana murah.
Secara umum kegiatan penghimpunan dana ini dibagi ke dalam tiga jenis yaitu :

Simpanan giro (demand deposita)

Simpanan tabungan (saving deposit)

Simpanan deposito (time deposit)
5
B. Simpanan Giro (Demand Deposit)
Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998
menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan giro adalah simpanan yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya
atau dengan cara pemindahbukuan.
Sedangkan pengertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada
bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau yang dapat
dipersamakan dengan itu.
Pengertian dapat ditarik setiap saat, maksudnya adalah bahwa uang yang sudah disimpan di
rekening giro tersebut dapat ditarik berkali-kali dalam sehari, dengan catatan dana yang tersedia
masih mencukupi. Kemudian juga harus memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh bank
yang bersangkutan. Jenis-jenis sarana penarikan untuk menarik dana yang tertanam di rekening
giro adalah sebagai berikut :
1. Cek (Cheque)
Cek merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara
rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di
dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut. Artinya bank harus membayar kepada siapa saja
yang membawa cek ke bank yang memelihara rekening nasabah untuk diuangkan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan baik secara tunai atau secara pemindahbukuan. Syarat hukum
dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral seperti yang diatur dalam KUH Dagang Pasal
178 dengan syarat yaitu :

Pada surat cek harus tertuliskan perkataan “CEK”;

Surat cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu;

Nama bank yang harus membayar (tertarik);

Penyambutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan;

Tanda tangan penarik.
Syarat lainnya yang dapat ditetapkan oleh bank untuk menarik sejumlah uang yang
diinginkan adalah sebagai berikut :
6

Tersedianya dana;

Ada materai yang cukup;

Jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani oleh si pemberi cek;

Jumlah uang yang tertulis di angka dengan huruf haruslah sama;

Memperlihatkan masa kadaluwarsa cek, yaitu 70 hari setelah dikeluarkannya cek
tersebut;

Tanda tangan atau stempel perusuhaan harus sama dengan yang di specimen(contoh
tanda tangan);

Tidak diblokir pihak berwenang;

Resi cek sudah kembali;

Endorsment cek benar;

Kondisi cek sempurna;

Rekening belum ditutup dan syarat-syarat lainnya.
Penarikan dana dengan menggunakan sarana cek di samping persyaratan di atas juga sangat
tergantung dari jenis-jenis cek yang dikeluarkan oleh si pemberi cek. Adapun jenis-jenis cek
yang dimaksud adalah :
a. Cek Atas Nama
Merupakan cek yang diterbitkan atas nama orang atau badan tertentu yang tertulis jelas di
dalam cek tersebut, misalnya bayarlah kepada Tn. Robby sejumlah Rp 10.000.000
b. Cek Atas Unjuk
Yaitu cek yang tidak tertulis nama seseoarang atau badan tertentu di dalam cek tersebut.
Sebagai contoh di dalam cek tersebut bayarlah tunai, atau cash atau tidak ditulis kata-kata apa
pun.
c. Cek Silang
Jika suatu cek yang dipojok kiri atas diberi dua tanda silang sehingga cek tersebut berfungsi
sebagai pemindahbukuan uang tunai.
d. Cek Mundur
7
Yang merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang, misalnya hari ini
Tanggal 1 November 2018, Tn Robby bermaksud mencairkan ceknya dimana dalam cek tersebut
tertulis tanggal 5 November 2018. Jenis cek inilah yang disebut dengan cek mundur, hal ini
biasanya terjadi karena ada kesepakatan antara si pemberi cek dengan si penerima cek.
e. Cek Kosong
Yaitu cek yang dananya tidak tersedia sebagai contoh misalnya nasabah menarik cek senilai
50 juta tertulis di dalam cek tersebut, akan tetapi dana yang tersedia di rekening giro tersebut
hanya ada 20 juta rupiah. Jelas cek tersebut kurang jumlahnya dibandingkan dengan jumlah yang
ada.
Dalam hal penarikan dengan cek kosong, apabila nasabah melakukan sampai tiga kali, maka
nasabah tersebut akan di black list atau masuk daftar hitam yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia, kemudian disebarkan ke seluruh perbankan sehingga yang bersangkutan tidak dapat
berhubungan dengan bank mana pun. Namun, tentunya sebelum masuk daftar hitam terlebih
dahulu nasabah diberi peringatan baik lisan maupun tertulis sebelumnya.
2. Bilyet Giro (BG)
Bilyet Giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening
giro nasabah tersebut untuk memindah- bukuan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan
kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lainnya.
Pemindahbukuan pada rekening bank yang bersangkutan artinya dipindahkan dari rekening
nasabah si pemberi BG kepada nasabah penerima BG. Sebaliknya jika dipindahbukukan ke
rekening di bank yang lain, maka harus melalui proses kliring ke bank lain. Syarat-syarat yang
berlaku untuk BG agar pemindahbukuannya dapat dilakukan antara lain :

Ada nama bilyet giro dan nomor serinya;

Perintah tanpa syarat untuk memindahbukukan sejumlah uang atas beban rekening yang
bersangkutan;

Nama dan tempat bank tertarik;

Jumlah dana yang dipindahkan dalam angka dan huruf;

Nama pihak penerima;
8

Tanda tangan penarik atau stempel penarik jika si penarik merupakan perusahaan;

Tanggal dan tempat penarikan;

Nama bank yang menerima pemindahbukuan tersebut.
Masa berlaku dan tanggal berlakunya BG juga diatur sesuai persyaratan yang telah ditentukan
seperti :

Masa berlakunya adalah 70 hari terhitung mulai dari tanggal penarikannya;

Bila tanggal efektif tidak dicantumkan, maka tanggal penarikan berlaku pula sebagai
tanggal efektif;

Bila tanggal penarikan tidak dicantumkan, maka tanggal efektif dianggap sebagai tanggal
penarikan dan persyaratan lainnya.
3. Alat Pembayaran Lainnya
Adalah surat perintah kepada bank yang dibuat secara tertulis pada kertas yang
ditandatangani oleh pemegang rekening atau kuasanya untuk membayar sejumlah uang tertentu
kepada pihak lain pada bank yang sama atau bank lain.
Surat perintah ini dapat bersifat tunai atau pemindahbukuan. Apabila surat perintah
pembayaran ditunjukkan melalui proses kliring. Apabila ditunjukkan pada bank yang sama
maupun di lain kota, maka lewat fasilitas transfer.
Surat perintah pembayaran lainnya juga dapat berbentuk surat kuasa di mana si punya
rekening memberi kuasa kepada seseorang untuk melakukan penarikan atas rekeningnya. Surat
kuasa ini haruslah memenuhi beberapa persyaratan, seperti tanda tangan kedua belah pihak, si
pemberi kuasa dan si penerima kuasa, bukti diri dan materai. Pemberian kuasa ini disebabkan si
pemberi kuasa berhalangan karena sesuatu hal.
9
C. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
Simpanan tabungan mempunyai syarat-syarat tertentu bagi pemegangnya dan persyaratan
masing-masing bank berbeda satu sama lainnya. Di samping itu persyaratan yang berbeda, tujuan
nasabah menyimpan uang di rekening tabungan juga berbeda. Dengan demikian, sasaran bank
dalam memasarkan produknya juga berbeda sesuai dengan sasarannya. Ada beberapa alat
penarikan tabungan, hal ini tergantung bank masing-masing, mau menggunakan sarana yang
mereka inginkan. Alat ini dapat digunakan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Alat-alat yang
dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Buku Tabungan
Yaitu buku dipegang nasabah, di mana berisi catatan saldo tabungan, penarikan, penyetoran
dan pembebanan-pembebanan yang mungkin terjadi. Buku ini digunakan pada saat penarikan
sehingga langsung dapat mengurangi saldo yang ada di buku tabungan tersebut.
2. Slip Penarikan
Merupakan formulir penarikan di mana nasabah cukup menulis nama, nomor rekening,
jumlah uang serta tanda tangan nasabah untuk menarik sejumlah uang. Slip penarikan ini
biasanya digunakan bersamaan dengan buku tabungan.
3. Kwitansi
Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya sama dengan slip
penarikan, di mana tertulis nama penarik, nomor penarik, jumlah uang, dan tanda tangan penarik.
Alat ini juga dapat digunakan secara bersamaan dengan buku tabungan.
4. Kartu yang terbuat dari plastic
Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan untuk menarik
sejumlah uang dari tabungannya, baik bank maupun mesin Automated Teller Machine (ATM).
10
D. Simpanan Deposito (Time Deposit)
Simpanan deposito merupakan simpanan jenis ketiga yang dikeluarkan oleh bank. Berbeda
dengan dua jenis simpanan sebelumnya, di mana simpanan deposito mengandung unsur jangka
waktu (jatuh tempo) lebih panjang dan tidak dapat ditarik setiap saat atau setiap hari.
Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan deposito adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian
nasabah penyimpan dengan bank.
Artinya jika nasabah deposan menyimpan uangnya untuk jangka waktu tiga bulan, maka
uang tersebut baru dapat dicairkan setelah jangka waktu tersebut berakhir dan sering disebut
tanggal jatuh tempo. Sarana atau alat untuk menarik uang yang disimpan di deposito sangat
tergantung dari jenis depositonya. Artinya setiap jenis deposito mengandung beberapa perbedaan
sehingga diperlukan sarana yang berbeda pula. Sebagai contoh untuk deposito berjangka
menggunakan bilyet deposito, sedangkan untuk sertifikat deposito menggunakan sertifikat
deposito.
1. Deposito Berjangka
Merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito
biasanya bervariasi mulai dari 1,2,3,6,12,18 sampai 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan
atas nama baik perorangan maupun lembaga. Artinya di dalam bilyet deposito tercantum nama
seseorang atau lembaga. Bunga deposito dapat ditarik setiap bulan atau setelah jatuh tempo
(jangka waktu) sesuai jangka waktunya, baik ditarik tunai maupun non tunai (pemindahbukuan)
dan dikenakan pajak dari jumlah bunga yang diterimanya.
Jumlah yang disetorkan dalam bentuk bulat dan ada batas minimalnya. Penarikan deposito
sebelum jatuh tempo dikenakan penalty rate (denda). Insentif diberikan untuk jumlah nominal
yang besar baik berupa special ratemaupun insentif, seperti hadiah atau cendramata lainnya.
Insentif juga dapat diberikan kepada nasabah yang loyal terhadap bank tersebut.
Deposito berjangka yang diterbitkan dalam valuta asing, biasanya diterbitkan oleh bank
devisa. Perhitungan, penerbitan, pencairan dan bunga dilakukan menggunakan kurs devisa
11
umum. Penerbitan deposito berjangka dalam valas biasanya diterbitkan dalam valas yang kuat
seperti US Dollar.
2. Sertifikat Deposito
Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 2,3,6 dan 12 bulan. Sertifikat
deposito diterbitkan atau unjuk dalam bentuk sertifikat dan dapat diperjualbelikan atau
dipindahtangankan kepada pihak lain.
Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan di muka, baik tunai maupun non tunai.
Penerbitan nilai sertifikat deposito sudah tercetak dalam berbagai nominal dan biasanya dalam
jumlah bulat. Dengan demikian, nasabah dapat membeli dalam lembaran banyak untuk jumlah
nominal yang sama.
3. Deposito on Call
Merupakan deposito berjangka waktu minimal tujuh hari dan paling lama kurang dari satu
bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar misalnya 50 juta rupiah
(tergantung bank yang bersangkutan).
Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposito on call sebelum deposit on call
dicairkan terlebih dahulu tiga hari sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank penerbit.
Besarnya bunga biasanya dihitung per bulan dan biasanya untuk menentukan bunga dilakukan
negosiasi antara nasabah dengan pihak bank.
12
Daftar Pustaka :
https://gedungge.blogspot.com/2019/03/makalah-sumber-sumber-dana-bank.html
https://ekonomiislam96.blogspot.com/2016/11/sumber-sumber-dana-bank.html
13
Download