BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perabot atau furniture perkembangan yang unik dari sebagai masa elemen ke pengisi masa. interior Perkembangan memiliki ini juga dipengaruhi budaya dari suatu wilayah. Perkembangan furniture berubah seiring dengan bertumbuhnya desain interior. Pada mulanya diciptakan sebagai upaya manusia untuk menghasilkan kemudahan dalam menjalani furniture kenyamanan dan kehidupan. (Wicaksono & Trisnawati, 2014) Tingginya kebutuhan dan permintaan manusia akan furniture, berdampak pada banyak munculnya jenis usaha baru untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satunya adalah produsen furniture. Di Indonesia sendiri terdapat lebih dari 2000 usaha produsen mebel yang bernaung dalam ASMINDO (Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia). Bojonegoro merupakan salah satu kota industri pengolahan kayu jati di Indonesia. Produk-produk yang dihasilkan antara lain kusen, daun pintu dan jendela maupun mebeler. Banyaknya industri kecil menengah yang memproduksi barangbarang tersebut memungkinkan banyaknya limbah yang dihasilkan. Limbah yang dihasilkan dapat mencapai 25% dari volume bahan yang digunakan. Limbah tersebut dapat berupa sebetan,partikel maupun serbuk gergaji. Potensi ini perlu digunakan untuk memberikan manfaat atau nilai tambah bagi produk utamanya, yaitu dengan memanfaatkan limbah-limbah tersebut untuk pembuatan papan tiruan seperti papan partikel. Salah satu bentuk realisasi kepedulian terhadap limbah kayu yaitu ditunjukkan oleh salah satu produsen mebel di Bojonegoro yaitu Shri Redjeki Mebel yang berlokasi di Jalan Sawunggaling No.57-A, Kadipaten, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro. Shri Redjeki Mebel telah beroperai sejak tahun 2011. Shri Redjeki Mebel mampu mengolah limbah kayu jati menjadi papan limbah jati. Papan dari limbah kayu jati ini memiliki mutu terjamin karena kayu dipastikan telah memasuki tahap pengeringan pabrikasi sehingga keawetannya terjaga. 1 Biasanya papan limbah jati digunakan untuk bahan baku furniture, housing component (komponen rumah), kitchen set, lantai dan kerajinan kayu lainnya. MERAK (Meja dan Rak) Eco Friendly adalah salah satu produk kayu yang memanfaatkan produk limbah kayu jati Shri Redjeki Mebel guna mendorong pemanfaatan limbah kayu yang selama ini tak terpakai. MERAK (Meja dan Rak) Eco Friendly diharapkan mampu membantu pemerintah dalam penanganan limbah sekaligus guna meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Bojonegoro. MERAK (Meja dan Rak) Eco Friendly disesain minimalis sehingga tidak membutuhkan tempat yang luas namun MERAK (Meja dan Rak) Eco Friendly tetap mampu memunculkan kesan modern, mewah dan elegan. 1.2 Tujuan Berdasarkan uraian pada latar belakang, tujuan dari pembuatan produk ini adalah sebagai berikut : 1) Memenuhi kebutuhan manusia di bidang properti. 2) Menciptakan produk yang praktis dalam penggunaan. 3) Menciptakan produk dengan kualitas penggunaan yang maksimal. Sementara tujuan dari pembuatan makalah ini berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan adalah sebagai berikut : 1) Mengetahui proses pembuatan produk sejak tahap perencanaan. 2) Mengetahui manfaat produk secara terperinci. 3) Menganalisa dari segi keuangan dalam pembuatan produk. 1.3 Manfaat Berdasarkan uraian pada latar belakang, manfaat / kegunaan dari pembuatan produk ini adalah untuk memenuhi beberapa kebutuhan yang dapat dikemas dalam satu produk, dengan rincian manfaat / kegunaannya sebagai berikut : 1) Memenuhi kebutuhan manusia utamanya pelajar yakni meja belajar. 2) Memenuhi kebutuhan untuk tempat meletakkan barang (seperti kosmetik bagi perempuan atau buku bagi pelajar). 2 Sementara manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut : 1) Masyarakat Umum Memberikan informasi tentang inovasi pada properti berupa produk furniture. Memberikan satu pilihan baru yang dapat dijadikan pilihan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. 2) Mahasiswa Meningkatkan kreatifitas untuk mencari inovasi-inovasi baru dalam dunia teknik sipil. 1.4 Profil Perusahaan 1.4.1 Nama Perusahaan Perusahaan yang penulis bentuk bernama agrapanafurnicraft.co yaitu Agrapana Furniture Craft Corporation. Agrapana itu sendiri berasal dari bahasa sanskerta yang memiliki arti sumber hidup yang utama. Furniture adalah istilah yang digunakan untuk perabot rumah tangga. Craft adalah kerajinan. Sedangkan untuk corporation merupakan perusahaan. Jadi agrapanafurnicraft.co merupakan perusahaan kerajinan yang bergerak dibidang perabot rumah tangga yang dijadikan sebagai sumber kehidupan yang utama. Nama perusahaan ini dipilih berdasarkan pertimbangan visi dari perusahaan yaitu menghasilkan produk yang berguna dan harapan kedepannya perusahaan akan berdiri kuat. 1.4.2 Logo Perusahaan Logo perusahaan memiliki rupa yang menunjukkan identitas perusahaan baik dari segi perusahaan itu sendiri maupun nama perusahaan. Agrapana itu sendiri berasal dari bahasa sanskerta yang memiliki arti sumber hidup yang utama. Furniture adalah istilah yang digunakan untuk perabot rumah tangga. Craft adalah kerajinan. Sedangkan untuk corporation merupakan perusahaan. Perusahaan Agrapana Furniture Craft Corporation merupakan perusahaan kerajinan yang bergerak dibidang perabot rumah tangga yang dijadikan sebagai sumber kehidupan yang utama. Logo Agrapana Furniture Craft Corporation ini memiliki wujud 3 desain yang disesuaikan. Makna perusahaan itu sendiri diwujudkan dalam bentuk logo perusahaan Agrapana Furniture Craft Corporation di bawah ini. Gambar 1.1 Logo Perusahaan 1.4.3 Visi dan Misi Visi Menjadi mitra / partner strategis yang sanggup memberikan kepuasan, minat sekaligus Customer ataupun Corporate industri furniture yang kenyamanan, Customer. Sehingga berdaya saing kuat, bagi Personal terwujudnya berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Misi 1) Membuat furniture dengan jaminan mutu bahan yang sangat baik, sehingga pada akhirnya mampu menghasilkan furniture yang berkualitas. 2) Mengembangkan usaha sehingga dapat bersaing dipasar domestik dan internasional. 3) Mencapai sukses dan mengutamakan kepuasan konsumen 4 1.4.4 Value Perusahaan memberikan harga rendah tetapi tidak di semua harga yang artinya kualitas, integritas, pelayanan dan hal-hal yang berkaitan dengan kepuasan tidak turut dipatok rendah melainkan sebaliknya. 1.4.5 Motto Perusahaan Motto agrapanafurnicraft.co adalah “Best furniture, for now and in the future.” 1.5 Visualisasi Produk Gambar Perspektif (Open) Gambar Tampak Depan Gambar Perspektif (Close) Gambar Tampak Samping Kiri (Close) Gambar Tampak Samping Gambar Tampak Samping Kanan (Open) Kanan (Close) 5 Gambar Tampak Belakang Gambar Tampak Atas (Close) Gambar Tampak Samping Kiri (Open) Gambar Tampak Atas (Open) Gambar Tampak Bawah Gambar Tampak Bawah (Close) (Open) Gambar 1.2 Produk Usaha MERAK Eco Friendly 1.6 Spesifikasi Produk Spesifikasi produk merupakan pedoman kerja yang harus dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan atau bagian produksi fabrikasi dalam sebuah industri atau oleh kontraktor dalam bidang jasa konstruksi (Wasito, 2014). 1.6.1 Nama Produk Produk yang akan diproduksi ini merupkan sebuah furnitur (peralatan rumah/ruangan), nama produk ini yaitu MERAK Eco Friendly yang memiliki kepanjangan yaitu Meja dan Rak yang ramah lingkungan. 6 1.6.2 Manfaat Produk Produk yang kami ciptakan memiliki banyak manfaat sesuai dengan tujuannya yaitu sebagai produk multifungsi, berikut adalah beberapa macam manfaat produk ini : 1) Untuk meja belajar di sisi kirinya 2) Untuk menyimpan beberapa barang dalam laci 3) Sebagai tempat menaruh barang di sisi atas loker lemari (bisa berupa kosmetik jika penggunanya adalah perempuan) 4) Sebagai tempat menaruh buku di atas meja belajar 1.6.3 Jenis Produk Produk yang akan kami buat merupakan sebuah mebel meja dan lemari yang desainnya dijadikan satu. Produk ini berbahan dasar kayu yang pada tahap produksi nantinya akan direncanakan sedemikian rupa supaya kebutuhan akan bahan dasarnya sesuai dan tidak berlebih sehingga menjadikan harga jual yang terjangkau pula. MERAK Eco Friendly ini merupakan produk kayu yang memanfaatkan produk limbah kayu jati Shri Redjeki Mebel guna mendorong pemanfaatan limbah kayu yang selama ini tak terpakai. 1.6.4 Ukuran Produk MERAK Eco Friendly memiliki ukuran 64 cm untuk panjang, 48 cm untuk lebar, dan 160 cm untuk tinggi. Produk dibuat dengan detail potongan-potongan yang sudah ditentukan. (terlampir). 1.6.5 Keunggulan Produk Produk ini memiliki berbagai macam keunggulan yakni : 1) Memiliki lebih dari satu fungsi atau bisa disebut dengan multifungsi dibandingkan dengan produk lain yang mayoritas hanya memiliki satu fungsi saja. 2) Penggunaan produk ini dapat membuat sebuah ruangan terlihat lebih luas karena desain produk yang memang dibuat muat dalam luasan ruang yang kecil. 7 3) Desain yang ditawarkan dalam produk ini tidak ketinggalan zaman dan tetap modern dengan harga yang terjangkau sehingga membuat sebuah ruangan tetap terlihat elegan dengan penggunaannya. 1.6.6 Sasaran Produk Target konsumen produk ini adalah masyarakat yang membutuhkan mebel dengan penggunaan yang multifungsi di tengah keterbatasan ketersediaan luas ruangan seperti masyarakat yang barusaja memiliki rumah baru dan sedang memenuhi perabot rumahnya yang tidak memiliki luas begitu besar, pengusaha kos-kosan yang membutuhkan perabot dengan kegunaan maksimal demi memenuhi fasilitas kamar kosan, siswa SD SMP SMA yang membutuhkan fasilitas berupa meja dan rak yang tidak terlihat riweh sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari, maupun owner sebuah apartemen yang menawarkan ruangan-ruangannya yang memiliki kegunaan maksimal praktis tetapi tetap menarik sehingga membutuhkan produk mebel yang tepat pula. 1.6.7 Peluang Usaha 1) Desain produk yang menarik dan multifungsi. 2) Lokasi penjualan produk yang strategis dan berada di kawasan perkotaan padat penduduk. 3) Fasilitas yang memadai. 1.6.8 Ancaman Usaha Adanya pesaing yang menjual jenis produk yang sama berupa mebel meja dan rak gantung dengan harga yang lebih murah ataupun desain yang lebih menarik. 8 BAB II METODOLOGI PELAKSANAAN Adanya sebuah produk tidak semata-mata jadi begitu saja, sebelum terciptanya produk tersebut tentu melalui serangkaian proses dari tahap perencanaan sampai pelaksanaan. Kami juga melakukan penelitian terlebih dahulu. Penelitian yang kami buat termasuk penelitian yang memiliki serangkaian kegiatan penyelidikan, mendiskripsikan dan menganalisa secara intensif dan terperinci. Penelitian ini memerlukan banyak sumber dalam pengembangannya. Dalam hal ini implementasi teori pengertian dengan penelitian ini diwujudkan dengan menyusun desain secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan di lapangan dan di pasar. Metode yang kami laksanakan dalam mewujudkannya ditempuh dengan alur sebagai berikut : 1. Penelitian terhadap kebutuhan dan selera pasar 11. Perbaikan 11. Produk siap dijual 10. Tidak sesuai 10. Sesuai 2. Menentukan jenis produk sesuai hasil penelitian 3. Menentukan batas modal 9. Simulasi dan uji coba hasil pembuatan 4. Menentukan bahan yang akan digunakan 5. Merencanakan desain produk sesuai dengan hasil penelitian dan jenis bahan 8. Pembuatan produk 6. Menganalisa dan menghitung produk secara ekonomi sesuai dengan desain 9 7. Meempersiapkan bahan peralatan dan tenaga kerja Berikut adalah beberapa rincian dan penjelasan dari alur-alur yang telah digambarkan pada bagan di atas: 2.1 Modal Awal Dalam setiap usaha dibutuhkan modal awal untuk terciptanya suatu produk. Modal dapat diperoleh dari dana pribadi yang memang sudah dipersiapkan atau dikumpulkan sejak lama, anggaran dana yang diperoleh dari pihak perusahaan, maupun dari hasil meminjam di suatu bank yang memang terikat kerja sama sejak awal berdirinya perusahaan. Pada produksi produk MERAK Eco Friendly ini modal awal yang disediakan adalah sebesar Rp 150,000,000. Penentuan modal awal ini sudah melalui pertimbangan-pertimbangan tertentu seperti berapa banyak produk yang akan dihasilkan dalam satu kali produksi, maupun dari pengalaman produksi produk lain sebelumnya. Untuk menentukan apakah modal awal ini cukup untuk membangun usaha ini termasuk dalam modal untuk awal produksi produk dapat dilihat pada bab selanjutnya yakni bab analisa ekonomi. 2.2 Desain Produk Pembuatan desain MERAK Eco Friendly dilakukan dengan menggunakan aplikasi CAD untuk menggambar sketch produk. Ukuran produk ini adalah 160 x 48 x 64 cm dengan digambar per potongan untuk memudahkan dalam pelaksanaan proses produksi. 2.3 Analisa Ekonomi Analisa ekonomi dilakukan secara terperinci mengingat terbatasnya modal yang disediakan. Ketelitian dalam aspek ini juga dibutuhkan karena berkaitan dengan laba/rugi yang nantinya akan menjadi profit perusahaan. Analisa ekonomi dari produk MERAK Eco Friendly ini akan dibahas lebih lanjut pada bab selanjutnya. 10 2.4 Persiapan Alat dan Bahan / Material Alat dan bahan yang harus disiapkan sebelum proses produksi adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Daftar Kebutuhan Alat dan Bahan Alat Bahan / Material Gergaji Mesin Pemotong Kayu Papan Limbah Kayu Jati Meteran Kayu Jati Penggaris Lem Kayu Pensil Cat Minyak Kuas Cat Cat Kilat/ Plitur Kuas Lem Handle Mesin Bor Kayu Paku Ampelas Engsel Palu Baut Mur Ketam Kayu Alat Pahat Kayu 2.5 Tahap Produksi 2.5.1 Proses Pemotongan Kayu Proses pemotongan kayu disesuaikan dengan desain yang sudah ditentukan. 2.5.2 Penghalusan Kayu Pembuatan kayu yang sudah dipotong-potong per bagian yang sudah ditentukan kemudian di haluskan dengan menggunakan ampelas. Penghalusan kayu ini dilakukan untuk menambah kualitas produk yang lebih bagus. 2.5.3 Perangkaian Produk Proses merangkai kayu menjadi produk meja lemari sesuai desain dengan cara dilem per bagian yang sudah ditentukan menggunakan lem kayu dan dipasangkan beberapa paku di bagian yang telah ditentukan. 11 2.5.4 Pengecatan Produk Proses pengecetan produk sesuai dengan desain yang telah ditentukan. Dimana pengecatan ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang lebih menarik dilihat. 2.5.5 Pelapisan Produk Selanjutnya adalah proses pelapisan produk dengan plitur khusus agar terlihat mengkilat dan dapat menghasilkan nilai jual yang lebih tinggi. 12 BAB III MANAJEMEN DAN PENGORGANISASIAN 3.1 Aspek Manajemen dan Organisasi 3.1.1 Identitas Bisnis Nama : Agrapana Furniture Craft Corporation Bentuk Badan Usaha : Usaha Perseorangan Jenis Usaha : Produksi dan Perdagangan Mebel dan Furnitur Pelaksana : Tim Perusahaan Pemilik : Yopy Novitasari 3.1.2 Legalitas Bisnis Kelayakan legalitas bisnis adalah kelayakan akan surat izin perusahaan yang dapat menunjukan integritas perusahaan itu sendiri yang dapat membuat konsumen mempercayai kualitas perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan ini menekankan izin pada surat izin mendirikan bangunan, surat izin gangguan, surat izin usaha, surat tanda daftar perusahaan perorangan, notaris dan penjabat pembuatan akta di Malang, nomor pokok wajib pajak, dan surat ijin perdagangan. 3.1.3 Pengorganisasian Suatu perusahaan tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya suatu sistem untuk mengendalikannya. Maka dari itu dibutuhkan suatu pengorganisasian yang baik dan tepat. Pengorganisasian perusaahn tersebut didasarkan atas pemisahan tugas dan tanggung jawab. Pemisahan tugas dan tanggung jawab juga merupakan aspek penting dalam suatu perusahan agar keduanya dapat berjalan dengan baik maka perlu dibangun suatu sistem organisasional. Sistem organisasional perusahaan terbagi atas beberapa bagian sesuai dengan bidangnya mulai dari owner perusahaan itu sendiri, bagian keuangan perusahaan, peneliti dan perancanaan produk, bagian produksi hingga bagian pemasaran. Kesemuanya saling berhubungan dan dijadikan penentu suksesnya sebuah perusahaan itu sendiri. Struktur 13 organisasi perusahaan Agrapana Furniture Craft Corporation ini adalah sebagai berikut : Owner Keuangan Peneliti dan Perencanaan Produk Produksi Pemasaran Bagian pemotongan Bagian perkayuan Bagian Perakitan Bagian Pengecatan Bagian Finishing Gambar 3.1 Susunan Organisasi Perusahaan 14 Berikut merupakan tugas dan wewenang tiap bagian pada Agrapana Furniture Craft Corporation: Tabel 3.1 Tugas dan Wewenang Bagian-bagian Organisasi Peneliti dan Ketua Keuangan Perencanaan Produksi Pemasaran Produk Mengawasi Mengatur Melakukan Memilih Memasarkan produksi keuangan penelitian pada bahan baku hasil pasar produksi Bertindak Mengatur Mendesain Mengawasi Menentukan sebagai pembelian produk kualitas bahan target pasar marketing barang baku baku Melaksanakan Merencanakan Melaksanakan Memberi / memberi anggaran produksi dan diskon perintah untuk ke pengemasan apabila produksi depan konsumen membeli dalam jumlah besar 3.2 Analisa Pekerjaan 3.2.1 Kompetensi Tenaga Kerja Tenaga kerja yang akan direkrut/diperlukan untuk menjalankan usaha memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) Tukang yang masuk dalam bagian produksi harus memiliki keterampilan dalam bidang mebel dan furnitur. 2) Kepala pengawas masing-masing bagian harus memiliki keterampilan dalam mengawasi dan memiliki jiwa leadership yang baik. 3) Setiap karyawan harus memiliki basic yang sesuai dengan tiap bidangnya 4) Semua karyawan mampu melaksanakan tugas dan wewenangnya dengan baik bahkan dalam keadaan tertekan karena proses produksi sekalipun 15 5) Semua karyawan memiliki sikap yang jujur, berhati-hati dan bekerja keras dalam bekerja. 6) Usia maksimal 40 tahun 3.2.2 Kompensasi Kompensasi yang akan diterima seluruh karyawan atas keja kerasnya dalam mendukung dan membantu jalannya usaha yaitu dengan pemberian gaji sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui, pemberian bonus pada waktu-waktu tertentu, juga pemberian izin apabila terdapat karyawan yang berhalangan masuk kerja dengan syarat alasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. 16 BAB IV ANALISIS EKONOMI 4.1 Kebutuhan Dana 4.1.1 Biaya Investasi Biaya yang digunakan untuk membeli barang-barang investasi atau biaya pertama kali saat akan membuka usaha diantaranya sebagai berikut : Tabel 4.1 Investasi Tanah dan Bangunan No. Jenis Investasi 1 Tanah 2 Bangunan Vol Satuan Harga/sat 12 x 15 m² Rp 500,000 Rp 90,000,000 1 bh Rp35,000,000 Rp 35,000,000 Jumlah Total Jumlah Rp 125,000,000 Tabel 4.2 Investasi Peralatan Kantor No Jenis Bahan Vol Satuan Harga/sat Jumlah 1 Meja dan kursi tamu 1 set Rp 3,500,000 Rp 3,500,000 2 Kursi putar 2 bh Rp Rp 500,000 3 Komputer 2 bh Rp 5,000,000 Rp 10,000,000 4 File Cabinet 2 bh Rp 1,250,000 Rp 2,500,000 5 Telepon Kabel 2 bh Rp Rp 320,000 250,000 160,000 Jumlah Total Rp 16,820,000 Tabel 4.3 Investasi Mesin Produksi No Jenis Bahan 1 Mesin potong kayu Vol Satuan Harga/sat 2 bh Rp 1,190,000 Jumlah Rp 2,380,000 Rp 2,380,000 modern mektek MT 583 Jumlah Total 17 4.1.2 Perhitungan Volume Produk 1) Menghitung Volume Kebutuhan Kayu Berikut adalah lanjutan rincian perhitungan volume kebutuhan kayu berdasarkan perhitungan total panjang kayu dan luas kayu pada tabel di atas : Volume Balok I 2.5 x 5 = (160 cm x 2.5 cm x 5 cm) x 2 = (1.6 m x 0.025 m x 0.05 m) x 2 = 0.004 m3 Volume Balok II 2.5 x 5 = (160 cm x 2.5 cm x 5 cm) x 2 = (1.6 m x 0.025 m x 0.05 m) x 2 = 0.0042 m3 Total Volume Balok = 0.004 + 0.0042 = 0.0082 m3 Volume Papan Kayu I = 7.08 cm2 x 1.5 cm = 0.0708 m2 x 0.015 m = 0.00106 m3 Volume Papan Kayu II = 11.8 cm2 x 1.5 cm = 0.118 m2 x 0.015 m = 0.00177 m3 Volume Papan Kayu III = 16.52 cm2 x 1.5 cm = 0.1652 m2 x 0.015 m = 0.00248 m3 Volume Papan Kayu IV = 19.47 cm2 x 1.5 cm = 0.1947 m2 x 0.015 m = 0.00292 m3 Volume Papan Kayu V = 24.19 cm2 x 1.5 cm = 0.2419 m2 x 0.015 m = 0.00363 m3 Volume Papan Kayu VI = (4.72 cm2 x 1.5 cm) x 4 = (0.0472 m2 x 0.015 m) x 4 = 0.00283 m3 Total Volume Papan = 0.01469 m3 18 2) Menghitung Volume Kebutuhan Cat Minyak Luas Balok Kayu I = [(168 cm x 2.5 cm)2 + (168 cm x 5 cm)2 + (2.5 cm x 5 cm)2] = 0.48 m2 Luas Balok Kayu II = [(160 cm x 2.5 cm)2 + (160 cm x 5 cm) 2 + (2.5 cm x 5 cm)2] = 0.504 m2 Luas Papan Kayu I = [(12 cm x 59 cm) 2 + (12 cm x 1.5 cm) 2 + (59 cm x 1.5 cm) 2] = 0.1452 m2 Luas Papan Kayu II = [(20 cm x 59 cm) 2 + (20 cm x 1.5 cm) 2 + (59 cm x 1.5 cm) 2] = 0.242 m2 Luas Papan Kayu III = [(28 cm x 59 cm) 2 + (28 cm x 1.5 cm) 2 + (59 cm x 1.5 cm) 2] = 0.3388 m2 Luas Papan Kayu IV = [(33 cm x 59 cm) 2 + (33 cm x 1.5 cm) 2 + (59 cm x 1.5 cm) 2] = 0.3993 m2 Luas Papan Kayu V = [(41 cm x 59 cm) 2 + (41 cm x 1.5 cm) 2 + (59 cm x 1.5 cm) 2] = 0.4961 m2 Luas Papan Kayu VI = [(8 cm x 59 cm) 2 + (8 cm x 1.5 cm) 2 + (59 cm x 1.5 cm) 2] x 4 = 0.458 m2 Total Luas = 3.0634 m2 Daya Sebar Cat = 12 m2/liter 𝟑.𝟎𝟔𝟑𝟒 𝒎𝟐 Maka cat yang dibutuhkan= 𝟏𝟐 𝒎𝟐 /𝒍𝒊𝒕𝒆𝒓 = 0.2552 liter 19 3) Menghitung Volume Kebutuhan Cat Plitur Perhitungan didasarkan pada ukuran yang telah dipaparkan dan cara perhitungannya sama dengan perhitungan volume kebutuhan cat minyak. Luas Balok Kayu I = [(168 cm x 2.5 cm)2 +(168 cm x 5 cm) 2 + (2.5 cm x 5 cm)2] = 0.48 m2 Luas Balok Kayu II = [(160 cm x 2.5 cm)2 +(160 cm x 5 cm) 2 + (2.5 cm x 5 cm)2] = 0.504 m2 Luas Papan Kayu I = [(12 cm x 59 cm) 2 + (12 cm x 1.5 cm) 2 + (59 cm x 1.5 cm) 2] = 0.1452 m2 Luas Papan Kayu II = [(20 cm x 59 cm) 2 + (20 cm x 1.5 cm) 2 + (59 cm x 1.5 cm) 2] = 0.242 m2 Luas Papan Kayu III = [(28 cm x 59 cm) 2 + (28 cm x 1.5 cm) 2 + (59 cm x 1.5 cm) 2] = 0.3388 m2 Luas Papan Kayu IV = [(33 cm x 59 cm) 2 + (33 cm x 1.5 cm) 2 + (59 cm x 1.5 cm) 2] = 0.3993 m2 Luas Papan Kayu V = [(41 cm x 59 cm) 2 + (41 cm x 1.5 cm) 2 + (59 cm x 1.5 cm) 2] = 0.4961 m2 Luas Papan Kayu VI = [(8 cm x 59 cm) 2 + (8 cm x 1.5 cm) 2 + (59 cm x 1.5 cm) 2] x 4 = 0.458 m2 Total Luas = 3.0634 m2 Daya Sebar Cat = 12 m2/liter 20 𝟑.𝟎𝟔𝟑𝟒 𝒎𝟐 Maka cat yang dibutuhkan= 𝟏𝟐 𝒎𝟐 /𝒍𝒊𝒕𝒆𝒓 = 0.2552 liter 4.1.3 Anggaran Bahan Baku Anggaran bahan baku merupakan anggaran yang dikeluarkan untuk pengadaan bahan baku yang digunkan unruk proses produksi. 4.1.4 Biaya Bahan Baku Biaya bahan baku adalah semua biaya yang harus dibayarkan untuk membeli komponen-komponen bahan baku yang digunakan pada satu unit produk. Tabel 4.4 Biaya Bahan Baku No. Nama Barang Vol Sat Harga/unit Jumlah Papan limbah 1 kayu jati 0.01469 m³ Rp 650,000 Rp 95,49.15 2 Kayu jati 0.0082 m³ Rp 15,000,000 Rp 123,000 3 Lem kayu 1 kg Rp 13,000 Rp 13,000 4 Cat minyak 0.2552 lt Rp 75,000 Rp 19,146 5 Cat kilat / plitur 0.2552 lt Rp 20,000 Rp 5,106 6 Handle 2 bh Rp 20,000 Rp 40,000 7 Paku 5 kg Rp 36,000 Rp 1,800 8 Engsel 2 bh Rp 13,000 Rp 26,000 9 Baut Mur (isi 10) 8 pcs Rp 8,000 Rp 6,400 Rp 244,001 Jumlah Total 4.1.5 Biaya Alat Produksi Biaya alat produksi adalah semua biaya yang harus dibayarkan untuk pemakaian alat yang digunakan pada satu unit produk. 21 Tabel 4.5 Biaya Alat Produksi No. Nama Barang Vol Sat Harga/unit Jumlah 1 Gergaji mesin 1 bh Rp 495,000 Rp 495,000 2 Meteran 2 bh Rp 60,000 Rp 120,000 3 Penggaris 2 bh Rp 2,500 Rp 5,000 4 Pensil 2 bh Rp 2,000 Rp 4,000 5 Kuas cat 4 bh Rp 5,000 Rp 20,000 6 Kuas lem 2 bh Rp 16,000 Rp 32,000 7 Mesin bor kayu 2 bh Rp 215,000 Rp 430,000 8 Ampelas 1 roll Rp 15,000 Rp 15,000 9 Palu 5 bh Rp 26,220 Rp 131,100 10 Ketam kayu 1 bh Rp 405,000 Rp 405,000 11 Alat pahat kayu 1 set Rp 100,000 Rp 100,000 Jumlah Total Rp 1,757,100 4.1.6 Biaya Mesin dan Suku Cadang Biaya mesin dan suku cadang merupakan biaya yang harus dibayarkan untuk penggunaan mesin, suku cadang yang harus diganti, serta bahan bakar atau sumber energi yang digunakan untuk menjalankan mesin. Tabel 4.6 Biaya Operasional Mesin No. Proporsi Jenis Pembiayaan Harga Jumlah 1 5.5 Listrik Rp 850 Rp 4,675 2 0.12 Perawatan ketam Rp 15,000 Rp 1,800 3 0.006 Suku cadang/mata ketam Rp 120,000 Rp 720 Jumlah biaya pengerjaan 12 lembar papan Rp 7,195 Biaya pengerjaan 1 lembar papan Rp 599.58 Perhitungan biaya mesin dan suku cadanguntuk mengerjakan satu lembar papan adalah sebagai berikut : Kapasitas kerja mesin : 60 menit/5 menit 22 = 12 lembar/jam Artinya setiap jam mesin dapat mengerjakan 12 lembar dengan masing-masing lembar membutuhkan waktu 5 menit. Kebutuhan listrik per jam : 5 kwh/jam + 10 % = 5.5 kwh/jam Kebutuhan perawatan mata ketam 100 lbr = 12/100 = 0.12 kali Mata ketam memiliki daya tahan pemakaian sampai 100 lembar, maka dari itu apabila dalam satu jam dapat diselesaikan 12 lembar papan, kebutuhan perawatan mata ketamnya adalah 0.12 kali. Kapasitas mata ketam : 20 kali perawatan x 100 lembar = 0.006 buah. 4.1.7 Biaya Lain-lain Tabel 4.7 Biaya Lain-lain No. Nama Barang Vol Satuan Harga/sat Jumlah 1 Survey pasar 1 kali Rp 100,000 Rp 100,000 2 Pemasaran 1 kali Rp 150,000 Rp 150,000 3 Transport 1 kali Rp Rp 75,000 Jumlah Total 75,000 Rp 325,000 4.1.8 Biaya Tenaga Kerja Produksi Untuk menyelesaikan satu produk dibutuhkan waktu 12 jam. Karena durasi bekeja dalam satu hari adalah 8 jam, maka waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan 1 produk adalah 1,5 hari. Sehingga perhitungan biaya tenaga produksi menjadi seperti di bawah ini : Tabel 4.8 Biaya Tenaga Produksi No. Jumlah Keahlian Tenaga Upah/hari Upah Total 1 1 Kepala tukang kayu Rp 75,000 Rp 112,500 2 30 Tukang kayu Rp 65,000 Rp 2,925,000 3 10 Pekerja/kuli Rp 55,000 Rp 825,000 Jumlah upah pengerjaan 1 m³ kayu R Upah pengerjaan 1 produk Rp 23 3,862,500 88,416 4.1.9 Anggaran Tenaga Kerja Tabel 4.9 Biaya Operasional Tetap No. Jenis Biaya Jml Harga/sat Jumlah 1 Gaji Karyawan 5 Rp 450,000 Rp 2,250,000 2 Biaya penyusutan mesin 1 Rp 30,000 Rp 30,000 3 Biaya penyusutan komputer 1 Rp 100,000 Rp 100,000 4 Biaya penyusutan motor 1 Rp 100,000 Rp 100,000 Rp 2,480,000 Jumlah Total 4.1.10 Anggaran Produksi Satu produk MERAK dapat diselesaikan dalam kurun waktu 1,5 hari dengan jam kerja 8 jam/hari. Berdasarkan kebutuhan waktu dalam penyelesaiannya, maka anggaran produksi pada setiap pembuatan produk adalah sebagai berikut : Tabel 4.10 Biaya Total Setiap Satu Produksi No. Uraian Jumlah 1 Biaya bahan baku Rp 244,001 2 Biaya operasional mesin Rp 599.58 3 Biaya tenaga kerja Rp 88,416.49 Rp 351,420 Rp 684,437 4 Biaya alat produksi (dihitung tiap 5 produk) Jumlah Total 4.2 Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan dalam memproduksi suatu produk. 𝐻𝑃𝑃 = = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑅𝑝 684,437 0.67 = Rp 1,021,548 24 Rencana keuntungan pada setiap produksi diambil sebesar 25 % dari harga pokok produksi. Keuntungan = 25 % x HPP = 25 % x Rp 1,021,548 = Rp 255,386.99 4.3 Anggaran Modal Usaha Modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha produksi MERAK (Meja dan Rak) Eco Friendly merupakan kumulatif dari biaya investasi ditambah dengan modal kerja. Tabel 4.11 Biaya Modal Usaha No. Jenis Kebutuhan Biaya Jumlah 1 Biaya Tanah dan Bangunan Rp 125,000,000 2 Investasi Mesin Produksi Rp 2,380,000 3 Investasi Peralatan Kantor Rp 16,820,000 4 Biaya Bahan Baku Rp 380,619 5 Biaya Alat Produksi Rp 1,757,100 6 Biaya Operasional Mesin Rp 599.58 7 Biaya Lain-lain Rp 325,000 8 Biaya Operasional Tetap Rp 2,480,000 9 Biaya Tenaga Kerja Rp 168,999.05 Rp 149,312,318 Jumlah Total 4.4 Anggaran Pendapatan Tabel 4.12 Penentuan Harga Penjualan No. Uraian Jumlah 1 Harga Pokok Produksi Rp 1,021,548 2 Keuntungan 25 % Rp 255,386.99 Rp 1,276,935 Total Harga Pokok Penjualan 25 4.5 Analisa Break Even Point (BEP) Titik impas atau dalam bahasa perdagangan dan industri lebih dikenal dengan BEP (Break Event Point), yaitu merupakan titik balik dimana jumlah biaya operasi telah tertutupi oleh pendapatan penjualan atau titik kembali modal. Perhitungan titik impas produk MERAK adalah sebagai berikut: 1) Biaya Operasional Tetap (BT) = Rp 2,480,000 2) Harga Penjualan (HP) = Rp 1,276,935 3) Biaya Per Unit Produk (BUP) = Rp 4) Jumlah Unit Produk yang Terjual (Jup) = 684,437 𝐵𝑇 𝐻𝑃−𝐵𝑢𝑝 Rp 2,480,000 = Rp 1,276,935− Rp 684,437 = 4 Unit 4.6 Titik Impas Pendapatan Titik impas merupakan titik balik dimana jumlah biaya operasi telah tertutupi oleh pendapatan penjualan atau titik kembali modal. Perhitungan titik impas dipengaruhi oleh penjualan, persentase keuntungan yang diperoleh, serta biaya operasional yang dikeluarkan terbagi atas biaya tetap dan biaya variabel. Titik Impas dapat dihitung sebagai berikut : Biaya tetap (BT) = Rp 2,480,000 Harga Penjualan (HP) = Rp 1,276,935 Biaya Per Unit Produk (BUP) = Rp 684,437 Jumlah Rupiah Penjualan (Jp) 𝐵𝑇 = 𝐵𝑇 + (𝐻𝑃−𝐵𝑢𝑝) 𝑥 𝐵𝑢𝑝 = Rp 2,480,000 + Rp 2,480,000 Rp 1,276,935− Rp 684,437 𝑥 Rp 684,437 = Rp 5,344,827 4.7 Waktu Pengembalian Waktu pengembalian adalah waktu yang diperlukan untuk mencapai titik impas. Menghitung titik impas (BEP) waktu pengembalian : Jumlah Unit Produk yang Terjual (Jup) = 4 unit Kapasitas Produksi Persatuan waktu (KP) = 0.67 produk/hari 26 Hari Kerja Persatuan Waktu (HK) = 8 jam/hari Waktu Pengembalian (WP) = 𝐽𝑢𝑝 𝐾𝑃 𝑥 𝐻𝐾 4 = 0.67 𝑥 8 = 48 hari Tabel 4.13 Rekapitulasi Biaya untuk Mendapatkan BEP Unit Biaya Tetap Harga Penjualan (BT) (HP) 0 Rp 2,480,000 1 Rp 2,480,000 Rp 1,276,935 2 BUP Rp - Total Pendapatan Laba/Rugi Rp - Rp 2,480,000 Rp 2,480,000 Rp 1,021,548 Rp 3,501,548 Rp 2,224,613 Rp 2,480,000 Rp 2,553,870 Rp 2,043,096 Rp 4,523,096 Rp 1,969,226 3 Rp 2,480,000 Rp 3,830,805 Rp 3,064,644 Rp 5,544,644 Rp 1,713,839 4 Rp 2,480,000 Rp 5,107,740 Rp 4,086,192 Rp 6,728,640 Rp 1,620,900 9 Rp 2,480,000 Rp 11,492,415 Rp 9,193,932 Rp 11,673,932 Rp 181,517 11 Rp 2,480,000 Rp 14,046,285 Rp11,237,028 Rp 13,717,028 Rp 329,257 13 Rp 2,480,000 Rp 16,600,154 Rp 13,280,124 Rp 15,760,124 Rp 840,031 15 Rp 2,480,000 Rp 19,154,024 Rp 15,323,219 Rp 17,803,219 Rp 1,350,805 17 Rp 2,480,000 Rp 21,707,894 Rp 17,366,315 Rp 19,846,315 Rp 1,861,579 19 Rp 2,480,000 Rp 24,261,764 Rp 19,409,411 Rp 21,889,411 Rp 2,372,353 21 Rp 2,480,000 Rp 26,815,634 Rp 21,452,507 Rp 23,932,507 Rp 2,883,127 23 Rp 2,480,000 Rp 29,369,504 Rp 23,495,603 Rp 25,975,603 Rp 3,393,901 25 Rp 2,480,000 Rp 31,923,374 Rp 25,538,699 Rp 28,018,699 Rp 3,904,675 27 Rp 2,480,000 Rp 34,477,244 Rp 27,581,795 Rp 30,061,795 Rp 4,415,449 29 Rp 2,480,000 Rp 37,031,114 Rp 29,624,891 Rp 32,104,891 Rp 4,926,223 31 Rp 2,480,000 Rp 39,584,984 Rp 31,667,987 Rp 34,147,987 Rp 5,436,997 33 Rp 2,480,000 Rp 42,138,854 Rp 33,711,083 Rp 36,191,083 Rp 5,947,771 = Penjualan dalam 1 bulan yaitu 21 unit. Berkaitan dengan laporan aliran kas per bulan. 27 BEP (BREAK EVENT POINT) Rp60 000 000 Modal Produksi Rp50 000 000 Untung Rp40 000 000 Rp30 000 000 Rp20 000 000 Rp10 000 000 Rugi Rp0 5 Titik Impas 10 15 20 25 30 35 Unit Produksi Gambar 4.1 Grafik BEP. Garis oranye menunjukkan harga penjualan (HP) sementara garis biru menunjukkan total pendapatan. 4.8 Laporan Aliran Kas Tabel 4.14 Aliran Kas Keterangan Posisi Awal Bulan 1 Bulan 2 A. Kas Masuk 1) Saldo kas awal Rp 904,883 2) Penjualan Rp 26,825,634 Rp 26,825,634 Rp 27,720,517 Rp 40,847,408.35 2) Bahan Baku Rp 4,880,021 Rp 4,880,021 3) Biaya Produksi Rp 8,808,721 Rp 8,808,721 3) Modal sendiri Rp 14,031,774.23 Rp150,000,000 4) Utang Total kas masuk Rp150,000,000 B. Kas Keluar 1) Investasi Rp 149,095,117 4) Biaya Umum 5) Biaya Bunga Total Kas Keluar Rp 149,095,117 Rp 13,688,743 Rp 13,688,743 C. Sisa Kas Rp 904,883 Rp 14,031,774 Rp 14,031,774 Rp 904,883 Rp 14,031,774 Rp 14,031,774 D. Angsuran Utang Saldo Kas Akhir 28 4.9 Rencana Laba Rugi Tabel 4.15 Rencana Laba Rugi Uraian Jumlah Total Hasil Penjualan 1) Penjualan tunai Rp 26,825,634 2) Penjualan kredit Jumlah Penjualan Rp 26,825,634 Jumlah Biaya Produksi Rp 2,652,495 Laba kotor Rp 24,163,139 Jumlah Biaya Operasi Rp 2,575,000 Laba Operasi Rp 5,107,739.83 Rp 5,107,739.83 Rp 5,107,739.83 Biaya Pokok Produksi 1) Bahan baku a. Persediaan awal b. Pembelian bahan baku Rp 4,880,021 Rp 2,652,495 c. Persediaan akhir 2) Tenaga Kerja a. Biaya tenaga kerja b. Biaya Umum Biaya Operasi 1) Gaji pemilik 2) Gaji karyawan Rp 2,250,000 Rp 325,000 3) Biaya administrasi 4) Beban lain-lain 5) Penyusutan 1) Bunga pinjaman Laba Sebelum Pajak 1) Pajak-pajak Laba Bersih 29 4.10 Neraca Awal Usaha Tabel 4.16 Neraca Awal Usaha Harta (Aktiva) Lancar 1 Kas Rp Utang (Pasiva) Lancar 904,883 1 Utang dagang 2 Bank 2 Utang modal 3 Piutang 3 4 Persediaan 4 Gaji dibayar di 5 5 muka Jumlah Harta Jumlah Utang Rp Lancar 904,883 - Lancar Harta Tetap Utang Jangka Panjang 1 Tanah Rp 90,000,000 1 Kredit Investasi 2 Bangunan Rp 35,000,000 2 Utang lain-lain 3 Mesin & Peralatan Rp 2,380,000 3 4 Inventaris Kantor Rp 16,820,000 4 Jumlah Utang 5 Kendaraan Jumlah 6 Jangka P. - Jumlah Utang - Rp 144,200,000 Akumulasi Penyusutan Jumlah Harta Rp 144,200,000 Tetap Harta Tak Berwujud 1 Modal Sewa dibayar di 1 Modal Awal muka 2 Perizinan 2 Akumulasi laba rugi 3 Amortasi (Paten) 3 Laba disetor JumlahHarta Tak Berwujud TOTAL HARTA Rp 144,200,000 30 Rp 150,000,000 Jumlah Modal Rp 150,000,000 TOTAL UTANG Rp 150,000,000 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan pada bab ini merupakan ulasan secara singkat mengenai rincian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya yakni Agrapana Furniture Craft Corporation bergerak di bidang usaha furnitur dan mebel dengan salah satu produk MERAK (Meja dan Rak) Eco Friendly dengan segala manfaat dan keunggulannya. Anggaran pokok produksi MERAK (Meja dan Rak) Eco Friendly membutuhkan modal sebesar Rp 1,021,548 dengan keuntungan penjualan 25 % sehingga Harga Penjualan menjadi Rp 1,276,935. Dengan harga penjualan sekian perusahaan akan mencapai titik impas pada saat penjualan unit ke 4 di bulan pertama. 31 DAFTAR PUSTAKA Prabowo, Dani. 2018. Kebutuhan Meningkat Peluang Industru Furnitur Tanah Air Makin Lebar. Diakses 2 November 2019. URL : https : // properti. Kompas /read/2018/01/10/180733621/kebutuhan .com -meningkat-peluang-industri-furnitur- tanah-air-makin-lebar Wasito, Hadi. 2014. Technopreneurship Bidang Industri Konstruksi. Malang: Aditya Media Publishing 32