MODUL PERKULIAHAN Matematika I (Fungsi) a. Konsep fungsi. b. Operasi pada fungsi. c. Fungsi komposisi dan fungsi invers. d. Macam-macam fungsi dan grafiknya. Fakultas Program Studi Fakultas Teknik Teknik Sipil Tatap Muka 01 Kode MK Disusun Oleh MK90016 Handaru Tampiko,Ir, MSc Abstract Kompetensi Dalam kehidupan sehari-hari anda sering menjumpai hubungan sesuatu dengan yang lainnya, baik hubungan antar manusia ataupun yang lainnya. Hubungan yang ada tersebut ada yang dapat dinyatakan dalam notasi matematika yang mana hal tersebut akan sangat bermanfaat bagi anda sebagai mahasiswa teknik sipil. Dalam modul ini Anda akan mempelajari 4 materi yaitu : Konsep fungsi, operasi pada fungsi, fungsi komposisi dan fungsi invers, Agar Mahasiswa : 1. Mengerti apa yang dimaksud dengan fungsi dan dapat menentukan relasii yang merupakan sebuah fungsi. 2. Dapat menggambarkan sebuah fungsi pada sistim koordinat Cartesian. 3. Mengenal macam-macam fungsi. 4. Mengenal apa yang dimaksud dengan :fungsi komposisi, fungsi invers, fungsi periodik, fungsi terbatas dan fungsi monoton. 5. Dapat menentukan komposisii fungsi. macam-macam fungsi dan 6. Dapat menentukan invers sebuah grafiknya. Pada materi 1 adalah fungsi. konsep fungsi, materi 2 adlah operasi pada fungsi, materi 3 fungsi komposisi dan inversnya, selanjutnya materi ke 4 adalah macam-macam fungsi dan grafiknya 1. Konsep Fungsi 1.1 Relasi antara dua himpunan Jika A dan B dua himpunan yang tidak kosong, maka didefinisikan: A B ( x, y ) x A dan y B, A B disebut hasil kali cartesian antara himpunan A dan B. Jika R (A B), maka R disebut relasi dari himpunan A ke himpunan B. Relasi dapat diartikan sebagai aturan yang mengawankan dua himpunan. Ada beberapa cara menyatakan relasi, yaitu: a. diagram panah b. himpunan pasangan berurutan c. grafik kartesius Contoh: Diketahui himpunan A { 1, 2, 4, 5} dan B { 1, 2, 3, 5}, nyatakan relasi dari A ke B dengan “dua lebihnya dari” ! Penyelesaian: B a. diagram panah A 5 c. Grafik kartesius B 4 1 2 4 5 1 2 3 5 3 2 0 11 1 2 3 4 5 A Gb. 1.1. contoh diagram panah Gb 1.2. contoh grafik kartesius b. himpunan pasangan berurutan {(1,1), (4,2), (5,3)} 1.2 Pemetaan atau fungsi Pemetaan atau fungsi f dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi yang menghubungkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota pada B. Pemetaan seperti ini biasa dinotasikan dengan 2015 2 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id f : x y atau y f(x) dibaca “f memetakan x ke y ” y dinamakan peta atau bayangan dari x oleh fungsi f. Himpunan semua peta/bayangan dari fungsi disebut daerah hasil (range). Jadi untuk suatu fungsi diperlukan syarat: a. Himpunan A sebagai daerah asal atau daerah definisi (domain). b. Himpunan B sebagai daerah kawan (kodomain). c. Himpunan R sebagai daerah hasil (range) d. Suatu relasi dari himpunan A ke himpunan B yang memetakan setiap anggota A dengan tepat satu anggota pada B, atau dengan kata lain setiap anggota A dipasangkan habis tetapi tidak boleh ada satu anggota A yang punya pasangan lebih dari atau kurang dari satu. Domain fungsi f biasanya dilambangkan dengan Df sedangkan range fungsi f biasanya dilambangkan dengan Rf. Contoh: 1) Diantara diagram panah berikut yang merupakan fungsi (pemetaan) dari A ke B adalah A B a. b. 3 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc B A B d. Gb.1.3. diagram panah 2015 B c. A A Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Penyelesaian: b adalah jawabnya, sebab setiap anggota A dipasangkan habis dan punya kawan tunggal a bukan fungsi sebab ada anggota A yang tidak punya kawan c bukan fungsi sebab ada anggota A yang punya kawan lebih dari satu d bukan fungsi sebab ada anggota A yang tidak punya kawan dan ada anggota A yang punya kawan lebih dari satu. 2) Diketahui suatu fungsi yang memetakan A {1, 8, 27} ke B {1, 2, 3, 4} dengan sifat “pangkat tiga dari” a) Buatlah diagram panahnya b) Tentukan domain, kodomain dan range fungsi tersebut. Penyelesaian: A B 1 1 8 2 27 3 a) 4 Gb. 1.4. diagram panah b) Domain fungsi (Df ) adalah A {1, 8, 27} Kodomain fungsi adalah B {1, 2, 3, 4} Range fungsi (Rf ) adalah R {1, 2, 3} Diagram panah di bawah ini menunjukkan kejadian khusus dari pemetaan yang disebut korespondensi satusatu. A B Gb. 1.5. korespondensi satusatu 2015 4 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Korespondensi satusatu adalah pemetaan yang menghubungkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota pada B dan menghubungkan setiap anggota B dengan tepat satu anggota pada A. Jika suatu fungsi f mempunyai daerah asal dan daerah kawan yang sama, misalkan D maka sering dikatakan fungsi f pada D. Jika daerah asal dari fungsi tidak dinyatakan maka yang dimaksud adalah himpunan semua bilangan riil (). Untuk fungsifungsi pada kita kenal beberapa fungsi khusus antara lain: fungsi linier dan fungsi kuadrat. 2. Operasi Fungsi Seperti halnya dua bilangan a dan b dapat ditambahkan untuk menghasilkan sebuah bilangan a + b, demikian juga halnya dua buah fungsi baru f dan g, walaupun fungsi bukanlah suatu bilangan. Operasi jumlah, selisih, hasil kali dan hasil bagi pada dua buah fungsi didefinisikan sebagai berikut. Misalkan f dan g terdefinisi pada himpunan D, maka : 1. (f + g) (x) = f(x) + g(x), untuk setiap x D. 2. (f - g) (x) = f(x) - g(x), untuk setiap x D. 3. (f . g) (x) = f(x) . g(x), untuk setiap x D. 4. (k . f) (x) = k. f(x), untuk setiap x D dan k adalah konstanta. f f ( x) x , untuk setiap x D dan g(x) 0. g ( x) g 5. Jika domain f adalah Df dan domain g adalah Dg maka domain untuk operasi fungsi f dan g diatas adalah Df Dg. Contoh : Jika f(x) = 1 x 1 x dan g(x) = , dengan masing-masing domain : Df = {x | x -1} dan Dg 1 x x = {x | x 0}, maka dapat ditentukan operasi fungsi berikut : 1 x 1 x 2x 2 x 1 1. (f + g) (x) = f(x) + g(x) = + = , dengan Df + g = R – {-1, 0} 1 x x x(1 x) 2. (f - g) (x) = f(x) - g(x) = 1 x 1 x x 1 = , dengan Df – g = R – {-1, 0} 1 x x x(1 x) 1 x 1 x 1 x , dengan Df . g = R – { -1, 0} = 1 x x x(1 x) 2 3. (f . g) (x) = f(x) . g(x) = 2015 5 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id f g 4. 1 x x f ( x) 1 x x = = , dengan Df / g = R – {-1} g ( x) 1 x 1 x x 1 x 5 5x , dengan D5.f = R – {-1}. = 1 x 1 x 5. (5. f) (x) = 5 . f(x) = 5 3. Fungsi Komposisi Jika diketahui dua fungsi f: A B dan g: B C maka fungsi komposisi g f : A C ditentukan oleh rumus (g f)(x) g(f(x)), x A. g f A C B g f g(f(x)) f(x) x Gb. 2.11. fungsi komposisi Catatan: g f dibaca “g komposisi f ”. Contoh: Diketahui f(x) x + 3 dan g(x) 5x, tentukan: 1. (f g)(x) dan (f g)(10) 2. (g f)(x) dan (g f)(10) Penyelesaian: 1. (f g)(x) f(g(x)) f(5x) 5x + 3 (f g)(10) 5.10 + 3 50 + 3 53 2. (g f)(x) g(f(x)) g(x + 3) 5(x + 3) 5x + 15 (g f)(10) 5.10 + 15 50 + 15 65 Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa f g g f , jadi komposisi fungsi tidak bersifat komutatif. Catatan: Syarat fungsi f dan g dapat dikomposisikan menjadi fungsi komposisi f g adalah Df Rg . Artinya irisan antara domain fungsi f atau Df dan range fungsi g atau Rg tidak kosong. 1. Komposisi dua fungsi atau lebih Misalkan f, g dan h adalah fungsi maka fungsi-fungsi tersebut dapat tersusun menjadi fungsi komposisi: 2015 6 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id a. (f g)(x) = f(g(x)) b. (f g h)(x) = f(g(h(x))) Contoh: Diketahui f(x) 4x 8 dan g(x) 3x2 dan h(x) 2x. Tentukan 1) (f g)(x) 2) (f f)(x) 3) (f g h)(x) Penyelesaian: 1) (f g)(x) f(g(x)) f(3x2) 4(3x2) 8 12x2 8 2) (f f)(x) f(f(x)) f(4x 8) 4(4x 8) 8 16x 40 3) (f g h)(x) f(g(h(x))) f(g(2x)) f(3(2x )2) f(12x 2) 4(12x 2) 8 48x 2 8 2. Sifat-sifat komposisi fungsi a. Operasi komposisi fungsi pada umumnya tidak bersifat komutatif f g g f b. Operasi komposisi fungsi pada umumnya bersifat assosiatif f (g h) = (f g) h c. Dalam operasi komposisi fungsi terdapat fungsi identitas, yaitu I(x) x, sehingga berlaku: I f f I f Contoh: Pada contoh sebelumnya diketahui f(x) 4x 8, g(x) 3x2 dan h(x) 2x. Tunjukkan bahwa: 1) (f g)(x) (g f) (x) 2) (f (g h))(x) = ((f g ) h)(x) 3) (I f)(x) (f I)(x) f(x) Penyelesaian: 1) (f g)(x) f(g(x)) f(3x2) 4(3x2) 8 12x2 8 (g f)(x) g(f(x)) g(4x 8) 2015 7 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3(4x 8)2 3(16 x2 64x + 64) 48 x2 192x + 192 jadi (f g)(x) (g f) (x) 2) f(x) 4x 8, g(x) 3x2 dan h(x) 2x menentukan (f (g h))(x) (g h)(x) g(h(x)) menentukan ((f g ) h)(x) (f g)(x) f(g(x)) g(2x) f(3x2) 3(2x )2 4(3x2) 8 12x 2 12x2 8 (f (g h))(x) f)(g h)(x)) ((f g) h)(x) (f g)(h(x)) f(12x 2) (f g)(2x) 4(12x 2) 8 12(2x)2 8 48x 2 8 48x 2 8 Jadi terbukti bahwa (f (g h))(x) = ((f g ) h)(x) 3) I(x) x dan f(x) 4x 8 (I f)(x) I(f(x)) I(4x 8) 4x 8 f(x) (f I)(x) f(I(x)) f(x) Jadi terbukti bahwa (I f)(x) (f I)(x) f(x) 3. Menentukan fungsi f jika fungsi g dan f g diketahui Contoh: Tentukan f(x) jika g(x) 3x + 2 dan (f g)(x) 18x2 + 39x + 22 Penyelesaian: (f g)(x) 18x2 + 39x + 22 2015 8 f(g (x)) 18x2 + 39x + 22 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id f(3x + 2) 18x2 + 39x + 22 f(3x + 2) 2(3x + 2)2 24x 8 + 39x + 22 f(3x + 2) 2(3x + 2)2 + 15x +14 f(3x + 2) 2(3x + 2)2 + 5(3x + 2) +4 jadi f(x) 2x2 + 5x + 4 Dengan cara sama dapat pula ditentukan fungsi g jika fungsi f dan f g diketahui. Contoh: Tentukan g(x) jika diketahui f(x) 3x dan (f g)(x) 12x + 24 Penyelesaian: (f g)(x) 12x + 24 f(g(x)) 12x + 24 3 g(x) 12x + 24 g(x) 4x + 8 jadi g(x) 4x + 8 Catatan: dalam penyelesaian tersebut terkadang sulit untuk dikerjakan, namun dengan pengertian fungsi invers (balikan) akan memudahkan untuk menyelesaikan soal tersebut. 4. Fungsi invers 1. Pengertian invers suatu fungsi Perhatikan gambar 4.1 berikut A B f f 1(y) x f 1 f(x) y Gb. 4.1. invers fungsi Pada gambar di atas fungsi f : A B dengan f ( x, y ) y f ( x ), x A dan y B , relasi g: B A dengan g ( y, x ) x g( y ), x A dan y B maka g adalah invers dari fungsi f dan ditulis f 1. Jika relasi f 1 merupakan fungsi maka f 1 disebut fungsi invers, jika relasi f 1 bukan merupakan fungsi maka f 1 disebut invers dari f saja. 2015 9 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Jika fungsi g f 1 ada maka f dan g disebut fungsifungsi invers, g adalah invers dari f dan f adalah invers dari g. Sehingga dapat dinyatakan dengan: f 1( y ) x f ( x ) y . Contoh: Fungsifungsi dalam himpunan pasangan berurutan berikut ini nyatakan inversnya dan apakah merupakan fungsi invers. a. f = {(2,4), (3,6), (5,10)} b. g = {(2,4), (1,1), (1,1), (2,4)} c. h = {(1,1), (3,3), (1,1), (3,3)} Penyelesaian: a. f 1 = {(4,2), (6,3), (10,5)}, merupakan fungsi invers b. g 1= {(4, 2), (1, 1), (1,1), (4, 2)}, merupakan invers dari fungsi g tetapi bukan merupakan fungsi invers. c. h 1= {(1, 1), (1,1), (2, 4), (2, 4)}, merupakan fungsi invers Catatan: syarat suatu fungsi memiliki fungsi invers adalah jika fungsi tersebut merupakan korespondensi satusatu. 2. Menentukan fungsi invers Langkahlangkah untuk menentukan fungsi invers dari fungsi y f(x) adalah: a. Tentukan terlebih dulu fungsi x dari y sehingga didapat x f(y) b. Setelah didapat x f(y) selanjutnya tukarkan 2 variabel tersebut menjadi y f 1 (x) c. Kemudian tunjukkan bahwa (f f 1)(x) (f 1 f)(x) I(x) x Contoh: Tentukan fungsi invers dari y = 2x + 10 Penyelesaian: y 2x + 10 jadi f 1(x) 2015 10 2x y 10 x y 10 2 x f(y) x 10 1 x 5 2 2 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1 x 5 10 x 2 (f f 1)(x) f )f 1(x)) 2 (f 1 f)(x) f 1(f(x)) 1 (2 x 10) 5 x 2 Karena (f f 1)(x) (f 1 f)(x) I(x) x maka fungsi invers dari y = 2x + 10 adalah f (x) 1 1 x 5 2 Catatan: grafik fungsi f akan simetris dengan fungsi f 1 dengan sumbu simetrinya adalah garis y x. 3. Fungsi invers dari fungsi komposisi g f B A C g f x f 1 y z g 1 (g f)1 Gb. 2.13. invers fungsi komposisi Jika fungsi f: A B, g: B C dan (g f): A C maka (g f) memetakkan setiap x A oleh fungsi f dilanjutkan oleh fungsi g ke z C. Atau dapat ditulis: f(x) = y dan g(y) = z (g f)(x) g(f(x)) = z Misalkan f -1 dan g -1 berturut-turut invers dari fungsi f dan g maka memetakkan setiap z C oleh fungsi g –1 dilanjutkan oleh fungsi f –1 (g f) -1 ke x A sehingga dapat dinyatakan dengan (f -1 g –1). Atau dapat ditulis: g –1(z) = y dan f –1(y) = x (f -1 g –1)(z) f –1(g –1(z)) = x Jadi (g f) –1 = f -1 g –1 Jika f 1, g 1 dan h 1 berturutturut masingmasing adalah fungsi invers dari fungsifungsi f , g dan h maka berlaku hubungan: 2015 a. (f g) 1(x) (g 1 f 1)(x) b. (f g h) 1(x) (h1 g 1 f 1)(x) c. ((f g) g 1)(x) (g 1 (g f ))(x) = f(x) 11 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id d. (f 1(x)) 1 f(x) Ada 2 cara dalam menentukan rumus invers fungsi dari fungsi komposisi, yaitu: a. Menentukan dulu rumus fungsi komposisi, kemudian menentukan inversnya. Contoh: Diketahui f x 7 dan g 4x + 1, tentukan (f g) 1(x) Penyelesaian: (f g)(x) f(g(x)) f(4x + 1) 4x + 1 7 4x 6 Misalkan y 4x 6 4x y + 6 x y6 4 Jadi (f g) 1(x) b. x6 4 Menentukan dulu inversnya masingmasing fungsi, kemudian dikomposisikan Contoh: (dari contoh sebelumnya) Diketahui f(x) x 7 dan g(x) 4x + 1, tentukan (f g) 1(x) Penyelesaian: f (x) x 7 misalkan y x 7 xy+7 sehingga f 1(x) x + 7 g(x) 4x + 1 misalkan y 4x + 1 4x y 1 x y 1 4 sehingga g1(x) (f g) 1(x) (g 1 f 1)(x) g 1 (f 1(x)) g 1(x + 7) 2015 12 ( x 7) 1 4 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id x 1 4 x6 4 5. Macam-macam Fungsi dan Grafiknya 5.1. Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil Fungsi y = f(x) dikatakan fungsi genap, jika f(- x) = f(x), untuk setiap x Df. Dan fungsi y = f(x) dikatakan ganjil, jika f(- x) = - f(x), dalam hal ini daerah asal f sekaligus memuat x dan – x. Sifat-sifat fungsi genap dan fungsi ganjil adalah : 1. Grafik fungsi genap simetri terhadap sumbu y 2. Grafik fungsi ganjil simetri terhadap titik (0, 0) atau ttitik asal. Secara geometris sifat tersebut dapat dilihat pada gambar 5.1. berikut. y y y = f(x) f(-x)= - f(x) x x (a). Grafik fungsi genap (b). Grafik fungsi ganjil Gambar 5.1. Contoh : 1. Fungsi f(x) = x2 adalah fungsi genap, karena f(-x) = (-x)2 = x2 = f(x), x R 2. Fungsi f(x) = sin x adalah fungsi ganjil, karena f(-x) = sin (-x) = - sin x = - f(x), untuk setiap x R. 3. Fungsi f(x) = x3 – x2 adalah fungsi yang tidak genap dan tidak ganjil, karena terdapat x Df sehingga f(-x) = (-x)3 – (-x)2 = -x3 – x2 - f(x). 4. Fungsi f(x) = 0 adalah fungsi genap dan fungsi ganjil, karena f(-x) = 0 = f(x) dan f(-x) = 0 = - f(x), untuk setiap x Df 5. Fungsi f(x) = - x tidak dapat dikatakan sebagai fungsi genap maupun fungsi ganjil Karen daerah asalnya tidak memuat x atau – x secara bersamaan (bukan himpunan simetri). 2015 13 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 5.2 Fungsi Konstanta Bentuk fungsi konstanta adalah f(x) = k, k adalah konstanta, Df = R dan Rf = {k}. Grafik fungsinya diperlihatkan pada gambar 5.2. y f(x) = k x Gambar 5.2. 5.3. Fungsi Identitas Bentuk fungsi identitas adalah f(x) = x, Df = R dan Rf = R. Grafik fungsinya diperlihatkan pada gambar 5.3. y f(x) = x x Gambar 5.3. 5.4. Fungsi Linier Fungsi linier mempunyai persamaan y ax + b, a, b dan a 0. Grafik fungsi linier berupa garis lurus. Untuk menggambar grafik fungsi linier ada dua cara, yaitu: dengan tabel dan dengan menentukan titik potong pada sumbu x dan sumbu y. Contoh: Gambarlah grafik fungsi y 2x + 2 Penyelesaian 2015 14 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Dengan tabel x 1 0 1 y 2x + 2 0 2 4 Y Dari tabel diperoleh titiktitik berupa 4 pasangan koordinat, kita gambar titik 3 tersebut kartesius 2 sehingga 1 dalam kemudian tampak bidang dihubungkan membentuk garis 1 0 lurus. 1 y 2x + 2 2 3 4 X (gambar 2.6) Gb. 2.6. grafik fungsi linier 2. Dengan titik potong sumbu x dan sumbu y Persamaan garis y 2x + 2 Titik potong grafik dengan sumbu x: syarat y 0 0 2x + 2 2x 2 x 1 sehingga titik potong grafik dengan sumbu x adalah ( 1,0) Titik potong grafik dengan sumbu y: syarat x 0 y 2 . 0 + 2 2 sehingga titik potong grafik dengan sumbu y adalah ( 0,2) Kedua titik potong tersebut digambar dalam bidang kartesius kemudian dihubungkan sehingga tampak membentuk garis lurus (gambar 2.7). Y y 2x + 2 4 3 2 1 0 1 1 2 3 4 X Gb. 2.7. Grafik fungsi linier 2015 15 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Gradien Persamaan garis biasa juga ditulis y mx + c, dengan m, c . Dalam hal ini m dan c adalah konstanta, dengan m melambangkan gradien (koefisien arah) garis lurus. Gradien adalah konstanta yang menunjukkan tingkat kemiringan garis. Dilihat dari gambar 2.8 maka m dapat dicari sebagai berikut: Y y2 Δy y1 m y y 2 y1 f x 2 f x1 x x 2 x1 x 2 x1 Δx O x1 x2 X Gb. 2.8. Gradien m = tan Pada gambar 2.8, misalkan adalah sudut antara garis horisontal (sejajar sumbu x) dan grafik fungsi linier dengan arah putaran berlawanan arah dengan arah putaran jarum jam, maka gradien dapat pula didefinisikan dengan m y tan . x Sebagai catatan bahwa a) Jika m 0 maka grafik sejajar dengan sumbu x dan ini sering disebut sebagai fungsi konstan. b) Jika m 0 maka grafik condong ke kanan atas (0 90) c) Jika m 0 maka grafik condong ke kanan bawah (90 180) 2. Menentukan persamaan garis melalui satu titik dan bergradien m Misalkan garis y mx + c melalui titik P(x1,y1), setelah titik (x1,y1) disubstitusikan ke persamaan garis tersebut diperoleh: y mx + c y1 mx1 + c y y1 m (x x1) 2015 16 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Jadi rumus persamaan garis melalui titik P(x1,y1) dan bergradien m adalah Contoh: y y1 m (x x1) Tentukan persamaan garis yang melalui P(3,9) dan bergradien 6. Penyelesaian: Titik P(3,9) dan gradien m 6 disubstitusikan ke persamaan diatas y y1 m(x x1) y 9 6(x 3) y 6x 18 +9 y 6x 9 Jadi persamaan garisnya adalah y 6x 9. 3. Menentukan persamaan garis melalui dua titik Persamaan garis melalui dua titik A(x1,y1) dan B(x2,y2) dapat dicari dengan langkah sebagai berikut: persamaan garis melalui titik A(x1,y1) dan dengan memisalkan gradiennya m adalah y y1 m (x x1) …………………. (i) karena garis ini juga melalui titik B(x2,y2), maka y2 y1 m (x2 x1), sehingga diperoleh gradien y y1 m 2 x 2 x1 …………………. (ii) persamaan (ii) disubstitusikan ke (i) diperoleh y y1 x x1 y 2 y1 x 2 x1 Jadi persamaan garis melalui dua titik A(x1,y1) dan B(x2,y2) adalah y y1 x x1 y 2 y1 x 2 x1 Contoh: Tentukan persamaan garis yang melalui titik (1,6) dan (3,8). Penyelesaian: Kedua titik (1,6) dan (3,8) disubstitusikan ke persamaan garis melalui dua titik. y y1 x x1 y 6 x 1 8 6 3 1 y 2 y1 x 2 x1 2015 17 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc y 6 x 1 2 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id y6x1 yx+5 Jadi persamaan garisnya adalah y x + 5 4. Menentukan titik potong antara dua garis Misalkan dua garis g1 dan g2 saling berpotongan di titik P(x,y), maka nilai x dan y harus memenuhi kedua persamaan garis tersebut. Titik potong dua garis dapat dicari dengan metode substitusi atau eliminasi. Contoh: Tentukan titik potong dari dua garis g1: y 3x + 2 dan g2: y x + 8 Penyelesaian: Soal di atas dapat diselesaikan dengan 2 metode a. Metode substitusi Nilai y pada persamaan g2 diganti dengan nilai y persamaan g1 yx+8 3x + 2 x + 8 2x 6 x3 x 3 dimasukkan ke persamaan g2 diperoleh y x + 8 3 + 8 11 jadi titik potong g1: y 3x + 2 dan g2: y x + 8 adalah (3,11) b. Metode eliminasi Metode eliminasi dilakukan dengan menyamakan koefisien salah satu variabel untuk menghilangkan salah satu variabel lainnya. Karena kedua persamaan tersebut memiliki koefisien variabel y yang sama maka langsung dieliminasikan y 3x + 2 x 3 dimasukkan ke persamaan g2 yx + 8 0 2x 6 y x + 8 3 + 8 11 + 2x 6 x 3 jadi titik potong g1: y 3x + 2 dan g2: y x + 8 adalah (3,11) Catatan: a. Garis g1 yang bergradien m1 dikatakan sejajar dengan g2 yang bergradien m2 jika memenuhi m1 m2 Contoh: Apakah garis y 5x + 12 sejajar dengan y 5x 8 Penyelesaian: 2015 18 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Karena m1 m2 5 maka kedua garis tersebut sejajar. b. Garis g1 yang bergradien m1 dikatakan tegak lurus dengan g2 yang bergradien m2 jika memenuhi m1 . m2 1 Contoh: Apakah garis 2y 6x + 12 dan 9y 3x + 8 saling tegak lurus? Penyelesaian: g1: 2y 6x + 12 y 3x + 6 m1 3 g2: 9y 3x + 8 y 1 8 1 x m2 3 3 9 1 m1 . m2 3 . 1 sehingga kedua garis saling tegak lurus. 3 5.5. Fungsi Kuadrat Bentuk umum fungsi kuadrat adalah y ax2 + bx + c dengan a, b, c dan a 0. Grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola maka sering juga disebut fungsi parabola. Jika a 0 , parabola terbuka ke atas sehingga mempunyai titik balik minimum (gambar 5.5.a) Jika a 0 , parabola terbuka ke bawah sehingga mempunyai titik balik maksimum (gambar 5.5.b) Y Y O X P(x,y) O X P(x,y) Gb. 5.5.b. grafik parabola Gb. 5.5.a. grafik parabola Langkahlangkah menggambar grafik fungsi kuadrat y ax2 + bx + c : 1. Menentukan pembuat nol fungsi y 0 atau f(x) 0 Pembuat nol fungsi dari persamaan kuadrat y ax2 + bx + c diperoleh jika ax2 + bx + c 0. Sehingga diperoleh nilai x yang memenuhi ax2+ bx + c 0. 2. Menentukan sumbu simetri x b 2a 3. Menentukan titik puncak P (x, y) dengan x b D dan y 2a 4a Dengan nilai diskriminan D b2 4ac. Jika ditinjau dari nilai a dan D maka sketsa grafik parabola sebagai berikut: 2015 19 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id a < 0, D 0 a < 0, D > 0 a < 0, D < 0 X1 X2 X1 X2 a > 0, D 0 a > 0, D > 0 X2 X1 Definit negatif a > 0, D < 0 X1 X2 Definit positif Catatan: persamaan kuadrat ax2 + bx + c 0 dapat dicari akarakarnya dengan: Pemfaktoran Kuadrat sempurna Rumus abc: x12 b b2 4ac 2a Contoh: Gambarlah sketsa grafik fungsi y x2 6x + 8 Penyelesaian: a. Menentukan pembuat nol fungsi Dengan pemfaktoran diperoleh x2 6x + 8 0 (x 2) (x 4) 0 x 2 atau x 4 b. Menentukan sumbu simetri x b (6) 6 3 2a 2 .1 2 c. Menentukan titik puncak P (x, y) Karena x sudah dicari maka tinggal mencari nilai y dengan substitusi fungsi y diperoleh y 32 6(3) + 8 9 18 +8 1 2015 20 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id x 3 ke Jadi puncaknya adalah titik (3,1).Sehingga sketsa grafiknya adalah Y 0 1 1 3 2 4 X Gb. 5.6. contoh grafik parabola 5.6 Fungsi Trigonometri 5.6.1 Trigonometri dengan perbandingan sudut segitiga siku-siku Diketahui segitiga ABC, dengan sudut BAC = , sisi tegak (proyektor) = BC, sisi datar (proyeksi) = AB dan sisi miring (proyektum) = AC. C Proyektor B Proyektum Proyeksi A Gambar 5.6.1. Berdasarkan segitiga siku-siku tersebut, maka trigonometri didefinisikan sebagai : sin panjang BC proyektor , sin = sinus proyektum panjang AC cos panjang AB proyeksi , cos = cosinus proyektum panjang AC tan proyektor panjang BC , tan = tangent proyeksi panjang AB 2015 21 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Perhatikan lingkaran satuan pada gambar 5.6.2. dengan persamaan x2 + y2 = 1, berpusat di titik asal dan bejari-jari satu. Nyatakan koordinat (1, 0) dengan A dan t sebarang bilangan positif, maka terdapat tepat satu titik B(x, y) sehingga panjang busur AB adalah t. y B(x, y) t A(1, 0) x Gambar 5.6.2. Karena keliling lingkaran adalah 2, sehingga jika t > 2 di perlukan lebih dari satu putaran penuh untuk menelusuri t, jika t = 0 maka A = B, jika t < 0 maka kita juga akan memperoleh satu titik unik B(x, y) sehingga muncul definisi sinus dan kosinus. 5.6.2. Sinus dan kosinus Andaikan t menentukan titik B(x, y) pada keterangan gambar 5.6.2., maka sin t = y dan cos t = x. Dari dua rumusan tersebut diperoleh empat rumus fungsi trigonometri lainnya yaitu : tan t = Sin t cos t cotan t = cos t 1 tan t sin t sec t = 1 cos t cosec t = 1 sin t 5.6.3. Sifat-sifat dasar sinus dan kosinus Pada fungsi sinus dan kosinus berlaku sifat-sifat sebagai berikut : 1. -1 sin t 1 dan -1 cos t 1 2. sin (t + 2) = sin t dan cos (t + 2) = cos t 3. sin (- t) = - sin t dan cos (- t) = cos t t = cos t dan cos t = sin t 2 2 4. sin 5. sin2 t + cos2 t = 1 2015 22 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sifat-sifat dasar sinus dan kosinus memberikan sifat-sifat fungsi trigonometri lainnya, yaitu : 1. tan (- t) = - tan t 2. 1 + tan2 t = sec2 t dan 1 + cotan2 t = cosec2 t Adapun grafik fungsi trigonometri diperlihatkan pada gambar 5.6 berikut : y y x x (a).Grafik fungsi sinus (b). Grafik fungsi kosinus Gambar 5.6 y x (c). Grafik fungsi tangen 2015 23 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id SOAL-SOAL LATIHAN I. Tentukan domain dan range dari fungsi-fungsi yang diberikan berikut : 1. f(x) = x 2. h(x) = 1 x 3. g(x) = 1 x 4. s(x) = 5. t(x) = II. 2x 1 x x 2 2x Tentukan hasil operasi f + g, f – g, f . g, f / g, dan g / f beserta domain dari fungsi yang diberikan berikut ini. 1. f(x) = 1 x 1 x dan g(x) = 1 x x 2. f(x) = x dan g(x) = 3. f(x) = 4. f(x) = 5. f(x) = x 1 x dan g(x) = x 1 1 1 dan g(x) = x2 x 1 x 1 dan g(x) = 9 x2 . III. Tentukan fog dan gof dari fungsi-fungsi: 1. f(x) = 4x – x2 dan g(x) = 2. f(x) = 1 dan g(x) = x x x 3. f(x) = 1 – x2 dan g(x) = 1 + 2x 4. f(x) = 5. f(x) = 1 x dan g(x) = 1 x 2x dan g(x) = 1- x2. 1 x V. Tentukan invers fungsi-fungsi berikut & gambarkan grafik f(x) dan f -1(x) ! 1. f(x) = 3x – 2 2. f(x) = -3(x+5) 2015 24 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. f(x) = 4 – x3 4. f(x) = (7 – x)5 5. f(x) = 6. f(x) = x4 x4 2x 3 3 x3 8 VI. Gambarkan grafik fungsi berikut. x2 2 1. f(x) = 2. f(x) = x x 1 2 VII. Tentukan nilai fungsi trigonometri lainnya jika : 1. sin = 3/5 ; /2 < < 2. cos = -4/5 ; < < 3/2 3. tan = - 2 ;3/2 < < 2 4. cot = 4/ 6 ; 5. sec = -6 < < 3/2 ; /2 < < 6. csc = 5/4 ; 0 < < /2 Daftar Pustaka : 1. 2. 3. 4. 2015 Frank. Ayres J.R.,Kalkulus Diferensial dan Integral, Erlangga, Jakarta, 2004. Purcell,Edwin J., Kalkulus jilid I, Erlangga, Jakarta, 2003 Stroud, K.A.,Matematika Teknik, Jilid I, Erlangga, jakarta, 2003 Yusuf Yahya, D.Suryadi H.S., Agus Sumin, Matematika dasar Untuk Perguruan Tinggi, Ghalia Indonesia, 2004 25 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2015 26 Matematika I Handaru Tampiko, Ir, MSc Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id