STOCHASTIC OSCILLATORS Multivision Tower Lt. 20, Jl. Kuningan Mulia Lot 9B - Jakarta Selatan 12980 STOCHASTIC OSCILLATORS Stochastic Oscillators terdiri dari dua garis yang disebut %K dan %D. Inti dari indikator ini adalah %K itu sendiri sedangkan %D adalah SMA dari %K. Bisa dikatakan bahwa %D adalah sebagai garis pengidentifikasian arah %K. Dalam Stochastic perhitungan meliputi harga terendah, tertinggi dan closing price pada waktu yang ditentukan. Gambar dibawah adalah Stochastic Oscillator untuk GBPUSD dengan periode candle H4 (4 jam). Tampak bahwa %K cenderung lebih “keriting” dibanding %D yang adalah smoother dari kurva %K. Salah satu ciri khas dari indikator ini adalah pergerakannya yang memang selalu ada pada rentang 0-100. Kegunaan Stochastic Oscillator : untuk mengakomodasi pergerakan jenuh beli dan jual dari pergerakan mata uang. Gabungan %K dan %D pada Stochastic dapat menjadi duet yang cukup ampuh dalam memprediksi trend yang sedang terjadi. Perpotongan antara %K dan %D (sebagai short term trend), dan Bullish/Bearish centerline adalah untuk menentukan keadaan overbought/oversold (prediksi trend untuk jangka panjang) Overbought / Oversold Keadaan overbought/ oversold menurut Stochastic diperoleh bila garis %K telah memasuki batasan 20 dan 80 yakni dibawah 20 untuk oversold dan diatas 80 untuk overbought. Batasan 20/80 ini bukanlah batasan mutlak. Bisa saja 30/70 atau yang lain. Jadi jangan heran bila ada juga yang menggunakan batasan yang berbeda dalam menentukan kondisi overbought/ oversold dari situasi ini. Keadaan overbought/ oversold ini akan memicu naik turunnya harga dalam jangka panjang. Apabila sedang terjadi kenaikan harga namun stochastic sudah menuju titik overbought dan mulai meninggalkan area tersebut, itu berarti akan terjadi tekanan pada laju kenaikan harga yang pada akhirnya membuat harga kembali turun sampai keseimbangannya yang baru. Perhatikan gambar berikut. Untuk batasan overbought/ oversold kali ini kita menggunakan 20/80 ( diarsir dengan warna oranye ). Dari gambar diatas terlihat bahwa ketika harga telah masuk ke area OB atau OS maka perlahan akan kembali bergerak turun seiring dengan arah pergerakan Stochastic. Berapa kali Stochastic menunjukkan ketepatan yang luar biasa dalam mengetahui arah pergerakan selanjutnya ( diberi tanda dengan lingkaran ). %K and %D Crossing Selain area 20/80 seperti pada contoh diatas, perpotongan (Crossing) %D dan %K juga dapat kita gunakan untuk menentukan sebuah posisi Buy/ Sell. Sama seperti indicator Moving Average digunakan dengan melihat crossing pada dua periode yang berlainan, hal yang sama juga dapat kita terapkan pada Stochastic. Bedanya disini adalah crossing yang terjadi adalah antara %K dengan %D yang adalah smoother dari %K. Kondisi Bullish terjadi bila garis %K memotong %D dari bawah dan sebaliknya trend Bearish diperoleh ketika %K memotong dari atas. Keadaan ini bisa saja berlangsung bahkan ketika kedua garis sedang dalam wilayah overbought/ oversold. Jika ini terjadi, itu artinya memang tekanan beli atau jual sedang kuat sekali sehingga akan terjadi kemungkinan harga menembus batas support dan resistance-nya. Perhatikan gambar berikut: Perhatikan ketika %K dan %D saling berpotongan dan mulai bergerak ke atas (ditandai dengan warna merah) harga juga menunjukkan uptrend dan terus bergerak naik. Sebaliknya ketika harga bergerak turun, %K dan %D juga saling berpotongan dan menunjukkan arah ke bawah (ditandai dengan warna hijau). ~ Semoga Bermanfaat ~