Uploaded by User65032

lo.4 Imunologi dan microbiota

advertisement
IMUNOLOGI DAN MICROBIOTA PADA
GASTER, INTESTINAL DAN KOLON
RESPON IMUN
Dilihat dari berapa kali pajanan antigen maka dapat dikenal dua macam yaitu
Respons imun primer
respons imun yang terjadi pada pajanan pertama kalinya
dengan antigen. Antibodi yang terbentuk pada umumnya IgM dengan titer yang
lebih rendah dibanding dengan respons imun sekunder, demikian pula daya
afinitasnya.
Respons imun sekunder
antibodi yang dibentuk kebanyakan yaitu IgG, dengan
titer dan afinitas yang lebih tinggi, serta fase lag lebih pendek dibanding respons
imun primer. Dikarenakan sel memori yang terbentuk pada respons imun primer akan
cepat mengalami transformasi blast, proliferasi, dan diferensiasi menjadi sel plasma
yang menghasilkan antibodi.
Induksi respon imun terhadap antigen tertentu di saluran cerna dapat menyebarkan
limfosit ke jaringan mukosa lain seperti saluran napas atas dan bawah, saluran
kelenjar mammae atau saluran genital untuk selanjutnya di respon oleh antigen
setempat
Komponen utama pertahanan tubuh adalah produk gen musin. Partikel, bakteri dan virus
menjadi terperangkap dalam lapisan mukus dan akan dikeluarkan dengan proses persitaltik.
Pertahanan ini mencegah patogen dan antigen masuk ke bagian bawah epitel, disebut proses
eksklusi nonimun. Musin juga berfungsi sebagai cadangan IgA.
Antibodi IgA terdapat dalam lapisan mukus berikatan dengan bakteri/virus dan mencegah
menempel pada epitel. Hubungan faktor-faktor, disebut sebagai faktor trefoil, membantu
memperkuat pertahanan dan memicu pemulihannya bila terdapat defek.
Lapisan barier berikutnya adalah sel epitel. Bersama-sama dengan persambungan bagian
apeks dan basal yang kuat, membran dan ruang antara sel membatasi masuknya
makromolekul yang besar. Pada keadaan inflamasi, persambungan ini menjadi kurang kuat
sehingga makromolekul dapat masuk ke dalam lamina propria, contohnya respons terhadap
antigen makanan atau masuknya mikroorganisme lumen. Pada keadaan ini, antigen makanan
akan menjadi antigen asing, dimana pada individu yang memiliki bakat alergi akan
menginduksi proses alergi menjadi berlanjut.
JENIS JARINGAN LIMFOID DI BERBAGAI LAPISAN
MUKOSA
MALT
jaringan limfoid yang kurang teroganisasi secara kolektif, meliputi
jaringan limfoid ekstranodul dan ditemukan di berbagai tempat ditubuh seperti
 SALT
 BALT
 GALT
kulit
bronkus
saluran cerna
MALT ( MUCOSAL ASSOCIATED LYMPHOID TISSUE
)
MALT merupakan agregat jaringan limfoid atau limfosit dekat dengan permukaan
mukosa. Baik antibody local (IgA sekretori) maupun sel limfosit yang berperan pada
respon imun spesifik. IgA sekretori yang diproduksi di saluran cerna dapat bereaksi
dengan makanan atau allergen lain yang dicerna.
PERTAHANAN BIOKIMIA
Pertahanan mukosa adalah struktur komplek yang terdiri dari komponen selular dan
non selular. Pertahanan yang paling kuat masuknya antigen ke jaringan limfoid
mukosa yaitu enzim yang terdapat mulai dari mulut sampai ke kolon. Enzim proteolitik
di dalam lambung (pepsin, papain) dan usus halus (tripsin, kimotripsin, protease
pankreatik) berfungsi untuk digesti.
Efek protease berlipat ganda dengan adanya garam empedu yang memecah
karbohidrat dan akan didapatkan suatu sistem yang poten untuk meningkatkan
paparan antigen(Ag). Kadar pH yang sangat rendah di dalam lambung dan usus
halus dan produk bakteri di dalam kolon berfungsi sebagai respons imun terhadap
antigen oral.
GALT ( GUT ASSOCIATED LYMPHOID TISSUE )
GALT tersebar di mukosa saluran cerna meliputi Plak Payer di usus kecil, appendiks,
berbagai folikel limfoid dalam lamina propia usus
memegang peranan pada hampir 2/3 seluruh sistem imun.
Secara fungsional, GALT terdiri atas dua komponen yang terorganisir dan difus.
PLAK PAYER
Merupakan agregat folikel limfoid di mukosa gastrointestinal yang ditemukan diseluruh
jejunum dan ileum
Plak payer di usus kecil berperan pada induksi respon imun
Regio sentralnya terisi sel B
Plak payer juga mengandung sel T naif yang jika terpajan akan teraktivasi dalam Peyer’s
patch setelah paparan dengan antigen disebut sebagai Th3. Sel ini berfungsi mengeluarkan
transforming growth factor-β, memicu sel B untuk menghasilkan IgA dan berperan pada
terjadinya toleransi oral (aktivasi antigen spesifik non respons terhadap antigen yang masuk
per oral).
Sel T regulator yang paling baru dikenal adalah dengan fenotip CD4+ CD25+ CD45RA+.
Sel ini awalnya dikenal pada gastritis autoimun dan berfungsi menghambat kontak antar sel
dan dapat menyebabkan kelainan autoimun pada neonatus yang mengalami timektomi.
SISTEM IMUN MUKOSA DIFUS
Terdiri atas limfosit intraepitel dan limfosit lamina propia.
Limfosit intraepitel
Lamina propia
sel T (>90%) ( CD8+ atau CD8- )
CD4+ dan CD8+, sel B, banyak IgM dan sedikit IgA
Fungsi lamina propia : sekresi antibody IgA yang diproduksi sel plasma reseptor immunoglobulin
polimerik
sel epitel
sekresi di lumen
MICROBIOTA
Flora komensal pada saluran cerna
Komponen terakhir dari MALT adalah flora komensal yang berperan membentuk
kumpulan imunologi dari sistem imun mukosa usus. Flora komensal diperkirakan ada
1012-1014 bakteri per gram jaringan kolon. Flora ini menguntungkan manusia
karena membantu digesti, memicu pertumbuhan dan diferensiasi sel epitel,
memproduksi vitamin. Bila ada penyakit, flora dapat terpengaruh dan terjadi
pertumbuhan berlebihan dari strain yang kurang dapat ditoleransi
contohnya pada kolitis pseudomembran akibat Clostridium difficile.
PROBIOTIK
Probiotik didefinisikan sebagai mikroba yang didapat dari suplemen diet yang dapat
mempengaruhi tubuh manusia secara menguntungkan khususnya di saluran cerna. Ada
dua golongan probiotik yang paling sering digunakan, yaitu golongan lactobacillus
dan bifidobacteria.
JENIS FLORA NORMAL
Mikroflora GI menjadi 2 jenis: tumbuhan asli dan tumbuhan alokonus (tumbuhan
sementara)
Mikroorganisme autochthonous
habitat tertentu di saluran GIT
Mikroorganisme allochthonous
tidak menjajah habitat tertentu (kec.abnormal)
FLORA NORMAL DARI SISTEM PENCERNAAN
Terisolasi dari 10 habitat sistem pencernaan, terbagi menjadi 4 kelompok:
Grup 1: buccal mucosa (BM), keratinized gingiva (KG), hard palate (HP)
Grup 2: Saliva (sal), tounge (TD), tonsils (PT), throat (Th)
Grup 3: Sub and supra gingival plaque (SubP and SupP, respectively)
Grup 4: Stool Mikrobioma usus manusia didominasi oleh 4 filum utama: firmicutes,
bacteoidetes, actinobacteria, dan proteobacteria.
PERANAN FLORA NORMAL
Pencernaan dari metabolism substrat
Resistensi kolonisasi
Produksi vitamin
Perkembangan daerah perlekatan
Stimulasi sistem imun
Produksi enzim eksogen
Stimulasi transit intestinal
Pematangan dan pergantian sel usus
Download