MAKALAH BERMAIN DAN PERMAINAN “BERMAIN DAN PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 6-7 TAHUN” OLEH RG1 KELOMPOK 6 CILI JUMRIANI MARLIYANI RIPDA LUPIANTI IFTA SYAFITRI SINAR KASIH HASUNA SAID SEKALAH TINGGI STAI AL-GAZALI BULUKUMBA TAHUN AJARAN 2020/2021 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT.Karena berkat hidayah dan taufiqnya kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah ini.Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah “BERMAIN DAN PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 6-7 TAHUN”.Makalah ini di harapkan bisa menambah wawasan dan dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan.Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, serta masih banyak kekurangan dan kesalahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu Kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Dan mudah-mudahan makalah ini dapat mendorong kita untuk lebih giat dalam proses menimba ilmu dengan sebaik-baiknya. Amin yarobbal’alamin. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatu. Bulukumba, 4, mei 2020. Penulis Kelompok 6 ii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL…………………………………………………………... i KATA PENGANTAR…………………………………………………………. ii DAFTAR ISI………………………………………………………………….... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………………………………………………………… 1 B. Rumusan Masalah…………………………………………………….. 2 C. Tujuan………………………………….……………………………... 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian alat permainan edukatif…………………………………….6 B. Pengertian permaianan balok…………………………………………..7 C. Dasar Analisis kebutuhan dan program stimulasi dan pengembangan melalui permainan……………………………………………………….8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………………………...9 B. Saran……………………………………………………………………. C. Daftar Pustaka…………………………………………………………. 10 iii BAB I PENDAHULUAN A . Latar Belakang Pembahasan mengenai bermain dan permainan Anak Usia Dini sangat menarik, karena bermain adalah hak asasi bagi anak usia dini yang memiliki nilai utama dan hakiki pada masa pra sekolah. Kegiatan pertama pada anak usia dini adalah sesuatu yang sangat penting dalam perkembangan kepribadiannya. Bermain bagi seorang anak tidak sekedar mengisi waktu, akan tetapi media bagi anak untuk belajar. Setiap bentuk kegiatan bermain pada anak pra sekolah mempunyai nilai positif terhadap perkembangan kepribadiannya. Didalam bermain anak memiliki nilai kesempatan untuk mengekspresikan sesuatu yang ia rasakan dan ia fikirkan. Dengan bermain, keterampilan dan anak mendapatkan kepuasan dalam bermain, yang berarti mengembangkan dirinya sendiri. Dalam bermain anak dapat mengembangkan otot kasar dan halus, meningkatkan penalaran, dan memahami keberadaan lingkungannya, membentuk daya imajinasi, daya fantasi dan kreatifitas. A. Sekarang ini, dalam kenyataannya kita sering menjumpai bahwa kreatifitas anak tanpa di sadari oleh terpasang ditengah kesibukan orang tua. Namun kegiatan bermain bebas sering menjadi kunci pembuka bagi bakat kreatif yang dimiliki setiap manusia. Fungsi bermain bagi anak usia dini dapat dijadikan intervensi yang jika dilaksanakan dengan tepat, baik dilengkapi dengan alat maupun tanpa alat akan sangat membantu perkembangan sosial, emosial, kognitif, dan efektif, dan mengembangkan daya kreatiftas anak. 1 B. Rumusan Masalah A. Pengertian alat permainan edukatif? B. Pengertian dan manfaat permainan balok? C. Dasar Analisis kebutuhan dan program stimulasi dan pengembangan melalui permainan! C . tujuan A. Untuk mengetahui alat permaianan edukatif. B. Untuk mengetahui manfaat permainan balok. C. Untuk lebih memahami dasar analilis kebutuhan dan program stimulasi dan pengembangan melalui permainan. 2 BAB II PEMBAHASAN 1.Pengertian Alat Permainan Edukatif Permainan edukatif adalah permainan yang memiliki unsur mendidik yang didapatkan dari sesuatu yang ada dan melekat serta menjadi bagian dari permainan itu sendiri. Selain itu, permainan juga memberi rangsangan atau respons positif terhadap indra pemainnya. Indra yang dimaksud antara lain pendengaran, penglihatan, suara (berbicara, komunikasi), menulis, daya pikir, keseimbangan kognitif, motorik (keseimbangan gerak,daya tahan, kekuatan, keterampilan, dan ketangkasan), afeksi, serta kekayaan sosial dan spritual ( budi pekerti luhur, cinta, kasih sayang, etika, kejujuran, tata krama dan sopan santun, persaingan sehat, serta pengorbanan). Keseimbangan indra inilah yang direncanakan agar mempengaruhi jasmani, nalar, iamajinasi, watak dan karakter, sampai tujuan pendewasaan diri. Sebab, watak seseorang menentukan arah perjalanan hidupnya. 1. Unsur edukatif lainnya dalam permainan adalah keseimbangan. Keseimbangan permainantergantung pada maksud dan tujuan dari pembuatan atau penciptaan permainan itu sendiri. Permainan yang edukatif pun, apabila berada di tangan orang yang salah, bisa berakibat buruk bagi tumbuh kembangnyasiswa. Bagaimanapun hebatnya unsur edukatif dalam permainan, tetapi bila tidak difungsikan dengan tepat atau disalahtempatkan, maka akan berakibat buru terhadap psikis maupun fisik siswa. 2. Unsur keseimbangan dalam permainan berarti permainan tersebut memiliki manfaat dalam kurun dan jangka waktu tertentu,misalnya berguna dalam jangka pendek .Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa anak pada rentang usia 6-7 tahun telah memiliki kemampuan dan kematangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak pada rentang usia dibawahnya. Oleh karena itu sangatlah jelas bahwa APE dirancang dan ditujukan untuk anak dengan mempertimbangkan karakteristik perkembangannya termasuk masalah perbedaan usia. Perbedaan rentang usia anak menjadi hal yang sangat fondasional untuk diperhatikan karena perbedaan usia berpengaruh terhadap tahap perkembangan dan kemampuan yang dimiliki anak. 13APE juga difungsikan untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak usia dini. Aspekaspek yang dikembangkan meliputi aspek moral, agama, sosial, emosi, bahasa, kognitif, fisik-motorik dan seni. APE yang dirancang untuk mengembangkan aspek kognitif biasanya dapat digunakan anak untuk melatih daya nalarnya. APE jenis ini dirancang dengan rancangan tertentu baik dari segi bentuk, ukuran dan warnanya. APE jenis ini dikembangkan khusus pula, jadi jika anak salah mengerjakan dia pulalah yang segera menyadarinya dan membetulkannya. 3 B . pengertian dan manfaat permainan balok Permainan balok adalah alat permainan edukatif dengan menggunakan media balok yang terbuat dari kayu warna- warni. Dalam permainan balok tersebut anak akan belajar untuk memecahkan masalah sederhana dengan cara menyusun balok dan juga membuat balok menjadi hal yang baru untuk anak. Adapun manfaat bermain balok bagi kecerdasan dan kreatifitas anak usia dini yaitu: 1. Mengembangkan imajinasi anak. 2. Belajar mengenal konsep. 3. Melatih kesabaran . 4. Melatih motorik halus. 5. Belajar warna. 6. Memecahkan masalah dan 7. Melatih jiwa sosial anak. Gambar anak sedang bermain balok 4 C . Dasar Analisis Kebutuhan dan Program Stimulasi dan Pengembangan Melalui Permainan Bermain bagi anak, selain merupakan alat belajar juga merupakan kebutuhan bagi setiap anak. Diperlukan waktu yang cukup banyak untuk bermain bagi anak.terutama pada saat di usia dini,menurut Laurence Tecik diperlukan 4-5 jam perhari bagi anak untuk bermain, pada saat bermain anak dapat memenuhi kebutuhan geraknya. Penelitian oleh Kemper dinegri Belanda dengan memasangkan alat pedometer (alat pengukur langkah , skor 1 (satu) setara dengan satu langkah) anak yang aktif melakukan 102.000 langkah/ minggu, maka rerata memerlukan aktifitas fisik perhari adalah 102.000 : 7 = 14.000 per hari atau setara dengan 3,5 jam, jika 2 X 45 menit menunjukan skor 4000 langkah. Kebutuhan 3,5 jam tersebut tidak mungkin dipenuhi pada jam pelajaran di sekolah. Oleh sebab itu guru pendidikan jasmani harus dapat memenuhi kebutuhan gerak anak didiknya dengan berbagai alternatif permainan yang dapat dimainkan siswa saat jam istirahat atau dirumah, karena anak tidak merasa betah bila duduk seharian diruang kelas, mereka butuh bergerak dan bermain yang lebih banyak dan merasa gembira ketika menyongsong jam istirahat karena memiliki kesempatan untuk bermain sambil melepaskan kepenatan dan memulihkan kondisinya. Sedangkan menurut Claparade (dalam Satya, 2006) bermain bukan hanya memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan organ tubuh anak yang disebabkan aktif bergerak tetapi bermain juga berfungsi sebagai proses sublimasi 5 artinya suatu pelarian dari perasaan tertekan yang berlebihan menuju hal-hal positif, melalui sublimasi anak akan menuju kearah yang lebih mulia, lebih indah dan lebih kreatif. Adapun manfaat lain dari bermain bagi anak A. Anak dapat kesempatan untuk mengembangkan diri, baik perkembangan fisik (melatih keterampilan motorik kasar dan motorik halus), perkembangan psiko kognitif sosial (melatih pemenuhan kebutuhan emosi) serta perkembangan (melatih kecerdasan). B. Bermain merupakan sarana bagi anak untuk bersosialisasi. C. Bermain bagi anak adalah untuk melepaskan diri dari ketegangan. D. Bermain merupakan dasar bagi pertumbuhan mentalnya. E. Melalui bermain anak–anak dapat mengeluarkan energi yang ada dalamdirinya kedalam aktivitas yang menyenangkan. F. Melalui bermain anak-anak dapat mengembangkan imajinasinya seluas mungkin. G. Melalui bermain anak-anak dapat berpetualang menjelajah lingkungan danmenemukan hal-hal baru dalam kehidupan. H. Melalui bermain anak dapat belajar bekerjasama, mengerti peraturan, saling berbagi dan belajar menolong sendiri dan orang lain serta menghargai waktu. I. Bermain juga merupakan sarana mengembangkan kreatifitas anak. J. Bermain dapat mengembangkan keterampilan olahraga dan menari. K. Melatih konsentrasi atau pemusatan perhatian pada tugas tertentu. 6 . BERMAIN BERTUJUAN UNTUK PENGEMBANGAN Para peneliti telah menemukan bahwa nilai-nilai bermain adalah sangat luas dan mengelilingi anak secara kognitif, social, emosi, dan fisik. Beberapa perkembangan anak saat bermain. Yaitu 1. Perkembangan kognitif, bermain adalah media penting dalam proses berfikir, yang berperan dalam perkembangan kognitif dengan memberikan cara terhadap 2. berbagai pengalaman yang memperkaya pemikiran anak-anak. Bermain dapat melatih kemampuan anak menghadapi pengalaman, bermain mengkonsilidasi kemahiran-kemahiran mental yang baru, bermain berperan mengembangkan pikiran abstrak, bermain juga dapat melatih kreatifitas anak. 2. Perkembangan sosial, belajar melihat dari suatu sudut pandang. Bermain membantu anak belajar bersikap benar sesuai norma-norma standard yang diterima dan melihat dari sudut pandang lain. Proses penting untuk perkembangan social anak adalah: a. Kesempatan menerapkan praktek pola-pola sosial yang tak terbatas. Anak-anak mencoba konvensi-konvensi sosial melalui bermain. b. Mendorong anak berinteraksi sosial. 7 3. Perkembangan emosi, Media ekspresi pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan. Dalam bermain, anak merasa nyaman dan menguasai perasaan-perasaannya. Dimana ia dapat mengekspresikan perasan-perasaan yang tak dapat diterima dengan cara-cara yang dapat di terima. Anak dapat memahami perasan-perasaan yang bertentangan. Seperti: a. Melembutkan kenyataan-kenyataan kehidupan b. Media pelepasan bagi anak-anak yang stress c. Memberikan kesempatan untuk memahami diri 4. Perkembangan fisik a. Perkembangan fisik dan motorik b. Membantu menguji system keseimbangan c. Berpartisipasi terhadap pengembangan koordinasi tangan dan mata. 8 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Demikianlah makalah ini yang kami buat,kami mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki makalah kami nantinya. Semoga makalah ini bisa memberikan wacana baru serta bermanfaat bagi kita semua. B. Saran Orang tua perlu diberikan informasi tentang pentingnya bermain dan makna alat permainan. Orang tua perlu mengetahui pilihan alat permainan yang tepat dan sesuai denagn unur anak. orang tua dapat dilibatkan dalam pembuatan atau produksi alat permainan yang edukatif dan kreatif. Orang tua dapat dilatih untuk membuat sendiri alat permainan yang sederhana dari bahan-bahan alam Indonesia. 9 DAFTAR PUSTAKA https://www.popmama.com>kid https://www.kompasiana.com http://google.com https://www..repo.iain-tulungagung.ac.id>… Hamid Pattiliam, Metode Pengembangan Kualitatif (jakarta Alpabeta, 2005), h. 56 10