KELOMPOK 4 XI.5 CHAIRADEYA DIPA BALDAN ADITAMA GEMA ALDO SAPUTRA M. FARHAN ALFAWWAZI FEBBY MUHAMMAD SAPUTRA Metode yang dapat dilakukan adalah metode Titrasi EDTA ( Ethylene Diamene Tetra Asetat). EDTA berupa senyawa kompleks khelat denga rumus molekul (HO2CCH2)2NCH2CH2N(CH2CO2H)2. Merupakan suatu senyawa asam amino yang secara luas dipergunakan untuk mengikat ion logam bervalensi dua dan tiga. EDTA mengikat logam melalui empat karboksilat dan dua gugus amina. EDTA membentuk kompleks kuat terutama dengan Mn (II), Cu (II), Fe (III), dan Co (III) . Ketika indikator ditambahkan ke dalam air yang mengandung ion logam, ia akan segera membentuk ion kompleks, larutan akan berubah warna sesuai dengan warna indikator tersebut dalam bentuk ion kompleksnya. Pada saat EDTA ditambahkan ke dalam larutan, ia pertama - tama akan bereaksi dengan kation logam yang masih berada dalam keadaan bebas membentuk senyawa kompleks. Setelah seluruh kation logam yang ada dalam larutan habis bereaksi dengan EDTA, EDTA yang ditambahkan akan mengambil kation logam yang terikat pada indikator. Hal ini terjadi karena EDTA mengikat kation logam dengan lebih kuat daripada indikator kompleksometri. Ketika indikator kehilangan kation logamnya, larutan akan berubah warna sesuai dengan warna indikator tersebut dalam keadaan bebas. Indikator ditambahkan ke dalam air yang mengandung kation logam. Larutan menjadi merah. Ca2+ Ion logam (tak berwarna) + Hin2Indikator (biru) CaInIon kompleks logam – indikator (merah) + H+ Sebelum titik ekuivalen, EDTA yang ditambahkan bereaksi dengan kation logam yang masih bebas. Karena seluruh spesies dalam reaksi ini tak berwarna, warna larutan tidak berubah. Ca2+ Ion logam (tak berwarna) + Y4- EDTA (tak berwarna) CaY2- Ion kompleks logam – EDTA (tak berwarna) Mendekati titik ekuivalen, EDTA yang ditambahkan akan mengambil kation logam dari ion kompleks logam – indikator. Indikator dibebaskan, larutan berubah warna menjadi biru. CaIn- + Ion kompleks Indikator – indikator (merah) . Y4- EDTA (tak berwarna) CaY2- + Ion kompleks logam logam– EDTA In3- Indikator (biru) ALAT • • • • • • • • • • Gelas ukur 100 mL Pipet ukur 5 mL Labu Erlenmeyer Corong kaca Spatula Buret Statif Klem and Boss head Botol semprot Neraca analitik BAHAN 2 buah 1 buah 3 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 2 pasang 1 buah 1 buah • • • • • • • Larutan Buffer pH 10 Larutan Buffer pH 12 Indikator EBT Indikator Murexida Larutan EDTA 1/28 N Sample Air 100 mL Aquadest 5 mL 1 mL 50 g 50 g 100 mL CARA KERJA 1. Persiapan Larutan EDTA 1/28 N (Sudah disiapkan oleh pembimbing praktikum) 6.64 gr Komplekson III (Na2EDTA) dilarutkan dalam aquadest yang telah dipanaskan dan didinginkan. Tambahkan 10 mg MgSO4 atau MgCl2, lalu encerkan dengan aquadest hingga tepat 1 liter. Biarkan selama 2 hari. Jika larutan keruh, disaring. 2. Persiapan Larutan Buffer pH 10 (Sudah disiapkan oleh pembimbing praktikum) 67.5 gr NH4Cl dilarutkan dalam Aquadest. Tambahkan 670 mL NH4OH pekat, lalu encerkan dengan aquadest hingga tepat 1 liter. 3. Persiapan Larutan Buffer pH 12 (Sudah disiapkan oleh pembimbing praktikum) 120 gr NaOH dilarutkan dalam aquadest dan encerkan hingga volumenya tepat 1 liter. 4. Persiapan Indikator EBT (Eriochrome Black T) (Sudah disiapkan oleh Pembimbing Praktikum) 0.5 gr EBT dicampurkan dengan 100 gr NaCl, lalu digerus halus. 5. Persiapan Indikator Murexida (Sudah disiapkan oleh Pembimbing Praktikum) 0.5 gr Murexida dicampurkan dengan 100 gr NaCl, lalu digerus halus. 6. Persiapan Larutan Standar Kalsium (Sudah disiapkan oleh Pembimbing Praktikum) 0.765 gr CaCO3 ditimbang dengan teliti, lalu encerkan dengan sedikit air dan HCl pekat. Encerkan dengan aquadest dalam labu ukur 1liter secara kuantitatif, hingga tanda batas. 7. Persiapan Standarisasi Larutan EDTA 1/28 N Menggunakan indicator EBT 10 mL Larutan standar kalsium dipipet dan dimasukkan kedalam labu Erlenmeyer. Tambahkan 5mL larutan buffer pH 10 dan 50 mg indicator EBT. Titrasi dengan larutan EDTA sampai larutan berubah warna dari ungu menjadi biru laut. Faktor EDTA – EBT = 10/mL EDTA Menggunakan indicator Murexida 10 mL larutan standar kalsium dipipet dan dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer. Tambahkan 1 mL larutan buffer pH 12 dan 50 mg indicator Murexida. Titrasi dengan larutan EDTA sampai larutan berubah warna dari merah menjadi ungu. Faktor EDTA – Murexida = 10/mL EDTA 8.Pengukuran Kesadahan Total (Kalsium + Magnesium) 100 mL contoh air dimasukkan kedalam labu Erlenmeyer, Tambahkan 5 mL larutan buffer pH 10, Tambahkan 50 mg indicator EBT, Titrasi dengan larutan EDTA 1/28 N sampai cairan berubah warna maut, Catat mL EDTA yang diperlukan Hasil Pengamatan dan Pengukuran Kesadahan Total Berikut hasil pengamatan dan pengukuran percobaan prosedur kerja 7 Faktor EDTA– EBT =10/mL EDTA 10/5.6 = 1.78 Larutanya Volume(m LarutanBu Volume(m IndikatoryVolume(mg)EDTAyang ngakanditi L) ffer L) angdiguna terpakai(m rasi kan L) Larutansta ndarCaCO 3 10 mL pH 10 5 mL EBT 50 mg 5.6 Berikut hasil pengamatan dan pengukuran percobaan prosedur kerja 8 Indikator (EBT) yang digunakan mL EDTA 1/28 N yangdiperlukan Perubahan Warna 50 mg 4 mL Ungu ke Biru Laut Konsentrasi Kesadahan Total a. (1000/100) x mL EDTA x (1/28 konsentrasi EDTA) x (Faktor EDTA-EBT) x 28/10) = ……0G (1000/100) x 4 x (1/28) x 1.78 x (28/10) = 40/28 x 1.78 x 2.8 = 7.12 0G b. (1000/100) x mL EDTA x (1/28 konsentrasi EDTA) x (Faktor EDTA-EBT) x (100/2) = …….mg/L CaCO3 (1000/100) x 4 x (1/28) x 1.78 x (100/2) = 40/28 x 1.78 x 50 = 127.14 mg/L CaCO3 Pembahasan Kesadahan total dapat dilihat setelah contoh 100 mL air keran ditambah dengan indicator EBT 50 mg, sampel air berubah warna menjadi ungu sedikit kemerah-merahan. Hal tersebut dikarenakan indicator EBT telah mengikat kation bervalensi dua yang terlarut dalam contoh air. Adapun juga pencampuran larutan buffer pH 10 yakni untuk mengindikasikan adanya kombinasi ion Ca2+ dan mg2+ . Selanjutnya, setelah dilakukan titrasi 4 mL larutan EDTA, sampel air berubah warna menjadi biru laut. Hal tersebut dikarenakan larutan EDTA berhasil mengikat seluruh kation bervalensi dua dalam air dengan kata lain, ion-ion kalsium dan magnesium akan membentuk senyawa kompleks sementara molekul indicator akan terlepas kembali. Adapun biru laut merupakan warna indicator EBT dalam keadaan bebas (tidak sedang mengikat kation). Dari cara ini maka akan didapatkan kesadahan total (ca + mg). Berdasarkan data yang telah dikumpulkan didapat kosentrasi kesadahan total sampel air. Dari hasil perhitungan didapatkan kosentrasi kesadahan total yakni kosentrasi ikatan ion calcium dengan ion bicarbonat sebesar 127.14 mg/L CaCO3.