Uploaded by User63350

Sejarah Bilangan Hindu Arab (2)

advertisement
Sejarah Bilangan
Hindu Arab
KELOMPOK 6 PMAT 3C
Ficky Fakhrezi 11190170000061
Varra Amilia Aziziah 11190170000065
Khoirunnisa 11190170000066
Anisatul Islami 11190170000077
Maya Hania Salsabila 11190170000081
Salwa Aisyah Salsabila 11190170000086
Apa Itu Sistem Bilangan Hindu Arab?
Sistem Hindu-Arab adalah sistem basis sepuluh. Ciri penting dalam
sistem ini adalah kita boleh menulis angka untuk sebarang angka, baik
besar maupun kecil, dan hanya menggunakan sepuluh simbol yang disebut
digit, 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Kata "digit" berarti "jari tangan" atau "jari kaki".
Karena hanya sepuluh simbol yang digunakan, maka sisitem numerasi
Hindu-Arab disebut juga sistem numerasi perpuluhan.
Satu lagi prinsip dalam sistem numerasi ini yaitu "pengumpulan
sepuluh-sepuluh" (sistem perpuluhan) dimana sepuluh satu diganti
dengan satu sepuluh, dan sepuluh-sepuluh diganti dengan satu ratus,
seratus sepuluh diganti dengan satu ribu dan seterusnya. Bilangan objek
yang dikumpulkan sedemikian disebut basis bagi sistem itu.
Your Date Here
Your Footer Here
3
Angka Hindu-Arab boleh ditulis
dalam bentuk uraian (bentuk yang
diperluas), dimana nilai bagi setiap
digit dalam setiap itu dengan jelas.
Sebagai contoh, kita menulis
663 dalam bentuk uraian yaitu: 663 = 6
x 100 + 6 x 10 + 3 x 1
Bagaimana Sejarah Sistem Bilangan
Tersebut ?
Sistem bilangan Hindu Arab merupakan bentuk yang
paling dekat dengan sistem perhitungan saat ini, pada awal
sejarah dimulai dari India pada tahun 2500 sebelum masehi,
mereka mulai mengenal cara menulis, menghitung, dan
menimbang, kemudian datanglah bangsa Arya yang mengusir
mereka dan setelah sekitar 1000 tahun setelahnya bangsa Arya
menyempurnakan tulisan Hindu dan bahasa Sansekerta. Mulai
saat itu muncul berbagai tokoh yang mengemukakan bentukbentuk angka
Angka Brahmi
Sejarawan melacak bahwa angka Brahmi muncul sekitar
pertengahan abad ke-3 SM. Angka Brahmi telah ditemukan dalam
prasasti di gua dan koin di daerah dekat Poona, Bombay, dan Uttar
Pradesh. Penanggalan angka-angka ini memberi tahu kita bahwa
angka-angka ini digunakan dalam rentang waktu yang cukup lama
hingga abad ke-4 Masehi. Tentu saja prasasti yang berbeda agak
berbeda dalam gaya simbol.
Angka Gupta
Periode Gupta adalah periode di mana Dinasti Gupta memerintah
negara bagian Magadha di timur laut India, dan ini dari awal abad ke-4 M
hingga akhir abad ke-6 M. Angka Gupta dikembangkan dari angka Brahmi
dan disebarkan ke wilayah yang luas oleh kerajaan Gupta saat mereka
menaklukkan wilayah.
Angka Nagari
Angka berkembang menjadi angka Nagari, kadang-kadang
disebut angka Dewanagari. Bentuk ini berevolusi dari angka Gupta
yang dimulai sekitar abad ke-7 M dan terus berkembang dari abad
ke-11 dan seterusnya. Nama itu secara harfiah berarti "tulisan para
dewa" dan dianggap yang paling indah dari semua bentuk yang
berevolusi.
Setelah itu dimulai sejarah matematika Arab pada
awal abad ke-7 M, pada saat itu mereka bangsa Arab
menguasai Spanyol, India bahkan Afrika Utara. situasi sosial
murni antara mereka membuat kontak antara budaya yang
berbeda yang juga menyebabkan persebaran ilmu
pengetahuan salah satunya matematika.
Catatan Arab yang pertama menjelaskan tentang
angka Hindu tersebut adalah Algoritmi de numero Indorum,
terjemahan Latin dari karya al-Khwarizmi (k.780-k.850)
“Al-jabr wa al-Muqbala”. Dari nama al-Khwarizmi pada
buku itu, muncul istilah algoritma. Oleh matematikawan
Eropa, cara penulisan bilangan Hindu-Arab tersebut
kemudian dikenal dengan sebutan algorism. Buku asli
tertua yang masih ada yang membahas tentang angka
dan bilangan India tersebut adalah Kitab al-fusul fi alhisab al-Hindi, karya Abu al-Hasan al-Uqlidisi (k.952).
al-Khwarizmi
“Al-jabr wa al-Muqbala”
Abu al-Hasan al-Uqlidisi
al-fusul fi al-hisab al-Hindi
Angka India ini mengalami perubahan bentuk
dan terpecah menjadi dua bentuk. Yang pertama
berkembang di bagian timur daerah Islam saat itu.
Bentuk ini akhirnya menjadi angka yang dipakai
orang Arab sekarang ini. Sementara yang
berkembang di bagian barat (termasuk Spanyol,
dulunya daerah kekhalifahan Abbasiyah), menjadi
angka Hindu-Arab yang sekarang kita gunakan.
Dari bagian barat kawasan Islam, angka Hindu-Arab
beserta sistem desimalnya masuk ke Eropa. Selain karya alKhwarizmi, juga lewat karya Abu Kamil (k.850-k.930) dan Kusyar
ibn Labban (k.1000), Eropa mengenal sistem desimal dan angka
Hindu-Arab.
Dari saat itu penggunaan angka Arab tersebar ke Eropa
pada abad pertengahan melalui jalur perdagangan, buku, dan
kolonialisme Eropa. Fibonacci (k.1170-1240) merupakan
matematikawan Italia yang membawa angka Hindu-Arab dari
Afrika Utara ke Eropa melalui buku Liber Abaci (Book of
Counting) tahun 1202.
Saat ini, angka Hindu Arab adalah simbol representasi
yang paling umum digunakan di dunia. sesuai dengan sejarah
mereka angka-angka 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 juga dikenal sebagai
angka Hindu atau Hindu Arab.
14
Sistem Numerasi Hindu-Arab
Ciri-Ciri:
1.
Menggunakan basis 10
2. Menggunakan nilai tempat
3.
Menggunakan angka: 1,2,3,4,5,6,7,8,9
4. Mengenal symbol “0” (nol)
Antar suku dipisahkan
oleh tanda plus (+)
• Misalnya:
• 10 = (1 × 10) + (0 × 1)
• 205 = (2 × 100) + (0 × 10) + (5 × 1)
Menggunakan basis 10
• Contoh:
• 4(1000) + 5(100) + 6(10) + 7
• = 4 (103 ) + 5 (10²) + 6(101 ) + 7 (100 )
Mengunakan nilai
tempat
• Contoh: 1.234
• 1 = ribuan
• 2 = ratusan
• 3 = puluhan
• 4 = satuan
Untuk Apa Sistem Bilangan Hindu - Arab ?
Sistem bilangan Hindu-Arab digunakan untuk:
a. Ukuran panjang
b. Ukuran berat;
c. Ukuran luas
d. Ukuran isi;
e. Satuan waktu
f. Nilai uang.
g. menandai nomor rumah, jalan, apartemen, hotel, atau kamar
h. menomori bagian karangan dan ayat kitab suci
Latihan
1.
2.
Tuliskan lambanglambang berikut dengan
notasi bentuk panjang:
3.
Nyatakan nilai tempat
angka 7 pada tiap lambang
bilangan di bawah ini:
a.
65.208
a.
3.764
b.
5.649
b.
736
c.
8.200
c.
7
d.
4.278.263
Tuliskan dengan notasi
bentuk baku basis 10.
a.
4(1.000) + 3(10) + 5
b.
6(100) + 4(10)
c.
8(100.000) + 4
Daftar Pustaka
O’Connor, J. J and E. F. Robertson. 2000. Indian numerals.
https://mathshistory.st-Andrews.ac.uk/HistTopics/Indian_Numerals/ (Di
akses pada 3 September 2020)
Sumardyono. 2012. Sejarah Beberapa Topik Matematika.
https://p4tkmatematika.org/2012/04/sejarah-beberapa-topic-matematika/
(Di akses pada 5 September 2020)
Ariyanti, Dwi. Sistem Numerasi Hindu-Arab.
https://www.academia.edu/25319195/SISTEM_NUMERASI_HINDU_ARA
B_300_SM_750_SM/ (Di akses pada 5 sepetember 2020)
https://pakbisri.files.wordpress.com/beberapa-sistem-numerasikonsep-dasar-matematika-I.pdf/ (Di akses pada 5 September 2020)
Download