HALAMAN PENGESAHAN Laporan praktikum Biologi Dasar dengan judul percobaan “Percobaan Lazzarro Spallazani” yang dibuat oleh : nama : Nur Apriany D nim : 1214041003 kelas :A kelompok : VIII (delapan) telah diperiksa oleh Asisten dan Koordinator Asisten, sehingga laporan ini telah diterima. Makassar, November 2012 Koordinator Asisten Asisten Djumarirmanto S, Pd (Muhammad Yusran Nur Arief) NIM : 071404093 Mengetahui, Dosen Penangung Jawab Lab Drs. H. Hamka L, M.S NIP : 196212311987021005 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai macam teori tentang asal-usul kehidupan banyak bermunculan, sebagai bentuk keingintahuan manusia hal-hal yang berkaitan dengan awal kehidupan makhluk hidup di seluruh alam semesta beserta proses terbentuknya alam semesta hingga menjadi tempat yang layak dan cocok untuk didiami oleh makhluk hidup. Dari mana datangnya kehidupan ? dan bagaimana bentuk kehidupan pertama kali ? Serta kapan kehidupan itu pertama kali terjadi ? Mungkin itulah beberapa pertanyaan yang mengusik para ilmuwan untuk melakukan berbagai percobaan untuk membuktikan pendapat mereka. Salah-satu teori tentang asal-usul kehidupan adalah teori abiogenesis yang dikemukakan oleh Aristoteles. Teori ini mengemukakan bahwa makhluk hidup terbentuk secara spontan, teori ini dikenal dengan nama teori Generatio Spontanae. Selain itu, Aristoteles juga berpendapat bahwa mahkluk hidup berasal dari benda tak hidup. Teori ini sangat dikenal dengan nama teori Abiogenesis. Teori abiogenesis banyak diragukan kebenarannya oleh beberapa ilmuwan. Diantaranya oleh Lazzarro Spallazani, Louis Pasteur, dan Fransisco redi yang mengemukakan teori Biogenesis. Untuk mempertahankan pendapat-pendapat mereka yang bertentangan dengan pendapat Aristoteles maka dilakukan berbagai macam percobaan yang berbeda tetapi memiliki maksud atau tujuan yang sama. Hasil percobaan para ilmuwan tersebut mampu menumbangkan teori Abiogenesis karena mereka melakukan langkah-langkah yang terstruktur dan mereka mampu berpikir kritis menganalis kesalahan-kesalahan dalam percobaanpercobaan sebelumnya.. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan praktikum ini agar kita bisa belajar untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah-masalah di sekitar kita khususnya masalah dalam biologi. Selain itu, melalui percobaan ini akan memberikan keyakinan yang lebih besar terhadap apa yang diyakini selama ini menyangkut teori asal-usul kehidupan. B. Tujuan Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah untuk mengikuti jalan pemikiran dan langkah-langkah yang pernah dilakukan para ilmuwan/peneliti dalam memecahkan masalah biologi, khususnya menjawab pertanyaan “dari manakah asal kehidupan ?”. C. Manfaat Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari percobaan ini adalah dapat mengikuti jalan pemikiran para ilmuwan dalam memecahkan masalah biologi, sehingga kita mampu berpikir secara kritis. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori-teori saintifik mengenai asal-usul kehidupan mensyaratkan bumi berusia milyaran tahun. Ada dua pandangan terpisah mengenai asal-usul kehidupan. Pandangan kreasionis yang terinspirasi oleh teks asli kitab kejadian yang menyatakan bahwa bumi tak lebih dari 10.000 tahun usianya, setiap spesies diciptakan secara terpisah melalui suatu aktifitas ilahiah singkat 6.000 tahun silam, dan bahwa setiap spesies cenderung menjaga karakternya yang unik dan berbeda seiring berjalannya waktu (Fried, 2006) Menurut Anonim (2012), Beberapa teori telah mencoba memberikan jawaban tentang asal-usul kehidupan di planet bumi ini. Teori-Teori tersebut adalah sebagai berikut : a. Teori Ciptaan Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan yang ada di planet diciptakan oleh Tuhan. Mereka mengungkapkan teori ini berdasarkan atas kejadian-kejadian gaib yang pernah dilihatnya. Kejadian gaib tersebut dianggap sebagai ciptaan Tuhan , seperti halnya bumi dan kehidupan yang ada di didalamnya juga diciptakan olehNya. b. Teori Kedaan Bumi yang Selalu Tetap Menurut teori ini bumi tidak mempunyai asal mula. Begitu pula spesies yang mendiami bumi juga tidak mempunyai asal mulanya. c. Teori Cosmozoa Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan di bumi diperkirakan berasal dari ruang angkasa. Menurut teori ini bukan hanya di bumi saja yang timbul kehidupan. Kehidupan dapat timbul sekali atau beberapa kali di berbagai bagian galaksi dalam waktu yang berbeda. d. TeoriAbiogenesis Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati secara spontan. Teori ini dikemukakan oleh aristoteles. e. Teori Biogenesis Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makluk hidup. Teori ini didukung oleh fransisco Redi, Lazzaro Spallazani, dan Louis Pasteur. f. Teori Biologi Modern ( Evolusi Biokimia ) Menurut teori ini, asal kehidupan yang pertama adalah reaksi-reaksi kimiawi yang menghasilkan asam amino pembentuk protein. Asam amino merupakan dasar pembentukan setiap sel Pada teori abiogenesis yang dikemukakan oleh Aristoteles yang juga dikenal sebagai Generatio Spontanea yang berpendapat bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang berlangsung secara spontan. Teori ini dikembangkan setelah Aristoteles menemukan belatung yang muncul secara tiba-tiba pada daging yang busuk (Saktiyomo, 2003) Beberapa ahli telah melalukan berbagai usaha untuk melakukan penelitian tentang teori Generatio Spontanea, ternyata teori Abiogenesis banyak diragukan oleh beberapa ahli. Salah satunya adalah Lazzaro Spallazani dengan teori yang dikenal dengan Biogenesis. Untuk menyanggah teori Generatio Spontanea dari Aristoles, maka Lazzaro melakukan percobaan dengan menggunakan air kaldu (Tim Dosen, 2003). Selain Lazzarro Spallazani, ilmuwan lain yang menentang teori Abiogenesis adalah Fransisco Redi (Italia, 1626-1799) dan Louis Pasteur (perancis, 1822-1895). Berdasarkan hasil penelitian dari tokoh-tokoh ini, akhirnya paham Abiogenesis menjadi pudar karena paham tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (Anonim, 2012) Berdasarkan dari hasil percobaan yang dilakukan Fransisco Redi disimpulkan bahwa larva bukan berasal dari daging yang membusuk tetapi berasal dari larva lalat yang ditinggal ketika lalat hinggap disitu. Sedangkan dari hasil percobaan yang dilakukan Lazzaro Spallazani disimpulkan bahwa kehidupan bukan berasal dari air kaldu, tetapi berasal dari makhluk hidup lainnya. Akan tetapi, para penganut abiogenesis menyanggah penelitian ini dan mengatakan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh karena tidak terdapat udara. Udara dibutuhkan untuk menyokong kehidupan (Anonim, 2012). Menurut Anonim (2012), Louis Pasteur melakukan percobaan yang menyempurnakan percobaan Spalanzani. Pasteur melakukan percobaan menggunakan labu yang penutupnya leher angsa, bertujuan untuk membuktikan bahwa mikroorganisme terdapat di udara bersama dengan debu. Hasil percobaannya adalah sebagai berikut : 1. Mikroorganisme yang tumbuh bukan berasal dari benda mati (cairan) tetapi dari mikroorganisme yang terdapat di udara. 2. Jasad renik terdapat di udara bersama dengan debu Hasil percobaan Louis Pasteur berhasil menumbangkan teori abiogenesis. Dari hasil percobaannya, Pasteur mengajukan teori baru tentang asal-usul kehidupan. Isi teori disebut menyatakan beberapa hal, di antaranya Omne vivum ex ovo , yaki ni setiap makhluk hidup berasal dari telur, Omne ovum ex vivo, yakni setiap telur berasal dari makhluk hidup, dan omne vivum ex vivo, yakni setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya (Anonim,2012). BAB III METODE PRAKTIKUM A. Waktu dan Tempat Hari/Tanggal : Rabu, 31 Oktober 2012 Waktu : Pukul 07.30 - 09.15 WITA Tempat : Laboratorium Biologi Lantai III Barat Jurusan Biologi FMIPA UNM B. Alat dan Bahan 1. Alat a. 3 buah tabung reaksi b. 1 buah rak tabung reaksi c. 1 buah lampu spiritus d. 2 buah sumbat gabus/karet yang sesuai e. 1 buah klem kayu 2. Bahan a. 30 ml kaldu cair b. Korek api c. 1 potong lilin d. Label C. Prosedur Kerja 1. Mengisi tabung reaksi dengan kaldu masing-masing 10 ml. 2. Untuk tabung I, setelah mengisinya dengan kaldu, kemudian menyumbatnya dengan tutup gabus/karet dan meneteskan lilin cair di antara mulut tabung dengan tutup. 3. Untuk tabung II, setelah mengisinya dengan kaldu, kemudian memanaskannya hingga mendidih dan setelah itu membiarkannya tetap terbuka. 4. Untuk tabung III, setelah mengisinya dengan kaldu, kemudian memanaskannya hingga mendidih. Setelah itu, menyumbatnya tutup gabus/karet dan meneteskan lilin cair di antara mulut tabung dengan tutup. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Tabung pengamatan hari pertama Keterangan : I. Tabung yang ditutup tanpa disterilkan II. Tabung yang terbuka dan disterilkan III. Tabung yang ditutup dan disterilkan 2. Tabung pengamatan hari terakhir 3. Tabel Pengamatan Tabung I II III IV V W - - + ++ ++ E - - + + ++ Hari I B II III + W - + + + ++ E - + + + ++ B + + + ++ ++ W - - - - - E - - - - - B - Keterangan : 1. W : warna 2. E : endapan 3. B : bau 4. - : tidak berwarna/tidak ada endapan/tidak berbau 5. + : sedikit keruh/sedikit endapan/berbau 6. ++ : keruh/banyak endapan/berbau B. Pembahasan 1. Tabung I Pada hari pertama (keadaan awal), tabung pertama tidak berbau, tidak berwarna dan tidak terdapat endapan. Pada hari kedua, keadaan air kaldu masih sama dengan keadaaan pada hari pertama. Hal ini mungkin terjadi karena tabung reaksi dalam keadaan tertutup sehingga tidak terjadi kontak dengan udara bebas. Pada hari ketiga, air kaldu mulai berubah warna dan mulai terdapat sedikit endapan. Hal ini mungkin terjadi karena air kaldu tidak disterilkan. Sehingga, memungkinkan adanya mikroorganisme di dalam air kaldu. Dari hari keempat sampai kelima air kaldu semakin keruh dan endapan yang terdapat di dalamnya semakin banyak. Selain itu, setelah sumbat gabus dibuka air kaldu tersebut mengeluarkan bau tetapi tidak terlalu menyengat. Hal ini karena pengaruh mikroorganisme yang terdapat di dalam air kaldu karena tidak disterilkan. 2. Tabung II Pada hari pertama (keadaan awal), tabung kedua tidak berbau, tidak berwarna dan tidak terdapat endapan. Pada hari kedua dan ketiga, air kaldu menjadi keruh, terdapat endapan, dan mulai berbau. Hal ini mungkin terjadi karena pada saat pemanasan, air kaldu tidak benar-benar steril dari mikroorganisme. Pada hari keempat sampai hari kelima, air kaldu semakin keruh dibandingkan hari sebelumnya, endapannya semakin banyak dan baunya semakin menyengat karena pengaruh mikroorganisme yang semakin besar dank arena adanya kontak dengan udara luar sehingga memungkinkan mikroorganisme masuk ke dalam tabung reaksi. 3. Tabung III Dari hari pertama sampai hari kelima, tabung ketiga tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada endapan. Hal ini terjadi karena, air kaldu yang terdapat dalam tabung ketiga sudah disterilkan dan juga tidak terjadi kontak dengan udara luar. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang dilakukan Lazzarro Spallazani dapat disimpulkan bahwa mikroorganisme yang ada di dalam kaldu berasal dari udara karena terjadi kontaminasi mikroorganisme yang ada di dalam air kaldu. Hal ini menunjukkan bahwa ketidakbenaran paham Abiogenesis tidak terbukti. B. Saran 1. Praktikan harus lebih teliti dalam merangkai perangkat percobaan agar diperoleh data yang akurat. 2. Sebelum melakukan praktikum, sebaiknya praktikan mengetahui prosedur kerja yang dilakukan. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2012. Kamus Pengetahuan. http://kamuspengetahuan.blogspot.com. diakses pada tanggal 04 November 2012 Anonim. 2012. Teori Asal Usul Kehidupan. http://biosejati.wordpress.com. Diakses pada tanggal 04 November 2012 Fried, George H. 2006. Biologi. Penerbit Erlangga: Jakarta Saktiyono. 2002. Penuntun Biologi. Erlangga: Jakarta Tim Dosen.2003. Biologi umum. Universitas Negeri Makassar: Makassar Tim Penyusun. 2012. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Universitas Negeri Makassar: Makassar. LAMPIRAN Jawaban pertanyaan 1. mikroba pada air kaldu dan mikroba dari udara melakukan aktifitas di dalam tabung. 2. Penyebab terjadinya perubahan kaldu pada percobaan tersebut adalah adanya Makhluk hidup yang menyababkan perubahan pada kaldu berasal dari air kaldu itu sendiri dan mikroba dari udara yang masuk ke dalam tabung dan berkembang di dalamnya. 3. Perubahan air kaldu terjadi pada tabung yang tidak dipanasi, tabung yang tidak ditutup tapi dipanasi itu terjadi karena adanya mikroba dari air kaldu dan mikroba di udara yang berkembang di dalam tabung. 4. Tabung yang tidak terjadi perubahan yaitu tabung disterilkan terlebih dahulu kemudian ditutup dengan rapat agar mikroba dari luar tidak dapat masuk ke dalam tabung. 5. Makhluk hidup tidak akan muncul dari kaldu tersebut secara spontan karena air kaldu tersebut merupakan benda mati. Dan sesungguhnya makhluk hidup itu berasal dari makhluk hidup juga, bukan dari benda mati. 6. Berdasarkan hasil percobaan di atas dapat membuktikan bahwa Generatio Spontanea tidak benar karena tidak mungkin tiba-tiba muncul makhluk hidup dari air kaldu yang merupakan benda mati.