PENGARUH CURRENT RATIO, RETURN ON ASSET, ARUS KAS OPERASI, COLLATERALIZABLE ASSET DAN KESEMPATAN INVESTASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2014 Nurjanah 110462201282 Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh current ratio, return on asset, arus kas operasi, collateralizable asset dan kesempatan investasi terhadap kebijakan dividen. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2014. Penelitian ini menunjukkan secara parsial variabel variabel return on asset dan arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden, sedangkan current ratio, collateralizable asset dan kesempatan investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden. Secara simultan current ratio, return on asset, arus kas operasi, collateralizable asset dan kesempatan investasi berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 20112014. Kata kunci: Curent Ratio, Return On Asset, Arus Kas Operasi, Collateralizable Asset dan Kesempatan Investasi PENDAHULUAN Keputusan pembagian dividen merupakan suatu masalah yang sering dihadapi perusahaann. Manajemen sering menghadapi kesulitan untuk memutuskan apakah akan membagi dividen atau akan menahan laba untuk di investasikan kepada proyek-proyek yang menguntungkan guna meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Berhubungan dengan hal itu, maka masalah yang akan timbul adalah suatu kebijakan dividen akan mempengaruhi nilai perusahaan, Muhammad (periode 2011-2013). Semakin tinggi dividen yamg dibayarkan, berarti semakin sedikit laba yang ditahan, dan sebagai akibatnya ialah menghambat tingkat pertumnuhan (rate of growth) dalam pendapatan dan harga sahamnya. Jika perusahaan ingin menahan sebagian besar pendapatannya tetap dalam perusahaan, berarti bahwa bagian dari pendapatan yang tersedia untuk pembayaran dividen semaki kecil. Menurut Sandi dan Asyik (2013), Tujuan utama seorang investor menanamkan dananya yaitu untuk memperoleh pendapatan (Return) yang dapat berupa pendapatan dividen (Dividend Yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (Capital Gain). Dalam kaitanya dengan dividen, para investor pada umumnya menginginkan pembagian dividen yang relative stabil. Kebijakan dividen yang stabil dijalankan oleh suatu perusahaan akan dapat memberikan kesan kepada para investor bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik di masa-masa mendatang, Muhammad (periode 2011-2013). Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, maka judul yang di ambil dari penelitian ini adalah “pengaruh current ratio, return on asset, arus kas operasi, collateralizable asset dan kesempatan investasi terhadap kebijakan dividen. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2014. Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah di sampaikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah Current Ratio mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014? 2. Apakah Return On Assets (ROA) mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014? 3. Apakah Arus Kas Operasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014? 4. Apakah Collateralizable Assets (COL) mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014? 5. Apakah Kesempatan Investasi mempunyai pengaruh sifnifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014? 6. Apakah Current Ratio (CR), Return On Assets (ROA), Arus Kas Operasi, Collateralizable Assets (COL), dan Kesempatan Investasi mempunyai pengaruh sifnifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014? TINJAUAN TEORI Kebijakan dividen adalah persentase laba yang dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen tunai, penjagaan stabilitas dividen dari waktu ke waktu, pembagian dividen saham, dan pembelian kembali saham. rasio pembayaran dividen (dividend payour ratio) ikut menentukan besarnya jumlah laba yang ditahan perusahaan harus dievaluasi dala kerangka tujuan pemaksimalan kekayaan para pemegang saham. Van Horne (1980) dalam Harmono (2009:12). Kebijakan deviden dalam penelitian ini di hitung dengan rumus: DPR= 𝐃𝐢𝐯𝐢𝐝𝐞𝐧𝐭 𝐩𝐞𝐫𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 Menurut kamus besar Akuntansi (2006:281), Current Ratio merupakan ukuran kemampuan finansial (likuiditas) suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban – kewajiban jangka pendeknya, yang dihitung dengan membandingkan aktiva lancar perusahaan (kas, persediaan, dan piutang) dengan utang atau kewajiban lancar perusahaan tersebut (kewajiban-kewajiban yang akan jatuh tempo dalam periode mendatang). Variabel ini di rumuskan sebagai berikut: 𝐀𝐬𝐞𝐭 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫 𝐂𝐑 = 𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫 Menurut Fahmi (2011:137), Return On Asset adalah rasio untuk melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Karena return on asset (ROA) dapat menggambarkan laba yang diperoleh perusahaan, investor jangka panjang yang sangat peduli terhadap analisa profitabilitas. Rasio yang biasa digunakan dalam analisa ini adalah rasio pengembalian aset (ROA). Variabel ini dirumuskan sebagai berikut: ROA= 𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 (𝐬𝐞𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐣𝐚𝐤) 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐞𝐭 Menurut Wahyudiono (2014:43), Arus kas dari kegiatan operasional berisi informasi mengenai aliran kas masuk atau keluar yang berhubungna dengan aktivitas operasional perusahaa. Variabel ini dirumuskan sebagai berikut: AKO= 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐫𝐮𝐬 𝐊𝐚𝐬 𝐎𝐩𝐞𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫 Menurut Maywindlan (2013), Collateralizable assets adalah asset yang dapat dijaminkan kepada kreditor untuk menjamin pinjaman perusahaan. Titman dan Wessels (1988) dalam Arfan dan Maywindlan (2013), menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki lebih banyak aset yang bersifat collateral memiliki agency problem yang lebih kecil antara kreditor dengan pemegang saham karena aset demikian bisa berfungsi sebagai jaminan atas utang. 𝐀𝐬𝐞𝐭 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩 COL= 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐞𝐭 Abor dan Bokpin (2010:191) dalam Cahyo (2014), menyatakan bahwa kesempatan investasi merupakan penentu utama dari kebijakan pembayaran deviden perusahaan. Temuan mereka menunjukkan bahwa perusahaan dengan potensi investasi yang tinggi akan mengejar kebijakan pembayaran dividen yang sangat rendah untuk mempertahankan dana guna membiayai investasi mereka. KI= 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐛𝐞𝐫𝐞𝐝𝐚𝐫 × 𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐭𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐄𝐤𝐮𝐢𝐭𝐚𝐬 1. Pengaruh Current Ratio terhadap Kebijakan Deviden Current ratio adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan jangka pendeknya. Semakin besar current ratio yang dimiliki menunjukkan besarnya kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya . Hubungan current ratio dengan kebijakan deviden dapat dijelaskan oleh penelitian yang dilakukan oleh Deitiana (2013), yang menguji tentang current ratio, return on asset, total turn asset over terhadap devident payout ratio, deitiana menyatakan bahwa semakin tinggi current ratio perusahaan, maka belum tentu dapat memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. H1= Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen 2. Pengaruh Return On Asset terhadap Kebijakan Deviden Menurut kamus besar akuntansi (2006:801), return on asset merupakan ukuran efisiensi operasi yang menghasilkan keuntungan dari aktiva-aktivanya sebelum pengaruh pembiayaan. Dalam penelitian Aisyah (2014), return on asset berpengaruh terhadap kebijakan deviden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin besar return on asset suatu perusahaan terhadap kebijakan dividen maka perusahaan dapat membagikan dividen kepada pada investor, karena return on asset merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dan dividen akan dibagikan apabila perusahaan tersebut memperoleh laba. H2= Return On Assets berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Deviden 3. Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Kebijakan Deviden Arus kas operasi menghasilkan pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian. Horngren (2006:150). dalam penelitian yang dilakukan oleh Arfan dan Maywindlan (2013), yang menyatakan bahwa arus kas operasi berpengaruh terhadap kebijakan deviden, bahwa arua kas yang dihasilkan perusahaan dari aktivitas operasi berpengaruh terhadap besarnya deviden yang diberikan kepada para pemegang sahamnya. H3= Arus Kas Operasi berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen 4. Pengaruh Collateralizable Asset terhadap Kebijakan Dividen Menurut Arfan dan Maywindlan (2013), Collateralizable Assets (COL) adalah aset yang dapat dijaminkan kepada kreditor untuk menjamin pinjaman perusahaan, Collateralizable assets dianggap sebagai proksi asset jaminan untuk biaya aset agensi yang terjadi karena konflik antara pemegang saham dan pemegang obligasi. Tetapi tingginya Collateralizable Asset belum tentu mengakibatkan perusahaan menaikan pembayaran deviden. H4= Collateralizable Assets berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan 5. Pengaruh Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Deviden Kesempatan investasi merupakan nilai kesempatan investasi yang merupakan pilihan untuk membuat investasi dimasa yang akan datang. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cahyo (2014), kesempatan investasi tidak berpengaruh terhadap kebijakan deviden, Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin besar kesempatan investasi pada masa yang akan datang, maka akan mengurangi deviden yang akan dibagikan kepada pemegang saham, karena dividen yang diperoleh akan di gunakan untuk investasi selanjutnya. H5= Kesempatan Investasi berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan 6. Pengaruh Current Ratio, Return On Asset, Arus Kas Operasi, Collateralizable Asset dan Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Dividen. Berdasarkan hasil penelitian Ita Lopulasi (2013), Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen sektor manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2007-2011. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F, diperoleh hasil bahwa variabel profitabilitas, likuiditas, ukuran badan usaha, utang, pertumbuhan, dan free cash flow secara serempak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. H6= Current Ratio, Return On Asset, Arus Kas Operasi, Collateralizable Asset dan Kesempatan Investasi berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2008:40), variabel dependen adalah variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Sedangkan Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif, Ferdinad (2006) Aisyah (2014). Populasi dan Sampel populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20112014 yaitu sebanyak 33 perusahaan. sampel penelitian diambil dari populasi dengan metode purposiveb sampling, dengan beberapa kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan industri barang konsumsi yang mempublikasikan laporan tahunan secara berturut-turut untuk periode 2011-2014. 2. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang berturut-turut untuk periode 2011-2014. 3. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang memperoleh laba secara berturut-turut untuk periode 2011-2014. Adapun penggolongan sampel berdasarkan kriteria-kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel ini adalah sebagai berikut : N KETERANGAN n n 0 1. Perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2011-2014. 2. Perusahaan sektor barang konsumsi yang tidak berturut-turut menerbitkan laporan tahunan di BEI periode 2011-2014. 3. Perusahaan sektor barang konsumsi yang tidak membagikan dividen selama periode 2011-2014. 4. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang tidak memperoleh laba secara berturut-turut untuk periode 2011-2014. Total sempel yang memenuhi kriteria penelitian JUMLAH 33 (6) (11) (3) 13 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data rasio. Sumber data yang digunakan adalah berasal dari laporan keuangan sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Current Ratio, Return On Asset, Arus Kas Operasi, Collateralizable Asset dan Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Dividen. Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan dokumenter dengan cara menelusuri laporan tahunan yang terpilih menjadi sampel, yaitu perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI secara berturut-turut untuk periode 2011-2014. Data tersebut diperoleh dari situs www.idx.co.id. Pengumpulan data juga dilakukan dengan cara studi perpustakaan, yaitu melalaui pengumpulan data sekunder. perpustakaan diperoleh dari buku, jurnal terdahulu dan situs internet. Studi Metode Analisis 1. Uji Normalitas Data bertujuan untuk menguji apakah variabel independen dan dependennya berdistribusi normal atau tidak. Di uji dengan menggunakan non parametrik kolmogrov-smirnov. 2. Uji Autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. 3. Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi mempunyai antar variabel bebas. uji multikolinearitas dengan SPSS dilakukan dengan uji regresi, dengan nilai patokan VIF (Variance Inflation Factor) dan koefisien korelasi antarvariabel bebas 4. Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk digunakan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamaan lain. 5. Regresi linear berganda dengan persamaan sebagai berikut: Y= a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b4X5+e Keterangan : Y = Kebijakan Deviden a = Konstanta X1 = Current Ratio X2 = Return On Asset X3 = Arus Kas Operasi X4 = Collateralizable Asset X5 = Kesempatan Investasi e = Error (Kesalahan) PENGUJIAN HIPOTESIS Untuk menguji hipotesis, maka dalam penelitian ini menggunakan alat uji yaitu : 1. Uji F (Uji Simultan): uji ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan/bersamaan. 2. Uji t (uji Parsial): uji ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial/bersamaan. Koefisien Determinan (R2) Uji koefisien determinan (R2) bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel dependen. Hasil Uji Statistik Descriptive Descriptive Statistics N DPR CR ROA AKO COL KI Valid N (listwise) 52 52 52 52 52 52 52 Minimum Maximum 0,0366366 0,242669674 0,039823192 0,006672445 0,000003997 0,003134852 1,534684979 11,74281655 1,070100889 2,517696247 3,181354227 9,547414041 Mean ,5476 2,5227 ,2236 ,7712 ,3795 ,3141 Std. Deviation ,35802 1,93308 ,19679 ,56396 ,43322 1,38565 Sumber:output SPSS 21.0 UJI ASUMSI KLASIK Hasil Uji Normalitas Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai residual terdistribusi secara normal dengan nilai signifikansi 0,494 yakni 0,494 > 0,05. Sehingga membuktikan bahwa analisis data dapat dilanjutkan karena residual telah terdistribusi secara normal. Grafik normal P-P Plot diatas, dapat diketahui bahwa data ditunjukkan berupa titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian berdasarkan gambar P-P Plot diatas, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas. Uji Multikolinearitas Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa variabel CR dengan nilai tolerance 0,570 dan nilai VIF 1,755 variabel ROA dengan nilai tolerance 0,571 dan nilai VIF 1,752, variabel AKO nilai tolerance 0,651 dan nilai VIF 1,537, variabel COL nilai tolerance 0,491 dan nilai VIF 2,038, variabel KI nilai tolerance 0,930 dan nilai VIF 1,075. Maka dapat diratik kesimpulan bahwa keseluruhan variabel tidak terjadi multikolinearitas karena masing-masing variabel nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Uji Autokorelasi Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai uji Durbin-Watson adalah 1,818 atau berada diantara angka -2 sampai dengan +2 (-2 < 1,818 < +2). Hal ini menunjukkan bahwa pada model regresi tidak terdapat autokorelasi. Uji Heteroskedastisitas Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifekansi pada variabel independen current ratio adalah 0,627 return on asset 0,067, arus kas operasi 0,823, collateralizable asset 0,758 dan kesempatan investasi 0,349. Maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dikarenakan masing-masing variabel independen nilai signifikansinya > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data bebas dari masalah heteroskedastisitas. Metode scater plot dengan melihat pola titik-titik pada scater plot regresi. Dari gambar 4.2 diatas dapat dilihat titik menyebar, menyebar dengan pola yang tidak jelas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. ANALISIS REGRESI LINIAR BERGANDA Analisis Regresi Berganda Berdasarkan analisis hasil penelitian didapatkan semua variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen kebijakan dividen. Maka persamaan regresi sebagai berikut: Y= 0,379 - 0,051 𝑿𝟏 + 0,985 𝑿𝟐 + 0,215 𝑿𝟑 - 0,217 𝑿𝟒 – 0,021 𝑿𝟓 + e a. Berdasarkan persamaan regresi diatas, nilai konstanta jika variabel independen bernilai nil maka variabel dependen Y (kebijakan dividen) adalah sebesar 0,379 atau apabila tidak terdapat pengaruh dari variabel indepeden atau jika 𝑥1 , 𝑥2, 𝑥3 , 𝑥4 , 𝑥5 = 0, maka nilai variabel dependen Y (kebijakan dividen) yakni 0,379. b. Koefisien regresi untuk current ratio, yaitu - 0,051. Nilai current ratio yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang searah dengan kebijakan dividen yang artinya jika setiap kenaikan current ratio sebesar 1 satuan maka akan menurunkan nilai kebijakan dividen sebesar - 0,051, dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. c. Koefisien regresi untuk return on asset yaitu 0,985. Nilai return on asset yang posotif menunjukkan adanya hubungan yang searah dengan kebijakan dividen yang artinya jika setiap kenaikan return on asset sebesar 1 satuan maka akan manaikan nilai kebijakan dividen sebesar 0,985, dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. d. Koefisien regresi untuk arus kas operasi yaitu 0,215 Nilai arus kas operasi yang posotif menunjukkan adanya hubungan yang searah dengan kebijakan dividen yang artinya jika setiap kenaikan arus kas operasi sebesar 1 satuan maka akan manaikan nilai kebijakan dividen sebesar 0,215 dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. e. Koefisien regresi untuk collateralizable asset yaitu -0,217 Nilai collateralizable asset yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang searah dengan kebijakan dividen yang artinya jika setiap kenaikan collateralizable asset sebesar 1 satuan maka akan menurunkan nilai kebijakan dividen sebesar 0,217, dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. f. Koefisien regresi untuk kesempatan investasi yaitu -0,021 Nilai kesempatan investasi yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang tidak searah dengan kebijakan dividen yang artinya jika setiap kenaikan kesempatan investasi sebesar 1 satuan maka akan menurunkan nilai kebijakan dividen sebesar -0,021, dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Uji T (Uji Parsial) Berdasarkan tabel diatas menunjukkan secara parsial current ratio memiliki nilai signifikansi yakni 0,089 > 0,05 dan nilai 𝑇𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 1,740 < 𝑇𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 2,012, Jadi Ha ditolak dan Ho diterima. Maka dapat disimpulkan current ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan dividen. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan secara parsial return on asset memiliki tingkat signifikansi yakni 0.001 < 0,05 dan nilai 𝑇𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 3,430 > 𝑇𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 2,012, jadi Ha ditolak dan Ho diterima. Maka dapat disimpulkan return on asset berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan dividen. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan secara parsial arus kas operasi memiliki tingkat signifikansi yakni 0,026 < 0,05 dan nilai 𝑇𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 2,293 > 𝑇𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 2,012, jadi Ha ditolak dan Ho diterima. Maka dapat disimpulkan arus kas operasi berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan dividen. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan secara parsial collateralizable asset memiliki tingkat signifikansi yakni 0,130 > 0,05 dan nilai 𝑇𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 1,542 < 𝑇𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 2,012, jadi Ha ditolak dan Ho diterima. Maka dapat disimpulkan collateralizable asset tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan dividen. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan secara parsial kesempatan investasi memiliki tingkat signifikansi yakni 0,520 > 0,05 dan nilai 𝑇𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,648 < 𝑇𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 2,012, jadi Ha ditolak dan Ho diterima. Maka dapat disimpulkan kesempatan investasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan dividen. Uji F (Uji Simultan) Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa secara simultan variabel independen memiliki signifikansi sebesar 0,001, yakni 0,001 < nilai signifikansi 0,05 dan nilai 𝑓𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 4.855 Nilai 𝑓𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 dfl (jumlah variabel-1) = 5 dan df2 (n-k1) 52-5-1= 46 yaitu 2,42. Jadi dapat disimpulkan yakni nilai 𝑓𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 4.855 > 2,42. Maka H0 diterima, jadi secara simultan variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadapvariabel dependen. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat angka koefisien deretminasi yakni 0.274 atau 27.4 %. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen berupa curent ratio, terurn on asset, arus kas operasi, collateralizable asset dan kesempatan investasi dapat menjelaskan bahwa kebijakan dividen sebesar 27.4% dan sisanya sebesar 72.6% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil uji parsial, variabel current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden. 2. Berdasarkan hasil uji parsial, variabel return on asset berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden. 3. Berdasarkan hasil uji parsial, variabel arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden. 4. Berdasarkan hasil uji parsial, variabel collateralizable asset tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden. 5. Berdasarkan hasil uji parsial, variabel kesempatan investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden. 6. Berdasarkan hasil uji simultan variabel current ratio, return on asset, aruskas operasi, collateralizable asset dan kesempatan investasi berpengaruh secara simultan terhadap kebijakan deviden pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 20112014. Keterbatasan Penelitian dan Saran Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain sebagai berikut: a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen dalam penelitian ini hanya terdiri dari lima variabel, yaitu current ratio, return on asset, arus kas operasi, collateralizable asset dan kesempatan investasi, sedangkan masih banyak faktor lain yang mempengaruhi kebijakan dividen. b. Penelitian ini hanya meneliti sampel pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi di BEI. c. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel hanya pada tiga periode, yaitu 2011-2014. Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan diatas maka dapat diberikan saran sebagai berikut: a. Dapat menggunakan variabel independen lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan dividen. b. Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk menggunakan jenis perusahaan lain sebagai objek penelitian. c. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas sampel dan diharapkan memperpanjang periode penelitian. Daftar Pustaka Aisyah Dede. 2014. Pengaruh Investasi, Likuiditas, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan terhadap Devidend Payout Ratio pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Kimia dan Sektor Industri yang terdaftar di BEI Tahun 2009-2012, Jurnal Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji Arfan Muhammad, Maywindlan. 2013. Pengaruh Arus Kas Bebas,Collateralizable Assets, dan Kebijakan Utang terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index. Jurnal Ekonomi Universitas Syiah Kuala Asiah Antung Noor. 2015. Analisis Current Ratio, Quick Ratio, Debt To Equity Ratio dan Return On Equity terhadap Dividend Payout Ratio (Study Empiris pada Perusahaan Manufaktur Di BEI) Ardiyos. 2006. Kamus Besar Akuntansi. Jakarta: Citra Harta Prima Aprilia Rini. dkk. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Growt terhadap Kebijakan Dividen Periode 2011-2013. Jurnal Manajemen.STIE MDP, Palembang. Bamber Linda Smith. Et al. 2006. Akuntansi. Jakarta: PT. Macana Jaya Cemerlang. Brealey dkk. 2008. Dasar-Dasar Akuntansi Manajemen Keuangan Perusahaan. Americas. Erlangga. Edisi 5 Brigham, E, F., dan Houston, J. F. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Buku 2 Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat. Cahyo Agung Dwi. (2014). Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi dan Invesment Opportunity terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2012. Jurnal Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji. Drs. Darsono dan Ashari. 2005. Laporan Keuangan. Yogyakarta: ANDI Dermawan Syahrial. Prof. Dr. dan P Jahotman Purba. 2013. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jakarta: Mitra Wacana Media. Deitiana Tita. (2013). Pengaruh Current Ratio, Return On Equity, dan Total Asset Turn Over terhadap Dividend Payout Ratio dan Implikasi pada Harga Saham Perusahaan LQ 45. Jurnal STIE Trisakti. Fahmi, Irham. 2012.”Analisis Laporan Keuangan”. Penerbit Alfabeta Bandung. Harahap Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:PT . Raja Grafinda Persada. Harmono. Dr. 2009. Manajemen Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara. Heizer, et.al. 2009. Operation Management. Buku 1. Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat Hery. 2009. Teori Akuntansi. Jakarta: Kencana Prenada Media Groub. John J.Wild. K.R. Subramasyam. Robert F. Halsey. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Karyawati Golrida. 2009. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jakarta: Erlangga Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J dan Kimmel Paud D. 2008. Acoounting Principles. Buku Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat. Muhammad Danang Pribafirsa dan Ary Sunindyo. Analisis Pengaruh current Ratio, Dept Equity Ratio, dan Return On Asset terhadap Depidend Payout Ratio pada Perusahaan Perbankan yang Go Public di PT BEI Periode 2006-2010. Jurnal Priyarno, Dwi. 2011. SPSS Analisis Statistik Data. Yogyakarta: Mediakom Raharjaputra Hendra S. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi Jakarta: Salemba Empat Ramadani Restiana. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Earning Power pada Perusahaan Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI Periode 20092013.Jurnal Sandy Ahmad, Asyik Nur Fadjrih. (2013). Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen Kas pada Perusahaan Otomotif. Jurnal Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. Santoso, Singgih. 2014. Statistik Parametik. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo. Sitanggang.Dr.J.P. 2013. Manajemen Keuangan Perusahaan Lanjutan. Jakarta: Mitra Wacana Media. Sugiyono, 2008 Metode Pengumpulan Kuantitatif Penerbit Alfaberta, Bandung. , Kualitatif dan D & D, Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta Sujoko. Dkk. 2007. Metode Penelitian Untuk Akuntansi. Malang: Bayumedia Publishing Wahyudiona Bambang. 2014. Laporan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakarta: Raih Asa Sukses. Wirartha I Made Ir. 2006. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Skripsi, dan Tesis. Yogyakarta: Andi Zahro Nafi’ Inayati. (2009). Analisis Pengaruh Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Dividen dan Leverage Perusahaan. Jurnal Ekonomi Universitas Muria Kudus. www.idx.co.id