pdf - Repositori Tugas Akhir Universitas Maritim Raja Ali

advertisement
PENGARUH CURRENT RATIO, RETURN ON ASSET, ARUS KAS
OPERASI, COLLATERALIZABLE ASSET DAN KESEMPATAN
INVESTASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG
TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2014
Nurjanah
110462201282
Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh current ratio, return on
asset, arus kas operasi, collateralizable asset dan kesempatan investasi terhadap
kebijakan dividen. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur sektor
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2014.
Penelitian ini menunjukkan secara parsial variabel variabel return on asset dan
arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden, sedangkan
current ratio, collateralizable asset dan kesempatan investasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan deviden. Secara simultan current ratio, return on
asset, arus kas operasi, collateralizable asset dan kesempatan investasi
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden pada perusahaan manufaktur
sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 20112014.
Kata kunci: Curent Ratio, Return On Asset, Arus Kas Operasi, Collateralizable
Asset dan Kesempatan Investasi
PENDAHULUAN
Keputusan pembagian dividen merupakan suatu masalah yang sering
dihadapi perusahaann. Manajemen sering menghadapi kesulitan untuk
memutuskan apakah akan membagi dividen atau akan menahan laba untuk di
investasikan kepada proyek-proyek yang menguntungkan guna meningkatkan
pertumbuhan perusahaan. Berhubungan dengan hal itu, maka masalah yang akan
timbul adalah suatu kebijakan dividen akan mempengaruhi nilai perusahaan,
Muhammad (periode 2011-2013).
Semakin tinggi dividen yamg dibayarkan, berarti semakin sedikit laba yang
ditahan, dan sebagai akibatnya ialah menghambat tingkat pertumnuhan (rate of
growth) dalam pendapatan dan harga sahamnya. Jika perusahaan ingin menahan
sebagian besar pendapatannya tetap dalam perusahaan, berarti bahwa bagian dari
pendapatan yang tersedia untuk pembayaran dividen semaki kecil.
Menurut Sandi dan Asyik (2013), Tujuan utama seorang investor
menanamkan dananya yaitu untuk memperoleh pendapatan (Return) yang dapat
berupa pendapatan dividen (Dividend Yield) maupun pendapatan dari selisih harga
jual saham terhadap harga belinya (Capital Gain). Dalam kaitanya dengan
dividen, para investor pada umumnya menginginkan pembagian dividen yang
relative stabil. Kebijakan dividen yang stabil dijalankan oleh suatu perusahaan
akan dapat memberikan kesan kepada para investor bahwa perusahaan tersebut
mempunyai prospek yang baik di masa-masa mendatang, Muhammad (periode
2011-2013).
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, maka judul yang di
ambil dari penelitian ini adalah “pengaruh current ratio, return on asset, arus kas
operasi, collateralizable asset dan kesempatan investasi terhadap kebijakan
dividen. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur sektor barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2014.
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah di sampaikan di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah Current Ratio mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan
dividen pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di
BEI tahun 2011-2014?
2. Apakah Return On Assets (ROA) mempunyai pengaruh signifikan terhadap
kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang
terdaftar di BEI tahun 2011-2014?
3. Apakah Arus Kas Operasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan
dividen pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di
BEI tahun 2011-2014?
4. Apakah Collateralizable Assets (COL) mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor barang
konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014?
5. Apakah Kesempatan Investasi mempunyai pengaruh sifnifikan terhadap
kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang
terdaftar di BEI tahun 2011-2014?
6. Apakah Current Ratio (CR), Return On Assets (ROA), Arus Kas Operasi,
Collateralizable Assets (COL), dan Kesempatan Investasi mempunyai
pengaruh sifnifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur
sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014?
TINJAUAN TEORI
Kebijakan dividen adalah persentase laba yang dibayarkan kepada para
pemegang saham dalam bentuk dividen tunai, penjagaan stabilitas dividen dari
waktu ke waktu, pembagian dividen saham, dan pembelian kembali saham. rasio
pembayaran dividen (dividend payour ratio) ikut menentukan besarnya jumlah
laba yang ditahan perusahaan harus dievaluasi dala kerangka tujuan
pemaksimalan kekayaan para pemegang saham. Van Horne (1980) dalam
Harmono (2009:12). Kebijakan deviden dalam penelitian ini di hitung dengan
rumus:
DPR=
𝐃𝐢𝐯𝐢𝐝𝐞𝐧𝐭 𝐩𝐞𝐫𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦
𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦
Menurut kamus besar Akuntansi (2006:281), Current Ratio merupakan
ukuran kemampuan finansial (likuiditas) suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban – kewajiban jangka pendeknya, yang dihitung dengan membandingkan
aktiva lancar perusahaan (kas, persediaan, dan piutang) dengan utang atau
kewajiban lancar perusahaan tersebut (kewajiban-kewajiban yang akan jatuh
tempo dalam periode mendatang). Variabel ini di rumuskan sebagai berikut:
𝐀𝐬𝐞𝐭 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫
𝐂𝐑 =
𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫
Menurut Fahmi (2011:137), Return On Asset adalah rasio untuk melihat
sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian
keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Karena return on asset (ROA) dapat
menggambarkan laba yang diperoleh perusahaan, investor jangka panjang yang
sangat peduli terhadap analisa profitabilitas. Rasio yang biasa digunakan dalam
analisa ini adalah rasio pengembalian aset (ROA). Variabel ini dirumuskan
sebagai berikut:
ROA=
𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 (𝐬𝐞𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐣𝐚𝐤)
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐞𝐭
Menurut Wahyudiono (2014:43), Arus kas dari kegiatan operasional berisi
informasi mengenai aliran kas masuk atau keluar yang berhubungna dengan
aktivitas operasional perusahaa. Variabel ini dirumuskan sebagai berikut:
AKO=
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐫𝐮𝐬 𝐊𝐚𝐬 𝐎𝐩𝐞𝐫𝐚𝐬𝐢
𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫
Menurut Maywindlan (2013), Collateralizable assets adalah asset yang
dapat dijaminkan kepada kreditor untuk menjamin pinjaman perusahaan. Titman
dan Wessels (1988) dalam Arfan dan Maywindlan (2013), menyatakan bahwa
perusahaan yang memiliki lebih banyak aset yang bersifat collateral memiliki
agency problem yang lebih kecil antara kreditor dengan pemegang saham karena
aset demikian bisa berfungsi sebagai jaminan atas utang.
𝐀𝐬𝐞𝐭 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩
COL= 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐞𝐭
Abor dan Bokpin (2010:191) dalam Cahyo (2014), menyatakan bahwa
kesempatan investasi merupakan penentu utama dari kebijakan pembayaran
deviden perusahaan. Temuan mereka menunjukkan bahwa perusahaan dengan
potensi investasi yang tinggi akan mengejar kebijakan pembayaran dividen yang
sangat rendah untuk mempertahankan dana guna membiayai investasi mereka.
KI=
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐛𝐞𝐫𝐞𝐝𝐚𝐫 × 𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐭𝐮𝐩𝐚𝐧
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐄𝐤𝐮𝐢𝐭𝐚𝐬
1. Pengaruh Current Ratio terhadap Kebijakan Deviden
Current ratio adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
jangka pendeknya. Semakin besar current ratio yang dimiliki menunjukkan
besarnya kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya .
Hubungan current ratio dengan kebijakan deviden dapat dijelaskan oleh
penelitian yang dilakukan oleh Deitiana (2013), yang menguji tentang current
ratio, return on asset, total turn asset over terhadap devident payout ratio,
deitiana menyatakan bahwa semakin tinggi current ratio perusahaan, maka belum
tentu dapat memenuhi kebutuhan operasional perusahaan.
H1= Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen
2. Pengaruh Return On Asset terhadap Kebijakan Deviden
Menurut kamus besar akuntansi (2006:801), return on asset merupakan ukuran
efisiensi operasi yang menghasilkan keuntungan dari aktiva-aktivanya sebelum
pengaruh pembiayaan.
Dalam penelitian Aisyah (2014), return on asset berpengaruh terhadap
kebijakan deviden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin besar
return on asset suatu perusahaan terhadap kebijakan dividen maka perusahaan
dapat membagikan dividen kepada pada investor, karena return on asset
merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dan dividen akan dibagikan
apabila perusahaan tersebut memperoleh laba.
H2= Return On Assets berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Deviden
3. Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Kebijakan Deviden
Arus kas operasi menghasilkan pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.
Horngren (2006:150). dalam penelitian yang dilakukan oleh Arfan dan
Maywindlan (2013), yang menyatakan bahwa arus kas operasi berpengaruh
terhadap kebijakan deviden, bahwa arua kas yang dihasilkan perusahaan dari
aktivitas operasi berpengaruh terhadap besarnya deviden yang diberikan kepada
para pemegang sahamnya.
H3= Arus Kas Operasi berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen
4. Pengaruh Collateralizable Asset terhadap Kebijakan Dividen
Menurut Arfan dan Maywindlan (2013), Collateralizable Assets (COL) adalah
aset yang dapat dijaminkan kepada kreditor untuk menjamin pinjaman
perusahaan, Collateralizable assets dianggap sebagai proksi asset jaminan untuk
biaya aset agensi yang terjadi karena konflik antara pemegang saham dan
pemegang obligasi. Tetapi tingginya Collateralizable Asset belum tentu
mengakibatkan perusahaan menaikan pembayaran deviden.
H4= Collateralizable Assets berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan
5. Pengaruh Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Deviden
Kesempatan investasi merupakan nilai kesempatan investasi yang merupakan
pilihan untuk membuat investasi dimasa yang akan datang. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Cahyo (2014), kesempatan investasi tidak berpengaruh terhadap
kebijakan deviden, Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin besar
kesempatan investasi pada masa yang akan datang, maka akan mengurangi
deviden yang akan dibagikan kepada pemegang saham, karena dividen yang
diperoleh akan di gunakan untuk investasi selanjutnya.
H5= Kesempatan Investasi berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan
6. Pengaruh Current Ratio, Return On Asset, Arus Kas Operasi,
Collateralizable Asset dan Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan
Dividen.
Berdasarkan hasil penelitian Ita Lopulasi (2013), Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kebijakan dividen sektor manufaktur yang terdaftar di BEI periode
2007-2011. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F, diperoleh hasil
bahwa variabel profitabilitas, likuiditas, ukuran badan usaha, utang, pertumbuhan,
dan free cash flow secara serempak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
H6= Current Ratio, Return On Asset, Arus Kas Operasi, Collateralizable Asset
dan Kesempatan Investasi berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:40), variabel dependen adalah variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Sedangkan Variabel independen adalah variabel yang
mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang
pengaruhnya negatif, Ferdinad (2006) Aisyah (2014).
Populasi dan Sampel
populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20112014 yaitu sebanyak 33 perusahaan.
sampel penelitian diambil dari populasi dengan metode purposiveb
sampling, dengan beberapa kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan industri barang konsumsi yang mempublikasikan laporan tahunan
secara berturut-turut untuk periode 2011-2014.
2. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang berturut-turut untuk
periode 2011-2014.
3. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang memperoleh laba secara
berturut-turut untuk periode 2011-2014.
Adapun penggolongan sampel berdasarkan kriteria-kriteria yang digunakan
dalam pemilihan sampel ini adalah sebagai berikut :
N
KETERANGAN
n
n
0
1. Perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar
di BEI periode 2011-2014.
2. Perusahaan sektor barang konsumsi yang tidak
berturut-turut menerbitkan laporan tahunan di BEI
periode 2011-2014.
3. Perusahaan sektor barang konsumsi yang tidak
membagikan dividen selama periode 2011-2014.
4. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi
yang tidak memperoleh laba secara berturut-turut
untuk periode 2011-2014.
Total sempel yang memenuhi kriteria penelitian
JUMLAH
33
(6)
(11)
(3)
13
Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data rasio. Sumber data
yang digunakan adalah berasal dari laporan keuangan sektor barang konsumsi
yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu Current Ratio, Return On Asset, Arus Kas Operasi,
Collateralizable Asset dan Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Dividen.
Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, sedangkan sumber data
dalam penelitian ini adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah dokumentasi dan dokumenter dengan cara menelusuri laporan
tahunan yang terpilih menjadi sampel, yaitu perusahaan industri barang konsumsi
yang terdaftar di BEI secara berturut-turut untuk periode 2011-2014. Data tersebut
diperoleh dari situs www.idx.co.id. Pengumpulan data juga dilakukan dengan cara
studi perpustakaan, yaitu melalaui pengumpulan data sekunder.
perpustakaan diperoleh dari buku, jurnal terdahulu dan situs internet.
Studi
Metode Analisis
1. Uji Normalitas Data bertujuan untuk menguji apakah variabel independen dan
dependennya berdistribusi normal atau tidak. Di uji dengan menggunakan non
parametrik kolmogrov-smirnov.
2. Uji Autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi
linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1.
3. Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
mempunyai antar variabel bebas. uji multikolinearitas dengan SPSS dilakukan
dengan uji regresi, dengan nilai patokan VIF (Variance Inflation Factor) dan
koefisien korelasi antarvariabel bebas
4. Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk digunakan untuk mengetahui apakah
dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
suatu pengamatan ke pengamaan lain.
5. Regresi linear berganda dengan persamaan sebagai berikut:
Y= a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b4X5+e
Keterangan :
Y = Kebijakan Deviden
a = Konstanta
X1 = Current Ratio
X2 = Return On Asset
X3 = Arus Kas Operasi
X4 = Collateralizable Asset
X5 = Kesempatan Investasi
e = Error (Kesalahan)
PENGUJIAN HIPOTESIS
Untuk menguji hipotesis, maka dalam penelitian ini menggunakan alat uji yaitu :
1. Uji F (Uji Simultan): uji ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara simultan/bersamaan.
2. Uji t (uji Parsial): uji ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial/bersamaan.
Koefisien Determinan (R2)
Uji koefisien determinan (R2) bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh
masing-masing variabel bebas terhadap variabel dependen.
Hasil Uji Statistik Descriptive
Descriptive Statistics
N
DPR
CR
ROA
AKO
COL
KI
Valid N (listwise)
52
52
52
52
52
52
52
Minimum
Maximum
0,0366366
0,242669674
0,039823192
0,006672445
0,000003997
0,003134852
1,534684979
11,74281655
1,070100889
2,517696247
3,181354227
9,547414041
Mean
,5476
2,5227
,2236
,7712
,3795
,3141
Std. Deviation
,35802
1,93308
,19679
,56396
,43322
1,38565
Sumber:output SPSS 21.0
UJI ASUMSI KLASIK
Hasil Uji Normalitas
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai residual terdistribusi secara
normal dengan nilai signifikansi 0,494 yakni 0,494 > 0,05. Sehingga
membuktikan bahwa analisis data dapat dilanjutkan karena residual telah
terdistribusi secara normal.
Grafik normal P-P Plot diatas, dapat diketahui bahwa data ditunjukkan
berupa titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal. Dengan demikian berdasarkan gambar P-P Plot diatas, dapat
disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi
asumsi normalitas.
Uji Multikolinearitas
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa variabel CR dengan nilai
tolerance 0,570 dan nilai VIF 1,755 variabel ROA dengan nilai tolerance 0,571
dan nilai VIF 1,752, variabel AKO nilai tolerance 0,651 dan nilai VIF 1,537,
variabel COL nilai tolerance 0,491 dan nilai VIF 2,038, variabel KI nilai tolerance
0,930 dan nilai VIF 1,075. Maka dapat diratik kesimpulan bahwa keseluruhan
variabel tidak terjadi multikolinearitas karena masing-masing variabel nilai
tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10.
Uji Autokorelasi
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai uji Durbin-Watson adalah
1,818 atau berada diantara angka -2 sampai dengan +2 (-2 < 1,818 < +2). Hal ini
menunjukkan bahwa pada model regresi tidak terdapat autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifekansi pada variabel
independen current ratio adalah 0,627 return on asset 0,067, arus kas operasi
0,823, collateralizable asset 0,758 dan kesempatan investasi 0,349. Maka tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dikarenakan masing-masing
variabel independen nilai signifikansinya > 0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data bebas dari masalah heteroskedastisitas.
Metode scater plot dengan melihat pola titik-titik pada scater plot regresi.
Dari gambar 4.2 diatas dapat dilihat titik menyebar, menyebar dengan pola yang
tidak jelas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas.
ANALISIS REGRESI LINIAR BERGANDA
Analisis Regresi Berganda
Berdasarkan analisis hasil penelitian didapatkan semua variabel independen
mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen kebijakan dividen.
Maka persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 0,379 - 0,051 𝑿𝟏 + 0,985 𝑿𝟐 + 0,215 𝑿𝟑 - 0,217 𝑿𝟒 – 0,021 𝑿𝟓 + e
a. Berdasarkan persamaan regresi diatas, nilai konstanta jika variabel independen
bernilai nil maka variabel dependen Y (kebijakan dividen) adalah sebesar
0,379 atau apabila tidak terdapat pengaruh dari variabel indepeden atau jika
𝑥1 , 𝑥2, 𝑥3 , 𝑥4 , 𝑥5 = 0, maka nilai variabel dependen Y (kebijakan dividen)
yakni 0,379.
b. Koefisien regresi untuk current ratio, yaitu - 0,051. Nilai current ratio yang
negatif menunjukkan adanya hubungan yang searah dengan kebijakan dividen
yang artinya jika setiap kenaikan current ratio sebesar 1 satuan maka akan
menurunkan nilai kebijakan dividen sebesar - 0,051, dengan asumsi variabel
independen lainnya konstan.
c. Koefisien regresi untuk return on asset yaitu 0,985. Nilai return on asset yang
posotif menunjukkan adanya hubungan yang searah dengan kebijakan dividen
yang artinya jika setiap kenaikan return on asset sebesar 1 satuan maka akan
manaikan nilai kebijakan dividen sebesar 0,985, dengan asumsi variabel
independen lainnya konstan.
d. Koefisien regresi untuk arus kas operasi yaitu 0,215 Nilai arus kas operasi yang
posotif menunjukkan adanya hubungan yang searah dengan kebijakan dividen
yang artinya jika setiap kenaikan arus kas operasi sebesar 1 satuan maka akan
manaikan nilai kebijakan dividen sebesar 0,215 dengan asumsi variabel
independen lainnya konstan.
e. Koefisien regresi untuk collateralizable asset yaitu -0,217 Nilai
collateralizable asset yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang searah
dengan kebijakan dividen yang artinya jika setiap kenaikan collateralizable
asset sebesar 1 satuan maka akan menurunkan nilai kebijakan dividen sebesar 0,217, dengan asumsi variabel independen lainnya konstan.
f. Koefisien regresi untuk kesempatan investasi yaitu -0,021 Nilai kesempatan
investasi yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang tidak searah
dengan kebijakan dividen yang artinya jika setiap kenaikan kesempatan
investasi sebesar 1 satuan maka akan menurunkan nilai kebijakan dividen
sebesar -0,021, dengan asumsi variabel independen lainnya konstan.
Uji T (Uji Parsial)
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan secara parsial current ratio memiliki
nilai signifikansi yakni 0,089 > 0,05 dan nilai 𝑇𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 1,740 < 𝑇𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 2,012, Jadi
Ha ditolak dan Ho diterima. Maka dapat disimpulkan current ratio tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan dividen.
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan secara parsial return on asset
memiliki tingkat signifikansi yakni 0.001 < 0,05 dan nilai 𝑇𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 3,430 >
𝑇𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 2,012, jadi Ha ditolak dan Ho diterima. Maka dapat disimpulkan return on
asset berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan dividen.
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan secara parsial arus kas operasi
memiliki tingkat signifikansi yakni 0,026 < 0,05 dan nilai 𝑇𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 2,293 >
𝑇𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 2,012, jadi Ha ditolak dan Ho diterima. Maka dapat disimpulkan arus kas
operasi berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan dividen.
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan secara parsial collateralizable asset
memiliki tingkat signifikansi yakni 0,130 > 0,05 dan nilai 𝑇𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 1,542 <
𝑇𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 2,012, jadi Ha ditolak dan Ho diterima. Maka dapat disimpulkan
collateralizable asset tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan
dividen.
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan secara parsial kesempatan investasi
memiliki tingkat signifikansi yakni 0,520 > 0,05 dan nilai 𝑇𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,648 <
𝑇𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 2,012, jadi Ha ditolak dan Ho diterima. Maka dapat disimpulkan
kesempatan investasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan
dividen.
Uji F (Uji Simultan)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa secara simultan variabel
independen memiliki signifikansi sebesar 0,001, yakni 0,001 < nilai signifikansi
0,05 dan nilai 𝑓𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 4.855 Nilai 𝑓𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 dfl (jumlah variabel-1) = 5 dan df2 (n-k1) 52-5-1= 46 yaitu 2,42. Jadi dapat disimpulkan yakni nilai 𝑓𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 4.855 >
2,42. Maka H0 diterima, jadi secara simultan variabel independen berpengaruh
secara signifikan terhadapvariabel dependen.
Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat angka koefisien deretminasi yakni
0.274 atau 27.4 %. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen berupa
curent ratio, terurn on asset, arus kas operasi, collateralizable asset dan
kesempatan investasi dapat menjelaskan bahwa kebijakan dividen sebesar 27.4%
dan sisanya sebesar 72.6% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar penelitian
ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil uji parsial, variabel current ratio tidak berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan deviden.
2. Berdasarkan hasil uji parsial, variabel return on asset berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan deviden.
3. Berdasarkan hasil uji parsial, variabel arus kas operasi berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan deviden.
4. Berdasarkan hasil uji parsial, variabel collateralizable asset tidak
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden.
5. Berdasarkan hasil uji parsial, variabel kesempatan investasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden.
6. Berdasarkan hasil uji simultan variabel current ratio, return on asset,
aruskas operasi, collateralizable asset dan kesempatan investasi
berpengaruh secara simultan terhadap kebijakan deviden pada perusahaan
manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 20112014.
Keterbatasan Penelitian dan Saran
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain sebagai berikut:
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen dalam penelitian ini
hanya terdiri dari lima variabel, yaitu current ratio, return on asset, arus kas
operasi, collateralizable asset dan kesempatan investasi, sedangkan masih
banyak faktor lain yang mempengaruhi kebijakan dividen.
b. Penelitian ini hanya meneliti sampel pada perusahaan manufaktur sektor
industri barang konsumsi di BEI.
c. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel hanya pada tiga periode,
yaitu 2011-2014.
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan diatas maka dapat
diberikan saran sebagai berikut:
a. Dapat menggunakan variabel independen lain yang berpengaruh secara
signifikan terhadap kebijakan dividen.
b. Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk menggunakan jenis perusahaan
lain sebagai objek penelitian.
c. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas sampel dan diharapkan
memperpanjang periode penelitian.
Daftar Pustaka
Aisyah Dede. 2014. Pengaruh Investasi, Likuiditas, Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan terhadap Devidend Payout Ratio pada Perusahaan Sektor
Industri Dasar Kimia dan Sektor Industri yang terdaftar di BEI Tahun
2009-2012, Jurnal Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji
Arfan
Muhammad,
Maywindlan.
2013.
Pengaruh
Arus
Kas
Bebas,Collateralizable Assets, dan Kebijakan Utang terhadap Kebijakan
Dividen pada Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index. Jurnal
Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Asiah Antung Noor. 2015. Analisis Current Ratio, Quick Ratio, Debt To Equity
Ratio dan Return On Equity terhadap Dividend Payout Ratio (Study
Empiris pada Perusahaan Manufaktur Di BEI)
Ardiyos. 2006. Kamus Besar Akuntansi. Jakarta: Citra Harta Prima
Aprilia Rini. dkk. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan dan Growt terhadap Kebijakan Dividen Periode 2011-2013.
Jurnal Manajemen.STIE MDP, Palembang.
Bamber Linda Smith. Et al. 2006. Akuntansi. Jakarta: PT. Macana Jaya
Cemerlang.
Brealey dkk. 2008. Dasar-Dasar Akuntansi Manajemen Keuangan Perusahaan.
Americas. Erlangga. Edisi 5
Brigham, E, F., dan Houston, J. F. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,
Buku 2 Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.
Cahyo Agung Dwi. (2014). Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi dan
Invesment Opportunity terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2012. Jurnal Akuntansi
Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Drs. Darsono dan Ashari. 2005. Laporan Keuangan. Yogyakarta: ANDI
Dermawan Syahrial. Prof. Dr. dan P Jahotman Purba. 2013. Akuntansi Keuangan
Lanjutan. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Deitiana Tita. (2013). Pengaruh Current Ratio, Return On Equity, dan Total Asset
Turn Over terhadap Dividend Payout Ratio dan Implikasi pada Harga
Saham Perusahaan LQ 45. Jurnal STIE Trisakti.
Fahmi, Irham. 2012.”Analisis Laporan Keuangan”. Penerbit Alfabeta Bandung.
Harahap Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:PT
.
Raja Grafinda Persada.
Harmono. Dr. 2009. Manajemen Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Heizer, et.al. 2009. Operation Management. Buku 1. Edisi 9. Jakarta: Salemba
Empat
Hery. 2009. Teori Akuntansi. Jakarta: Kencana Prenada Media Groub.
John J.Wild. K.R. Subramasyam. Robert F. Halsey. 2005. Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Karyawati Golrida. 2009. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jakarta: Erlangga
Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J dan Kimmel Paud D. 2008. Acoounting
Principles. Buku Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat.
Muhammad Danang Pribafirsa dan Ary Sunindyo. Analisis Pengaruh current
Ratio, Dept Equity Ratio, dan Return On Asset terhadap Depidend Payout
Ratio pada Perusahaan Perbankan yang Go Public di PT BEI Periode
2006-2010. Jurnal
Priyarno, Dwi. 2011. SPSS Analisis Statistik Data. Yogyakarta: Mediakom
Raharjaputra Hendra S. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi
Jakarta: Salemba Empat
Ramadani Restiana. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Earning Power pada
Perusahaan Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI Periode 20092013.Jurnal
Sandy Ahmad, Asyik Nur Fadjrih. (2013). Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas
terhadap Kebijakan Dividen Kas pada Perusahaan Otomotif. Jurnal
Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.
Santoso, Singgih. 2014. Statistik Parametik. Jakarta: PT. Elek Media
Komputindo.
Sitanggang.Dr.J.P. 2013. Manajemen Keuangan Perusahaan Lanjutan. Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Sugiyono, 2008 Metode Pengumpulan Kuantitatif
Penerbit Alfaberta, Bandung.
, Kualitatif dan D & D,
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV.
Alfabeta
Sujoko. Dkk. 2007. Metode Penelitian Untuk Akuntansi. Malang: Bayumedia
Publishing
Wahyudiona Bambang. 2014. Laporan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakarta: Raih
Asa Sukses.
Wirartha I Made Ir. 2006. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Skripsi, dan
Tesis. Yogyakarta: Andi
Zahro Nafi’ Inayati. (2009). Analisis Pengaruh Set Kesempatan Investasi terhadap
Kebijakan Dividen dan Leverage Perusahaan. Jurnal Ekonomi Universitas
Muria Kudus.
www.idx.co.id
Download