Uploaded by User62031

KITAB SUCI SEBAGAI KORPUS

advertisement
KITAB SUCI SEBAGAI KORPUS
Asep Rahmat Hidayat
Balai Bahasa Jawa Barat
Abstrak
Setakat kini diyakini bahwa teks tertua yang memuat kosakata Melayu adalah teks berjudul
Spraeck ende woor-boek Inde Maleysche ende Madagaskarsche Talen met vele Arabische ende
Turesche Woorden yang diterbitkan pada tahun 1608. Teks tersebut berisi contoh percakapan dan
daftar kata tetapi tidak sepenuhnya menggunakan bahasa Melayu. Teks awal yang sepenuhnya
menggunakan bahasa Melayu dalam huruf Latin umumnya adalah kitab suci Kristen sebagai
bagian dari penyebaran agama Kristen. Hal itu bukan fakta yang mengejutkan karena faktanya
para perintis penelitian bahasa adalah orang atau bagian dari organisasi keagamaan.
Pada tahun 1668 diterbitkan Testamento Baru yang tertulis dalam “Bassa Maleyo”. Selanjutnya
terbit juga Genesis attau Kitab deri Miarahan Kitab Mosis nang Bermoula (1673), Vetus
Testamentum yang diterjemahkan Al Qoulul Atiq dan ditulis dalam huruf Arab Melayu (1822),
Hikajat dari pada Perdjandjian jang Lama dan Baharuw (1869).
Karya-karya tersebut hanya sebagian kecil dari kumpulan teks kitab suci berbasa Melayu dan
daerah. Teks-teks tersebut merupakan korpus bahasa Melayu dan daerah yang penting dan menarik
untuk dijadikan bahan kajian.
Tulisan ini hanya kajian awal yang bertujuan untuk mendeskripsikan sekilas keunikan kitab suci
sebagai korpus bahasa dari segi pemilihan ejaan dan pilihan kata.
Kata kunci: kitab suci, korpus bahasa
Dalam beberapa dekade terakhir ini, korpus semakin sering digunakan dalam pembuatan kamus
pemelajar dan dalam meningkatkan kualitas informasi yang disediakan di kamus. Sinclair (2004)
mendefinisikan korpus sebagai kumpulan teks bahasa dalam bentuk elektronik, yang dipilih
berdasarkan kriteria eksternal untuk mewakili suatu bahasa atau variasi bahasa, sebagai sumber data
untuk penelitian linguistik. Kumpulan teks bahasa tersebut diambil dari produksi natural teks bahasa
oleh suatu kelompok tertentu. Misalnya, jika kita ingin meneliti bahasa yang digunakan dalam karya
William Shakespeare, maka kumpulan teks yang dijadikan korpus adalah semua karya yang ditulis
oleh William Shakespeare.
Untuk menganalisis suatu korpus bahasa, digunakan metodologi yang disebut linguistik korpus
(corpus linguistics). Svartvik (2007) mendefinisikan linguistik korpus sebagai studi mengenai
penggunaan bahasa dalam kenyataan (a study of language use in reality) yang diamati dengan
mengumpulkan data dari teks lisan dan tulisan sebagai bentuk dari bahasa aktual, dianalisis dengan
menggunakan komputer atau corpus software, dan dideskripsikan berdasarkan sudut pandang dan
tujuan tertentu. Sinergi linguistik korpus dengan teknologi telah menghasilkan efektivitas dan
efisiensi kerja yang membantu peneliti untuk melihat fenomena kebahasaan dengan lebih mudah
dan lengkap.
Download