MODUL ASUHAN NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRA SEKOLAH PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN Semester 3 KEGIATAN BELAJAR 1 PRODI D- III KEBIDANAN MEDAN JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES MEDAN Page 1 Assesment Kesimpulan data subjektif dan objektif untuk menegakkan diagnosa Caput sucsedaneum Timbunan cairan di bawah kulit kepala bayi sebagai akibat persalinan lama dan melewati sutura Cephal hematom Timbunan darah di bawah tulang bayi dan tidak melewati sutura Extraksi forsep Suatu pertolongan persalinan dengan menggunakan alat forcep Extraksi vakum Suatu pertolongan persalinan dengan menggunakan alat vakum Hipoglikemi Kekurangan kadar glukosa dalam darah Horizontal Sejajar Isoimunisasi Ketidakcocokan darah ibu dan janin Kolaborasi Kerjasama Kuratif Pengobatan Mekonium Keluarnya feses dari anus ketika bayi masih dalam kandungan sebagai manifestasi stress Molase Penyusupan tulang kepala bayi Naratif Sesuai dengan urutan waktu Neonatologi Usia bayi baru lahir sampai satu bulan/28 hari Data Objektif didapat dari hasil pengukuran dan observasi Perinatologi Saat neonatus dalam usia kehamilan 27 minggu sampai 7 hari setelah melahirkan Planning Rencana membuat asuhan setelah ditegakkan diagnosa Preventif Pencegahan Promotif Promosi pencegahan Reflek Grasping pada jari tangan jika diletakkan benda didalamnya maka akan reflek menggenggam Reflek moro untuk mengetahui adanya paralise tangan atau kaki saat bayi lahir menghilang usia 2-3 bulan Reflek rooting bila di colek dari salah satu pinggir pipi atau mulut bayi akan menoleh untuk menyusui Reflek sucking reflek menghisap Reflek tonik neck reflek menoleh mencari arah sumber Rehabilitatif Penyembuhan Respiratory distress Gangguan pernafasan Spesimen Bahan Subjektif Data yang didapat dari pasien atau keluarga Sutura Daerah pertemuan tulang kepala pada bayi Toksemia Keracunan Page 2 Setelah mempelajari modul 10 KB 1I saudara diharapkan mampu menjelaskan dukumentasi asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah Setelah menempuh kegiatan belajar ini diharapkan saudara mampu: Menjelaskan definisi dokumentasi asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah Mendeskripsikan tujuan dokumentasi asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah Mengidentifikasi manfaat dokumentasi asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah Mendokumentasikan asuhan pada neonatus, bayi dan balita dan anak pra sekolah (SOAP) Posyandu Pokok-pokok Materi Page 3 1. Definisi dokumentasi asuhan pada neonatus, bayi dan balita 2. Tujuan dokumentasi asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah 3. Manfaat dokumentasi asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah 4. Mendokumentasikan asuhan pada neonatus, bayi dan balita (SOAP) Page 4 Dokumentasi menurut Tungpalan (1983) Dokumentasi adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan/dijadikan bukti dalam persoalan hukum. Sedangkan pendokumentasian adalah pekerjaan mencatat atau merekam peristiwa dan objek maupun aktifitas pemberian jasa (pelayanan) yang dianggap berharga dan penting. Dokumentasi asuhan dalam pelayanan kebidanan merupakan bagian dari kegiatan yang harus dikerjakan oleh bidan setelah memberi asuhan kepada pasien. Yang berisi meliputi ; identitas pasien, status kesehatan, kebutuhan, kegiatan serta respon pasien terhadap asuhan. Dapat juga sebagai wahana komunikasi antar profesi untuk mengungkap fakta aktual untuk dapat dipertanggung jawabkan. dalam metode pendokumentasian menggunakan SOAP (Subjektif, Objektif, Assessment, Planning) Didalam membuat dokumentasi asuhan kebidanan jenis data baik yang subjektif dan objektif. Data ini sangat membantu untuk menegakkan diagnosa sehingga saudara dapat membuat planning asuhan. Subjektif merupakah data yang didapat langsung dari klien/pasien, data ini bisa juga dari keluarga pasien. Untuk kasus neonatus, bayi dan balita bisa didapat dari orang tua. Page 5 Informasi berupa: a. Catatan berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien b. Ekspresi wajah pasien/keluarga tentang kekhawatiran dan keluhannya yang dicatat sehingga kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan diagnosa (data primer) c. Pada bayi atau anak kecil data subjektif dapat diperolah dari orang tua (data sekunder) d. Menguatkan diagnosis e. Tanda gejala subjektif yang diperoleh (identitas umum, keluhan, riwayat penyakit, riwayat persalinan, riwayat pertumbuhan dan perkembangan, penyakit keturunan, psikososial dan aktivitas sehari-hari) f. Pada orang bisu di belakang “S” diberi tanda O atau X Data objektif berisi hasil pemeriksaan fisiK klien, hasil laboratorium dan tes diagnosa lain yang mendukung assessment. Adapun komponen yang diobservasi atau menegakkan diagnosa. a. Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan diagnosa b. Data dari hasil pemeriksaan : c. keadaan umuM fisik Khusus laboratorium Pemeriksaan Inspeksi (dengan pandang/menlihat) Pemeriksaan palpasi (dengan meraba) Pemeriksaan Auskultasi (dengan periksa dengar) Pemeriksaan perkusi (dengan periksa ketuk) Data yang digolongkan dalam kategori ini antara lain: data psikologik, hasil observasi yangjujur, informasi kajian teknilogi (hasil pemeriksaan laboratorium, R/O foto, CTG (cardiotokogravi), USG (ultrasonogravi) dan lain-lain d. Anada mendapat yang memuaskan laporan dari keluarga yang masuk kategori tinggi Page 6 e. Apa yang dapat diobservasi oleh bidan atau perawat akan menjadi komponen yang penting dari diagnosa yang ditegakkan 1. Analisa/ Assessment assessment ini selanjutnya akan menjadi patokan membuat rencana/planning, dalam memberikan asuhan. Assessment merupakan gambaran pendokumentasi hasil analisa dan intepretasi data subjektif dan obsjektif dalam suatu identifikasi . Contohnya “ Anak usia 4 tahun dengan Commond Cold” atau “Bayi baru lahir usia 2 jam dengan asfiksia neonaturum”. 2. Planning atau rencana membuat rencana/planning (dalam planning ini sudah termasuk, pelaksanaan tindakan dan evaluasi atau respon dari pasien atau kemajuan keadaan pasien) Balita Membuat perencanaan tindakan saat itu atau yang akan datang untuk mengusahakan mencapai kondisi pasien sebaik mungkin atau menjaga atau mempertahankan kesejahteraan Proses ini termasuk kriteria tujuan terdiri dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu Tindakan yang harus diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesejahteraan Perencanaan dapat berupa pelayanan asuhan mandiri, kolaborasi atau rujukanMisal : memberikan posisi anak senyaman mungkin Rasional: agar anak dapat beristirahat yang ditandai anak dapat tidur nyenyak Page 7 Tanggal pengkajian : Jam : Tempat pengkajian : Nama mahasiswa : NIM : I. Data Subjektif A. Identitas a. b. c. d. e. Identitas pasien : Nama orang tua : Umur bayi : Tanggal lahir/jam : Jenis kelamin : B. Indentitas penggung jawab a. b. c. d. e. f. g. Nama ayah/ibu : Umur ayah/ibu : Agama : Suku/bangsa : Pendidikan : Pekerjaan : Alamat : C. Alasan Datang/Kunjungan : D. Riwayat Kesehatan 1. Riwayat kesehatan maternal a. b. c. d. e. f. g. h. Penyakit jantung : Diabetes militus : Penyakit ginjal : Penyakit hati Hipertensi : Penyakit kelamin ; RH atau isoimunisasi : Riwayat abortus : Page 8 2. Riwayat kesehatan prenatal a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. Haid pertama haid terakhir: Ante Natal Care : Imunisasi TT : BB ibu : Keluhan TM I-III : Perdarahan : Pre Eklampsi : Gestasional diabetes : Kelainan ketuban : Infeksi : 3. Riwayat kesehatan intra natal a. b. c. d. e. f. g. h. Tanggal lahir : Tempat : Penolong : Jenis persalinan : Lama persalinan : Ketuban pecah : Penyulit : Penggunaan obat selama persalinan: 4. Riwayat Post Natal a. Usaha nafas dengan bantuan atau tanpa bantuan b. APGAR score : No Kriteria 1 menit 5 menit 10 menit Denyut jantung Usaha nafas Tonus otot Reflek Warna kulit Total c. Kebutuhan resusitasi .....jenis.....lama.... d. Trauma lahir II. OBJEKTIF A. Pemeriksaan umum a. Keadaan umum : b. Kesadaran : c. Tanda-tanda vital : Page 9 1. Antropometri : a. Berat Badan : b. Panjang Badan : c. Lingkar kepala : d. Lingkar dada : e. Lingkar lengan : B. Pemeriksaan fisik atau status pasien pasien 1. .Kepala : a. Ubun-ubun : b. Sutura, molase : c. Caput sucsedaneum atau cephal hematom: 2. 3. 4. 5. 6. Muka : Mata Hidung : Telinga : Mulut : a. Bibir / palatum : b. Pemeriksaan bibir sumbing: 7. Leher : 8. Dada : a. b. c. d. Bentuk : Puting susu : Bunyi nafas : Bunyi jantung : 9. Bahu, lengan, dan tangan: 10. Abdomen : a. b. c. d. Bentuk : Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis: Perdarahan tali pusat, jumlah pembuluh darah tali pusat: Benjolan : 11. Genetalia /Alat kelamin: a. Laki-laki Testis berada dalam scrotum Penis berlubang dan ujungnya penis Page 10 b. Perempuan Vagina berlubang Uretra berlubang Labia mayora dan minora 12. Ekstremitas atas : Tangan dan jari 13. Ekstremitas bawah : Tungkai dan jari 14. Punggung/spina : 15. Kulit : a. b. c. d. Verniks : Warna : Pembengkaan : Tanda-tanda lahir : 16. Reflek fisiologis : a. Reflek moro : untuk mengetahui adanya paralise tangan atau kaki saat bayi lahir menghilang usia 2-3 bulan b. Reflek rooting : bila di colek dari salah satu pinggir pipi atau mulut bayi akan menoleh untuk menyusui c. Reflek sucking : reflek menghisap d. Reflek Grasping : pada jari tangan jika diletakkan benda didalamnya maka akan reflek menggenggam e. Reflek tonik neck: reflek menoleh mencari arah sumber rangsangan 17. Pemeriksaan penunjang a. b. Darah R/O foto dll III ANALISA Diagnosa (analisa dari data subjektif dan objektif) Contoh. Bayi baru lahir IV Planning/perencanaan/pelaksanaan Tanggal : Jam : a. Rencanakan untuk mempertahankan suhu tubuh bayi agar teap hangat dengan melaksanakan kontak antara kulit ibu dan bayi, periksa setiap 15 menit telapak kaki dan pastikan dengan periksa suhu aksila bayi b. Rencanakan perawatan mata dengan menggunakan obat erotromisin 0,5% atau tetrasiclin 1 % untuk pencegahan penyakit menular sexual c. Rencanakan untuk memberikan identitas bayi dengan memberikan gelang yang tertulis nama bayi/ ibu, tanggal lahir , jenis kelamin d. Tunjukkan pada orang tua bayi Page 11 e. Segera kontak dengan ibu kemudian dorong untuk melakukan pemberian ASI f. Berikan vitamin K I per oral 1 mg/hari selama 3 hari untuk mencegah perdarahan pada bayi normal, bayi risiko tinggi berikan melalui parenteral dengan dosis 0,5-1 mg IM g. Lakukan perawatan tali pusat h. Berikan konseling tentang kehangat bayi, pemberian ASI, perawatan tali pusat dan tanda bahay umum i. Berikan imunisasi seperti BCG, polio dan hepatitis B j. Berikan perawatan rutin dan ajarkan pada ibu Pengisian pendokumentasian pada tumbuh kembang balita Asuhan Kebidanan Pada Tumbuh Kembang Balita No. Regester : I. Biodata Nama bayi/anak : Tanggal lahir : Jenis kelamin : Nama ibu : Ayah : Umur : Agama : Suku / bangsa : Pendidikan : Pekerjaan : Alamat/no Telepon : II. Data Subjektif 1. 2. 3. 4. Keluhan utama (anak / orang tua).............. Riwayat penyakit sekarang............... Respon keluarga................. Riwayat kesehatan yang lalu a. Riwayat prenatal dan perinatal Masa kehamilan............dalam minggu Lahir tanggal...............jam.......... Jenis persalinan: spontan/tindakan......... Atas indikasi.......................jika tindakan Penolong :............... di mana tempat persalinan.............. Lama persalinan: Kala I :.........jam Kala II :.........jam Page 12 b. c. Riwayat pemberian nutrisi Komplikasi : 5. Ibu : apa hipertensi/hipotensi dll Janin : apa prematur/asfiksia dll Keadaan bayi baru lahir Berat badan..... Panjang lahir.... Nilai APGAR : menit 1/menit 5/menit 10 Status kesehatan terakhir Riwayat alergi :....... Jenis makanan :.... Debu ..... Obat.... a. Imunisasi dasar :....... b. c. BCG........ Hepetitis Polio ...... DPT.... Campak ....... Apakah pernah imunisasi ulang dan jenis imunisasi ulang.... Uji skrening pertumbuhan dan perkembangan , misal SIDTK Riwayat penyakit yang lalu:...... Page 13 II Data Objektif 1. Pemeriksaan umum a. Keadaan umum:..... b. Kesadaran........ c. Tanda vital...... • Tekanan darah..... • Nadi .... • Pernafasan.... • Suhu..... d. Status Gizi..... • Tinggi badan......cm • Lingkar kepala......cm • Berat badan....kg • Lingkar lengan atas....cm e. Kulit...... f. Kuku..... g. Kelenjar getah bening/limfe (palpasi leher atau inguinal) 2. Pemeriksaan fisik a. Kepala : • Rambut ::.... • Ubun-ubun :... • Wajah :.... • Mata :.... • Telinga :.... • Hidung :.... • Mulut :... • Faring dan laring :... b. Leher : c. Dada • Bentuk dan besar :.... • Gerakan :.... • Payudara :.... • Paru :.... • Jantung :..... d. Abdomen Page 14 • Ukuran dan bentuk:... • Gerakan :... • Dinding perut :.... • Auskultasi : • Perkusi : bunyi timpani, obstruksi dan redup • Palpasi : hepar, limfa dan ginjal e. Anus/rectum : f. Genetalia : • Laki-laki : ukuran, bentuk dll • Perempuan : epispadia, tanda sek sekunder g. Tulang belakang : bentuk h. Ekstremitas : • Neurologis : (kejang, tanda meningeal dll) 3. Pemeriksaan penunjang Laboratorium : darah, urine X ray III Analisa / Assesment Diagnosa: misal: anak 2 tahun dengan imunisasi ulang DPT IV Planning/perencanaan/pelaksanaan Rencana untuk memberikan intervensi kepada bayi, anak balita dan prasekolah sesuai dengan kebutuhan Halo apa kabar? Bagaimana, apakah saudara sudah mengerti bagaimana mendokumentasikan asuhan kebidanan? Luar biasa saudara begitu bersemangat belajarnya. Page 15 Pendokumentasian merupakan pekerjaan mencatat atau merekam peristiwa dan objek maupun aktifitas pemberian jasa (pelayanan) yang dianggap berharga dan penting. Berisi meliputi, identitas pasien, status kesehatan, kebutuhan, kegiatan serta respon pasien terhadap asuhan. Dapat juga sebagai wahana komunikasi antar profesi untuk mengungkap fakta aktual untuk dapat dipertanggung jawabkan. Dalam metode pendokumentasian menggunakan SOAP (Subjektif, Objektif, Assesment, Planing) Page 16 1. Suatu usaha yang dilakukan bidan dalam membuat pencatatan tentang kondisi dan pelayanan yang telah diberikan kepada pasien disebut? a. Pelaporan b. Pencatatan c. Dokumentasi d. Menulis format e. Pengkajian 2. Data yang diambil dari pasien atau orang tua anak disebut? a. Data primer b. Data sekunder c. Data utama d. Data tersier e. Data penunjang 3. Sedangkan data yang diambil dari hasil observasi dan pengukuran adalah? a. Data Subjektif b. Data Objektif c. Data Penunjang d. Data primer e. Data sekunder Page 17 4. Apa yang akan saudara lakukan ketika data subjektif dan objektif telah terkumpul? a. Membuat Planning b. Membuat Keputusan c. Membuat Assessment d. Membuat Laporan e. Membuat Evaluasi 5. Apa manfaat pendokumentasian antar profesi kesehatan? a. Sebagai bahan acuan belajar b. Sebagai dokumen yang sah c. Sebagai sarana membuat klaim asuransi d. Sebagai alat untuk mengingatkan keluarga e. Sebagai bukti pengambilan obat 6. Hasil pemeriksaan data penunjang termasuk jenis data apa? a. Data Subjektif b. Data Objektif c. Data Penunjang d. Data primer e. Data sekunder 7. Bagaimanakah simbul yang akan saudara berikan pada dokumentasi jika pasien mengalami bisu? a. B b. K c. O/K d. C e. T 8. Apakah nama data jika saudara mendapatkan data dari hasil anamnese dari oran tua anak? a. Data Subjektif b. Data Objektif c. Data Penunjang d. Data primer e. Data sekunder Page 18 9. Apa yang akan saudara lakukan setelah membuat diagnosa dalam asuhan kebidanan? a. Mengumpulkan Data Subjektif b. Mengumpulkan Data Objektif c. Membuat Planning d. Membuat data penujang e. Melakukan observasi 10. Apakah yang akan saudara lakukan untuk melihat kondisi pasien setelah saudara lakukan planning dan tindakan? a. Evaluas b. Observasi c. Rujuk d. Assessment e. Diagnosa ulang 1. Cocokkan jawaban dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada bagian akhir modul 9, kemudian hitunglah jumlah jawaban yang benar! Jika jawaban yang benar adalah: 90% - 100% : baik sekali 80% - 89% : baik 70% -79% : cukup kurang dari 70% : kurang 2. KUNCI JAWABAN 1. C 2. B 3. B 4. C 5. B 6. B 7. C 8. C 9. C 0. A Page 19 Berlatih menghubungkan kasus Model belajar seperti ini dinamakan “contextual instruction”. Pada situasi yang berbeda Saudara dapat menerapkan pembelajaran kontekstual Lakukanlah tugas berikut dengan sebaik-baiknya: 1. Pilihlah salah satu anak yang ada tempat kerja saudara bisa di rumah sakit, puskesmas, polindes atau bidan praktek mandiri 2. Coba saudara kumpulkan dan pilah data subjektif dan objektif 3. Setelah data terkumpul selanjutnya saudara membuat assessment/diagnosa 4. Selanjutnya saudara akan membuat planning sesuai dengan kondisi pasien apakah bisa diberikan mandiri atau kolaborasi dan rujukan 5. Terakhir, kumpulkan laporan saudara 2 hari setelah selesai. . 1. Dalam satu minggu terakhir saat saudara di pelayanan kebidanan coba suadara identifikasi: 1. Pilih salah satu pasien yang akan dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit 2. Perhatikan persiapan rujukan apakah sudah sesuai dengan BAKSOKUDA 3. Perhatikan tindakan yang saudara lakukan selama perjalanan Page 20 4. Setiba di tempat rujukan apa yang saudara lakukan? 5. Buat analisa dengan memakai format dokumentasi kebidanan 6. Setelah 2 hari pasca merujuk pasien saudara melaporkan ke penanggung jawab mata kuliah 1. Saifudin, A.B, Buku Panduan Praktis Pelayanan Pesehatan Maternal Dan Neonatal, Jakarta, PT Bina Puskata 2. Sarwono Prawirohardjo Susan Martin Tucker. 1997. Standar Perawatan Pasien. volume 4. Edisi V. Jakarta: EGC. 3. Muslihatun, WN, dkk. 2011. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta. Fitramaya 4. Wildan, M. Hidayat, A. 2011. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta. Salemba Medika 5. Marmi, Rahardjo K, 2012, Asuhan neonatus, bayi balita dan anak prasekolah. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Daftar Pustaka 6. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015 Page 21