PEDOMAN PENATALAKSAAN ASMA Hernina Oktaviani, S.Ked Pembimbing dr. Ikalius, Sp.P PENDAHULUAN Asma : penyakit saluran napas bersifat kronis, episodik, reversible. Menurunkan kualitas hidup penderita Penatalaksaan asma yang tepat dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Pedoman penatalaksanaan asma (mandiri/oleh dokter) TINJAUAN PUSTAKA DEFINISI Inflamasi kronik pada saluran napas sehingga menyebabkan obstruksi bersifat reversible. ETIOLOGI Faktor Pejamu (Host) Faktor Lingkungan PENATALAKSAAN ASMA TUJUAN meningkatkan dan mempertahankan kualitas hidup INDIKATOR Gejala minimal (sebaiknya tidak ada), termasuk hilangnya gejala pada malam hari. Tidak ada keterbatasan aktifitas harian termasuk exercise. Kebutuhan bronkodilator minimal (idealnya tidak diperlukan) Varian harian arus puncak ekspirasi (APE) < 20% Nilai APE normal atau mendekati normal Tidak ada efek samping obat Tidak ada kunjungan ke unit gawat darurat. PROGRAM PENATALAKSANAAN ASMA EDUKASI Waktu Berkunjung Kunjungan awal Kunjungan pertama (First follow-up) Kunjungan kedua (second follow-up) Setiap kunjungan berikutnya Bahan Edukasi Apa itu asma Diagnosa asma Identifikasi dan mengontrol faktor pencetus Dua tipe pengobatan asma (pelega & pengontrol) Tujuan pengobatan Kualitas hidup Identifikasi & mengontrol pencetus Penilaian berat asma Medikasi (apa yang dipakai, kapan, bagaimana) Penanganan serangan asma di rumah Identifikasi & mengontrol pencetus Penanganan serangan asma di rumah Medikasi Monitor asma (gejala & APE) Penanganan asma mandiri Strategi mengontrol pencetus Medikasi Monitoring asma Demontrasi Pengunaan obat inhalasi/spacer Monitoring asma mandiri, melalui : Mengenali intensitas dan frekuensi gejala Tanda perburukan asma untuk reevaluasi pengobatan Pasien menunjukkan cara menggunakan obat inhalasi, dikoreksi oleh dokter Penggunaan peak flow meter Monitoring asma dan tindakannya Pasien menunjukkan penggunaan obat inhalasi, dikoreksi oleh dokter Demonstrasi penggunaan peak flow meter oleh dokter/pasien Obat inhalasi Peak flow meter CONT’D PENILAIAN DAN PEMANTAUAN SECARA BERKALA Pemantauan tanda dan gejala asma Pemeriksaan faal paru (Nilai terbaik APE/Variabilitas APE) Dilakukan 1-6 bulan secara berkala Apakah batuk, sesak napas, mengi dan dada terasa berat dirasakan tiap hari? Berapa sering terbangun saat tidur malam karena sesak napas atau batuk atau mengi dan membutuhkan obat asma. Serta bila dini hari adakan keluhan tersebut? Apakah gejala asma mengganggu aktifitas harian, olahraga, dan seberapa sering hal itu mengganggu? Berapa sering menggunakan obat pelega asma? Berapa banyak dosis obat pelega yang digunakan untuk melegakan napas? Apa saja yang menyebabkan perburukan gejala? Apakah sering tidak hadir sekolah/kerja karena serangan? Berapa sering? CONT’D IDENTIFIKASI DAN PENGENALAN FAKTOR PENCETUS Apakah memelihara binatang dirumah, dan binatang apa? Apakah di dalam rumah terdapat banyak kecoa? Berapa sering menganti sprei, tirai? Apakah pasien mengalami batuk, sesak, mengi saat di lokasi kerja namun menghilang bila libur kerja? Bahan-bahan apa yang digunakan oleh perusahaan anda? Apakah pasien merokok? Apakah pasien mengonsumsi obat tertentu misalnya beta blocker? CONT’D PERENCANAAN PENGOBATAN JANGKA PANJANG Obat Pengontrol Kortikosteroid inhalasi (Budesonid dan Flutikason) Kortikosteroid sistemik (metilprednison, prednison, prednisolon, oral, 1x1 hari) Metilsantin (Teofilin/aminofilin) sering dikombinasikan dengan agonis beta-2 kerja singkat Agonis beta-2 kerja lama (Salmeterol/formoterol) fixed combination dengan steroid inhalasi Leukotriene modifiers (obat baru) Zafirlukas CONT’D Obat pelega Agonis beta-2 kerja singkat inhalasi (salbutamol,terbutalin) Metilsantin oral Antikolinergik (Ipratropium Bromida) kombinasi dengan agonis beta-2 kerja singkat inhalasi CONT’D PENATALAKSANAAN SERANGAN ASMA DI RUMAH SAKIT Kenali terlebih dahulu serangan akut asma Gejala dan Tanda Ringan Berat Serangan Akut Sedang Berat Sesak napas Posisi Berjalan Dapat tidur terlentang Berbicara duduk Cara berbicara Kesadaran Satu kalimat Mungkin gelisah Beberapa kata Gelisah Istirahat Duduk membungkuk Kata demi kata Gelisah Frekuensi napas Nadi Pulsus paradoksus Otot bantu napas dan retraksi suprasternal <20/ menit <100 10 mmHg - 20-30/menit 100-120 10-20 mmHg + >30/menit >120 >25 mmHg + Mengi APE PaO2 PaO2 SaO2 Akhir ekspirasi paksa >80% >80 mmHg <45 mmHg >95% Akhir ekspirasi 60-80% 80-60 mmHg <45 mmHg 91-95% Inspirasi - ekspirasi <60% <60 mmHg >45 mmHg <90% Keadaan Mengancam Jiwa Mengantuk, gelisah, kesadaran menurun Bradikardia Kelelahan otot, Thorakoabdominal paradoksal Silent chest CONT’D PENATALAKSANAAN ASMA DI RUMAH SAKIT Lampiran 1 .docx Penilaian berat serangan Klinis : gejala yang bertambah (batuk, sesak, mengi, dada terasa berat) APE < 80% nilai terbaik/prediksi Terapi awal Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat (tiap 20 menit, 3 kali dalam 1 jam) atau bronkodilator oral Respon baik Gejala membaik Perbaikan dengan agonis beta-2 & bertahan selama 4 jam. APE >80% prediksi/nilai terbaik Lanjutkan agonis beta-2 inhalasi tiap 3-4 jam untuk 24-48 jam. Alternatif : bronkodilator oral tiap 6-8 jam Steroid inhalasi diteruskan dengan dosis tinggi selama 2 minggu, kemudian kembali ke dosis awal Hubungi dokter untuk instruksi selanjutnya Respon buruk Gejala menetap/bertambah berat APE < 60% prediksi/nilai terbaik Tambahkan kortikosteroid oral Agonis beta-2 diulang Segera ke dokter/IGD/RS CONT’D KONTROL TERATUR 1-6 Bulan, pantau perbaikan/perburukan gejala Rujuk ke ahli paru POLA HIDUP SEHAT Olahraga Berhenti merokok Lingkungan kerja yang sehat KESIMPULAN Asma : inflamasi kronis saluran napas, reversible, episodik Menurunkan kualitas hidup penderita Pedoman penatalaksanaan asma diterapkan oleh dokter, pasien dan keluarga bahkan lingkungan kerja Medikamentosa (pelega dan pengontrol) untuk mencapai status asma terkontrol dan meningkatkan kualitas hidup pasien Obat inhaler dengan Spacer saat ini lebih mudah dan murah digunakan untuk mengontrol dan melegakan serangan asma. DAFTAR PUSTAKA Alsagaff, Hood, dkk. Buku ajar ilmu penyakit paru, cetakan 8. Surabaya: Graha Masyarakat Ilmiah Kedokteran Universitas Airlangga; 2011 . Price, SA., Lorraine MW. Patofisiologi, edisi : 6 jilid : I. Jakarta : EGC; 2006. Mangunnegoro, Hadiarto, dkk. Asma : Pedoman diagnosis & penatalaksanaan di indonesia. Jakarta : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia; 2004. Danusantoso, Halim. Buku saku ilmu penyakit paru. Jakarta : Hipokrates; 1998. Index of Medical Specialities. Preparat anti asma dan ppok, dalam : dr. Evaria. MIMS, volume : 9, Jakarta : CMP Medica; 2008 Sudoyo, AW. Buku ajar ilmu penyakit dalam edisi V jilid III. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2010 .