Temu Konsultasi Triwulanan Bappenas – Bappeda Seluruh Indonesia LANGKAH-LANGKAH MEWUJUDKAN MASYARAKAT PRODUKTIF DAN AMAN COVID-19 Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 26 Mei 2020 AGENDA ACARA TEMU KONSULTASI TRIWULANAN BAPPENAS DENGAN BAPPEDA SELURUH INDONESIA Republik Indonesia Tema Pertemuan: Langkah-Langkah Untuk Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman COVID-19 Tanggal: 26 Mei 2020 Jam Acara PIC 14.00 – 14.10 Pembukaan dan Laporan Pelaksanaan Deputi Bidang Pengembangan Regional 14.10 – 14.0 Arahan Menteri PPN/Kepala Bappenas Tentang: • Langkah-Langkah untuk Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman COVID-19 • Peran Strategis Pemerintah Daerah • Dashboard Pengendalian COVID-19 14.40 – 14.50 Aman COVID-19 sebagai Bagian dari Reformasi Kesehatan Nasional dan optimalisasi pemanfaatan DAK Kesehatan untuk mendukung penguatan Sistem Kesehatan Nasional Deputi Bidang PMMK 14.50 – 15.50 Diskusi dan Tanya Jawab Moderator: Staf Ahli Menteri Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan 15.50 – 16.00 Penutup Deputi Bidang Pengembangan Regional Menteri PPN/Kepala Bappenas 2 Republik Indonesia OUTLINE 1. Kriteria dan Indikator penyesuaian PSBB berdasarkan rekomendasi WHO dan hasil Ratas 2. Kebijakan satu pintu dalam perumusan kriteria dan indikator, perhitungan indikator Rt, dan penyampaian data-data yang dibutuhkan untuk perhitungan indikatorindikator yang dibutuhkan dalam Kriteria 1, 2, dan 3 3. Peran Strategis Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman COVID-19 4. Perencanaan New Normal dan Protokol Masyarakat Produktif dan Aman COVID-19 5. Dashboard dan pemanfaatannya sebagai kebijakan satu pintu untuk dasar pengambilan keputusan penyesuaian PSBB 3 Republik Indonesia Pengalaman Negara Lain yang Telah Berhasil Menangani Pandemi COVID-19 1. Berdasarkan data dan keilmuan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk melonggarkan PSBB 2. Pelonggaran PSBB dilakukan secara bertahap melalui fase atau zona 3. Penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat: • Disiplin • Pengawasan oleh aparat MASYARAKAT PRODUKTIF DAN AMAN COVID-19 4. Dilakukan review pelaksanaan pelonggaran PSBB, yang harus ada efek jera sehingga kalau tidak disiplin PSBB akan diberlakukan lagi. 4 Kriteria Langkah-Langkah Kesehatan Terhadap Penyebaran COVID-19 untuk Menentukan Kebijakan Penyesuaian Pembatasan Sosial (1/2) Republik Indonesia Cluster Data yang Dibutuhkan Data: 1 1 Indikator Epidemiologi Rt = Ro pada waktu t <1 selama 2 minggu • Jumlah kasus positif baru per hari οΎ Apabila Rt dipandang kurang credible, maka digunakan proxy Proxy pengganti Rt adalah sbb: Keterangan: Rt = Ro x (St/Nt) → disederhanakan Ro Dunia : 1,9 – 5,7 Ro Indonesia: 2,5* Ro pada waktu t < 1 (untuk memenuhi syarat pengurangan pembatasan) 2 Sistem Kesehatan Rasio: π±πππππ π»π» πΉπΊ πͺπΆπ½π°π«−ππ π²ππππ πͺπΆπ½π°π«−ππ ππππ πππππ πππππππππ > π, π (Rata-rata Rasio selama 14 hari terakhir ≥ 1,2) Note: sistem kesehatan dapat menyerap atau meluas utk menangani peningkatan setidaknya 20% dari beban kasus COVID-19 mencakup nakes, peralatan, tempat tidur Sumber: WHO ; *Hasil Diskusi Bappenas dengan WHO dan Ahli Epidemiologi • Penurunan kasus minimal 50% sejak puncak selama 3 minggu (dengan syarat jumlah tes yang relatif stabil) • Penurunan PDP yang konsisten selama 2 minggu • Penurunan jumlah kematian dengan protokol COVID-19 Data: • Jumlah TT RS COVID-19 • Jumlah kasus COVID-19 yang memerlukan perawatan οΎ Persyaratan: • • TT RS didukung dengan ketersediaan ventilator (20% dari total perawatan COVID-19) dan APD Tersedia ruang isolasi 5 Republik Indonesia Kriteria Langkah-Langkah Kesehatan Terhadap Penyebaran COVID-19 untuk Menentukan Kebijakan Penyesuaian Pembatasan Sosial (2/2) Cluster Indikator Data yang Dibutuhkan Jumlah tes per 1 juta penduduk ≥ 3500 3 Surveillans (Catatan: Jumlah total tes lab harus dilaporkan setiap hari dan threshold masing-masing provinsi berbeda*) Keterangan**: Indonesia: 743 (19 Mei 21.00)*** 1 bulan @10.000 test, maka pada tgl 19 Juni mencapai 1838 India: 1744 Thailand: 4099 Vietnam: 2828 Sumber: WHO ; **Sumber: Worldometer Malaysia: 14304 Filipina: 2238 Brazil : 3462 ***Arahan Presiden: 10.000 test per hari, tanggal 18 Mei 2020 dilakukan 12.000 test Data: • Jumlah tes (PCR dan TCM) per hari di provinsi/kab kota • Jumlah kematian kasus COVID-19 di RS dan masyarakat οΎ Persyaratan: • 80% dari closed contact dilacak dalam 72 jam & dikarantina • Min 80% kontak kasus baru dipantau 14 hari • Pemantauan terhadap orang-orang yang bergerak antar daerah terutama dari daerah dengan Rt tinggi. • Peningkatan kapasitas lab 6 Republik Indonesia Angka Reproduksi Efektif (Rt) Merupakan ukuran pengendalian epidemi yang disarankan oleh WHO Epidemi dapat terkendali jika: Rt < 1 selama 2 minggu 7 Republik Indonesia ANGKA REPRODUKSI EFEKTIF (Rt) COVID-19 BERDASARKAN PROVINSI • Rt > 1,0 menunjukkan pertumbuhan kasus, sedangkan Rt < 1,0 menunjukkan penurunan jumlah kasus. • Tren Rt di semua wilayah saat ini masih di atas 1,0 • DKI Jakarta, Jabar dan Jateng sudah menunjukkan tren Rt<1 • Penghitungan juga menggunakan estimasi batas atas (upper bound) Rt: mengingat jumlah test masih relatif rendah. Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas 8 Angka Reproduksi Efektif (Rt) Provinsi Masih Bervariasi (1/3) Republik Indonesia Credibility interval ditentukan oleh: banyaknya tes dan kecepatan pelaporan data Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas 9 Republik Indonesia Angka Reproduksi Efektif (Rt) Provinsi Masih Bervariasi (2/3) Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas 10 Angka Reproduksi Efektif (Rt) Provinsi Masih Bervariasi (3/3) Republik Indonesia Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas 11 ANGKA REPRODUKSI EFEKTIF (Rt) COVID-19 UNTUK WILAYAH JABODETABEK Republik Indonesia • Untuk wilayah Jabodetabek, pengendalian wabah COVID-19 di DKI Jakarta sudah cukup baik, karena Rt<1 • Upper bound DKI Jakarta relatif lebih rendah, karena datanya relatif lebih baik *catatan: Kabupaten dan Kota Tanggerang Data Pembaharuan 15 Mei 2020 Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas 12 Angka Reproduksi Efektif (Rt) Wilayah Jabodetabek Berdasarkan Waktu Republik Indonesia Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas 13 ANGKA REPRODUKSI EFEKTIF (Rt) COVID-19 UNTUK WILAYAH JAWA TENGAH Republik Indonesia Pengendalian wabah COVID19 di Jawa Tengah sudah cukup baik, karena banyak yang sudah memiliki Rt<1 Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas 14 Angka Reproduksi Efektif (Rt) Kabupaten/Kota Wilayah Jawa Tengah (1/3) Republik Indonesia Angka Rt untuk sebagian Kab/Kota di Jateng sudah <1 dalam 14 hari, tetapi kualitas data perlu perbaikan Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas 15 Angka Reproduksi Efektif (Rt) Kabupaten/Kota Wilayah Jawa Tengah (2/3) Republik Indonesia Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas 16 Angka Reproduksi Efektif (Rt) Kabupaten/Kota Wilayah Jawa Tengah (3/3) Republik Indonesia Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas 17 Pemulihan Ekonomi Diperlukan Secara Bertahap: Republik Indonesia Efektivitas Sistem Kesehatan Publik Merupakan Faktor Kunci Kecepatan Recovery Ekonomi Tingkat kesiapan untuk memulai kegiatan ekonomi: Kerangka Transisi Pemulihan Pemberlakuan PSBB , pengendalian virus secara ketat dan peningkatan sistem kesehatan publik. Transisi pemulihan ekonomi, kapasitas layanan kesehatan terus ditingkatkan, untuk memungkinkan tahap selanjutnya. Tahap 2 Tingkat kesiapan sistem rendah & tingkat pertumbuhan virus rendah Tingkat kesiapan sistem rendah & tingkat pertumbuhan virus sedang Tingkat kesiapan sistem sedang & tingkat pertumbuhan virus rendah Tingkat kesiapan sistem tinggi & tingkat pertumbuhan virus rendah Tingkat kesiapan sistem sedang & tingkat pertumbuhan virus sedang Tingkat kesiapan sistem tinggi & tingkat pertumbuhan virus sedang Jika penyebaran meningkat, daerah harus kembali ke tahap sebelumnya. Daerah mencapai ‘new’ normal jika layanan kesehatan memadai dan penyebaran virus terkendali. Pemantauan dan tracking terus dilakukan. Sumber: McKinsey, 2020, “How to restart national economies during the coronavirus crisis.” Tingkat kesiapan sistem rendah & tingkat pertumbuhan virus tinggi Tingkat kesiapan sistem sedang & tingkat pertumbuhan virus tinggi Tingkat kesiapan sistem tinggi & tingkat pertumbuhan virus tinggi 18 18 Diagram Tingkat Kesiapan Provinsi: Berdasarkan Rt dan Kapasitas Kesehatan Republik Indonesia (Median) Analisis berdasarkan Rt dan kapasitas kesehatan (hanya jumlah tempat tidur RS), menunjukkan bahwa PSBB masih diperlukan di sebagian besar wilayah. DKI Jakarta dan Jawa Barat bisa bersiap untuk melakukan pelonggaran, namun harus tetap menerapkan protokol Covid secara ketat. PSBB bisa dibuka pada saat Rt < 1 setidaknya selama 2 minggu setelah itu (WHO) Jumlah tempat tidur RS per 1000 populasi Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas 19 Republik Indonesia Intervensi Kebijakan dan Penanganan COVID-19 Perlu Berlandaskan Pada Data yang Akurat Penyediaan data yang akurat dari daerah menjadi sangat penting Catatan: Bappenas menjadi salah satu anggota Gugus Tugas pada: (i) Bidang Operasi dan (ii) Bidang Perencanaan dan Analisis Situasi 20 Republik Indonesia Pelaporan Data COVID-19 dari Daerah Disampaikan Melalui Satu Sistem Terintegrasi: Bersatu Lawan COVID-19 Sumber: Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19 21 Republik Indonesia Form Pelaporan Data COVID-19 Telah Tersedia Secara On-Line dalam Sistem BLC • Gugus Tugas sudah memberikan akun BLC kepada seluruh: Puskesmas, RS, dan Dinas Kesehatan di seluruh Indonesia. • Akses akun dapat ditanyakan kepada: Diskominfo Daerah atau menghubungi contact centre data Gugus Tugas melalui WA 0852 838383 28 atau melalui email [email protected] • Jika diperlukan, Gugus Tugas dapat memberikan pelatihan untuk menginput data ke dalam sistem BLC Sumber: Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19 22 Peran Strategis Pemerintah Daerah (1/2) Republik Indonesia 1. Provinsi/Kabupaten/Kota menyampaikan data melalui Bersatu Lawan Covid (BLC) a. b. 2. Data-Data Surveilans: • Data-data kasus COVID-19 (ODP, PDP) di Puskesmas melalui fitur Identifikasi Kasus Catatan • Data-data kasus (ODP, PDP, Positif) di Rumah Sakit (saat ini baru sekitar 54% RS yang melaporkan) • Data Test Covid Data pelayanan kesehatan: • Ketersediaan alat kesehatan, APD, obat, reagen, cartridge-TCM Pelaporan dari Kabupaten/kota satu pintu (harian) a. b. c. Integrasi data dari berbagai point of services (termasuk kebutuhan data untuk dashboard) Pengisian melalui format yang untuk menjamin data yang benar dan akurat Melaporkan data COVID-19 penting untuk bahan pengambilan kebijakan berbasis bukti 3. Bappenas akan menghitung Angka Reproduksi Efektif (Rt) untuk seluruh daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang akan dituangkan dalam Dashboard (daerah tidak perlu menghitung) 4. Inisiasi jumlah tes yang lebih ambisius agar ukuran penyebaran COVID-19 lebih akurat dan dilaporkan 23 Republik Indonesia Peran Strategis Pemerintah Daerah (2/2): Perencanaan Protokol ‘New Normal’: Mengubah Perilaku Kesehatan dan Keselamatan Publik • • • • • Penggunaan masker, hand sanitizer, dan cuci tangan pakai sabun Hygiene awareness: cuci tangan pakai sabun dan PHBS lainnya. Pembatasan dan pemisahan secara fisik Pelaporan kasus secara mandiri Peran kekuatan komunitas Bisnis • • • • • • Pembentukan tim kebersihan khusus Panduan untuk bekerja dari rumah, dan pembatasan tempat kerja Pemberlakuan tracking & tracing Pemeriksaan temperatur Fasilitas cuci tangan di area publik (termasuk: pariwisata) UMKM memproduksi masker, hand-sanitizer, pelindung wajah Pemerintah • • • • Penerapan skema paid sick-leave Penanganan pelaporan kasus (melalui tracking & tracing) Pembentukan tim kebersihan khusus Kampanye publik (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) • • Penyediaan fasilitas tes mandiri tersertifikasi di tempat-tempat umum yang berbayar murah untuk melakukan rapid test (test swab, PCR) Penyediaan panduan protokol kesehatan dan berperilaku di tempat-tempat umum baik dalam bentuk cetak maupun elektronik (bandara, stasiun, mal, bis, pasar tradisional, restoran, tempat wisata, tempat ibadah, sekolah dan kampus, bioskop, fasilitas olah raga) 24 CATATAN PENUTUP Republik Indonesia • • • • • Penyesuaian pembatasan ditentukan oleh tiga kriteria (epidemiologi, sistem kesehatan, dan surveilans) Data yang akurat dan reguler merupakan landasan penting dalam pengambilan kebijakan Pengurangan pembatasan bukan berarti virus hilang, tetapi penyebaran virus dapat di kendalikan Kehidupan akan menerapkan “new normal” setidaknya sampai tersedianya vaksin atau obat Protokol kesehatan harus disusun untuk setiap aktivitas Penerapan kebijakan penyesuaian pembatasan sosial harus disertai penerapan protokol kesehatan yang ketat (disertai sanksi) Contoh Protokol Kesehatan Ketat di Singapura: • Pemerintah Singapura mengerahkan petugas pelaksanaan penjagaan jarak • Denda diberlakukan S$300 dolar untuk pelanggaran pertama, dan S$1000 untuk pelanggaran kedua, pelanggaran selanjutnya akan didenda di pengadilan. 25 DASHBOARD Rt yang Update Secara Harian: Republik Indonesia Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota Ke Depan, Dashboard ini akan dapat diakses melalui: http://covid19.bappenas.go.id 26 Republik Indonesia TERIMA KASIH 27 Republik Indonesia LAMPIRAN 28 Republik Indonesia A. Mekanisme Pelaporan Melalui BLC 29 Republik Indonesia Sumber: Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19 30 Republik Indonesia Sumber: Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19 31 Republik Indonesia Sumber: Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19 32 Republik Indonesia Sumber: Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19 33 Republik Indonesia Sumber: Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19 34 Republik Indonesia Sumber: Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19 35 Republik Indonesia B. Protokol New Normal dan Angka Rt Jawa Barat 36 Republik Indonesia Diagram Tingkat Kesiapan Provinsi: Analisis Rt dan Surveilans 37 Republik Indonesia ANGKA REPRODUKSI EFEKTIF (Rt) COVID-19 UNTUK WILAYAH JAWA BARAT • Untuk wilayah Jawa Barat, pengendalian wabah COVID-19 di Kab. Garut, Kota Bandung, dan Kota Bekasi sudah cukup baik, karena Rt<1 • Namun, Upper bound masih relatif tinggi, karena datanya berfluktuasi dan kualitas datanya perlu dibenahi. Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas 38 Republik Indonesia Angka Reproduksi Efektif (Rt) Wilayah Jawa Barat Berdasarkan Waktu (1/2) Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas 39 Republik Indonesia Angka Reproduksi Efektif (Rt) Wilayah Jawa Barat Berdasarkan Waktu (2/2) Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas 40 Republik Indonesia 3 KRITERIA KESEHATAN MASYARAKAT MENUJU RELAKSASI 1 Epidemiologi (60%) Apakah epidemi terkendali? (Ya atau Tidak) Angka reproduksi efektif (Rt) < 1 selama minimal 2 pekan Penurunan min 50% 3 minggu sejak puncak terakhir & penurunan insidensi kasus konfirmasi <5% sampel positif min. 2 pekan terakhir, asumsi surveilans kasus suspek komprehensif <5% sampel positif min. 2 pekan terakhir, di antara sampel penyakit serupa influenza yang dites Min 80% kasus berasal dari daftar kontak dan dapat dikaitkan dengan klaster yang diketahui Penurunan jumlah kematian pada kasus konfirmasi dan kemungkinan di 3 pekan terakhir Penurunan jumlah perawatan di RS dan IGD kasus konfirmasi dan kemungkinan min. 2 pekan terakhir (Sumber: WHO) 3 Sistem Kesehatan (15%) Apakah sistem kesehatan dapat menangani kenaikan kembali jumlah kasus COVID-19 yang dapat timbul setelah disesuaikannya langkahlangkah tertentu? (Ya atau Tidak) Jumlah kasus baru memerlukan perawatan di RS < maksimal kapasitas tempat tidur RS &IGD Semua pasien COVID-19 dapat diberi tatalaksana sesuai standar nasional 2 Surveilans Kesehatan Masyarakat (25%) Apakah sistem surveilans mampu mendeteksi dan melakukan tatalaksana pada kasus & kontaknya, serta mengidentifikasi kenaikan kembali jumlah kasus? (Ya atau Tidak) Kapasitas tes laboratorium yang cukup dan memiliki strategi tes yang jelas Sistem Surveilans Semua pasien gangguan parah selain COVID-19 diberi tatalaksana sesuai standar Tidak ada peningkatan kematian di RS akibat gangguan selain COVID-19 Sistem kesehatan dapat menangani peningkatan min. 20% kasus COVID-19 Investigasi Kasus Satu focal point Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di fasyankes kab/kota Semua fasyankes memiliki skrining COVID Penurunan angka kematian tambahan sesuai kelompok umur akibat pneumonia Semua fasyankes akut memiliki mekanisme mengisolasi orang yang suspek COVID-19 Pelacakan Kontak • Kasus baru diidentifikasi dan dilaporkan dalam 24 jam • Kasus kemungkinan dan konfirmasi dilaporkan • Surveilans di pemukiman tertutup dan kelompok rentan • Surveilans kematian di RS dan masyarakat • Jumlah total tes lab dilaporkan setiap hari • Tim tanggap cepat berfungsi • 90% kasus suspek diisolasi dan dikonfirmasi/dipulangkan 48 jam sejak gejala • Kontak min 80% kasus baru dilacak & dikarantina 72 jam sejak konfirmasi • Min. 80% kontak kasus baru dipantau selama 14 hari • Ada sistem pengelolaan informasi dan data 41 Republik Indonesia C. Catatan Tentang Ro 42 Republik Indonesia Konsep Dasar Ro Where: • ο΄is the transmissibility (i.e. probability of infection given contact between a susceptible and infected individual) • cis the average rate of contact between susceptible and infected individuals, and • dis the duration of infectiousness. ππ= π½ π= 1 πΎ 43 Republik Indonesia Ro untuk Berbagai Penyakit Disease R0 Measles 12–18 Chickenpox (varicella) 10–12 Mumps 10–12 Polio 5–7 Rubella 5–7 Pertussis 5.5 Smallpox 3.5–6 COVID-19 1.94–5.7 HIV/AIDS 2–5 SARS 3.1–4.2 Common cold 2–3 Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Basic_reproduction_number 44 Republik Indonesia Ilustrasi Sederhana Bagaimana PSBB bisa Mengurangi Jumlah Orang Terinfeksi (Ro = 2.6 → 1 orang penderita COVID-19 dapat menginfeksi 2-3 orang) 1 orang menginfeksi 3 orang 3 orang baru menginfeksi 9 orang lainnya TOTAL ORANG TERINFEKSI ADALAH: 38 ORANG Kebijakan isolasi dengan mengisolasi 1 orang, dapat menurunkan jumlah infeksi dari 38, menjadi 26 1 orang diisolasi 45 Republik Indonesia Metode Perhitungan Angka Reproduksi Dasar (Ro) dan Efektif (Rt) SIR Model (Susceptible – Infectious – Recovered Model) Algoritma: model inferensi Bayesian (2008). ππ = ππ‘ ο§I π =π+πΌ+π ο’ = infectious rate ο§ = recovery rate 1− Rt lebih adaptif karena mempertimbangkan perilaku manusia dan intervensi kebijakan yang menyebabkan angka Rt berbeda di tiap titik waktu. 1 = π»πππ πΌπππ’πππ‘π¦ π π S(t) akan dipengaruhi oleh efektivitas kebijakan COVID-19, antara lain: • PSBB • Protokol: isolasi diri, perilaku hidup sehat, cuci tangan pakai sabun, masker, dll Sumber: Bettencourt and Ribeiro (2008), Real Time Bayesian Estimation of the Epidemic Potential of Emerging Infectious Diseases 46 Republik Indonesia Threshold Jumlah Tes per 1 Juta Penduduk Berdasarkan Provinsi *Threshold Jumlah Tes per 1 Juta Penduduk Berdasarkan Provinsi Provinsi Threshold Provinsi Threshold Provinsi Threshold Provinsi Threshold Provinsi Aceh Lampung Jatim Kalsel Sulbar Sumut Kep. Babel Banten Kaltim Sultra Sumbar Kep. Riau Bali Kalut Maluku Riau DKI Jakarta NTB Sulut Malut Jambi Jabar NTT Sulteng Papua Barat Sumsel Jateng Kalbar Sulsel Papua Bengkulu DI Yogyakarta Kalteng Gorontalo Sumber: WHO ; **Sumber: Worldometer ***Arahan Presiden: 10.000 test per hari, tanggal 18 Mei 2020 dilakukan 12.000 test Threshold 47