Uploaded by liavantsi2018

Bahan Presentasi Menteri PPN - Paparan Bappeda Final - edit PAKK V01 (1)

advertisement
Temu Konsultasi Triwulanan Bappenas – Bappeda Seluruh Indonesia
LANGKAH-LANGKAH MEWUJUDKAN
MASYARAKAT PRODUKTIF DAN
AMAN COVID-19
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
26 Mei 2020
AGENDA ACARA TEMU KONSULTASI TRIWULANAN BAPPENAS DENGAN BAPPEDA SELURUH INDONESIA
Republik
Indonesia
Tema Pertemuan:
Langkah-Langkah Untuk Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman COVID-19
Tanggal: 26 Mei 2020
Jam
Acara
PIC
14.00 – 14.10
Pembukaan dan Laporan Pelaksanaan
Deputi Bidang Pengembangan Regional
14.10 – 14.0
Arahan Menteri PPN/Kepala Bappenas
Tentang:
• Langkah-Langkah untuk Mewujudkan Masyarakat
Produktif dan Aman COVID-19
• Peran Strategis Pemerintah Daerah
• Dashboard Pengendalian COVID-19
14.40 – 14.50
Aman COVID-19 sebagai Bagian dari Reformasi Kesehatan
Nasional dan optimalisasi pemanfaatan DAK Kesehatan
untuk mendukung penguatan Sistem Kesehatan Nasional
Deputi Bidang PMMK
14.50 – 15.50
Diskusi dan Tanya Jawab
Moderator: Staf Ahli Menteri Bidang
Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan
15.50 – 16.00
Penutup
Deputi Bidang Pengembangan Regional
Menteri PPN/Kepala Bappenas
2
Republik
Indonesia
OUTLINE
1. Kriteria dan Indikator penyesuaian PSBB berdasarkan rekomendasi WHO dan hasil
Ratas
2. Kebijakan satu pintu dalam perumusan kriteria dan indikator, perhitungan indikator
Rt, dan penyampaian data-data yang dibutuhkan untuk perhitungan indikatorindikator yang dibutuhkan dalam Kriteria 1, 2, dan 3
3. Peran Strategis Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan Masyarakat Produktif dan
Aman COVID-19
4. Perencanaan New Normal dan Protokol Masyarakat Produktif dan Aman COVID-19
5. Dashboard dan pemanfaatannya sebagai kebijakan satu pintu untuk dasar
pengambilan keputusan penyesuaian PSBB
3
Republik
Indonesia
Pengalaman Negara Lain yang Telah Berhasil Menangani Pandemi COVID-19
1. Berdasarkan data dan keilmuan sebagai dasar
pengambilan keputusan untuk melonggarkan PSBB
2. Pelonggaran PSBB dilakukan secara bertahap melalui
fase atau zona
3. Penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat:
• Disiplin
• Pengawasan oleh aparat
MASYARAKAT
PRODUKTIF
DAN AMAN
COVID-19
4. Dilakukan review pelaksanaan pelonggaran PSBB, yang
harus ada efek jera sehingga kalau tidak disiplin PSBB
akan diberlakukan lagi.
4
Kriteria Langkah-Langkah Kesehatan Terhadap Penyebaran COVID-19 untuk Menentukan
Kebijakan Penyesuaian Pembatasan Sosial (1/2)
Republik
Indonesia
Cluster
Data yang Dibutuhkan
Data:
1
1
Indikator
Epidemiologi
Rt = Ro pada waktu t <1 selama 2 minggu
• Jumlah kasus positif baru per hari οƒΎ
Apabila Rt dipandang kurang credible, maka digunakan proxy
Proxy pengganti Rt adalah sbb:
Keterangan:
Rt = Ro x (St/Nt) → disederhanakan
Ro Dunia
: 1,9 – 5,7
Ro Indonesia: 2,5*
Ro pada waktu t < 1 (untuk memenuhi syarat pengurangan
pembatasan)
2
Sistem
Kesehatan
Rasio:
π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ 𝑻𝑻 𝑹𝑺 π‘ͺ𝑢𝑽𝑰𝑫−πŸπŸ—
𝑲𝒂𝒔𝒖𝒔 π‘ͺ𝑢𝑽𝑰𝑫−πŸπŸ— π’šπ’‚π’π’ˆ 𝒑𝒆𝒓𝒍𝒖 π’‘π’†π’“π’‚π’˜π’‚π’•π’‚π’
> 𝟏, 𝟐
(Rata-rata Rasio selama 14 hari terakhir ≥ 1,2)
Note: sistem kesehatan dapat menyerap atau meluas utk
menangani peningkatan setidaknya 20% dari beban kasus
COVID-19 mencakup nakes, peralatan, tempat tidur
Sumber: WHO ;
*Hasil Diskusi Bappenas dengan WHO dan Ahli Epidemiologi
• Penurunan kasus minimal 50% sejak puncak selama 3 minggu
(dengan syarat jumlah tes yang relatif stabil)
• Penurunan PDP yang konsisten selama 2 minggu
• Penurunan jumlah kematian dengan protokol COVID-19
Data:
• Jumlah TT RS COVID-19
• Jumlah kasus COVID-19 yang memerlukan perawatan οƒΎ
Persyaratan:
•
•
TT RS didukung dengan ketersediaan ventilator (20% dari total
perawatan COVID-19) dan APD
Tersedia ruang isolasi
5
Republik
Indonesia
Kriteria Langkah-Langkah Kesehatan Terhadap Penyebaran COVID-19 untuk Menentukan
Kebijakan Penyesuaian Pembatasan Sosial (2/2)
Cluster
Indikator
Data yang Dibutuhkan
Jumlah tes per 1 juta penduduk ≥ 3500
3
Surveillans
(Catatan: Jumlah total tes lab harus dilaporkan setiap
hari dan threshold masing-masing provinsi berbeda*)
Keterangan**:
Indonesia: 743 (19 Mei 21.00)***
1 bulan @10.000 test, maka pada tgl 19 Juni
mencapai 1838
India: 1744
Thailand: 4099
Vietnam: 2828
Sumber: WHO ;
**Sumber: Worldometer
Malaysia: 14304
Filipina: 2238
Brazil : 3462
***Arahan Presiden: 10.000 test per hari, tanggal 18 Mei 2020 dilakukan 12.000 test
Data:
• Jumlah tes (PCR dan TCM) per hari di
provinsi/kab kota
• Jumlah kematian kasus COVID-19 di RS dan
masyarakat οƒΎ
Persyaratan:
• 80% dari closed contact dilacak dalam 72 jam &
dikarantina
• Min 80% kontak kasus baru dipantau 14 hari
• Pemantauan terhadap orang-orang yang bergerak
antar daerah terutama dari daerah dengan Rt
tinggi.
• Peningkatan kapasitas lab
6
Republik
Indonesia
Angka Reproduksi Efektif (Rt)
Merupakan ukuran
pengendalian epidemi yang
disarankan oleh WHO
Epidemi dapat terkendali jika:
Rt < 1 selama 2 minggu
7
Republik
Indonesia
ANGKA REPRODUKSI EFEKTIF (Rt) COVID-19 BERDASARKAN PROVINSI
•
Rt > 1,0 menunjukkan
pertumbuhan kasus,
sedangkan Rt < 1,0
menunjukkan penurunan
jumlah kasus.
•
Tren Rt di semua
wilayah saat ini masih di
atas 1,0
•
DKI Jakarta, Jabar dan
Jateng sudah
menunjukkan tren Rt<1
•
Penghitungan juga
menggunakan estimasi
batas atas (upper bound) Rt:
mengingat jumlah test
masih relatif rendah.
Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas
8
Angka Reproduksi Efektif (Rt) Provinsi Masih Bervariasi (1/3)
Republik
Indonesia
Credibility interval ditentukan oleh: banyaknya tes dan kecepatan pelaporan data
Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas
9
Republik
Indonesia
Angka Reproduksi Efektif (Rt) Provinsi Masih Bervariasi (2/3)
Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas
10
Angka Reproduksi Efektif (Rt) Provinsi Masih Bervariasi (3/3)
Republik
Indonesia
Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas
11
ANGKA REPRODUKSI EFEKTIF (Rt) COVID-19 UNTUK WILAYAH JABODETABEK
Republik
Indonesia
• Untuk wilayah
Jabodetabek,
pengendalian wabah
COVID-19 di DKI
Jakarta sudah cukup
baik, karena Rt<1
• Upper bound DKI
Jakarta relatif lebih
rendah, karena
datanya relatif lebih
baik
*catatan: Kabupaten dan Kota
Tanggerang Data Pembaharuan
15 Mei 2020
Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas
12
Angka Reproduksi Efektif (Rt) Wilayah Jabodetabek Berdasarkan Waktu
Republik
Indonesia
Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas
13
ANGKA REPRODUKSI EFEKTIF (Rt) COVID-19 UNTUK WILAYAH JAWA TENGAH
Republik
Indonesia
Pengendalian
wabah COVID19 di Jawa
Tengah sudah
cukup baik,
karena banyak
yang sudah
memiliki Rt<1
Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas
14
Angka Reproduksi Efektif (Rt) Kabupaten/Kota Wilayah Jawa Tengah (1/3)
Republik
Indonesia
Angka Rt untuk sebagian Kab/Kota di Jateng sudah <1 dalam 14 hari, tetapi kualitas data perlu perbaikan
Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas
15
Angka Reproduksi Efektif (Rt) Kabupaten/Kota Wilayah Jawa Tengah (2/3)
Republik
Indonesia
Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas
16
Angka Reproduksi Efektif (Rt) Kabupaten/Kota Wilayah Jawa Tengah (3/3)
Republik
Indonesia
Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas
17
Pemulihan Ekonomi Diperlukan Secara Bertahap:
Republik
Indonesia
Efektivitas Sistem Kesehatan Publik Merupakan Faktor Kunci Kecepatan Recovery Ekonomi
Tingkat kesiapan untuk memulai kegiatan
ekonomi:
Kerangka Transisi Pemulihan
Pemberlakuan PSBB , pengendalian virus
secara ketat dan peningkatan sistem
kesehatan publik.
Transisi pemulihan ekonomi, kapasitas layanan
kesehatan terus ditingkatkan, untuk memungkinkan tahap selanjutnya.
Tahap 2
Tingkat kesiapan sistem
rendah & tingkat
pertumbuhan virus
rendah
Tingkat kesiapan sistem
rendah & tingkat
pertumbuhan virus
sedang
Tingkat kesiapan
sistem sedang &
tingkat
pertumbuhan virus
rendah
Tingkat kesiapan
sistem tinggi &
tingkat
pertumbuhan
virus rendah
Tingkat kesiapan
sistem sedang &
tingkat pertumbuhan
virus sedang
Tingkat kesiapan sistem
tinggi & tingkat
pertumbuhan virus
sedang
Jika penyebaran meningkat, daerah harus
kembali ke tahap sebelumnya.
Daerah mencapai ‘new’ normal jika layanan
kesehatan memadai dan penyebaran virus
terkendali. Pemantauan dan tracking terus
dilakukan.
Sumber: McKinsey, 2020, “How to restart national economies during the
coronavirus crisis.”
Tingkat kesiapan sistem
rendah & tingkat
pertumbuhan virus tinggi
Tingkat kesiapan
sistem sedang &
tingkat pertumbuhan
virus tinggi
Tingkat kesiapan sistem
tinggi & tingkat
pertumbuhan virus tinggi
18
18
Diagram Tingkat Kesiapan Provinsi: Berdasarkan Rt dan Kapasitas Kesehatan
Republik
Indonesia
(Median)
Analisis berdasarkan Rt dan kapasitas
kesehatan (hanya jumlah tempat tidur RS),
menunjukkan bahwa PSBB masih diperlukan di
sebagian besar wilayah.
DKI Jakarta dan Jawa Barat bisa bersiap untuk
melakukan pelonggaran, namun harus tetap
menerapkan protokol Covid secara ketat.
PSBB bisa dibuka pada saat Rt < 1
setidaknya selama 2 minggu setelah itu
(WHO)
Jumlah tempat tidur RS per 1000 populasi
Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas
19
Republik
Indonesia
Intervensi Kebijakan dan Penanganan COVID-19
Perlu Berlandaskan Pada Data yang Akurat
Penyediaan data yang akurat dari daerah menjadi sangat penting
Catatan: Bappenas menjadi salah satu anggota Gugus Tugas pada: (i) Bidang Operasi dan (ii) Bidang Perencanaan dan Analisis Situasi
20
Republik
Indonesia
Pelaporan Data COVID-19 dari Daerah Disampaikan
Melalui Satu Sistem Terintegrasi: Bersatu Lawan COVID-19
Sumber: Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19
21
Republik
Indonesia
Form Pelaporan Data COVID-19
Telah Tersedia Secara On-Line dalam Sistem BLC
• Gugus Tugas sudah memberikan
akun BLC kepada seluruh:
Puskesmas, RS, dan Dinas Kesehatan
di seluruh Indonesia.
• Akses akun dapat ditanyakan kepada:
Diskominfo Daerah atau
menghubungi contact centre data
Gugus Tugas melalui WA 0852
838383 28 atau melalui email
[email protected]
• Jika diperlukan, Gugus Tugas dapat
memberikan pelatihan untuk
menginput data ke dalam sistem BLC
Sumber: Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19
22
Peran Strategis Pemerintah Daerah (1/2)
Republik
Indonesia
1.
Provinsi/Kabupaten/Kota menyampaikan data melalui Bersatu Lawan Covid (BLC)
a.
b.
2.
Data-Data Surveilans:
•
Data-data kasus COVID-19 (ODP, PDP) di Puskesmas melalui fitur Identifikasi Kasus Catatan
•
Data-data kasus (ODP, PDP, Positif) di Rumah Sakit (saat ini baru sekitar 54% RS yang melaporkan)
•
Data Test Covid
Data pelayanan kesehatan:
•
Ketersediaan alat kesehatan, APD, obat, reagen, cartridge-TCM
Pelaporan dari Kabupaten/kota satu pintu (harian)
a.
b.
c.
Integrasi data dari berbagai point of services (termasuk kebutuhan data untuk dashboard)
Pengisian melalui format yang untuk menjamin data yang benar dan akurat
Melaporkan data COVID-19 penting untuk bahan pengambilan kebijakan berbasis bukti
3.
Bappenas akan menghitung Angka Reproduksi Efektif (Rt) untuk seluruh daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota yang akan dituangkan dalam Dashboard (daerah tidak perlu
menghitung)
4.
Inisiasi jumlah tes yang lebih ambisius agar ukuran penyebaran COVID-19 lebih akurat dan
dilaporkan
23
Republik
Indonesia
Peran Strategis Pemerintah Daerah (2/2):
Perencanaan Protokol ‘New Normal’: Mengubah Perilaku Kesehatan dan Keselamatan
Publik
•
•
•
•
•
Penggunaan masker, hand sanitizer, dan cuci tangan pakai sabun
Hygiene awareness: cuci tangan pakai sabun dan PHBS lainnya.
Pembatasan dan pemisahan secara fisik
Pelaporan kasus secara mandiri
Peran kekuatan komunitas
Bisnis
•
•
•
•
•
•
Pembentukan tim kebersihan khusus
Panduan untuk bekerja dari rumah, dan pembatasan tempat kerja
Pemberlakuan tracking & tracing
Pemeriksaan temperatur
Fasilitas cuci tangan di area publik (termasuk: pariwisata)
UMKM memproduksi masker, hand-sanitizer, pelindung wajah
Pemerintah
•
•
•
•
Penerapan skema paid sick-leave
Penanganan pelaporan kasus (melalui tracking & tracing)
Pembentukan tim kebersihan khusus
Kampanye publik (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi)
•
•
Penyediaan fasilitas tes mandiri tersertifikasi di tempat-tempat umum yang berbayar murah untuk melakukan rapid test (test swab, PCR)
Penyediaan panduan protokol kesehatan dan berperilaku di tempat-tempat umum baik dalam bentuk cetak maupun elektronik (bandara, stasiun, mal,
bis, pasar tradisional, restoran, tempat wisata, tempat ibadah, sekolah dan kampus, bioskop, fasilitas olah raga)
24
CATATAN PENUTUP
Republik
Indonesia
•
•
•
•
•
Penyesuaian pembatasan ditentukan oleh tiga kriteria (epidemiologi, sistem kesehatan, dan surveilans)
Data yang akurat dan reguler merupakan landasan penting dalam pengambilan kebijakan
Pengurangan pembatasan bukan berarti virus hilang, tetapi penyebaran virus dapat di kendalikan
Kehidupan akan menerapkan “new normal” setidaknya sampai tersedianya vaksin atau obat
Protokol kesehatan harus disusun untuk setiap aktivitas
Penerapan kebijakan
penyesuaian pembatasan
sosial harus disertai
penerapan protokol kesehatan
yang ketat (disertai sanksi)
Contoh Protokol Kesehatan Ketat di Singapura:
• Pemerintah Singapura mengerahkan petugas
pelaksanaan penjagaan jarak
• Denda diberlakukan S$300 dolar untuk
pelanggaran pertama, dan S$1000 untuk
pelanggaran kedua, pelanggaran selanjutnya akan
didenda di pengadilan.
25
DASHBOARD Rt yang Update Secara Harian:
Republik
Indonesia
Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota
Ke Depan, Dashboard ini akan dapat diakses melalui: http://covid19.bappenas.go.id
26
Republik
Indonesia
TERIMA KASIH
27
Republik
Indonesia
LAMPIRAN
28
Republik
Indonesia
A. Mekanisme Pelaporan Melalui BLC
29
Republik
Indonesia
Sumber: Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19
30
Republik
Indonesia
Sumber: Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19
31
Republik
Indonesia
Sumber: Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19
32
Republik
Indonesia
Sumber: Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19
33
Republik
Indonesia
Sumber: Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19
34
Republik
Indonesia
Sumber: Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19
35
Republik
Indonesia
B. Protokol New Normal dan Angka Rt Jawa Barat
36
Republik
Indonesia
Diagram Tingkat Kesiapan Provinsi:
Analisis Rt dan Surveilans
37
Republik
Indonesia
ANGKA REPRODUKSI EFEKTIF (Rt) COVID-19 UNTUK WILAYAH JAWA BARAT
• Untuk wilayah Jawa
Barat, pengendalian
wabah COVID-19 di
Kab. Garut, Kota
Bandung, dan Kota
Bekasi sudah cukup
baik, karena Rt<1
• Namun, Upper bound
masih relatif tinggi,
karena datanya
berfluktuasi dan
kualitas datanya perlu
dibenahi.
Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas
38
Republik
Indonesia
Angka Reproduksi Efektif (Rt) Wilayah Jawa Barat Berdasarkan Waktu (1/2)
Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas
39
Republik
Indonesia
Angka Reproduksi Efektif (Rt) Wilayah Jawa Barat Berdasarkan Waktu (2/2)
Sumber: Hasil Perhitungan Bappenas
40
Republik
Indonesia
3 KRITERIA KESEHATAN MASYARAKAT MENUJU RELAKSASI
1 Epidemiologi (60%)
Apakah epidemi terkendali? (Ya atau Tidak)
Angka reproduksi efektif (Rt) < 1 selama
minimal 2 pekan
Penurunan min 50% 3 minggu sejak puncak
terakhir & penurunan insidensi kasus konfirmasi
<5% sampel positif min. 2 pekan terakhir, asumsi
surveilans kasus suspek komprehensif
<5% sampel positif min. 2 pekan terakhir, di
antara sampel penyakit serupa influenza yang
dites
Min 80% kasus berasal dari daftar kontak dan
dapat dikaitkan dengan klaster yang diketahui
Penurunan jumlah kematian pada kasus
konfirmasi dan kemungkinan di 3 pekan terakhir
Penurunan jumlah perawatan di RS dan IGD
kasus konfirmasi dan kemungkinan min. 2 pekan
terakhir
(Sumber: WHO)
3
Sistem Kesehatan (15%)
Apakah sistem kesehatan dapat menangani
kenaikan kembali jumlah kasus COVID-19 yang
dapat timbul setelah disesuaikannya langkahlangkah tertentu? (Ya atau Tidak)
Jumlah kasus baru memerlukan perawatan di RS
< maksimal kapasitas tempat tidur RS &IGD
Semua pasien COVID-19 dapat diberi
tatalaksana sesuai standar nasional
2
Surveilans Kesehatan
Masyarakat (25%)
Apakah sistem surveilans mampu mendeteksi dan
melakukan tatalaksana pada kasus & kontaknya,
serta mengidentifikasi kenaikan kembali jumlah
kasus? (Ya atau Tidak)
Kapasitas tes laboratorium yang cukup dan
memiliki strategi tes yang jelas
Sistem
Surveilans
Semua pasien gangguan parah selain
COVID-19 diberi tatalaksana sesuai standar
Tidak ada peningkatan kematian di RS
akibat gangguan selain COVID-19
Sistem kesehatan dapat menangani
peningkatan min. 20% kasus COVID-19
Investigasi
Kasus
Satu focal point Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di fasyankes kab/kota
Semua fasyankes memiliki skrining COVID
Penurunan angka kematian tambahan sesuai
kelompok umur akibat pneumonia
Semua fasyankes akut memiliki mekanisme
mengisolasi orang yang suspek COVID-19
Pelacakan
Kontak
• Kasus baru diidentifikasi dan
dilaporkan dalam 24 jam
• Kasus kemungkinan dan
konfirmasi dilaporkan
• Surveilans di pemukiman tertutup
dan kelompok rentan
• Surveilans kematian di RS dan
masyarakat
• Jumlah total tes lab dilaporkan
setiap hari
• Tim tanggap cepat berfungsi
• 90% kasus suspek diisolasi dan
dikonfirmasi/dipulangkan 48 jam
sejak gejala
• Kontak min 80% kasus baru
dilacak & dikarantina 72 jam
sejak konfirmasi
• Min. 80% kontak kasus baru
dipantau selama 14 hari
• Ada sistem pengelolaan
informasi dan data
41
Republik
Indonesia
C. Catatan Tentang Ro
42
Republik
Indonesia
Konsep Dasar Ro
Where:
• is the transmissibility (i.e. probability of infection
given contact between a susceptible and infected
individual)
• cis the average rate of contact between susceptible and
infected individuals, and
• dis the duration of infectiousness.
πœπ‘= 𝛽
𝑑=
1
𝛾
43
Republik
Indonesia
Ro untuk Berbagai Penyakit
Disease
R0
Measles
12–18
Chickenpox (varicella)
10–12
Mumps
10–12
Polio
5–7
Rubella
5–7
Pertussis
5.5
Smallpox
3.5–6
COVID-19
1.94–5.7
HIV/AIDS
2–5
SARS
3.1–4.2
Common cold
2–3
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Basic_reproduction_number
44
Republik
Indonesia
Ilustrasi Sederhana Bagaimana PSBB bisa Mengurangi Jumlah Orang Terinfeksi
(Ro = 2.6 → 1 orang penderita COVID-19 dapat menginfeksi 2-3 orang)
1 orang menginfeksi 3 orang
3 orang baru menginfeksi 9 orang
lainnya
TOTAL ORANG TERINFEKSI
ADALAH: 38 ORANG
Kebijakan isolasi
dengan mengisolasi 1
orang, dapat
menurunkan jumlah
infeksi dari 38,
menjadi 26
1 orang diisolasi
45
Republik
Indonesia
Metode Perhitungan Angka Reproduksi Dasar (Ro) dan Efektif (Rt)
SIR Model (Susceptible – Infectious – Recovered Model)
Algoritma: model inferensi Bayesian (2008).
𝑑𝑅
=
𝑑𝑑
I
𝑁 =𝑆+𝐼+𝑅
 = infectious rate
 = recovery rate
1−
Rt lebih adaptif karena mempertimbangkan perilaku manusia dan intervensi
kebijakan yang menyebabkan angka Rt berbeda di tiap titik waktu.
1
= π»π‘’π‘Ÿπ‘‘ πΌπ‘šπ‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘π‘¦
π‘…π‘œ
S(t) akan dipengaruhi oleh efektivitas kebijakan
COVID-19, antara lain:
• PSBB
• Protokol: isolasi diri, perilaku hidup sehat, cuci
tangan pakai sabun, masker, dll
Sumber: Bettencourt and Ribeiro (2008), Real Time Bayesian Estimation of the Epidemic Potential of Emerging Infectious Diseases
46
Republik
Indonesia
Threshold Jumlah Tes per 1 Juta Penduduk Berdasarkan Provinsi
*Threshold Jumlah Tes per 1 Juta Penduduk Berdasarkan Provinsi
Provinsi
Threshold
Provinsi
Threshold
Provinsi
Threshold
Provinsi
Threshold
Provinsi
Aceh
Lampung
Jatim
Kalsel
Sulbar
Sumut
Kep. Babel
Banten
Kaltim
Sultra
Sumbar
Kep. Riau
Bali
Kalut
Maluku
Riau
DKI Jakarta
NTB
Sulut
Malut
Jambi
Jabar
NTT
Sulteng
Papua Barat
Sumsel
Jateng
Kalbar
Sulsel
Papua
Bengkulu
DI Yogyakarta
Kalteng
Gorontalo
Sumber: WHO ;
**Sumber: Worldometer
***Arahan Presiden: 10.000 test per hari, tanggal 18 Mei 2020 dilakukan 12.000 test
Threshold
47
Download