ELEKTRONIKA INDUSTRI Gambar 7,Contoh garis beban 7.6 Aplikasi Transistor Secara umum transistor digunakan untuk dua macam tujuan 1. Transistor di fungsikan sebagai penguat, fungsi transistor dibuat untuk bekerja pada daerah aktif 2. Transistor di fungsikan sebagai saklar, transistor dibuat akan bekerja di daerah cut-off dan jenuh 7.6.1.Transistor sebagai saklar dari gambar 7.11, Dengan membuat transistor bekerja di daerah jenuh dan daerah cut-off, maka transistor mempunyai sifat sebagai saklar Beban dipasang antara kaki kolektor dan VCC Ketika pada basis tidak mengalir arus, maka transistor dalam kondisi cut-off Saat transistor cut-off, arus kolektor = 0, sehingga tegangan di beban =0 Semua tegangan VCC muncul di antara kaki kolektor –emiter VCE dari gambar 7.12, Ketika arus basis mengalir dengan nilai yang cukup besar, maka transistor masuk ke daerah jenuh Ketika transistor jenuh, tegangan kolektor emiter menjadi kecil atau mendekati nol, sehingga arus kolektor mengalir maksimal melewati beban Gambar 7.12 kondisi transistor on πΌπΆ ππππ’ β = ππΆπΆ − ππΆπΈ ππππ’ β π πππππ dengan , πΌπΆ ππππ’ β = πππ’π ππππππ‘ππ π πππ‘ ππππ’β (π΄) ππΆπΆ = π‘πππππππ π π’ππππ (π). ππΆπΈ ππππ’ β = π‘πππππππ ππππππ‘ππ − ππππ‘ππ π πππ‘ ππππ’β (π). π πππππ = βπππππ‘ππ πππππ (πβπ). Untuk membuat arus kolektor jenuh maka diperlukan arus basis maksimal πΌπ΅ πππ = πΌπΆ ππππ’ β . π½ π·πΆ dengan, πΌπ΅ πππ = πππ’π πππ ππ πππππππ ππππ π‘ππππ ππ π‘ππ ππππ’β π΄ π½π·πΆ = πππππ’ππ‘ππ π‘ππππ ππ π‘ππ. 7.6.2.Transistor sebagai penguat Transistor yang difungsikan sebagai penguat harus bekerja pada daerah aktif Transistor yang bekerja pada daerah ini mempunyai ciriyang salah satunya adalah terjadinya penguatan antara arus basis dengan arus kolektor,sesuai dengan persamaan πΌπΆ = π½π·πΆ . πΌπ΅ . dengan , πΌπΆ = πππ’π ππππππ‘ππ (π΄) πΌπ΅ = πππ’π πππ ππ π΄ . π½π·πΆ = πππππ’ππ‘ππ π‘ππππ ππ π‘ππ. Konfigurasi Common Emiter Gambar 8.1 menunjukkan sebuah transistor yang dirangkai dengan konfigurasi CE Tegangan nol (ground) dari masing-masing sumber tegangan disambungkan ke kaki emiter sehingga disebut dengan emiter bersama (commen emiter) Rangkaian ini mempunyai dua loop arus yaitu loop pada basis dan loop pada kolektor Gambar 8.1 konfigurasi dasar CE (commen emiter) Loop pada basis mempunyai pers (8,1) Dengan : = tegangan catu daya pada basis (Volt) = arus yang masuk ke kaki basis (amper) = hambatan pada kaki basis (ohm) = tegangan basis- emitter (volt) (8.2) (8.3) dengan : = tegangan catu pada kolektor (Volt) = arus yang masuk ke kaki kolektor (amper) = hambatan pada kaki kolektor (ohm) = tegangan kolektor- emitter (volt) (8.4) (8.5) (8.6) Gambar 8.2.Macam bias pada konfigurasi CE lainnya 8.1.Bias Emiter Dengan konfigurasi bias emiter seperti gambar 8.2a.pada loop arus melalui basis dan emiter berlaku persamaan: (8.7) (8.8) (8.9) (8.10) (8.11) (8.12) (8.13) 8.2.Bias Balik Kolektor-Emiter Konfigurasi bias balik kolektor-emiter seperti gambar 8.2b arus yang mengalir dari VCC ke ground melalui basis memenuhi persamaan (8.14) (8.15) (8.16) (8.17) (8.18) (8.19) Tugas di baca dari persamaan 8.1 sd 8.19 1.Tugas 8.1. untuk Ujian Akhir Semester, di emailkan Dengan menggunakan konfigurasi transistor pada gambar 8.1 Hitunglah nilai arus basis, arus kolektor, tegangan kolektor ke emiter dan disipasi daya transistor dengan nilai-nilai parameter transistor sebagai berikut: π½π·πΆ = 300. ππ΅πΈ = 10 ππππ‘. ππΆπΆ = 10 ππππ‘. π π΅ = 1ππΊ. π πΆ = 2ππΊ. π». Hitung dengan menggunakan persaman diatas 2.Tugas 8.2 Pada soal 8.1, nilai RB diganti dengan 100 KΩ, tentukan nilai arus basis (IB), arus kolektor (IC), tegangan kolektor (VCE), dan disipasi daya transistor (PD), Teransistor tersebut dari bahan Germanium