Alpi Mawasti 912019003 Ignatius Aldo Hermawan 912019018 Kasus Gubernur-DPRD Sultra Tolak Kedatangan 500 TKA China, Akan Surati Jokowi Tim detikcom - detikNews Rabu, 29 Apr 2020 16:12 WIB Kendari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama DPRD sepakat menolak rencana kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China. TKA dari China itu rencananya akan bekerja di perusahaan pemurnian nikel (smelter) PT VDNI (Virtue Dragon Nickel Industry) di Morosi, Kabupaten Konawe. "Meskipun rencana kedatangan TKA tersebut merupakan kebijakan pemerintah pusat dan sudah melalui mekanisme protokol COVID-19, namun suasana kebatinan masyarakat di daerah belum ingin menerima kedatangan TKA," ujar Gubernur Sultra Ali Mazi di Kendari, seperti dilansir Antara, Rabu (29/4/2020). Karena itu, Ali Mazi berharap rencana kedatangan TKA China itu ditunda. Hal itu untuk menghindari adanya reaksi masyarakat seperti yang terjadi beberapa waktu lalu saat kedatangan 49 tenaga kerja asing. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sultra Muhammad Endang menegaskan semua pimpinan DPRD siap membuat pernyataan resmi yang ikut ditandatangani Gubernur dan Forkopimda Sultra, guna meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membatalkan kebijakan tersebut. "Kami akan menggelar sidang paripurna untuk mengirim surat ke Presiden agar membatalkan rencana kebijakan izin kedatangan 500 TKA tersebut," ujar Muh Endang yang juga politisi Partai Demokrat Sultra itu. Sebelumnya, perusahaan pemurnian nikel PT VDNI yang berada di Morosi sudah mendapat izin dari pemerintah pusat untuk mendatangkan TKA asal negara China pada 22 April lalu. Namun kebijakan tersebut pun ditolak, karena suasana kebatinan masyarakat yang sedang menghadapi pandemi COVID-19. Perusahaan Beberkan Alasan Rencana Kedatangan 500 TKA Asal China ke Sultra Sitti Harlina - detikNews Sabtu, 09 Mei 2020 21:19 WIB Kendari Rencana kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) dari China ke Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga saat ini masih dalam pembahasan. Gubernur dan DPRD Sultra meminta rencana kedatangan TKA di tengah pandemi ditunda bahkan dibatalkan. External Affairs Manager PT VDNI, Indrayanto, membeberkan alasan perusahaan mendatangkan 500 TKA tersebut yang akan dipekerjakan di PT VDNI dan PT OSS. Menurutnya, 500 TKA tersebut memiliki keahlian khusus. "500 TKA itu adalah karyawan kontraktor yang mempunyai skill untuk memasang alat produksi kami," kata Indrayanto, Sabtu (9/5/2020). Ditegaskannya, kedatangan 500 TKA itu paling lama selama 6 bulan di perusahaan karena banyaknya alat konstruksi yang akan dipasang. "Setelah mereka melakukan pemasangan, mereka akan kembali lagi ke Tiongkok, mungkin sekitar 3 bulan, paling lama 6 bulan karena alat konstruksi mesin yang kita mau pasang itu sekitar 33 tungku," jelasnya. Pihak perusahaan berharap rencana kedatangan 500 TKA dipertimbangkan karena juga berhubungan dengan nasib 3.000 karyawan lokal. Meskipun begitu, Indrayanto menyatakan pihak perusahaan tidak mendesak pemerintah untuk memberi izin kedatangan 500 TKA itu. "Kita berharap TKA ini bisa diberikan masuk, karena jika tidak maka karyawan yang sudah kita rekrut sekitar 3.000 karyawan untuk 33 tungku itu pasti akan terus bertanya kapan kita bekerja," ucapnya. Sebelumnya, rencana kedatangan 500 TKA asal China di tengah pandemi Corona memicu polemik. Lalu akhirnya Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan memutuskan menunda rencana kedatangan 500 TKA asal China ke Konawe, Sultra, sampai menunggu kondisi dalam keadaan normal dan dinyatakan aman. Kepala Biro Humas Kemnaker R. Soes Hindharno mengatakan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah telah menginstruksikan kepada Plt Dirjen Binapenta Aris Wahyudi untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat terkait merebaknya polemik rencana kedatangan 500 TKA China tersebut. "Kita putuskan untuk menunda rencana kedatangan 500 TKA sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran pandemi COVID-19. Selanjutnya kita akan terus berkoordinasi dengan Gubernur dan ketua DPRD Provinsi terkait hal tersebut," kata Karo Humas Soes dalam keterangan tertulis, Selasa (5/5). https://news.detik.com/berita/d-5008656/perusahaan-beberkan-alasan-rencana-kedatangan-500-tkaasal-china-ke-sultra Jawab: 1. Apa yang salah sampai terjadi penolakan TKA dari Cina oleh Pemda dan DPRD Sultra ? Masalahnya adalah di Indonesia maupun di dunia saat ini sedang mengalami darurat kesehatan akibat adanya COVID-19. Sehingga dengan adanya COVID-19 suasana kebatinan masyarakat di daerah yang sedang menghadapi pandemi belum ingin menerima kedatangan TKA. Mereka khawatir apabila terjadi penularan akibat penyakit ini, karena diketahui penyakit dari virus ini belum ditemukan obat atau vaksinnya. Jadi pemerintah daerah dan juga DPRD Sultra menunda hal ini sampai batas waktu yang akan di tentukan. Semua pimpinan dan DPRD membuat pernyataan resmi yang ikut ditandatangani Gubernur dan Forkopimda Sultra guna meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membatalkan kebijakan tersebut. 2. Jika anda PR dari perusahaan Nickel tersebut, apa yang seharusnya anda lakukan? Jika saya menjadi PR dari perusahan saya akan menjawab dan menjelaskan pertanyaan dari masyarakat, pers, dan organisasi terkait pendatangan TKA dari Cina. Saya juga akan berbicara secara terbuka di wawancara, konferensi pers terkait rencana kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) dari China ke Sulawesi Tenggara (Sultra) akan dipekerjakan di PT VDNI dan PT OSS. Serta memberikan pengumuman apabila TKA jadi di batalkan untuk datang ke Sultra. Sebagai Public Relation mesti menjaga nama perusahaan agar tetap baik dimata umum sehingga berbagai upaya harus diperbaiki dalam menjaga reputasi perusahan.