Prinsip dan Kode Etik dalam Bisnis Nama Kelompok : Dian Rahmawati (171500063) Ayu Permatasari (171500064) Mitha Arvadiana (171500075) Muh. Oky Setiawan (171500095) Fatimah Rhouh S (171500111) Alfi Syahrin (171500106) Paradigma Etika Lingkungan Etika Kepentingan Generasi Mendatang Etika Lingkungan Biosentris Etika Ekosistem Kode Etik Di Tempat Kerja Kode Etik Sumber Daya Manusia (Human Resources) Dilihat dari sejarah perkembangannya, A.M. Lilik Agung (2007) mencatat setidaknya ada empat peran yang melekat pada Departemen SDM, yaitu : • Peran Administratif • Peran Kontribusi • Peran Agen Perubahan • Peran Mitra Strategis Berdasarkan studi oleh Weafer, Trevino, dan Cochran (dalam Brooks, 2003:149), diperlukan paket program implementasi dengan memperhatikan sedikitnya enam dimensi program etik agar suatu kode etik dapat dipatuhi. Enam dimensi tersebut adalah sebagai berikut : • Kode etik formal • Komite Etika • Sistem Komunikasi Etika • Pejabat Etika (ethics officer, ombuds persons) • Program pelatihan etika • Proses penetapan disiplin Topik-topik yang Dijumpai dalam Kode Etik Perusahaan • Prinsip-prinsip etika : kejujuran, keadilan, rasa kash (compassion), integritas, prediktabilitas, responsibilitas. • Penghormatan terhadap hak dan kewajiban setiap pemangku kepentingan (stakeholders). • Visi, misi dan kebijakan pokok yang terkait dengan hal di atas. • Kerangka proses keputusan etis • Kapan perlu nasehat dan kepada siapa meminta nasehat. • Topik-topik khusus untuk temuan di atas 5% yang berhubungan dengan karyawan, pemasok, dan kode usaha patungan (joint venture codes). Hak-hak karyawan menurut Sonny Keraf (1998) yang harus diperhatikan, antara lain : • Hak atas pekerjaan yang layak • Hak atas upah yang adil • Hak untuk berserikat dan berkumpul • Hak atas perlindungan keamanan dan kesehatan • Hak untuk diproses hukum secara sah • Hak untuk diperlakukan secara sama • Hak atas rahasia pribadi • Hak atas kebebasan suara hati Kode Etik Pemasaran Lawrence, Weber, Post (2005) mengungkapkan bahwa di AS telah terbentuk organisasi profesi di bidang pemasaran yang bernama American Marketing Association (AMA). Organisasi profesi ini telah mempunyai kode etik bagi anggotanya, yang pada intinya mencakup hal-hal sebagai berikut : - Tanggung jawab (Responsibilites) - Kejujuran dan kewajaran (Honesty and Fairness) - Hak (Rights) dan kewajiban (Duties) - Hubungan Organisasi (Organizational Relationships) Kode Etik Akuntansi Menurut Duska & Duska (2005), kode etik akuntansi manajemen setidaknya harus meliputi empat standar perilaku etis, yaitu : - Kompetensi (Competence) - Kerahasiaan (Confidentiality) - Integritas (Integity) - Objektivitas (Objectivity) - Resolusi atas konflik etis Kode Etik Keuangan • Fungsu akuntansi dan keuangan dalam suatu perusahaan mempunyai keterkaitan kerja yang sangat erat • Pelanggaran etika dibidang keangan yang dilakukan dan melibatkan oknum pejabat yang terkait di bidang keuangan. • Pekerjaan di bidang keuangan sudah menjadi suatu pfofesi karena sudah memenuhi syarat-syarat untuk dapat dianggap sebagai profesi Kode Etik Teknologi Informasi • Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dan komunikasi telah mendongkrak kegiatan bisnis yang terkait dengan sistem informasi dan komunikasi untuk tumbuh dan berkembang dengan sangat pesat. • Penemuan dan pengembangan jaringan internet serta teknologi telepon seluler makin mendukung pertumbuhan bisnis di bidang teknologi dan informasi. Namun, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memunculkan berbagai isu etika. Kode Etik Fungsi Lainnya Organisasi perusahaan adalah suatu sistem. Setiap elemen di dalam perusahaan akan berinteraksi satu dengan yang lainya yang akan memengaruhi perusahaan secara keseluruhan. Perbandingan Kode Etik Integritas Menurut Cloud, pengertian integritas yaitu bukan hanya sekadar berarti jujur, tetapi juga menyiratkan : Pertama : utuh dan tidak terbagi Kedua : menyatu Ketiga : kokoh dan konsisten Menurut Julia M dan Alfred, mengatakan bahwa integritas merujuk pada segala hal yang membuat seseorang bisa dipercaya. Berdasarkan kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa integritas : -Menyiratkan pengertian keutuhan dan keseimbangan (dalam hal kecerdasan/kesehatan fisik, mental, dan spiritual ; atau pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan perilaku) -Menjadi dasar/fondasi untuk membangun kepercayaan -Meliputi banyak atribut atau kualitas terkait untuk membangun karakter/pribadi yang utuh, antara lain : penegtahuan, keterampilan, kejujuran, kekukuhan, konsistensi, dan sebagainya. Whistleblowing Menurut Sonny Keraf : Tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan entah yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain. -Internal whistleblowing -External whistleblowing Kompetensi • Kompetensi berarti kecakapan dan kemampuan dalam menjalankan suatu pekerjaan atau profesi. • Orang yang kompeten berarti orang yang dapat menjalankan pkerjaan dengan kualitas hasil yang baik. Objektifitas dan Independensi • Objektif berarti : sesuai tujuan, sesuai sasaran, tidak berat sebelah, selalu didasarkan atas fakta atau bukti yang mendukung. • Independensi mencerminkan sikap tidak memihak serta tidak dibawah pengaruh atau tekanan pihak tertentu dalam mengambil keputusan dan tindakan. Dalam profesi akuntan piblik, istilah independensi dikelompokkn menjadi dua golongan yaitu : • Independent in fact artinya secara mental, yang bersangkutan bersifat independen. • Independent in Appearance artinya menurut pandangan orang lain terutama dilihat dari sudut pandang hubungan secara fisik yang bersangkutan diragukan independensinya, walaupun mungkin secara mental yang bersangkutan tetap bersifat independen.