Latar Belakang Kepercayaan masyarakat terhadap profesionalisme dan perilaku etis akuntan mengalami perubahan yang cukup signifikan. Banyaknya kasus-kasus besar berkaitan dengan fraud keuangan yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar yang melibatkan kantor akuntan, serta akuntan professional. Seperti WorldCom dan Enron Di Indonesia kasus kecurangan PT.KAI yang diungkapkan Hekinus Manao Kondisi lingkungan meruppakan faktor terpenting bagaimana perilaku individu terbentuk. Disinilah pentingnya penlaran moral yang baik. Solusi meminimalisir adanya kecurangan Nasional Kebijakan Governance ( KNKG ) Indonesia menerbitkan Pedoman Sistem Pelaporan dan Pelanggaran ( SPP ) atau Whistleblowing System ( WBS ). Dan diperlukan orang yang berani mengungkap fakta atau dapat disebut whistleblower. Indentiffikasi masalah Adanya ketakutan pihak yang ingin melaporkan kecurangan Tindak kejahatan dipengaruhi niat manusianya Fraud dilakukan untuk memperoleh insentif Diperlukannya penalaran moral untuk melakukan suatu tindakan Diperlukan keberanian,kesadaran diri dan pengetahuan untuk mengungkapkan fraud Pembatas masalah Penalaran Moral Retaliasi jj Rumusan Masalah Bagaimana pengaruh penalaran moral terhadap niat mahasiswa melakukan whistleblowing ? Bagaimana pengaruh retaliasi terhadap niat mahasiswa melakukan whistleblowing ? Tujuan Penelitian Mengetahui pengaruh penalaran moral terhadap niat mahasiswa melakukan whistleblowing. Mengetahui pengaruh retaliasi terhadap niat mahasiswa melakukan whistleblowing. Manfaat Penelitian 1. 2. 3. 4. Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh penalaran moral dan retaliasi, terhadap niat melakukan whistleblowing. Bagi akademisi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan kurikulum yang berlandaskan etika moral dan profesi. Bagi organisasi (manajemen, auditor internal, dan karyawan) saling membantu untuk menciptakan lingkungan kerja dengan mengedepankan sikap profesional. Memberikan gambaran dan referensi bagi penelitian selanjutnya. Kajian Teori Penalaran moral adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang individu untuk melakukan suatu penilaian atau mempertimbangkan nilai-nilai perilaku mana yang benar dan salah atau mana yang baik dan buruk, yang timbul dari hati nurani dan bukan merupakan paksaan dari luar dirinya, yang disertai rasa penuh tanggungjawab serta pengalaman sosial yang turut mempengaruhi perbedaan penilaian ataupun pertimbangan dalam diri individu tersebut (Setiono, 1982). Rest membagi komponen penalaran moral menjadi empat hal yaitu : • Menginterpretasi situasi dan mengidentifikasi permasalahan • Memperkirakan apa yang seharusnya dilakukan seseorang, merumuskan suatu rencana tindakan yang merujuk kepada suatu standar moral atau suatu ide tertentu • Mengevaluasi berbagai perangkat tindakan yang berkaitan dengan bagaimana caranya orang memberikan penilaian moral atau bertentangan dengan moral, serta memutuskan apa yang secara aktual akan dilakukan seseorang • Melaksanakan serta mengimplementasikan rencana tindakan yang berbobot moral Supeni (dalam Muslimin, 2004) menyatakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan penalaran moral, di antaranya : (1) Faktor kognitif, (2) Faktor keluarga, (3) Faktor budaya, (4) faktor Gender, (5) Faktor pendidikan. Kajian Teori Retaliasi Retaliasi merupakan suatu tindakan yang tidak diinginkan terhadap whistleblower yang melaporkan kecurangan yang terjadi di perusahaan mereka (Nikmah, 2012). Penyebab Retaliasi : Retaliasi mungkin didorong oleh keinginan organisasi untukmembuat whistleblower diam, dan mencegah whistleblower melakukan tindakan yang lain (Rianti, 2017). Menurut Near and Miceli (1986), dua sikap perusahaan terhadap whistleblower : (1) Memberi apresiasi terhadap hal tersebut, dan (2) (2) Memberi hadiah atau malah membalas hal tersebut Kajian Teori Whistleblowing Menurut Brandon (2013), whistleblowing merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan baik yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain. Dasgupta dan Kesharwani menjelaskan tentang secara umum ada 3 penyebab seseorang mengungkapkan kecurangan : 1. Perspektif altrustik whistleblower 2. Perspektif motivasi dan psikologi 3. Harapan penghargaan Kajian Pustaka Ayuningtyas (2018) Pengaruh penalaran moral dan retaliasi terhadap niat mahasiswa melakukan whistleblowing. Kadek Trisna Dwiyanti dan Nia Luh Putu Sariani (2018) Efek penalaran moral dan keadilan organisasi pada niat whistleblowing Liyanarachchi dan Newdick (2009) The impact of moral reasoning and retaliation on whistleblowing Kerangka Pikir Pengaruh penalaran moral terhadap niat mahasiswa melakukan whistleblowing. Pengaruh retaliasi terhadap niat mahasiswa melakukan whistleblowing. Paradigma dan Hipotesis Penalaran Moral (X1) Retalisi (X2) Niat Untuk melakukan Whistleblowing (y) H1 : Penalaran moral berpengaruh terhadap niat mahasiswa melakukan whistleblowing H2 : Retaliasi berpengaruh terhadap niat mahasiswa melakukan whistleblowing Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di STIE Muhammadiyah Tanjung Redeb Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa prodi akuntansi STIE Muhammadiyah Tanjung Redeb. Dengan sampel seluruh mahasiswa prodi akuntansi angkatan 2017 yang telah menempuh mata kuliah auditing I dan auditing II Variabel Penelitian Variabel Dependen : Niat Mahasiswa untuk melakukan whistleblowing Variabel Independen : 1. Penalaran Moral 2. Retaliasi Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan melakukan survei dan diukur dengan skala likert. Validitas dan Reliabilitas Uji validitas data dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi pearson product moment Untuk mengukur reliabilitas konsistensi internal, digunakan teknik Cronbach Alpha. Teknik Analisis Data 1. Analisis statistik deskriptif 2. Uji Hipotesis menggunakan metode analisis regresi linier berganda yang diolah dengan Software SPSS 21 (statistical product and service solution 21)