Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id ELEKTRONIKA DASAR 1 Disusun Oleh : - Tri Miyarno (43102081) - Saiful Romadhon (42102982) - Mahatir Mohammad () - Sri Maulina () - Agus Poerwono (40102168) 6 November 2003 UNIVERSITAS GUNADARMA 1 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Dipower amplifier sebagian besar persimpangan area dan menaikkan temperatur, kebocoran arus listrik menjadi tak berarti. Didalam sinyal terkecil, VBE untuk tingginya arus tegangan sebesar 2,5 mV/derajat. Semua ini untuk merubah perawatan kenaikan arus operasi dengan temperatur didalam power amplifier. Kelemahan dalam desain sirkuit ini dapat memutuskan suatu kondisi yang disebut dengan arus panas yang mengalir melewati dalam temperatur tinggi untuk memastikan arus dan kekuatan arus panas, dengan memastikan putaran meskipun tegangan tinggi. Perputaran ini bersambung sampai perputaran terakhir. Peralatan sinyal terkecil, VBE untuk aliran arus listrik berkurang 2.5 mV/derajat Thermal runaway dalam kondisi temperature tinggi /panas menuju arus tinggi dan kekuatan bertambah. Kecepatan Maximum dan Daerah Keamanan Operasi Kita harus menggunakan peringatan untuk tidak melebihi kecepatan maksimum dari BJTs. Pertama diskusikan pada session 10.1, kita harus mengontrol pemborosan power dan menyediakan pemasukkan panas untuk menjamin persimpangan temperatur tidak melebihi nilai maksimum. Kedua, arus kolektor tidak harus melebihi kecepatan maksimum Ic max. Jika melebihi kecepatan pertalian kawat penghubung pada chip akan menuju keluar terminal (lihat gambar 10.1) dapat melarutkan . Terakhir, peristiwa yang diketahui yang disebut dengan kerusakan kedua terjadi dinilai yang tertinggi dari VCE dan Ic. Didalam perlengkapan,nilai tertinggi dari Vce arus listrik datang memusatkan didalam area terkecil dari sebuah persimpangan. Penempatan panas menaikkan temperatur dari bagian persimpangan yang lebih tinggi, dan peralatan menjadi lemah. Kerusakan kedua mungkin terjadi kehancuran alat tidak cukup menaikkan rata-rata persimpangan temperatur diatas kecepatan maksimum. Kita dapat memakai tampilan batas dari operasi point dengan rumus Ic-Vce plane. Matematika dengan rumus : IcVce:Pdmax (10.4) Neraca liniear untuk Ic dan Vce, persamaan ini disebut hiperbola , lihat gambar 10.6. Tetapi , jika kita menggunakan persamaan logaritma, kita dapat menggunakan rumus : 2 Limit dalam safe operation dari BJT dapat direncanakan dengan alur daerah safe operation di Ic – Vce. Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Log Ic + log Vce = Log Pdmax (10.5) Menghilangnya power limit menjadi garis lurus dari skala logaritma digunakan bentuk Ic dan Vce. Daerah yang diperbolehkan dari operasi Ic – Vce adalah safe operating area, untuk melihat gambar tipical power BJT ada didalam gambar 10.7. Arus kolektor dibatasi maksimum 10 Amper dari peralatan tersebut. Maksimal dari power Dissipation adalah 50 Watt. Batas power Dissipation membuat garis lurus karena skala algoritma digunakan untuk arus dan tegangan . Pemberitahuan kerusakan kedua dibatasi dengan tegangan sekitar 50 Volt. Terakhir tegangan maksimum dibatasi sebesar 100 Volt. Kadang-kadang , pemimpin memperlihatkan besarnya daerah keamanan daerah operasi untuk operasi rancangan. Untuk getaran pendek sekitar 10 μS dan panjang interval diantara getaran yang lain, daerah keamanan operasi khusus datang dari batas kotak hanya dengan Ic max dan Vce max. Memperbesar daerah operasi memungkinkan karena kelebihan panas tidak seketika itu juga seharusnya menuju kelembaman arus listrik dari chip. Power MOSFETs Bentuk fisik dari struktur Double-diffused power MOSFET dapat dilihat dalam gambar 10.8a. Dayanya terbentuk oleh berkembangnya (lightly doped) n-bepuncak dalam (heavily doped) n+ lapisan bawah. Lalu daerah bagian p+ dihamburkan dari puncak, diikuti dengan n+ sumber aliran, dari sini batas aliran digabung. Gabungan aliran dari power MOSFETs beroperasi didalam berbagai cara. Dengan tegangan nol terpasang pada gate, tidak ada gelombang diantara alirann dan sumber. Tetapi, jika tegangan positif cukup besar dapat terpasang pada gate, electron akan menarik menuju kedaerah dibawah gate, dan p+ materi menjadi didalam hasil type-N materi. Demikian gelombang type-N terbentuk diantara sumber dan aliran. Untuk melihat jalannya arus dari perlengkapan dapat dilihat digambar 10.8a. Arus mengalir melalui aliran terminal dasar. Kapan arus mencapai ke daerah bagian bawah gate, ini segera berubah (beberapa mengalir kekiri dan beberapa mengalir kekanan) dan mengalir kesisi gelombang menuju sumber tegangan. Satu yang menguntungkan dari struktur pada gambar 10.8a adalah panjang gelombang adalah sangat pendek. Karena itu gelombang resistansi akan sangat kecil, dan besar arus sumber memungkinkan. Al;iran tinggi ke sumber tegangan turun menguntungkan lagi dari struktur ini. Dimana tegangan tinggi ini terpasang oleh sumber, pertemuan antara sumber ke body disebut dengan reserve bias, dan daerah kosong menjadi luas. Sebuah light doping dari daerah n-sumber dibandingkan dengan p+ body terjadi pengosongan daerah yang sebagian besar berada didaerah sumber. Dibagian lain, jika body berada dalam posisi lightly doped, daerah depleksi akan memperpanjang jalannya body ke sumber, hasil dari dorongan relative kecil dari aliran menuju sumber tegangan. Daerah luas depleksi didalam lightly doped sisi arus dari hasil pertemuan berada pada tegangan tinggi. 3 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Untuk memperkecil resistansi ohm didalam seri dengan sumber, lapisan bawah adalah type-n material. (Gambar 10.8a tidak menggunakan skala : n+ dasar menjadikan mekanik support untuk mengaktifkan daerah sumber dan ini membuat tebal dibandingkan dengan N-). Dengan menggunakan struktur ini membuat dua doping level didalam daerah sumber, kedua-duanya seri resistansi rendah dan tegangan tinggi dapat memungkinkan. Arus yang melebihi muatan dari body, berhubungan dengan arus. Membicarakan pn pertemuan ada diantara sumber dan daerah body. Didalam operasi normal, pertemuan ini adalah reserve bias. Tetapi, jika sumber ke aliran tegangan menjadi negative, dioada adalah forward bias. Mengapa ini mengandung dioda didalam sirkuit symbol dari power MOSFET.(Dalam penjelasan kecil – sinyal MOSFETs berbentuk simetrik, jadi sumber dan aliran akan saling berhubungan dengan pekerjaannya.). Karakteristik sumber dari power MOSFET ilustrasinya ada digambar 10.9. Persamaan Dari Power MOSFETs dan BJTs Power MOSFET mempunyai peranan penting menguntungkan dibandingkan dengan power BJTs. Input dc impedansi dari MOSFET adalah membuka sirkuit, jadi peralatan mudah untuk digerakan . Dalam fakta, gate dari beberapa 10 A power MOSFETs akan digerakan oleh keluaran logika standard gate. Dalam bagian lain, pwer BJT mempunyai β dan 10. Kemudin, untuk kelektor arus sebesar 10 A, arus basis sebesar 1 A adalah menghendaki, dimana kekuatan ini pembawaan dari logika gate. Untuk memberikan arus keluaran, sirkuit digerakan power BJT. Arus mengalir pada bagian daerah basis menurunkan BJT. Dibagian lain arus mengalir didalam MOSFET (electron bebas digelombang n). Saklar waktu dari power MOSFET akan membatasi bagian yang terpenting dengan kebiasaan dari sirkuit peralatan dan melepaskan kapasitansi peralatan tersebut. Keuntungan lain dari MOSFET ini adalah tidak membiarkan kerusakan kedua terjadi. Sumber arus versi gate menuju arus tegangan dari ciri-ciri MOSFET dapat dilihat pada gambar 10.10. Sumber arus tinggi, arus mengurangi dengan bertambahnya temperature. Karena itu, power MOSFET mudah terpengaruh oleh terminal runaway dibandingkan dengan BJT, karena keuntungan dari mereka, power MOSFETs akan memberikan aplikasi formal dengan menggunakan BJTs. 4 Pada saat impedansi input tinggi, MOSFEt,akan tergerak oleh BJTs. Saklar waktu akan pendek dari power MOSFET disbanding …. Power MOSFET mudah terpengaruh oleh thermal runaway disbanding oleh BJT. Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id TRANSFORMATOR Fungsi dari trafo yaitu menyediakan tegangan tetap dan memisahkan tegangan aliran beban dari aliran ac. Fungsi pemisahan pada trafo sangat penting. Dengan menggunakan transformator yang sesuai, beban tidak tersambung langsung ke bagian lain dari rangkaian listrik. Ini meminjamkan ukuran keselamatan untuk kerjanyapada rangkaian. Terkadang pada perhatian ekonomis, memiliki model power supply tanpa trasformator terutama sekali pda radio dan penerimaan televisi. Kemudian, jika salah satu terhubung dengan power sistem ground, yang ada sering terjadi mengenai casis ( yang bermaksud pada sebelah lampiran pita isolasi ) dapat menjadi fatal. Pemisahan merupakan hal yang perlu untuk rangkaian ( osiloscope dan peralatan laboratorium lainnya sebagai contoh ) Hal tersebut sebagai antar penghubung dengan perlengkapan yang memiliki keadaan ground. Disamping memiliki nilai tegangan yang sesuai, trasformator harus memiliki arus yang sesuai. Kerugian pada lilitan transformator penting untuk meningkatkan suhu. Apabila arus yang sebenarnya melebihi nilai yang di tentukan, selamanya pita isolasi berkurang secara dratis. Selanjutnya, operasi transformator kebanyakan memiliki arus yang pontesial berbahaya. Tentu saja, nilai rms pada arus di lilitan trasformer menentukan jumlah untuk pemanasan. Karena aliran arus berdurasi pendek, amplitud pulsa yang tinggi, nilai rms lebih besar dari ratarata beban arus. Pada perkiraan rms kedua arus lilitan pada masa beban arus dc terdapat pada gambar 10.37 yang memperlihatkan retifier. Perkiraan dipakai untuk digsen yang khas mengandalkan pada parameter, arus rms bisa lebih tinggi dari perkiraan, oleh karena itu perlu diperhatikan. Arus rms menjadi lebih tinggi dari trasformator resis rendah, dioda resistansi rendah dan kapasita filter besar. Karena pada resistansi lilitan rata-rata kedua tegangan arusnya menurun dari trasformator .Regulasi dari trafo di definisikan : Regulasi = Voc – Vfi x 100 % Vn Dimana Voc adalah rangkaian terbuka dari tegangan kedua dan Vfl adalah beban penuh tegangan kedua dengan beban hambatan menggambarkan nilai arus. Tipe khas dari trasfomer 5 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id pada elektronik memiliki regulasi antara 5 % sampai 20 %. Tegangan, arus dan nilai regulasi dapat dipergunakan untuk mencari equivalen Thevenin untuk trasfomator. DIODA Fungsi dioda adalah arus yang menghantarkan tegangan dengan aliran satu arah dan menyaring kapasitor. Nilai dioda yang masuk lebih besar dari aliran forward dan tegangan pembalik (VIP) pada sekitar rangkaian. Jika nilai aliran forward dari dioda melampaui maka dioda akan panas sehingga tidak ada penghantar. Jika nilai tegangan pembalik melampaui memungkinkan dioda pada posisi breakdown, sebab aliran reverse mengalir besar dan menghilangkan aliran ke komponen. PENYARING KAPASITOR Fungsi kapasitor adalah yang mempunyai persediaan muatan listrik dan dapat melepaskan muatan listrik. Sehingga mengeluarkan tegangan yang mendekati nilai konstan. ILT ILT Vr 2Vr Persamaan kedua periode T dalam input (T=1/60 s) diantara muatan IL dan Vr memiliki titik puncak tegangan. Kecuali muatan terlalu banyak pada volume capasitor, karena nilai yang di hasilkan sama, dan mendapatkan nilai yang masuk bersifat negatif pada komponen durasi. Berapapun nilai kapasitor yang hilang antara -50 % sampai +100 %. Karena itu determinan pada tegangan kapasitor tetap. Partikel buruk yang dihantarkan ke kapasitor akan merubah nilai yang tak tetap. Tingginya nilai amplitude dapat menghantarkan arus ke rangkaian dioda, sehingga nilai power akan bertambah. 6 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Biasanya, agak besar tegangan kapasitor untuk tenaga tipe keterangan muatan kutub kapasitor, sasaran yang pantas pada polaritas, dan sangat cepat gagal yang hubungannya tidak sama. Kita juga memperhatikan jumlah maximum nilai tegangan pada kapasitor, jumlah tegangan dengan harga khusus tidak melebihi nilai maximum tegangan. Aliran muatan dc yang di kirim ke kapasitor titik rendah. Berapa banyak aliran yang mengalir dan nilai ini konstan untuk tegangan lebih besar resistansinya. Kita harus cek hasil dari nilai muatan yang di kirim ke penyaring kapasitor. Pada gambar 10.37 menunjukan permulan tambahan nilai pada trafo It rms = 1.2 IL, avg Karena nilai yang di miliki 1 A, mempunyai tegangan pendahulu It rms = 1.2 A. Sehingga kita menyusun dengan pengaman, akan mendapat transformer yang nilainya tetap 1.5 A. Selanjutnya, kita harus memilih dioda yang tetap. Sebelum mencoba manufacture data dari dioda tersebut. Nilai yang dimiliki antara 1N4001 sampai 1N4007 seri. Dioda mempunyai nilai sampai 1000 V untuk 1N4007. Jika tegangan relative, akan bernilai 1N4001 dan melebihi nilai dari PIV. Pada rangkaian, nilai rata-rata pada dioda 0,5 A. Berapa banyak, nilai yang dikirim oleh dioda pada kapasitor penyaring. Sehingga kita mengambil nilai rata-rata. Karena nilai itu nilai dari aplicasi tidak seimbang nilai harus positif atau dismakan. Terlabih dahulu sat menyusun rangkaian nilai yang ada pada rangkaian disamakan atau di positifkan. Kita harus memperhatikan rangkaian pendahulu atau informasi dari manufactur untuk menstabilkan rangkaian. Nilai pendahulu 1N4001, selanjutnya, kita memperhatikan nilai tegangan yang di peroleh. Hasil yang di dapat dari rangkaian tersebut menunjukan titik puncak tegangan Vr = 2 V. Hasil ini seimbang dan tetap. Jika Vr lebih besar, maka mempengaruhi nilai tegangan, penyaring kapasitor lebih banyak dari hasil titik puncak, tegangan Vr = 10 V, maka tenaga tidak mempunyai daya karena tegangan pada regulator terlalu tinggi. Percobaan indicator titik puncak pada dioda bernilai 5-20 menit terlalu tinggi tegangannya. Maka nilai kapasitor tidak seimbang, karena itu titik puncak pada dioda keadaanya 7 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id berubah menjadi 5-20 A. Data hasil dari 1N401 dioda dapat di ambil kesimpulan nilai tegangan forward 1.5 V dengan nilai konstan. Dalam penjumlahan nilai resistansinya a 1-V turun. Hasil yang di peroleh sama, karena itu dalam menyusun rangkaian nilai tegangan harus berkisar 8 V- 9 V. Voc = Vl min + V dioda + Vr + Vdrop Voc = 9 + 105 + 2 + 1 = 13.5 V Karena rangkaian mempunyai tegangan dari 105 V – 130 V, kita harus teliti dari mentransfer titik puncak ke rangkaian. Karena itu titik puncak rangkain mempunyai nilai tegangan tetap 120 V. 120 Voc 105 Rumus tegangan rangkaian : Voc = Voc x 0,707 = 10.9 V Hasil asumsi 10 %, minimum nilai tegangan Vf1 = 9,9 V pada transfer arus 1,5 A dan 19.8 dengan melihat catalog harus memperhatikan betul. Jika terjadi kesalahan hasil nilai yang di dapat maka akan gagal. Pusat ketukan pada transfer kedua harus bernilai 1.5 A dan 19.8 V, sekarang kita bicarakan catalog pabrik untuk menentukan transfermator yang pantas. Sering kita temukan produk. Standar dengan nilai yang tidak memenuhi yarat. Maka kita harus selectif dalam memperhatikan nilai untuk mendapatkan karakteristiknya, biasa memerlukan spesipikasi model mengira bahwa waktu transformer untuk memperoleh nilai : 1. Kedua tegangan 120 V 2. kedua tegangan arus bernilai 1.5 A 3. Regulasi 10 % 8 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Prosedur pada contoh 10.6, kita harus memperhatikan kedua tegangan lingkaran mewakili 11-V atau (11 x 2 = 15.6) tegangan yang nilai resistansinya 0,67 ohm dan untuk aliran tegangan 105 V pada kedua tegangan berkurang 15,6 x 105/120 = 13.6 V. Lalu, perhitungan tegangan pada penyaring kapasitor dan menentukan gambar titik puncak riak tegangan. Vr = 2 V demikian seperti : ILT 1 x 1/160 2Vr 2x2 Sekarang kita memprtimbangkan nilai tegangan pada kapasitor. Dibawah tegangan tinggi umur kondisi untuk mendapat nilai, kita mengharapkan tegangan pada kapasitor (perkiraan) 15.6 x (130/120) = 16.9 V. mengira , sesudah menyusun catalog mendapatkan 4700 MF kapasitor elektrik bertoleransi antara -10 % sampai + 50 % dan nilai tegangan 20 V. Kita harus mempertimbangkan nilai arus pada kapasitor jika arus pada kapasitor tinggi atau terlalu panas maka akan gagal (kegagalan hasil). Keterangan kapasitor arus bernilai maximum 2 A. Pada gambar 10.39 sebenarnya diagram rangkaian, tegangan regulator terdiri dari memelihara tegangan konstan. Dan kita harus teliti dengan tegangan tarikan rectifier konstan 1 A. Pada gambar 10.39 diagram rangkaian SPICE simulasi. Mewakili 1-A dc sumber tegangan kedua tegangan lingkaran trafo kita harus memprhatikan kedua tegangan dengan syarat aliran tegangan 105 V, karena mengecek ulang hasil tegangan minimum berbanding dengan kondisi. Pada gambar 10.40 hasil tegangan rendah sesudah kecil jangkauan manfaat tegangan minimum rendah 9 V. titik puncak tegangan seimbang 2 v. Pada gambar 10.41 memperlihatkan arus dioda selesai pemberitahuaan aliran pertama harus diganti. Karena bahwa tegangan kapasitor awalnya titik rendah. Jadi putaran pertama harus dikirim dengan harga kapasitor referensi data memperlihatkan 1N4001 pada gelombang dioda yaitu 30 A tegangan 10.5 A yang harus diamati pada nilai dioda menggunakan kemungkinan harus determinan dengan arus pada kapasitor 1.38 A yang mana dengan nilai kapasitor. 9 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Ingin mengecek tambahan pada sekitar gelombang dapat diperoleh bagian tinggi tegangan kondisi beban arus berjarak titik rendah 1 A akan di dapat pada sekitar komponen yaitu dengan nilai aliran tegangan pada perpotongan jarak. Nilai toleransi 10 %- 5 V dipanaskan sebaliknya menggunakan persediaan potongan dari contoh 10.8 nilai maximum ambisi temperature 50 derajat nilai maximum beban arus adalah 1 A. SOLUSI Pertama, kita perkirakan nilai maximum tenaga menghamburkan nilai regulator dan kita harus mempertimbangkan tingginya kondisi tegangan dan minimum tegangan yang keluar, karena nilai minimum dapat keluar masuk dank arena itu memperngaruhi tenaga pada regulator. Regulator dan tenaga sangat berguna nilai rata-rata maximum tegangan pengiriman bernilai tetap. Contoh pada 10.8 kita mentrasfer dari titik puncak rangkaian dengan tegangan 15.6 V. harga nominal tetap tegangan 120 V. 130 Voc = 15.6 x 120 Contoh 10.8 kita menirukan rangkaian kondisi tegangan. Jika ingin mendapatkan tegangan 16.9 V dan simulasi. Pada rangkaian, akan mendpatkan tegangan kira-kira berkisar 12.8 V sehingga rata-rata tagengan pada regulator sebesar Pin = 12.8 V x 1 A = 12.8 W. Bagaimanapun , nilai minimum teganagn menggunakan nilai Po = 4.5 V x 1 A = 4.5 W. Akibatnya maximum tegangan di hamburkan keregulator dengan nilai PD = Pin – Po = 8.3 W Saat terjadi persimpangan temperature Tj max untuk PD = 8.3 W dan Ta = 50 %. Pada awalnya mengambil Tj max = 150 0C, merupakan nilai khas dari tegangan regulator Ics. Lalu kita dapat menghitung nilai max pada terminal junction menuju resistansi ambient thermal . TJ max – TA max 150-50 θJA max 0 PD max 8.3 10 C/W Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Pastikan kita mempertimbangkan nilai regulator θjA max satu kemungkinan pada Lm7805 model, To-220 AB case. Kasus ini berhubungan dengan terminal utama. Lalu kita dapat menegaskan percobaan, kita memperoleh θ CS = 0,5 0C/W. Sekarang resistansi max thermal membolehkan untuk mendapatkan panas sink, yaitu : θSA max = θ JA max – θ CS = 12.0 – 4 – 0,5 = 7,5 0C/W kemudian, kita berbicara tentang jenis dari pabrik heat-sink untuk mendapatkan hea-sink yang sesuai persyaratan. Banyak unit yang tersedia dan kita dapat membuat pilihan dasar pada syarat yang lain, seperti secara fisik. Model yang bagus memiliki beberapa batasan, jadi kita dapat memilih sink dengan θ SA yang maximum. Karena pada regulator μA7805 memiliki internal thermal dan perlindungan rangkaian pendek, ini mematikan apabila suhu persimpangan menjadi terlalu tinggi. Selanjutnya, dibatas bawah dari kondisi rangkaian, arus keluaran berada pada batas 0,75 A. 11 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id 10 OUTPUT STAGES DAN POWER SUPPLIE 10.1 THERMAL CONSIDERATION Tegangan yang berlebih dapat menyebabkan panas pada power amplifiers and power supplies. Kecuali panas yang di timbulkan pada sekitar udara , dapat dihilangkan ketika panas berlebih . Pada berbagai situasi , panas yang mengalir pada sekitar keping silicon pada rangkaian , keping silikon dilindungi selubung , berupa cincin mika , penyaring panas dan membuang ke udara . lihat pada gambar 10.1. Kita harus dapat memilihan peralatan yang tepat , cara untuk memilih alat dan penyaring panas menjamin suhu pada keeping silikon selalu pada nilai maksimal yang dihasilkan. Sering kali , suhu pada keping dihubungkan dengan junction temperature., karena daya sangat diperlukan pada BTJ yang terdapat pada collector – base junction. Jadi penghubung ini sangat panas pada sambungan alat . Suhu maksimal pada sambungan yang diizinkan Tj max 200 C untuk alat (cilicon ) dengan selubung metallic dan 150 C alat dengan selubung plastic. TAHANAN PANAS (thermal resistence) Aliran panas antara dua sambungan pada bentuk fisik jika berada pada suhu antara 2 sambungan . Jika , keeping adalah suhu tinggi pada selubung . samahalnya , selubung pada suhu tinggi namun panas hilang ,yang menurunkan adalah pengatur suhu udara . Pada bagian yang kuat, perbedaan suhu adalah sebanding dengan daya panas . Sehingga dapat kita tulis TJ – TA = ø JA PD ( 10.1 ) Rumus persamaan Dimana TJ adalah suhu sambungan , TA adalah suhu udara , PD adalah daya terdapat pada rangkaian , dan ø JA is the thermal resistance dari sambungan ke daya , persamaanya dapat kita tulis TJ – TC = ø J C PD ( 10.2 ) Rumus persamaan 1 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id TC adalah suhu tabung dan ø J 0 C adalah sambungan ke tabung tahanan panas . Persaman lainya dapat ditulis dalam persamaan suhu dibeberapa titik . Rangkaian analog ini dengan ohm’s law . pengatur suhu pada pemutar tegangan , pengatur daya mengatur arus , dan pengatur kapasitas panas pada kapasitas elektronik. Panas mengalir pertama dari sambugan ke tabung ,kemudian dari tabung ke penyaring panas , dan dari penyaring panas ke ambient. Demikian juga jumlah kapasitas panas dari sambungan ke ambient, ø JA adalah jumlah dari sambungan dengan tabung kapasitas panas ø J C ,tabung ke penyaring kapasitas panas ø CS , dan penyaring ke pusat penyaring panas ø SA . ø JA = ø J C + ø CS + ø SA ( 10.3 ) Rumus persamaan Sambungan ke tabung kapasitas panas ø J C tergantung dari alat dan pembungkusnya . Desain alat dapat direduksi kapasitas panas dengan memilih pembukus yang relative besar dan keping semikonduktor yang terdapat didalamnya dengan tabung baja . .Namun demikian alat yang mengunakan tenaga tinggi memiliki satu penyambung pada elektik pusat tabung . contohnya , kolektor pada daya BJTS yang sering dihubungkan pada tabungnya. Namun demikian pada jenis aplikasi sirkuit , kolektor pada daya BJT tidak mendapat tegangan ground. Sehingga pada pembukus mika selalu terdapat diantara tabung dan penyaring panas ( yang selalu terhubung dengan ground pada sambungan ) Pembuatan jalur ,kita control sambungan ke tabung resistensi panas dengan memilih alat dari yang lebih bagus. Beberapa cara pemilihan alat yang bagus dalam pengunaan berbagai macam perancangan. Contoh 10.1 sambungan dengan tabung resitansi panas Buat pembagian power transistor maksimal suhu penghubung 150 0 C . selanjutnya dengan suhu tabung 25 0 C ,tedoya maksimal yang digunakan 15 W , tentukan sambungan ke tabung resistansi panas. PENYELESAIAN tentukan sambungan dengan suhu maksimum PD =15W dan TC =25 0 C kita peroleh : ø J C = (Tj –Tc) / Pd = (150-25 ) / 15 = 8.33C/W Contoh 10.2 pengunaan kurva daya Kurva daya ditunjukan gambar 10.3 adalah perlu dalam mrngetahui daya transistor. Bentuk kurva adalah gambar simple yang menunjukan daya hilang maksimum yang diizinkan dengan suhu pada tabung . penemuan suhu sambungan maksimum dan sambungan ke tabung resistansi panas . PENYELESAIAN pada titik nol kurva menunjukan daya yang hilang untuk Tc = 200 0 C 2 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Namun demikian, suhu maksimum penghubung adalah Tj = 200 0 C . dimana suhu tabung adalah 25 0 C , daya hilang yang diizinkan adalah 40 W . ini kita dapat ø J C = (Tj –Tc) / Pd = (200-25 ) / 40 = 4.375 C/W ditunjukan dalam resistasi panas adalah besarnya berbanding terbalik dengan bentuk kurva yang condong. Kurva yang ditunjukan pada gambar 10.3 adalah konstan terhadap suhu tabung terbawah 25 0 C . hingga turunan antara sambungan dan tabung ukuran besar , penunjukan tempat hot spots dalam alat banyak menyerupai . ini tidak bagus untuk daya - bentuk kurva yang konstan untuk suhu tabung yang rendah. Pada saat jenuh terjadi Vo max = Vcc – 0.2 (10.6) Ketika Vo pada keadaan negatif, terjadi perpotongan yang disebabkan Q1 dalam keadaan cutoff atau disebabkan Q3 dalam keadaan saturasi. Pada saat Q1 cutoff pada output menjadi Io min = - I bias (10.7) Vo mmin = - RLI bias (10.8) Dan teganggan output adalah Pada bagian lain, Q3 dalam keadaan saturasi, output dari keadaan ini adalah Vo min = - VEE + 0.2 (10.9) Pada saat daerah Q1 aktif, teganggan antara basis-emittor sebesar 0.6 V.(diasumsikan silikon transistor pada suhu ruang.) 3 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id 10.4 PENGUAT KELAS B Penguat kelas telah dibahas di bagian 9.2 (berhubungan dengan gambar 9.7). Kita berasumsi bahwa anda memahami bahasan itu. Pada bagian ini, kita perluas pengetahuan kita tentang sikuit. Kita menggunakan gambar sirkuit penguat kelas B yang sederhana pada gambar 10.18 untuk mengilustrasikan konsep. Disini dikatakan, sikruit ini memiliki simetri pelengkap karena sikuit ini menggunakan transistor npn dan pnp dalam {a symmetric topology}. Kita katakana juga bahwa sirkuit ini dipasangkan secara langsung karena tidak mengguakan kapasitor kopling atau pengubah. Banyak variasi yang mungkin dari sirkuit ini. Misalnya kadangkala hanya tegangan positif pada sumber tegangan yang bekerja. Kemudian sirkuit dibias setengah dari sumber tegangan dan digunakan kopling kapasitas untuk mencegah komponen dc dari mendekati aliran (Kita {consider some variations of the basic circuit in the problem at the end of the chapter}) Membahas Cacat Penyebrangan (Crossover Distortion) Seperti yang telah dibahas pada bab 9, sirkuit kelas B sederhana mengalami cacat penyebrangan (Lihat gambar 9.10 halaman 565 untuk mengilustrasikan bentuk gelombang dengan cacat penyebrangan ). Sirkuit gambar 10.18, transistor Q1 {conducts} ketika sumber tegangan vs lebih dari 0,6 V (Kita berasumsi silikon diatur dalam suhu kamar) kemudian vo vs – 0,6 . Begitupula Q2 {conducts} untuk vs kurang dari 0,6 V, kemudian vo vs + 0,6. Untuk vs antara 0,6 dan 0,6 , Begitupula transistor {conducts} dan tegangan keluarannya adalah nol (hasilnya karaktertistik transfer nonlinier yang ditunjukkan pada gambar 9.8 pada halaman 563) Pada bab 9, objek utama kita adalah untuk mendemonstrasikan bagaimana kegunaan + VCC umpanbalik negatif (Feedback negative) bisa menimbulkan cacat (distorsi) pada penguat. Kita lihat bahwa penambahan {a high-gain Q1 differential} penguat dan umpanbalik untuk tingkat dasar kelas B bisa menghilangkan cacat penyebrangan. Kita berasumsi {high-gain} diferensial penguat ideal untuk {emphatically} + + Q2 demonstrasi kemampuan dari umpanbalik vo RL vs negatif dalam menurunkan cacat. Dalam sirkuit yang praktis, akan lebih baik untuk membiaskan kerja sirkuit untuk VEE membantu menurunkan cacat (distorsi), dibandingkan dengan mempercayai sepenuhnya umpanbalik negatif. Ada beberapa alasan untuk Gambar itu. Misalnya, untuk {overcome gross distortion 10.18 in a highly effective manner}, loop {gain} A harus sangat besar, seperti yang telah dibahas pada bab 9, bisa dilakukan untuk memperjelas permasalahan. Lebih jauh lagi, keluaran penguat diferensial dibutuhkan untuk {slew very rapidly }ketika konduksi dimana dari Q1 ke Q2 ({the rapid slew rate is evident} dalam bentuk gelombang digambarkan pada gambar 9.11 halaman 566). 4 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Akan sulit untuk mendesain {a practical high-loop-gain} penguat umpanbalik memiliki stabilitas yang bagus dan dibutuhkan rata-rata pemutaran. Maka, pendekatan yang baik adalah untuk {attempt to achieve}karakteristik transfer linier yang dekat untuk tingkat keluaran dengan pembiasan sirkuit desain yang baik. Kemudian umpanbalik negatif dengan yang tidak terlalu besar dari {a modest value of loop gain} bisa digunakan untuk membersikan cacat (distorsi) yang berkelanjutan. Pembiasan Sirkuit Salah satu cara untuk mengurangi cacat penyebrangan (crossover distortion) adalah bias sumber tegangan antara basisi dari transistor, yang diindikasikan pada gambar 10.19. Untuk silikon yang diatur pada suhu kamar, kita menggunakan Vbias 0,5 V, jadi kedua transistor pada tepi dari konduksi vs = 0. Kemudian hanya signal tegangan positif kecil karena Q1 {to conduct}, dan signal tegangan negatif kecil karena Q2 untuk melakukan Maka, kebanyakan dari cacat penyebrangan dihapuskan. Jika bias sumber tegangan yang ditunjukkan pada gambar 10.19 konstan, permasalahan yang serius muncul ketika suhu Q1 dan Q2 naik, yang dapat dipastikan pada daya amplifier. Perlu diingat bahwa VBE memberikan arus turun dengan temperatur oleh approksimasi 2,5 mV/oC. Dengan demikian , jika bias tegangan konstan dengan temperatur, pada akhirnya melakukan pengaturan mempunyai nilai penting karena adanya kenaikan temperatur. Nilai yang tinggi meningkatkan tenaga {dissipated} dalam pengaturan dan peningkatan temperatur yang besar. Tergantung pada kemampuan {of the heat sink} untuk menggerakan panas, thermal {runaway} dan {destruction of the transistor ca occur}. Oleh karena itu, {it is desirable} untuk bias tegangan untuk menjadi lebih kecil seiring dengan kenaikan temperatur. Ada satu cara untuk menyelesaikan dengan baik ditunjukkan pada gambar 10.20. Bias tegangan untuk Q1 titik silang R2, dan titik silang dioda D1. Jika dioda dipasang pada {heat sink} yang sama di Q1 dan di Q2. Jadi seluruh pengesetan temperatur sama, bias tegangan secara otomatis turun seiring dengan naiknya temperatur karena titik maju pada turunnya dioda. Resistor dengan symbol RE menstabilkan titik bias pada tingkat yang lebih tinggi.. Untuk efisiensi, RE harus lebih kecil dibandingkan dengan RL. Dalam bentuk yang tipikal, RE 15 % atau 10 %dari RL. Variasi dari sirkuit ini hanya menggunakan satu diode atau thermistor yang ditempatkan {of the diodes are common}. (Thermistor yaitu resistor yang nilainya tergantung pada perubahan suhu). 5 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id + VCC Vbias + + vs Vbias + + VCC Q1 Q2 + VCC R1 + RL R2 vo Vbia VEE Gambar 10.19 Q1 + s + vs + Vbia RL s D RE Q2 1 D R1 2 RE R2 VEE Gambar 10.20 VEE {VBE Multiplier} Sirkuit lain yang {adjust} bias tegangan dengan temperatur yang diilustrasikan pada gambar 10.21. Bagian dari sirkuit yang terdiri dari R1, R2 dan Q3 yang diketahui sebagai pengali VBE. Oleh karena itu arus yang melewati R2 adalah I2 = VBE3/R2 (10.19) Pada disain yang bagus sirkuit, arus basis dari Q3 diabaikan dibandingkan dengan I2. Kemudian arus yang melalui R1 di approksimasikan sama {to I2}, dan bisa kita tulis VCE3 I2 (R1 + R2) (10.20) Dengan mensubtitusi (10.19) dengan (10.20), kita dapatkan VCE3 VBE3 (1 + R1/R2) (10.21) 6 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Dengan {an appropriate selection} dari rasio R1/R2, kita dapat menghasilkan bias tegangan dengan pengalian khas VBE3 yang diinginkan. , kita akan memilih R1/R2 1 jadi VCE3 VBE3, {overcomes} gabungan tegangan VBE dari Q1 dan Q2, {thereby nearly eliminating } cacat penyebrangan. Satu aspek dari sirkuit yang ditujukkan pada gambar 10.21 {is that displays an offset}. Untuk Vs = 0 dan VCE3 2VBE3, Q1 dibiaskan dan tegangan keluaran VCE3 VBE1 0,6 V pada suhu kamar. (Untuk Vs 0,6, keluarannya akan beraproksimasi nol). Biasanya kita dapat {design the driver} penguat {to compensate for this offset}. + VCC I + VCC R1 Q1 RE 1 Q3 R2 RE 2 RL + vo Q2 + vs VEE Gambar 10.21 {Power Calculation in Class-B Amplifier} Mari kita anggap tenaga {dissipation} untuk penguat kelas B dengan keluaran sinyal sinusoida, Ditunjukkan pada gambar 10.22. Tegangan keluarannya adalah vo(t) = Vm sin (t) (10.22) dimana Vm adalah {the peak} tegangan keluaran. Arus keluarannya adalah io(t) = Im sin (t) (10.23) 7 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id + VCC Q1 + Q2 RL vo VEE io Im t Im T iC1 Im t T iC1 Im t T Gambar 10.22 8 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Dimana Im = Vm / RL (10.24) Itu adalah puncak keluaran arus Untuk mudahnya, kita asumsikan bahwa arus basis dari Q1 dan Q2 diabaikan dengan arus kolektor, jadi iC1 iE1(t) dan iC2 iE2 (t). Bentuk gelombang arus yang ditunjukkan pada gambar 10.22, setiap dari arus kolektor adalah ½ gelombang dari gelombang sinus. ½ siklus positif dari arus yang keluar berasal dari Q1 dan ½ siklus negatif berasal dari Q2 . Dapat ditulis io(t) = iC1(t) iC2(t) (10.25) Daya output Po = (10.26) (karena rms output tegangan Vm/2 dan output daya adalah kuadrat dari {divided} oleh hubungan resistor) Daya dihantarkan melalui sumber positif PCC = VCCICrata-rata (10.27) dimana arus rata-rata ICrata-rata = (10.28) Karena iC1(t) = 0 untuk T/2 < t < T, kita ubah batas atas dari integral menjadi T/2. {Using the fact that} iC1(t) adalah sinusoida dari range integral, kita dapatkan ICrata-rata = (10.29) Integrasi dan evaluasi , kita dapatkan ICrata-rata = (10.30) Mengingat bahwa = 2f = 2/T, maka kita mendapatkan T = 2. Kita subtitusi persamaan ini ke persamaan (10.30), kita dapatkan ICrata-rata = Im/ (10.31) Kita gunakan persamaan (10.24) untuk mensubtitusi Im ke dalam persamaan (10.30), Kita dapatkan ICrata-rata = Vm/RL (10.32) {Utilizing} persamaan (10.32) untuk mensubtitusi ICrata-rata ke dalam persamaan (10.27), kita menemukan bahwa ekspresi untuk daya yang berasal dari sumber tegangan positif menjadi PCC = VCCVm/RL (10.33) Begitupula dengan daya yang berasal dari sumber tegangan negatif yaitu PEE = VCCVm/RL (10.34) Kita nyatakan bahwa daya {dissipated} pada Q1 dan Q2 sebagai PDQ1 dan PDQ2. Total daya {dissipated}dalam transistor berbeda antara total daya input dan total daya output : PDQ1 + PDQ2 = PCC + PEE Po (10.35) Dengan menggunakan persamaan (10.26), (10.33) dan (10.34)di subtitusi dengan kata lain, kita mendapatkan PDQ1 + PDQ2 = 9 (10.36) Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Karena sirkuitnya simetris, PDQ1 = PDQ2. Maka kita dapatkan (10.37) x 100% (10.38) PDQ1 = PDQ2 = efisiensi dari penguat adalah = Dengan menggunakan persamaan (10.26), (10.33) dan (10.34) untuk mensubtitusi ke persamaan (10.38), kita dapatkan = x 100% (10.39) Dengan mengabaikan saturasi tegangan dari suatu transistor, nilai terbesar dari output amplitudoyang mungkin tanpa clipping yaitu Vm = VCC . Oleh karena itu, Efisiensi maksimum dari tingkat kelas b adalah /4 x 100% 78,5%. Ini berlawanan dengan tingkat kelas A dimana efisiensi maksimumdengan sinyal sinusoida adalah 25% (diasumsikan bahwa transformer tidak ada). Perlu diingat bahwa eifisensi ini untuk gelombang sinusdari amplitudo maksimum Contoh 10.6 Penguat kelas B pada gambar 10.22 memiliki VCC = 15 V dan RL = 8 . Letak daya output. Daya {dissipated}pada setiap {device} dan efisiensi dengan puncak output amplitudo Vm. Asumsikan bahwa sinyal yang keluar adalah sinusoida. PEMECAHAN MASALAH Daya output didapatkan dari persamaan (10.26). Subtitusikan nilainya dan kita dapatkan Po = = Daya {dissipated} pada setiap transistor yang didapatkan dari persamaan (10.37). Subtitusikan nilainya dan kita dapatkan PDQ1 = PDQ2 = = Efisiensi kita dapatkan dari persamaan (10.39). Subtitusikan nilainya dan kita dapatkan = x 100% Letak dari daya dan efisiensi {versus} Vm ditunjukkan pada gambar 10.23 10 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id (%) Daya (W) 16 80 1 2 8 Po 4 PDQ1 = PDQ2 0 0 2 4 6 8 10 1 2 14 6 0 4 0 20 0 16 Vm (V) Gambar 10.23 Perbandingan Antara Kelas A dan Kelas B Kita lihat pada gambar 10.23 bahwa {device} daya {dissipation}mendapatkan peak output tegangan yang maksimum yang sama sekitar dua pertiga dari sumber tegangan VCC. (sebenarnya maksimumnya adalah Vm = 2 VCC/). Daya maksimum {dissipation dari setiap {device} adalah PDQ1maks = PDQ2maks = Pomaks (10.40) Dimana Po maksimum adalah output daya maksimum rata-rata. (Perlu diingat bahwa kita berasumsi sinyal sinusoida telah dibahas. Lebih jauh lagi, kita abaikan saturasi tegangan dari transistor) Di sisi lain, pada kopling langsung penguat kelas A, efisiensi maksimumnya adalah 25%. Maka input daya masukan dari sumber tegangan adalah 4 Pomaks. Lebih jauh lagi, penguat audio dioperasikan banyak dilakukan pada saat fraksi yang sangat kecil dari output daya. Pada penguat kelas A, daya maksimum {dissipated}berlangsung pada daya output sama dengan nol. Oleh karena itu, biasanya penguat audio kelas A sangat dekat dengan {maximum device dissipation}. Di sisi lain, pada penguat kelas B, {the divice dissipation) adalah nol pada output daya nol. Oleh karena itu, daya {dissipation}sebagai panas secara dramatis turun untuk kelas B dibandingkan untuk kelas A pada keadaan operasi dibawah normal. Ciri-ciri Penguat Audio Kelas B Gambar 10.24 penguat audio kelas b yang lengkapyang sesuai untuk implementasi tersendiri. Transistor Q1 dan Q2 membentuk tingkat output. Nilai rata-rata maksimum dari VCE untuk output transistor Q1 dan Q2 harus lebih besar dari 2 VCC. Lebih jauh lagi, nilai tingkat dari output transistor harus lebih besar dari puncak arus, dimana aproksimasinya VCC/RL. Tingkat daya dan {heat sink} untuk output transistor harus dipilih untuk mengakomodasi daya {dissipation}maksimum yang diharapkan. Untuk input sinyal sinusoida, {divice dissipation} berasal dari persamaan {10.40}. 11 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id + VCC + VCC + VCC + VCC I1 + VCC R Q6 Q5 Q1 1 + vo RE 1 Q3 Q7 Q8 R2 + vs RE 2 RL I3 Ccomp Q2 Q4 VEE I2 VEE VEE = VCC VEE RA RB C Gambar 10.21 Resistor emitor RE1 dan RE2 membantu untuk menstabilitaskan titik bias dan untuk mengurangi distorsi. Resistor ini dipilih jadi titik puncak tegangan drop across them is a small fraction of VCC . Multiplier didukung oleh Q3, R1 dan R2. Biasanya nilai resistor dipilih bias arus kecil (mungkin 5% dari titik puncak arus)mengalir melalui Q1 dan Q2. Untuk kasus ini, penguat bukan kelas B melainkan kelas AB. Sumber arus I1 menyalurkan arus ke basis Q1 dan melalui multiplier VBE ke kolektor pada Q4. Nilai dari I1 harus lebih besar dari puncak arus basis Q1 pada keadaan dibawah normal. Selain itu clipping terus berlangsung. 12 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Transistor Q4 membentuk common emitor amplifier yang menghantarkan sinyal kebasis Q2. Transistor Q6 dan Q5 merupakan {current mirror} dan mengantar arus sinyal ke basis Q4 yang sama dengan sinyal arus pada kolektor Q7. (kita asumsikan bahwa area Q5 dan Q6 adalah sama). Transistor Q7 dan Q8 membentuk penguat yang berbeda . Sinyal input {applied} ke basis Q8, dimana tanpa membalikkan input dari amplifier. Basis Q7 yang membalikkan input. Jaringan negatif feedback didukung oleh RA, RB dan C.{the amplifier has a differential input dan high gain}, sama dengan op amp, seperti yang digambarkan pada gambar 10.25. Pada frekuensi untuk setiap resistansi pada kapasitor C jauh lebih kecil dibandingkan dengan RB, {the gain } sirkuit di aproksimasikan Av = +1 Persamaan ini haya untuk loop tertutup {gainwas derived}asumsi op amp ideal dengan {infinite} loop terbuka {gain}. Aproksimasi ini berlaku jika loop terbuka {gain magnitude} dari amplifier jauh lebih besar dibandingkan dengan Av . Kapasitor C termasuk dalam jaringan feedback jadi loop terbuka {gain} sirkuit {is unity} untuk dc. (it is desirable} bahwa {the dc offset be amplified by only unity}, {thereby} meminimalkan tegangan dc {applied} untuk {the load} + VCC + vs + RL VEE vo RA RB C + Gambar 10.25 13 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id + VCC RB1 + VCC + vs + C RL RB2 + vo RA RB C Gambar 10.26 Kapasitor Ccomp (lihat gambar 10.24) {compensates} amplifier, Seperti pembahasan bab 9, tergantung pada rasio feedback RB/(RA + RB), respon yang tidak diinginkan (bising bahkan osilasi) bisa berlangsung jika {compensation} tidak bekerja. Operasi dengan Sumber Tegangan Tunggal Kadangkala {it is desirable} untuk mengoperasi dari sumber tegangan tunggal. Ini akan diselesaikan dengan baik seperti potongan gambar 10.26. Resistor RB1 dan RB2 terbentuk {devider} tegangan yang dibiaskan tanpa membalikkan input pada aproksimasi setengah dari sumber tegangan. Karena dc {gain} sirkuit adalah aproksimasi tunggal, output tegangan juga setengah dari sumber tegangan . Input dan output kopling kapasitor digunakan untuk mengisolasi bias tegangan dc dari sumber {and load} {Compound} Tranistor untuk Tingkat Output Pada penguat tegangan tinggi, arus basis dari output transistor bisa lebih besar. Dengan kata lain, input impedansi dari tingkat output bisa lebih kecil. Hasil ini pada {low gain}untuk tingkat common emitor didukung oleh Q4 pada gambar 10.24. Solusinya adalah menggunakan tingkat {compound}. Tingkat output menggunakan Darlington-connected transistor yang diilustrasikan pada gambar 10.27. 14 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id + VCC + VCC Q1 RL Q2 VEE VEE Gambar 10.27 Gambar 10.28 Konfigurasi lain bahwa menggunakan npn transistor untuk kedua dari output utama {device} ditampilkan pada gambar 10.28 10.5 REGULATOR TEGANGAN LINIER Fungsi dari sumber tegangan adalah untuk mengantarkan sumber dc yang stabil yang bebas dari bising dan ac yang berdengung untuk komponen system elektronika. Ciri-ciri dari input sumber tegangan adalah standar 60 Hz ac distribusi tegangan dari (aproksimasi) 120 V rms. Bagaimanapun, {particulary} pada aplikasi mobile (automobile, pesawat dll), Sumber tegangan utama bisa tegangan ac dengan spesifikasi yang berbeda, atau bisa saja tegangan dc berbeda paa nilai output yang diinginkan. Beberapa tegangan output dengan kemampuan arus yang berbeda mungkin dibutuhkan. Misalnya, Pada system incorporating yang berukuran sedang sirkuit digital dan manual, + 5 V dengan kapasitas arus 10A dan 15 V dengan kapasitas arus 1 A setiap kebutuhan yang berbeda. Pada umumnya, sumber tegangan harus didisain untuk kegiatan dengan input tegangan yang variabel. Misalnya, komponen yang mungkin dibutuhkan untuk {properly}dengan garis sumber tegangan 15% dari nilai nominal. Lebih jauh lagi, arus yang masuk{may vary}, {tending }untuk merubah tingkat tegangan output pada sumber. Oleh karena itu, sumber tegangan biasanya {contains} regulator tegangan yang secara otomatis {adjust} tegangan 15 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id output untuk {maintain} nilai konstan yang dekat, {regardless}tegangan input dan arus yang masuk. Gambar 10.29 menunjukkan diagram blok dari macam-macam sumber tegangan. {Transformer, Rectifier} dan filter kapasitor {convert} gari tegangan ac untuk tegangan dc vc yang tidak sempurna. Tegangan ini terdiri dari komponen AC yang dikenal sebagai AC ripple. Selanjutnya, Vc berubah-ubah untuk mengubah garis tegangan dalam dan aliran muatan dalam. Regulator membagi Vc tegangan DC kasar ke dalam dua bagian : VL tegangan DC tetap melintasi muatan dan meninggalkan VAB melintasi regulator. Kedua dasar pendekatan ke tegangan regulator ini biasa digunakan. Bisa juga disebut liniear regulator, BJTs (atau FETs ) mengatur aliran tenaga ke muatan, dan alat ini dijalankan didaerah aktif mereka sendiri. Bila mana muatan tegangan menjadi lebih rendah ( atau lebih tinggi ) maka value desired. Input alat akan dirubah ke atas ( atau ke bawah ) muatan tegangan kearah desired value. Pada switching regulator, alat akan dijalankan seperti menekan salah satu on atau off. Penekanan ini menghantar tenaga pulsa frekuensi tinggi dari persediaan kasar ke unsur tempat penyimpanan energi ( inductor atau kapasitor ) ini mempertahankan hampir muatan tegangan yang tetap. Jenisnya, Bilamana tegangan output menjadi lebih rendah maka nilainya turun, lamanya pulsa naik. Pulsa paling lama mengirim lebih banyak tenaga ke unsur tempat penyimpanan energi, untuk itu output naik tegangan toward nilainya turun. Bersamaan dengan itu, jika output tegangan terlalu tinggi, lamanya pulsa sangat dibutuhkan . Pada biasanya, penekanan persediaan tenaga lebih efisien, lebih kecil dan lebih bagus dalam menimbang dari liniear power supply dapat disamakan mempunyai kemampuan outputnya. Tetapi , liniear power supply lebih kompleks dan jangan mengubahnya karena dengan menekan transients (yang mana bisa dapat menyebabkan masalah berat saat menekan persediaan tenaga yang digunakan dalm penerangan signal lemah ). Kita menyarankan liniear power supply dalam buku ini. Seperti dalam amplifier, penghilangan dapat menjadi besar dalam alat yang digunakan dalam power supply. Untuk itu pertimbangan harus dapat diberikan untuk mencegah kekayaan untuk memindahkan panas jadi temperature turun tidak menjadi terlalu turun. Seringkali, dalam menentukan system elektronik, kami menempatkan pembelian yang dibutuhkan power supply dari pabrik spesialis dalm power supply. Juga tidak lupa, beberapa ilmu pengetahuan tentang internal operation dan disain perdagangan gelap sangat digunakn dalam pembuatan tepat dari kataloag. Selanjutnya, special maksud aplikasi timbul untuk dimana standard produk tidak tersedia, dan kostum disain menjadi sangat diperluakan. Liniear Voltage Regulators Fungsi diagram liniear regulator diperlihatkan dalam gambar 10.30. Kita akan melihat bahwa dibawah kondisi yang pantas muatan tegangan VL hampIr bebas dari kedua arus muatan dan mengubahnya dalam input tegangan Vc. Muatan tegangan adalah contoh dari keberadaan pembagi tegangan R1 dan R2. Untuk kemudahan analisis, kita mengabaikan arus input differensial amplifier. Demikian tegangan input tidak berbalik dari amplifier adalah 16 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id R2 VL = βVL R1 + R2 Jadi kita dapatkan bahwa perbandingan pembagi tegangan V2 = (10.41) R2 Β= (10.42) R1 + R2 Input balik amplifier tersambung ke tegangan reference DC Vref, yang idealnya seharusnya bebas dari dengungan AC dan temperature dengan variasi. Dalam prakteknya, tegangan reference biasanya disediakan dioda zener. Masukkan tegangan differential dari amplifier adalah Vi = βVL - Vref (10.43) Kita membahas tegangan differensial lagi dari amplifier sebagai A. Dengan demikian, tegangan amplifier adalah VAB = Aνi (10.44) Menggunakan perbandingan (10.43) untuk mensubsitusi dari νi dalam perbandingan (10.44), kita mendapatkan VAB = A(βνL – Vref) (10.45) Dengan melihat gambar (10.30) dan menggunakan perbandingan tegangan, kita memperoleh Vc = νAB + νL (10.46) Menggunakaan perbandingan (10.45) untuk mensubsitusi dari VAB, kita mendapat Vc = A(βνL – Vref) + VL (10.47) Pemecahan perbandingan (10.47) untuk VL, kita memperoleh AVref Vc V = L + Aβ + 1 (10.48) Aβ + 1 Jika Aβ sangat besar samakan dengan kesatuan, rumus pertama disisi kanan dapat ditiadakan, dan kita dapatkan Vref VL = R2 = Vref β (10.49) R 1 + R2 17 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Dengan demikian, berikan amplifier tinggi lagi dan tegangan reference stabil Vref, muatan tegangan tetap. Untuk menjumlahkannya, poin yang paling penting dalam menentukan regulator berdasarkan atas gambar (10.30) untuk mendapatkan tegangan reference yang stabil, amplifier tinggi lagi tepat, jaringan pembagi tegangan stabil. Tegangan Regulator Sebagai Negatif-Feedback System Kata yang untuk dicatat bahwa regulator yang diperlihatkan dalam gambar (10.30) adalah aplikasi dari negative feedback. Diperkirakaan bahwa sirkuit pertama-tama beroperasi dalam kesetimbangan, dan kemudian muatan mulai mengalir arus yang besar.Efek langsung dari besaran arus muatan mulai mengalir arus besar adalah penurunan dalam muatan tegangan. Ini memutar balikan tegangan ke differensial amplifier, yang mana akan dikembalikaan tegangan drop VAB melintasi regulator. Penurunan VAB cendrung untuk menurunkan muatan tegangan. Dari sini, mengubah muatan dalam tegangan menentang dalam feedback melewati amplifier. Series Lawan Shunt Regulators Regulator digambarkan dalam gambar 10.30 yang dikenal dengan series regulator karna muatan tegangan dikendalikan oleh amplifier output, yang mana dalam series dengan muata. Sangat mungkin untuk mendisain shunt regulator, yang mana elemen control dipasang dalam paralel dengan muatan. Dalam shunt regulator, jika muatan tegangan rendah,elemen control merespon dengan menyalurkan arus yang sedikit. Sirkuit shunt regulator yang sederhana diperlihatkan dalam gambar 10.31. kita membahas sirkuit ini diBab 3.7. series regulator hampir khusus digunakan dalam medium dan high-power aplikasi. Contoh Low-Power Gambar 10.32 melukiskan low-power linear power suplly. Sirkuit bukan contoh yang baik dari disain arus praktek; sementara sirkuit telah didisain untuk melukiskan prinsip tegangan regulator menggunakan peralatan general-purpose. ( bagan yang dimasukkan dalam field name gambar 10.32, yang mana dapat didownload dari website ). Puncak AC sumber 32-V diperlihatkan dalam gambar. Cocok untuk tegangan opencircuit perpindahan ke dua, dan Rt yang menggambarkan perlawanan net winding kedua. ( Kita akan mengupas lagi tentang perpindahan dan penilaianya ). Kami telah memilih untuk menggunakan rectifier dioda 1N4002, yang mana siap tersedia rectifier mahal. Dalam contoh ini, kami telah memilih sirkuit half-wave rectifier yang sederhana, tapi nanti kita akan lihat bahwa kemampuan yang baik dapat diperoleh dengan sirkuit fuul-wave. Capasitor Cf sekali pengisian setiap perputaran arus yang mengalir melalui dioda D1. Diantara puncak positif AC input, capasitor memasok arus ke muatan melalui regulator. Hasilnya, tegangan kapasitor menampilkan ripple 60 Hz. Gambar 10.33 memperlihatkan tegangan melewati kapasitor dan mengatur muatan tegangan, menduga bahwa ac input menyala di t = 0. Setelah beberapa perputaran tegangan kapaitor menjangkau kondisi yang kokoh, dengan beberapa volt dari puncak ke puncak ripple. Muatan tegangan hampir stabil mendekati 15 V. Resistor Rr memasok arus ke D2, dimana menyediakan tegangan reference yang tidak berbalik OP-AMP input. Hasilnya tegangan reference mendekati 4.4 V dan stabil hanya beberapa millivolt AC ripple. 18 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Differensial amplifier function dihasilkan oleh op-amp dan transistor Q1. transistor ini dikenal dengan series pass transistor, karena itu dalam series dengan muatan dan arus muatan harus jalan melewatinya. ( transistor dibutuhkan karena arus muatan melampaui kemampuan dari op-amp. Jika tegangan output dari op-amp naik dalam nilai, arus basis dari Q1 naik, dan kolektor ke emitor tegangan VAB turun dalam nilai. Dengan demikian, Q1 bertindak sebagai inverting amplifier. Untuk itu, inverting input dari op-amp berperan sebagai input tak balik dari semua amplifier ( yang mana mengubah ripple op-amp dengan series pass transistor Q1 ). Jika kita membandingkan gambar, kita melihat bahwa terminal inverting dari op-amp dalam gambar 10.32 merespon input tak balik dari amplifier dalam gambar 10.30. Bentuk resistor R1 dan R2 network tegangan – contoh. Nilainya telah terpilih jadi tegangan output mendekati 15V. dalam praktek, tegangan dari dioada zener menampilkan jenis unit ke unit. Kemudian, jika harga tegangan output dibutuhkan , contoh network harus disesuaikan. Akhirnya, simulasi Rl muatan yang berguna. Dropout Voltage Sirkuit liniear regulator membutuhkan input output differensial VAB yang cukup untuk pengoperasian yang tepat. Differensial yang minim dikenal sebagai dropout voltage. Untuk contohnya, dalam sirkuit yang diperlihatkan pada gmbar 10.32, tegangan output op-amp maksimum mendekati 0.4V kurang dari itu tegangan mengambilnya ke positif lower terminal dari op-amp. ( sebenarnya, μA 741 tidak dijamin untuk menghasilkan output bagi positif supply voltage. Model PSpice mewakili dari tipe unit pengganti dari unit worst-case ). Selanjutnya, untuk transistor menjadi kedalam wilayah aktif, terminal yang baik harus bisa mendekati 0.7 V lebih tinggi dari pada terminal emitor. Dengan demikian, dropout voltage untuk sirkuit mendekati 0.4 + 0.7 = 1.1 V. Kita harus pastikan bahwa nilai minimum dari tegangan dc kasar lebih besar dari jumlah keinginan muatan tegangan dan dropuot voltage dari regulator. Dengan kata lain regulator tidak dapat menghasilkan VAB yang cukup untuk mempertahankan VL yang tetap. Contoh dari dropout diperlihatkaan dalam gambar 10.33. Input vc tegangan dc kasar ke regulator harus cukup tinggi untuk menghindari dropout dibawah normal operasi kondisi. Bagaimanapun juga, kita tidak boleh mendisain input tegangan dc kasar yang mana lebih tinggi dari yang di butuhkan, karena arus muatan harus mengalir melalui tegangan drop VAB, hasilnya menyianyiakan tenaga yang menyebabkan panas didalam regulator. Dengan demikian, kita mendisain sirkuit sehingga tegangan input ke regulator menjadi lancar lebih besar dari jumlah dropout voltage dan output tegangan yang diinginkan dibawah kondisi worst-case. Arus Dioda Waveforms Arus melewati Dioda D1 untuk sirkuit dari gambar 10.32 ini diperlihatkan dalam gambar 10.34. arus mengalir dalam pulsa jika dioda forward bias oleh puncak positif dari tegangan input ac. Karena kapasitor tidak ada muatan untuk memulainya, gelombang pertama lebih besar dari pulsa steady-state amplitudo. Kita harus memilih dioda, itu adalah dasar untuk menahan arus gelombang pertama. Dioda 1N4002 adalah dasar untuk arus gelombang dari 30 A untuk satu perputaran di 60 Hz, jadi itu beroperasi baik dengan nilainya. Dalam steady-state, rata-rata arus melewati dioda sebanding dengan jumlah dari muatan arus (50 milliampere), arus diambil oleh sampling-network sekitar 1 mA. Arus digunakan oleh tegangan reference sekitar 1 mA, dan supply arus untuk op-amp sekitar 4 mA. 19 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Dari sini, rata-rata dioda arus adalah sekitar 56 mA. Bagaimana pun juga, karna arus dioda mengikuti dalam pulsa, nilai puncak dari pulsa adalah mendekati 300 mA. Dalam meralat dengan kapasitas saringan, puncak arus dioda seringkali lebih tinggi dari arus muatan. Tentu saja, kita harus memperbolehkannya dalam memilih dioda. Arus dioda juga mengalir melalui perlawanan didalam sumber ( i.e., perlawanan dari transformers winding ). Dengan demikian, beberapa power diasumsikan sebagai panas didalam transformer. Power diasumsikam dalam transformer tergantung dari nilai rms dari arus. Ingat bahwa, karna arus waveforms bukan sinusoid, kita tidak bisa menggunakan unsur yang sama dari 0.707 merubah nilai puncak ke nilai rms. Beberapa SPICE program menyadiakan perintah yang dapat digunakan untuk menghitung rata-rata dan kebenaran nilai rms dari waveforms. Arus rms dalam transformer winding beberapa kali lebih besar dari arus muatan dc ( dalam kasus ini 118 mA lawan 50 mA). Dengan demikian disain power supply, penilaian arus rms dari transformer harus lebih besar dari muatan arus dc. Integrated-Circuit Tegangan Regulator Dalam praktek, kita jarang mendisain tegangan regulator menggu nakan bagian-bagian general-purpose. Sementara, regulator yang sempurna tersedia dalam bentuk integratedcircuit. Contohnya, sirkuit dari gambar 10.32 dapat disain ulang jadi bisa menggunakan regulator IC LM78L15AC, yang mana tersedia di National Semiconduktor. Disain ulang sirkuit diperlihatkan dalam gambar 10.35. Jumlah bagiannya telah ditekan sedemikian rupa, menghasilkan sirkuit yang lebih ekonomis. Regulator LM78LXX tersedia untuk tegangan output nominal dari 2.6,5,6.2,8,9,10,12,dan 15 V. (2 digit terakhir dari part number menunjukkan tegangan ; contohnya, LM78L05 adalah 5V regulator). Untuk mendapatkan versi-versi toleransi tegangan output salah satu dari ± 5% atau 10% tersedia. Regulator ini cocok untuk menaikkan arus muatan hingga 100mA. Dropout voltage berkisar dari 2 sampai 2.5V, tergantung atas penilaian tegangan output. Banyak pabrik menawarkan IC regulator lain yang cocok untuk arus level yang tinggi dan untuk tegangan output negative. Sering, transistor-transistor power external digunakan bersama IC regulator untuk disain high-power. LATIHAN 10.5 Diperkirakan bahwa muatan dari gambar 10.32 menjadi sirkuit terbuka. Apa yang akan terjadi pada tegangan waveforms Vc dan VL ? Jawab Dengan sangat sedikit arus yang mengalir dari rectifier, Vc naik mendekati nilai puncak dari sumber AC. Dengan demikian kami menafsir bahwa Vc akan menjadi mendekati 30V. regulator menahan muatan tegangan tetap di 15V. tentu saja , kamu dapat mengecek tafsiranmu sendiri menggunakan SPICE. 10.6 Disain Liniear Power Supply Gambar 10.37 memperlihatkan sirkuit rectifier biasa banyak digunakan dalam disain power supply modern. ( Pada masa dahulu, rectifier menggunakan inductor untuk membantu melepaskan ripple ware common. Bagaimanapun juga, regulator elektronik dapat menghilangkan keperluan akan inductor ). Kita mempertimbangkan operasi dari beberapa sirkuit ini dalam bab 3.4. pada puncak dari AC input , dioda melakukan pengisian kapasitor. Diantara puncak-puncak, kapasitor terus menerus untuk memasok arus kemuatan. 20 Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Dalam sirkuit half-wave, pengisian kapasitor 1 putaran sekali. Pada yang lain, dalam sirkuit full-wave, pengisian kapasitor dua kali dalam satu putaran. 21