ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN K DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELLITUS DI RUANG 27 RSUD DR SAIFUL ANWAR MALANG Disusun Oleh : NURUL KURNIAWATI 17613110 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKLUTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO 2020 LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Asuhan Keperwatan Oleh : Nurul Kurniawati Judul : Asuhan Keperawatan Pada Tn K Dengan Diagnosa Medis Diabetes Mellitus Di Ruang 27 Rsud Dr Saiful Anwar Malang Telah disetujui dalam rangka mengikuti praktek keperawatan medikal bedah prodi D3 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo tanggal 27 April-3 Mei 2020 di ruang 27 RSUD Dr Saiful Anwar Malang. Ponorogo, 28 Maret 2020 Penyusun Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan FAKULTAS ILMU KESEHATAN PRODI DIII KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO Jl. Budi Utomo No.10 Tlp. (0351)481124-487662 FORMAT PENGKAJIAN Nama Mahasiswa : Nurul Kurniawati NIM : 17613110 Tgl. Pengkajian : 28 April 2020 Jam 08.00 I. II. III. IDENTITAS KLIEN Nama / inisial : Tn. K Umur : 58 Tahun No. register : 12345 Agama : Islam Alamat : Malang Kota Pendidikan : S1 Pekerjaan : PNS Tanggal MRS : 25 April 2020 Jam 09.00 Diagnosa Medis : Diabetes Mellitus KELUHAN UTAMA Saat MRS : Pasien mengatakan lemes dan gemeter. Saat Pengkajian : Pasien mengatakan lemes dan gemeter. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien mengatakan datang ke IGD RSUD Dr Saiful Anwar karena lemes dan gemeter, kulit kaki kering dan pecah. Kadang kaki terasa bebal. Pasien mengatakan menderita DM sejak 6 tahun lalu. Pasien sehari-hari bekerja sebagai guru dan kadang-kadang berkebun. Pasien tidak rutin kontrol karena badan terasa sudah sehat. Kalau berobat di Puskesmas, mendapatkan terapi metformin dan glimipirid,tapi terkadang pasien lupa meminum obat. Saat di IGD pasien mendapatkan terapi : Infus NS 15 tpm, Novorapid 20 unit sebelum makan dan ranitidin 350mg. Saat pengkajian pasien masih mengatakn lemas dan gemetar, kulit kaki kering dan pecah, kaki terasa bebal. Pasien mengatakan sering lapar dan banyak minum sehingga kencing jadi banyak dan sering. Pemeriksaan TTV saat : TD : 120/80 mmHg N : 80x/menit S : 37,0 o C RR : 20x/menit IV. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU Pasien mengatakan menderita DM sejak 6 tahun yang lalu. Pasien seharihari bekerja sebagai guru dan kadang-kadang berkebun. Pasien tidak rutin kontrol karena badan terasa sudah sehat. Kalau berobat di Puskesmas, mendapatkan terapi metformin dan glimipirid,tapi terkadang pasien lupa meminum obat. V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai sakit dm, keluarga juga tidak mempunya riwayat penyakit menular seperti tb paru, hiv dan hepatitis. VI. RIWAYAT PSIKOSOSIAL a. Persepsi dan Harapan Klien Terhadap Masalahnya Pasien mengatakan bahwa penyakit yang dideritanya sekarang adalah cobaan dari Allah SWT, klien berharap cepat sembuh b. Persepsi dan harapan Keluarga Terhadap Masalah Klien Keluaga pasien mangatakan penyakit yang dideritanya sekarang adalah cobaan dari Allah SWT, keluarga klien berharap cepat sembuh c. Pola Interaksi dan Komunikasi Pasien kooperatif, aktif menjawab semua pertanyaan dari perawat dan orang disekitarnya d. Pola Pertahanan Pasien selalu mendapatkan dukungan dari keluarga dalam menghadapi penyakitnya e. Pola Nilai dan Kepercayaan Pasien beragama islam, dan selalu berdoa kepada Allah SWT untuk kesembuhannya f. Pengkajian Konsep Diri Citra tubuh : pasien suka dengan bentuk tubuhnya dan masih berfungsi semuanya dengan baik Identitas diri : pasien adalah seorang bapak dan suami, dan klien puas dengan identitas sebagai bapak sekaligus suami Peran diri : pasien berperan sebagai bapak serta suami Ideal diri : pasien sudah merasa puas dengan appa yang dimilikinya Harga diri : pasien merasa percaya diri tidak minder dengan keadaanya g. Genogram Keterangan : = Perempuan = Laki-laki = Meninggal = Garis pernikahan = Garis keturunan = Pasien VII. PEMERIKSAAN FISIK a. Keadaan umum klien K/u lemah, kesadaran composmentis, GCS : 456, TD : 120/80 mmHg N : 80x/ menit S : 37 ºC R: RR: 20 x/menit b. Pemeriksaan kepala dan muka Inspeksi : Bentuk kepala dan muka simetris, rambut pendek, berwarna hitam sedikit ada uban, tidak ada ketombe, tidak ada lesi di area muka dan kepala, wajah pucat. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan di area kepala dan muka, tidak teraba benjolan abnormal di area kepala dan muka. c. Pemeriksaan telinga Inspeksi : Telinga simetris, tidak ada lesi, tidak ada alat bantu pendengaran, fungsi pendengaran normal, ada serumen. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada benjolan abnormal di area telinga d. Pemeriksaan mata Inspeksi : Bentuk mata simetris, konjungtiva merah muda, seklera putih, reflek pupil isokor kanan dan kiri, tidak ada nistagmus, tidak ada strabismus, tidak ada alat bantu melihat, fungsi penglihatan baik. e. Pemeriksaan hidung, mulut dan faring Hidung Inspeksi : Hidung simetris, tidak ada polip, tidak ada lesi, tidak ada perdarahan Palpasi : Tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan Mulut dan laring Inspeksi : Mulut simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis di gusi dan lidah, tidak ada perdarahan, gigi kotor, lidah kotor, tidak ada pembesaran tonsil. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan abnormal f. Pemeriksaan leher Inspeksi : Leher simetris, warna sama dengan kulit lainnya, tidak ada lesi. Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis, tidak ada lesi, tidak ada benjolan. g. Pemeriksaan payudara dan ketiak Inspeksi : Bentuk payudara simetris, ada bulu di ketiak, warna kulit merata Palpasi: Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan abnormal di area ketiak h. Pemeriksaan thorax : 1. Pemeriksaan paru Inspeksi : Dada simetris, RR 20/menit. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, vocal fremitus kanan dan kiri sama Perkusi : Terdengar sonor. Auskultasi : Suara nafas reguler. 2. Pemeriksaan Jantung Inspeksi : Bentuk simetris, ictus cordis tak nampak. Palpasi : Ictus cordis teraba di ics 5 mid klavikula sinestra. Perkusi : Terdengar Pekak di ICS 3-5 sinestra. Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2 tunggal. i. Pemeriksaan Abdomen Inspeksi : Tidak ada lesi, simetris, warna sama dengan kulit lainnya. Auskultasi : Bising Usus 13x/menit. Palpasi : Terdapat ada nyeri tekan, tidak terdapat pembesaran pada hepar. Perkusi : timpani j. Pemeriksaan Integumen Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut di integument, warna kulit merata, kulit kaki kering dan pecah. Palpasi : Akral hangat, CRT < 2 detik k. Pemeriksaan Anggota Gerak (ekstremitasa ) Bentuk simetris, jumlah jari lengkap pada ekstremitas atas dan bawah, terpasang infus pada ekstremitas atas bagian kanan, tidak ada edema, tidak ada fraktur. Kekuatan Otot 4 4 Fraktur 4 4 Edema - - - - l. Pemeriksaan Genetalia dan Sekitar Anus Inspeksi : Warna kulit merata, tidak ada lesi dan jaringan parut, tidak terpasang kateter, ada bulu di sekita genetalia. Palpasi: Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan abnormal di area genetalia m. Pemeriksaan Status Neurologis 1) Tingkat kesadaran Kesadaran : Compos Mentis GCS :E4V5M6 2) Tanda-tanda perangsangan otak Tidak ada tanda-tanda perangsangan otak. 3) Pemeriksaan Syaraf Cranial a) Nervus I (Olfaktorius) : Pasien mampu menghidu aroma yang diberikan. b) Nervus II (Optikus) : Tidak ada kelainan pada kedua mata, pasien mampu melihat dengan jarak jauh. c) Nervus III (Okulomotorius) : Pasien mampu mengerakkan kedua bola mata. d) Nervus IV (Trokhlearis) : Pasien mampu menggerakkan bola mata kebawah. e) Nervus V (Trigeminus) : Pasien mampu menggerakkan rahang. f) Nervus VI (Abdusen) : Pasien mampu menggerakkan bola mata kesamping. g) Nervus XII (Facialis) : Pasien mampu mengekpresikan wajah sesuai perintah. h) Nervus VIII (Aditorius) : Pasien mampu mendengarkan dengan jelas. i) Nervus IX (Glosofaringeus) : Pasien mampu menyebutkan sensasi rasa. j) Nervus X (Vagus) : Pasien mampu menelan, dan reflek muntah ada. k) Nervus XI (Accesoriuse) : Pasien mampu menggerakkan bahu. l) Nervus XII (Hipoglosus) :Pasien mampu menggerakkan lidah. VII. POLA KESEHATAN SEHARI-HARI POLA- SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT POLA a. Nutrisi saat Pasien mengatakan nafsu makan meningkat, pasien makan habis dirumah frekuensi makan satu porsi makan. Diet makanan tidak teratur, kadang sehari 2x lunak (bubur) frekuensi sehari 3x. kadang 3x dengan komposisi Pasien mengatakan nasi, lauk dan sayur kadangkadang. Pasien mengatakan minum Pasien mengatakan minum air pasien meningkat 8-10 gelas putih 3-5 (1200cc) gelas (2400cc) sehari. sehari b. Eliminasi BAB/ BAK Pasien mengatakan BAK 4-5 Pasien mengatakan sering BAK saat di rumah sakit, setiap kurang kali sehari, warna kuning, bau lebih 3 jam sekali klien BAK. khas urine, klien tidak Sehari BAK kurang lebih (300cc). Urine berwarna kuning, mengalami kesulitan saat bau khas urine, klien tidak terpasang kateter. BAK. Pasien mengatakan BAB 1kali sehari, bau khas, konsistesi lunak c. Istirahat Pasien mengatakan BAB 1hari sekali, bau khas, konsistensi lunak Pasien mengatakan tidur siang Pasien mengatakan bisa tidur rutin ½ - 1 jam. siang di RS kurang lebih 1 jam. Pasien mengatakan tidur Pasien mengatakan bisa tidur dari malam sekitar jam 21.00 – jam 20.30-04.30, kurang lebih 8 05.00, kurang lebih 8 jam, jam, namun setiap kurang lebih 3 tanpa gangguan tidur d. Personal Hygine jam pasien terbangun karena bak Pasien mengatakan mandi 2 Pasien mengatakan hanya disibin kali sehari, gosok gigi 2 kali dan ganti baju 1 kali sehari, dan sehari, ganti baju 1 kali sehari, gosok gigi sehari 1 kali, belum keramas seminggu 2x, potong keramas dan potong kuku selama kuku seminggu sekali. e. Aktifitas Pasien mengatakan dirawat di RS sering Pasien mengatakan di rumah beraktivitas seperti bekerja sakit hanya bisa duduk dan berbaring di bed. VIII. Pemeriksaan Penunjang Hasil pemeriksaan laboratorium 25-5-2020 Hasil Rujuakan Hb(g/dl) 15,0 13,5-17,5 HCT (%) 40 33-45 WBC(10.e³/uL) 9,06 4,5-11,0 PLT(10.e³/uL) 73 15-450 RBC(10.e³/uL) 2,85 4,50-5,90 Golongan darah O Pemeriksaan Hematologi Kimia klinik Glukosa darah sewaktu 450 60-140 SGOT 20 0-35 SGPT 25 0-45 Kreatinin 1 0,9-1,3 Ureum 35 <50 Natrium 140 136-145 Kalium 4 3,3-5,1 Klorida 100 98-106 Non Reaktif Non Reaktif Elektrolit Serologi hepatitis HbsAg Tanggal 28-5-2020 Glukosa darah sewaktu 230 60-140 BMI = 28 IX. PENATALAKSANAAN Tanggal : 25-5-2020 : Infus NS : 15 tpm : menganti cairan yang hilang dalam tubuh Novorapid 20 unit sebelum makan : mengganti insulin dalam darah Tanggal : 28-5-2020 : Oral metformin 3 x 500 mg Indikasi : sebagai obat yang menurunkan gula darah Efek samping : mual, muntah, sakit penut, kelemahan Mengetahui Ponorogo,28 April 2020 Pembimbing Ruangan ( Mahasiswa ) ( Nurul Kurniwati ) ANALISA DATA Nama : Tn. K Umur : 58 Tahun Reg : 12345 No Tanggal Kelompok Data 1. 28/04/20 DS : Pasien mengatakan jam lemes dan gemeter 08.00 DO : Ku tampak lemah Tremor saat bergerak dan melakukan aktivitas Tampak gerakan yang lambat KO 4/4 4/4 Tampak semua aktivitas dibantu oleh keluarga 2. 28/04/20 DS : Pasien mengatakan kulit Kerusakan jam kaki kering dan pecah. integritas kulit 08.00 Kadang kaki terasa bebal DO : Kulit tampak kering dan pecah Integritas kulit menurun 3. 28/04/20 DS : Pasien tidak rutin jam kontrol karena badan 08.00 terasa sudah sehat. Kalau berobat di Puskesmas, mendapatkan terapi metformin dan Masalah Intoleransi aktivitas Penyebab Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen Gangguan sensasi Ketidakpatuhan Kurang pengetahuan tentang pengobatan glimipirid, tapi terkadang pasien lupa meminum obat. DO : Glukosa darah sewaktu 230 BMI = 28 4. 28/04/20 DS : Pasien mengatakan jam menderita dm sejak 6 08.00 tahun yang lalu, Pasien Resiko ketidakstabilan kadar gula darah Kurang patuhan pada rencana manajemen diabetes tidak rutin kontrol karena badan terasa sudah sehat. Kalau berobat di Puskesmas, mendapatkan terapi metformin dan glimipirid, tapi terkadang pasien lupa meminum obat DO : Glukosa darah sewaktu 230 BMI = 28 5. 28/04/20 DS : Pasien mengatakan jam sering kencing tidur 08.00 menjadi terganggu DO : Pasien nampak banyak makan dan minum, 810 gelas (2400cc) sehari. Frekuensi bak pasien 8x dalam sehari Pasien mengatakan bisa tidur dari jam Gangguan pola Pola tidur tidak tidur menyehatkan 20.30-04.30, kurang lebih 8jam, namun setiap kurang lebih 3 jam pasien terbangun karena bak 6. 28/04/20 DS : Pasien mengatakan kaki Resiko cedera terasa bebal jam DO : Kulit tampak kering 08.00 dan pecah Integritas kulit menurun Kaki tampak kaku dan tebal Gangguan sensasi DAFTAR MASALAH Nama : Tn. K Umur : 58 Tahun Reg : 12345 No Tgl Muncul Masalah Keperawatan tgl teratasi 1. 28/4/20 Jam 08.00 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot 2. 28/4/20 Jam 08.00 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan sensori 3. 28/4/20 Jam 08.00 Ketidakpatuahen berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang pengobatan 4. 28/4/20 Jam 08.00 Resiko ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan kurang petuhan terhadap rencana manajemen diabetes 5. 28/4/20 Jam 08.00 Ganguan pola tidur behubungan dengan pola tidur yang tidak menyehatkan 6. 28/4/20 Jam 08.00 Resiko cidera berhubungan gangguan sensasi dengan ttd RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Nama : Tn K Umur : 58 Tahun Reg : 12345 N o 1. DIAGNOSA KEPEERAWATAN Intoleransi aktivitas TUJUAN / KRITERIA HASIL NOC Activity Therapy Definisi : Ketidakcukupan energi · - Energy conservation 1. Bantu klien untuk psikologis atau fisiologis untuk INTERVENSI mengidentifikasi aktivitas · - Activity tolerance · aktifitas kehidupan sehari-hari yang - Self Care : ADLs harus atau yang ingin dilakukan. Kriteria Hasil : konsisten yang sesuai dengan Batasan Karakteristik : - Respon tekanan darah abnormal - Berpartisipasi dalam kemampuan fisik, psikologi melanjutkan atau menyelesaikan terhadap aktivitas - Respon frekwensi jantung abnormal terhadap aktivitas - Ketidaknyamanan setelah beraktivitas - Dipsnea setelah beraktivitas - Menyatakan merasa letih - Menyatakan merasa lemah aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan yang mampu dilakukan 2. Bantu untuk memilih aktivitas dan social 3. Bantu untuk mengidentifikasi tekanan darah, nadi dan dan mendapatkan sumber yang RR diperlukan untuk aktivitas - Mampu melakukan aktivitas sehari-hari (ADLs) secara mandiri - Tanda-tanda vital normal yang diinginkan 4. Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek RASIONAL 1. Mengetahui aktifitas yang dapat dilakukan oleh pasien 2. Mengetahui aktifitas yang dapat dilakukan oleh pasien 3. Mengetahui jenis bantuan yang diperlukan untuk menunjang latihan aktivitas pasien 4. Membantu latihan aktivitas pasien 5. Mengetahui aktivitas yang disukai pasien 6. Membuat pasien latihan dengan teratur 5. Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai 6. Bantu klien untuk membuat 7. Mengevaluasi kekurangan dalam latihan beraktifitas jadwal latihan diwaktu luang 7. Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas 2. Kerusakan integritas kulit Definisi : Perubahan / gangguan epidermis dan / atau dermis Batasan Karakteristik : 1. Kerusakan lapisan kulit (dermis) 2. Gangguan permukaan kulit(epidermis) 3. Invasi struktur tubuh Faktor Yang Berhubungan : Eksternal : Zat kimia, Radiasi Usia yang ekstrim Kelembapan Hipertermia, Hipotermia Faktor mekanik (mis..gaya gunting [shearing forces]) Medikasi NOC Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes Hemodyalis akses Kriteria Hasil : - Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi) - Tidak ada luka/lesi pada kulit - Perfusi jaringan baik - Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cedera berulang NIC Pressure Management 1. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar 2. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering 3. Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali 4. Monitor kulit akan adanya kemerahan 5. Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada daerah yang tertekan 6. Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat 1. Mencegah terjadinya komplikasi karena bergesekan dengan pakaian 2. Mencegah terjadinya infeksi 3. Mencegah terjadinya koplikasi pada area yang terluka 4. Mendeteksi jika terjadi tanda tanda infeksi 5. Membuat kulit menjadi lembab 6. Mencegah terjadinya infeksi dengan menjaga kebersihan kulit Lembab Imobilitasi fisik Internal: Perubahan status cairan - Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami Perubahan pigmentasi Perubahan turgor Faktor perkembangan Kondisi ketidakseimbangan nutrisi (mis.obesitas, emasiasi) Penurunan imunologis Penurunan sirkulasi Kondisi gangguan metabolik Gangguan sensasi Tonjolan tulang 3. Ketidakpatuhan Definisi : perilaku individu atau pemberi asuhan yang gagal untuk menepati rencana promosi kesehatan atau rencana terapiutik yang telah disepakati oleh individu (atau keluarga, atau komunitas) dan tenaga kesehatan profesional sehingga mengakibatkan hasil yang secara klinis tidak efektif atau hasil yang sebagian tiak efektif Batasan karakteristik : NIC NOC : 1) Prilaku patuh 1) Memantau kepatuhan tentang 2) Prilaku patuh : regimen pengobatan. pengobatan yang 2) Mengajarkan klien atau disarankan anggota keluarga mengenai 3) Kontrol risiko : dm tindakan dan efek samping Kriteria Hasil : obat. 1) Klien melakukan 3) Mengajarkan klien atau regimen pengobatan sesuai anggota keluarga mengenai dengan yang diresepkan. metode pemberian obat yang sesuai. 1. Mengetahui tanda tanda ketidakpatuhan pada pasien 2. Memberikan informasi tentang petingnya melakukan pengobatan 3. Memberikan informasi tentang petingnya 1. Eksaserbasi gejala 2. Gagal mencapai hasil 3. Komplikasi terkait perkembangan 4. Mengingkari perjanjian 5. Prilaku tidak taat Faktor yang berhubungan : Sistem kesehatan : - Hambatan hubungan klien/ penyedia layanan kesehatan - Ketidakcakupan akses terhadap perawatan - Ketidakfektifan komunikasi penyedia layanan kesehatan - Ketidaknyaman asuhan Individual : - Keyakinan kesehatan tidak sesuai dengan rencana - Kurang dukungan sosial - Kurang motivasi - Kurang pengetahuan tentang pengobatan Jejaring : - Kurang keterlibatan anggota dalam rencana kesehatan - Nilai sosial rendah mengenai perencanaan - Persepsi bahwa kepercayaan orang terdekta berbeda dengan rencana 2) Klien mengkonsumsi semua obat sesuai interval yang ditentukan. 4) Mengembangkan strategi bersama klien untuk meningkatkan kepatuhan mengenai regimen obat yang diresepkan. 5) Memberikan klien dan anggota keluarga mengenai informasi obat untuk meningkatkan pemahaman diri mengenai pemberian obat yang tepat. melakukan pengobatan 4. Memberikan informasi tentang petingnya melakukan pengobatan 5. Memberikan informasi tentang petingnya melakukan pengobatan 4. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah Definisi : Risiko terhadap variasi kadar glukosa/gula darah dalam rentang normal Faktor Risiko : 1. Kurang pengetahuan tentang manajemen diabetes (mis, rencana tindakan) 2. Tingkat perkembangan 3. Asupan diet 4. Pementauan glukosa darah tidak tepat kurang penerimaan terhadap diagnosis 5. Kurang kepatuhan pada rencana manajemen diabetik (mis, mematuhi rencana tindakan) 6. Kurang manajemen diabetes (mis, rencana tindakan) 7. Manajemen medikasi 8. Status kesehatan mental 9. Tingkat aktivitas fisik 10. Status kesehatan fisik 11. Kehamilan 12. Periode pertumbuhan cepat 13. Stres 14. Penambahan berat badan 15. Penurunan berat badan NOC Blood Glucose, Risk For Unstable Diabetes Self Management Kriteria Hasil : - Penerimaan : kondisi kesehatan - Kepatuhan Perilaku : diet sehat - Dapat mengontrol kadar glukosa darah - Dapat mengontrol stres - Dapat memanajemen dan mencegah penyakit semakin parah - Tingkat pemahaman untuk dan pencegahan komplikasi - Dapat meningkatkan istirahat - Mengkontrol perilaku Berat badan - Pemahaman manajemen Diabetes - Status nutrisi adekuat - Olahraga teratur NIC Hyperglikemia management 1. Memantau kadar glukosa darah, seperti yang ditunjukkan 2. Pantau tanda-tanda dan gejala hiperglikemia : poliuria, polidipsia, polifagia, lemah, kelesuan, malaise, mengaburkan visi, atau sakit kepala 3. Memantau tekanan darah dan denyut nadi ortostatik, seperti yang ditunjukkan 4. Mengelola insulin, seperti yang ditentukan 5. Memberikan cairan IV sesuai kebutuhan 6. Konsultasikan dengan dokter jika tanda dan gejala hiperglikemia menetap atau memburuk 7. Mendorong pemantauan diri kadar glukosa darah 8. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet dan latihan 1. Mengetahui kadar gula darah yang abnormal 2. Mengetahui tanda tanda kenaikan kadar glukosa darah 3. Mengetahui terjadinya vital sign yang abnormal 4. Mengembalikan kadar glukosa dalam darah 5. Mengembalikan kadar glukosa dalam darah 6. Memberikan terapi yang tapat 7. Mendeteksi jika terjadi kenaikan kadar glusa darah dengan tanda tanda yang bisa dirasakan 8. Mendorong kepatuhan diet pasien 5. NOC Gangguan pola tidur · Anxiety reduction Definisi : Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor · Comfort level eksternal · Pain level Batasan Karakteristik : · Rest : Extent and Pattern 1. Perubahan pola tidur normal 2. Penurunan kemampuan berfungsi· Sleep : Extent an Pattern 3. Ketidakpuasan tidur Kriteria Hasil : 4. Menyatakan sering terjaga · - Jumlah jam tidur dalam 5. Meyatakan tidak mengalami batas normal 6-8 kesulitan tidur 6. Menyatakan tidak merasa cukup jam/hari istirahat · - Pola tidur, kualitas dalam Faktor Yang Berhubungan batas normal a. Kelembaban lingkungan sekitar· - Perasaan segar sesudah b. Suhu lingkungan sekitar tidur atau istirahat c. Tanggung jawab memberi asuhan · - Mampu d. Perubahan pejanan terhadap mengidentifikasikan halcahaya gelap hal yang meningkatkan e. Gangguan(mis.,untuk tujuan tidur terapeutik, pemantauan, pemeriksaan laboratorium) f. Kurang kontrol tidur g. Kurang privasi, Pencahayaan h. Bising, Bau gas i. Restrain fisik, Teman tidur j. Tidak familier dengan prabot tidur NIC Sleep Enhancement 1. Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat 2. Fasilitas untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur (membaca) 3. Ciptakan lingkungan yang nyaman 4. Kolaborasikan pemberian obat tidur 5. Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang teknik tidur pasien 6. Instruksikan untuk memonitor tidur pasien 7. Monitor waktu makan dan minum dengan waktu tidur 8. Monitor/catat kebutuhan tidur pasien setiap hari dan jam 1. Memberikan infomasi mengenai pentingnya istirahat tidur 2. Mebuat pasien mudah untuk tertidur 3. Menciptakan kenyamanan dalam tidur 4. Memberikan terapi 5. Mengetahui kendala dan solusi untuk pasien dapat tertidur 6. Mengetahui frekuensi tidur pasien 7. Mencegah terjadinya gangguan pada saat tidur 8. Mengetahui frekuensi tidur pasien 6. Risiko cidera Definisi : Beresiko mengalami · cedera sebagai akibat kondisi lingkungan yang berinteraksi dengan sumber adaptif dan sumber defensif individu Faktor Resiko : Eksternal a. Biologis (mis, tingkat imunisasi komunitas, mikroorganisme) b. Zat kimia (mis, racun, polutan, obat, agenens farmasi, alkohol, nikotin, pengawet, kosmetik, pewarna) c. Manusia (mis, agens nosokomial, pola ketegangan, atau faktor kognitif, afektif, dan psikomotor) d. Cara pemindahan/transpor e. Nutrisi (mis, desain, struktur, dan pengaturan komunitas, bangunan, dan/atau peralatan) Internal a. Gangguan sensasi (akibat dari cedera medula spinalis, diabetes melitus, dll) a. Profil darah yang abnormal (mis, leukositosis / leukopenia, gangguan faktor Koagulasi, trombositopenia, sel sabit, talasemia, penurunan hemoglobin) NOC Risk Kontrol Kriteria Hasil : - Klien terbebas dari cedera - Klien mampu menjelaskan cara/metode untuk mencegah injury/cedera - Klien mampu menjelaskan faktor resiko dari lingkungan/perilaku personal - Mampu memodifikasi gaya hidup untuk mencegah injury - Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada - Mampu mengenali perubahan status kesehatan NIC Environment Management (Manajemen lingkungan) 1. Sediakan Iingkungan yang aman untuk pasien 2. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien 3. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan) 4. Memasang side rail tempat tidur 5. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih 6. Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien. 7. Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan 8. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit. 1. Menciptaan lingkungan yang aman 2. Mengetahui kebutuhan keamanan bagi pasien 3. Mencegah terjadinya cidera 4. Mencegah terjadinya jatuh 5. Mencegah terjadinya infeksi 6. Mencegah terjadinya cedera 7. Mencegah terjadinya cidera 8. Memberikan informasi untuk mencegah terjadinya cedera dan komplikasinya b. Disfungsi biokimia c. Usia perkembangan (fisiologis, psikososial) d. Disfungsi efektor e. Disfungsi imun-autoimun f. Disfungsi integratif g. Malnutrisi h. Fisik (mis, integritas kulit tidak utuh, gangguan mobilitas) i. Psikologis (orientasi afektif) j. Disfungsi sensorik k. Hipoksia jaringan CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN Nama : Tn.K Umur : 58 tahun Reg : 12345 No 1. Tgl/Jam 28/04/20 Jam 08.30 1. Tindakan Keperawatan Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan R : Pasien mengatakan ingin bisa makan, minum, ke kamar mandi berjalan dengan mandiri 2. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social R : Pasien mengatakan ingin bisa makan, minum, ke kamar mandi berjalan dengan mandiri 3. Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan R : Pasien membutuhkan dukungan alat atau bantuan tangan untuk bisa berjalan ke kamar mandi 4. Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang R : Pasien akan latihan melakukan aktivitas saat makan, dan ke kamar mandi 5. Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas Ttd R : Pasien mengatakan masih lemas dan gemetar 2. 28/04/20 Jam 08.45 1. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar R : Pasien menggunakan pakaian yang longgar dan celana pendek sehingga kaki nampak terbuka 2. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering R : Pasien disibin 1x sehari, kulit nampak masih kering 3. Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali R : Pasien merubah posisi setiap 2 jam sekali 4. Monitor kulit akan adanya kemerahan R : Kulit pasien nampak kering tidak ada kemerahan 5. Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada daerah yang tertekan R : Pasien mengunakan lotion 2x sehari 6. Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat R : Pasien disibin 1x sehari menggunakan air hangat 3. 28/04/20 Jam 08.45 1. Memantau kepatuhan tentang regimen pengobatan. R : Pasien mengatakan tidak meminum obat dengan teratur 2. Mengajarkan klien atau anggota keluarga mengenai tindakan dan efek samping obat. R : Pasien nampak megerti dan akan meminum obat dengan teratur 3. Mengajarkan klien atau anggota keluarga mengenai metode pemberian obat yang sesuai. R : Pasien nampak mengerti 4. Mengembangkan strategi bersama klien untuk meningkatkan kepatuhan mengenai regimen obat yang diresepkan. R : Pasien akan rutin untuk kontrok ke layanan kesehatan untuk mengetahui keadaan kesehatannya dan apakah pasien perlu minum obat atau tidak 5. Memberikan klien dan anggota keluarga mengenai informasi obat untuk meningkatkan pemahaman diri mengenai pemberian obat yang tepat. R : Pasien nampak mengerti 4. 28/04/20 Jam 08.45 1.Memantau kadar glukosa darah, seperti yang ditunjukkan R : Kadar glukosa pasien 230g/dl 2.Pantau tanda-tanda dan gejala hiperglikemia : poliuria, polidipsia, polifagia, lemah, kelesuan, malaise, mengaburkan visi, atau sakit kepala R : Pasien mengatakan lemah, sering makan dan minum sehingga bak meningkat dan sering 3. Memantau tekanan darah dan denyut nadi ortostatik, seperti yang ditunjukkan R : TTV 120/80 mmHg N : 80x/menit S : 37 o C RR : 20x/menit 4. Kolaborasi pemberikan cairan IV sesuai kebutuhan R : Pasien mendapatkan Infus NS : 15 tpm 5. Mendorong pemantauan diri kadar glukosa darah R : Pasien nampak mengerti tanda tanda peningkatan kadar gula darah 5. 28/04/20 Jam 08.45 1.Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat R : Pasien mengerti pentinya istirahat tidur 2.Ciptakan lingkungan yang nyaman R : Pasien nampak nyaman 3.Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang teknik tidur pasien R : Keluarga pasien nampak mengerti penyebab gangguan pola tidur pasien karena banyak minum sehingga sering bak 4.Instruksikan untuk memonitor tidur pasien R : Pasien sering terbangun kurang lebih 3 jam sekali untuk bak 6.Monitor waktu makan dan minum dengan waktu tidur R : Pasien sering banyak minum sebelum tidur 6. 28/04/20 Jam 08.45 1. Sediakan Iingkungan yang aman untuk pasien R : Pasien mengatakan nyaman 2. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien R : asien mengatakan kakinya bebas dan pempunyai riwayat dm 3. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan) R : Pasien mengatakan akan melindungi kakinya bahaya 4. Memasang side rail tempat tidur R : Pasien nampak nyaman 5. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih R : Pasien nampak nyaman 6. Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien. R : Pasien nampak nyaman 7. Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan R : Pasien nampak nyaman 8. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit. R : Pasien dan keluarga mengerti status kesehatannya dan akan mencegah terjadinya cidera dan komplikasi 7. 29/04/20 Jam 09.00 1.Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang R : Pasien akan latihan melakukan aktivitas saat makan, dan ke kamar mandi 2.Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas R : Pasien mengatakan masih lemas dan gemetar 7. 8. 29/04/20 Jam 09.00 1. Monitor kulit akan adanya kemerahan R : kulit kaki nampak kering tidak ada kemerahan 2. Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada daerah yang tertekan R : Pasien mengoleskan lotion 2x sehari 3. Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat R : Pasien disibin 1x sehari 9. 29/04/20 Jam 09.00 1. Memantau kadar glukosa darah, seperti yang ditunjukkan R : Kadar glukosa 210g/dl 2. Pantau tanda-tanda dan gejala hiperglikemia : poliuria, polidipsia, polifagia, lemah, kelesuan, malaise, mengaburkan visi, atau sakit kepala R : Pasien mengtakan sering haus dan napsu makan meningkat, bak banyak dan sering, minum 8-10 gelas sehari, bak setiap 3 jam sekali 3. Mendorong pemantauan diri kadar glukosa darah R : Pasien nampak mengerti dan melakukan diet dm secara ketat 10. 29/04/20 Jam 09.00 1.Ciptakan lingkungan yang nyaman R : Pasien nampak nyaman 2.Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang teknik tidur pasien R : Keluarga pasien nampak mengerti penyebab gangguan pola tidur pasien karena banyak minum sehingga sering bak 3.Instruksikan untuk memonitor tidur pasien R : Pasien sering terbangun kuranglebih 3 jam sekali untuk bak 4.Monitor waktu makan dan minum dengan waktu tidur R : Pasien sering banyak minum sebelum tidur 11. 29/04/20 Jam 09.00 1. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih R : Pasien nampak nyaman 2. Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien. R : Pasien nampak nyaman 3. Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan R : Pasien nampak nyaman 4. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit. R : Pasien dan keluarga mengerti status kesehatannya dan akan mencegah terjadinya cidera dan komplikasi 12. 30/04/20 Jam 09.00 1.Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang R : Pasien akan latihan melakukan aktivitas saat makan, dan ke kamar mandi 2.Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas R : Pasien mengatakan masih lemas dan gemetar 13. 30/04/20 Jam 09.00 1.Monitor kulit akan adanya kemerahan R : Kulit nampak kering dan pecah, tidak ada kemerahan 2.Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada daerah yang tertekan R : Pasien mengoleskan lotion 2x sehari 3.Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat R : Pasien disibin 2x sehari 14. 30/04/20 Jam 09.00 1. Memantau kadar glukosa darah, seperti yang ditunjukkan R : Kadar glukosa darah 200d/dl 2. Pantau tanda-tanda dan gejala hiperglikemia : poliuria, polidipsia, polifagia, lemah, kelesuan, malaise, mengaburkan visi, atau sakit kepala R : Tanda tanda hiperglikemi berkurang 3. Mendorong pemantauan diri kadar glukosa darah R : Pasien meminum obat seacra teratur dan cek dengan rutin 15. 30/04/20 Jam 09.00 1.Ciptakan lingkungan yang nyaman R : Pasien nampak nyaman 2.Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang teknik tidur pasien R : Keluarga pasien nampak mengerti penyebab gangguan pola tidur pasien karena banyak minum sehingga sering bak 3.Instruksikan untuk memonitor tidur pasien R : Pasien sering terbangun kuranglebih 5 jam sekali untuk bak 4.Monitor waktu makan dan minum dengan waktu tidur R : Pasien mengatakan menghindari minum sebelum tidur 16. 30/04/20 Jam 09.00 1. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih R : Pasien nampak nyaman 2. Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien. R : Pasien nampak nyaman 3. Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan R : Pasien nampak nyaman 4. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit. R : Pasien dan keluarga mengerti status kesehatannya dan akan mencegah terjadinya cidera dan komplikasi CATATAN PERKEMBANGAN Nama : Tn.K Umur : 58 tahun Reg : 12345 No 1. Tgl/jam 28/04/20 Jam 14.00 Perkembangan S : Pasien mengatakan masih lemas dan gemetar belum bisa melakukan aktivitas secara mandiri O : Ku tampak lemah, tangan gemetar KO 4/4/4/4 Semua aktivitas dibantu oleh keluarga Tremor saat melakukan aktivitas A : Intoleransi aktivitas belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang 2. Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas 2. 28/04/20 Jam 14.00 S : Pasien mengatakan kulit kakinya masih kering dan pecah, kadang terasa bebal O : Kulit kaki tampak kering dan pecah Integritas kulit menurun A : Kerusakan integritas kulit belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Monitor kulit akan adanya kemerahan 2. Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada daerah yang tertekan 3. Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat Ttd 3. 28/04/20 Jam 14.00 S : Pasien mengatakan mengerti kalau harus rutin minum obat dan cek bekala kadar glukosa darah serta diet dm O : Pasien nampak mengerti dan mampu menyebutkan waktu minum obat serta menjelaskan harus rutin minum obat dan cek kesehatan secara berkala A : Ketidakpatuhan teratasi P : Hentitakan intervensi 4. 28/04/20 Jam 14.00 S: Pasien mengatakan merasa lemah, sering merasa haus dan napsu makan juga bertambah, bak menjadi banyak dan sering O : KU lemah TTV : TD : 120/80 mmHg N : 78x/menit S : 37,2 o C RR : 20x/menit GDA : 230g/dl BMI : 28 Pasien nampak sering minum 8-10 gelas (2400cc) sehari. Bak setiap kurang lebih 3 jam sekali klien BAK. Sehari BAK kurang lebih (300cc) A : Resiko ketidakstabilan gula darah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Memantau kadar glukosa darah, seperti yang ditunjukkan 2. Pantau tanda-tanda dan gejala hiperglikemia : poliuria, polidipsia, polifagia, lemah, kelesuan, malaise, mengaburkan visi, atau sakit kepala 3. Mendorong pemantauan diri kadar glukosa darah 5. 28/04/20 Jam 14.00 S : Pasien mengatakan kakinya masih terasa bebal O : Kulit kaki tamapk kering dan pecah Intergritas kulit menurun Kaki tampak kaku dan tebal Sensasi pada kaki menurun A : Resiko cedera belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih 2. Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien. 3. Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan 4. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit 6. 29/04/20 Jam 08.00 S : Pasien mengatakan masih lemas dan namun gemetar sudah berkurang, , makan secara mandiri dengan perlahan, berjalan masih belum bisa O : Ku tampak lemah, KO 4/4/4/4 Pasien nampak dapat makan secara mandiri Pasien belum mampu berjalan ke kamar mandi tanpa bantuan A : Intoleransi aktivitas belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang 2. Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas 7. 29/04/20 Jam 08.00 S : Pasien mengatakan kulit kakinya masih kering dan pecah, kadang terasa bebal O : Kulit kaki tampak kering dan pecah Integritas kulit menurun A : Kerusakan integritas kulit belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 4. Monitor kulit akan adanya kemerahan 5. Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada daerah yang tertekan 6. Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat 8. 29/04/20 Jam 08.00 S: Pasien mengatakan merasa lemah, sering merasa haus dan napsu makan juga bertambah, bak menjadi banyak dan sering O : KU lemah TTV : TD : 120/80 mmHg N : 78x/menit S : 37,2 o C RR : 20x/menit GDA : 210g/dl BMI : 28 Pasien nampak sering minum 8-10 gelas (2400cc) sehari. Bak setiap kurang lebih 3 jam sekali klien BAK. Sehari BAK kurang lebih (300cc) A : Resiko ketidakstabilan gula darah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Memantau kadar glukosa darah, seperti yang ditunjukkan 2. Pantau tanda-tanda dan gejala hiperglikemia : poliuria, polidipsia, polifagia, lemah, kelesuan, malaise, mengaburkan visi, atau sakit kepala 3. Mendorong pemantauan diri kadar glukosa darah 9. 29/04/20 Jam 08.00 S : Pasien mengatakan semalam belum bisa tidur karena masih sering bak O : Frekuensi bak pasien kurang leih setiap 3 jam sekali Pasien nampak banyak minum,8-10 gelas perhari Frekeunsi tidur pasien 8 jam sehari namun selalu terbangun setiap 3 jam sekali A : Gangguan pola tidur belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1.Ciptakan lingkungan yang nyaman 2.Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang teknik tidur pasien 3.Instruksikan untuk memonitor tidur pasien 4.Monitor waktu makan dan minum dengan waktu tidur 10. 29/04/20 Jam 08.00 S : Pasien mengatakan kakinya masih bebal O : Kulit kaki tampah pecah dan kering Kaki tampak tebal dan kaku Integritas kulit kaki menurun Pasien nampak melindungi kakinya dari bahaya Terpasang site bed Tampak lingkungan tempat tidur aman dan nyaman A : Resiko injuri belum teratasi P : Lanjtkan intervensi 1. Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan 2. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit 11. 30/04/20 Jam 08.30 S : Pasien mengatakan lemas sudah berkurang dan gemetar sudah tidak, bisa merubah posisi dengan mandiri, makan secara mandiri, namun belum bisa berjalan seacara mandiri O : Ku tampak lemah, KO 4/4/4/4 Pasien nampak dapat makan secara mandiri Pasien berjalan ke kamar mandi dengan bantuan A : Intoleransi aktivitas belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang 2. Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas 12. 30/04/20 Jam 08.30 S : Pasien mengatakan kulit kakinya masih kering dan pecah namun sudah berkurang O : Kulit kaki tampak kering dan pecah Integritas kulit menurun A : Kerusakan integritas kulit belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1.Monitor kulit akan adanya kemerahan 2.Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada daerah yang tertekan 3.Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat 13. 30/04/20 Jam 08.30 S: Pasien mengatakan merasa membaik, rasa haus dan napsu makan berkurang, bak 5 kali dalam sehari, minum air putih 8-9 gelas per hari O : KU baik TTV : TD : 120/80 mmHg N : 82x/menit S : 37 o C RR : 20x/menit GDA : 200g/dl BMI : 28 Pasien nampak sering minum 8-9gelas sehari. Bak 5 kali dalam sehari. Sehari BAK kurang lebih (300cc) A : Resiko ketidakstabilan gula darah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 4. Memantau kadar glukosa darah, seperti yang ditunjukkan 5. Pantau tanda-tanda dan gejala hiperglikemia : poliuria, polidipsia, polifagia, lemah, kelesuan, malaise, mengaburkan visi, atau sakit kepala 6. Mendorong pemantauan diri kadar glukosa darah 14. 30/04/20 Jam 08.30 S : Pasien mengatakan gangguan tidur sudah brkurang pasien hanya terbangun sekali waktu malam hari O : Frekuensi bak pasien kurang 5 jam sekali Pasien nampak banyak minum,8-10 gelas perhari Frekeunsi tidur pasien 8 jam sehari namun selalu terbangun setiap 5 jam sekali A : Gangguan pola tidur belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1.Ciptakan lingkungan yang nyaman 2.Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang teknik tidur pasien 3.Instruksikan untuk memonitor tidur pasien 4.Monitor waktu makan dan minum dengan waktu tidur 16. 30/04/20 Jam 08.30 S : Pasien mengatakan kakinya masih bebal O : Kulit kaki tampah pecah dan kering Kaki tampak tebal dan kaku Integritas kulit kaki menurun Pasien nampak melindungi kakinya dari bahaya Terpasang site bed Tampak lingkungan tempat tidur aman dan nyaman A : Resiko injuri belum teratasi P : Lanjtkan intervensi 1. Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan 2. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit