BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Variasi Variasi dapat diwariskan yang merupakan faktor utama teori evolusi darwin, karena variasi memberikan bahan baku atau bahan dasar yang diolah melalui seleksi alam. Variasi merupakan dasar spesiasi ketika berperan melalui seleksi alam. Variasi dan perubahan pada organisme secara geologi merupakan hasil evolusi (Campbell, 2003). Kekerabatan populasi berupa fenetik, genetik dan filogenetik. Bukti variasi sebagai dasar kekerabatan menunjukkan sistem klasifikasi fenetik dan filogenetik. Variasi merupakan istilah umum mencakup kegiatan, proses atau peristiwa menyimpang dari kondisi normal atau standar. Pada istilah biologi, variasi merupakan penyimpangan struktur, fungsi dan perkembangan ciri organisme dari induknya, dari organisme lain dalam populasi sama, atau dari populasi lain dalam jenis sama atau kelompok berkerabat (Aurita, 2016). Variasi merupakan dasar spesiasi ketika berperan melalui seleksi alam. Variasi dan perubahan pada organisme melalui sejarah geologi merupakan hasil evolusi. Varietas dalam dunia tumbuhan merupakan istilah umum yang dapat digunakan pada keanekaragaman, populasi varian, variabilitas, variasi ciri dan mungkin istilah lain yang menunjukkan macam atau tipe dari struktur, organ, organisme dan seterusnya (Aurita, 2016). Taksonomi sebagai pengkaji variasi ciri memilih obyek (individu, populasi, takson) dan ciri yang dianalisa; mentukan parameter ciri; menentukan fisibilitas dari analisa variasi ciri; menyimpulkan hasil analisa; mengevaluasi hasil dengan tujuan atau hipotesa awal. Sistematis sebagai peneliti spesiasi memilih kelompok untuk analisa variasi ciri; menentukan penyebab mekanisme terjadinya variasi dan varian di dalam populasi; memastikan mekanisme isolasi yang mengontrol penangkaran antar populasi (interbreeding); membuat analisa kritis tentang 1 habitat untuk menentukan hubungan antara varian dan faktor lingkungan; dan mengusulkan serta mencoba untuk membuktikan secara eksperimen sifat-sifat adaptasi varian dengan tekanan lingkungannya dan kompetisi alami. Sistematik biologi merupakan studi tentang hubungan individu dan takson dengan tujuan klasifikasi. Alasan yang kedua bahwa terdapat hubungan logis yang berkembang melalui evolusi diantara unit-unit tersebut (Aurita, 2016). Variasi bisa termasuk perubahan kebakaan dasar melalui seleksi alam yang bekerja menyebabkan perkembangan evolusi serta fluktuasi individu semata yang kehilangan signifikansi evolusi. Variasi genotip (genetik) termasuk perbedaan pada genotip di dalam populasi atau jenis sebagai hasil mutasi, rekombinasi atau interaksi gen yang mungkin adalah beberapa signifikansi evolusi. Variasi fenotip pada struktur dan fungsi hasil dari tingkah laku perbedaan lingkungan pada pada 1 atau lebih genotip yang bukan dari signifikansi evolusi. Varietas dalam dunia tumbuhan merupakan istilah umum yang dapat digunakan pada keanekaragaman, populasi varian, variabilitas, variasi ciri dan mungkin istilah lain yang menunjukkan macam atau tipe dari struktur, organ, organisme dan seterusnya (Aurita, 2016). Varian merupakan individu atau kelompok individu di dalam populasi yang dapat dibatasi dan dikenal. Ini merupakan istilah netral yang secara umum digunakan tanpa arti taksonomik. Hal ini sering diterapkan pada inidividu atau kelompok individu yang mempunyai satu atau hanya beberapa ciri berbeda. Demikian pula istilah ini mungkin bisa ekuivalen dengan kategori taksonomi: varietas. Variabilitas populasi mencakup 3 tipe dasar: variasi perkembangan, variasi yang disebabkan lingkungan dan variasi genetik. Contoh untuk variasi perkembangan dan variasi yang disebabkan lingkung sangat jelas ditunjukkan pada tumbuhan berikut ini. Tanaman kacang buncis mempunyai daun pertama tunggal dan berhadapan, namun daun berikutnya berupa daun majemuk menyirip. Daun Quercus coccinea yang terdapat pada cabang terlindung sangat 2 mirip dengan daun terkena cahaya normal pada Q. rubra; daun dari cabang terlindung dari Q. laevis mirip dengan daun Q. coccinea. Daun pertama dari tumbuhan air Sium suave yang terendam air tersisip secara menyirip dan lunak sedangkan daun lebih tua muncul di atas permukaan air berupa daun majemuk menyirip dank eras. Demikian pula dengan ukuran dan jumlah akar, daun dan buah sangat dipengaruhi oleh kelembaban dan nutrisi. Adapun sumber variasi genetik dalam populasi alami disebabkan adanya mutasi dan rekombinasi. Sistematis menghargai perbedaan tidak tetap dalam variabilitas untuk mengembangkan sirkumskripsi dan pembatasan taksa yang berarti agar klasifikasi (Campbell, 2003). 3 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Variasi merupakan istilah umum mencakup kegiatan, proses atau peristiwa menyimpang dari kondisi normal atau standar. Pada istilah biologi, variasi merupakan penyimpangan struktur, fungsi dan perkembangan ciri organisme dari induknya, dari organisme lain dalam populasi sama, atau dari populasi lain dalam jenis sama atau kelompok berkerabat. 2. Variasi genotif termasuk perbedaan pada genotip di dalam populasi atau jenis sebagai hasil mutasi, rekombinasi atau interaksi gen. 3. Variasi fenotif pada struktur dan fungsi hasil dari tingkah laku perbedaan lingkungan pada satu atau lebih genotip. Fenotip dapat dikatakan sebagai karakteristik atau ciri-ciri yang dapat diukur atau sifat yang nyata yang dimiliki oleh organisme 4. Tipe-tipe variasi yang mendukung proses evolusi Secara umum variasi genetik dapat dibedakan menjadi 5 penyebab (agensia evolutif), yakni mutasi rekombinasi gen, genetic drift, gen flow dan seleksi alam. B. Saran 1. Perlu diadakan pengkajian yang lebih mendalam lagi tentang masalah variasi dalam kaitannya dengan evolusi 2. Pembaca harus benar-benar memahami konsep variasi agar mudah dalam mempelajari spesiasi karena keduanya merupakan kesatuan yang erat. 4 DAFTAR PUSTAKA Aurita, Aurelia. 2016. Variasi dan https://id.scribd.com/ pada 5 Juli 2020. Spesiasi. Diakses melalui Campbell. 2003. Biologi, Edisi Kelima-Jilid 2. Erlangga: Jakarta. Outlines Schaum’s. 2005. Biologi Edisi Kedua. Erlangga: Jakarta. Ridley, Mark. 2004. Evolution. Wiley-Blackwell. Maldem, USA Tim Reality. 2009. Kamus Biologi Edisi Lengkap. Reality Publisher : Surabaya Yunus, Rosman, dkk. 2006. Teori Darwin dalam Pandangan Sains dan Islam. Prestasi : Jakarta. . 5