MAKALAH TEORI DONALD SUPER DAN TEORI ANNE ROE OLEH : IRHAM 917862010007 DOSEN PENGAMPU : SALMIATI,S.Pd, M.Pd. PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP ANDI MATAPPA PANGKEP DAFTAR ISI KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------------------------- i DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------------- ii BAB I PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------- 1 A. LATAR BELAKANG MASALAH ---------------------------------------------- 1 B. RUMUSAN MASALAH ------------------------------------------------------------- 1 C. TUJUAN --------------------------------------------------------------------------------- 1 BAB II PEMBAHASAN ---------------------------------------------------------------------------- 2 A. Pengertian Bimbingan karier ------------------------------------------------------- 2 B. Konsep-konsep Dasar Teori Donald Super------------------------------------- 2 C. Teori Perkembangan Donald Super----------------------------------------------- 3 BAB III PENUTUP ------------------------------------------------------------------------------------ 8 A. KESIMPULAN ------------------------------------------------------------------------ 8 B. SARAN ----------------------------------------------------------------------------------- 8 DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna dan setiap manusia itu mempunyai potensi yang besar , oleh karena itu manusia bisa melakukan banyak hal meskipun sering berjalan di tempat jika tanpa ada yang mengarahkan dan membantu individu, dalam hal ini bimbingan karier sangat diperlukan untuk mengarahkan dan membantu individu untuk menemukan potensi yang ia miliki . Teori Donald Super ini merupakan model perkembangan yang sangat komperehensif yang mencoba untuk menjelaskan berbagai pengaruh penting pada seseorang saat mereka mengalami peran dalam pengalaman hidup yang berbeda dan berbagai tahap kehidupan. 2. RUMUSAN Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat di rumuskan : 1. Pengertian Bimbingan karier 2. Konsep dasar teori Donald Super 3. Teori perkembangan Donald Super 3. TUJUAN Mengingat betapa pentingnya masalah karier dalam kehidupan manusia, maka sejak dini anak perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah, dengan cara memberikan pendidikan dan bimbingan karier yang berkelanjutan. Melalui bimbingan karier konselor membantu individu untuk mempersiapkan dirinya memasuki dunia kerja, sesuai dengan teori Super ini konselor diberikan tanggung jawab untuk membantu siswa untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan pada setiap tahap umur tertentu, sehingga siswa mampu mencapai tugas-tugas perkembangannya dengan baik. Dengan demikian siswa bisa mencapai kematangan vokasional yang baik sesuai yang individu inginkan kedepannya nanti. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN BIMBINGAN KARIER Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi. Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tuntan pekerjaan / karir yang dipilihnya (Ruslan A.Gani : 11) Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab. B. KONSEP-KONSEP DASAR TEORI DONALD SUPER Donal Super memberikan suatu pandangan bahwa perkembangan karier merupakan suatu yang luas, karena perkembangan karier tersebut mencakup berbagai faktor, baik dalam dirinya sendiri maupun faktor lingkungan yang mempengaruhi pekembangan karier. Faktor dalam diri yaitu bisa mencakup sifatsifat kepribadiannya, intelektual dan diluar diri individu bisa faktor ekonomi keluarga, sosial serta budaya, tetapi titik berat dari semua yang disebutkan di atas yaitu faktor-faktor dalam diri individu itu sendiri. Teori donald Super ini lebih menekan tentang self consept, unsur yang paling mendasar dari teori Super ini ialah konsep diri atau gambaran diri sehubung dengan pekerjaan yang akan di lakukannya dan di pegangnya. Gambaran diri ini merupakan suatu dorongan internal untuk mengantarkan seseorang ke suatu bidang pekerjaan untuk mencapai kesusksesan dan merasakan kepuasan tersendiri. Dengan gambaran diri ini maka individu bisa mewujudkan atau mengekpresikan dirinya melalui suatu pekerjaan tertentu. Berikut ini beberapa prinsip dasar teori Donald Super 1. Setiap orang mempunyai potensi. 2. Setiap orang mempunyai Konsep diri ( self consept ). 3. Pengembangan karir adalah kehidupan panjang dan terdiri dari lima tahap utama kehidupan: Growth, Exploration, Establishment, Maintenance and Disengagement. 4. Ada lima tahapan berurutan. Seseorang melalui siklus dari masing-masing tahapan ketika mereka mulai memasuki transisi karir. 5. Seseorang memainkan peran yang berbeda sesuai dengan kehidupannya termasuk peran sebagai pekerja. C. TEORI PERKEMBANGAN DONALD SUPER Teori self-concept merupakan bagian yang sangat penting dari pendekatan Super terhadap perilaku vokasional. Penelitian menunjukkan bahwa vocational self-concept berkembang melalui pertumbuhan fisik dan mental, observasi kehidupan bekerja, mengidentifikasi orang dewasa yang bekerja, lingkungan umum, dan pengalaman pada umumnya. Pada akhirnya, perbedaan dan persamaan antara diri sendiri dan orang lain akan terasimilasi. Bila pengalaman yang terkait dengan dunia kerja sudah menjadi lebih luas, maka konsep diri vokasional yang lebih baik pun akan terbentuk. Meskipun vocational self-concept hanya merupakan bagian dari konsep diri secara keseluruhan, namun konsep tersebut merupakan tenaga penggerak yang membentuk pola karir yang akan diikuti oleh individu sepanjang hidupnya. Jadi, individu mengimplementasikan konsep dirinya ke dalam karir yang akan menjadi alat ekspresi dirinya yang paling efisien. Menurut Super ada 5 Proses perkembangan karier melalui tahapan usia yaitu: 1. Tahap Pengembangan (Growth) 0-15 tahun 2. Tahap Eksplorasi (Exploration) 15-24 tahun 3. Tahap Pemantapan (Establishment) 25-44 4. Tahap Pembinaan (Maintenance) 45-64 5. Tahap penurunan ( decline ) 65 tahun ke atas Super berpendapat bahwa penyelesaian tugas-tugas yang sesuai pada masing-masing tahapan merupakan indikasi kematangan vokasional (vocational maturity). Kematangan vokasional itu tampaknya lebih terkait dengan inteligensi daripada usia. Hasil penelitian longitudinal (Super, 1951) yang mengikuti perkembangan sejumlah siswa kelas 9 menunjukkan bahwa berbagai ciri kematangan vokasional (seperti merencanakan, menerima tanggung jawab, dan kesadaran akan berbagai aspek pekerjaan yang disukai) tidak beraturan dan tidak stabil selama periode SMA. Akan tetapi, individu yang dipandang memiliki kematangan vokasional di kelas 9 (berdasarkan pengetahuannya tentang okupasi, perencanaan, dan minat) secara signifikan lebih berhasil ketika mereka mencapai awal masa dewasa. Hal ini mengisyaratkan bahwa terdapat hubungan antara kematangan karir dengan pencapaian anak remaja dalam self-awareness, pengetahuannya tentang okupasi, dan kemampuannya dalam perencanaan. Jadi, perilaku vokasional di kelas 9 memiliki validitas prediktif untuk masa depannya. Dengan kata lain, individu yang berhasil menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada setiap tahapan cenderung mencapai tingkat kematangan yang lebih besar pada masa kehidupan selanjutnya. Konsep kematangan karir yang dikembangkan oleh Super itu mempunyai implikasi yang besar bagi program pendidikan karir dan konseling karir. Fase-fase perkembangan kematangan karir merupakan titik di mana kita dapat mengidentifikasi dan mengakses sikap dan kompetensi yang terkait dengan pertumbuhan karir yang efektif. Lebih jauh, gambaran tentang sikap dan kompetensi yang diharapkan dicapai dalam setiap tahap itu memungkinkan kita menentukan tujuan instruksional dan konseling yang dirancang untuk membantu perkembangan kematangan karir Aspek-aspek perkembangan dari teori Super memberikan penjelasan tentang berbagai faktor yang mempengaruhi proses pemilihan karir. 5 Dua prinsip dasar berikut individu pergunakan dalam teori perkembangan pada umumnya : 1. Perkembangan karir merupakan proses seumur hidup yang terjadi pada periode-periode perkembangan tertentu. 2. Konsep diri terbentuk pada saat masing-masing fase kehidupan mendesakkan pengaruhnya pada perilaku manusia. Super (1984) mengklarifikasi pandanganya tentang teori konsep diri bahwa pada esensinya konsep diri merupakan kecocokan antara pandangan individu terhadap atributnya sendiri dengan atribut yang dibutuhkan oleh sebuah okupasi. Super membagi teori konsep diri ke dalam dua komponen: 1. Personal atau psikologis, yang berfokus pada cara individu memilih dan beradaptasi pada pilihannya 2. Sosial yang berfokus pada asesmen pribadi yang dilakukan oleh individu terhadap situasi sosioekonominya dan struktur sosial di mana dia bekerja dan tinggal saat ini. Hubungan antara konsep diri dengan perkembangan karier merupakan salah satu kontribusi utama teori Super. Jika konselor akan merancang strategi yang efektif dalam bekerja sama dengan klien, mereka harus akrab dengan setiap tahapan dan sub-tahapan sehingga mereka dapat menyesuaikan teknik mereka yang sesuai dengan tugas-tugas unik tertentu bagi tonggak perkembangan. Sebagai contoh, konselor pada sekolah dasar akan sangat bodoh jika untuk membantu anak dalam membuat pilihan karir tertentu, dan konselor perguruan tinggi lalai untuk mendorong mahasiswa agar cepat menjadi mapan dalam kariernya. Pendekatan perkembangan Super telah menambah dimensi penting dalam pemahaman tentang proses pengembangan karir dengan membuat kita menyadari tugas perkembangan secara menyeluruh yang dihadapi individu-individu sepanjang hidup mereka. Konsep kematangan karir yang dikembangkan oleh Super itu mempunyai implikasi yang besar bagi program pendidikan karir dan konseling karir. Fase-fase perkembangan kematangan karir merupakan titik di mana kita dapat mengidentifikasi dan mengases sikap dan kompetensi yang terkait dengan pertumbuhan karir yang efektif. Lebih jauh, gambaran tentang sikap dan kompetensi yang diharapkan dicapai dalam setiap tahap itu memungkinkan kita menentukan tujuan instruksional dan konseling yang dirancang untuk membantu perkembangan kematangan karir. Dalam teori super ini juga dapat digunakan sebagai dasar konseling karier yang bisa digunakan oleh seorang konselor sebagai salah satu teknik dalam memberikan bimbingan karier. Keobyektifan dalam konseling karier dapat membantu perkembangan karier individu dalam mencapai kematangan dalam berkarier. Proses tersebut dapat dibagi menjadi 6 komponen-komponen (Super, Thomson, Jordaan & Myer, 1984 ). 1. Perencanaan Karier 2. Ekplorasi Karier 3. Pembuatan keputusan 4. Informasi Dunia kerja 5. Pengetahuan pekerjaan yang lebih di sukai 6. Orientasi karier BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Kesimpulan dari makalah teori Donal Super adalah sebagai berikut : 1. Setiap individu mempunyai potensi yang dapat dikembangkan melalui tahapan proses perkembangan. 2. konsep diri merupakan pandangan individu terhadap kemampuannya sendiri dengan mencocokkan kebutuhan kerja yang akan dijalankannya nanti. 3. Faktor yang mempengaruhi perkembangan karier individu yaitu faktor dalam dirinya seperti kemampuan intelektual dan faktor diluar dirinya bisa lingkungan, ekonomi keluarga dsb. 4. Dalam setiap tahap proses perkembngan ada tugas-tugas perkembngan yang harus di capai oleh individu. B. SARAN Bimbingan karier merupakan salah satu layanan bimbingan konseling yang sangat penting karena bimbingan karier memberikan informasi kepada siswa tentang pilihan karier yang akan dipilihkan sesuai dengan kepribadian dan kemampuan yang siswa miliki. Saran untuk para konselor untuk memberikan informasi yang akurat serta membantu siswa untuk memilih karier atau pekerjaan yang tepat sesuai dengan kemampuan yang dia miliki. Teori Anne Roe Bab 1 A. Latar Belakang Dalam menjalani kehidupan dan perkembangannya, setiap saat individu berada dalam kondisi diri tertentu dan menghadapi serta berinteraksi dengan kondisi lingkungannya. Dari keadaan tersebut individu dituntut bisa menyesuaikan diri secara tepat supaya mampu mencapai perkembangan diri secara optimal. Peserta didik adalah individu yang berada pada masa yang sulit ketika menghadapi masalah penyesuaian diri dan pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin komplek, sehingga mereka memerlukan bimbingan secara tepat guna pencapaian pengembangan diri mereka. Peserta didik mau tidak mau mereka akan menghadapi dunia kerja setelah mereka lulus dari sekolah, yang jadi permasalahan banyak diantara peserta didik yang tidak tahu orientasi karier yang baik yang sesuai dengan bakat dan minat mereka. Dari alasan itulah layanan penempatan dan penyaluran diberikan kepada peserta didik dengan tujuan mereka memperoleh tempat yang sesuai untuk mengembangkan diri mereka secara maksimal. Peserta didik dalam kehidupannya akan dihadapkan dengan sejumlah alternatif, baik yang berhubungan kehidupan pribadi, sosial, belajar maupun kariernya. Namun, adakalanya peserta didik mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan dalam menentukan alternatif mana yang seyogyanya dipilih. Salah satunya adalah kesulitan dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan rencana-rencana karier yang akan dipilihnya kelak. Mereka dihadapkan dengan sejumlah pilihan dan permasalahan tentang rencana kariernya. Diantaranya, mereka mempertanyakan, dari sejumlah jenis pekerjaan yang ada, pekerjaan apa yang paling cocok untuk saya kelak setelah menamatkan pendidikan. Kesulitan-kesulitan untuk mengambil keputusan karier akan dapat dihindari manakala siswa memiliki sejumlah informasi yang memadai tentang hal-hal yang berhubungan dengan dunia kariernya. Sehingga pada gilirannya siswa dapat mengambil keputusan yang terbaik tentang kepastian rencana karier yang akan ditempuhnya kelak. Oleh karena itu bimbingan karir ini sangat diperlukan sebagai upaya yang dilakukan guru pembimbing dalam membantu peserta didik dalam mengembangkan kematangan karir peserta didik. B. Rumusan Masalah Dari Latar Belakang di Atas,maka dalam makalah ini akan membahas Teori Perkembangan dan Pemilihan Karir : Teori Anne Roe. C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah hubungan atau pertalian antara semua bidang pekerjaan dengan latar belakang kekeluargaan dan pola asuh orang tua terhadap individu semasa kanak-kanak. Bab 2 A. Teori Perkembangan Karir Anne Roe Anne Roe didasarkan pada suatu usaha untuk menunjukkan suatu hubungan antara pilihan karir dengan perbedaan individu seperti perbedaan latar belakang, perbedaan fisik, perbedaan psikologis dan perbedaan pengalaman. Roe adalah pengikut aliran Humanistik, walau memiliki perbedaan-perbedaan dengan aliran Humanistik. Aliran Humanistik menyatakan bahwa ada 8 kebutuhan yaitu: a. Kebutuhan fisiologis b. Kebutuhan rasa aman c. Kebutuhan untuk memiliki dan mencintai d. Kebutuhanuntuk dianggap penting, respek, harga diri dan indipenden e. Kebutuhan akan informasi f. Kebutuhan untuk bisa memahami dan dipahami g. Kebutunan untuk keindahan h. Kebutuhanuntuk aktualisasi diri. Dalam teorinya, Roe lebih mementingkan adanya kebutuhan untuk bisa dianggap penting, respek, harga diri dan indipenden bagi seseorang untuk dapat mengaktualisasikan diri Roe mengelompokkan 8 jenis pekerjaan sebagai berikut: a. Services : jenis pekrjaan ini mengutamakan layanan kepada orang lain. b. Bussiness Contact : jenis pekerjaan ini berhubungan dengan tatap muka anatara dua orang atau lebih yang membicarakan keuntungan,investasi dan real estate. c. Organization : jenis pekerjaan ini berhubungan erat dengan kegiatan menajerial baik di sebuah perusahaan atau lembaga-lembaga baik pemerintah maupun swasta. d. Technology : pekerjaan ini berhubungan erat dengan produksi barang, perawatan dan transportasi untuk mendukung layanan jasa. e. Outdoor : pekerjaan ini seperti berhubungan dengan Alam. f. Sience : pekerjaan ini berhubungan dengan pengembangan sebuah teori ilmu pengetahuan dan bagaimana mengaplikasikan teori ilmu pengetahuan . g. General Culture : pekerjaan ini lebih mengutamakan kegiantan melestarikan dan mentransmisikan budaya. h. Arts and Entertainment : jenis pekerjaan yang memerlukan keterampilan dalam bidang seni dan hiburan. Untuk tiap jenis kelompok pekerjaan tersebut di atas, terdiri dari 6 level atau tingkatan: a. Proffesional and managerial 1: Kelompok ini memiliki ciri independen dan tanggung jawab. b. Proffesional and managerial 2 : kelompok kedua ini memiliki perbedaan yang signifikan dengan kelompok pertama diatas, kelompok ini memiliki kemampuan untuk menginterpretasi kebijakan, melaksanakan kebijakan,dan pendidikan setingkat diploma. c. Semiprofessional and smal business : memiliki kriteria , tanggung jawab rendah,melaksanakan kebijakan untuk diri sendiri. d. Skilled : kelompok ini memerlukan magang atau pelatihan. e. Semiskilled : kelompok ini memiliki kriteria, memiliki otonomi sendiri,dan ijin untuk melaksanakan tindakan didasarkan pada perintah. f. Unskilled : kelompok yang memiliki riteria, tidak didasarkan pada keterampilan atau pendidikan tertentu. Roe memberikan jenis-jenis pola asuh orang tua sebagai berikut: a. konsentrasi emosi berpusat pada anak yang ditunjukkan dengan perilaku overprotective atau overdemanding, b. penolakan terhadap anak dengan perilaku emotional rejection dan neglect,dan c. penerimaan terhadap anak dengan perilaku mencintai dan menerima anak apa adanya. Beberapa penelitian Roe menunjukkan adanya relasi antara pola asuh orang tua dengan orientasi pilihan karir siswa. Diagram Hipotesis yang menunjukkan relasi antara pilihan pekerjaan dan hubungan (pola asuh) orang tua: 1. Menjauhi anak a. Menolak : dingin, bermusuhan; menunjukkan kekurangan-kekurangan dan mengabaikan preferensi-preferensi dan opini-opini anak. b. Mengabaikan: memberikan perawatan fisik minimum tidak memberikan afeksi, dingin tetapi tidak menghina. Hangat atau Dingin 2. Konsentrasi Emosinal pada Anak a. Memberikan perlindungan berlebih-lebihan (cenderung hangat); terlalu baik,penuh kasih sayang, membolehkan sedikit kebebasan pribadi, melindungi dari yang menyakitkan. b. Terlalu menuntut (cenderung dingin): menentukan standar-standar tinggi, mendesak untuk memperoleh prestasi akademik yang tinggi, dalam bentuknya yang ekstrim cenderung menolak. Hangat 3. Penerimaan terhadap Anak a. Begitu saja (casual): sedikit kasih sayang, responsif kalau pikiran tidak kacau, tidak ambil pusing tentang anak, membuat beberapa peraturan dan tidak melaksanakannya. b. Penuh kasih (loving): memberikan perhatian hangat dan penuh kasih sayang, membantu dengan rancangan-rancangan, menggunakan penalaran dan bukan hukuman, mendorong independensi. Hipotesis-hipotesis yang berhubungan adalah: 1. Rumah tangga yang bersifat mengasihi, yang bersifat melindungi, dan bersifat menuntut akan membawa kepada orientasi orang (person orientation) pada anak dan kemudian orientasi orang dalam okupasi-okupasi. 2. Rumah tangga yang bersifat menolak, mengabaikan, dan sambil lalu(casual) akan membawa kepada orientasi bukan orang (non-orientation) dalam okupasi-okupasi. 3. Jika kondisi-kondisi yang melindungi dan menuntut berlebihan dirasakan oleh anak bersifat membatasi, mungkin ia, dalam pembelaan diri, menjadi orientasi bukan orang. 4. Beberapa individu dari rumah tangga yang bersifat menolak mungkin menjadi berorientasi orang dalam mencari kepuasan. 5. Rumah tangga yang bersifat mengasihi dan sambil lalu mungkin menyediakan suatu tingkat hubungan yang cukup sehingga faktor-faktor lain seperti kemampuan-kemampuan akan menentukan tujuan-tujuan interpersonal lebih dari kebutuhan-kebutuhan pribadi (Roe&Siegelman, 1964: 7-8; Tolbert, 198 B. Teori Pemilihan Karir Anne Roe Dalam teori pemilihan karir Anne Roe, mengemukakan bahwa pola perkembangan arah pemilihan karir terutama ditentukan oleh kesan pertama, yaitu perasaan puas atau tidak puas pada masa kecil. Anne Roe,(1996), mengklasifikasikan bidang pekerjaan kedalam dua kategori utama, yaitu bidang pekerjaan yang berorientasi pada orang dan bidang pekerjaan yang berorientasi bukan orang (benda). Menurut Anne Roe, mengemukakan bahwa pilihan pekerjaan yang ada pada diri seseorang ditentukan pada kesan pertama atau perasaan puas dan frustasi-frustasi yang mendahuluinya.Dengan demikian teori ini menghubungkan kebutuhan dengan pilihan karir.Hubungan tersebut mencerminkan orientasi dasar pribadi yang berasal dari kebiasaan-kebiasaan pola asuh orang tua. C. Suatu Pendekatan Kebutuhan : Anne Roe Relasi awal dalam keluarga dan efek yang ditimbulkan pada arah karir seseorang adalah fokus dari penelitian Anne Roe (1956).Analisis perbedaan dalam hal kepribadian, intelegensi, kecerdasan dan latar belakang dalam kaitannya dengan pilihan karir adalah topik utama utama dalam penelitian yang ia lakukan. D. Program BK karir di SMP 1 Palangka Raya Dari observasi prigram BK karir yang dilaksanakan di SMP 1 Palangka Raya adalah sebagai berikut : 1. Layanan Orientasi Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai.Sehingga siswa lebih mudah dalam mengikuti kegiatankegiatan sekolah guna mencapai keberhasilan belajarnya. Layanan orientasi karir di SMP 1 Palangka Raya dilakukan dengan metode ceramah,tanya jawab, dan diskusi.Sementara instrument yang digunakan biasa berupa pamfllet atau selebaran. 2. Layanan Informasi Dalam layanan informasi di SMP N 1 Palangka Raya,lebih ditekankan pada kelas 3. Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak dikembangkan. Informasi yang diberikan yaitu informasi potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir. 3. Layanan Penempatan dan Penyaluran Dalam layanan ini hanya diberikan informasi tentang potensi kemampuan arah dan kondisi karir.karena belum adanya alat penunjang maka konselor sekolah dalam layanan dengan memberikan layanan segera. 4. Layanan Penguasaan Konten Layanan yang diberikan yaitu tentang kompetensi dan kebiasaan dalam pengembangan karir yang berupa memahami cirri-ciri diri, kekuatan dan kelemahannya, serta mampu menerima dan menghargai cirri-ciri diri dan kemampuan yang dimilikinya. Bab 3 A. KESIMPULAN Dari pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa peranan orang tua terhadap karir anak sangat besar pengaruhnya menurut Anne Roe. Anne Roe menekankan bahwa pengalaman pada masa kanak-kanak memainkan peranan penting dalam pencapaian kepuasan dalam bidang yang dipilih seseorang. Penelitiannya menginvestigasi bagaimana gaya asuh orang tua mempengaruhi hierarkhi kebutuhan anak, dan bagaimana hubungan antara kebutuhan ini dengan gaya hidup masa dewasanya. B. SARAN Dengan ini penulis menyarankan,seyogyanya orang tua memberikan pola asuh yang baik dan benar terhadap anak-anaknya,sebab pola asuh yang baik akan mempengaruhi gaya hidup anak menjadi baik pula ketika dewasa.Pola asuh orang tua yang baik akan membuat anak mampu mengambil keputusan dengan sikap yang baik untuk karirnya dimasa depan. DAFTAR PUSTAKA 1. http://karyaboy.blogspot.com.2007/09/teori-karir-anne-roe.html 2. http://d-tarsidi.blogspot.com.2007/10/teori-perkembangan-karir.html 3. http://tnkusrani.blogspot.com./2010/06/teori-anne-roe-tentang-kepribadian-dan.html 4. Fotocopy bahan dari Dosen Fendahapsari S.Sendayu.M.pd