Kompensasi adalah upah, gaji, dan semua fasilitas lainnya yang merupakan balas jasa atau pembayaran yang diberikan oleh organisasi atau perusahaan kepada para pekerja atau karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Sistem kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi karyawan dan mungkin saja perusahaan dapat mempertahankan karyawannya juga. Dikarenakan kompensasi mempunyai arti penting bagi perusahaan, dimana kompensasi dapat mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai individu, karena besarnya kompensasi merupakan ukuran nilai pekerjaan karyawan itu sendiri. Sebaliknya besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Kompensasi bukan hanya penting untuk karyawan saja, melainkan juga penting bagi perusahaan itu sendiri, karena program-program kompensasi merupakan pencerminan supaya perusahaan untuk mempertahankan sumber daya manusianya. Dimana intensif merupakan tujuan utama untuk mendorong karyawan menghasilkan lebih banyak sekaligus memperoleh upah yang lebih tinggi. Yang dimaksud insentif adalah Insentif adalah penghargaan atau balas jasa yang diberikan untuk memotivasi para karyawan agar produktivitasnya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu. Intensif merupakan pemberian upah atau gaji berdasarkan perbedaan prestasi kerja sehingga bisa jadi dua orang yang memiliki jabatan sama akan menerima upah yang berbeda. Perbedaan tersebut merupakan tambahan upah (bonus) karena adanya kelebihan prestasi yang membedakan satu pegawai dengan yang lain. Oleh karena itu insentif sebagai bagian dari keuntungan, terutama sekali diberikan kepada karyawan yang bekerja secara baik atau yang berprestasi. https://www.kompasiana.com/ilfin/585748aaf37a6124058b456b/pemberian-kompensasi%09terhadap-kinerja-karyawan Pemberian kompensasi bertujuan sebagai berikut : Pemenuhan kebutuhan. Karyawan menerima kompensasi berupa upah, gaji atau bentuk lainnya adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari atau dengan kata lain, kebutuhan ekonominya. Dengan adanya kepastian menerima upah atau gaji tersebut secata periodik berarti adanya jaminan “economy security” bagi dirinya dan keluarga yang menjadi tanggungannya. Meningkatkan produktifitas kerja. Pemberian kompensasi yang semakin baik akan mendorong karyawanekerja secara produktif. Memajukan organisasi atau perusahaan. Semakin berani suatu perusahaan atau organisasi memberikan kompensasi yang tinggi, semakin menunjukan betapa makin suksesnya suatu perusahaan sebab pemberian kompensasi yang tinggi hanya mungkin apabila pendapatan perusahaan ang digunakan untuk itu makin besar. Menciptakan keseimbangan an keadilan. Ini berarti pemberian kompensasi berhubungan dengan persyratan yang harus dipenuhi oleh karyawan pada jabatan sehingga sehingga tercipta keseimbangan “input” (syaratsyarat) dan “output”. Sedangkan dalam bukunya Sedarmayanti (2001:24) tujuan sistem kompensasi dalam suatu organisaai harus diatur agar merupakan sistem yang baik dalam organisasi. Adapun tujuan sistem kompensasi yang baik antara lain sebagai berikut : Menghargai prestasi kerja Pemberian kompensasi yang memadai adalah suatu penghargaan organisasi terhadap prestasi kerja para pegawainya. Hal tersebut akan mendoronh kinerja pegawai yang sesuai dengan yang diinginkan organisasinya. Menjamin keadilan Dengan adanya sistem kompensasi yang baik akan menjamin adanya keadilam diantara pegaw ai dalam organisasi . Masing -mamsing pegawai akan memperoleh imbalan yang sesuai dengan tugas, fungsi, jabatan, fan prrestasi kerjanya. Mempertahankan pegawai Dengan sistem kompensasi yang baik para pegawai akn lebih betah atau bertahan bekerja pada pada organisasi itu. Hal ini berarti mencegah keluarnya pegawai dari organisasi untuk mencari pekerjaan yang lebih menguntungkan. Memperoleh pegawai yang bermutu Dengan sistem kompensasi yang baik, akan menarik lebih banyak calom pegawai, dengan banyaknya pelamar atau calon pegawai maka peluang untuk memilih pegawai yang bermutu akan lebih banyak Pengendalian biaya Dengan sistem kompensasi yang baik akan mengurangi seringnya pelaksanaan rekruitmen sebagai akibat dari makin seringnya pegaawai yang keluar mencari pekerjaan yang yang lebih menguntungkan. Hal ini berarti penghematan biaya untuk rektuitmen an seleksi calon pegawai baru. Memenuhi peraturan sistem administrasi komoensasi yang baik merupakan suatu tuntutan suatu organisasi yang baik dituntut untuk memiliki aistem administrasi komoensasi yang baik. https://hylmapratiwi.wordpress.com/2013/10/15/tujuan-pemberian-kompensasi/ faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi tersebut akan dijelaskan dalam uraian berikut: 1) Faktor Pemerintah Peraturan Pemerintahan yang berhubungan dengan peraturan standar gaji minimal, pajak penghasilan, penetapan harga bahan baku, biaya transportasi / angkutan, inflasi maupun devalusi sangat mepengaruhi perusahaan dalam menentukan kebijakan kompensasi tersebut. 2) Penawaran Bersama antara Perusahaan dan Pegawai Kebijakan dalam menentukan kompensasi dapat dipengaruhi pula pada saat terjadinya tawar menawar mengenai besarnya upah yang harus diberikan oleh perusahaan dalam merekrut pegawai yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan. 3) Standar dan Biaya Hidup Pegawai Kebijakan kompensasi perlu mempertimbangkan standard an biaya hidup minimal pegawai. Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar pegawai dan keluarganya, maka pegawai akan merasa aman. Terpenuhinya kebutuhan dasar dan rasa aman memungkinkan pegawai dapat bekerja dengan penuh motivasi untuk mencapai tujuan perusahaan. 4) Ukuran Perbandingan Upah Kebijakan dalam menentukan kompensasi dipengaruhi pula oleh ukuran besar kecilnya perusahaan, tingkat pendidikan pegawai, masa kerja pegawai. 5) Permintaan dan Persediaan Dalam menentukan kebijakan kompensasi perlu mempertimbangkan tingkat persediaan atau permintaan pasar. Artinya kondisi pasar pada saat itu dijadikan bahan pertimbangan dalam mementukan tingkat upah pegawai. 6) Kemampuan Membayar Dalam menentukan kebijakan kompensasi perlu didasarkan pada kemapuan perusahaan dalam membayar upah pegawai. Artinya jangan sampai menentukan kebijakan kompensasi diluar batas kemampuan yang ada pada perusahaan. http://ewintribengkulu.blogspot.com/2013/04/faktor-yang-mempengaruhi-kebijakan-kompensasi.html Bentuk-Bentuk Kompensasi dalam Perusahaan Sebuah kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan atau pihakpihak yang terkait dalam proses usaha, bisa berbentuk dalam 4 (empat) hal yaitu: 1. Upah atau Gaji Upah biasanya berhubungan dengan tarif gaji per jam (semakin lama kerjanya, semakin besar upahnya). Upah merupakan basis pembayaran yang kerap digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan pemeliharaan. Sedangkan gaji (salary) umumnya berlaku untuk tarif mingguan, bulanan atau tahunan. 2. Insentif Insentif merupakan tambahan-tambahan gaji di atas atau di luar gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi. Program-program insentif disesuaikan dengan memberikan bayaran tambahan berdasarkan produktivitas, penjualan, keuntungankeuntungan, atau upaya-upaya pemangkasan biaya. 3. Tunjangan Contoh tunjangan dalam perusahaan biasanya meliputi asuransi kesehatan, asuransi jiwa, liburan-liburan yang ditanggung perusahaan, program pensiun, dan tunjangan-tunjangan lainnya yang berhubungan dengan kepegawaian. 4. Fasilitas Kenikmatan atau fasilitas seperti mobil perusahaan, keanggotaan klub, tempat parkir khusus, dan lain sebagainya. Jenis-Jenis Kompensasi Komponen-komponen dari keseluruhan program gaji secara umum dikelompokan ke dalam kompensasi finansial langsung, tak langsung, dan non finansial. a. Kompensasi finansial secara langsung Kompensasi ini berupa bayaran pokok (gaji dan upah), bayaran prestasi, bayaran insentif (bonus, komisi, pembagian laba/keuntungan, dan opsi saham), dan bayaran tertangguh (program tabungan dan anuitas pembelian saham). b. Kompensasi finansial tidak langsung Kompensasi berupa program-program proteksi (asuransi kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, asuransi tenaga kerja), bayaran di luar jam kerja (liburan, hari besar, cuti tahunan dan cuti hamil) dan fasilitas-fasilitas seperti kendaran,ruang kantor dan tempat parkir. c. Kompensasi non financial Kompensasi berupa pekerjaan (tugas-tugas yang menarik, tantangan, tanggung jawab, pengakuan, dan rasa pencapaian). Lingkungan kerja (kebijakan-kebijakan yang sehat, supervisi yang kompoten, kerabat yang menyenangkan, lingkungan kerja yang nyaman). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Besarnya Kompensasi Menurut Prof. DR. H. Edy Sutrisno, M.Si dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia (2016:199) mengemukakan bahwa besar kecilnya kompensasi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang memengaruhi besarnya kompensasi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: a. Tingkat biaya hidup. b. Tingkat Kompensasi yang berlaku di perusahaan lain. c. Tingkat Kemampuan perusahaan. d. Jenis pekerjaan dan besar kecilnya tanggung jawab. e. Peraturan perundang-undangan yang berlaku. f. Peranan Serikat Buruh. https://www.jurnal.id/id/blog/2017-tujuan-bentuk-jenis-dan-faktor-yang-memengaruhi-kompensasiperusahaan/