capaian implementasi 4 fokus area rencana aksi - acch-kpk

advertisement
CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI
Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia
Di Provinsi Kalimantan Tengah
disampaikan oleh :
DR. Siun Jarias SH., MH
Sekda Kalimantan Tengah
 Panjang Pantai ± 750 Km yang
terbentang di 7 (Tujuh) Kabupaten
 Luas Laut Kalimantan Tengah
94.500 Km², dengan berbagai jenis
ikan-ikan pelagis, udang dan
rajungan.
 Potensi Perairan Tawar (daratan)
2.290.000 Ha, terdiri dari 11 sungai
besar, 690 danau dan rawa.
Dengan 300 species ikan air tawar
dan 30 % memiliki nilai ekonomis
penting.
 Sedangkan potensi wilayah pesisir
84.400 Ha, potensial untuk
pengembangan usaha budidaya
tambak khususnya Udang dan
Bandeng
Penyusunan
Tata Ruang
Wilayah Laut
Penataan
Izin
Pelaksanaaan
Kewajiban
Para Pihak
Pemberian
dan
Perlindungan
Hak-hak
Masyarakat
1. Penyusunan Tata Ruang Wilayah Laut
REKOMENDASI DAN TARGET
Penyediaan informasi yang
dibutuhkan untuk
penyusunan tata ruang laut
1. Identifikasi kebutuhan informasi tematik untuk
kepentingan perencanaan lintas sektor
2. Penyusunan informasi tematik untuk kepentingan
perencanaan lintas sektor
Penyusunan rencana tata
ruang laut
Penyelesaian rencana tata ruang wilayah laut
Penyusunan rencana
penggunaan ruang laut
untuk berbagai
kepentingan sektor
Penyelesaian rencana penggunaan ruang laut lintas sektor
Pengintegrasian rencana tata
ruang laut
(RSWPK/RZWP3K/RPWP3K/R
APWP3K), dengan rencana
penggunaan ruang laut oleh
berbagai sektor, rencana tata
ruang wilayah, rencana
pembangunan (RPJM/RPJP),
dan perencanaan anggaran
1. Identifikasi semua rencana yang disusun oleh setiap
sektor
2. Integrasi perencanaan lintas sektor (Wilayah-ProgramAnggaran)
FOKUS AREA 1:
PENYUSUNAN TATA RUANG WILAYAH LAUT
KEBIJAKAN GNP – SDA SEKTOR KELAUTAN YANG TERKAIT DENGAN
PENYUSUNAN TATA RUANG WILAYAH LAUT :
a. USULAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) PROV.
KALTENG TAHUN 2014
b. USULAN RAPERDA TAHUN 2015 TTG PENGELOLAAN WILAYAH
PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL (RZWP3K) PROV. KALTENG
c. PERATURAN GUBERNUR NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG
RENCANA STRATEGI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU
KECIL PROV. KALTENG TAHUN 2012 - 2032
d. KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR:
523/833/DKP.V/2014 TENTANG PENCADANGAN KAWASAN
KONSERVASI PERAIRAN DAERAH TAMAN WISATA SENGGORA
SEPAGAR DAN LAUT SEKITARNYA DI KABUPATEN
KOTAWARINGIN BARAT.
FOKUS AREA 1:
PENYUSUNAN TATA RUANG WILAYAH LAUT
• Database Informasi Tematik Terkait dengan Kelautan
Terestrial
Batimetri
Geologi dan
Geomorfologi
Oseanografi
Penggunaan Lahan,
Status Kepemilikan
Lahan, RTRW
Pemanfaatan
Wilayah Laut
Kesesuaian
Lahan/Perairan dan
Sumberdaya Air
Ekosistem Pesisir
dan Sumberdaya
Ikan
Ekonomi Wilayah
Resiko Bencana
Infrastruktur
Demografi dan
Sosial
12 Data sheet tematik yang dimiliki masih
lengkap masih dalam skala 1 : 250.000
belum 1 : 50.000
Target Selesai
pada Tahun 2017
FOKUS AREA 1:
PENYUSUNAN TATA RUANG WILAYAH LAUT
• Rencana Tata Ruang Wilayah Laut
Rencana Aksi
WP3K
Rencana
Pengelolaan
WP3K
Rencana
Zonasi Wilayah
Pesisir dan
PPK
Rencana
Strategis
Wilayah
Pesisir dan
PPK
-
Setelah Perda Zonasi
terbentuk maka disusun
Pergub Rencana
Pengelolaan WP3K
Dokumen Teknis
Naskah Akademis
Pengumpulan Data
Tematik
Pergub Kalimantan
Tengah Nomor 36 Tahun
2013
Rencana Aksi merupakan
program kerja lanjutan tiap-tiap
instansi terkait
Target Selesai
pada tahun 2016
Target Selesai
pada tahun 2017
UPAYA PENYELESAIAN
MASALAH
PERMASALAHAN
-
-
Belum sempurnanya
-
Penyelesaian/penyempurnaan
Dokumen Teknis Rencana
Dokumen Rencana Zonasi
Zonasi Wilayah Pesisir dan
WP3K Provinsi Kalimantan
Pulau – Pulau Kecil Provinsi
Tengah dengan menyesuaikan
Kalimantan Tengah karena
Undang – Undang No. 23 Tahun
penyelesaian UU terbaru
2014
Belum seluruh instansi terkait -
Mengoptimal Sosialisasi Undang
memahami pentingnya
– Undang Nomor 27 tentang
Rencana Zonasi Wilayah
pengelolaan Wilayah Pesisir, dan
Pesisir dan Pulau – Pulau
Pulau – Pulau Kecil jo UU Nomor
Kecil sebagai dokumen
1 Tahun 2014
acuan Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau – Pulau
Kecil sebagai instrument
perizinan (ijin lokasi dan ijin
pemanfaatan)
INSTANSI TERKAIT
- Bappeda
- Dinas PU
- Diskominfo
- Distamben
- Dinas Kehutanan
- Dinas Penanggulangan
Bencana Daerah
- BLH
- Biro Hukum Setda
- Biro Administrasi Setda
2. Penataan Izin
REKOMENDASI DAN TARGET
Review terhadap sistem
ketatalaksanaan perizinan
Melakukan reviu terhadap sistem ketatalaksanaan
perizinan/bantuan sosial/hibah/subsidi (Desember Tahun 2015)
Perbaikan terhadap sistem
ketatalaksanaan perizinann
sosial/hibah/subsidi
Melakukan perbaikan terhadap sistem ketatalaksanaan
perizinan/bantuan sosial/hibah/subsidi (Tahun 2015 – 2016)
Implementasi sistem
ketatalaksanaan perizinan
yang telah diperbaharui
Mengimplementasikan sistem ketatalaksanaan perizinan/bantuan
sosial/hibah/subsidi yang telah diperbaharui (Tahun 2015 – 2016)
Integrasi sistem
ketatalaksanaan
perizinan yang telah
diperbaharui dengan
sistem lainnya
Mengintegrasikan sistem ketatalaksanaan
perizinan/bantuan sosial/hibah/subsidi yang telah
diperbaharui dengan sistem lainnya (Tahun 2016 -2017)
Jumlah Kapal Perikanan dari Kabupaten yang memiliki Pesisir di Kalteng Tahun 2014
Ukuran Kapal (GT)
KABUPATEN
Jumlah
<5
5 - 10
10 - 30
30 - 50
Kab. Kotawaringin Barat
962
130
9
5
1.106
Kab. Kotawaringin Timur
421
15
5
4
445
Kab. Kapuas
261
4
2
-
267
Kab. Sukamara
179
85
17
4
285
Kab. Seruyan
676
37
-
5
718
Kab. Katingan
201
-
-
2
203
8
4
1
6
19
2.708
275
34
26
3.043
Kab. Pulang Pisau
Jumlah
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Tengah
KONDISI SAAT INI
Melakukan reviu terhadap
sistem ketatalaksanaan
perizinan/bantuan
sosial/hibah/subsidi
Melakukan perbaikan
terhadap sistem
ketatalaksanaan
perizinan/bantuan
sosial/hibah/subsidi
Mengimplementasikan
sistem ketatalaksanaan
perizinan/bantuan
sosial/hibah/subsidi yang
telah diperbaharui
Mengntegrasikan sistem
ketatalaksanaan
perizinan/bantuan
sosial/hibah/subsidi yang
telah diperbaharui dengan
sistem lainnya
1.
a)
b)
c)
1.
2.
Sistem perizinan :
Masih ada kapal ukuran 10 – 30 GT yang belum mempunyai izin
(17,6 %) dari jumlah 34 unit
Masih banyak kapal ukuran 5 – 10 GT yang belum mempunyai izin
(92 %) dari jumlah 275 unit
Kapal ukuran < 5 GT masih banyak yang belum terdata
Pergub Nomor 61 Tahun 2013 ttg Pelimpahan Kewenangan Penerbitan
dan Penandatanganan Perizinan dan Non Perizinan dlm Rangka
Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
Rancangan perubahan Pergub Nomor 61 Thn 2013 dalam rangka
penyesuaian kewenangan provinsi berdasarkan UU nomor 23 Thn 2014.
Implementasi Pergub Nomor 61 Tahun 2013 telah dilaksanakan sejak
tahun 2013 - sekarang
Sistem laporan masih dilakukan secara manual (belum terintegrasi)
BAGAN ALUR PENGURUSAN PERIZINAN
PADA BPMD-PTSP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Dasar : Pergub Nomor 32 Tahun 2010 ttg Penyelenggaraan PTSP di Bidang Penananaman Modal
PERMASALAHAN
UPAYA PENYELESAIAN MASALAH
INSTANSI TERKAIT
Rendahnya kesadaran untuk mengurus
perizinan dan ketidak tahuan mengenai
manfaat
a)
Sosialisasi peningkatan
pemahanan dan kesadara para
pelaku usaha perikanan untuk
mengurus perizinan sesuai
ketentuan yang berlaku (Tahun
2015 – 2016)
b) Memberikan kemudahan
perizinan dengan
mengembangkan e-service
untuk perizinan daerah (Tahun
2016)
c) Meningkatkan pengawasan
terhadap kewajiban para
pelaku usaha perikanan
- PTSP
- Dinas Kelautan dan
Perikanan Prov. Dan
Kab
- Pemda Kabupaten
- Polairut
- Pengawas Perikanan
- Forum penyelesaian
tindak pidana
perikanan
Belum update-nya database kapal perikanan
Melakukan sensus kapal perikanan
(Tahun 2015 – 2016)
- Dinas Kelautan dan
Perikanan Prov. Dan
Kab
Hambatan geografis karena begitu luasnya
wilayah Kalimantan Tengah sedangkan
kertersediaan lembaga yg berwenang
menerbitkan surat ukur dan Gross akte hanya
terdapat pada 1 Kabupaten yaitu
Kotawaringin Timur sedangkan para
pengguna jasa berada pada 7 Kabupaten
sehingga menyebabkan pemborosan waktu
dan biaya pengurusan izin
Melakukan pendekatan kepada
instansi terkait dalam hal ini
kementerian Perhubungan untuk
dapat mendekatkan pelayanan
terkait persyaratan pengurusan
perizinan bidang perikanan (Tahun
2015)
- Pemprov Kalteng
- Kementerian
Perhubungan
- KKP
3. Pelaksanaan Kewajiban Para Pihak
REKOMENDASI DAN TARGET
Identifikasi setiap jenis
kewajiban para pihak
Identifikasi tingkat
pelaksanaan kewajiban para
pihak
Mendorong pelaksanaan
kewajiban para pihak yang
belum dipenuhi
Mengidentifikasi setiap jenis kewajiban para pihak (pemerintah dan
pelaku usaha) antara lain mencakup kewajiban administrasi;
keuangan; teknis; lingkungan; dll yang juga mencakup besar/jenis
kewajiban; jangka waktu pelaksanaan kewajiban; dan sanksi yang
diberikan jika kewajiban tidak terpenuhi (tahun 2015 - 2016)
Mengidentifikasi tingkat pelaksanaan kewajiban para pihak
(kepatuhan) (Tahun 2015 - 2016)
Mendorong pelaksanaan kewajiban para pihak yang belum dipenuhi
(Tahun 2015 – 2016)
Memantau pelaksanaan
kewajiaban para pihak
Memantau pelaksanaan kewajiban para pihak (Tahun 2015 – dst)
Melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan
kewajiban para pihak
Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kewajiban para pihak
(Tahun 2015 – dst)
Mengambil langkahlangkah sebagai tindak
lanjut atas evaluasi
pelaksanaan kewajiban
para pihak
Mengambil langkah-langkah sebagai tindak lanjut atas evaluasi
pelaksanaan kewajiban para pihak (termasuk pemberian sanksi
sesuai aturan yang berlaku) (Tahun 2016 – dts)
KONDISI SAAT INI
Mengidentifikasi setiap jenis
kewajiban para pihak
Telah dilaksanakan identifikasi namun masih belum lengkap
Mengidentifikasi tingkat
pelaksanaan kewajiban para
pihak (kepatuhan)
Masih banyak para pihak yang belum memenuhi kewajibannya, antara
lain : Kewajiban Keuangan , Kewajiban Terkait Operasional , Kewajiban
Pelaporan, Kewajiban Lingkungan
Mendorong pelaksanaan
kewajiban para pihak yang
belum dipenuhi
Dalam proses pelaksanaan tahun 2015 -2016
Memantau pelaksanaan
kewajiban para pihak
Dalam proses pelaksanaan tahun 2015 -2016
Melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan kewajiban para
pihak
Dalam proses pelaksanaan tahun 2015 -2016
Mengambil langkah-langkah
sebagai tindak lanjut atas
evaluasi pelaksanaan
kewajiban para pihak
(termasuk pemberian sanksi
sesuai aturan yang berlaku)
Disusun secara bertahap mulai tahun 2015 sampai tahun 2016
PERMASALAHAN
UPAYA PENYELESAIAN
MASALAH
Kurangnya pengetahun
dan kesadaran para
pihak terkait kewajiban
masing - masing
Sosialisasi dan
mendorong para pihak
untuk memenuhi
kewajibannya
-KKP
-DKP PROV Dan KAB
Format laporan teknis
masih kurang praktis
bagi para pelaku usaha
Perlu penyederhanaan
format – format
pelaporan teknis bagi
para pelaku usaha
-KKP
-DKP PROV Dan KAB
INSTANSI TERKAIT
4. Pemberian dan Perlindungan Hak Masyarakat
REKOMENDASI DAN TARGET
Identifikasi hak-hak
masyarakat yang ada di
laut
Mengidentifikasi hak-hak masyarakat yang ada di laut
Merumuskan langkahlangkah untuk melindungi
dan memenuhi hak-hak
masyarakat sesuai dengan
aturan perundangundangan yang berlaku
Merumuskan langkah-langkah untuk melindungi dan memenuhi hakhak masyarakat sesuai dengan aturan perundang-undangan yang
berlaku
Melakukan
sosialiasi/edukasi/kampan
ye terhadap langkahlangkah untuk memenuhi
hak-hak masyarakat
Melakukan sosialiasi/edukasi/kampanye terhadap langkah-langkah
untuk memenuhi hak-hak masyarakat
Memenuhi hak-hak masyarakat
Memenuhi hak-hak masyarakat
Melakukan monitoring
dan evaluasi terhadap
pemenuhan hak-hak
masyarakat
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pemenuhan hak-hak
masyarakat
KONDISI SAAT INI
Mengdentifikasi hak-hak
masyarakat yang ada di laut
Merumuskan langkahlangkah untuk melindungi
dan memenuhi hak-hak
masyarakat sesuai dengan
aturan perundang-undangan
yang berlaku
Melakukan
sosialiasi/edukasi/kampanye
terhadap langkah-langkah
untuk memenuhi hak-hak
masyarakat
Memenuhi hak-hak
masyarakat
Melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap
pemenuhan hak-hak
masyarakat
-Konflik nelayan lokal dengan nelayan andon
- Perebutan fishing ground dan fishing gear
- Hak ulayat masyarakat terabaikan
- Rencana Penegasan Jalur Penangkapan melalui pengaturan zonasi
yang berkesuaian dengan tonase kapal (GT)
- Sosialisasi penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan
-Pengawasan dan penindakan ilegal fishing
-Pembinaan terhadap POMASWAS lebih intensif
PERMASALAHAN
Belum maksimalnya
implementasi regulasi
terkait perlindungan hak hak masyarakat di laut
UPAYA PENYELESAIAN
MASALAH
Adanya perumusan langka –
langka strategis dari para
stakeholder
INSTANSI TERKAIT
DKP, Bappeda, Dinas
ESDM, Dinas Tata Ruang
, Dinas Perhubungan,
Dinas LH
ISU KHUSUS LAINNYA
Proses pengurusan dokumen di kesyahbandaran dan otoritas Pelabuhan sangat rumit dan
pungutan yang sangat signifikan, serta kendala geografis dalam hal kepengurusan Surat Ukur
, Pass Besar , Sertifikat Kelayakan dan pengawakan Kapal Perikanan, dll
b. Banyaknya pelanggaran – pelanggaraan yang dilakukan oleh nelayan yang berasal dari luar
provinsi dalam hal operasi penangkapannya wilayah laut dan pesisir Kalimantan Tengah
terutama kapal – kapal penangkap cumi
c. Implementasi Perijinan Setelah Terbitnya UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah
d. Terbitnya PERMEN KP Nomor : 01 tahun 2015 tentang Penangkapan Lobster (Panulirus spp.),
KEPITING (Scylla spp.), dan Rajungan (Portunus pelagicus spp.) dan PERMEN KP Nomor : 02
tahun 2015 tentang pelarangan alat Penangkapan ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik,
(.Nets) yang merupakan alat tangkap yang sangat Produktif dan Dominan di gunakan oleh
para nelayan di Kalimantan Tengah.
e. Keterbatasan Sarana, SDM,Prasarana dan Aparat Pengawas Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan (Kapal Pengawas Perikanan,PPNS,Alat Komunikasi)
a.
Download