PROPOSAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN TAMBANG BATUBARA DI PT. TUNAS INTI ABADI Sei Loban, Angsana Dan Kusan Hulu, Kota Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan OLEH: YUAN JAYA PRATAMA NIM : 12.02.0034 PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN AKADEMI TEKNIK PEMBANGUNAN NASIONAL BANJARBARU 2014 Proposal Tugas Akhir 1 Proposal Tugas Akhir 2 PROPOSAL PRAKTEK LAPANGAN PADA IUP BAHAN GALIAN BATUBARA PT. TUNAS INTI ABADI DI SEI LOBAN, ANGSANA DAN KUSAN HULU, KOTA TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 1. PENDAHULUAN Praktek lapangan merupakan kegiatan mahasiswa sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi pada suatu perguruan tinggi sebagai Tugas Akhir, dimana dituntut untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama dibangku kuliah dengan keadaan lapangan yang sebenarnya. Penerapan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah tersebut sering mengalami kendala dikarenakan terbatasnya ilmu yang diperoleh di Perguruan Tinggi yang bersangkutan, baik terbatas sarana dan prasarana sebagai penunjang kuliah yang disediakan oleh pihak Perguruan Tinggi maupun kemampuan dari mahasiswa itu sendiri. Inilah yang diantisipikasikan dengan diharuskannya seorang mahasiswa pada akhir studinya melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Adapun pelaksanaan praktek tersebut dilakukan pada perusahaan yang bergerak pada bidang usaha sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari, dalam hal ini bidang Pertambangan ( sesuai bidang ilmu dan jurusan yang dipraktekkan ). Perusahaan yang ditunjukkan untuk kegiatan praktek tersebut adalah perusahaan yang bersedia membina dan mengarahkan serta bersedia memberikan pengalaman ilmu praktek secara langsung di lapangan kepada mahasiswa/i yang melaksanakan praktek. Hal ini penting diperhatikan, karena melalui praktek lapangan diharapkan sumberdaya manusia meningkat hingga mendapatkan pengalaman kerja yang dapat memberikan masukkan kepada pihak perusahaan terhadap segala analisa yang akan dilakukan. Sesuai dengan analisa inilah yang menjadi dasar praktikan memilih tempat praktek Lapangan pada IUP PT. TUNAS INTI ABADI. Proposal Tugas Akhir 3 Adapun judul yang diajukan oleh praktikan meliputi kegiatan – kegiatan dalam bidang pertambangan, jika pihak perusahaan berkehendak mengubahnya praktikan tidak berkeberatan (sesuai dengan kebijakan pihak perusahaan dan situasi di lapangan). Pilihan Judul yang diajukan yaitu : NO NAMA NIM JUDUL 1. YUAN JAYA PRATAMA 12.02.0034 PERENCANAAN TAMBANG BATUBARA 2. LATAR BELAKANG PEMILIHAN JUDUL Aktivitas penambangan pada suatu areal tambang merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dan menjadi faktor penentu dalam keberhasilan atau sukses usaha tambang tersebut. Sifat – sifat dari usaha tambang yaitu : 1. Padat Modal 2. Padat Teknologi 3. Beresiko Tinggi 4. Tidak Dapat Diperbaharui 5. Merubah Lingkungan 6. Pengembalian Infestasi yang lama 7. Jangka waktu yang lama Dari sifat – sifat tersebut diatas, salah satu yang dianggap menarik untuk dipelajari adalah padat teknologi (butir 2), yaitu mengenai teknologi pengambilan dan pengolahan bahan galian yang akan dijual secara modern atau penggunaan alat – alat mekanis metode/sistem penambangan yang dilakukan. Teknologi ini meliputi pengambilan secara konvensional dan non konvensional. Di Indonesia pada umumnya usaha pertambangan dikerjakan secara tambang terbuka, sehingga cara penambangan yang digunakan konvensional bertitik tolak dari Proposal Tugas Akhir 4 permasalahan di atas, penggunaan teknologi yang tepat terutama untuk kemajuan tambang serta lamanya jangka waktu usaha tambang dilaksanakan sebagai pendukung sangatlah diperlukan. Beberapa indikator keberhasilan dalam usaha tambang yaitu tercapainya target produksi yang diinginkan sesuai dengan perencanaan yang telah dilakukan serta biaya operasional rendah sehingga keuntungan perusahaan sangat besar. Indikator – indikator tersebut di atas walaupun tampak sederhana sebenarnya sangat sulit dicapai saat pengerjaannya di lapangan. Salah satu indikator yang dianggap sangat penting adalah pencapaian target produksi yang kemudian dilatar belakangi oleh bentuk perencanaan atau desain dan perkembangan kemajuan tambang. Permasalahan pencapaian target produksi merupakan hal rumit yang bersifat umum dan variable dimana hampir seluruh kegiatan tambang dan faktor pendukung lainnya saling berkaitan satu sama lainnya. Perencanaan tambang merupakan suatu tahap penting dalam studi kelayakan dan rencana operasi penambangan. Perencanaan suatu tambang terbuka yang modern memerlukan model komputer dari sumberdaya yang akan ditambang, baik berupa block model untuk tambang bijih atau kuari, maupun gridded seam model untuk endapan tabular seperti batubara. Dua aspek penting dalam pekerjaan perencanaan tambang adalah perancangan pit atau penentuan batas akhir penambangan, serta pentahapan dan penjadwalan produksi hingga ke perencanaan tahunan dan bulanan. Masukan yang diperlukan dalam perancangan pit limit adalah aspek tekno-ekonomik seperti kemiringan lereng tunggal dan lereng keseluruhan, ongkos-ongkos penambangan, pengolahan, pemurnian G&A (overhead), faktor-faktor perolehan (recovery) serta harga komoditas. Keluaran yang dihasilkan adalah jumlah cadangan serta distribusi ton dan kadarnya, yang harus direncanakan tingkat produksi serta tahap-tahap penambangannya. Tingkat produksi ore dan waste yang direncanakan akan menentukan jumlah peralatan dan tenaga kerja yang dibutuhkan. Tingkat produksi, pentahapan penambangan (pushback) dan penjadwalan produksi yang optimum ditunjukkan untuk memaksimalkan beberapa kriteria finansial seperti NPV atau ROI. Proposal Tugas Akhir 5 3. TUJUAN 1. Menggabungkan semua pengetahuan dan konsep-konsep ilmu pertambangan kedalam suatu perancangan, perencanaan dan evaluasi dari suatu tambang terbuka yang modern. a. Evaluasi Model Blok Cebakan Mineral b. Perancangan Batas Penambangan (Final / Ultimate Pit Limit) c. Pentahapan Tambang (Mine Phases / Pushbacks) d. Penjadwalan Produksi Tambang (Mine Production Schedule) e. Perancangan Tempat Penimbunan (Waste Dump Design) f. Perhitungan Kebutuhan Alat dan Tenaga Kerja g. Perhitungan Capital and Operating Costs h. Evaluasi Finansial Aspek-aspek pekerjaan yang terkait dengan elemen geometrik (misalnya butir b s/d e di atas) biasanya disebut aspek perancangan tambang atau mine design. Adapun aspek non-geometrik dari butir-butir di atas (f, g, h) sering dikategorikan sebagai aspek perencanaan tambang atau mine planning. 2. Membahas dan mempelajari beberapa topik yang terkait dengan pertambangan. a. Penjadwalan Proyek (Project Scheduling) b. Perencanaan Tambang Jangka Pendek c. Pengontrolan Kualitas d. Persyaratan Lingkungan Selain itu membandingkan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dengan keadaan di lapangan secara sebenarnya untuk perbandingan antara teori dan praktek. Penjelasan – penjelasan teori akan lebih baik jika didukung dengan praktek lapangan (memudahkan dalam pemahaman). Praktek lapangan ini dapat memberikan pengalaman dalam bekerja. Tujuan praktek lapangan adalah memenuhi syarat – syarat untuk menyelesaikan kuliah atau sebagai tugas akhir pada Akademi Teknik Pembangunan Nasional (ATPN) Banjarbaru, Diploma-3 (D3) Jurusan Teknik Pertambangan. Dimana dalam hal ini setiap mahasiswa Proposal Tugas Akhir 6 diwajibkan. Melaksanakan praktek lapangan pada perusahaan – perusahaan yang bergerak atau berusaha pada bidang pertambangan. 4. RUANG LINGKUP KEGIATAN Karakteristik industri pertambangan yang padat modal dan padat teknologi adalah hal yang sangat penting diperhitungkan. Untuk menentukan metode penambangan yang akan diterapkan terhadap suatu daerah yang memiliki cadangan batubara yang ekonomis dipengaruhi oleh kondisi dan karekteristik endapan batubara tersebut serta besarnya modal yang tersedia dan kesiapan teknologi yang ada. Pada waktu berbeda dengan kondisi ekonomi yang berbeda, maka suatu cadangan bisa berubah dari cadangan yang ekonomis menjadi tidak ekonomis dan sebaliknya. Hal ini dipengaruhi oleh harga jual dari produk yang dihasilkan dan biaya dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut. Permasalahan yang timbul akibat dari perubahan kondisi ekonomi yang berlaku mempengaruhi nilai dari cadangan batubara yang ada. Besarnya keuntungan yang diharapkan adalah tujuan dari pengusahaan industri pertambangan, dan hal ini dipengaruhi oleh metode penambangan yang akan diterapkan. Kesesuaian metode penambangan yang akan diterapkan terhadap suatu cadangan ditentukan oleh nisbah kupas pulang pokok (break even stripping ratio) dan nilai ini menjadi batasan berakhirnya tambang terbuka dan kapan dimulai tambang bawah tanah. 5. METODE PRAKTEK Metode yang digunakan ada 3, yaitu : 1. Metode Pustaka atau Studi Literatur Dalam metode ini mengambil bahan atau sumber bacaan dari buku-buku resmi atau referensi sebagai masukan utama. Proposal Tugas Akhir 7 2. Metode Observasi atau Pengamatan Langsung di lapangan Yaitu hasil yang diperoleh berdasarkan praktek di lapangan guna memperoleh data–data yang selanjutnya dibimbing oleh pembimbing lapangan (dari pihak perusahaan). 3. Wawancara Yaitu praktikan menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan data-data apa saja yang berhubungan dengan judul yang diajukan kepada pembimbing lapangan (dari perusahaan). 4. Aplikasi Software Tambang Dalam metode ini Praktikan menggunakan software AutoCAD Land Desktop 2009 dan MineScape. 6. DASAR TEORI 6.1 STRATIGRAFI REGIONAL DAERAH TANAH BUMBU Daerah praktek menurut tatanan tektonik termasuk ke dalam Cekungan Pasir, dimana daerah praktek diduga berlangsung pada Jaman Jura yang mengakibatkan bercampurnya batuan pratersier seperti ultramafik, batuan bancuh, sekis garnet amfibol dan batupasir terkersikkan. Genangan laut dan kegiatan gunungapi terjadi pada Jaman Kapur Akhir bagian bawah yang menghasilkan Formasi Pitap, Formasi Manunggul, Formasi Haruyan dan Formasi Paau. Pada Jaman Kapur akhir bagian atas terjadi kegiatan magma yang menghasilkan terobosan diorit. Diorit ini menerobos batuan alas Formasi Pitap dan batuan-batuan yang lebih tua. Pengangkatan dan pendataran terjadi pada Awal Paleosen-Eosen yang diikuti pengendapan Formasi Tanjung bagian bawah, sedangkan bagian atas formasi ini terbentuk saat genanglaut. Paparan karbonat Formasi Berai terbentuk dalam kondisi genanglaut Oligosen. Pada Misoen Tengah terjadi susutlaut dan bersamaan dengan pengendapan Formasi Warukin dalam suasana darat. Kegiatan tektonik terjadi lagi pada Miosen Akhir yang mengakibatkan hampir seluruh batuan Mesozoikum membentuk Tinggian Proposal Tugas Akhir 8 Meratus yang memisahkan Cekungan Barito dan Cekungan Pasir. Pada akhir Miosen Akhir batuan-batuan pratersier dan tersier terlipat kuat dan tersesarkan. Pada Plio-Plistosen berlangsung lagi pendataran dan pengendapan Formasi Dahor pada Pliosen dan kemudian diikuti pengendapan Aluvium. Susunan batuan yang terdapat pada formasi-formasi batuan disekitar daerah penyelidikan, secara regional dapat dijelaskan dari formasi batuan yang termuda sampai yang tertua adalah sebagai berikut : Endapan Alluvium, endapan alluvium merupakan satuan batuan yang paling muda yang dijumpai di daerah penyelidikan, satuan batuan ini berumur kuarter, menempati daerah pantai dan pinggiran sungai-sungai besar, satuan ini tersusun oleh litologi lempung, lanau, pasir dan kerikil, dimana sifat batuan pada satuan aluvium ini belum kompak dan masih terurai (unconsolidated), dan diendapkan secara tidak selaras terhadap batuan sekitarnya. Formasi Dahor, tersusun oleh batupasir kuarsa, mudah hancur, setempat bersisipan lempung, lignit, limonit, kerakal kuarsa asap dan basal. Terendapkan di lingkungan paralis, tebal formasi ini diperkirakan sekitar 750 meter. Formasi Warukin, tersusun atas batupasir kuarsa, berbutir sedang-kasar, kurang padat, setempat konglomeratan, mengandung sisipan batulempung. batulanau dan batubara. Formasi Berai, berupa batugamping berwarna kuning sampai kecoklatan, umunya berlapis dan padat serta keras. Formasi ini diendapakan silang jemari dengan formasi atas dan bawahnya. Formasi Tanjung, berupa perselingan batupasir, batulempung, batulanau, konglomerat dan batubara. Batuan PraTersier, adalah satuan batuan tertua yang mengisi Cekungan Pasir, terdiri atas batuan ultramafik, serpentinit, batuan bancuh, sekis garnet amfibol, batupasir terkersikkan. Formasi ini diendapkan secara tidak selaras terhadap seluruh formasi yang ada. Dari kesemua formasi yang telah disebutkan di atas, Formasi Warukin dan Tanjung merupakan formasi pembawa batubara di lokasi praktek. Proposal Tugas Akhir 9 6.2 STRUKTUR GEOLOGI REGIONAL Secara umum struktur geologi yang terdapat di lokasi praktek adalah sesar dan perlipatan. Sumbu lipatan umumnya berarah barat daya-timur laut dan utaraselatan, dan sejajar dengan arah sesar normal, sedangkan sesar mendatar umumnya berarah baratlaut-tenggara dan baratdaya-timurlaut. Secara global tektonik yang terjadi di daerah tersebut pada Plio-Plistosen mengakibatkan terjadinya ketidakselarasan dan pengaktifan kembali struktur geologi yang sudah ada. Struktur lipatan berada pada formasi Tanjung dan sesar minor berada pada Formasi Tanjung dan Batuan Pra Tersier di bagian Utara lokasi praktek. Secara umum kemiringan lapisan batuan di lokasi praktek relatif datar sekitar 10-20o. Terdapat beberapa struktur yang komplek di wilayah Timur dari Peta Geologi Regional, sehingga kondisi batuannya mengalami perubahan struktur, baik ketebalan dan kemiringan lapisan. Dari analisa kerangka tektonik Pulau Kalimantan ditunjukkan bahwa lokasi penyelidikan berada di wilayah Cekungan Pasir. Dimana cekungan ini dibatasi pada bagian Barat oleh Tinggian Meratus. Tinggian Meratus ini dibuktikan dengan adanya beberapa batuan Pra-Tersier yang berupa batuan ultramafik. 6.3 PENGANTAR PERENCANAAN TAMBANG 6.3.1 PERENCANAAN Perencanaan (planning) adalah penentuan persyaratan teknik untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan yang sangat penting serta urutan teknis pelaksanaannya. Oleh sebab itu perencanaan merupakan gagasan pada saat awal kegiatan untuk menetapkan apa dan mengapa harus dikerjakan, oleh siapa, kapan, di mana dan bagaimana melaksanakannya. Perencanaan tambang (mine planning) dapat mencakup kegiatankegiatan prospeksi, eksplorasi, studi kelayakan (feasibility study) yang dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), persiapan penambangan dan konstruksi prasarana (infrastructure) serta sarana (facilities) penambangan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), pengelolaan dan Proposal Tugas Akhir 10 pemantauan lingkungan hidup. Bila industri pertambangan yang bersangkutan melakukan kegiatan terpadu, maka akan mencakup pula pengolahan (mineral dressing / mineral benefication), peleburan (smelting), pemurnian (refining) dan pemasaran (marketing). 6.3.2 FUNGSI PERENCANAAN Fungsi perencanaan tergantung dari jenis perencanaan yang digunakan dan sasaran yang dituju, tetapi secara umum fungsi perencanaan dapat dikatakan antara lain : a. Pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian tujuan. b. Perkiraan terhadap masalah pelaksanaan, kemampuan, harapan, hambatan dan kegagalannya mungkin terjadi. c. Usaha untuk mengurangi ketidakpastian. d. Kesempatan untuk memilih kemungkinan terbaik. e. Penyusunan urutan kepentingan tujuan. f. Alat pengukur atau dasar ukuran dalam pengawasan dan penilaian. g. Cara penggunaan dan penempatan sumber secara berdaya guna dan berdaya hasil. 6.3.3 TUJUAN PERENCANAAN TAMBANG Tujuan dari pekerjaan perencanaan tambang adalah membuat suatu rencana produksi tambang untuk sebuah cebakan bijih yang akan : a. menghasilkan tonase batubara pada tingkat produksi yang telah ditentukan dengan biaya yang semurah mungkin. b. menghasilkan aliran kas (cash flow) yang akan memaksimalkan beberapa kriteria ekonomik seperti rate of return atau net present value. Proposal Tugas Akhir 11 6.3.4 MASALAH PERENCANAAN TAMBANG Masalah perencanaan tambang merupakan masalah yang kompleks karena merupakan problem geometrik tiga dimensi yang selalu berubah dengan waktu. Geometri tambang bukan satu-satunya parameter yang berubah dengan waktu. Parameter-parameter ekonomi penting yang lain pun sering merupakan fungsi waktu pula. 6.3.5 RUANG LINGKUP PERENCANAAN TAMBANG Agar perencanaan tambang dapat dilakukan dengan lebih mudah, masalah ini biasanya dibagi menjadi tugas-tugas sebagai berikut : 1. Penentuan batas dari pit Batas akhir dari kegiatan penambangan (ultimate pit limit) untuk suatu cebakan bahan galian. Ini berarti menentukan berapa besar cadangan batubara yang akan ditambang (tonase dan kadarnya) yang akan memaksimalkan nilai bersih total dari tonase batubara tersebut. Dalam penentuan batas akhir dari pit, nilai waktu dari uang belum diperhitungkan. 2. Perancangan pushback Merancang bentuk-bentuk penambangan (minable geometries) untuk menambang habis cadangan bijih tersebut mulaid ari titik masuk awal hingga ke batas akhir dari pit. Perancangan pushback atau tahap-tahap penambangan ini membagi ultimate pit menjadi unit-unit perencanaan yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Hal ini akan membuat masalah perancangan tambang tiga dimensi yang kompleks menjadi lebih sederhana. Pada tahap ini elemen waktu sudah mulai dimasukkan ke dalam rancangan penambangan karena urut-urutan penambangan pushback telah mulai dipertimbangkan. 3. Penjadwalan produksi Menambang batubara dan lapisan penutupnya (waste) di atas kertas, jenjang demi jenjang mengikuti urutan pushback, dengan menggunakan tabulasi tonase dan kadar untuk tiap pushback yang diperoleh dari tahap 2). Proposal Tugas Akhir 12 Pengaruh dari berbagai kadar batas (cut off grade) dan berbagai tingkat produksi batubara dievaluasi dengan menggunakan kriteria nilai waktu dari uang, misalnya net present value. Hasilnya akan dipakai untuk menentukan sasaran jadwal produksi yang akan memberikan tingkat produksi dan strategi kadar batas yang terbaik. 4. Perencanaan tambang berdasarkan urutan waktu Dengan menggunakan sasaran jadwal produksi yang dihasilkan pada tahap 3), gambar atau peta-peta rencana penambangan dibuat untuk setiap periode waktu (biasanya per tahun). Peta-peta ini menunjukkan dari bagian mana di dalam tambang batubara untuk tahun. Rencana penambangan tahunan ini sudah cukup rinci, di dalamnya sudah termasuk pula jalan angkut dan ruang kerja alat, sedemikian rupa sehingga merupakan bentuk yang dapat ditambang. Peta rencana pembuangan lapisan penutup (waste dump) dibuat pula untuk periode waktu yang sama sehingga gambaran keseluruhan dari kegiatan penambangan dapat terlihat. 5. Pemilihan alat Berdasarkan peta-peta rencana penambangan dan penimbunan lapisan penutup dari tahap 4) dapat dibuat profil jalan angkut untuk setiap periode waktu. Dengan mengukur profil jalan angkut ini, kebutuhan armada alat angkut dan alat muatnya dapat dihitung untuk setiap periode (setiap tahun). Jumlah alat bor untuk peledakan serta alat-alat bantu lainnya (dozer, grader, dll.) dihitung pula. 6. Perhitungan ongkos-ongkos operasi dan kapital Dengan menggunakan kerja (operating shift) yang diperlukan untuk mencapai sasaran produksi. Jumlah dan jadwal kerja dari personil yang dibutuhkan untuk operasi, perawatan dan pengawasan dapat ditentukan. Akhirnya, ongkos-ongkos operasi, kapital dan penggantian alat dapat dihitung. Proposal Tugas Akhir 13 6.4 TAHAPAN DALAM PERENCANAAN 6.4.1 PENDAHULUAN Tahapan dalam perencanaan menurut LEE (1984) dan Taylor (1977) dapat terbagi tiga tahap, yaitu : 1. Studi Konseptual. Studi pada tahap pekerjaan awal ini merepresentasikan suatu transformasi dari suatu ide proyek kedalam usulan investasi yang luas dengan menggunakan metoda-metoda perbandingan dari definisi ruang lingkup dan teknik-teknik estimasi biaya untuk mengidentifikasikan suatu kesempatan investasi yang potensial. Biaya modal dan biaya operasi biasanya didekati dengan perkiraan nisbah yang menggunakan data historik. Studi ini akan menekankan pada aspek investasi yang utama dari usulan penambangan yang memungkinkan. Persiapan studi ini pada umumnya adalah pekerjaan dari satu atau dua insinyur. Hasil dari studi ini dilaporkan sebagai evaluasi awal. Studi ini sering juga disebut order of magnitudes studies atau scoping studies. Pada umumnya berdasarkan data sementara/tak lengkap dan yang keabsahannya masih diragukan. Hasilnya biasanya merupakan suatu dokumen intern dan tidak disebarluaskan di luar perusahaan yang bersangkutan. Di samping meninjau kemungkinan diteruskannya proyek ini, tujuan lainnya adalah menentukan topik yang harus dievaluasi secara mendalam pada studi yang lebih rinci di masa yang akan datang. 2. Pra Studi Kelayakan Studi ini adalah suatu pekerjaan pada tingkat menengah (intermedia) dan secara normal tidak untuk mengambil keputusan. Studi ini mempunyai obyektif didalam penentuan apakah konsep proyek tersebut menjustifikasi suatu analisis detail oleh suatu studi kelayakan (apakah studi kelayakan diperlukan) dan apakah setiap aspek dari proyek Proposal Tugas Akhir 14 adalah kritis dan memerlukan suatu investigasi yang mendalam melalui suatu studi pendukung. Studi ini harus dipandang sebagai suatu tahap menengah antara studi konseptual yang tidak mahal dan suatu studi kelayakan yang relatif mahal. beberapa dari studi ini dibuat oleh suatu tim (terdiri 2 & 3 orang). Kedua atau ketiga orang ini mempunyai akses ke konsultan dalam berbagai bidang, selain dapat berupa usaha dari multi group. Data yang digunakan lebih lengkap dan kualitasnya lebih baik. Beberapa pekerjaan paling tidak telah dilakukan untuk semua aspek penting dari proyek seperti pengujian metalurgi bijih, geoteknik, lingkungan. Bagi perusahaan tambang besar, studi pra-kelayakan ini cenderung masih dianggap sebagai dokumen intern. Perusahaan yang lebih kecil sering menggunakan dokumen ini untuk mencari dana di pasar modal untuk membiayai studi-studi selanjutnya. 3. Studi Kelayakan Sering pula disebut sebagai bankable feasibility study. Hasilnya merupakan suatu bankble document yang hampir selalu ditujukan untuk mencari modal untuk membiayai proyek tersebut. Karena itu, dokumen yang dihasilkan ini biasanya disebarluaskan di luar perusahaan. Semua aspek utama harus dibahas dalam tahap ini. 6.4.2 BIAYA PERENCANAAN Biaya perencanaan (Lee, 1984) bervariasi bergantung kepada ukuran dan faktor alamiah proyek, tipe dari studi yang dilakukan, jumlah alternatif yang harus diteliti dan sejumlah faktor lain. Atau bisa dinyatakan dalam persamaan berikut : Biaya = f (ukuran & sifat dari proyek, jenis studi, jumlah alternatif yang diinvestigasi, dll). Dalam rangka menghitung biaya atau bagian teknik dari studi tidak termasuk seperti ongkos pemilikan seperti ongkos pengeboran eksplorasi, uji Proposal Tugas Akhir 15 metalurgi, lingkungan dan studi hukum, atau studi pendukung lainnya, biasanya dinyatakan sebagai persentase dari biaya modal dari proyek : Studi konseptual = 0,1 - 0,3 % dari biaya total Studi pra kelayakan = 0,2 - 0,8 % dari biaya total Studi kelayakan = 0,5 - 1,5 % dari biaya total 6.4.3 AKURASI DARI ESTIMASI 1. Tonase dan kadar Pada tahap studi kelayakan, karena pengambilan sampel yang banyak dan pemeriksaan yang berulang, kadar rata-rata dari penambangan dari beberapa tonase yang diumumkan, disukai karena diketahui memiliki limit yang dapat diterima, katakanlah 5%, dan diturunkan dari metoda statistik yang standar. Walaupun tonase yang pasti dari bijih mungkin untuk tambang terbuka diketahui jika pemboran eksplorasi dari permukaan, dalam kenyataannya tonase ultimat dari banyak endapan bervariasi karena ia tergantung pada biaya harga dihubungkan dengan panjang waktu proyek. Dua standar yang penting yang dapat didefinisikan untuk sebagian besar tambang terbuka adalah : Cadangan minimum bijih harus sebanding untuk keperluan yang dibutuhkan untuk seluruh tahun Cash Flow yang diproyeksikan dalam laporan studi kelayakan haruslah diketahui dengan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebuah tonase ultimat yang potensial, diproyeksikan berlanjut dan optimistik, seharusnya mendefinisikan area dikalkulasikan tambahan yang dengan baik untuk berpengaruh untuk penambangan, dan dimana dumping area serta abngunan pabrik musti diletakkan. Proposal Tugas Akhir 16 2. Untuk kerja Unit-unit dari penambangan open pit sudah memiliki rate unjuk kerja yang stabil dan biasanya dicapai jika bekerja dalam organisasi yang baik dan pengorganisasian alat (misal Shovel dan Truck) secara tepat. Unjuk kerja akan terganggu jika pekerjaan tambahan (pengupasan tanah penutup dalam sebuah pit) tidak mencukupi. Pemeliharaan harus dilakukan dan pekerjaan ini harus dijadwalkan secara baik dan disediakan dalam laporan studi kelayakan. 3. Biaya Beberapa mata biaya, terutama ongkos oeprasi di lapangan, hanya berbeda sedikit dari tiap tambang dan dapat diketahui secara detail. Beberapa mungkin unik atau sukar untuk diperkirakan. Umumnya akurasi dalam modal atau estimasi biaya operasi kembali kepada akurasi dalam kuantitas, kuota yang ada atau unit harga, kecukupan ketentuan untuk ongkos tidak langsung dan overhead. Tendensi terakhir menunjukkan adanya batas yang meningkat. Akurasi dari modal dan estimasi dari biaya operasi meningkat ketika proyek meningkat dari studi konseptual ke pra kelayakan dan tahap studi kelayakan. Normalnya range yang bisa diterima untuk akurasi diberikan sebagai berikut : Faktor kesalahan dari studi konseptual + 30% dari biaya total Faktor kesalahan dari pra studi kelayakan + 20% dari biaya total Faktor kesalahan dari studi kelayakan + 10% dari biaya total. 4. Harga dan perolehan Pendapatan selama umur tambang adalah kategori utama dari uang. Itu harus membayar seluruhnya, termasuk pembayaran kembali dari investasi awal dari uang. Krena pendapatan adalah dasar yang terbesar dalam mengukur faktor ekonomi tambang sehingga lebih sensitif mengubah penerimaan daripada mengubah faktor-faktor lain Proposal Tugas Akhir 17 dari jenis-jenis pengeluaran. Penerimaan ditentukan oleh kadar, recovery, dan harga dari produk metal. Oleh karenanya, harga adalah: (a) sejauh ini sangat sulit untuk estimasi dan (b) suatu jumlah yang besar diluar dari kontrol estimator. Walaupun mengabaikan inflasi, harga pembelian secara lebar bervariasi terhadap waktu. kecuali komoditi yang bisa dikontrol dengan tepat, mereka mengarah untuk mengikuti bentuk siklus. Departemen pemasaran harus menginformasikan hubungan suplai dan permintaan dan pergerakan harga metal. Mereka dapat juga menyediakan harga rata-rata metal di luar negeri dalam harga dolar sekarang, baik kemungkinan maupun konservatif. Harga terakhir berkisar 80% dari kemungkinan atau lebih. Idealnya, walaupun pada harga konservatif, harus tetap menguntungkan. 6.4.4 CHECKLIST DATA AWAL YANG HARUS DIKUMPULKAN Pada awal tahap perencanaan untuk setiap proyek (tambang) yang baru, terdapat banyak faktor dari berbagai jenis yang harus dipertimbangkan. Beberapa faktor tersebut dapat dengan mudah diperoleh, sedangkan beberapa faktor lain diperoleh dengan suatu keharusan melakukan studi yang mendalam (misalnya geometri pit). Untuk menghindari ketidaklengkapan data, maka sebaiknya dibuat suatu checklist (rebel, 1975, “Field Work Program Checklist for New Properties”). Checklist Item 1. Topografi a. USGS maps 1 : 500 1 : 1000 b. Special Aerial or lamd survey establish control stations 2. Kondisi iklim (Climate condition) a. Ketinggian b. Temperatur rata-rata bulanan sudah cukup. Proposal Tugas Akhir 18 c. Prespitasi (untuk penirisan) rata-rata presipitasi tahunan rata-rata curah hujan bulanan rata-rata Run-off (keadaan normal dan flood/banjir) d. Angin, maks, tercatat dalam arah. e. Kelembaban. f. Delay. g. Awan, fog. 3. Air a. Sumber : mata air, sungai, danau, bor. b. Ketersediaan : hukum, kepemilikan, biaya. c. Kuantitas : ketersediaan perbulan, kesempatan aliran, kemungkinan lokasi bendungan. d. Kualitas : sampel, perubahan-perubahan kualitas, efek kontaminasi. e. Sewage Disposal Methode. 4. Struktur Geologi a. Dalam daerah tambang. b. Disekeliling daerah tambang. c. Kemungkinan gempa bumi. d. Akibat pada slope (maks. slope). e. Estimasi dan kondisi fondasi. 5. Air Tambang a. Kedalaman. b. Konduktivitas. c. Metode Penirisan. 6. Permukaan a. Vegetasi : tipe, metode pembabatan, biaya. b. Kondisi yang tidak biasa : danau, endapan deposit, pohon-pohon besar. 7. Tipe/Jenis Batuan (Bijih, overburden) a. Sample untuk uji kemampuan dibor. Proposal Tugas Akhir 19 b. Fragmentasi : Hardness, derajat pelapukan, bidang-bidang diskontinu, kecocokan untuk jalan. 8. Lokasi untuk Konsentrator. a. Lokasi tambang, Haul up hill, down hill. b. Preparasi lokasi (cut, fill). c. Proses air : gravitasi, pompa. d. Tailing Disposal. e. Fasilitas pemeliharaan. 9. Tailing Pond (daerah) a. Lokasi pipa. b. Alamiah, bendungan, danau. c. Pond overflow. 10. Jalan a. Peta jalan b. Informasi jalan-jalan yang ada : lebar, permukaan, batas maksimum beban batas maksimum load sesuai musim pemeliharaan. c. Jalan yang dibuat (harus) oleh perusahaan panjang profile cut and file jembatan pengkondisian tanah 11. Power a. Ketersediaan (PLN) : kilovolt, jarak (terdekat), biaya. b. Kabel ke SIB. c. Lokasi sub station. d. Kemungkinan untuk power station sendiri. Proposal Tugas Akhir 20 12. Smelting a. Ketersediaan pabrik. b. Metode pengapalan : jarak, alat angkut, awak, reet, dll. c. Biaya. d. Aspek terhadap lingkungan. e. Rel KA, dok. 13. Kepemilikan lahan a. Kepemilikan : begara, pribadi. b. Tata guna lahan. c. Harga tanah. d. Jenis oplians : sewa, beli, dll. 14. Pemerintah a. Suasana politik. b. Hukum, UU pertambangan. c. Keadaan lokal. 15. Kondisi ekonomi a. Industri utama yang ada, berpengaruh ke infrastruktur. b. Kesediaan tenaga kerja. c. Skala penggalian. d. Struktur pajak. e. Ketersediaan sarana, toko, rumah sakit, sekolah, rumah. f. Ketersediaan material, termasuk bensin, semen, gravel. g. Pembelian. 16. Lokasi Pembuangan (waste) : tambang, rumah sakit, perumahan a. Jarak. b. Profil jalan. c. Kekungkinan proses lebih lanjut. 17. Aksessibilitas dari kota utama ke luar a. Metode transportasi. b. Realibilitas dan transportasi yang tersedia. Proposal Tugas Akhir 21 c. Komunikasi. 18. Metode mendapatkan informasi a. Past records (pemerintah). b. Memelihara alat-alat komunikasi c. Mengunpulkan contoh. d. Pengukuran dan pengamatan lokasi lapangan. e. Survey lapangan f. Layout pabrik. g. Check untuk load informasi h. Check hukum lokal. i. Personal inquiry dan observasi suasana politik dan ekonomi. j. Peta-peta. k. Cost inquiries. l. Material. m. Membuat utility, avaliability, inquiries Proposal Tugas Akhir 22 7. DAFTAR PUSTAKA Noor, Rudy Hendrawan, (2012) : Pedoman pembuatan proposal magang Ardhyanto, Tino, Rachman, Abdul, “Open Pit Optimization : A Comparative Study on the Application of Moving Cone and Lerchs Grossmann Methods”, Thesis Master of Engineering, Golder Colorado, 1995. Hustrulid, William, Kuchta, Mark ,“Open Pit Mine Planning & Design”, Vol I, A.A. Balkema/ Rotterdam/Brockfield, 1995. http://edo.webmaster.am/stratigrafigeologidaerahtanahbumbu.html www.wikipedia.com Proposal Tugas Akhir 23 8. SALINAN RANCANGAN BAHASAN PRAKTEK Terlampir 9. JADWAL PRAKTEK Terlampir 10. WAKTU PELAKSANAAN Pelaksanaan praktek lapangan direncanakan Tanggal 18 Februari s/d 18 April 2015 (atau sesuai dengan kebijakan dari pihak perusahaan menetapkan waktu bahwa kegiatan telah cukup), dimana waktu yang disediakan diharapkan benar–benar efisien dan optimal sehingga maksud dan tujuan yang diinginkan tercapai. Proposal Tugas Akhir 24 Proposal Tugas Akhir 25 LAMPIRAN 1 : SALINAN RANCANGAN BAHASAN PRAKTEK BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan 1.3. Metode Penulisan 1.4. Batasan Masalah BAB II TINJAUAN UMUM BAB III ISI/PEMBAHASAN*) BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 4.2 Saran-Saran Keterangan : *) : ISI/PEMBAHASAN Sesuai dengan judul yang disetujui. Proposal Tugas Akhir 26 LAMPIRAN 2 : RENCANA JADWAL PRAKTEK Dari 18 Februari sampai dengan 18 April 2015 18 Februari s/d 18 April 2015 No Kegiatan Minggu ke1 1 Orientasi lapangan 2 BAB I 3 BAB II 4 BAB III 5 BAB PENUTUP 6 Konsultasi 7 Analisa 2 3 4 5 6 7 8 Keterangan : ....Warna Menunjukan Pelaksanaan Kegiatan Praktek Lapangan Proposal Tugas Akhir 27 CURRICULUM VITAE Nama : Yuan Jaya Pratama Tempat, Tanggal Lahir : Lenggang, 24 Januari 1995 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Kristen Protestan Suku : Dayak (Meratus & Maanyan) Pekerjaan : Mahasiswa Akademi Teknik Pembangunan Nasional (ATPN) Banjarbaru, Kalimantan Selatan Pendidikan : Sedang Menempuh Program Studi Teknik Pertambangan di Akademi Teknik Pembangunan Nasional (ATPN), Tahun Akademik 2012/2013 Kontak Personal : + 62822 5111 1304 + 62857 5145 0327 Email : [email protected] Alamat Rumah : Desa Pipitak Jaya RT 002 RW 001, Kec. Piani, Kab. Tapin, Prov. Kalimantan Selatan Alamat Kampus : Akademi Teknik Pembangunan Nasional (ATPN) Jl. Ir. P.M. Noor No. 10 Simpang Empat Banjarbaru No. Telp. Kampus : (0511) 4772943 Email Kampus : [email protected] Website : www.atpn-bjb.ac.id Banjarbaru, 27 November 2014 Yuan Jaya Pratama Nim.12.02.0034 Proposal Tugas Akhir 28