BATUK DARAH (Faisal Yunus) Definisi Ekspektorasi darah atau dahak yang berdarah berasal dari saluran napas di bawah pita suara Bedakan dengan epistaksis dan hematemesis Hemoptisis atau hemoptoe Keadaan serius Paling sering pasien berobat Hemoptisis masif = kedaruratan paru Komplikasi tersering adalah asfiksia ETIOLOGI Trauma dan benda asing Kelainan kardiovaskuler Radang dan infeksi “Blodd dyscrasia” Sindrom kompresi Idiopatik Bronkiektasis Karsinoma bronkus TB paru Bronkitis kronik Karsinoma metastasis Pneumonia bakterial Stenosis mitral KEKERAPAN BATUK DARAH 45% pada bronkiektasis 20% pada TB paru 10% pada tumor paru 10 – 15% batuk darah akan menjadi masif KEKERAPAN ETIOLOGI • • Amerika – Beberapa dekade lalu : TB, bronkiektasis – Sekarang : Ca + bronkitis – Negara berkembang : penyakit infeksi RS Persahabatan (Retno W, dkk) : TB, bronkiektasis, bekas TB, Ca paru PATOFISIOLOGI BATUK DARAH TB PARU Pecah aneurisma Rasmussen pada dinding kaviti TB Arteri bronkialis yang mengalami dilatasi dan radang kronik Kaviti yang baru terbentuk, dindingnya penuh jaringan granulasi TB PARU Ulserasi mukosa bronkus Limfonodi mengalami kalsifikasi dan menekan bronkus dan menimbulkan nekrosis BRONKIEKTASIS Pecah arteri bronkialis yang berdilatasi, peradangan dan infeksi STENOSIS MITRAL Hipertensi pulmoner Ruptur pembuluh darah yang nekrosis akibat proses rematik akut DIAGNSOIS BATUK DARAH ANAMNESIS TELITI Bedakan dengan hematemesis, epistaksis dan perdarahan gusi PEMERIKSAAN FISIS Selain toraks, periksa organ lain THT, abdomen, dll PEMERIKSAAN RADIOLOGIS Foto toraks PA dan lateral ~ atelektasis ~ kalsifikasi ~ infiltrat ~ kavitias ~ cincin-cincin / sarang tawon CT Scan toraks ~ fibrosis ~ tumor PEMERIKSAAN LABORATORIUM Darah rutin : Hb, leko, Ht Uji faal pembekuan darah Kuman BTA, MO lain, jamur Sitologi sputum Pemeriksaan angiografi dan sken perfusi paru Melihat emboli paru 15% kasus hemoptisis tida diketahui penyebabnya idiopatik hemoptisis esensial KRITERIA BATUK DARAH MASIF • Berbagai literatur bervariasi Bleeding rate 100 – 1000/24 jam 1. Hemoptisis ringan : < 25 cc/24 jam 2. Hemoptisis berat : 25 – 250 cc/24 jam 3. Hemoptisis masif Kriteria di Bagian Pulmonologi FKUI – RS Persahabatan : Batuk darah > 600 ml per 24 jam dalam pengamatan tidak berhenti Batuk darah < 600 ml per 24 jam Hb < 10 g% dan hemoptisis terus berlangsung Batuk darah < 600 ml tapi > 250 ml per 24 jam, Hb > 10 g% dan batuk darah tidak berhenti selama pengamatan 48 jam Kriteria peneliti lain : Batuk darah > 200 ml per 24 jam Batuk darah yang menyebabkan obstruksi jalan napas mendadak atau batuk darah yang menetap sehingga menimbulkan anemia yang memerlukan transfusi darah KOMPLIKASI Asfiksia Anemia Infeksi Kematian yang dirawat konservatif 23,5-33% yang dibedah 0-33% Angka kematian di RS Persahabatan Yang konservatif 32% batuk darah > 250 ml 54% batuk darah > 500 ml Yang dibedah 11,1% PENATALAKSANAAN Tujuan : Menentukan diagnosis dan etiologi Mengatasi perdarahan PENATALAKSANAAN BATUK DARAH Bila batuk darah KU dan refleks batuk baik posisi duduk bila perlu pasang pipa endotrakeal KU dan refleks batuk tidak baik posisi Trendelenburg miring ke sisi sakit bila perlu pipa endotrakeal tindakan bronkoskopi Batuk darah masif dirawat Tindakan selama perawatan Penilaian keadaan umum, kesadaran, refleks batuk Obat hemostatik Tidak menahan batuk Obat penekan batuk bila perlu – kodein15 – 30 menit Sedati ringan bila perlu O2 bila perlu Penatalaksanaan hemoptisis massif Tujuan: • Cegah asfiksia • Lokalisir sumber perdarahan • Hentikan perdarahan • Cari sebab perdarahan • Terapi kausal