Struktur modal yang ditargetkan (target capital structure) adalah bauran dari utang, saham preferen, dan saham biasa yang dikehendaki perusahaan dalam struktur modalnya Leverage Keuangan Leverage keuangan adalah suatu ukuran yang menunjukkan sampai sejauh mana sekuritas berpenghasilan tetap (utang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal perusahaan trade-off : risiko dan tingkat pengembalian Kebijakan struktur modal melibatkan trade-off antara risiko dan tingkat pengembalian: penambahan utang memperbesar risiko perusahaan tetapi sekaligus juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan More . . . trade-off : risiko dan tingkat pengembalian Risiko yang makin tinggi akibat membesarnya utang cenderung menurunkan harga saham, tetapi meningkatnya tingkat pengembalian, diharapkan akan menaikkan harga saham tersebut. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga Memaksimumkan harga saham. faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal 1. Risiko bisnis perusahaan, atau tingkat risiko yang terkandung pada aktiva perusahaan apabila ia tidak menggunakan utang. Makin besar risiko bisnis perusahaan, makin rendah rasio utang-nya yang optimal. More . . . faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal 2. Posisi pajak perusahaan. Alasan utama untuk menggunakan utang adalah karena biaya bunga dapat dikurangkan dalam perhitungan pajak (deductible). 3. Fleksibilitas keuangan, atau kemampuan untuk menambah modal dengan persyaratan yang masuk akal dalam keadaan yang kurang menguntungkan. Risiko Bisnis dan Keuangan Risiko dari sudut pandang investor: Risiko pasar, yang diukur dengan beta perusahaan, dan Risiko total yang terdiri dari risiko beta dan risiko yang dapat dieliminasi dengan diversifikasi More . . . Risiko Bisnis dan Keuangan Risiko dari sudut pandang perusahaan: Risiko beta yaitu pengaruh suatu proyek terhadap beta perusahaan, dengan Risiko perusahaan yaitu pengaruh proyek terhadap risiko total perusahan More . . . Risiko Bisnis dan Keuangan Dimensi lain risiko: Risiko bisnis yaitu tingkat risiko dari operasi perusahaan jika ia tidak menggunakan utang, dan Risiko keuangan yaitu risiko tambahan bagi pemegang saham biasa karena perusahaan menggunakan utang Risiko Bisnis Risiko bisnis adalah risiko yang berkaitan dengan proyeksi tingkat pengembalian atas ekuitas (ROE) dari suatu perusahaan di masa mendatang, dengan mengasumsikan bahwa perusahaan tersebut tidak menggunakann utang Risiko bisnis merupakan faktor determinan terpenting dalam struktur modal perusahaan Unsur ketidakpastian mengenai ROE di masa mendatang merupakan risiko bisnis yang mendasar (basic business risk) bagi suatu perusahaan Faktor Penentu Risiko Bisnis 1. Variabilitas Permintaan. Apabila permintaan atas produk perusahaan makin konstan, sementara hal-hal lain tetap, maka risiko bisnis akan makin kecil. 2. Variabilitas harga jual. Apabila harga jual atas produk perusahaan sangat fluktuatif, perusahaan tersebut menghadapi risiko yang Iebih tinggi dari perusahaan sejenis yang harga jual produknya relatif lebih stabil. More . . . Faktor Penentu Risiko Bisnis 3. Variabilitas harga masukan. Perusahaan yang memperoleh masukan dengan harga yang sangat tidak pasti, menghadapi risiko bisnis yang tinggi. 4. Kemampuan untuk menyesuaikan harga keluaran terhadap perubahan harga masukan Sejumlah perusahaan menghadapi kesulitan dalam menaikkan harga produknya apabila biaya masukan naik. Makin besar kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan harga keluaran, makin kecil risiko bisnis. More . . . Faktor Penentu Risiko Bisnis 5. Proporsi biaya tetap : leverage operasi. Jika sebagian besar biaya perusahaan merupakan biaya tetap dan karena ini tidak menurun apabila permintaan menurun, maka haI ini akan rnemperbesar risiko bisnis perusahaan atau disebut leverage operasi. Risiko Keuangan Risiko keuangan adalah bagian dari risiko yang ditanggung pemegang saham, yang melebihi risiko bisnis yang mendasar, sebagai akibat dari penggunaan leverage keuangan Leverage keuangan merujuk pada penggunaan sekuritas yang memberikan penghasilan tetap yaitu utang dan saham preferen — dan Risiko keuangan adalah tambahan risiko bagi pemegang saham biasa akibat penggunaan leverage keuangan. Penggunaan utang akan memusatkan risiko bisnis kepada para pemegang saham Menentukan Struktur Modal yang Optimal Keputusan struktur modal yang dipilih haruslah yang memaksimumkan harga saham Perubahan dalam penggunaan utang akan mengakibatkan perubahan laba per lembar saham (EPS = Earnings per Share) karena itu juga mengakibatkan perubahan harga saham Data Perusahaan "B" I Neraca per 31/12/2004 Aktiva Lancar II $ 100.000 Utang $ Aktiva Tetap Bersih 100.000 Saham Biasa (10.000 lbr) 200.000 Total Aktiva 200.000 Total Kewj. & Ekuitas 200.000 Perhitungan Rugi/Laba 2004 Penjualan Biaya Tetap Operasi Biaya Variabel Operasi 200.000 40.000 120.000 Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) Bunga Laba kena pajak Pajak (40%) Laba bersih setelah pajak III 0 160.000 40.000 0 40.000 16.000 24.000 Data lainnya 1 Laba per lembar saham (EPS) 2,40 2 Dividen per saham (DPS) (seluruh laba dibagi sebagai dividen) 2,40 3 Nilai buku per saham 20 4 Nilai pasar per saham (Po) (harga jual saham = nilai bukunya) 20 5 Rasio harga/laba (P/E) 8,33 Suku Bunga untuk Perusahaan B dengan Rasio Utang/Aktiva yang berbeda-beda Jumlah Pinjaman Rasio Utang/Aktiva ($) 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000 (%) 10 20 30 40 50 60 Suku Bunga (kd) atas semua utang (%) 8,0 8,3 9,0 10,0 12,0 15,0 Asumsikan: Perusahaan B harus meminjam dalam kelipatan $ 20.000 Rasio utang perusahaan B maksimal 60% dari total aktiva Perusahaan B: EPS dengan jumlah Leverage Keuangan yang berbeda-beda (ribu $ kecuali angka per saham) I Perhitungan EBIT Probabilitas penjualan Penjualan Biaya Tetap Biaya Variabel (60% dari penjualan) Biaya Total (kecuali bunga) Laba sblm bunga dan Pajak (EBIT) 0,2 0,6 0,2 $ 100,0 200,0 300,0 40,0 40,0 40,0 60,0 120,0 180,0 100,0 160,0 220,0 0,0 40,0 80,0 More . . . II Situasi jika Utang/Aktiva (D/A) = 0% EBIT Dikurangi bunga Laba sebelum pajak Pajak (40%) Laba bersih setelah pajak Laba per saham (EPS) 10.000 lbr. 0,0 0,0 0,0 40,0 0,0 40,0 80,0 0,0 80,0 0,0 0,0 0,00 16,0 24,0 2,40 32,0 48,0 4,80 EPS yang diharapkan Deviasi Standar EPS 2,40 1,52 Koefisien variasi 0,63 More . . . III Situasi jika Utang/Aktiva (D/A) = 50% EBIT Dikurangi bunga (0,12 x $100.000) Laba sebelum pajak Pajak (40%) Laba bersih setelah pajak Laba per saham (EPS) 5.000 lbr. EPS yang diharapkan Deviasi Standar EPS Koefisien variasi 0,0 12,0 -12,0 -4,8 -7,2 -1,44 0,6 12,0 28,0 11,2 16,8 3,36 3,36 3,04 0,90 0,0 12,0 68,0 27,2 40,8 8,16 Menghitung EPS (Penjualan - Biaya Tetap - Biaya Variabel - Bunga) (1 - Tarif Pajak) EPS = ------------------------------------------------------------------------------------------------Jumlah Saham yang beredar (EBIT) (1 - T) = ------------------------------------------Jumlah Saham yang beredar Sedangkan untuk EPS dengan ada Utang : (EBT) (1 - T) = ------------------------------------------Jumlah Saham yang beredar Analisis atas EPS yang “Indiferen” Titik indiferen EPS (EPS indifference point) adalah tingkat penjualan yang mengakibatkan EPS menjadi sama meskipun perusahaan melakukan pembiayaan dengan utang ataupun dengan saham biasa Menghitung EPS yang “Indiferen” SBE - F - V - I1 SBE - F - V - I2 EPS1 = ------------------------ = ------------------------Jumlah Saham1 Jumlah Saham2 (Jumlah Saham1) (I1) - (Jumlah Saham2) (I2) SBE = 1 + F Jumlah Saham2 - Jumlah Saham1 di mana: SBE = Titik impas atau titik indiferen di mana EPS1 = EPS2 I1 & I 2 = Beban bunga pada dua tingkat (jumlah uang) F = Biaya tetap V = Biaya variabel = (Penjualan) x (v) v = Persentase biaya variabel 1-v Perusahaan B: Hubungan antara EPS yang diharapkan, Risiko, dan Leverage Keuangan Rasio Utang/Aktiva EPS yang diharapkan Deviasi Strandar EPS Koefisien Variasi (%) 0 ($) 2,40 ($) 1,52 0,63 10 20 30 40 50 60 2,56 2,75 2,97 3,20 3,36 3,30 1,69 1,90 2,17 2,53 3,04 3,79 0,66 0,69 0,73 0,79 0,90 1,15 Taksiran Harga Saham dan Biaya Modal Perusahaan B dengan Rasio Utang/Aktiva yang berbeda-beda EPS (dan Taksiran DPS) yg Beta diharapkan Utang / Aktiva kd ks Taksira Harga Rasio P/E WACC 0 - 2,40 1,50 12,0 20,00 8,33 12,00 10 8,00 2,56 1,55 12,2 20,98 8,20 11,46 20 8,30 2,75 1,65 12,6 21,83 7,94 11,08 30 9,00 2,97 1,80 13,2 22,50 7,58 10,86 40 10,00 3,20 2,00 14,0 22,86 7,14 10,80 50 12,00 3,36 2,30 15,2 22,11 6,58 11,20 60 15,00 3,30 2,70 16,8 19,64 5,95 12,12 Hubungan EPS yang diharapkan dengan Rasio Utang EPS yang diharapkan 4,0 3,5 3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 0,5 0,0 0 10 20 30 40 50 % Rasio Utang/Aktiva 60 70 Hubungan Biaya Modal dengan Rasio Utang/Aktiva 18 16 Biaya Modal 14 12 kd ks WACC 10 8 6 4 2 0 0 10 20 30 40 % Rasio Utang/Aktiva 50 60 70 Hubungan Harga Saham dengan Rasio Utang/Aktiva 23,5 23,0 Harga Saham 22,5 22,0 21,5 Harga Saham 21,0 20,5 20,0 19,5 19,0 0 10 20 30 40 % Rasio Utang/Aktiva 50 60 70 Tingkat Leverage Operasi Tingkat Leverage Operasi (Degree of Operating Leverage = DOL) adalah persentase perubahan EBIT sebagai akibat berubahnya penjualan dalam persentase tertentu Menghitung Tingkat Leverage Operasi Δ EBIT Persentase perubahan EBIT EBIT DOL = ------------------------------------------------ = ---------Persentase perubahan Penjualan ΔQ Q More . . . Menghitung Tingkat Leverage Operasi DOLQ = Tingkat Leverage Operasi pada Titik Q = = Q (P – V) Q (P – V) - F Dimana: Q = Jumlah keluaran mula-mula dalam unit; DOLRp = S - VC S – VC - F P = Harga jual rata-rata per unit atau keluaran; V = Biaya variabel per unit; F = Biaya tetap operasi; S = Jumlah penjualan semula dalam Rupiah; VC = Total biaya variabel Menghitung Tingkat Leverage Operasi DOL$200.000 = $ 200.000 - $ 120.000 = 2,0 $ 200.000 - $ 120.000 - $ 40.000 $ 300.000 - $ 180.000 DOL$300.000 = $ 300.000 - $ 180.000 - $ 40.000 = 1,5 Tingkat Leverage Keuangan Tingkat Leverage Keuangan (Degree of Financial Leverage = DFL) adalah persentase perubahan laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa yang diakibatkan oleh berubahnya laba sebelum bunga dan pajak dalam persentase tertentu Menghitung Tingkat Leverage Keuangan DFL = %ΔEPS %ΔEBIT Dimana: I = biaya bunga = EBIT EBIT - I Menghitung Tingkat Leverage Keuangan $ 40.000 DFLs=$200.000;D=50% = ΔEPS %ΔEPS = ΔEPS0 $ 40.000 – 12.000 = 1,43 $ 8,16 - $ 3,36 = $ 3,36 = 1,43 Penggabungan Leverage Operasi dan Keuangan Tingkat leverage total (degree of total leverage = DTL) adalah persentase perubahan EPS yang diakibatkan oleh perubahan penjualan sebesar persentase tertentu. DTL menunjukkan pengaruh dari leverage operasi serentak dengan pengaruh leverage keuangan Menghitung DTL DTL = (DOL) (DFL) = (2,0) (1,43) = 2,86 DTL = Q(P – V) Q(P – V) – F – I DTL$200.000;50% = = S – VC S – VC – F – I $200.000 – 120.000 $200.000 - $120.000 - $40.000 - $ 12.000 = 2,86 Menghitung EPS untuk setiap kenaikan penjualan EPS1 = EPS0 + EPS0 {(DTL) (%Δsales)} = EPS0 {1 + (DTL) (%Δsales)} = $ 3,36 {1 + (2,86) (0,5)} = $ 8,16 Faktor pertimbangan dalam menetukan struktur modal Stabilitas penjualan Struktur aktiva Leverage operasi Tingkat pertumbuhan Profitabilitas Pajak Pengendalian Sikap manajemen Sikap pemberi pinjaman Penilai kredibilitas (rating agency) Kondisi pasar Kondisi internal perusahaan Fleksibilitas keuangan